Anda di halaman 1dari 5

DISKUSI 2 PROSTHODONTIA II KASUS I

Oleh: KELOMPOK 3 / KELAS B 1. Frieda Vikarani 2. Tiananda Ayusari 3. Didit Hutomo 4. Githa Ganis M. 5. Golda Sagala 6. Hanin Shabrina 7. Harum Rona T. 8. Ika Putri S. 9. Indah Lailatul 10. Lintang Anjani 2007-11- 014 2007-11-091 2009-11-045 2009-11-058 2009-11-059 2009-11-060 2009-11-062 2009-11-063 2009-11-065 2009-11- 076 11. Malik Hanro A. 12. Marissa Arinadya 13. Mesa D. Ramdani 14. Misy Yuliandhita 15. Morika Latersia S. 16. Nadya Candra L. 17. Nindya Prasasti 18. Putri Ayu Lestari 19. R. Magistra D.S. 2009-11-080 2009-11-081 2009-11-083 2009-11-084 2009-11-085 2009-11-090 2009-11-092 2009-11-105 2009-11-106

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) 2011 DISKUSI II PROSTODONSIA II

Selasa, 6 DESEMBER 2011

Kasus I :
Seorang pria umur 60 tahun datang sedang memakai GTP atas dan GTSL bawah. Menurut pasien gigi tiruannya dibuat 10 tahun yang lalu. Pemeriksaan menunjukkan gigi tiruan atas - bawah goyang. Gigi yang ada di dalam mulut adalah gigi 34 33 32 31 41 42 43 44 . Kondisi gigi yang ada gigi 34 goyang 3, sedangkan gigi 44 sisa akar. Pasien menginginkan dibuatkan gigi tiruan atas - bawah yang baru, namun ia tidak menginginkan ompong. Pasien cukup puas dengan gigi tiruan lamanya. Pemeriksaan gigi tiruan menunjukkan hubungan gigi depan deep bite. Ada luka-luka di sudut mulut. Kesehatan umum baik. Pemeriksaan E.O. : Bentuk muka square, profil lurus. Bibir hypertonus. Pemeksaan I.O. : Vestibulum atas bawah sedang. Frenulum labialis, bukalis atas bawah sedang; lingualis rendah. Tahanan jaringan atas depan tinggi ( ada jaringan hyperplastik ). Tahanan jaringan belakang atas rendah. Tahanan jaringan bawah depan belakang rendah. Residual ridge atas sedang, tebal,ovoid. Residual ridge bawah belakang rendah, tipis, runcing. Relasi residual ridge depan prognathi, belakang normal. Ruang protesa depan - belakang cukup. Palatum square, dalam. Palatum molle klas I. Torus palatinus sedang, tidak mengganggu. Tubermaxilla besar Retromolarpad tidak jelas, retromylohyoid dalam. Pertanyaan : 1. a. Rencana perawatan apa yang akan dilakukan bagi pasien ini ? R.A. : Relining dan rebasing R.B. : - Pembuatan immediate denture karena pasien tidak ingin giginya ompong. - Pencabutan gigi 34 (& 44) gigi 44 bisa dicabut/ dibuatkan mahkota tiruan tergantung dari kemauan & kemampuan financial pasien. - pembuatan GTSL - Relining

b. Sebutkan secara singkat urutan tahap pekerjaan yang akan dilakukan.

KLINIS Anamnesa diagnose prognosa rencana perawatan Cetak I RA & RB

Preparasi gigi 11 &21 Penurunan gusi Cetak II RA Pemasangan mahkota sementara gigi 11 & 21 Pemasangan mahkota tetap gigi 11 & 21 Cetak III RA untuk GTSL Border Moulding Cetak II RB Percobaan galangan gigit didalam mulut penentuan DV & RS Penentuan gigit GTSL pemilihan gigi cek artikulasi pemasangan GTSL pada pasien kontrol 1 (sehari setelah pemasangan protesa) kontrol 2 (2-3 hari setelah kontrol 1) kontrol 3 (1 minggu setelah kontrol 2)

LABORATORIS Pembuatan model diagnostik RA & RB Pembuatan mahkota sementara gigi 11 & 21 Pembuatan sendok cetak perseorangan Pembuatan mahkota tetap gigi 11 & 21

Beading & boxing Pembuatan model kerja Pembuatan lempeng & galangan gigit pemasangan model di articulator. penyusunan gigi

pembuatan GTSL akrilik

2.

