Anda di halaman 1dari 8

Tutorial Infeksi Tropis IDENTIFIKASI CANDIDA ALBICANS MENGGUNAKAN MEDIA BIGGY AGAR

Viviyanti, Nurhayana Sennang, Ruland DN Pakasi, Benny Rusli


Bagian Ilmu Patologi Klinik FK UNHAS-BLU RSUP Wahidin Sudirohusodo Makassar

I.

PENDAHULUAN Candida merupakan anggota dari family saccharomycetaceae yang merupakan sebuah genus dari ragi. Ragi sendiri merupakan jamur mikroskopis bersel tunggal yang bereproduksi secara vegetatif dengan membentuk tunas

yang akan terus memanjang membentuk hifa semu. Candida memiliki sekitar 154 spesies namun ada 6 spesies yang paling sering menyebabkan infeksi pada manusia yaitu Candida albicans, candida tropikalis, candida glabrata, candida parapsilosis, candida krusei dan candida lucitaniae.1,2,3 Pertumbuhan dan proses metabolisme candida albicans(c. albicans) membutuhkan senyawa organik sebagai sumber karbon dan sumber energi. Unsur karbon ini dapat diperoleh dari karbohidrat. Jamur ini merupakan organisme anaerob fakultatif yang mampu melakukan metabolisme sel, baik dalam suasana anaerob maupun aerob. Karbohidrat yang tersedia dalam larutan dapat dimanfaatkan untuk melakukan metabolisme sel dengan mengubah karbohidrat menjadi CO2 dan H2O dalam suasana aerob sedangkan dalam suasana anaerob hasil fermentasi berupa asam laktat atau etanol dan CO2. Proses akhir fermentasi anaerob menghasilkan persediaan bahan bakar yang diperlukan untuk proses oksidasi dan pernafasan. Pada proses asimilasi, karbohidrat dipakai oleh c. albicans sebagai sumber karbon maupun sumber energi untuk melakukan pertumbuhan sel.4,5

Candida hidup sebagai flora normal dalam usus halus, seimbang dengan bakteri komensal. Pertumbuhan candida yang berlebihan dan melampaui keseimbangan akan menyebabkan candida berkembang menjadi organisme patogen dalam bentuk jamur berfilamen berupa pita kecil panjang disebut hifa,yang mengelilingi seluruh sel.1,3 Pada manusia, infeksi spesies candida disebut candidiasis, dapat terjadi pada semua organ, baik superfisial sampai sisi yang lebih dalam dan meluas. Infeksi ini berkembang secara hematogen dari fokus infeksi primer. Gejala klinis yang ditimbulkannya tergantung pada jenis toksin yang dikeluarkan, lokasi infeksi, dan respon imun seseorang. Pada gastrointestinal , candida menyebabkan gangguan pencernaan, gas berlebihan, inflamasi, nyeri, diare, mulut terasa kering, keputihan pada lidah, dll. Pada kulit menyebabkan rasa tebal, terbakar, nyeri, lesi berwarna keputihan, anal itch, diaper rash, psoriasis dan dermatitis. Pada alat kelamin dan saluran kemih, dapat terjadi vaginitis, discharge, gatal, infeksi saluran kemih, siklus haid tidak teratur, dll.1,3,4 Adapun media yang bisa mendeteksi, isolasi dan mengidentifikasi spesies candida adalah media Bismuth Glucose Glycine Yeast Agar (BiGGY Agar) yang metodenya dibuat oleh Nickerson pada tahun 1953. Medium ini dapat membedakan C. albicans dari spesies candida lainnya berdasarkan pigmentasi koloninya.6-9 Perbedaan dari candida didasarkan pada pola pertumbuhan dan pigmentasi dari isolasi koloni. Bismuth sulfite berperan sebagai agen inhibitor yang menekan pertumbuhan bakteri, yang dapat ditemukan pada isolasi koloni dari spesies candida. Dekstrosa dan ekstrak ragi sebagai sumber nutrisi dalam formula. Inokulasi dan inkubasi pada 252C selama 18-72 jam dan maksimal

sampai 5 hari jika perlu. Biggy Agar dapat digunakan secara langsung untuk isolasi dan pertumbuhan sebaik proses presumptif dari spesies candida.6-8 Tutorial ini membahas tentang identifikasi C. albicans menggunakan media BiGGY Agar.

II. TUJUAN Identifikasi C. albicans menggunakan media BiGGY Agar

III. METODE A. PRA ANALITIK 1. Persiapan pasien6 Tidak ada persiapan khusus. Persiapan BiGGY Agar7 a. Suspensikan 45 gram bubuk BiGGY Agar dalam 1 liter air suling/murni. Campur dengan baik. b. Panaskan sambil digoyangkan dan didihkan tidak lebih dari 1 menit sampai larutan medium komplit. c. Dinginkan sampai kurang lebih 45-50 C. Aduk merata material dan tuang ke medium. d. e. Simpan pada suhu 2-8 C Warna dari media adalah putih buram.

