Di susun Oleh : 1. Aga Sakti Aji 2. Anan Lamus I 3. Aprilia Dwi H 4. Bernadixta W 5. Danu Santoso 6. Diyah Ayu 7. Dwi Ariyani 8. En Radita 9. Ezau Da costa 10. Fitria Zulfa 11. Hidayah 12. Ika Dian ( 03 ) ( 05 ) ( 07 ) ( 09 ) ( 11 ) ( 13 ) ( 15 ) ( 17 ) ( 19 ) ( 21 ) ( 23 ) ( 25 ) 13. Listyawati M 14. Muhammad Ali M 15. Nuraini Utami 16. Nurul M 17. Putrid Marga 18. Rangga Aji 19. Riana Dwi 20. Rizal Valevi 21. Sinta Wulansari 22. Siti Nurul Halimah 23. Surya Hadi Susilo 24. Tri wulandari ( 27 ) ( 29 ) ( 31 ) ( 33 ) ( 35 ) ( 37 ) ( 39 ) ( 41 ) ( 43 ) ( 45 ) ( 47 ) ( 49 )
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN (NON REG) POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA 2013 1
A. Pengkajian I. Identitas Klien Nama Umur Jenis kelamin Agama Alamat Suku Pekerjaan MRS Pengkajian Register Diagnosa medis II. : Ny. X : 50 Tahun : Prerempuan : Islam : Ngrundul kebonarum Klaten : Jawa : Buruh : 10 April 2013 Jam : 06.25 : 10 April 2013 Jam 06.25 : 567179 : Rhematoid Artritis
Identitas Penanggung Jawab Nama Umur Jenis Kelamin Agama Pekerjaan : Ny. S : 32 Th : Perempuan : Islam : IRT
III.
Pasien mengatakan sendi terasa nyeri, panas, b. Riwayat Penyakit Sekarang Sejak Dua bulan yang lalu, pasien merasakan sendi terasa nyeri dan panas saat beraktifitas. Nyeri hilang timbul. Tetapi pasien tidak membawanya berobat. Dua hari SMRS nyerinya semakin hebat, sendi kaku , panas ,gerakan sendi terganggu terutama dipagi hari. Pada tanggal 10 April 2013 Pasien Datang ke RSUP Soeradji Tirtonegoro Klaten. c. Riwayat Lingkungan Pasien mengatakan mempunyai riwayat perokok sejak 15 tahun yang lalu. d. Riwayat Penyakit Keluarga Pasien mengatakan dalam ayahnya menderita sakit yang sama dengan pasien
IV.
Pola Kegiatan Sehari-hari a. Pola Aktivitas Sebelum MRS Klien sebagai ibu rumah tangga, ADL Makan/minum Mandi Toileting Berpakaian Mobilitas di tempat tidur Berpindah Ambulasi V V V 0 1 V V V V 2 3 4
ADL Makan/minum Mandi Toileting Berpakaian Mobilitas di tempat tidur Berpindah Ambulasi
2 V V V V V V V
Keterangan : 0 : mandiri 1 : dibantu dengan alat 2 : dibantu orang lain 3 : dibantu orang lain dan alat 4 : tergantung
b. Pola Persepsi Managemen Kesehatan Orang terdekat pasien (anak ) mengatakan bahwa kesehatan itu penting, ketika ada anggota keluarga yang sakit biasanya dibawa ke puskesmas/rumah sakit. c. Pola reproduksi dan seksual Pasien sudah menikah memiliki anak dan sudah memiliki cucu. d. Pola pertahanan diri Pasien biasanya menangani nyeri sendinya dengan istirahat. 4
e. Pola konsep diri persepsi diri Sebelum sakit : Pasien tidak merasa malu , dan berinteraksi dengan sesame tidak terganggu. Saat sakit : Pasien mengatakan malu karena ada bengkak pada tubuhnya. Dan susah beraktifitas. V. Genogram keluarga
2.
: ayah meninggal
3.
: pasien 5
4.
5.
6.
: factor resiko
7.
: keturunan
8.
: saudara
9.
: tinggal 1 rumah
Pasien adalah dua bersaudara di keluarganya, ayah dan ibunya telah meninggal ( ayah mempunyai faktor resiko penurun RA). Pasien tinggal bersama dengan suami dan 2 orang anak serta 1 cucu dalam satu rumah.
VI.
Pemeriksaan Fisik a. Status kesehatan KU: Lemah kesadaran komposmentis dengan G C S : M 6 E4 V5, suara jelas TD : 140/100 mmHg, N : 80 x/menit reguler , RR : 20 x/ menit,T : 36,5 oC b. Ekstermitas Kanan atas : ada bengkak pada sendi, kemerahan Bawah : ada bengak pada sendi , kemerahan Kiri atas : ada bengkak pada sendi , kemerahan. 6
Bawah : ada bengak pada sendi kemerahan c. Pengkajian nyeri P : terasa nyeri bila digunakan untuk bergerak,dan berkurang bila istirahat Q : seperti dipukul-pukuldan terbakar R : pada sendi S :skala 6 intermiten T :terasa nyeri terutama pada pagi hari VII. Pemeriksaan Penunjang a. Rontgen : Jaringan lunak sendi bengkak b. Laboratorium : LED : 80-100 mm/h
VIII.
