Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
ni'mat dan lain sebagainya. Pada gilirannya nanti lahirlah manusia-manusia 'abid yang penuh kesadaran, memiliki kemampuan intelektual maupun spiritualnya hal ini disandarkan pada sabda Nabi saw, sebagai berikut. Tuhan telah mendidikku sehingga menjadi baik pendidikanku Dengan demikian, akan lahirlah berbagai pendangan hidup tauhid, baik rububiyyah, uluhiyyah, maupun ubudiyyah, yang meyakini kesatuan penciptaan (unity of creation), kesatuan kemanusiaan (unity of mankind), kesatuan tuntunan hidup (unity of purpose of life), yang semua ini merupakan deriviasi dari kesatuan ketuhanan (unity of Godhead). Dengan demikian dapat dipahami bahwa pengertian pendidikan pendidikan Al-Attas bersifat luas (global), peserta didik tidak hanya dibebani oleh pengajaran yang hanya digunakan untuk dirinya di dunia, melainkan ia dididik sebagi seseorang yang mampu mengamalkannya untuk dunianya dan akhiratnya. Bila dicermati, beberapa pengertian pendidikan yang ada memiliki benang merah kesamaan pengertian dengan pengertian yang lain. Pengertian pendidikan yang dirumuskan oleh M. Athiyah memiliki titik persamaan dengan apa yang didefinisikan oleh An-Nahlawi bahwa "pendidikan Islam adalah pengembangan pikiran manusia dan penataantingkah laku serta emosinya berdasarkan agama Islam, dengan maksud merealisasikan tujuan Islam di dalam kehidupan individu dan masyarakat, yakni dalam seluruh lapangan kehidupan". Namun hanya saja apa yang dirumuskan oleh Al-Attas tersebut memang abstrak dan mengandung makna yang filosofis sekali, akan tetapi kesemuanya itu semakin menambah perbendaharaan kekayaan khazanah pendidikan Islam. Dari definisi-definisi itu jika ditelaah mengandung tiga unsur, yaitu: 1. pendidik yang bertanggung jawab dan berwibawa, 2. peserta didik yang mempunyai kedaulatan, 3. tujuan akhir, berupa terciptanya manusia yang baik (insan kamil). Dari berbagai pendapat mengenai pendidikan islam sebagai disiplin ilmu sebagaimana dijelaskan di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pendidikan islam merupakan suatu disiplin ilmu karena merupakan sekumpulan ide-ide dan konsep-kosep ilmiah dan intelektual yang tersusun dan diperkuat melalui pengalaman dan pengetahuan. Suatu obyek studi dapat dianggap sebagai ilmu pengetahuaan yaitu : 1. mempunyai obyek atau lapangan tetentu yang jelas dan dapat dipisahkan dengan obyek ilmu lainnya. Adpun obyek studi dalam ilmu pendidikan islam secara rinci dapat dibedakan menjadi dua hal yaitu obyek material dan obyek formal . obyek formal adalah manusia dengan berbagai potensinya yang dimiliki untuk ditumbuh kembangkan sebagai subyek obyek didik menuju ketingkat kemajuan yang baik sesuai dengan ajaran islam. Sedangkan obyek formal adalah upaya normative untuk menjadikan islam sebagai materi yang akan didikkan melalui aktivitas pendidikan, sehingga dapat mempengaruhi pola perkembangan dan pertumbuhan manusia sebagai subyek-obyek didik. 2. mempunyai metode yang dapat digunakan untuk mempelajari atau mengetahui ilmu yang dimaksud. 3. mempunyai sistematika yang runtut sehingga mudah dipelajari dan difahami siapapun yang mempelajarinya. 4. mempunyai sudut pandang yang jelas sehingga mudah dibedakan dengan ilmu yang lain yaitu sudut pandang islam itu sendiri.