2.

3.

Persiapan sampel7 Sampel sebaiknya langsung di periksa tanpa penundaan dan dihindarkan dari panas dan dingin yang berlebihan. Sampel dapat diperoleh dari jaringan, kerokan kulit, rambut, kuku,darah, pus dan lain-lain.

Ketika digunakan sebagai medium langsung, BiGGY Agar sebaiknya diinokulasi seperti isolasi bakteri rutin dan diinkubasi pada suhu 25300C. Ketika digunakan sebagai medium tes sekunder, isolasi dari ragi yang tidak diketahui, sebaiknya digoreskan di permukaan Biggy Agar dan diinokulasi pada suhu 25-300C.

4.

Alat dan bahan7,8 a. Alat dan bahan 1). Sengkelit 2). Bunsen 3). Inkubator 4). Plate medium

b. Media kultur BiGGY Agar, terdiri dari: 1). Ekstrak ragi 1.0 gr 2). Glisin 10.0 gr 3). Dextrose 10.0 gr 4). Bismuth ammonium sitrat 5.0 gr 5). Sodium sulfit 3.0 gr 6). Agar 20.0 gr pH akhir 6.8 0.2 pada 25 C

B. ANALITIK 1. Prinsip tes7 Melalui kemampuan ragi mereduksi bismuth sulfit menjadi bismuth sulfide dikombinasikan dengan bismuth ammonium sitrat

menghasilkan pigmen koloni coklat sampai hitam.

2.

Cara kerja8,9 a. Sengkelit disterilkan dengan dipanaskan sampai merah dan dibiarkan sampai dingin. b. c. Sampel diambil sejumlah kecil menggunakan sengkelit steril. Sengkelit yang berisi sampel digoreskan pada permukaan medium pada kuadran pertama d. e. Sengkelit kembali di panaskan dan dibiarkan sampai dingin Dibuat kembali goresan pada kuadran berikutnya di atas permukaan medium f. g. h. Langkah d dan e diulang sampai kuadran keempat. Medium kemudian di inkubasi pada suhu 370C Observasi pertumbuhan koloni 18-72 jam dan maksimal sampai 5 hari.

Gambar 1: Metode streak plate10

C. PASCA ANALITIK7 Interpretasi 1. Candida albicans: tumbuh halus, koloni coklat-hitam, bundar, tidak ada penyebaran pigmen disekitar media dan tidak mengkilap 2. Candida tropicalis: tumbuh halus, koloni coklat tua sampai hitam, tampak mengkilap 3. Candida krusei: besar, datar, mengkilap, koloni coklat-hitam berkerut dikelilingi pigmen kuning. 4. Candida parapsilosis: koloni berwarna krim, tampak mengkilap

Gambar 2: Interpretasi candida albicans pada BiGGY Agar7

DAFTAR PUSTAKA

1. Nurulita A., Rusli B., Tes identifikasi candida dalam Kumpulan Penyakit Infeksi dan Tes Kultur Sensitivitas Kuman serta Upaya Pengendaliannya. FKUnhas. Makassar. 2007:228-238 2. Benneth, Candida Species. Doctor Fungus.org. Available at http://www.doctorfungus.org/thefungi/candida_spp.htm. accessed on July 29th 2010 3. Hedayati T., Candidiasis. Infection Disease. eMedicine Specialties. Apr 15th 2010 4. Disalvo A., Overview of Mycology in Microbiology and Infectious Diseases, 3rd Edition, Williams & Wilkins, 1997:335-337 5. Riana C., karakteristik candida albicans. Cermin Dunia Kedokteran. No. 151. 2006:33-36 6. Zimbro M.J., Power D.A., Miller S.M., Wilson G.E., Johnson J.A., BiGGY Agar in Difco & BBL Manual, Second Edition, Becton, Dickson and Company, 2009:69-70 7. Biggy Agar. Available www.HardyDiagnostics.com. Accessed on: nov 2010 8. Biggy Agar. Available www.neogen.com. Accessed on: nov 23th 2010 9. Yucesoy M.,Marol S., Performance of Chromagar candida and Biggy Agar for Identification of Ragi Species. Annals of Clinical Microbiology and Antimicrobials. Biomed Central. Oct 29th 2003 10. Theil T., Streaking Microbial Cultures on Agar Plates. Department of Biology. University of Missouri-St. Louis. 1999

Tutor Infeksi Tropis

IDENTIFIKASI CANDIDA ALBICANS MENGGUNAKAN MEDIA BIGGY AGAR

OLEH: VIVIYANTI ZN C21020803 MENGETAHUI: PEMBIMBING I PEMBIMBING II

dr. Nurhayana S., M.Kes.,SpPK

dr. Ruland DN Pakasi, SpPK(K)

PEMBIMBING III

dr. Benny Rusli, SpPK(K)

BAGIAN PATOLOGI KLINIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNHAS BLU-RSUP Dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR 2010

Anda mungkin juga menyukai