Anda di halaman 1dari 17

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

BAGOR (BREBES AGRO TOURISM) INTEGRASI SEKTOR PERTANIAN DENGAN PARIWISATA SEBAGAI SOLUSI YANG TEPAT DAN EFEKTIF UNTUK PEMBANGUNAN WILAYAH DI KABUPATEN BREBES BIDANG KEGIATAN PKM GAGASAN TERTULIS (PKM GT)
Diusulkan oleh : MUHAMMAD HIDAYAT HARDI SANTOSA MORIS HABIB DECIYANTO EZA DARISQI HERI MUJI 11/313215/PT/05997 11/316798/PA/13925 11/319966/PN/12613 11/316092/BI/08714 12/333920/PT/06292 (2011) (2011) (2011) (2011) (2012)

Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 2013


i

ii

KATA PENGANTAR Pembangunan merupakan aspek yang sangat penting untuk dicapai dalam kehidupan di dunia ini. Pembangunan melingkupi berbagai unit dari yang terkecil yaitu individu untuk memperbaiki dirinya sendiri hingga masyarakat luas dalam suatu negara yang disebut sebagai pembangunan nasional. Penggunaan sistem otonomi daerah dalam pembangunan nasional memungkinkan untuk terjadinya pembangunan yang lebih intensif terjadi di dalam daerah, sehingga pembangunan wilayah dirasa sangat perlu untuk dimaksimalkan dalam mengatasi berbagai masalah dan membuat perbaikan bagi masyarakat dan daerah itu sendiri. Kabupaten Brebes sebagai wilayah otonomi daerah di Indonesia memiliki ciri khas yang sangat unik bagi percontohan pembangunan wilayah di Indonesia. Potensi sektor wisata yang sangat banyak ditambah sektor wisata alam didalamnya memungkinkan pandangan pembangunan daerah ini berbasis pada sektor agrowisata sebagai potensi yang sangat besar untuk kemajuan Kabupaten Brebes. Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut membantu membangun gagasan ini terutama dari Dosen Pembimbing yakni Dr. Suwarno Hadisusanto, SU., sahabat mahasiswa di Himpunan Mahasiswa Brebes UGM (HIMABES UGM) dan Keluarga Pelajar Mahasiswa Daerah Brebes (KPMDB) yang telah memberikan masukan yang sangat berati untuk penulisan ini. Penulis juga tahu dan sadar bahwa tulisan ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu saran dan kritik sangat diharapkan agar gagasan ini dapat berkembang dengan lebih baik sebagai langkah pendidikan karakter yang lebih baik lagi di masa hadapan.

Penulis

iii

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................... i HALAMAN PENGESAHAN..................................................................... ii KATA PENGANTAR................................................................................. iii DAFTAR ISI................................................................................................ iv RINGKASAN............................................................................................... v PENDAHULUAN LATAR BELAKANG ...................................................................... 1 TUJUAN DAN MANFAAT.......................................................... 2 GAGASAN................................................................................... .............. .3 KESIMPULAN............................................................................................ 8 DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 9 BIODATA .................................................................................................... 9 LAMPIRAN . 11

iv

RINGKASAN
Gagasan mengenai Brebes Agro Tourism, Integrasi Sektor Pertanian dengan Pariwisata sebagai Solusi yang Tepat dan Efektif untuk Pembangunan Wilayah di Kabupaten Brebes ini merupakan gagasan yang timbul dari hasil diskusi-diskusi mahasiswa asal Brebes yang merasa sedih atas keterbelakangan daerah tempat keliharan mereka. Dalam latar belakang gagasan dimuat unsur-unsur yang menjadi gambaran umum ditulisnya gagasan ini. Pada bagian tujuan dan manfaat yang akan diperoleh dari gagasan Brebes Agro Tourism disebutkan beberapa nilai penting yang akan diharapkan dari adanya gagasan ini yang meliputi masyarakat dan daerah Brebes itu sendiri. Bagian gagasan diperjelas secara lebih rinci dan detail mengenai potensi pembangunan kawasan agrowisata yang ada di wilayah Kabupaten Brebes. Pihakpihak yang terkait terutama Pemerintah Kabupaten Brebes sebagai pembuat arah kebijakan pembangunan daerah. Beberapa tahapan dan stategi juga dapat ditemui dalam cara pengentasan gagasan ini supaya bisa diterapkan di Kabupaten Brebes. Hasil yang akan diperoleh dari gagasan mengenai Brebes Agro Tourism ini tentunya akan berhasil dan berjalan dengan lancar jika pihak-pihak yang berkepentingan mampu memainkan perannya dengan baik sesuai dengan bidangnya masing-masing melalui koordinasi yang sesuai untuk dihasilkan kemajuan bagi wilayah Kabupaten Brebes.

