Anda di halaman 1dari 49

ANTI MIKROBA Oleh: Mayor Kes Sugiharto, SSi.

Apt

1.Khemoterapi : senyawa yang didalam tubuh dapat merugikan atau membunuh mikroorganisme dan bekerja pada kadar yang tidak membahayakan bagi manusia ataupun hewan. (Dinamika obat) Antara lain: bakteri, protozoa, mikosis, virus, cacing,tumor ganas 2. Antimikroba : obat pembasmi mikroba yang merugikan manusia, terbatas pada jasad renik yang tidak termasuk kelompok parasit.(Farmakologi dan terapi ed.4,FKUI) 3.Antibiotik : Zat yang dihasilkan oleh suatu mikroba, terutama fungi(jamur) yang dapat menghambat atau membasmi mikroba jenis lain. 4.Kemoterapi Parasit meliputi Antelmintik, amubisid(trikomoniasis, disentri amuba), obat malaria, obat jamur

Bakteriostatik : Menghambat pertumbuhan mikroba Bakterisid : membunuh mikroba Kadar Hambat Minimal (KHM) : kadar minimal menghambat pertumbuhan Kadar Bunuh Minimal (KBM) : Kadar minimal untuk membunuh Spektrum Sempit : efektif untuk bakteri Gram positif saja atau Gram negatif saja Spektrum Luas : efektif untuk bakteri gram positif maupun gram negatif

1. Mengganggu metabolisme sel mikroba (bakteriostatik): Sulfonamid, trimetoprim, PAS , Sulfon 2. Penghambatan sintesis dinding sel mikroba (bakterisid): Penisilin, Sefalosporin, Basitrasin, Vankomisin ,Sikloserin 3. Penggangguan permeabilitas sel mikroba : Polimiksin, gol. Polien, 4. Penghambatan sintesis protein sel mikroba: Aminoglikosid, Makrolid, Linkomisin, Tetrasiklin, Kloramphenikol 5. Penghambatan sintesis /merusak asam nukleat sel mikroba : Rifampicin dan gol. Kuinolon

RESISTENSI adalah suatu sifat tidak terganggunya kehidupan sel mikroba oleh suatu anti mikroba, merupakan sifat alamiah untuk bertahan hidup Mekanisme Resistensi : -Perubahan tempat kerja obat pada mikroba

-Penurunan permeabilitas sel sehingga antimikroba sulit masuk dalam sel


-In aktivasi obat oleh mikroba -Mikroba membentuk jalan pintas menghindar tahap yg dihambat antimikroba -Meningkatkan produksi enzim yang dihambat oleh antimikroba

EFEK SAMPING
1.

Reaksi idiosinkrasi : Genetik, ras. Ex: 10% pria kulit hitam alami anemia hemolitik berat dengan pengobatan Primaquin Reaksi Toksik : - umumnya kemoterapi toksik selektif terhadap organ atau sistem tertentu dalam tubuh. Ex. Gol. Aminoglikosida toksik ke nervus, tetra toksik ke jaringan tulang ,termasuk gigi krn kompleks tetra-kalsium. - Faktor dlm tubuh ex. Fungsi organ/sistem sehubungan dg biotransformasi dan eskresi jg

2.

3.

Reaksi alergi : - Dapat ditimbulkan oleh semua jenis antimikroba dengan melibatkan sistem imun host, terjadinya tidak berdasar dosis obat. - Penampakan gejala dan beratnya gejala dapat bervariasi. - Prognosis reaksi alergi sulit diramal. Orang yg sebelumnya alergi penisilin tak selalu mengalami reaksi itu kembali, sebaliknya orang tak punya riwayat alergi penisilin dapat mengalami reaksi alergi pada penggunaan ulang penisilin

4.

