Ersiuh SDJ
Ersiuh SDJ
AKLAN HUDA AUDI M.R MUHAMMAD RIDHA MELLIANA AYU LESTARI KARINA AYUDHA PERTIWI WILBERT
Defenisi masalah : Mengapa terjadi kepunahan keanekaragaman hayati di indonesia dan bagaimana solusinya. Analisis masalah : Mengapa tidak ada pengawasan dari pemerintah untuk mengawasi Kurang kuatnya hukum yang mengatur keanekaragaman hayati di indonesia tidak maksimalnya implementasi tata ruang wilayah kurangnya sarana dan sumber daya manusia untuk mengendalikan lingkungan
Hipotesis kepenuhan keanekaragaman hayati di indonesia di sebabkan oleh pengendalian fungsi hutan untuk pembangunan perkotaan
Pokok-pokok Bahasan
Daya dukung lingkungan dan hukum mengatur tata lingkungan Asas dasar ilmu lingkungan Nilai dan fungsi lingkungan Penerapan sains lingkungan untuk pembangunan yang berkesinambungan dan perkembangan teknologi Kearifan lokal dan peran masyarakat dalam lingkungan Etika lingkungan dalam kehidupan sehari hari dan pengelolahan produksi Pengelolahan sumber daya dan analisis mengenai dampak lingkungan Upaya upaya mengatasi kerusakan sumber daya alam dan menangkal isu lingkungan global Sistem manajemen lingkungan Pendidikan lingkungan hidup Peraturan perundang undangan mengenai otonomi daerah yang berkaitan dengan lingkungan Konservasi di indonesia
Penerapan sains lingkungan untuk pembangunan yang berkesinambungan dan perkembangan teknologi
Environtmental Sciences:
Ilmu yang mempelajari berbagai proses dan keadaan fisik dan kimiawi
yang terjadi di lingkungan, dan memberikan solusi terhadap berbagai masalah lingkungan.
Teknologi :
Penerapan sains lingkungan untuk pembangunan yang berkesinambungan dan perkembangan teknologi
Sustainable Development:
untuk memenuhi kebutuhan manusia bersamaan dengan melestarikan lingkungan sehingga pemenuhan kebutuhan ini tidak hanya untuk masa kini tapi juga masa depan Charles Smith : 1998
Green Development
Penerapan sains lingkungan untuk pembangunan yang berkesinambungan dan perkembangan teknologi
Sustainable Development
Konservasi di Indonesia
Konservasi
Konservasi di Indonesia
Kebijakan di Indonesia
PP 68/1998 terkait pengelolaan Kawasan Suaka Alam (KSA)
dan Kawasan Pelestarian Alam (KPA) PP 7/1999 terkait pengawetan/perlindungan tumbuhan dan satwa PP 8/1999 terkait pemanfaatan tumbuhan dan satwa liar/TSL PP 36/2010 terkait pengusahaan pariwisata alam di suaka margasatwa (SM), taman nasional (TN), taman hutan raya (Tahura) dan taman wisata alam (TWA).
Konservasi di Indonesia
Keadaan Hutan di Indonesia
Sekitar 40 persen dari uas hutan pada tahun 1950 ini telah
ditebang dalam waktu 50 tahun berikutnya. Jika dibulatkan, tutupan hutan di Indonesia turun dari 162 juta ha menjadi 98 juta ha. Pada tahun 1980-an laju kehilangan hutan di Indonesia ratarata sekitar 1 juta ha per tahun, kemudian meningkat menjadi sekitar 1,7 juta ha per tahun pada tahun-tahun pertama 1990an. Sejak tahun 1996, laju deforestasi tampaknya meningkat lagi menjadi menjadi rata-rata 2 juta ha per tahun.
Konservasi di Indonesia
Konsesi-konsesi Hak Pengusahaan Hutan yang mencakup
lebih dari setengah luas total hutan Indonesia diberikan oleh mantan Presiden Soeharto, kebanyakan diantaranya diberikan kepada sanak saudara dan para pendukung politiknya. Pembalakan ilegal, menurut definisi, tidak didokumentasikan secara akurat. Namun seorang mantan pejabat senior Departemen Kehutanan baru-baru ini menyatakan bahwa pencurian dan pembalakan ilegal telah merusak sekitar 10 juta hektar hutan-hutan Menurut statistik terkini dari Departemen Kehutanan, pasokan kayu legal yang berasal dari hutan alam produksi berkurang jumlahnya, yaitu dari 17 juta meter kubik pada tahun 1995 menjadi di bawah 8 juta meter kubik pada tahun 2000.
Kemampuan
lingkungan hidup untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.
(Kamus Istilah Konservasi Sumber Daya Alam Dan Lingkungan Hidup)
Hukum lingkungan
suatu keanekaragaman hayati, jika mengalami ketidak seimbangan, maka bisa digambarkan bahwa lingkungan tersebut rusak
1. 2.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1982 Tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati Dan Ekosistemnya.
Penentuan standar
Pemberian izin
Penegakan Hukum
Penerapan
Peraturan Perundang undangan mengenai otonomi daerah yang berkaitan dengan lingkungan
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di tingkat masyarakat untuk menjamin ketersediaan dan pengelolaan sumberdaya yang terbatas seperti air, perawatan kesehatan dan pendidikan serta keanekaragaman hayati.
melarang seseorang untuk menebang pohon karena ada aturan adat yang berlaku yang terdapat dalam daerah tersebut.
Peran masyarakat dalam keanekaragaman hayati
sangat di butuhkan karena indonesia banyak memiliki keanekaragaman yang perlu di lestarikan.