Anda di halaman 1dari 8

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul SOSIALISASI Makalah ini berisikan mengenai tentang KEDUDUKAN ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK. Kami menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan Makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan Makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Penyusun,

Makalah Sosiologi SOSIALISASI

DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I Fungsi Dan Peran Orang Tua Dalam Perkembangan Anak 1 2

BAB II Upaya Orang Tua Yang Mampu Membantu Anak Memiliki Dan Mengembangkan Dasar-Dasar Disiplin Diri BAB III Gaya Pengasuhan Orangtua BAB IV PENUTUP DAFTAR PUSTAKA

4
6 7 8

Makalah Sosiologi SOSIALISASI

BAB I Fungsi Dan Peran Orang Tua Dalam Perkembangan Anak

Orang tua mempunyai fungsi yang penting dalam keluarga. Diantara fungsi-fungsi tersebut antara lain (dalam Soelaeman, 1987): Pertama, Fungsi religius. Artinya orang tua mempunyai kewajiban memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota lainnya kepada kehidupan beragama. Soelaeman (1987) memberikan penjelasan bahwa untuk melaksanakan Fungsi dan peran ini, orang tua sebagai tokoh inti dalam keluarga itu harus terlebih dahulu menciptakan iklim yang religius dalam keluarga itu, yang dapat dihayati oleh seluruh anggotanya. Fungsi yang kedua adalah Fungsi edukatif. Pelaksanaan fungsi edukatif keluarga merupakan salah satu tanggung jawab yang dipikul oleh orang tua. Sebagai salah satu unsur pendidikan keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama bagi anak. Orang tua harus mengetahui tentang pentingnya pertumbuhan, perkembangan dan masa depan seorang anak secara keseluruhan. Ditangan orang tuanyalah masalah-masalah yang menyangkut anak, apakah dia akan tumbuh menjadi orang yang suka merusak dan menyeleweng atau ia akan tumbuh menjadi orang baik. Selanjutnya fungsi yang ketiga yakni Fungsi protektif. Soelaeman (1987) memberikan gambaran pelaksanaan fungsi lingkungan, yaitu dengan cara melarang atau menghindarkan anak dari perbuatan-perbuatan yang tidak diharapkan, mengawasi atau membatasi perbuatan anak dalam hal-hal tertentu menganjurkan atau menyuruh mereka untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang diharapkan mengajak bekerja sama dan saling membantu, memberikan contoh dan tauladan dalam hal-hal yang diharapkan. Fungsi keempat yaitu Fungsi Sosialisasi. Fungsi dan peran orang tua dalam mendidik anaknya tidak saja mencakup pengembangan pribadi, agar menjadi pribadi yang mantap tetapi meliputi pula mempersiapkannya menjadi anggota masyarakat yang baik. Sehubungan dengan itu perlu dilaksanakan fungsi sosialisasi anak. Melaksanakan fungsi sosialisasi itu berarti orang tua memiliki kedudukan sebagai penghubung anak dengan kehidupan sosial dan norma-norma sosial, dan membutuhkan fasilitas yang memadai. Yang terakhir adalah Fungsi ekonomis. Meliputi; pencarian nafkah, perencanaan serta pembelajarannya. Keadaan ekonomi sekeluarga mempengaruhi pula harapan orang tua akan masa depan anaknya serta harapan anak itu sendiri. Orang tua harus dapat mendidik anaknya agar dapat memberikan penghargaan yang tepat terhadap uang dan pencariannya, disertai pula pengertian kedudukan ekonomi keluarga secara nyata, bila tahap perkembangan anak telah memungkinkan. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Fungsi dan peran orang tua pada anaknya antara lain menanamkan kehidupan beragama, memberikan pendidikan dalam masa perkembangan anak, menjadi penghubung dalam kehidupan sosial anak, dan memberikan nafkah secara ekonomi demi keberlangsungan anak.