Perubahan biologis dan metabolisme pada host : - kehadiran antimikroba mengubah keseimbangan flora normal tubuh. -Dg keseimbangan ekologi, populasi mikroflora tidak menunjukkan sifat patogen. - Penggunaan kemoterapi terutama spektrum luas dapat mengganggu keseimbangan ekologis sehingga jenis mikroba yg meningkat jumlah populasinya akan menjadi patogen,bisa tjd di sal.cerna,nafas,kelamin dan kulit

Faktor Host yang mempengaruhi kerja kemoterapi

Umur .Bayi lebih gampang keracunan karena fungsi organ2 tubuhnya belum sempurna.Lanjut usia fungsi organ menurun ,gampang keracunan obat. Kehamilan . Umumnya ibu hamil peka terhadap obat tertentu. Janin, Bahaya teratogenis dan keracunan Genetis . Perbedaan ras berbeda reaksi terhadap obat Keadaan patologis tubuh.Gangguan hati dan ginjal , hati mempengaruhi metabolisme obat. Obat yang dieskresi diginjal akan terakumulasi

1. Dosis kurang . Kuman sama tempat infeksi berbeda ,dosis bisa berbeda. Infeksi pneumokokus pada meningitis perlu dosis lebih besar dibanding infeksi pneumokokus pada saluran nafas 2.Masa terapi kurang . Masa terapi individual sampai tercapai respons klinik yang memuaskan. Untuk penyakit tertentu seperti TBC, Lepra ,masa terapi yang cukup tetap dipertahankan walaupun respons klinis sudah terlihat 3.Faktor mekanis . Benda asing, jaringan nekrosis, batu sal.kemih, mukus yg banyak menggagalkan terapi dengan kemoterapi, faktor mekanis harus diatasi dahulu.

Sebab kegagalan terapi oleh Kemoterapi

4. Kesalahan penetapan etiologi. Demam tidak selalu disebabkan kuman, bisa dari virus, jamur, parasit,reaksi obat, kesalahan pemberian kemoterapi sebabkan kegagalan pengobatan 5. Faktor Farmakokinetik. Bagian2 tubuh tertentu tidak gampang ditembus kemoterapi, contoh jaringan prostat . Obat saluran kemih lokal ex Asam Nalidiksat dan nitrofurantoin hanya efektif untuk saluran urin lokal,tidak untuk infeksi bagian dalam lain

Antibiotika tidak tepat. kemoterapi tertentu efektif untuk jenis kuman tertentu ,jika salah tak efektif Faktor Pasien. Keadaan umum pasien dan gangguan sistem pertahanan tubuh merupakan faktor penting kesembuhan kemoterapi. EX: Obat sitostatik, imunosupresan,AIDS sebabkan gangguan mekasnisme pertahanan tubuh

Yang bekerja Bakterisid

Turunan Nitrofuran Antibiotika B-Laktam (penisilin,sefalosporin, monobaktam,karbapenem) Antibiotika Aminoglikosida Antibiotika Polipeptida Obat anti TBC Isoniazida, pirazinamid, rifampisin

PENGGOLONGAN KEMOTERAPI

1. Kemoterapi Sintetik - sulfonamida - Senyawa Diaminobenzilpirimidin : Trimetoprim - Turunan Nitrofuran - Inhibitor girase : Asam Nalidiksat 2. Antibiotika a. Golongan b-Laktam : Penisilin, sefalosporin,Monobaktam, Karbapenem b. Tetrasiklin c. Kloramfenikol d. Makrolida (kelompok erithromycin) e. Linkomisin f. Antibiotika Aminoglikosida : Streptomisin, neomisin, kanamisin-gentamisin,spektinomisin g. Antibiotika Polipeptida : Polimiksin B , Kolistin, Basitrasin, Tirotrisin h. Fosfomisin

3. Antimikotika : Nistatin, natamisin, amfoterisin B ,griseofulvin 4. Anti TBC : Isoniasida, pirazinamida, etambutol, rifampisin,stereptomisin, Protionamid, asam p amino salisilat, sikloserin, kapreomisin, kanamisin dan tetrasiklin 5. Khemoterapi untuk Lepra : Diafenilsulfon (Dapson),Tiambutosin, Klofazimin,rifampisin 6. Khemoterapi penyakit Protozoa Ex: Flagellata (Typanosoma,Leishmania,Trichomonas), Rhizopoda (amuba), Sporozoa (Plasmodium,Toxoplasma) 7. Khemoterapi penyakit Virus : Amantadin, Idoksuridin, Vidarabin, Asiklovir) 8. Antelmintika (Obat Cacing): Niklosamid, Piperazin,Pirantel Pamoat,Pirvinium poat, Tiabendazol, Mebendazol,Dietilkarbamazin

