Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN KUNJUNGAN RUMAH SEORANG WANITA DENGAN ASMA

Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat dalam menempuh Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat

Disusun oleh : Andhea Debby Pradhita 030.08.023

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT PERIODE 10 juni-24 agustus 2013 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI JAKARTA

LAPORAN HASIL KUNJUNGAN RUMAH I. IDENTITAS PASIEN DAN KELUARGA A. Identitas pasien Nama Umur Jenis Kelamin : Ny. Y : 45 Tahun : Perempuan

Status perkawinan : Menikah Alamat Agama Suku Bangsa Pendidikan Pekerjaan : Rawa Bambu, RT 01/RW08, kelurahan Pasar Minggu : Islam : Sunda : SMA : karyawan swasta

B. Identitas Kepala Keluarga Nama Umur Jenis Kelamin : Tn. V : 50 Tahun : Laki- laki

Status perkawinan : Menikah Alamat Agama Suku Bangsa Pendidikan Pekerjaan : Rawa Bambu, RT 01/RW08, kelurahan Pasar Minggu : Islam : Jawa : SMA : karyawan swasta

C. Sumber pembiayaan Kesehatan Jaminan: Kartu Jakarta Sehat

D. Perilaku Kesehatan Keluarga 1. Bila ada anggota keluarga yang sakit, yang pertama dilakukan :

Membeli dan mengkonsumsi obat warung. Kemudian apabila diobati sendiri belum sembuh, anggota keluarga segera berobat ke puskesmas kelurahan Pasar Minggu karena berdekatan dengan rumah. 2. Keikutsertaan pada program kesehatan di lingkungan rumah : Posyandu balita: tidak Posyandu lansia: tidak Perkumpulan kesehatan lainnya : tidak

3. Pemanfaatan waktu luang : Olah raga : tidak Rekreasi : tidak Melakukan hobi : tidak Aktivitas Sosial di Lingkungan pemukiman : ya -Arisan -Pertemuan RT -Organisasi : ya : ya : tidak

II.

PROFIL KELUARGA

Tabel 1. Daftar Anggota Keluarga Kandung


N o 1. 2. 3. 4. Nama Kedudukan dalam Keluarga Bapa Ibu Anak I Anak II Sex Umur (tahun) 50 45 18 16 Pedidikan Pekerjaan Keterangan Tempat Tinggal Rumah Rumah Rumah

Viko Yeni Desi Arin

L P P P

Tamat SMA Tamat SMA SMK SMK

Karyawan swasta Karyawan swasta -

meninggal Sakit Sehat Sehat

Diagram 1: Genogram Keluarga Kandung Pasien

Keterangan :

1. Ayah dari suami pasien 2. Ibu dari suami pasien 3. Ayah dari pasien

meninggal dunia meninggal dunia Sehat

4. Ibu dari pasien 5. Ayah (suami pasien) 6. Ibu (pasien) 7. Anak pertama pasien 8. Anak kedua pasien

sehat meninggal dunia sakit sehat sehat

III. RESUME PENYAKIT DAN PENATALAKSANAAN YANG SUDAH DILAKUKAN Dilakukan dengan autoanamnesa pada tanggal 15 Juli 2013 A. Keluhan Utama Sesak napas hilang timbul sejak satu bulan yang lalu. B. Riwayat Penyakit Saat Datang ke Klinik Kodokteran Keluarga Pasien datang dengan keluhan sesak napas hilang timbul sejak satu bulan yang lalu sebelum datang ke Puskesmas. Sesak kambuh kira-kira sebulan 2x serangan. Sesak dirasakan ketika pasien kelelahan, ataupun saat cuaca dingin. Ssesak napas diperberat saat aktivitas dan stress, lebih ringan setelah duduk dan diusap di daerah punggung. Pasien mengeluh sukar tidur sejak akhir-akhir ini. Pasien memiliki alergi terhadap debu dan dingin, ditandai dengan bersin-bersin terutama saat pagi hari. Pasien tidak mengeluh mual . Pasien mempunyai riwayat asma sejak kecil. Keluhan nyeri dada, lumpuh satu sisi tubuh, mulut mencong dan pengelihatan kabur disangkal. Riwayat hipertensi, kencing manis, trauma kepala, demam disangkal pasien. BAB dan BAK dalam batas normal. Pasien pernah berobat ke puskesmas dua bulan yang lalu, diberi obat salbutamol, setelah minum obat itu pasien terasa lebih enak. Namun satu bulan lalu pasien mengalami banyak pikiran dan aktivitas berlebih, asmanya sering kumat.

