Anda di halaman 1dari 43

PENGOLAHAN AIR UMPAN BOILER

EXTERNAL TREATMENT (PENGOLAHAN DI LUAR BOILER)

Cara pengolahan: a. Pengolahan mekanik b. Pengolahan kimiawi (dengan bantuan bahan kimia)

a. Pengolahan mekanik
Pengolahan mekanik dilakukan dengan cara: Pengolahan dengan penukar ion Pengolahan dengan deaerasi

Pengolahan dengan penukar ion Pengolahan ini dimaksudkan agar ion-ion garam yg terlarut dlm air dpt diganti hingga diperoleh air yg sesuai utk boiler

Penukar ion dpt dibagi menjadi:

Pelunakan air - Pelunakan sederhana - Pelunakan dg de alkalisasi Pengolahan bebas mineral (demineralisasi) Dibedakan menjadi: Berdasarkan tipe bed (unggun) dari resin penukar ion:

Tipe bed campuran Tipe dua bed satu degasifikasi Tipe empat bed satu degasifikasi

Berdasarkan cara regenerasi: Regenerasi aliran searah Regenerasi aliran berlawanan arah Regenerasi berkesinambungan

Resin penukar ion


Resin yg digunakan utk penukar ion hrs mempunyai struktur dimana radikal penukar ionnya terikat pd struktur polimer

Resin penukar ion dibedakan mjd: - Resin penukar kation - Resin penukar anion

Resin penukar kation, yaitu * resin yg berkombinasi dg gugus sulfo ( - SO3H) disebut resin penukar kation asam kuat * resin yg berkombinasi dg gugus carboxyl (-COOH) disebut resin penukar kation asam lemah Resin penukar anion, yaitu: * resin yg berkombinasi dg gugus quartenary ammonium, disebut resin

penukar anion basa kuat * resin yg berkombinasi dg gugus amina tersier, sekunder, primer (NH2, -NHR, -NR2), disebut resin penukar anion basa lemah Pelunakan air sederhana Tujuan utk menghilangkan kesadahan dlm air

Resin penukar ion yg digunakan adl senyawa Na+ dari penukar kation asam kuat
Reaksi yg terjadi:
R(-SO3Na)2 + Ca(HCO3)2 2NaHCO3 R(-SO3Na)2 + MgSO4 2Na2SO4 R(-SO3)2Ca +

R(-SO3)2Mg +

Resin penukar ion yg telah kehilangan daya tukarnya dpt digunakan kembali setelah diregenerasi dg menggunakan larutan NaCl 10%

Reaksi pada saat regenerasi:


R(-SO3)2Ca + 2NaCl R(-SO3)2Mg + 2NaCl R(-SO3Na)2 + CaCl2 R(-SO3Na)2 + MgCl2

Pelunakan dg de alkalisasi Terdiri dari: 1. Pelunakan dg resin H dicampur dg air baku 2. Pelunakan dg resin Na dan H
Pd umumnya yg digunakan yg kedua

Reaksi yg terjadi: Bed H : R(-SO3H)2 + Ca(HCO3)2


R(-SO3H)2 + MgSO4 R-SO3H + NaCl

R(-SO3)2Ca + 2H2O+ CO2

R(-SO3)2Mg +H2SO4 R-SO3Na + HCl

Bed Na :
R(-SO3Na)2 + Ca(HCO3)2 R(-SO3)2Ca + 2NaHCO3

R(-SO3Na)2 + MgSO4

R(-SO3)2Mg + 2Na2SO4

Campuran:
HCl + NaHCO3 NaCl + CO2 + H2O
H2SO4 + 2 NaHCO3 Na2SO4 + 2 CO2+ 2 H2O

Regenerasi: Bed Na dg larutan NaCL 10% Bed H dg larutan HCl

Pengolahan Bebas Mineral (Demineralisasi)


a.

Demineralisai dg bed campuran resin Metode ini dikerjakan dg melewatkan air baku ke dlm tabung yg berisi resin penukar kation asam kuat bentuk H dan resin penukar anion basa kuat bentuk OH yg dicampur secara homogen

Reaksi yg terjadi:
R(-SO3H)2 + Ca(HCO3)2 H2CO3 R(-SO3)2Ca +

R(-SO3H)2 + MgSO4
R-SO3H + NaCl

R(-SO3H)2Mg + H2SO4
R-SO3Na + HCl

R= NOH + H2CO3
R (= NOH)2 + H2SO4

R= NHCO3 + H2O
R(=N)2SO4 + 2 H2O

R= NOH + HCl
R= NOH + H2SiO3

R=NCl + H2O
R=NHSiO3 + H2O

Regenerasi: Resin dipisah mjd lapisan resin penukar kation dan resin penukar anion, kmd lap. Pertama diregenerasi dg lar. HCl 4-10% dan yg kedua dg lar NaOH 2-5%
b.