PENDAHULUAN
Latar Belakang Keterbelakangan wilayah Kabupaten Brebes khususnya di Provinsi Jawa Tengah dirasa menjadi pekerjaan rumah terbesar bagi setiap masyarakat Brebes yang ada di dalamnya. Kebijakan pembangunan yang tidak tepat sasaran dan pergolakan politik untuk pemekaran wilayah yang belum terselesaikan dengan baik hingga sekarang ini dinilai sebagai faktor penghambat utama dalam proses pembangunan wilayah di daerah ini. Wilayah Kabupaten Brebes menurut Badan Pusat Statistik (BPS) diketahui berada dalam posisi paling bawah dalam indeks pembangunan masyarakat dan daerah di Provinsi Jawa Tengah selama beberapa tahun kebelakang. Hal ini menjadi masalah tersendiri yang harus segera diselesaikan oleh masyarakat Brebes. Secara geografis, wilayah Kabupaten Brebes merupakan gerbang utama jalur transportasi Jawa Tengah di sebelah barat, yang terdiri dari dua jalur yaitu jalur utara yang bersambungan dengan Cirebon, serta jalur tengah yang bersambungan dengan Kuningan. Dilihat secara sektor potensi pertaniannya, wilayah Kabupaten Brebes dikenal sebagai produsen bawang merah dan industri telur asin terbesar di Indonesia. Brebes juga memiliki perkebunan teh dengan kualitas produk pasaran ekspor ke luar negeri yaitu Perkebunan Teh Kaligua di daerah Paguyangan. Banyak pula produkproduk khas Brebes yang masih berkembang seperti Batik di Salem, kerajinan Kulit di Bumiayu, kerajinan keramik di Ketanggungan, rumput laut dan mangrove yang sangat cocok ditanam disepanjang pantai utara Brebes, serta perkebunan gula di daerah Brebes tengah (BPS, 2009). Berdasarkan fakta yang sudah dijelaskan sebelumnya, sektor pertanian di Kabupaten Brebes sangat memungkinkan untuk diintegrasikan dengan sektor pariwisata. Hal ini juga disebabkan oleh pemandangan alam dan produk pertanian di wilayah Kabupaten Brebes yang sangat indah serta didukung oleh kondisi geografis Brebes sebagai pintu masuk dan keluar provinsi Jawa Tengah di bagian barat. Hal
1

