Anda di halaman 1dari 28

PRESENTASI KASUS

Deny Mory Aryawan ,dr RSD Balung

IDENTITAS PASIEN

Nama Usia Alamat Pekerjaan Agama

: Ny.I : 41 tahun : Rambipuji : Ibu Rumah Tangga : Islam

ANAMNESA

Keluhan Utama : Telinga sebelah kiri keluar cairan seperti nanah disertai rasa nyeri.

Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang dengan keluhan telinga kirinya keluar cairan berwarna putih kental kehijauan seperti nanah. Hal ini dirasakan sejak 3 hari yang lalu. Keluhan disertai rasa nyeri pada telinga, pendengaran berkurang dan sumersumer. Didapatkan riwayat sakit pilek dan panas 2 minggu sebelumnya. Kemudian berangsurangsur diikuti keluhan nyeri hebat pada telinga kiri,dirasakan seperti penuh, terdengar grebeg-grebeg dan pendengaran berkurang. Setelah itu, 3 hari ini baru muncul keluhan telinga kirinya keluar cairan seperti nanah.

Saat ini pasien sudah tidak mengeluhkan pilek lagi Tidak didapatkan batuk dan nyeri menelan Tidak didapatkan keluhan nyeri atau benjolan di belakang telinga Tidak didapatkan kondisi asimetris pada lipatan dahi,sudut mata, dan sudut mulut. Tidak didapatkan gangguan pengecapan, rasa tebal atau kesemutan di daerah wajah bagian kiri

Riwayat Penyakit Dahulu

Tidak pernah mengalami keluhan ini sebelumnya . Riwayat alergi disangkal Riwayat sering pilek saat udara dingin disangkal. Riwayat penyakit lain seperti Hipertensi dan DM disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga

Tidak ada anggota keluarga yang mengalami keluhan seperti pasien.

PEMERIKSAAN FISIK

Vital sign TD 120/70 mmg, nadi 80 x/m, RR 16x/m , t 37,9 o C Kepala Leher a-/i-/c-/dpKGB : (-) Regio fasial : simetris Meningeal sign : -

Status Lokalis Telinga


KANAN Hiperemis (-) Edema (-) Nyeri (-) AURIKULUM KIRI Hiperemis (-) Edema (-) Nyeri (-)

DBN

MAE

Otore (+) Pus mukopurulen (+)

Intak

Membran Timpani

Hiperemis (+) Perforasi (+) tipe sentral Pulsasi (+) +

OTALGI

Thorax Simetris , retraksi (-) P : ves/ves , rh -/C : S1S2 tunggal m(-), g(-)

Abdomen Flat, soepel (+) BU (+) normal.


Ekstrimitas Akral HKM, CRT < 2

DAFTAR MASALAH

Otore mukopurulen telinga kiri Otalgi Gangguan pendengaran berkurang Febris 37,9 o C Perforasi sentral membran timpani sinistra,pulsasi (+)

Diagnosa Kerja:

Otitis Media Akut (OMA) sinistra stadium perforasi

PLANNING

Dx : Tx : - Bersihkan +suction pus - Amoksilin 3dd1 - Asam mefenamat 3 dd 1 pc - Pseudoefedrin 3 dd 1

Mx : Kondisi klinis pasien Monitoring otore mukopurulen Higienitas

Ex : - Menjelaskan penyakit kepada pasien diagnosa dan terapi. - Edukasi supaya jangan terkena air saat masa pengobatan - Edukasi pentingnya higienitas selama pengobatan dan bersihkan pus pada liang telinga. - Menjelaskan prognosis penyakit pada pasien dan menjelaskan kemungkinan komplikasi dari penyakit ini.

TINJAUAN PUSTAKA

Otitis Media Akut atau yang dikenal dengan Otitis Media Supuratif Akut ialah infeksi dan peradangan akut yang mengenai mukoperiosteum telinga tengah dengan disertai pembentukan sekret purulen.

