Anda di halaman 1dari 8

Review Di Bawah Lindungan Kabah

Tugas Kesenian SII XII IA.1 2012/2013



MAN 1 PAYAKUMBUH

February 4, 2013
Authored by: Adli Hadiyan Munif


DI BAWAH LI NDUNGAN KA BAH
SINOPSIS
Hamidpemuda saleh, cerdas, berbudi pekerti tinggi, tapi miskin tinggal di tengah keluarga Haji
Jafar yang saleh, dermawan, dan tidak pernah memandang orang lain berdasarkan kedudukan dan
kekayaan. Hamid sangat menghormati keluarga itu dan menganggap Haji Jafar sebagai ayahnya
sendiri. Sebaliknya, Haji Jafar menganggap Hamid yang yatim seperti anaknya sendiri. Dia membiayai
pendidikan Hamid di sebuah sekolah bergengsi. Sebagai balasannya, ibu Hamid, Mak Hamid,
mengabdi pada keluarga Haji Jafar.
Hubungan Hamid dengan istri Haji Jafar, Mak Asiah, dan anak semata wayang mereka, Zainab, sama
baiknya. Bahkan, Zainab menganggap Hamid sebagai kakaknya sendiri. Semua serba harmonis.
Hingga suatu ketika kedekatan Hamid dan Zainab menumbuhkan benih cinta. Hamid dan Zainab tak
dapat menolak. Namun, cinta suci itu menjadi semacam cinta terlarang lantaran Hamid dan Zainab
tidak sederajat. Hamid merasa tidak ada yang salah dengan perasaannya. Dia tetap berusaha dekat
dengan Zainab. Hamid harus membayar mahal langkahnya. Dia difitnah kerabat Haji Jafar yang ingin
menjodohkan kemenakannya dengan Zainab.
Hamid diusir dari kampung. Selama di pembuangan, Hamid bekerja keras hingga diangkat sebagai
juru catat sebuah perusahaan. Di luar itu, kisah hidupnya kian pahit. Haji Jafar dan Mak Hamid yang
dicintainya meninggal dunia. Selanjutnya, dia malah dimintai tolong Mak Asiah untuk membujuk
Zainab agar mau menikah dengan laki-laki yang telah dijodohkan dengannya. Dengan berat hati,
Hamid melakukannya. Setelah itu, dia pergi dengan hati yang patah. Dia berkelana hingga sampai di
Tanah Suci Mekkah. Di bawah Kabah dia berdoa, kemudian pergi untuk selama-lamanya. Zainab pun
patah hati ditinggal Hamid. Kesehatannya memburuk hingga akhirnya meninggal dunia dengan tetap
memegang janji: hanya akan menikah dengan orang yang dicintai dan mencintai, yakni Hamid.
RINCIAN
Negara: Indonesia
Bahasa: Indonesia
Tanggal Edar: Selasa, 25 August 2011
Dikenal Juga Sebagai: Under the Protection of
Kabah
Produksi: MD Pictures
Warna: Warna
Genre: Drama
Durasi: 121 menit
PG (Parental Guide)/Rating: Semua Umur (SU)
Trivia: Wakil resmi dari Indonesia untuk Film
berbahasa asing terbaik ke-84 tahun 2012.