ANTIBIOTIKA
DEFINISI Walsman , Antibiotika adalah (pada mulanya) zat yang dibentuk oleh mikroorganisme yang dapat menghambat atau membunuh pertumbuhan mikroorganisme lain Perluasan definisi : Antibiotika yang dibuat secara sintesis parsial yang sebagian mempunyai sifat yang lebih baik(sulfonamid dan kuinolon)

Mekanisme kerja :
- Menghambat biosintesis dinding sel (penisilin, sefalosporin,sikloserin, basitrasin) Bakterisid - Meninggikan permeabilitas membran sitoplasma (sefalosporin, sikloserin, basitrasin) Bakterisid - Mengganggu sintesis protein normal bakteri (Tetrasiklin, kloramfenikol, eritromisin , aminoglikosida) bakteriostatik

ANTIBIOTIKA B- LAKTAM

Penisilin Sefalosporin Monobaktam Karbapenem

B-LAKTAM PENISILIN Ditemukan oleh A.Fleming tahun 1928 di London yaitu antibiotika B Laktam Penisilin Penisilin dalam pengobatan ada Penisilin alam dan semisintetik

Merup Asam organik dengan 1 inti siklik dan satu rantai samping. Inti siklik tdr dr cincin Tiazolidin dan cincin B Laktam Rantai samping merup gugus amino bebas yg dpt mengikat berbagai jenis radikal,dr ikatan ini akan dpt diperoleh berbagai jenis penisilin ,mis : Penisilin G ( radikalnya adalah gugus benzil)

Beberapa penisilin hilang aktifitasnya dalam suasana asam,hingga harus diberikan secara parenteral,penisilin lain hilang aktifitasnya karena enzim betalaktamase(penisilinase) yg memecah cincin beta laktam Radikal ttt pada gugus amino dapat mengubah sifat kerentanan terhadap asam,penisilinase ,spektrum antimikroba. Beberapa bentuk ester penisilin ,Ex: Pivampisilin dan Bakampisilin mempunyai bioavailabilitas yang lebih baik

Efek Samping

Kepekaan(urtikaria,dermatitis), reaksi toksik reaksi iritatif pada lambung ,dikurangi dgn meminum dgn makanan. Makin besar dosis makin besar iritasi.manifestasi iritasi adalah diare Terapi lama timbulkan kelainan darah leukositosis,limfosis atipik,granulasi toksik pada granulosit dan trombositopenia Fototoksik (pada pemberian demetilklortetrasiklin) Hepatotoksisitas( dosis tinggi Lebih 2 gram/hari) Terikat pada jar. tulang yang sedang tumbuh dan membentuk kompleks, pada gigi terjadi perubahan warna permanen dan karies

KLORAMFENIKOL

Diisolasi dari Streptomyces venezuelae Bekerja dgn menghambat sintesis protein kuman, bersifat bakteriostatik Spektrum antibakteri meliputi : D.pneumoniae,Str.pyogenes,str.Viridans,Neisseria,Haemoph ylus,Basillus spp,Listeria,Bartonella,Diphteria Ester palmitat atau stearat rasa tidak pahit sehingga untuk diberikan pada anak Pemberian parenteral dalam kloramfenikol suksinat Menghambat biotransformasi tolbutamid, fenitoin,dikumarol,dan obat lain yg dimetabolismeoleh enzim hati sehingga memperbesar toksisitas obat-obat ini

Efek samping : Toksik dgn terjadinya depresi sumsum tulang, kelainan darah al. anemia Reaksi alergi berupa kemerahan kulit,urtikaria ,anafilaktik Reaksi saluran cerna : mual, muntah, glositis,diare,enterokolitis Gray Sindrom : Pemberian pada bayi dgn gejala muntah,nafas cepat tak teratur,kembung, sianosis,diare dgn tinja berwarna hijau kemudian bayi lemas dan berwarna keabu-abuan Reaksi Neurologis : depresi, bingung,sakit kepala,berkurangnya penglihatan Indikasi : Demam tifoid,salmonellosis,infeksi H. Influenzae

