Anda di halaman 1dari 3

2

senter tertentu dan biaya terapi yang cukup BAB mahal. I Terapi pengganti ginjal merupakan tindakan rutin disetiap pusat ginjal adalah PENDAHULUAN dialysis peritoneal dan hemodialisis (Sukandar E, 1997). A. Latar Sejak Tahun belakang 1960 hemodialisis mulai diterapkan sebagai terapi pengganti ginjal pada pasien Ada gagal berbagai ginjal alasan akutmengapa dan gagal seseorang ginjal kronik. dengan Di penyakit Indonesia ginjal program datang terapi berobat. Pasien tersebut hemodialisis (HD) mungkin mulai mengeluh dirintis pada nyeri tahun pinggang 1972 di baik Jakarta yang ( sudah RSUPN lama dr atau baru saja terjadi, mungkin juga / Ciptomangunkusuma karena FKUI) oedema dan tahun atau 1976 kelainan di RSUP lain yang dr Hasan berkaitan Sadikin langsung (FK UNPAD) maupun tak di Bandung. langsung Pada dengan saat saluran ini terapi kemih. pengganti Dapat juga ginjal pasien dengan tidak hemodialisis mempunyai sudah keluhan merupakan akan tetapi pada terapi baku pemeriksaan untuk gagal ginjal laboratorium akut, gagal darah ginjal ataukronik urine terdapat dan keracunan kelainan, atau seperti intoksikasi peningkatan (obat dan zatkadar kimia) ureum (Sukandar dan kreatinin. E, 1997) Sebagian Terapi hemodialisa penderita penyakit dilakukan ginjal untuk ada menentukan yang mengabaikan tingkat azotemia/uremia penyakitnya sehingga dan akan berlanjut menentukan dosis/lama menjadi gagal HD serta ginjal memantau kronik, yaitu fungsi suatu ginjal. sindrom Tindakan klinik hemodialisa yang disebabkan oleh penurunan dilakukan apabila fungsi BUN ginjal serum yang >40bersifat mmol perliter menahun,berlangsung atau >120 mg % progresif . dan cukup lanjut. Hal ini dapat terjadi apabila laju filtrasi glomerulus (GFR) kurang dari 50 ml/menit (Elizabeth B. Rumusan Masalah J Corwin,et.Al,2000) AdakahPenetapan perbedaankadar kadarureum ureumdalam sebelum serum dan mencerminkan sesudah hemodialisa keseimbangan di Rumah antara Sakit produksi dan Margono Soekardjo ekresi. Purwokerto. Ureum digunakan untuk menentukan hemodialisa, menentukan tingkat keparahan status azotemia atau uremia. C. Tujuan Gagal ginjal Penelitian kronik di Indonesia dan di negara berkembang pada umumnya,tidak 1. Tujuan Umum masalah aspek medis, tetapi hanya merupakan

lebih luas dan berhubungan dengan aspek

Mengetahui perbedaan kadar ureum sebelum sesudah penurunan hemodialisa. 3 sosial dan ekonomi. Penderita gagal ginjal kronikdan mengalami tajam fungsi ginjal, sehingga membutuhkan terapi ginjal. Hanya sebagian kecil (20-30%) yang mampu 2. Tujuan program khusus terapi pengganti ginjal oleh karena terapi tersebut hanya tersedia pada menjalani 1

a. Mendeskripsikan kadar ureum sebelum hemodialisa. b. Mendeskripsikan kadar ureum sesudah hemodialisa. c. Menganalisis perbedaan kadar ureum sebelum dan sesudah hemodialisa.

D. Manfaat Penelitian 1. Bagi masyarakat, memberikan informasi tentang pentingnya pemeriksaan kadar ureum sebelum dan sesudah hemodialisa 2. Bagi penderita, untuk mengetahui kadar ureum sebelum dan sesudah hemodialisa sehingga lebih mematuhi program - program pemeriksaan. 3. Bagi pengguna jasa laboratorium,medis maupun paramedik,sebagai follow up suatu penyakit dan sebagai informasi tindak lanjut penanganan bagi dokter.

Anda mungkin juga menyukai