tersebut pula yang menjadikan Brebes selalu dilewati oleh banyak orang yang berpergian dari arah Jawa Barat dan Jakarta menuju ke Jawa Tengah ataupun dari arah sebaliknya yang sangat berpotensi untuk menjadi kawasan wisata strategis. Brebes Agro Tourism merupakan salah satu solusi yang tepat dan efektif untuk kebijakan pembangunan wilayah di Kabupaten Brebes. Pembangunan ini berupa pemaksimalan potensi kawasan agrowisata di Kabupaten Brebes yang identik dengan kawasan agrowisata di daerah lain yang lebih maju, misalnya percontohan wisata Kaliurang, Yogyakarta untuk diterapkan di Kaligua, serta wisata Bandungan, Semarang untuk diterapkan di daerah Salem. Pembangunan ini juga ditujukan untuk masyarakat yang banyak bepergian masuk atau keluar Jawa Tengah yang melewati Brebes untuk dijadikan sebagai wisata transit sebelum sampai ke tujuan akhir. Pembangunan wilayah berbasis agrowisata ini diharapkan dapat lebih meningkatkan taraf hidup dan pembangunan masyarakat Brebes itu sendiri, yang nantinya akan mempengaruhi percepatan pertumbuhan di daerah ini, sehingga diharapkan dapat mengubah paradigma masyarakat luas tentang wilayah Kabupaten Brebes yang selama ini dianggap menjadi wilayah terbelakang. Kebijakan pembangunan ini juga diharapkan menjadi percontohan bagi pembangunan wilayah lain di Indonesia yang menerapkan sistem otonomi daerah untuk memberikan kesempatan bagi daerah untuk lebih maju secara mandiri. Tujuan dan Manfaat Tujuan yang diharapkan dari adanya Brebes Agro Tourism ini diantaranya adalah: 1. Memaksimalkan potensi wisata pertanian untuk pembangunan wilayah di Kabupaten Brebes. 2. Memperbaiki kondisi taraf hidup masyarakat Brebes menjadi lebih baik. 3. Menjadikan wilayah Kabupaten Brebes sebagai miniatur percontohan

pembangunan daerah berbasis agrowisata


2

Manfaat yang diharapkan dari adanya Brebes Agro Tourism ini diantaranya adalah: 1. Mendorong masyarakat Brebes sebagai masyarakat yang ramah dalam menyambut wisatawan yang berkunjung. 2. Mengubah paradigma masyarakat umum tentang Brebes dari daerah terbelakang menjadi daerah agrowisata. 3. Memberi daya tawar yang lebih variatif kepada petani untuk menjualkan hasil produksinya.

GAGASAN
Kondisi Kekinian Gagasan mengenai Brebes Agro Tourism dibuat setelah melihat fakta dan kenyataan di lapangan bahwa pembangunan wilayah di Kabupaten Brebes masih jauh dari yang diharapkan. Hal ini diperkuat dengan data indeks pembangunan masyarakat (IPM) Brebes yang berada di urutan terakhir untuk provinsi Jawa Tengah. Oleh sebab itu, masalah ini menjadi pertanyaan besar melihat sumber daya alam yang dimiliki Brebes sangat melimpah ruah. Pemerintah Kabupaten Brebes yang dalam hal ini merupakan pihak utama yang berwenang mengatur kebijakan pembangunan daerah telah banyak membuat kebijakan untuk mengatasi masalah pembangunan yang ada di daerah ini. Namun, kebijakan pembangunan untuk saat ini masih dibuat terkotak-kotak pada setiap masing-masing sektor, sehingga berakibat pada tidak terjalinnya komunikasi dan integrasi masing-masing sektor yang baik. Hal tersebut dapat membuat anggaran menjadi berlipat ganda karena masing-masing sektor pastilah mempunyai hubungan satu dengan lainnya. Jika melihat dari hasil yang didapatkan, maka harus dibuat suatu solusi baru yang lebih tepat guna sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh pemerintah maupun elemen masyarakat yang terlibat dalam pembangunan wilayah Kabupaten Brebes.
3