KREDIT (PEMERAN DAN KRU)
PEMERAN
Herjunot Ali ... Hamid
Laudya Cynthia Bella ... Zainab
Niken Anjani ... Rosna
Tarra Budiman ... Saleh
Jenny Rachman ... Ibu Hamid
Widyawati ... Nyonya Ja'far
Didi Petet ... Haji Ja'far
Leroy Osmani ... Rustam
Ajun Perwira ... Arifin
Akhmad Setyadi
KRU
DEPARTEMEN PRODUKSI
Hanny R Saputra ... Sutradara
Manoj Punjabi ... Produser
Dhamoo Punjabi ... Produser
Armantono ... Penata skrip
Titien Wattimena ... Penata skrip
Hamka ... Cerita
Sanjay Mulani ... Casting Director
Ronny Irawan ... Casting Director
Muslich Widjaya ... Line Producer
Hendrayadi ... Line Producer
Karan Mahtani ... Co-Producer
Anirudya Mitra ... Co-Producer
Shania Punjabi ... Produser Eksekutif
DEPARTEMEN KAMERA
Ipung Rachmat Syaiful ... Penata
Kamera
DEPARTEMEN ARTISTIK
Samuel Wattimena ... Perancang
Busana
Didin Syamsudin ... Penata Rias
Allan Sebastian ... Penata Artistik
Dana Riza ... Efek Khusus
DEPARTEMEN SUARA DAN MUSIK
Satrio Budiono ... Penata Suara
Yusuf Andi Patawari ... Perekam Suara
Tya Subiakto Satrio ... Penata Musik
DEPARTEMEN PENYUNTINGAN
Yoga Krispratama ... Penata Gambar






REVIEW(ULASAN)
MAKIN TINGGI HARAPAN, MAKIN SAKIT JATUHNYA
Dengan embel-embel Based on Indonesias Best Remembered Novel by Alm. Buya Hamka, film
berbudget fantastis, drama religi tentang cinta, di bawah lindungan KABAH, ekpektasi saya pun
meningkat untuk menonton film ini. Ditambah lagi dengan rating di IMDB 6,8/10, yang menambah
ekspektasi saya, apakah film ini akan bagus atau tidak jika saya tonton, untuk menyelesaikan tugas
kesenian saya sekaligus mengobati kerinduan saya dalam menemukan film indonesia yang bagus
dari segi moral, pendidikan, cerita maupun akting para aktor dan aktrisnya. Tapi, sebagaimana
pintarnya marketing di Indonesia, seperti itulah saya kembali terjebak dalam suatu film dari
Indonesia...
SAMPAI KAPANPUN, EMAS TAKKAN SETARA DENGAN LOYANG, DAN
SUTERA TAK SEBANGSA DENGAN BENANG
Dimulai dengan menampilkan tokoh utama, Hamid (Herjunot Ali) seorang pemuda tampan, cerdas,
saleh, berbudi pekerti tinggi namun terlahir dengan keadaan ekonomi yang kurang mampu.
Untungnya, kehidupan Hamid dan ibunya (Jenny Rachman) selama ini cukup terbantu dengan
keberadaan Haji Jafar (Didi Petet), seorang pria dermawan yang saleh serta cukup terpandang di
sebuah kampung di Padang, Sumatera Barat yang masyarakatnya memegang teguh adat istiadat dan
taat dalam menjalankan ajaran dan aturan agama. Haji Jafar bahkan membiayai pendidikan Hamid di
sebuah sekolah agama bergengsi hingga Hamid akhirnya mampu menyelesaikan pendidikannya.
Seusainya Hamid menyelesaikan pendidikannya di sekolah menengahnya, ia berencana melanjutkan
ke Thawalib. Disinilah mulai tumbuh benih-benih percintaan antara Hamid dan Zainab (Laudya
Cynthia Bella) tapi sayang, tipikal plot drama, cinta segitiga, maka muncullah kemenakan engku
rustam, Arifin (Ajun Perwira) yang mulai diperkenalkan kepada Zainab mulai tahun 1919.
Dilema pun mulai mewarnai kehidupan Hamid dan Zainab. Perbedaan status sosial yang begitu jauh
antara keduanya membuat hubungan antara mereka sepertinya tidak mungkin bersatu, walaupun
keduanya sama-sama menyukai satu sama lain. Tidak hanya berhenti disitu, berbagai cobaan mulai
mendera hubungan keduanya: mulai dari Hamid yang diusir dari kampungnya setelah dituduh telah
menyentuh Zainab secara tidak sopan hingga perjodohan Zainab dengan seorang pemuda anak
saudagar kaya yang semakin memojokkan posisi Hamid. Hamid yang terusir dari kampung akhirnya
meneruskan perjalanannya demi mewujudkan impiannya agar dapat menunaikan ibadah haji di
Mekkah. Di saat yang sama, Zainab tetap menunggu kembalinya Hamid agar mereka dapat kembali
menjalin hubungan kasih suci mereka yang telah terputus.
Di beberapa sisi, ada beberapa hal yang patut di apresiasi bagi tim MD Entertainment dalam
memperoduksi film ini, yaitu di bagian dekorasi/latar, yang membuat saya terpukau dengan tata
letak dan kemiripannya dengan masa lalu dari Padang itu sendiri. Tapi jika mendengar kabar tentang
biaya pemroduksian film ini yang mencapai 25 miliar rupiah, ehm, mungkin saja itu terjadi,
mengingat banyaknya setting yang tercipta dalam film ini seperti kereta api, stasiun, rel dan
sebagainya.
Kemudian isi pidato Hamid ketika ia berdebat di surau. Menjunjung Islam dan Wanita, walau
sepengetahuan saya Wanita dan Minang itu lebih tinggi daripada Islam, hehe (Adat basandi Syarak,
Syarak basandi Kitabullah).