TIAMFENIKOL
Efektifitasnya thd Str.pyogenes,pneumokokus, hemofilus, meningokokus Indikasi : sama dgn kloramfenikol ,infeksi sal.empedu,gonore Efek samping : depresi sumsum tulang reversibel,depresi eritropoesis,leukopenia,trombositopenia

AMINOGLIKOSIDA
Aminoglikosid: Gentamisin,Tobramisin,Kanamisin,Netilmisin,Amikas in,Spektinomisin, Streptomisin Efektifitas : basil gram negatif yang aerobik Mekanisme Kerja : menghambat sintesis protein , bakterisid Penggunaan oral tidak diabsorbsi sehingga harus diberikan secara parenteral Toksisitas : Ototoksik dan Nefrotoksik Spektrum : luas dgn resistensi silang parsial antar sesamanya

MAKROLIDA

Golongan makrolida : Eritromisin, Spiramisin Di isolasi dari Streptomices Spektrum : mikroba gram positif Mekanisme kerja : menghambat sintesis protein Penggunaan : mikroba gram positif yang resisten thd penisilin dan tetrasiklin,juga untuk pasien yg alergi thd penisilin Efek samping : umumnya kecil, dgn terjadinya gangguan saluran cerna, reaksi hipersensitif

LINKOMISIN dan KLINDAMISIN


Golongan Lincomisin : Lincomisin dan senyawa sintesis parsial turunannya Klindamisin Diisolasi dari Streptomyces Lincolnensis Spektrum kerja: sama dgn antibiotika makrolida Intensitas kerja klindamisin 2-10 kali lebih besar dari linkomisin Absorbsi linkomisin dipengaruhi makanan,sedangkan klindamisin tidak Penggunaan : untuk infeksi Stapilokokus jika antibiotika lain tak dapat digunakan, klindamisin juga untuk bakteri anaerob Efek samping : gangguan sal. Cerna, leukopenia dan kerusakan hati, tak boleh untuk bayi baru lahir dan gangguan fungsi ginjal parah

GOLONGAN POLIPEPTIDA

Gol. Polipeptida: Polimiksin B, Kolistin (Polimiksin E), Basitrasin, Tirotrisin Toksisitas : semua relatif toksik yaitu Neurotoksik dan Nefrotoksik PolimiksinB dan Kolistin : Khasiat thd mikroba gram negatif dgn mekanisme kerja merusak membran sitoplasma. Penggunaan oral untuk desinfeksi usus dan antibiotika lokal Basitrasin : Toksisitas besar ,hanya digunakan lokal pada infeksi kulit dan mukosa Tirotrisin : toksik hemolitik sehingga hanya untuk pemakaian lokal pada infeksi permukaan

spektinomisin
Dihasilkan oleh Streptomyces spectabilis Aktifitas untuk Gonorrhoeae , hanya dgn sekali suntikan sekitar 90% kasus akan disembuhkan Pemakaian oral tidak diabsorbsi ,harus diberikan parenteral

ANTIMIKOTIK( OBAT JAMUR)


Infeksi jamur : infeksi sistemik dan infeksi topikal Macam : Amfoterisin B , Flusitosin, Ketokonazol,Flukonazol,Kalium Iodida,Griseofulfin, dan Triazol (itrakonazol)

AMFOTERISIN B Diisolasi dari Streptomyces nodosus Berkhasiat pada jamur sacharomyces : Aspergillosis,Blastomikosis, Kriptokokosis,Kandidosis Pemberian : IV dalam bentuk tetes, injeksi IV tak dianjurkan krn menimbulkan rangsangan yang kuat Penggunaan hanya jika benar2 jelas indikasinya dan pengamatan klinis pasien selalu dilakukan karena efek samping yang berat yaitu Nefrotoksis

FLUSITOSIN
Untuk pengobatan Kriptokokosis, Kandidosis, Kromomikosis, Torulopsis, Aspergillosis Mekanisme kerja : menghambat sintesis protein sel jamur Kurang toksik dibanding Amfoterisin Pemakaian secara oral,dieskresi melalui ginjal Efek samping : Nausea, muntah, diare dan eksim