Untuk pembuatan cetakan fisiologisnya, sebutkan a. sendok cetak, b. bahan cetak serta tehnik mencetak yang digunakan, beserta alasannya ! a. Sendok Cetak RA : I = Stock tray tidak bersudut, karena tidak bergigi II = Sendok cetak perseorangan RB : I = - Stock tray, bersudut, berlubang - Sendok cetak perseorangan

b.Bahan cetak RA: I Alginate II ZNOE pasta/RB lightbody RB: I & II Alginate c. Teknik mencetak RA : I Mukostatis (karena memakai alginate) : II Selective pressure (karena terjadi perbedaan tahanan jaringan dan residual ridge) RB : I & II Mukostatis (memakai alginate)

3. a.

Sebutkan Bentuk gigi depan : Square dengan permukaan labial lurus Alasan: Karena bentuk muka yang square dan profil pasien lurus

b. Bentuk gigi belakang beserta alasannya: Non anatomis, karena residual ridge bawah belakang rendah, tipis, runcing. c. Jenis gigi depan & d. jenis gigi belakang belakang yang dipilihkan beserta alasannya: Porselen, karenaruang protesa depan belakang cukup. 4. Apa penyebab terjadinya jaringan hyperplastik ? Bagaimana caranya menanggulangi hal ini agar tidak terjadi lagi pada gigi tiruan barunya ? Jawaban: Penyebab terjadinya jaringan hyperplastik karena adanya ketidaktepatan serta ketidakstabilan gigi tiruan dalam jangka waktu yang lama, sehingga mengiritasi jaringan penyangganya. Cara penanggulangannya yaitu dengan melakukan eksisi/ mengangkat jaringan hyperplastik tersebut serta mengedukasi pasien untuk menjaga kebersihan dan kesehatan mulutnya agar tidak menjadi tempat berkumpulnya mikroorganisme.

5. Bagaimana usaha kita mendapatkan gigi tiruan yang cekat ditinjau dari faktor retensi bagi pasien ini ? a) Faktor biologis: - Proc. alveolaris = Persegi/square Baik - Palatum = Dalam Paling baik - Tahanan jaringan belakang atas, bawah depan-belakang rendah Baik, karena padat, keras dan sehat - Vestibulum atas-bawah sedang Baik - Frenulum labialis, bukalis atas-bawah sedang Baik - Frenulum lingualis rendah Baik

zone

- Tonus otot hipertonus Retensi & stabilisasi kurang baik ( cara menanggulanginya dengan meletakkan protesa di neutral sehingga bebas dari pengaruh tonus otot)

b) Faktor fisis: - Saliva = Memberikan gaya fisis yaitu gaya adhesive, gaya kohesi dan gaya kapillari. Jika saliva encer, berarti gaya kapillari besar Retensi besar. Jika saliva kental, maka gaya kapillari kecil retensi kecil. c) Faktor mekanis (berhubungan dengan GT) - Kontak rata basis GT - Tepi-tepi protesa pada mukosa bergerak dan tidak bergerak - Peripheral seal - Bentuk permukaan GT jangan sampai mengganggu kontur otot-otot pipi, bibir dan lidah waktu berfungsi. - Klammer diperhatikan letak dan jumlahnya (untuk GTSL) 6. a. Bagaimana usaha kita mendapatkan gigi tiruan yang cekat mengingat bibir pasien hypertonus ? Protesa ditempatkan pada daerah neutral zone, sehingga terbebas dari pengaruh tonus otot. b. Bagaimana usaha kita mendapatkan gigi tiruan yang stabil bagi pasien ini ? Faktor stabilisasi: 1) Dengan memperhatikan semua faktor retensi, yaitu faktor biologis, fisis dan mekanis. 2) Kontak permukaan oklusal gigi atas dan bawah. 3) Dimensi vertikaldan relasi sentris yang tepat. 4) Susunan gigi dibandingkan lereng sendi dan gerak artikulasi mandibula.

Anda mungkin juga menyukai