C. Riwayat Penyakit Dahulu DM (-) Penyakit jantung (-)

Penyakit ginjal (-) Alergi (-) Asthma (+)

D. Riwayat Kebiasaan Pasien sering makan buah-buahan dan setiap hari mengkonsumsi sayur-sayuran. Pasien tidak pernah berolahraga. Setiap harinya pasien bekerja sebagai administrasi di perusahaan swasta tidak jauh rumahnya dari pagi hingga sore. Pasien tidak merokok dan tidak meminum kopi.

E. Riwayat Penyakit Keluarga Kakek pasien menderita asma

F. Hasil Pemeriksaan Fisik Tanggal 15 juli 2013 di rumah Ny. Y Keadaan Umum Kesadaran Tinggi Badan Berat Badan BMI Keadaan Gizi : Sakit ringan : Compos Mentis : 160 cm : 60 kg : 22.65 kg/m2 : normal

Tanda Vital : Tensi Nadi Kepala Mata Telinga Hidung

: 120/80 mmHg : 92x / menit

RR : 24x / menit Suhu : 36.5oC

: Normocephali : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, pupil bulat isokor : Normotia, serumen -/-, sekret -/: Bentuk normal, sekret -/-, septum deviasi -

Tenggorok : T1-1, hiperemis (-), faring hiperemis (-), detritus -/-, kripta -/Mulut Dada : Bibir kering (-), sianosis (-) :

Cor

I : Iktus kordis tak tampak Pa : Iktus kordis teraba di SIC V 2cm medial LMCS Pe : Konfigurasi jantung dalam batas normal Au: BJ I-II normal, murmur (-), gallop (-)

Pulmo I : Asimetris saat statis dan dinamis Pa : Stem fremitus simetris kiri dan kanan Pe : Sonor pada kedua paru, nyeri ketuk (-) Au: Ka: Suara nafas vesikuler, rhonki (-), wheezing (+) Ki: Suara nafas vesikuler, rhonki (-), wheezing (+) Abdomen I : Datar Pa : Supel, hepar dan lien tak teraba, nyeri tekan (-) Pe : Timpani Au : Bising usus (+) normal

Superior Ekstremitas Oedema Akral dingin -/-/-

Inferior

-/-/-

G. Hasil laboratorium dan pemeriksaan penunjang Pemeriksaan laboratorium dan penunjang tidak dilakukan. H. Pemeriksaan anjuran 1. Pemeriksaan darah lengkap 2. Rontgen foto thoraks 3. Pemeriksaan EKG 4.pemeriksaan spirometri 5. Gula darah sewaktu, kolesterol total, asam urat

I. Diagnosis Kerja : Asthma bronkiale derajat ringan

J. Rencana Penatalaksanaan Pengobatan yang telah diberikan : Terapi medikamentosa : Salbutamol 3x tablet Vitamin B complex 3 x 1 tablet

Terapi edukasi : Membersihkan debu di dalam rumah Mengatur pola makan Meningkatkan aktivitas fisik dengan olahraga minimal 3-4 kali seminggu selama minimal 30 menit Relaksasi untuk mengurangi stress Memakai masker apabila keluar rumah agar tidak terhidup polusi

K. Hasil Penatalaksanaan Medis Keluhan yang dirasakan sudah berkurang setelah minum obat secara rutin dan teratur. Saat kunjungan rumah terakhir (29 juli 2013) keadaan kesehatan penderita sudah merasa lebih baik, tidak kambuh lagi asma-nya.

Faktor Pendukung

: Penderita memiliki keinginan untuk sembuh Penderita minum obat secara rutin dan teratur Penderita rutin membersihkan rumah dibantu anak-anaknya Penderita beristirahat cukup dan makan seimbang gizi Penderita sudah mengurangi stress dengan meningkatkan

aktivitas social Faktor Penghambat : Penderita masih sulit melakukan aktivitas fisik secara teratur

Indikator Keberhasilan : Penderita tidak ada keluhan subjektif seperti sakit kepala,sesak, batuk, nyeri dada. Tidak ada kekambuhan asma dalam 2 minggu terakhir.

IV.

IDENTIFIKASI FUNGSI-FUNGSI KELUARGA

A. Fungsi Biologis

Dari hasil wawancara dengan penderita didapatkan informasi bahwa pasien memiliki riwayat asma sejak kecil. Pasien kadang minum obat asma saat kambuh kadang juga tidak karena tidak sempat ke puskesmas.