KETOKONAZOL

Turunan Imidazol, antijamur sistemik maupun nonsistemik Efektifitas : Candida, Coccidioides immitis,Criptococcus neoformans,H Capsulatum,B Dermatitidis,Aspergillus,Sporothrix spp Efek samping : mual dan pruritus,sebaiknya ditelan bersama makanan,hepatotosksisitas untuk penggunaan yang lama, ginekomastia,infertilitas,penurunan libido pada pria Indikasi : histoplasmosis paru, tulang,sendi dan jaringan lemak,dermatomikosis dan kandidosis(mukokutan,vaginal,oral)

ITRAKONAZOL
Antijamur sistemik turunan triazol Aktifitas antijamur lebih luas dengan toksisitas lebih kecil Penyerapan lebih besar di saluran cerna bila diberikan bersama makanan Indikasi : blastomikosis,histoplasmosis,koksidioidomiko sis,parakoksidioidomikosis,kandidiasis mulut dan tenggorokan,tinea versikolor

GRISEOFULVIN

Diisolasi dari Penicillium janczewski Aktifitas : Trichophyton, epidermophyton,Microsporum Mekanisme : menghambat mitosis jamur dengan mengikat protein mikrotubuler Indikasi : infeksi microsporum ,trichophyton dan epidermophyton pada jamur kulit,rambut dan kuku Efek samping : gangguan saraf pusat dan saluran cerna ,reaksi alergi,leukopenia

NISTATIN Diisolasi dari Streptomyces noursei Insikasi : candidiasis kulit, selaput lendir, dan saluran cerna ,tak efektif untuk candidiasis kuku Mekanisme : berikatan dengan sterol pada membran sel jamur atau ragi,sehingga permeabilitas sel berubah dan sel kehilangan berbagai molekul kecilnya. Tidak dipakai secara parenteral ,tidak diserap melalui saluran cerna,kulit atau selaput lendir, dikeluarkan bersama tinja

ANTIVIRUS
AMANTADIN

Virustatika yg juga berfungsi sebagai antiparkinson Mencegah masuknya virus influensa dalam sel ,juga menunjukkan kerja profilaktik Pemberian 24 jam pertama mempunyai khasiat terapetik(perbaikan demam dan gejala yg lebih cepat dibanding plasebo) TROMANTADIN : turunan Amantadin ,digunakan untuk Herpes simpleks

IDOKSURIDIN

Mekanisme dgn mengganggu sintesis protein yang penting untuk fungsi virus Hanya digunakan topikal pada penanganan infeksi herpes simpleks (Cornae,labialis,genitalis) krn idoksuridin juga masuk dalam sel yang tak terinfeksi

VIDARABIN

Antivirus yg awalnya digunakan sebagai sitostatika Dapat digunakan secara parenteralpada infeksi herpes yg parah Tidak digunakan secara sistemik karena efek sampingnya, dan sdh ada Asiklovir dg efek samping yg lebih rendah dan aman

ASIKLOVIR
Bekerja selektif thd enzim virus dibanding pada mamalia Penggunaan : pada infeksi berat herpes simpleks dan varizella zoster

INTERVERON

Merupakan glikoprotei yg spesifik pada tuan rumah tetapi tak sesifik pada virus,dbentuk oleh sel tubuh oleh berbagai rangsang, dapat menghambat replikasi virus umumnya Tidak langsung bekerja antivirus ,tapi lebih dulu mengaktifkan enzim sitoplasma Sel yg terinfeksi akan membebaskan antivirus,kemudian interveron terikat pada reseptor tertentu pada dinding sel lain yg tidak terinfeksi, kemudian sel ini terangsang untuk memproduksi protein antivirus, sementara sel yg terinfeksi mungkin sdh mati , maka sel tetangga akan terlindung dr virus Indikasi : penanganan ensefalitis virus, varisela , herpes zoster generalitus, Efek samping : sindrom spt flu,demam, nausea ,muntah

ANTELMINTIKA

Adalah kemoterapi yg membebaskan manusia dan hewan dari serangan cacing

OBAT CACING PITA ( TAENIA ) 1.Niklosamida : -suatu turunan asam klorsalisilat - tidak diabsorbsi dalam usus, dapat mematikan cacing pita - Mekanisme : hambatan pembentukan ATP cacing dan menjadikan cacing peka thd enzim proteolitik

