P r o p a g a n d a A b b a s i y a h d i l a k s a n a k a n d e n g a n s t r a t e g i ya n g c u k u p matangsebagai gerakan rahasia. Akan tetapi, Imam Ibrahim pemimpin A b b a s i ya h ya n g berkeinginan mendirikan kekuasaan Abbasi yang gerakanya diketahui oleh KhalifahUmayah terakhir, Marwan bin Muhammad. Ibrahim akhirnya ditangkap oleh pasukandinasti bani Umayah dan dipenjarakan di Haran. Penguasa Umayah di kufah, Yazid b i n U m a r b i n h u b a i r a h , d i t a k l u k a n o l e h A b b a s i y a h d a n d i u s i r k e W a s i t . A b u Salamah selanjutnya berkemah di kufah yang telah ditaklukan pada tahun 132 H.Abdullah bin Ali, salah seorang paman Abul Ab bas diperintahkan untuk mengejar k h a l i f a h U m a y a h t e r a k h i r , M a r w a n b i n M u h a m m a d b e r s a m a p a s u k a n y a y a n g melarikan diri, dimana akhirnya dapat ditaklukan di dataran rendah Sungai Zab. Pengejaran dilanjutkan ke Mausul, Harran dan menyebrangi Sungai Eufrat samapi keD a m a s k u s . K h a l i f a h i t u m e l a r i k a n d i r i h i n g g a k e F u s t a t d i M e s i r , d a n a k h i r n y a terbunuh di Busir, wilayah Al-Fayyum tahun 132 H/750 M dibawah pimpinan Shalih b i n A l i . D e n g a n d e m i k i a n , m a k a t u m b a n g l a h k e k u a s a a n d i n a s t i U m a y a h d a n berdirilah Dinasti Abbasiyah yang dipimpin oleh khalifah pertamanya, yaitu AbulAbbas Ash -Shaffah dengan pusat kekuasaan awalnya di Kuffah.( A. Syalabi 1992: hlm. 7)D a l a m k h o t b a h p e n o b a t a n ya , K h a l i f a h A b b a s i ya h p e r t a m a i t u m e n ye b u t dirinya assaffah,Penumpah darah,yang kemudian menjadi julukanya.Hal tersebutmengisyaratkan bahwa mereka lebih mengutamakan kekuatan dalam menjalankankebijakanya.Untuk pertama kalinya dalam sejarah Islam, disisi singgasana khalifaht e r g e l a r k a r p e t ya n g d i g u n a k a n s e b a g a i t e m p a t
e k s e k u s i . D a n d a r i s i n i l a h a w a l berdirinya dinasti Arab Islam kedua yang sangat besar dan lama.
Kemajuan yang dicapai pada era ini telah banyak memberikan sumbangan besar kepada peradaban manusia modern dan sejarah ilmu pengetahun masa kini. Dalam bidang matematika misalnya, ada Muhamad ibn Msa al-Khawrizmi sang pencetus ilmu algebra. Algoritma, salah satu cabang matematika bahkan juga diambil dari namanya. Astronomi juga merupakan ilmu yang mendapat perhatian besar dari kaum muslim era Abbasiyah dan didukung langsung oleh Khalifah Al-Mansr yang juga sering disebut sebagai seorang astronom. Penelitian di bidang astronomi oleh kaum muslimin dimulai pada era Al-Mansr ketika Muhamad ibn Ibrhm al-Fazri menerjemahkan buku "Siddhanta" (yang berarti Pengetahuan melalui Matahari) dari bahasa Sanskerta ke bahasa Arab. Pada era Hrn al Rashd dan Al-Mamn sejumlah teori-teori astronomi kuno dari Yunani direvisi dan dikembangkan lebih lanjut. Tokoh astronom muslim yang terkenal pada era Abbasiyah antara lain Al-Khawrizmi, Ibn Jbir Al-Battni (w. 929), Abu Rayhn al -Biruni (w.1048) serta Nsir al-Dn al-Tsi (w.1274). Sedangkan Ilmu fisika telah dikembangkan oleh Ibn Al-Haytsam atau yang dikenal di Barat dengan sebutan Alhazen. Beliau pula yang memegembangkan teori-teori awal metodologi sains ilmiyah melalui eksperimen (ujicoba). Untuk itu beliau diberi gelar sebagai the real founder of physics. Ibn al-Haytsam juga dikenal sebagai bapak ilmu optic, serta penemu teori tentang fenomena pelangi dan gerhana. Di bidang ilmu kimia era Abbasiyah mengenal nama-nama semisal Jbir ibn Hayyn (atau Geber di Barat) yang menjadi pioner ilmu kimia modern. Selain itu ada Abu Bakr Zakariya al-Rzi yang pertama kali mampu menjelaskan pembuatan asam garam ( sulphuric acid) dan alkohol. Dari para pakar kimia muslim inilah sejumlah ilmuwan Barat seperti Roger Bacon yang memperkenalkan metode empiris ke Eropa dan Isaac Newton banyak belajar. Dalam bidang kedokteran muncul tokoh-tokoh seperti al-Kindi yang pertama kali mendemonstrasikan penggunaan ilmu hitung dan matematika dalam dunia medis dan farmakologi. Atau juga Al-Rzi yang menemukan penyakit cacar ( smallpox), Al-Khawarizmi, Ibn Sina dan lain-lain. Disebutkan pula, sebagai bukti lain yang menggambarkan kemajuan ilmu kedokteran era Abbasiyah, bahwa pada zaman Khalifah Al-Muqtadir Billah (907932M/295-390H) terdapat sekitar 860 orang yang berprofesi debagai dokter. Di samping kemajuan beberapa disiplin ilmu sains sebagaimana yang telah dipaparkan di atas umat Islam Era Abbasiyah juga mengalami kemajuan ilmu dibidang ilmu lainnya seperti biologi, geografi, arsitektur dan lainnya.