Demineralisasi dg 2 bed 1 degasifikasi Sistem ini terdiri dari: - Tabung kation yg berisi bed-H asam kuat - Alat degasifikasi - Tabung anion berisi bed-OH basa kuat

Proses demineralisasi: Air baku dialirkan ke dlm tabung kation utk menukar kation dlm air dg ion hidrogen (H+ ), CO2 dihilangkan dlm unit penghilang karbon (alat degasifikasi), air kmd dialirkan ke tabung anion utk menukar anion dg ion hidroksil (OH-)

c. Demineralisasi dg 4 bed 1 degasifikasi Sistem ini merup pengembangan dr sistem 2 bed 1 degasifikasi dg menambahkan bed-H dan bed-OH

Sistem ini dpt mengurangi jml regeneran yg digunakan, waktu regenerasi, dan jml air regenerasi yg digunakan Pengolahan deaerasi Tujuan: utk menghilangkan gas-gas yg terlarut dlm air (oksigen, CO2) Prinsip: membuat kelarutan gas-gas di dlm air mjd nol.

Deaerasi dpt dilakukan dg: a. Pemanasan b. Cara hampa


a.

Cara Pemanasan Pd cara ini gas-gas terlarut dihilangkan dg memanaskan air umpan hingga suhu 120 1500C

Oksigen terlarut dpt dikurangi mjd kurang dr. 0,007 mg/l

b.

Deaerasi hampa Cara ini dilakukan dg jln mengurangi tekanan dlm alat hingga sama dg tekanan uap air pd suhu yg bersangkutan Oksigen terlarut dlm air yg telah diolah kurang dari 0,1 0,3 mg/l

Pengolahan kimiawi (lime softening)


Proses ini adalah proses pelunakan air dg menambahkan bahan kimia dg tepat berdasarkan atas suatu analisis kimia Endapan yg terjadi dari proses ini dipisahkan dlm bak pengendap, yg diikuti dg penyaringan

Reaksi yg terjadi:

Menghilangkan CO2 dlm air


2 CO2 + Ca(OH)2

Ca(HCO3)2

Mengurangi jml Ca, Mg Bicarbonat


Ca(HCO3)2 + Ca(OH)2 H2O 2CaCO3 + 2

Ca(HCO3)2 berasal dari air sendiri maupun dari reaksi diatas dapat diendapkan mjd CaCO3

Mengurangi jml Mg
Mg(HCO3)2 + Ca(OH)2 + H 2O MgSO4 + Ca(OH)2 Mg(OH)2+CaCO3

Mg(OH)2 + CaSO4

Mg(OH)2 akan mengendap dan akan menurangi jml Mg dlm air

INTERNAL TREATMENT (PENGOLAHAN DI DLM BOILER) Tujuan: utk menghilangkan sisa mineral yg tdk dpt dihilangkan seluruhnya pd external treatment dg penambahan bahan kimia Macam-macam Internal Treatment: 1. Menghilangkan Oksigen Tujuan: menghilangkan sisa oksigen yg msh terikut ke dlm boiler

Caranya: dg menambahkan bahan kimia spt: Sodium Sulfit, Hydrazin, Hydroquinon Reaksi yg terjadi: Na2SO3 + O2 Na2SO4 N2H4 + O2 2 H2O + N2 C6H4(OH)2 + O2 C6H4O2 + H2O C6H4O2 + O2 Polyquinon Pemilihan bhn kimia tergantung tekanan boiler.

Boiler tekanan rendah digunakan SodiumSulfit Boiler tekanan tinggi digunakan Hydrazin atau Hydroquinon Mencegah terbentuknya kerak Bahan kimia pencegah kerak berfungsi: * Mencegah terbentuknya kerak * Mengatur pH air boiler untuk mencegah korosi

2.

Penambahan bahan kimia dimaksudkan utk menghilangkan sisa CaCO3 yg msh terikut. Bahan kimia yg dpt digunakan: NaOH, Na3PO4, K3PO4, Na2HPO4

PENYEDIAAN BAHAN BAKAR


Bahan bakar yg digunakan diklasifikasikan mjd:
1.

Bahan bakar padat Bahan bakar padat dikelompokkan mjd: a. Kelompok limbah, misalnya limbah kayu, limbah ampas tebu, limbah kulit biji kelapa sawit, dll

b. Kelompok alam, misalnya batu bara


2.