Brebes Agro Tourism, Integrasi Sektor Pertanian dengan Pariwisata sebagai Solusi yang Tepat dan Efektif untuk Pembangunan Wilayah di Kabupaten Brebes. Gagasan tersebut dipilih dikarenakan potensi sektor pertanian dan pariwisata di Brebes yang terbilang unik dan mempunyai hubungan yang erat dengan keadaan sosial masyarakat yang ada di daerah ini. Gambaran mengenai Brebes Agro Tourism dapat dipermudah dengan penjelasan 3 wilayah yang mempunyai potensi agrowisata yang unik dan berbeda. Pembagian kawasan agrowisata dan calon kawasan agrowisata disesuaikan dengan ekosistem yang ada di wilayah kabupaten Brebes, diantaranya: a) Wilayah Pesisir (Brebes Utara) Pengembangan kawasan di wilayah ini merupakan salah satu yang mudah diterapkan mengingat sumber daya alamnya tersedia banyak. Wilayah pesisir sendiri dibagi menjadi 2 wilayah besar, antara lain wilayah pantai dan dataran rendah. Beberapa kawasan yang dapat dikembangkan antara lain pantai Randusanga Indah, wisata biota air payau jalan lingkar utara, dan wisata pasar ikan kluwut, Bulakamba. Pembenahan di pantai Randusanga Indah yang paling utama adalah masalah lingkungan kawasan sekitar yang tercemari oleh bau dari peternakan itik sepanjang 3 km yang mengganggu pemandangan, sehingga harus diadakan relokasi peternakan tersebut untuk membuat lingkungan wisata yang lebih kondusif. Biota Air Payau merupakan kawasan agrowisata untuk tempat peristirahatan selama perjalanan melewati rute jalan lingkar utara yang sedang dalam tahap pembangunan, berbagai macam tanaman seperti pohon bakau dan wisata pemancingan air payau dapat dibuat sedemikian rupa dan semenarik mungkin untuk membuat wisatawan yang sedang berkunjung merasa nyaman di area jalan lingkar utara Brebes. Wisata Pasar Ikan Kluwut, Bulakamba merupakan potensi perikanan terbesar dalam daerah Brebes. Pasar ikan hendaknya disetting sebagai tempat agrowisata niaga bahari sehingga banyak wisatawan yang datang untuk membeli ikan di pasar ikan tersebut. Hal

tersebut akan berakibat pada daya tawar nelayan yang dapat menjual ikannya lebih tinggi dan bervariasi karena tidak hanya tergantung pada pengepul/bakul ikan saja. Wilayah pesisir lainnya ialah dataran rendah yang merupakan pusat komoditas bawang merah dan telur asin yang dipasarkan sepanjang jalur pantai utara di Kabupaten Brebes. Beberapa lokasi yang dapat dijadikan kawasan agrowisata antara lain Pasar Bawang Internasional di Klampok dan lahan kosong di sekitar Bulakamba untuk calon hutan wisata. Keseluruhan potensi yang terdapat di wilayah bagian utara itu sendiri cenderung menonjol di sisi ekonomis dibanding sisi hiburannya. Hal ini disebabkan oleh aktivitas pasar yang ramai untuk potensi yang berada di wilayah ini. Penambahan unsur wisata di Pasar Bawang Internasional di Klampok mempunyai tujuan yang sama seperti pasar ikan di Kluwut, Bulakamba, petani bawang merah masih mengandalkan pengepul sebagai pembeli tunggal, sehingga daya tawar petani dan pedagang cenderung rendah. Lokasi hutan wisata dibuat tepat sebelum masuk jalan lingkar utara di desa Bangsri yang mana nantinya di kawasan tersebut juga akan dikembangkan terminal dan stasiun terpadu, sehingga untuk menjaga keasrian lingkungan tersebut diperlukan hutan wisata yang fungsinya untuk menambah keindahan kota dan mengurangi polusi di terminal. c) Wilayah Dataran Sedang (Brebes Tengah) Wilayah dataran sedang dapat digambarkan dengan suatu area landai luas yang mempunyai kondisi udara yang cukup kering, sehingga banyak ditumbuhi oleh tanaman rerumputan. Wilayah dataran tengah sangat cocok untuk pembuatan dam/bendungan karena merupakan hilir dari perbukitan di selatan. Oleh sebab itu, wilayah ini sangat cocok untuk dijadikan kawasan waduk/biota perairan air tawar dan kawasan peternakan sapi potong. Waduk Malahayu yang berada dalam wilayah ini sudah dijadikan sebagai kawasan agrowisata oleh pemerintah. Namun, dalam pengelolaannya masih kurang maksimal disebabkan oleh jarangnya transportasi umum yang menuju ke kawasan tersebut. Faktor lain yang lebih besar ialah kondisi hutan sekitar kawasan waduk yang sudah mulai gundul. Pemulihan ekosistem
5