B. Fungsi Psikologis Pasien tinggal bersama kedua orang anaknya. Hubungan dengan anggota keluarga lainnya baik. Penderita termasuk orang yang mudah bergaul di lingkungan sekitar. Suami pasien baru 2 bulan meninggal dunia karena kecelakaan. Keadaan hidup pasien yang sekarang ini membuat penderita stress sampai sesak dapas dan menganggu pekerjaannya namun hal tersebut sudah berkurang seiring dengan berjalannya waktu.

C. Fungsi Ekonomi Penghasilan keluarga per bulan rata-rata Rp. 3.000.000,-/bln. Uang tersebut hanya cukup untuk makan keluarganya, sekolah anak, dan kebutuhan rumah tangga lainnya.

D. Fungsi Pendidikan Pendidikan penderita ialah tamat SMA, sedangkan suami penderita juga tamat SMA. Dua orang anak penderita masih sekolah SMK.

E. Fungsi Religius Penderita beragama Islam dan rutin menjalankan ibadahnya. Kegiatan melakukan ibadah (sholat) di rumah ada, namun tidak tersedia ruangan khusus di rumah untuk beribadah.

F. Fungsi Sosial Budaya Penderita tinggal di tempat pemukiman penduduk yang lumayan padat. Hubungan penderita dengan tetangga cukup baik. Sosialisasi dengan penduduk sekitar cukup baik. Di kehidupan masyarakatnya sebelum sakit sekarang ini, penderita sering menghadiri acara-acara yang diadakan di sekitar rumahnya, namun karena terbatasnya aktivitas

akibat keadaan saat sakit sekarang ini penderita jarang keluar rumah sehingga jarang bersosialisasi.

V. POLA KONSUMSI MAKANAN PENDERITA (buat resume seperti 24-h recall)

FORMULIR 24 HOUR RECALL


(Catatan : asupan makanan/minuman KEMARIN mulai bangun pagi hingga tidur malam)

Waktu Sahur

Jam

Nama makanan atau minuman

Bahan makanan

Jumlah URT gram

04.00

Bahan makanan pokok Lauk pauk

Nasi Tahu tempe

2 gls 1 ptg 1 ptg 1 gls 1 gls

268 100 50 100

Sayur Minuman selingan


Makan Malam

Sayur bayam Air putih

18.00 Bahan makanan pokok Lauk pauk Nasi kerupuk Tempe Sayur Minuman Tumis kacang panjang Air putih 1 gls 2 buah 1 ptg 1 sdk 134 100 50 50

Selingan

Penjelasan : Frekuensi makan rata rata setiap harinya 2x/hari dengan variasi makanan sebagai berikut : nasi, lauk, tempe, tahu, sayur dan jarang memakan buah-buahan dan meminum

susu. Menu nasi dan sayuran merupakan menu yang lebih sering ada di rumah penderita.

VI. IDENTIFIKASI FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN A. Faktor Perilaku Penderita memiliki kebiasaan makan teratur dengan frekuensi makan 3x/hari. Penderita tidak memperhatikan kebersihan rumah. Jika ada anggota keluarga sakit, segera memberi obat warung namun jika tidak sembuh kemudian akan dibawa ke puskesmas terdekat. Penderita tidak memiliki kebiasaan berolahraga. Pemanfaatan waktu luang untuk tidur dan nonton TV. B. Faktor Non Perilaku Sarana pelayanan kesehatan yang paling dekat dengan rumah adalah Puskesmas. Hal ini cukup berpengaruh terhadap kemudahan mendapatkan pelayanan kesehatan jika ada anggota keluarga yang sakit, jarak rumah ke puskesmas 2 Km.

VII. DIAGNOSIS FUNGSI KELUARGA A. Fungsi Biologis Riwayat asma sejak kecil Pasien tidak minum obat bronkodilator secara rutin, hanya saat serangan asma.

B. Fungsi Psikologis Hubungan penderita dengan keluarga baik. Penderita termasuk orang yang mudah bergaul.

C. Fungsi Ekonomi dan Pemenuhan Kebutuhan Penghasilan keluarga per bulan cukup kadang kurang, uang tersebut hanya cukup untuk makan keluarganya, sekolah anak, dan kebutuhan rumah tangga lainnya. D. Fungsi Sosial Dapat bersosialisasi dengan masyarakat sekitar

E. Faktor Perilaku

Pasien jarang membersihkan rumah terutama debu dan tumpukan barang-barang di gudang.

