IDENTITAS PASIEN
ANAMNESA
Keluhan Utama : Telinga sebelah kiri keluar cairan seperti nanah disertai rasa nyeri.
Pasien datang dengan keluhan telinga kirinya keluar cairan berwarna putih kental kehijauan seperti nanah. Hal ini dirasakan sejak 3 hari yang lalu. Keluhan disertai rasa nyeri pada telinga, pendengaran berkurang dan sumersumer. Didapatkan riwayat sakit pilek dan panas 2 minggu sebelumnya. Kemudian berangsurangsur diikuti keluhan nyeri hebat pada telinga kiri,dirasakan seperti penuh, terdengar grebeg-grebeg dan pendengaran berkurang. Setelah itu, 3 hari ini baru muncul keluhan telinga kirinya keluar cairan seperti nanah.
Saat ini pasien sudah tidak mengeluhkan pilek lagi Tidak didapatkan batuk dan nyeri menelan Tidak didapatkan keluhan nyeri atau benjolan di belakang telinga Tidak didapatkan kondisi asimetris pada lipatan dahi,sudut mata, dan sudut mulut. Tidak didapatkan gangguan pengecapan, rasa tebal atau kesemutan di daerah wajah bagian kiri
Tidak pernah mengalami keluhan ini sebelumnya . Riwayat alergi disangkal Riwayat sering pilek saat udara dingin disangkal. Riwayat penyakit lain seperti Hipertensi dan DM disangkal
PEMERIKSAAN FISIK
Vital sign TD 120/70 mmg, nadi 80 x/m, RR 16x/m , t 37,9 o C Kepala Leher a-/i-/c-/dpKGB : (-) Regio fasial : simetris Meningeal sign : -
DBN
MAE
Intak
Membran Timpani
OTALGI
Thorax Simetris , retraksi (-) P : ves/ves , rh -/C : S1S2 tunggal m(-), g(-)
DAFTAR MASALAH
Otore mukopurulen telinga kiri Otalgi Gangguan pendengaran berkurang Febris 37,9 o C Perforasi sentral membran timpani sinistra,pulsasi (+)
Diagnosa Kerja:
PLANNING
Ex : - Menjelaskan penyakit kepada pasien diagnosa dan terapi. - Edukasi supaya jangan terkena air saat masa pengobatan - Edukasi pentingnya higienitas selama pengobatan dan bersihkan pus pada liang telinga. - Menjelaskan prognosis penyakit pada pasien dan menjelaskan kemungkinan komplikasi dari penyakit ini.
TINJAUAN PUSTAKA
Otitis Media Akut atau yang dikenal dengan Otitis Media Supuratif Akut ialah infeksi dan peradangan akut yang mengenai mukoperiosteum telinga tengah dengan disertai pembentukan sekret purulen.
Kuman penyebab OMA adalah bakteri piogenik, seperti Streptococcus hemoliticus, Haemophilus influenzae, Staphylococcus aureus , Streptococcus Pneumoniae ,Pneumococcus
Biasaya diawali dengan terjadinya infeksi akut saluran pernafasan atas (ISPA)
Mukosa saluran pernafasan atas mengalami inflamasi akut berupa hiperemia dan udem, termasuk juga pada mukosa tuba eustachius
Penyumbatan ostium yang diikuti gangguan fungsi drainase dan ventilasi tuba eustachius. Cavum timpani menjadi vakum dan disusul dengan terbentuknya transudat.
Infiltrasi kuman patogen kedalam mukosa cavum timpani yang berasal dari hidung dan nasofaring menimbulkan supurasi
Cukup dilakukan dengan diagnosis secara KLINIS, Yang meliputi - Anamnesa - Pemeriksaan telinga (otoskopi)
STADIUM
ANAMNESIS
OTOSKOPI
1. KATARAL
Diawali dengan ISPA akut dan diikuti dengan gejala di telinga : -Terasa penuh -Grebeg-grebeg -Gangguan pendengaran
-Membran timpani : retraksi, warna mulai hiperemi -Kadang kadang tampak air-fluid level
2. SUPURASI/BOMBANS
-Otalgi hebat -Gangguan pendengaran -Febris,batuk,pilek -Pada bayi dan anak kadang disertai dengan gelisah, rewel. -Belum terjadi otore
-Membran timpani : bombans dan hiperemia -Belum ada sekret di liang telinga luar
STADIUM 3. PERFORASI
ANAMNESIS
OTOSKOPI
-Otore,mukopurulen -Membran timpani : -Otalgi dan febris mereda perforasi, sentral, kecil di -Gangguan pendengaran kudran anteroinferior. -Masih ada batuk dan pilek -Sekret : mukopurulen kadang tampak pulsasi -Warna membran timpani hiperemia
4. RESOLUSI
Gejala-gejala pada stadium sebelumnya sudah banyak mereda. Kadang masih ada gejala sisa : Tinitus dan gangguan pendengaran
-Membran tmpani : sudah pulih menjadi normal kembali -Masih dijumpai lubang perforasi -Tidak dijumpai sekret lagi (telinga telah kering)
1. Anibiotik Lini I : - Amoksisilin Dewasa : 3x 500 mg/hari Bayi/Anak : 50mg/kgBB/hari - Eritromycin Dosis dewasa/anak sama dengan dosis amoksilin - Cotrimoxazole Dewasa : 2x 960 mg Anak : 36 mg/KgBB/hari
- Kombinasi Amoksisilin dan clavulanic acid - Cephalosorine II/III oral ( cefuroxime, cefixime, cefadroxil, dsb) Antibiotik diberikan 7-10 hari. Pemberian yang tidak adekuat dapat menyebabkan kekambuhan. Penderita alergi penicilin dapat diberikan AB golongan makrolide
3. Evakuasi mukopus (bila diperlukan, pada satdium II) Dilakukan miringotomi (parasentesis) pada kuadran postero inferior membran timpani
1. Mastoiditits Terjadi empiema di rongga mastid akibat terjadinya blokade di daerah epitimpanium. Sering diikuti dengan abses di belakang daun telinga (abses subperiostal mastoid). Perlu segera dilakukan evakuasi empiema lewat pendekatan mastoidektomi simpel 2. Komplikasi Intrakanial Mastoiditis kalau tidak segera diatasi dapat meluas ke dalam intrakanial (maningitis dan abses)
3. Paresis Syaraf fasial perifer Akumulasi pus di dalam kavum timpani pada OMA dapat menimbukan kompresi pada syaraf fasial (kanal falopi yang mengalami dehisensi pada pars horisontalis) Perlu segera dilakukan parasentesis dan diberikan antibiotik yang adekuat