2. PRAZIKUANTEL

Pemberian oral zat ini diabsorbsi cepat,eskresi melalui ginjal dlm bentuk metabolit. Dlm dosis besar juga dapat mengobati Neurosistiserkosis (bentuk muda hermaprodit cacing pita babi dalam jaringan neuron) Efek samping :sakit kepala,mengantuk, keluhan saluran cerna ,urtikaria

OBAT NEMATODA (CACING GILIG)

Antara lain: Piperazin, pirantel pamoat, Pirvinium pamoat,Tiabendazol,Mebendazol,Dietilkarbamazin

1.Piperazin
- untuk askariasis dan enterobiasis (oksiuriasis) - mekanisme : menstabilkan potensial membran cacing - Efek samping : nausea,muntah,gangguan lambung dan usus

2.Pirantel Pamoat -Combantrin - Obat pilihan pada askariasis(C gelang),oksiuresis (Kremi),penyakit cacing Ancylostoma duodenale(C kait) dan Necator americanus(C Tambang) - Mekanisme : melumpuhkan bentuk dewasa dan belum dewasa dg blokade neuromuskular - Absorbsi di saluran cerna sedikit - Efek samping : muntah dan diare 3. Pirvinium Pamoat - Zat warna sianin untuk indikasi Oksiuris - Mekanisme : hambatan enzim metabolisme karbohidrat

4. Tiabendazol Merupakan antelmintika spektrum luasuntuk penanganan askariasis,entrobiasis,juga trichinella dan trichuris Mekanisme kerja : hambatan fumaratr reduktase yg spesifik , juga blokade asetilkolin esterase Diabsorbsi dlm sal. cerna.,dieskresi melalui ginjal Efek samping : sakit kepala,bingung ,muntah,gangguan sal.cerna,telinga berdenging

5.Mebendazol : vermox - Sama dg Tiabendazol ,berkhasiat untuk Nematoda(C gilig), merupakan obat pilihan untuk Trichuris(C cambuk) - Mekanisme : hambatan pada p-emasukan glukosa pada cacing - Efek samping : Ditoleransi baik oleh tubuh

Obat skistosoma

Merupakan penyebab penyakit Bilharziasis,yg menyebar dibagian dunia beriklim panas.Tuan rumah pembawanya adalah siput air tawar Macam bilharziasis : - Bilharziasis saluran urin disebabkan oleh Schistosoma haematobium berkembang sebagai sistitis hemoragik,kadang seperti papiloma - Bilharziasis usus yg disebabkan oleh Schistosoma mansoni atau japonicum timbul dg dalam bentuk kolitis sampai sirosis hati Prazikuantel , Metrifonat, Niridazol, Omsanikuin

Terapi :

Antimikotika untuk pemakaian lokal


Desinfektan dengan kerja fungistatik atau fungisida : Iod ,Timol, Asam Salisilat, turunan hidroksi quinolin, sabun Senyawa belerang : Sulbentin, fentiklor Zat warna : gentian violet ,hijau malakhit ,hijau brilian Asam lemak : asam undesilenat Tolnaftat Haloprogin

ANTITUBERKULOSIS

Bakteri penyebab Tuberculosis : Mycobacterium tuberculosis (basil tbc) Terutama menyerang paru2 (termasuk saluran nafas), selain itu juga menyerang ekstrapulmonal Obat utama : Isoniazida , Pirazinamida, Etambutol, Rifampisin, Streptomisin Obat cadangan : Protionamid, asam p-aminosalisilat ,Sikloserin, Kapreomisin,Kanamisin dan Tetrasiklin Penanganan TBC : - Terapi Kombinasi - Terapi jangka panjang - Terapi yg terarah , cocok untuk penyebab penyakit

Fase awal : 2 bulan pertama Terapi kombinasi dgn minimal 3 obat, krn cepatnya resistensi thd masing2 anti TBC dan memperkecil efek samping krn digunakan dosis yg relatif kecil untuk masing 2 obat. - Kombinasi : Isoniazida , Rifampisin, Etambutol atau dg menambah Pirazinamid Fase Stabilisasi : 2-12 bulan Dengan kombinasi 2 anti TBC yaitu : Isoniazid dan Rifampisin