Makan teratur namun tidak mengkonsumsi makanan gizi seimbang Sering membeli obat warung jika sakit Tidak ada aktivitas fisik rutin

F. Faktor Non Perilaku Tidak ada masalah

VIII. IDENTIFIKASI LINGKUNGAN RUMAH A. Gambaran Lingkungan Rumah Rumah pasien terletak di pemukiman penduduk yang padat dengan ukuran 4x10m2, bentuk bangunan 1 lantai. Secara umum gambaran rumah terdiri dari ruang tamu, ruang keluarga, 1 kamar, dapur kecil di belakang rumah, 1 kamar mandi dengan wc. Lantai terbuat dari ubin, dinding terbuat dari tembok yang dilapisi cat putih, atap rumah dari genteng dengan plafon. Ventilasi hanya terdapat pada ruang tamu dan kamar yang berukuran 2x3 m. Jendela ada 2 buah yaitu yang terdapat pada ruang tamu. Penerangan didalam ruangan kurang baik. Udara didalam ruangan terasa sedikit lembab, dan kebersihan dalam dan luar rumah cukup bersih, tata letak barang-barang rapi, listrik 1100 watt, sumber air dari pompa listrik. Bak mandi dikuras setiap minggu, air limbah dialirkan ke selokan/got. Sampah rumah dibuang ke tempat sampah utama di tepi jalan.

B. DENAH RUMAH

Ruang tamu

Ruang keluarga

Kamar tidur

wc

d a p u r

Analisis Keadaan Rumah : 1. Letak rumah di daerah : Perumahan padat 2. Bentuk bangunan rumah : tidak bertingkat Kepemilikan rumah 3. Luas rumah : 4x10 m
2

: Sendiri

Jumlah orang dalam satu rumah : 3 orang / Rata-rata 10 m2 per-orang 4. Lantai rumah dari: ubin 5. Dinding rumah dari 6. Atap rumah : tembok : genteng Ukuran 2x3m2 Ukuran: 1x1m2

7. Pembagian ruangan rumah : Ruang tamu + ruang keluarga + kamar tidur Jendela rumah : ada 3 buah

Perbandingan luas lantai dan jendela di : Ruang tamu : 50% : 50%

Penerangan di dalam rumah (dinilai setelah membandingkan luas jendela dengan lantai dan kesan subjektif saat membaca tulisan didalam rumah) : kurang 8.Listrik di rumah : ada, 1100 watt 9.Lubang ventilasi : Ruang tamu : ada 2 buah, ukuran 1 x 0,5 m2

Ruang keluarga: tidak ada

Ruang tidur

: ada 1 buah, ukuran 0,5x 0,5 m2

Kelembaban dalam rumah : terasa lembab Kesan ventilasi di dalam rumah : kurang 10. Kebersihan dalam rumah : kurang baik 11. Sumber air minum dari : pompa listrik 12. Kamar mandi : ada 13. Limbah rumah tangga di alirkan ke : got (saluran limbah) 14. Tempat sampah diluar rumah : ada dan dalam kondisi tertutup 15. Jalan di depan rumah lebarnya : meter, terbuat dari : semen Kesan kebersihan lingkungan pemukiman : kurang baik IX. DIAGRAM REALITA YANG ADA PADA KELUARGA

genetik

Ayah pasien menderita asma

YanKes

Status kesehatan

lingkungan

-pelayanan kesehatan berupa puskesmas yang terjangkau ( 2 km ) perilaku Lingkungan rumah kurang bersih. jendela kamar yang

berukuran <25% dari luas kamar Jarang mengelap debu di rumah Makan teratur namun tidak mengkonsumsi makanan gizi seimbang Sering membeli obat warung jika sakit dan tidak berobat Tidak ada aktivitas fisik rutin

X. TABEL PERMASALAHAN PADA KELUARGA


No 1. Risiko dan Masalah Kesehatan Rencana Pembinaan Indikator Keberhasilan Penilaian

Jarang mengelap debu di Memberikan edukasi mengenai 1.debu dan barang rumah faktor resiko alergi dan tingkat bertumpuk di bersihkan serangan asma. 2.tidak mengalami serangan asma Kamar lembab dan ventilasi Memberikan edukasi tentang 1. terdapat penambahan kurang pentingnya ventilasi dan jumlah jendela di ruang pencahayaan sehingga dapat makan dan ruang keluarga mencegah sumber penyakit 2. tidak terdapat penyakit saluran nafas pada keluarga Makan makanan dengan gizi seimbang Menjelaskan bahwa makan 1.status gizi baik dengan gizi seimbang dapat meningkatkan daya tahan tubuh Menjelaskan bahwa dengan meningkatkan aktivitas fisik akan membantu mengontrol pernapasan dan mengurangi risiko penyakit lain 1. pernapasan lega 2. kondisi fisik lebih stabil dan prima 3. sosialisasi baik

2.