B. DATA FOKUS DATA SUBYEKTIF 1. Pasien mengeluh sendi terasa nyeri, panas, gerakan sendi terganggu, sendi kaku terutama setelah bangun tidur pagi hari. 2. Pasien mengatakan dulu ia sering merokok. 3. Pasien mengatakan bahwa ayahnya pernah menderita penyakit yang sama dengan pasien. 7 DATA OBJEKTIF 1. Hasil pengkajian sendi bengkak dan kemerahan. 2. Rontgen jaringan lunak, sendi bengkak. 3. LED = 80-100 mm/h. 4. P : terasa sakit bila digunakan untuk bergerak,berjalan ,dan berkurang bila istirahat Q:seperti dipukul-pukuldan terbakar R: pada sendi
4. Pasien mengatakan tidak tahu tentang penyakitnya. 5. Pasien mengatakan malu karena ada bengkak pada tubuhnya. beraktifitas. Dan susah
C. ANALISA DATA DATA FOKUS 1. DS : Pasien mengeluh sendi terasa nyeri, panas. DO : Hasil pengkajian sendi bengkak dan kemerahan. P : terasa sakit bila untuk ,dan PROBLEM 1. Nyeri ETIOLOGI 1. Proses inflamasi pada sendi
Q:seperti dipukul-pukuldan terbakar R: pada sendi S:skala 6 intermiten T:terasa nyeri terutama pada pagi 2. DS: pasien mengatakan 8
gerakan
sendi
terganggu,
2. Gangguan fisik
mobilisasi
sendi kaku terutama setelah bangun tidur pagi hari DO: Rontgen jaringan
lunak, sendi bengkak 3. DS:.pasien malu sekarang DO:terlihat pembengkakan dan kemerahan pada sendi pada mengatakan kondisinya 3. Gangguan citra diri 3. Perubahan fisik akibat deformitas
4. DS; tidak
Pasien tahu
mengatakan tentang
4. Kurangnya pengetahuan
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Nyeri berhubungan dengan proses inflamasi 2. Gangguan mobilisasi fisik berhubungan dengan kekakuan sendi 3. Gangguan citra diri berhubungan dengan perubahan fisik akibat deformitas 4. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang penyakit
E. Intervensi keperawatan No 1 Dx Nyeri berhubungan dengan inflamasi Tujuan Intervensi Setelah dilakukan tind 1. Kaji skala nyeri kep selama 2x24jam Rasionalisasi 1. Guna mengetahui derajad nyeri pasien 2. Kompres dapat untuk hangat digunakan merelaksasi
proses nyeri dapat berkurang 2. Beri kompres hangat dengan KH: Pasien mengatakan Pada area nyeri
pemberian obat anti inflamasi/analgesik 2 Gangguan mobilisasi berhubungan Setelah dilakukan tind 1. Observasi tingkat fisik kep selama 2x24jam Kemampuan mobilisasi meningkat 2. Bantu dengan rentang gerak aktif/pasif, jika memungkinkan menunjukkan (ROM). 3. Anjurkan pasien mempertahankan 10 mobilisasi pasien
2. Mempertahankan / meningkatkan fungsi sendi, kekuatan otot dan stamina umum. 3. Memaksimalkan fungsi sendi dan
Pasien
dapat
postur tegak dan duduk , berdiri, dan berjalan 4. Kolaborasi: konsul dengan fisoterapi.
melakukan mobilisasi maksimal Pasien dapat duduk dan 3 Gangguan berjalan tanpa
Dorong pengungkapan mengenai masalah tentang proses penyakit, harapan masa depan.
1. memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi rasa takut/ kesalahan konsep dan menghadapinya secara langsung 2. Meningkatkan perasaan harga diri, mendorong kemandirian, dan mendorong berpartisipasi dalam terapi 3. Motivasi yg kuat dapat mengembalikan kepercayaan diri pasien 1. Guna mengetahui pengetahuan pasien tentang penyakit 2. Pengetahuan
citra
dapat
teratasi
dengan KH: Pasien dapat kondisinya sekarang Pasien mengatakan tidak malu pada kondisinya
mengatakan 2. ikut sertakan pasien menerima yang dalam merencanakan perawatan dan membuat jadwal aktivitas. 3. Motivasi pasien
Setelah kep
dilakukan 2
tid 1. Kaji tingkat jam pengetahuan pasien 2. Penkes tentang penyakit yg diderita
selama
kebutuhan
pasien
penyakit
menjelaskan
ulang
F. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN No Dx 1 Waktu O8.10 Implementasi hari rabu,10 april 2013 Tindakan Respon Ttd 1. mengkaji skala nyeri 1. S : pasien mengatakan nyeri pada V tiap persendian O : skala nyeri 6 08.30 2. memberi kompres hangat 2. S : pasien mengatakan lebih nyaman O : pasien terlihat lebih nyaman 08.50 3. mengajarkan relaksasi teknik 3. S : pasien mengatakan nyeri berkurang dengan nafas dalam O : pasien terlihat lebih tenang 09.20 4. memberi Penkes tentang 4. S : pasien mengatakan mengerti V penyebab nyeri penyebab nyeri O : pasien menjelaskan ulang materi 12.20 5. Kolaborasi : memberikan 5. S : 15 menit setelah obat masuk obat anti inflamasi/ pasien mengatakan lebih enakan dan nyeri berkurang 12 V V V
analgesik
O : pasien tampak rileks 20.00 6. Mengkaji nyeri 2 08.15 1. mengobservasi tingkat mobilisasi pasien 09.45 2. melatih gerak aktif/pasif, (ROM). 10.00 3. menganjurkan pasien mempertahankan postur tegak saat duduk , berdiri, dan berjalan 14.30 4. Kolaborasi: konsul dengan fisoterapi. ulang skala 6. S : pasien mengatakan masih merasakan nyeri tapi berkurang O : skala nyeri 4 1. S : p/ mengatakan persendian V sakit bila untuk bergerak dan berjalan O : p/ terlihat berbaring dan kadang duduk dengan gerakan terbatas 2. S : p/ mengeluh nyeri ketika dilatih rom O : p/ melakukan rom dengan gerakan terbatas 3. S : p/ mengatakan akan V V V
4. S : pasien mengatakan nyeri saat duduk berkurang stelah mendapat terapi O : pasien dapat duduk meskipun terlihat sedikit menahan nyeri
13
15.00
1. Diskusikan dan menggali 1. S : p/ menatakan malu dengan masalah yg dialami, harapan masa depan. O : pasien terlihat minder kondisi fisiknya sekarang
15.25
2. S : p/ mengatakan mengerti tentang perawatan dan apa saja aktivitas yg sesuai baginya O : pasien terlihat mengerti
15.45
3. memotivasi pasien
3. S : pasien mengetakan menerima kondisinya dan bersikap realistis untuk tidak minder O : pasien terlihat bersemangat dan leih percaya diri
10.30
1. S : p/ menatakan tidak tau tentang penyakitnya O : pasien terlihat bertanya-tanya 2. S : p/ menatakan mengerti akan penyakitnya O : pasien dapat menerangkan kembali penyakitnya materi tentang
10.40
Respon
Ttd
14
08.00
08.15
2. memberi kompres hangat 2. S : pasien mengatakan lebih pada area inflamasi nyaman O : pasien terlihat lebih nyaman
08.45
3. menganjurkan
teknik 3. S : pasien mengatakan nyeri berkurang dengan nafas dalam O : pasien terlihat lebih tenang
12..25
4. memberikan
obat
anti 4. S : 10 menit setelah obat masuk pasien mengatakan lebih nyaman dan nyeri berkurang O : pasien tampak rileks
inflamasi/ analgesik
20.10
5. Mengkaji nyeri
ulang
skala 5. S : pasien mengatakan nyeri berkurang O : skala nyeri 2,pasien nampak rileks
15
09.20
1. S : p/ mengatakan masih merasa nyeri dan kaku di persendian tapi berkurang O : pasien dapat bergerak
09.45
meskipun masih terbatas 2. S :p/ mengatakan masih sedikit sakit dan kaku ketika rom aktif O : pasien terlihat menahan nyeri ketika di ROM 3. S : pasien mengatakan sudah 3. Kolaborasi: konsul dengan fisoterapi. tidak sakit bila untuk duduk tapi masih berjalan O : pasien terlihat masih menahan nyeri ketika dilatih berjalan nyeri dan kaku bila
G. EVALUASI Evaluasi hari rabu 10 april 2013 No dx Diagnosa Waktu Evaluasi Ttd
16
16.00
S : pasien mengetakan menerima kondisinya dan bersikap realistis untuk tidak minder O : pasien terlihat bersemangat dan leih percaya diri A : masalah teratasi P : hentikan intervensi
12.00
S : p/ mengatakan mengerti akan penyakitnya O : pasien mengerti dapat menerangkan kembali materi yg diberikan tentang penyakitnya A : masalah teratasi P : hentikan intervensi
kurang informasi
Evaluasi hari kamis 11 april 2013 1 Nyeri b/d 20.00 proses inflamasi
S :pasien mengatakan nyeri berkurang O : skala nyeri 2,pasien nampak rileks A : masalah teratasi P : pertahankan intervensi, guna peningkatan
14.00
kesehatan pasien S : pasien mengatakan sudah tidak sakit bila untuk duduk tapi masih nyeri dan kaku bila berjalan O : pasien terlihat masih menahan nyeri ketika dilatih berjalan A : maslah belum teratasi P : lanjutkan intervensi
17