Anda di halaman 1dari 5

Motivasi

Bila kita mengamati tingkah laku manusia, maka kita melihat ada beberapa aspek, antara lain bahwa tingkah laku itu mengarah ke suatu tujuan, disamping itu terlihat pula adanya semacam kekuatan yang mendorong agar seseorang bertingkah laku. Makhluk yang mempunyai daya-daya dalam dirinya sendiri untuk bergerak disebut motivasi. Motivasi sering disebut penggerak perilaku (the energizer of behaviour). Motivasi adalah penentu (determinan) perilaku. Sedangkan motif sendiri artinya adalah suatu dorongan atau kehendak yang menyebabkan timbulnya semacam kekuatan agar seseorang berbuat atau bertindak. Secara umum dapat digolongkan tiga determinan terjadinya perilaku, yaitu: 1. Determinan yang berasal dari lingkungan (kegaduhan, bahaya dari lingkungan, desakan guru,dll) 2. Determinan dari dalam diri individu (harapan/cita-cita, emosi, instink, keinginan,dll) 3. Tujuan/ insentif/ nilaidari suatu objek. Faktor-faktor ini berasal dari dalam diri individu (kepuasan kerja, tanggung jawab,dll) atau dari luar individu (status, uang,dll)

Daur Motivasi
1. Kebutuhan
yang timbul karena determinan tertentu

Melemahnya tegangan

3. Tujuan
tercapai

Tegangan (tension)

2. Perilaku
untuk memenuhi kebutuhan

Determinan ini akan merangsang timbulnya suatu keadaan (bio) psikologis tertentu dalam tubuh yang disebut kebutuhan, kebutuhan menciptkan suatu keadaan tegang (tension), dan ini mendorong perilaku untuk memenuhi kebutuhan tersebut (perilaku instrumental/ instrumental behaviour). Bila kebutuhan sudah dipenuhi, maka ketegangan akan melemah (relief), sampai timbulnya ketegangan lagi karena munculnya kebutuhan baru. Inilah yang disebut daur motivasi. Namun bila determinan yang menimbulkan kebutuhan itu tidak ada lagi, maka daur tidak terjadi.

1. Kebutuhan
Pada manusia terdapat bermacam-macam kebutuhan yang muncul pada setiap saat. Kebutuhan primer atau kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan-kebutuhan dasar yang pertama harus dipenuhi seperti udara, makanan, minuman,dll. Bila tidak dipenuhi akan menyebabkan manusia tidak dapat mempertahankan hidupnya. Kebutuhan sekunder atau kebutuhan psikologis adalah kebutuhan-kebutuhan yang melengkapi kebutuhan primer agar manusia dapat hidup sejahtera, sehat dan bahagia. Ralph Linton mengemukakan beberapa kebutuhan psikologis yang harus dipenuhi sebagai kebutuhan yang penting agar orang bisa hidup sejahtera tanpa hambatan-hambatan dalam perkembangan intelek, emosi meupun cara-cara penyesuian diri. Kebutuhan-kebutuhan tersebut antara lain: 1. Respons emosionil, misalnya pujian, perhatian, kasih sayang 2. Perasaan aman, sehingga tidak merasa ada tekanan atau kekangan dalam menampilkan diri atau menunjukkan ide atau pendapat 3. Pengalaman atau hal baru, yang memberikan kesempatan untu mengetahui, mengalami atau mempelajari sesuatu yang baru. Beberapa contoh adalah keinginan belajar, mendengarkan radio, membaca koran. Selain itu ada juga beberapa macam kebutuhan yag harus dipenuhi menurut A.H. Maslow, antara lain: 1. Kebutuhan fisiologis 2. Kebutuhan akan perasaan aman (safety)

3. Kebutuhan akan cinta kasih dan kebutuhan memiliki atau dimiliki (love and belonging) 4. Kebutuhan untuk mengetahui dan mnegartikan sesuatu (desire to know and to understand) 5. Kebutuhan akan penghargaan (esteem) 6. Kebutuhan akan kebebasan bertingkah laku tanpa hambatan-hambatan dari luar (self actualization) Sedangkan L.J Cronbach mengemukakan macam-macam kebutuhan sebagai berikut: 1. Kebutuhan akan afeksi, dimana seseorang ingin memperoleh respons atau perlakuan hangat dari orang lain misalnya dari orang tua, guru, atasan, dll. 2. Kebutuhan untuk diterima dilingkungan kawan-kawan yang sebaya, atau dlam kelompoknya, sehingga ia tidak merasa tersisihkan atau terkucilkan dari lingkungannya 3. Kebutuhan untuk diterima oleh tokoh-tokoh otoriter, dalam arti dimengerti pendapatpendapatnya, kemampuannya maupun prestasi-prestasinya 4. Kebutuhan akan rasa bebas dan tidak terkekang dalam bertingkah laku, sejauh tidak bertentangan dengan norma-norma yang berlaku 5. Kebutuhan akan harga diri, yang sangat diperlakukan untuk menumbuhkan kepercayaan diri

