Anda di halaman 1dari 2

2.2 Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Kehamilan Ektopik 2.2.

1 Umur Meningkatnya usia ibu akan diiringi dengan penurunan aktifitas mioelektrik tuba dan juga dalam usia reproduktif banyak ibu yang mengeluhkan nyeri perut bawah yang hebat dan tiba-tiba keluhan perdarahan pervaginam pada kehamilan ektopik (Wiki, 2009). Maka sebagian besar wanita yang mengalami kehamilan ektopik berumur 20 40 tahun. Dengan umur rata-rata 30 tahun (Sarwono, 2005).

2.2.2

Paritas Paritas 2-3 anak merupakan paritas yang paling aman ditinjau dari kematian maternal. Paritas paling tinggi > 3 mempunyai angka kematian maternal yang tinggi (Wiknjosastro, 2005). Pada umumnya kelainan-kelainan yang menyebabkan kehamilan ektopik bersifat bilateral. Sebagian wanita menjadi steril, setelah mengalami kehamilan ektopik. Untuk menderita kehamilan ektopik pada ibu dengan hamil 3 ke atas dibandingkan ibu hamil dengan paritas 1 2 kali (Sarwono, 2005).

2.3 Faktor-faktor Lain yang Berhubungan dengan Kejadian Kehamilan Ektopik 2.3.1 Pemakaian Alat Kontrasepsi Pemakaian IUD spiral dapat meningkatkan resiko hamil di luar kandungan, karena spiral mencegah telur yang dibuahi menetap di uterus dan oleh karenanya meningkatkan kemungkinan untuk

menetap di tempat lain. Beberapan kehamilan antara 1 dan 3% terjadi sementara spiral masih tertanam dalam uterus (Yuwono, 2000).

2.3.2

Pemakaian Antibiotik Pemakaian antibiotik dapat meningkatkan frekuensi kehamilan ektopik. Antibiotik dapat mempertahankan terbukanya tuba yang mengalami infeksi, tetapi perlekatan menyebabkan pergerakkan silia dan peristaltik tuba terganggu dan menghambat perjalanan ovum yang dibuahi dari ampula rahim, sehingga implantasi terjadi pada tuba (Wiknjosastro, 2005).

Anda mungkin juga menyukai