Bahan bakar cair Bahan bakar cair yg digunakan adalah minyak bumi Jenis-jenis minyak bumi: - Solar - Residu - HSD, dll

Hal yg harus diperhatikan dlm pemilihan bahan bakar: a. Heating value dari bahan bakar b. Flash point c. Fire point
3. Bahan bakar gas Bahan bakar jenis ini cukup murah jika saluran perpipaan dari tambang gas sudah tersedia.

Keuntungan bahan bakar gas: - Penyalaan lebih mudah dibanding bahan bakar padat atau cair - Pembakaran tidak menimbulkan jelaga, abu - Bahan bakar gas akrab thd lingkungan, shg tdk memerlukan peralatan khusus utk menangani masalah polusi gas buang

4.

Bahan bakar nuklir Bahan bakar jenis ini memanfaatkan energi panas yg ditimbulkan oleh terbelahnya inti atom.

Bahan utama yg digunakan adlh Uranium

BOILER
Boiler adlh alat yg menghasilkan uap (steam) dari air dg jalan pemanasan. Jenis-jenis boiler: 1. Fire Tube Boiler 2. Water Tube Boiler 3. Cast Iron Sectional Boiler

1.

Fire Tube Boiler Pada boiler jenis ini api dan gas pembakaran dimasukkan ke dlm pipa dan dikelilingi oleh air

Beberapa tipe fire tube boiler a. Scotch marine boiler, yaitu boiler dg bentuk yg panjang, rendah, dan bulat. Kotak api boiler memp. 2 tempat yaitu di ujung-ujung pipa.

b. c.

Lokomotif Boiler Vertikal fire tube boiler Pada tipe ini api dan gas pembakaran masuk melalui pipapipa dan dikelilingi oleh air. Biasanya dipakai utk instalasi yg cukup besar.

2.

Water Tube Boiler Boiler jenis ini umunya dpt menghasilkan uap sampai tekanan 150 Kg/cm2 dg kapasitas produksi mencapai 1000 ton uap per jam. Boiler jenis ini mempunyai efisiensi total yg lebih besar dr jenis fire tube boiler.

Tipe-tipe water tube boiler: a. Single drum b. Multi drum c. Straight tube d. Bent tube
3.

Cast Iron Sectional Boiler Boiler jenis disebut juga water tube boiler. Air berada di dlm tiap cast iron yg dihubungkan dg yg lain shg membentuk boiler

Biasanya terdapat 5 buah cast iron utk tipe kecil dan 12 buah cast iron utk tipe besar

EFFISIENSI BOILER Khusus utk bahan bakar cair (minyak), heating value sangat diperhatikan, dapat dihitung effisiensi boiler.

Heating value dihitung dg rumus Dulong: HV = 14.000 + 62.000 (H O/8) + 4.050S


HV H O S = Heating value, Btu/lb fuel = berat hidrogen/lb fuel = berat oksigen/lb fuel = berat sulfur/lb fuel

Effisiensi boiler dinyatakan dg:


= out put input Out put dinyatakan dg: Banyaknya steam yg terjadi, hal ini ditunjukkan dari total bahan bakar yg dinyalakan pada suatu periode dan total air yg diubah mjd uap pd periode yg sama.

Effisiensi Boiler dpt juga dinyatakan dg: = energi fuel masuk - energi keluar energi fuel masuk
Contoh Perhitungan: Sebuah boiler menggunakan bahan bakar batu bara sebanyak 682.000 lb dg steam yg dihasilkan sebesar 6.400.000 lb pada tekanan 179 psig dan superheated pd total temperatur 5200F. Hitung effisiensi boiler dg menggunakan steam yg dihasilkan thd konsumsi bhn bakar!

Penyelesaian:
Steam yg dihasilkan tiap 1 lb batu bara = 6.400.000 682.000 = 9,40 lb steam Heating value batu bara = 13.260 Btu/lb batu bara.

Tekanan absolut steam = 179 + 14,7 = 193,7 psia Dari steam table, total heat utk 1 lb steam pd 193,7 psia dan temperatur 5200F = 1.307,57 Btu
Diasumsikan temperatur air masuk = 2080F, jadi panas yg terkandung di dalam air dari 320F adalah 1 lb ( 1 Btu/lb0F)(208 32) = 176 Btu

Jadi panas yg diambil utk 1 lb steam = 1.307,57 176 = 1.131,57 Btu Panas yg dibutuhkan utk 9,4 lb steam = 9,4 x 1.131,57 = 10.636,76 Btu.

Eff. Boiler = panas yg dibutuhkan panas yg diberikan bhn bakar = 10.636,76 x 100% = 80,22% 13.260

Menghitung Kebutuhan bahan bakar Utk fuel oil: Bahan bakar = Panas yg dibutuhkan (Q) 10.500

Anda mungkin juga menyukai