3.

Peningkatan aktivitas fisik

Sering membeli obat warung Menjelaskan secara rinci bahaya 1.meningkatnya kunjungan jika sakit penggunaan obat-obat tanpa keluarga ke puskesmas resep dokter (rekam medis puskesmas )

XI. PEMBINAAN DAN HASIL KEGIATAN Tgl kunjungan


15 juli 2013

Kegiatan yang Dilakukan

Keluarga yang Terlibat

Hasil Kegiatan

Indikator evaluasi kegiatan

Introduksi, identifikasi Penderita anggota keluarga dan kondisi kesehatannya kemudian melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik pada penderita. Setelah itu memberi penjelasan kepada penderita tentang penyakitnya, meliputi definisi, penyebab, faktor pencetus, akibat dari penyakit, pencegahan, penatalaksanaannya. Anamnesis dan Penderita pemeriksaan fisik. Monitor status kesehatan pasien

- Terjalin hubungan - suara napas baik dengan penderita tambahan pada dan keluarga. auskultasi paru. -Penderita memahami -Pemahaman penjelasan tentang yang penyakitnya. komprehensif tentang asma. - sisa obat asma

19 juli 2013

Diketahui Wheezing sudah status kesehatan tidak ada, namun pasien terkini kadang malam hari pasien sering sesak napas. Solusi: kontrol kembali ke puskesmas meminta obat yang sudah habis

22 juli 2013

Identifikasi fungsi-fungsi Penderita dan keluarga keluarga

Diketahui fungsi biologis, psikologis, ekonomi, sosial, perilaku dan non perilaku

perbaikan fungsi biologis, psikologis, ekonomi, sosial dan perilaku

25 juli 2013

Monitor status kesehatan Penderita dan pasien dan keluarga Identifikasi pola makan penderita serta penyuluhan tentang pola makan gizi seimbang

Diketahui - serangan asma status kesehatan terkontrol pasien terkini. - Sisa obat sesuai Diketahui jenis dengan petunjuk makanan, jumlah minum obat. makanan dan pemahaman frekuensi makan tentang pola penderita.

Penderita dan makan seimbang. keluarga memahami penjelasan tentang pola makan gizi seimbang

28 juli 2013

Memberikan penjelasan Penderita tentang pengaruh lingkungan terhadap penyakit yang diderita penderita.

Penderita memahami Asma terkontrol. tentang pengaruh Perbaikan lingkungan terhadap kondisi penyakit lingkungan.

30 juli 2013

Evaluasi kondisi Penderita dan Diketahui kondisi kesehatan pasien, edukasi keluarga terkini penderita. tentang perilaku hidup Pasien dan keluarga bersih dan sehat memahami tentang perilaku hidup bersih dan sehat

Asma terkontrol. Pada kunjungan terakhir terdapat perbaikan pola makan, perilaku minum obat, kondisi lingkungan dan kondisi kesehatan pasien.

XII. KESIMPULAN PEMBINAAN KELUARGA 1. Tingkat pemahaman 2. Faktor pendukung : Pembinaan terhadap penderita yang dilakukan cukup baik : - Penderita dapat memahami dan menangkap penjelasan yang diberikan - Sikap penderita yang kooperatif dan menangkap penjelasan yang diberikan

3. Faktor penyulit

: motivasi pasien untuk memperbaiki kondisi lingkungan agak sulit mengingat kedua anak pasien masih sekolah dan tidak dapat setiap saat membersihkan rumah dan pasien sendiri sibuk bekerja.

4. Indikator keberhasilan

: Penderita dapat mengetahui tentang penyakitnya meliputi penyebab, faktor pencetus dari penyakitnya, faktor yang

memperberat, pencegahan dan penatalaksanaannya serta berusaha untuk menghindari faktor tersebut serta kondisi asma terkontrol dan tidak disertai keluhan apapun.

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai