Anda di halaman 1dari 4

11/09/13

Bahwa Penjajahan Di Atas Dunia Belum Dihapuskan

Bahwa Penjajahan Di Atas Dunia Belum Dihapuskan


Oleh Fight Revalations Suka Komentari

Marilah kita kutip berbagai gambaran sebagai berikut. Seorang wartawan terkemuka berkewarganegaraan Australia yang bermukim di Inggris, John Pilger membuat film dokumenter tentang Indonesia dan juga telah dibukukan dengan judul : The New Rulers of the World. Dua orang lainnya adalah Prof. Jeffrey Winters, guru besar di North Western University, Chicago dan Dr. Bradley Simpson yang meraih gelar Ph.D. dengan Prof. Jeffrey Winters sebagai promotornya dan Indonesia sebagai obyek penelitiannya. Yang satu berkaitan dengan yang lainnya, karena beberapa bagian penting dari buku John Pilger mengutip temuan-temuannya Jeffrey Winters dan Brad Simpson. Sebelum mengutip hal-hal yang berkaitan dengan Indonesia, saya kutip pendapatnya John Pilger tentang Kartel Internasional dalam penghisapannya terhadap negara-negara miskin. Saya kutip : Dalam dunia ini, yang tidak dilihat oleh bagian terbesar dari kami yang hidup di belahan utara dunia, cara perampokan yang canggih telah memaksa lebih dari sembilan puluh negara masuk ke dalam program penyesuaian struktural sejak tahun delapan puluhan, yang membuat kesenjangan antara kaya dan miskin semakin menjadi lebar. Ini terkenal dengan istilah nation building dan good governance oleh empat serangkai yang mendominasi World Trade Organization (Amerika Serikat, Eropa, Canada dan Jepang), dan triumvirat Washington (Bank Dunia, IMF dan Departemen Keuangan AS) yang mengendalikan setiap aspek detail dari kebijakan pemerintah di negara-negara berkembang. Kekuasaan mereka diperoleh dari utang yang belum terbayar, yang memaksa negara-negara termiskin membayar $ 100 juta per hari kepada para kreditur barat. Akibatnya adalah sebuah dunia, di mana elit yang kurang dari satu milyar orang menguasai 80% dari kekayaan seluruh umat manusia. Saya ulangi sekali lagi paragraf yang sangat relevan dan krusial, yaitu yang berbunyi: Their power derives largely from an unrepayable debt that forces the poorest countries. atau Kekuatan negara-negara penghisap didasarkan atas utang besar yang tidak mampu dibayar oleh negara-negara target penghisapan. John Pilger mengutip temuan, pernyataan dan wawancara dengan Jeffrey Winters maupun Brad Simpson. Jeffrey Winters dalam bukunya yang berjudul Power in Motion dan Brad Simpson dalam disertasinya mempelajari dokumen-dokumen tentang hubungan Indonesia dan dunia Barat yang baru saja menjadi tidak rahasia, karena masa kerahasiaannya menjadi kadaluwarsa. Saya kutip halaman 37 yang mengatakan : Dalam bulan November 1967, menyusul tertangkapnya hadiah terbesar, hasil tangkapannya dibagi. The Time-Life Corporation mensponsori konferensi istimewa di Jenewa yang dalam waktu tiga hari merancang pengambilalihan Indonesia. Para pesertanya meliputi para kapitalis yang paling berkuasa di dunia, orang-orang seperti David Rockefeller. Semua raksasa korporasi Barat diwakili : perusahaan-perusahaan minyak dan bank, General Motors, Imperial Chemical Industries, British Leyland, British American Tobacco, American Express, Siemens, Goodyear, The International Paper Corporation, US Steel. Di seberang meja adalah orang-orangnya Soeharto yang oleh Rockefeller disebut ekonom-ekonom Indonesia yang top.
https://m.facebook.com/notes/fight-revalations/bahwa-penjajahan-di-atas-dunia-belum-dihapuskan/444497625660150 1/4