Khemoterapi Lepra

Penyebab Lepra : Mycobacterium Leprae Diafenil sulfon(Dapson): - untuk penanganan semua bentuk dan stadium lepra - Pengaturan dosis yg tepat dan kontrol fungsi ginjal efek samping jarang terjadi - Pemberian selama 3-5 tahun
Tiambutosin - Untuk pasien yg tak dapat mentoleransi Diafenil sulfon - Gejala efek samping umumnya tidak ada - Sering terjadi peningkatan resistensi setelah 2-3 tahun Klofazimin( Lampren) - Digunakan untuk semua bentuk dan stadium lepra -Tidak dijumpai adanya resistensi

Rifampisin Dilaporkan hasil yg baik penggunaan kombinasi Rifampisin dg Antilepra lain

Khemoterapi Penyakit Protozoa


Protozoa adalah hewan bersel satu yg terdiri atas badan sitoplasma dan satu atau beberapa inti sel Termasuk Protozoa patogen pada manusia : - Flagellata (Tripanosoma,Leishmania,Lamblia, Trichomonas - Rhizopoda (amuba) - Sporozoa (Plasmodium dan Toxoplasma)

Trikhomoniasis
-

- Infeksi Trichomoniasis vaginalis pada wanita menyebabkan vaginitis,vulvitis dan uretritis - Pada pria infeksi berlangsung tanpa gejala - Penanganan : - Metronidazol (Flagyl), Nimorazol - Penting : pada saat bersamaan dilakukan pula penanganan thd pasangan yg bersangkutan

MALARIA
- Merupakan penyakit Protozoa terpenting dan paling luas penyebarannya 1.KUININ
-

Obat malaria yg tertua Sdh banyak terdesak oleh obat sintesis yg lebih berkhasiat dan dpt ditoleransi dg baik Menjadi penting lagi pd malaria yg resisten thd obat sintetik Kerja dg memblok sintesis asam nukleat Juga mempunyai kerja analgetik, antipiretik,anestetik lokal ,relaksansia otot Indikasi : untuk malaria Tropika akut yg resisten thd Klorokuin

KLOROKUIN - Selama tak ada resistensi merupakan obat pilihan pertama pada serangan malaria akut

MEFLOKUIN - Untuk penanganan dan profilaksismalaria tropika yg resisten thd Klorokuin - Waktu paruh lama sehingga dg satu kali pemberian bisa dicapai kadar darah yg lama hingga 20 hari PRIMAKUIN - Tidak digunakan untuk malaria akut - Kombinasi dg Klorokuin, Primakuin didindikasikan untuk penanganan profilaksis kausal - Untuk pencegahan timbulnya penyakit setelah kembali dr daerah malaria - Dapat memutus rantai manusia nyamuk PIRIMETAMIN -Digunakan untuk profilaksis kausal - Spt Primakuin, dapat memutuskan rantai infeksi manusia nyamuk

1989-1995 1995-1996 1996-1997 1997 1997-1998 1998-2003 1999 2000 2003-2007 2006 2007 2007 2007-2008

Ka Unit Produksi Tablet BagProd Lafiau Surabaya ,15 September 1970 Wisma Angkasa,Jl.Setiabudi No.99 Bandung Ph. 022-70515362 / 081802250320
: : : : : : : : : : : : : S1 Farmasi Fak. Farmasi Unair Profesi Apoteker Fak.Farmasi Unair SEMAPA PK TNI IV Kursus Dasar Manajemen TNI AU Ka Unit Prod.Obat Suntik BagProd Lafiau Ka Unit Prod. Kapsul Bagprod Lafiau Sekolah Para Dasar Angkatan 133 Kursus CPOB TNI Ka Unit Apotek Rumkit Lanud Adi Soemarmo Solo Kursus CPOB TNI SEKKAU 81 Kursus Kesehatan Penerbangan Angk. II Ka Unit Prod Tablet BagProd Lafiau

Mayor Kes Sugiharto,SSi. Apt

Anda mungkin juga menyukai