Makalah Sosiologi SOSIALISASI

BAB II Upaya Orang Tua Yang Mampu Membantu Anak Memiliki Dan Mengembangkan Dasar-Dasar Disiplin Diri

Ada Beberapa Faktor Upaya Orang Tua Dalam Membantu Anak Mengembangkan DasarDasar Disiplin Diri, Yaitu : A. Penataan Lingkungan Fisik Penataan Lingkungan Fisik Pada Keluarga Membuktikan Adanya Upaya Agar Anak-Anak Memiliki Nilai Moral, Dasar Social, Ilmiah, Ekonomi, Kebersihan Dan Keteraturan Dan Demokrasi. Upaya Penataan Lingkungan Fisik Telah Diapresiasi Sebagai Lahan Dialog Oleh Anak-Anaknya. B. Penataan Lingkungan Sosial 1) Penataan Lingkungan Sosial Internal Bertujuan Menyingkap Nilai-Nilai Yang Diapresiasi Anak Dalam Menerima Bantuan Orang Tua Untuk Memiliki Dan Mengembangkan Dasar-Dasar Disiplin Diri. 2) Penataan Lingkungan Sosial Eksternal Bertujuan Menyingkap Nilai-Nilai Yang Diapresiasi Anak Dalam Menerima Bantuan Orang Tua Agar Mereka Memiliki Dan Mengembangkan Dasar-Dasar Disiplin Diri. C. Penataan Lingkungan Pendidikan 1) Penataan Lingkungan Pendidikan Internal Bertujuan Untuk Menyingkap Nilai-Nilai Yang Diapresiasikan Anak Dalam Menerima Bantuan Orang Tua Untuk Memiliki Dan Mengembangkan Dasar-Dasar Disiplin Diri. 2) Penataan Lingkungan Pendidikan Eksternal Keluarga Adanya Motivasi Anak Disebabkan Oleh Pancaran Kewibawaan Dan Kepercayaan Orang Tua Yang Benar-Benar Mereka Rasakan, Terciptanya Komunikasi Dialogis Antara Orang Tua Dan Anak, Serta Suasana Demokratis Di Dalam Keluarga. Penghayatan Dan Pengapresiasian Anak Terhadap Motivasi Dan Dorongan Orang Tua Untuk Memiliki Dan Mengembangkan Nilai Moral Dasar Tampak Dalam Perilaku Kesehariannya. D. Dialog-Dialog Keluarga Diupayakan Telah Berhasil Mengemas Pesan-Pesan Nilai Moral Yang Akan Dihayatkan Dan Diapresiasikan Kepada Anak-Anak. Keberhasilan Ini Sangat Didukung Oleh Kewibawaan Dan Kepercayaan Diri Yang Terpancar Keperilaku, Keakraban, Kedekatan, Dan Kebersamaan Sebagai Demokrasi. Peringatan-Peringatan Terhadap Anak-Anak Disampaikan Dengan Bijak, Asih Dan Asuh Sehingga Dapat Penuh Sadar Dan Kepercayaan Diri, Anak Akan Mematuhinya.

Makalah Sosiologi SOSIALISASI

E. Penataan Suasana Psikologis Keluarga Menyingkap Adanya Kondisi Yang Dapat Mengundang Dan Mendorong Anak Untuk Memiliki Dan Mengembangkan Nilai Moral Dasar. Kemampuan Orang Tua Menciptakan Suasana Keluarga Yang Sarat Dengan Rasa Kebersamaan, Keakraban, Kedekatan, Komunikasi Sambung Rasa Dengan Anak, Pemberian Teladan-Teladan Sikap Terbuka. F. Penataan Sosiobudaya Keluarga Penataan Sosiobudaya Keluarga Telah Menyingkap Upaya Untuk Membudayakan KaidahKaidah Nilai Moral Dasar, Social, Ilmiah, Ekonomi, Kebersihan Dan Demokrasi Dalam Kehidupan Anak. Kaedah-Kaedah Tersebut Diapresiasikan Oleh Kehidupan Anak Untuk Diserap Dan Dilaporkan Dalam Kehidupannya. G. Perilaku Orang Tua Saat Terjadinya Pertemuan Dengan Anak Pertemuan Orang Tua Dengan Anak Senantiasa Didasari Oleh Tampilnya Nilai-Nilai Moral Dasar Yang Mengupayakan Untuk Tampil Dalam Pertemuan Dengan Anak Yang Mampu Membangun Kepercayaan Dan Kewibawaan Atas Diri Anak. H. Kontrol Orang Tua Terhadap Perilaku Anak Perilaku Anak Yang Memperoleh Prioritas Control Orang Tua Adalah Perilaku-Perilaku Dalam Merealisasikan Nilai-Nilai Moral Dan Disamping Nilai-Nilai Moral Lainnya. Kontrol Yang Diberikan Dengan Penuh Asih, Asuh Dan Kebijakan Menyebabkan Rasa Keterpaksaan Yang Dialami Anak Pada Awalnya Lambat Laun Berkembang Menjadi Kesadaran Diri. I. Nilai Moral Yang Menjadi Dasar Berperilaku Orang Tua Dan Yang Diupayakan Kepada Anak Untuk Memilih Dan Mengembangkan Dasar-Dasar Disiplin Diri Adalah Nilai Moral Dasar (Agama). Penempatan Dan Pengupayaan Nilai Moral Dasar Sebagai Dasar Pijakan Berperilaku Sebagai Landasannya Adalah Nilai Dasar (Agama) Yang Dapat Menjadi Benteng Kokoh Untuk Mencegah Anak-Anaknya Melakukan Penyimpangan-Penyimpangan Perilaku.