11/09/13

Bahwa Penjajahan Di Atas Dunia Belum Dihapuskan

Di Jenewa, Tim Sultan terkenal dengan sebutan the Berkeley Mafia, karena beberapa di antaranya pernah menikmati beasiswa dari pemerintah Amerika Serikat untuk belajar di Universitas California di Berkeley. Mereka datang sebagai peminta-minta yang menyuarakan hal-hal yang diinginkan oleh para majikan yang hadir. Menyodorkan butir-butir yang dijual dari negara dan bangsanya, Sultan menawarkan : buruh murah yang melimpah.cadangan besar dari sumber daya alam .. pasar yang besar. Di halaman 39 ditulis : Pada hari kedua, ekonomi Indonesia telah dibagi, sektor demi sektor. Ini dilakukan dengan cara yang spektakuler kata Jeffrey Winters, guru besar pada Northwestern University, Chicago, yang dengan mahasiwanya yang sedang bekerja untuk gelar doktornya, Brad Simpson telah mempelajari dokumen-dokumen konferensi. Mereka membaginya ke dalam lima seksi : pertambangan di satu kamar, jasa-jasa di kamar lain, industri ringan di kamar lain, perbankan dan keuangan di kamar lain lagi; yang dilakukan oleh Chase Manhattan duduk dengan sebuah delegasi yang mendiktekan kebijakan-kebijakan yang dapat diterima oleh mereka dan para investor lainnya. Kita saksikan para pemimpin korporasi besar ini berkeliling dari satu meja ke meja yang lain, mengatakan : ini yang kami inginkan : ini, ini dan ini, dan mereka pada dasarnya merancang infrastruktur hukum untuk berinvestasi di Indonesia. Saya tidak pernah mendengar situasi seperti itu sebelumnya, di mana modal global duduk dengan para wakil dari negara yang diasumsikan sebagai negara berdaulat dan merancang persyaratan buat masuknya investasi mereka ke dalam negaranya sendiri. Freeport mendapatkan bukit (mountain) dengan tembaga di Papua Barat (Henry Kissinger duduk dalam board). Sebuah konsorsium Eropa mendapat nikel Papua Barat. Sang raksasa Alcoa mendapat bagian terbesar dari bauksit Indonesia. Sekelompok perusahaan-perusahaan Amerika, Jepang dan Perancis mendapat hutan-hutan tropis di Sumatra, Papua Barat dan Kalimantan. Sebuah undang-undang tentang penanaman modal asing yang dengan buru-buru disodorkan kepada Soeharto membuat perampokan ini bebas pajak untuk lima tahun lamanya. Nyata dan secara rahasia, kendali dari ekonomi Indonesia pergi ke Inter Governmental Group on Indonesia (IGGI), yang anggota-anggota intinya adalah Amerika Serikat, Canada, Eropa, Australia dan, yang terpenting, Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia. Jadi kalau kita percaya John Pilger, Bradley Simpson dan Jeffry Winters, sejak tahun 1967 Indonesia sudah mulai dihabisi (plundered) dengan tuntunan oleh para elit bangsa Indonesia sendiri yang ketika itu berkuasa Sumber daya alam akan terus tergerus hingga habis, air mata rakyat kan terus mengalir mungkin hingga kering. Jangan pernah berharap semua itu akan terhenti berganti dengan kondisi yang lebih baik jika pemerintah masih memprioritaskan kepentingan para PEMILIK MODAL, jika pemerintah masih menjadikan KAPITALISME sebagai asas kehidupan bangsa. Kapitalisme TIDAK AKAN PERNAH membuat rakyat hidup sejahtera. Yang terjadi sebaliknya, semakin hari semakin mecekik rakyat, yang diuntungkan hanyalah para pemilik modal. Bahkan semakin menguatkan kedudukan mereka dengan menjadikan para pemilik modal tersebut sebagai orang-orang yang duduk dalam KURSI PEMERINTAHAN. Jika tidak mereka tidak akan segansegan mengeluarkan modal yang banyak untuk MEMBAYAR orang-orang yang bisa menjadi kacung mereka untuk memimpin negeri ini. Tidak cukup hanya sekedar memerintah tapi tentunya dengan membuat Undang-Undang pesanan mereka. Sungguh sangat LICIK!!! Satu solusi untuk menghentikan penjajahan ini mengembalikan sistem pengaturan negara berlandaskan panji LAAILAAHA ILLA LLAAH dengan SISTEM DAULAH KHILFAH
https://m.facebook.com/notes/fight-revalations/bahwa-penjajahan-di-atas-dunia-belum-dihapuskan/444497625660150 2/4