kawasan waduk merupakan cara yang terbaik untuk membenahi kawasan agrowisata ini. Selain itu, pengembangan kawasan dengan ditambahnya kebun binatang di kawasan waduk juga akan membuat wisatawan menjadi lebih tertarik untuk berkunjung ke kawasan agrowisata ini. d) Wilayah Dataran Tinggi (Brebes Selatan) Wilayah selatan merupakan wilayah perbukitan yang sangat indah. Banyak sekali kawasan agrowisata yang dapat dijumpai di kawasan ini, antara lain kawasan wisata Kaligua yang meliputi telaga renjeng, hutan lindung, dan perkebunan teh, waduk penjalin, Pemandian Air Panas Buaran, serta potensi besar kawasan agrowisata yang terdapat di Salem. Pengembangan wisata Kaligua dapat diinfiltrasikan dari seting kawasan agrowisata Kaliurang, Sleman, bahkan apabila sukses dikembangkan maka kawasan Kaligua akan menjadi objek wisata yang lebih mewah dibandingkan dengan objek wisata puncak lainnya. Hal ini disebabkan oleh banyaknya objek wisata yang berada di kawasan ini, serta pemandangan gunung Slamet yang terlihat jelas dan indah dipandang dari ujung Perkebunan Teh Kaligua. Daerah Salem merupakan kawasan Pegunungan Kumbang yang sampai saat ini belum terkelola secara baik untuk kawasan agrowisata, bahkan banyak yang belum terjamah oleh manusia. Lingkungan yang masih asri membuat Salem menjadi potensi yang paling besar untuk sebuah kawasan agrowisata pegunungan. Salem merupakan pintu jalur tengah yang berbatasan dengan Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Salah satu potensi agrowisata kawasan Salem adalah pemandangan bukit Salem yang dapat melihat kawasan Brebes utara dari ketinggian, bahkan waduk Malahayu di sebelah utara pun dapat terlihat jelas dari kawasan ini. Kerajinan seni yang ada di daerah Salem juga tidak kalah dengan daerah seni lainnya. Namun dikarenakan masih kalahnya informasi tentang daerah ini menjadikan hanya sedikit orang yang tahu akan wisata kesenian yang ada di daerah ini, tidak kurang dari batik Salem serta alat musik calung merupakan sentra utama kesenian di daerah ini.

Pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengimplementasikan Brebes Agro Tourism diantaranya adalah: a) Pemerintah Kabupaten Brebes sebagai pembuat kebijakan b) Investor sebagai suplemen percepatan pembangunan daerah c) Mahasiswa sebagai motor idealis dalam pembangunan daerah d) Masyarakat sebagai pelaku aktif di lapangan Beberapa tahap/proses yang dikembangkan dalam Brebes Agro Tourism antara lain proses yang meliputi: 1. Survey Kelayakan Potensi Kawasan Agrowisata Survey kelayakan kawasan ditujukan untuk calon kawasan baru ataupun kawasan yang sudah dibuat untuk objek wisata. Survey mencakup kelayakan lokasi, kemananan, dan sumber-sumber strategis untuk berlangsungnya aktivitas agrowisata. Hal ini dimaksudkan untuk melihat seberapa besar potensi yang ada untuk pengembangan kawasan tersebut menjadi kawasan agrowisata. 2. Pembenahan Transportasi dan Sarana Publikasi Transportasi dan sarana publikasi yang tersedia untuk menuju ke kawasan agrowisata di wilayah Kabupaten Brebes sangatlah terbatas. Pembenahan transportasi diantaranya adalah pelebaran dan pembenahan jalan, serta disediakan subsidi untuk angkutan umum yang mengambil rute menuju kawasan agrowisata, sehingga diharapkan transportasi pendukung menuju ke kawasan agrowisata menjadi lancar. Pembenahan sarana publikasi mencakup pemberian informasi tentang objek agrowisata yang ada di Kabupaten Brebes yang jelas dan tersebar merata di seluruh wilayah serta di tempat/area yang strategis untuk dilihat. 3. Pembenahan lingkungan dan Sosio-Masyarakat Pembenahan lingkungan dan Sosio-Masyarakat merupakan tahapan yang paling menantang dan vital karena berhubungan langsung dengan masyarakat sekitar
7