JANGAN MENGUKURNYA DARI APA YANG TAMPAK MAK. APA YANG
TAMPAK BERASAL DARI APA YANG TAK TAMPAK. DAN APA YANG TAK
TAMPAK PADA DIRIKU PUN SEKARANG BERASAL DARI YANG TAK
TAMPAK, YAITU ALLAH.
Seperti ayat Al-Quran yang dibaca oleh Zainab di klimaks film ini, Q.S. Al-Hujuraat : 13 (49:13).
Begitu juga dengan film ini, ada yang baik, maka ada pula yang buruknya. Tapi sayangnya, sepanjang
film ini berlangsung dengan durasi yang sangat panjang untuk sebuah novel dengan tebal hanya 52
halaman saja. Kemudian, walaupun berembel-embel Kabah yang akan menimbulkan ekspektasi
bahwa film ini bertemakan Islami, tapi sayang pakaiannya tidak Islami, tidak menutupi semuanya
terutama rambut, walau baju tertutup tetapi jilbabnya mirip dengan penggunaan artis-artis dan
kebanyakan remaja Indonesia pada saat ini, jilbab = kain pelapis rambut.
Selain itu, dengan budget senilai 25 miliar rupiah (yang mungkin berasal dari sponsor seperti Baygon,
Chocolatos dan Kacang Garuda) ketiga produk tersebut sangat menggangu menurut logika saya
dalam menikmati film ini. Ketidak logisan munculnya ketiga produk tersebut pada tahun 1920-an
tersebut membuat rasa kenyamanan saya semakin berkurang selama menonton film ini. Masih
berhubungan dengan budget tadi, mungkin uang senilai 25 miliar rupiah masih kurang bagi MD Ent.
untuk menyewa dialect coach untuk memaksimalkan pengucapan dan dialek logat minang di film ini.
Kemudian dari sisi jalan cerita, pertama ketika Zainab mengejar waktu demi melihat penampilan
Hamid di surau, ia bersepda dengan sangat kencang, mungkin karena terlalu kencang hingga
akhirnya jalan yang buntu dilalui juga. Lalu, Hamid pun menyelamatkannya dengan menjadi satu-
satunya orang yang melompat dan kemudian seperti telah tahu dimana Zainab berada, ia pun
berenang hingga suatu titik kemudian baru menyelam dan langsung menyelamatkan Zainab dari
dalam sungai. Kemudian yang sedikit membingungkan saya ialah ketika para tetua kampung
mengadili Hamid yang awalnya saya setuju karena menggunakan prinsip musyawarah-mufakat
tetapi diakhir malah membingungkan karena menggunakan pendapat pribadi oleh seorang tetua
saja sedangkan tetuanya ada enam orang. Bahkan diantara mereka ada yang sepertinya tidak setuju
dengan keputusan tersebut.
Dan terakhir yang semakin tidak membuat saya nyaman ialah bagaimana film ini lebih menekankan
cinta kepada orang yang dicintai dalam hal ini Zainab ketimbang kepada ibunya, bahkan kepada
Allah swt walau di akhir cerita Hamid kembali mencintai Allah swt pada saat ajalnya, ini terlihat
secara tersirat dan tersurat dalam film ini seperti ketika Hamid meninggalkan ibunya saja di belakang
hanya untuk berdekatan dengan Haji Jafar dan Nyonya Jafar. Dan bahkan ketika di Kabah, Hamid
masih tetap memikirkan tentang cinta, bukan kepada ibunya, tapi Zainab. Ketika ajalnya akan
dijemput, barulah ia kembali mencintai Allah swt.