Makalah Sosiologi SOSIALISASI

BAB III Gaya Pengasuhan Orangtua

Setiap keluarga memiliki gaya pengasuhan yang berbeda pada anak-anaknya. Ada orangtua yang terbiasa menerapkan disiplin dan peraturan secara ketat dan keras, sehingga tidak ada toleransi dalam memberikan hukuman pada anak yang melakukan kesalahan. Ada orangtua yang selalu memanjakan anaknya secara berlebihan, sehingga ketika anak melakukan suatu kesalahan mereka membiarkannya dengan alasan sayang. Ada juga orangtua yang tidak peduli pada anak, apapun yang dilakukan oleh anaknya, mereka tidak ambil pusing. Selain itu, ada juga orangtua yang selalu membimbing, memperhatikan dan selalu mendiskusikan bersama anak ketika akan menggunakan suatu aturan dalam keluarganya. Dari beberapa contoh kasus di atas, secara garis besar kita dapat membedakan orangtua berdasarkan gaya kepengasuhannya ke dalam empat kelompok (Aprilina:2011), yaitu : 1. Orangtua otoriter. Orangtua seperti ini sering menerapkan peraturan yang tidak dapat ditawar-tawar lagi, kaku. Misalnya, orangtua menetapkan aturan bahwa pada jam 4 sore anak sudah harus ada di rumah, tanpa ada kompromi atau penjelasan apapun mengapa peraturan itu dibuat. Ketika anak pada jam yang telah ditentukan tersebut belum datang, hukuman pasti sudah menanti. Hukuman yang mereka lakukan boleh jadi bukan hanya omelan atau bentakan saja, tetapi boleh jadi disertai hukuman fisik seperti memukul, menjewer atau menampar. 2. Orangtua permisif. Orangtua tipe ini sebaliknya dari gaya pengasuhan otoriter. Biasanya orangtua dengan pengasuhan permisif selalu mengikuti kemauan anak, sering melupakan hukuman yang seharusnya anak terima. Mereka lebih memilih memanjakan anak. 3. Orangtua otoritatif. Tipe gaya pengasuhan ini adalah tipe ideal. Orangtua seperti ini cenderung memberikan bimbingan kepada anak-anaknya. Peraturan dibuat dan ditegakkan disertai dengan penjelasan dan terbuka untuk didiskusikan bersama anakanak. Orantua tipe ini tetap tegas dan konsisten dalam menerapkan disiplin. Mereka lebih terbuka dalam mengungkapkan rasa sayangnya pada anak. Selain itu, mereka juga selalu memuji ketika anak mendapatkan prestasi atau melakukan sesuatu yang baik atau positif. 4. Orangtua tak acuh. Orangtua dengan tipe ini biasanya tidak peduli pada anak, tidak memberikan bimbingan maupun rasa sayang pada anaknya. Anaknya mau berbuat apa saja, mereka tidak peduli. (yer)

Makalah Sosiologi SOSIALISASI

BAB IV PENUTUP

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dusi memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan kesempatan berikutnya.

Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.

Penyusun,

Makalah Sosiologi SOSIALISASI

Daftar Pustaka
http://simfonyriri.blogspot.com/2011/07/makalah-peran-orang-tua-dalam-membantu.html http://www.duniapsikologi.com/fungsi-dan-peran-orang-tua/ http://www.google.co.id/webhp?hl=id

Makalah Sosiologi SOSIALISASI

Anda mungkin juga menyukai