lokasi agrowisata. Hal ini dikarenakan merubah perilaku masyarakat membutuhkan waktu, namun, apabila diberi penyuluhan secara intensif, kemungkinan keberhasilan untuk tahap ini sangatlah tinggi, sehingga nantinya akan dicapai lingkungan yang kondusif untuk berpariwisata dengan masyarakat sekitar yang ramah. 4. Infiltrasi manajemen agrowisata identik yang lebih maju Infiltrasi manajemen agrowisata identik yang lebih maju dalam hal ini ialah penerapan manajemen pengelolaan kawasan agrowisata di daerah lain yang hampir mirip situasi/lokasinya dengan kawasan agrowisata yang akan dikembangkan di daerah Brebes. Hal ini dapat menjadikan kebijakan yang dibuat kemungkinan besar tidak akan melenceng karena keidentikan kawasan tersebut. Beberapa contoh tahap ini antara lain infiltrasi wisata Kaliurang, Sleman dengan Kaligua, wisata Bandungan, Semarang dengan Salem, wisata waduk Rawa Pening, Semarang dengan waduk Malahayu, serta pantai Parangtritis, Bantul dengan pantai Randusanga.

KESIMPULAN
Brebes Agro Tourism merupakan salah satu solusi yang tepat dan efektif untuk pembangunan wilayah di Kabupaten Brebes. Gagasan ini memberdayakan sumber daya yang pertanian dan pariwisata alam yang notabene melimpah dan sangat berpotensi untuk dikembangkan. Gagasan ini dapat diimplementasikan dengan baik dan lancar apabila setiap pihak yang berkaitan saling bersinergi untuk mewujudkan sebuah kawasan agrowisata bagi kemajuan daerah Brebes. Teknik Implementasi Teknik implementasi yang akan digunakan dalam gagasan ini adalah diawali dengan adanya arah pembuatan kebijakan pembangunan wilayah berbasis agrowisata oleh Pemerintah Kabupaten Brebes. Kebijakan tersebut harus terbuka untuk umum dan dibuat semenarik mungkin agar para investor yang berperan sebagai suplemen untuk mempercepat pembangunan banyak yang tertarik untuk pembangunan di
8

ANGGOTA 2

10

LAMPIRAN

Gambar 1. Lambang Kabupaten Brebes

Gambar 2. Peta Jalur Transportasi Brebes

Gambar 3. Letak Brebes di Jawa Tengah

Gambar 4. Pembagian Wilayah Brebes

Gambar 5. Pantai Randusanga Indah yang perlu dibenahi

Gambar 6. Infiltrasi Manajemen Pantai Parangtritis, Yogyakarta

Gambar 7. Pemandangan Ekosistem Mangrove di Brebes

Gambar 8. Pemandangan Ekosistem Rumput Laut di Brebes

Gambar 9. Proyek Jalan Lingkar Utara sebagai Potensi Wisata Biota Air Payau

11

Gambar 10. Pasar Bawang Klampok sebagai Potensi Agrowisata Bawang Merah

Gambar 11. Pemandangan Waduk Malahayu

Gambar 12. Infiltrasi Manajemen Waduk Rawa Pening, Semarang

Gambar 13. Kawasan Jembatan Sakalimalas sebagai Pintu Utama Agrowisata Kaligua

Gambar 14. Pemandangan Telaga Renjeng Wisata Kaligua

Gambar 15. Pemandangan Kebun Teh Kualitas Ekspor Kaligua

Gambar 16. Infiltrasi Manajemen Agrowisata Kaliurang, Yogyakarta

Gambar 17. Daerah Salem yang Asri

Gambar 18. Infiltrasi Manajemen Agrowisata Bandungan, Semarang

12

Anda mungkin juga menyukai