4.Perkembangan Ilmu dan Ilmuwan yang berpengaruh pada masa Dinasti Bani Abbasiyah
Dinasti Abbasiyah merupakan salah satu dinasti Islam yang sangat peduli dalam upaya pengembangan ilmu pengetahuan. Upaya ini mendapat tanggapan yang sangat baik dari para ilmuwan. Sebab pemerintahan dinasti abbasiyah telah menyiapkan segalanya untuk kepentingan tersebut. Diantara fasilitas yang diberikan adalah pembangunan pusat-pusat riset dan terjemah seperti baitul hikmah, majelis munadzarah dan pusat-pusat study lainnya. Bidang-bidang ilmu pengetahuan umum yang berkembang antara lain:
a. Filsafat Proses penerjemahan yang dilakukan umat Islam pada masa dinasti bani abbasiyah mengalami kemajuan cukup besar. Para penerjemah tidak hanya menerjemahkan ilmu pengetahuan dan peradaban bangsa-bangsa Yunani, Romawi, Persia, Syiuria tetapi juga mencoba mentransfernya ke dalam bentuk pemikiran. Diantara tokoh yang member andil dalam perkembangan ilmu dan filsafat Islam adalah: Al-Kindi, Abu Nasr al-Faraby, Ibnu Sina, Ibnu Bajjah, Ibnu Thufail, alGhazali dan Ibnu Rusyd. b. Ilmu Kalam Menurut A. Hasimy lahirnya ilmu kalam karena dua factor: pertama, untuk membela Islam dengan bersenjatakan filsafat. Kedua, karena semua masalah termasuk masalah agama telah berkisar dari pola rasa kepada pola akal dan ilmu. Diantara tokoh ilmu kalam yaitu: wasil bin Atha, Baqilani, Asyary, Ghazali, Sajastani dan lain-lain. c. Ilmu Kedokteran Ilmu kedokteran merupakan salah satu ilmu yang mengalami perkembangan yang sangat pesat pada masa Bani Abbasiyah pada masa itu telan didirikan apotek pertama di dunia, dan juga telah didirikan sekolah farmasi. Tokoh-tokoh Islam yang terkenal dalam dunia kedokteran antara lain Al-Razi dan Ibnu Sina. d. Ilmu Kimia Ilmu kimia juga termasuk salah satu ilmu pengetahuan yang dikembangkan oleh kaum muslimin. Dalam bidang ini mereka memperkenalkan eksperimen obyektif. Hal ini merupakan suatu perbaikan yang tegas dari cara spekulasi yang ragu-ragu dari Yunani. Mereka melakukan pemeriksaan dari gejala-gejala dan mengumpulkan kenyataan-kenyataan untuk membuat hipotesa dan untuk mencari kesimpulan-kesimpulan yang benar-benar berdasarkan ilmu pengetahuan diantara tokoh kimia yaitu: Jabir bin Hayyan. e. Ilmu Hisab Diantara ilmu yang dikembangkan pada masa pemerintahan abbasiyah adalah ilmu hisab atau matematika. Ilmu ini berkembang karena kebutuhand asar pemerintahan untuk menentukan waktu yang tepat. Dalam setiap pembangunan semua sudut harus dihitung denga tepat, supaya tidak terdapat kesalahan dalam pembangunan gedung-gedung dan sebagainya. Tokohnya adalah Muhammad bin Musa al-Khawarizmi.
f. Sejarah Pada masa ini sejarah masih terfokus pada tokoh atau peristiwa tertentu, misalnya sejarah hidup nabi Muhammad. Ilmuwan dalam bidang ini adalah Muhammad bin Saad, Muhammad bin Ishaq g. Ilmu Bumi Ahli ilmu bumi pertama adalah Hisyam al-Kalbi, yang terkenal pada abad ke-9 M, khususnya dalam studynya mengenai bidang kawasan arab. h. Astronomi Tokoh astronomi Islam pertama adalah Muhammad al-fazani dan dikenal sebagai pembuat astrolob atau alat yang pergunakan untuk mempelajari ilmu perbintangan pertama di kalangan muslim. Selain al-Fazani banyak ahli astronomi yang bermunculan diantaranya adalah muhammad bin Musa al-Khawarizmi al-Farghani al-Bathiani, al-biruni, Abdurrahman al-Sufi.
Lemahnya semangat patriotisme inilah yang menyebabkan jiwa jih ad yangdiajarkan Islam tidak berdaya lagi menahan segala amukan yang dating, baik dari dalam maupun dari luar. 5.Hilangnya sifat amanah Hilangnya sifat amanah dalam segala perjanjian yang dibuat menyebabkan kerusakan moral dan menghancurkan sifat-sifat baik yang mendukung Negara selamini. 6.Tidak percaya pada kekuatan sendiriD a l a m m e n g a t a s i b e r b a g a i p e m b e r o n t a k a n . K h a l i f a h s e r i n g m e n g u n d a n g k e k u a t a n a s i n g . A k i b a a t n ya , k e k u a t a n a s i n g t e r s e b u t m e m a n f a a t k a n k e l e m a h a n khalifah. 7.Kemerosotan ekonomi Kemerosotan ekonomi ini terjadi karena banyaknya biaya yang digunakan untuk anggaran tentara dan banyaknya pemberontakan yang terjadi di kalangan baniabbasiyah sendiri.