Kuman penyebab OMA adalah bakteri piogenik, seperti Streptococcus hemoliticus, Haemophilus influenzae, Staphylococcus aureus , Streptococcus Pneumoniae ,Pneumococcus

Biasaya diawali dengan terjadinya infeksi akut saluran pernafasan atas (ISPA)

Mukosa saluran pernafasan atas mengalami inflamasi akut berupa hiperemia dan udem, termasuk juga pada mukosa tuba eustachius
Penyumbatan ostium yang diikuti gangguan fungsi drainase dan ventilasi tuba eustachius. Cavum timpani menjadi vakum dan disusul dengan terbentuknya transudat.

Infiltrasi kuman patogen kedalam mukosa cavum timpani yang berasal dari hidung dan nasofaring menimbulkan supurasi

Cukup dilakukan dengan diagnosis secara KLINIS, Yang meliputi - Anamnesa - Pemeriksaan telinga (otoskopi)

STADIUM

ANAMNESIS

OTOSKOPI

1. KATARAL

Diawali dengan ISPA akut dan diikuti dengan gejala di telinga : -Terasa penuh -Grebeg-grebeg -Gangguan pendengaran

-Membran timpani : retraksi, warna mulai hiperemi -Kadang kadang tampak air-fluid level

2. SUPURASI/BOMBANS

-Otalgi hebat -Gangguan pendengaran -Febris,batuk,pilek -Pada bayi dan anak kadang disertai dengan gelisah, rewel. -Belum terjadi otore

-Membran timpani : bombans dan hiperemia -Belum ada sekret di liang telinga luar

STADIUM 3. PERFORASI

ANAMNESIS

OTOSKOPI

-Otore,mukopurulen -Membran timpani : -Otalgi dan febris mereda perforasi, sentral, kecil di -Gangguan pendengaran kudran anteroinferior. -Masih ada batuk dan pilek -Sekret : mukopurulen kadang tampak pulsasi -Warna membran timpani hiperemia

4. RESOLUSI

Gejala-gejala pada stadium sebelumnya sudah banyak mereda. Kadang masih ada gejala sisa : Tinitus dan gangguan pendengaran

-Membran tmpani : sudah pulih menjadi normal kembali -Masih dijumpai lubang perforasi -Tidak dijumpai sekret lagi (telinga telah kering)

1. Anibiotik Lini I : - Amoksisilin Dewasa : 3x 500 mg/hari Bayi/Anak : 50mg/kgBB/hari - Eritromycin Dosis dewasa/anak sama dengan dosis amoksilin - Cotrimoxazole Dewasa : 2x 960 mg Anak : 36 mg/KgBB/hari

Lini II : Bila ditemukan kuman sudah resisten (infeksi berulang)

- Kombinasi Amoksisilin dan clavulanic acid - Cephalosorine II/III oral ( cefuroxime, cefixime, cefadroxil, dsb) Antibiotik diberikan 7-10 hari. Pemberian yang tidak adekuat dapat menyebabkan kekambuhan. Penderita alergi penicilin dapat diberikan AB golongan makrolide

2. Memperbaiki fungsi drainase dan ventilasi tuba Eustachius - Decongestan : oral/topikal

3. Evakuasi mukopus (bila diperlukan, pada satdium II) Dilakukan miringotomi (parasentesis) pada kuadran postero inferior membran timpani

1. Mastoiditits Terjadi empiema di rongga mastid akibat terjadinya blokade di daerah epitimpanium. Sering diikuti dengan abses di belakang daun telinga (abses subperiostal mastoid). Perlu segera dilakukan evakuasi empiema lewat pendekatan mastoidektomi simpel 2. Komplikasi Intrakanial Mastoiditis kalau tidak segera diatasi dapat meluas ke dalam intrakanial (maningitis dan abses)

3. Paresis Syaraf fasial perifer Akumulasi pus di dalam kavum timpani pada OMA dapat menimbukan kompresi pada syaraf fasial (kanal falopi yang mengalami dehisensi pada pars horisontalis) Perlu segera dilakukan parasentesis dan diberikan antibiotik yang adekuat

Anda mungkin juga menyukai