2. Perilaku atau Tingkah Laku


Sebagai aspek kedua dari daur motivasi ialah perilaku atau tingkah laku yang dipergunakan sebagai alat atau cara agar supaya tujuan dapat tercapai. C.T Morgan menyebutkan aspek ini dengan istilah instrumental behaviour. Perilaku atau tingkah laku yang dimaksud disini meliputi dari kelakuan yang baik sampai kelakuan yang tidak baik. Beberapa bentuk tingkah laku instrumental menurut Morgan adalah: 1. Aktivitas. Ialah gerakan-gerakan yang timbul menyertai adanya kebutuhan. Misalnya gerakan-gerakan yang diperlihatkan bayi ketika ia lapar, atau gerakan-gerakan gelisah pada seorang yang sedang berusaha memecahkan persoalaan.

2. Gerakan-gerakan naluriah. Suatu gerakan yang dapat dilakukan tanpa dipelajari terlebih dahulu. Gerakan-gerakan inilah yang memungkinkan seorang bayi dapat melangsungkan hidupnya. 3. Refleks. Suatu gerakan yang diperlihatkan seseorang untuk mempertahankan atau melindungi tubuh dari kemungkinan-kemungkinan cacat, cedera, luka, dll. Biasanya gerak refleks tejadi secara cepat sekali. Misalnya refleks pada mata agar tidak rusak saat cahaya atau benda asing masuk ke mata. 4. Belajar secara instrumental. Yaitu mempelajari sesuatu yang terjadi tanpa sengaja. Misal, seorang anak mengatakan pusing ketika sedang mengerjakan soal-soal berhitung yang sulit. Karena anak mengatakan pusing , maka gurunya mengizinkannya untuk beristirahat. Kalau ini terjadi berulang-ulang, anak lama-lama akan paham bahwa untuk menghindarkan diri dari soal-soal hitungan sulit ia cukup mengatakan pusing kepala. Jadi pusing kepala dipergunakan sebagai alat sehingga keinginannya meghindari tugas yang tidak menyenangkan tercapai

Untuk sampai kepada suatu tingkah laku, maka seseorang akan melalui tahap-tahap sebagai berikut: 1. Adanya atau timbulnya motif 2. Pertarungan antara motif-motif bilamana pada suatu saat terdapat beberapa motif yang muncul secara serempak. 3. Mengambil putusan atau menentukkan pilihan motif 4. Mewujudkan tingkah laku bermotivasi

3. Tujuan (goal)
Tujuan dapat berfungsi untuk memotivasikan tingkah laku. Jika tujuannya menarik, kita akan lebih aktif bertingkah laku. Ada tujuan pokok (primary goal) ada pula tujuan lain atau tujuan sekunder (secondary goal). Tujuan pokok adalah tujuan utama atau hal yang ingin dicapai. Tujuan sekunder adalah tujuan yang sudah ada dalam situasi, dikehendaki atau tidak dikehendaki, disadari atau tidak disadari.

Jika tujuan sudah tercapai, maka timbul pertanyaan apakah masih tetap ada dorongan untuk bertingkah laku. Misalnya, seseorang bekerja keras untuk menjadi kaya. Setelah kaya, ternyata ia terus bekerja keras , padahal sebenarnya sudah tidak perlu lagi. Hal ini terjadi mungkin disebabkan karena keinginan-keinginannya meningkat (ingin lebih kaya lagi), tetapi mungkin juga disebabkan oleh apa yang dinamakan functional autonomy (otonomi fungsional). Morgan mendefinisikan otonomi fungsional sebagai suatu fungsi atau dorongan yang berlangsung terus tanpa reinforcement (penambahan tenaga)untuk bertingkah laku terutama yang behubungan dengan hal-hal yang fisiologis.

Anda mungkin juga menyukai