POSTER DAN COVER (SAMPUL)


POSTER 1 DI BAWAH LINDUNGAN KABAH
COVER VCD DI BAWAH LINDUNGAN KABAH
POSTER 2 DI BAWAH LINDUNGAN KABAH


UNSUR-UNSUR MENARIK
KEPENDIDIKAN
Terdapatnya adat istiadat dan perpaduan Islam-Minang seperti Mambangkik Batang
Tarandam seperti adegan yang diperankan oleh Hamid, setelah ia menuntut ilmu di
Thawalib ia mengajar anak-anak mengaji di surau
Adanya semangat menuntut ilmu yang diperlihatkan Hamid dalam mengutarakan
rencananya ke Haji Jafar dan Nyonya Jafar
Adanya apresiasi orang-orang yang berilmu seperti adegan yang diperankan Nyonya Jafar
ketika ia mengatakan ...Hebat ketika menunjukkan bahwa Arifin telah bisa menulis untuk
suatu koran.

ISLAMI
Semangat orang-orang Minang zaman dahulu, yang sepertinya mencontoh dari perilaku
Nabi dan sahabatnya, berangkat haji. Demi menunaikan rukun haji yang kelima ini, mereka
rela menabung bertahun-tahun, meninggalkan harta, bahkan tidak kembali-mati-sakit-dsb,
asalkan mereka bisa naik haji ke Baitullah. Sangat kontras dengan apa yang terjadi di
masyarakat saat ini.
Aurat muslim dan perilaku yang masih sangat terjaga dalam film ini walau ada yang tak
tertutup pada rambut seperti yang saya sebutkan di atas tadi, tapi walau begitu, saya jauh
lebih nyaman menikmati film ini dengan aurat yang tertutup dibandingkan dengan film
Indonesia masa kini yang terbuka dimana-mana seperti berjualan buah-buahan.
Telah diterapkannya penyelesaian masalah dengan cara musyawarah dan mufakat. Tampak
ketika tetua menyelesaikan masalah Hamid di surau.
Masih terbiasanya shalat berjamaah disekitar surau tersebut. Kontras dengan masa kini,
para remaja dan orang-orang muda telah mulai malas menunaikan shalat berjamaah ke
masjid bahkan saya sendiri.

AYAT-AYAT PENDUKUNG
APAPUN, PASTI BERPASANG-PASANGAN
Q.S AL-HUJURAT : 13 (49:13)
!!., '_!.l !.| >..1l> _. : _.. >..l-> !,`-: _!, !-.l | >.
..s < >1. | < ,ls ,,> _

13. Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan
menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya


orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya
Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.
RATING


SUMBER DATA
http://filmindonesia.or.id/movie/title/lf-d021-11-738669_di-bawah-lindungan-
kabah/credit#.UQ_GM7LN-18
http://amiratthemovies.wordpress.com/2011/08/29/review-di-bawah-lindungan-kabah-
2011/
http://cinetariz.blogspot.com/2011/08/review-di-bawah-lindungan-kabah.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Di_Bawah_Lindungan_Ka'bah_(novel)
www.youtube.com/watch?v=vkYu0VVs_To

Anda mungkin juga menyukai