11/09/13

Bahwa Penjajahan Di Atas Dunia Belum Dihapuskan

sebagai naungannya..
Hari ini jam 16:54 Laporkan

Cinta Cut Raia dan 5 orang lainnya menyukai ini. Hamba Alloh DEMOKRASI N PARA PENDUKUNG SYETANLAH BIANG KEMUNDURAN HARGA DIRI N KEIMANAN .
Suka 1 3 jam yang lalu

Fight Revalations kata Orang DEMOKRAZING melacurkan anak bangsa, apa iya mas??
Suka 3 jam yang lalu

Hamba Alloh Melacurkan anak bangsa ? Y pasti, uud demokrasi bukan hny melacurkan anak bangsa...tp jg mmbunuh anak bangsa,. kejam y om !
Suka 1 3 jam yang lalu

Fight Revalations uihh..kejam nian, tapi anehnya rakyat kok malah senang ya mas, menyambut system dmeokrasi, bahkan di sekolah-2 mereka di ajarkan bagai mana cara menyoblos partai, gimana tuh mas??
Suka 3 jam yang lalu

Hamba Alloh Tp anehnya Rakyat malah seneng ? Sy kasih om fight minuman dingin xtra josss mau gk ?
Suka 3 jam yang lalu

Fight Revalations Para cendekiawan Barat yg mikir aje pade buang Demokrasi ke tempat sampah. Lah ini orang Islam malah jingkrak-jingkrak bercumbu dengan sistem kufur Demokrasi. saya mau ngopi ajeh, kalau ngk ada, ya... nteh ajeh, kalau punya juga, air putih ajeh, kalau ngk ada juga...pelitnya minta ampiunnn ::)
Suka 3 jam yang lalu

Hamba Alloh Ah c om,.. Bukan ALLOH bilg bhw MANUSIA ITU BANYAK YANG TIDAK TAHU / BYK YG BODOH / SESAT ? Nah mrk2 it kan byk yg bodoh, at tdk tahu, at TERTIPU dgn xtra joss yg bkin hari2 jdi semangat. Padahal xtraa joss sejatinya sbg pembunuh berencana. Smdgn demokerasi. Adapn bgi qta2 yg tahu n tetap mendukung demokrasi ? Mk spt gatal2 yg makin dgaruk makin enak , hahahahhhhh n ujung2nya mnyebabkan LUKA .
Suka 3 jam yang lalu
https://m.facebook.com/notes/fight-revalations/bahwa-penjajahan-di-atas-dunia-belum-dihapuskan/444497625660150 3/4

11/09/13

Bahwa Penjajahan Di Atas Dunia Belum Dihapuskan

Tulis komentar... [ ] Paling Atas


Cari Bahasa Indonesia English (US) Espaol Lainnya Bantuan Pengaturan & Privasi Ketentuan & Kebijakan Laporkan Masalah Keluar (Faisal Rizky) GRATIS! Stiker Unyu Merdeka di Facebook Java Aplikasi dan Facebook Messenger Android. Klik disini

https://m.facebook.com/notes/fight-revalations/bahwa-penjajahan-di-atas-dunia-belum-dihapuskan/444497625660150

4/4

Anda mungkin juga menyukai