Anda di halaman 1dari 14

PENGENDALIAN POSITIF DARI MIKROORGANISEME KHAMIR Oleh Kelompok 5

MAKALAH Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah mikrobiologi Dosen Pembina Dr. Ir. Ellin Harlia, M.S

FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS PADJADJARAN JATINANGOR 2013

Kata Pengantar

Puji syukur ke hadirat Allah Yang Maha Esa, atas segala limpahan rahmatNya. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini bertujuan untuk mengenalkan bagaimana penanganan terhadap mikroorganisme khamir positif. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca. Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca. Sehingga dapat memperbaiki bentuk maupun isi demi hal yang lebih baik kedepannya. Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikanya makalah ini. Makalah ini banyak kekurangan yang perlu perbaikan. Oleh karenanya kritik dan saran sangat diharapkan untuk perbaikan makalah pada penulisan lebih lanjut.

Jatinangor, 13 Mei 2013

DAFTAR ISI

BAB KATA PENGANTAR. DAFTAR ISI I PENDAHULUAN

Halaman i ii

1.1 Latar Belakang.. 1 1.2 Rumusan Masalah.. 2 1.3 Tujuan Penulisan. 2 II PEMBAHASAN.. 3.3 Cara Pengendalian Saccaromyces cereviceae Dalam Fermentasi 3.2 Cara Pengendalian Khamir Pendegradasi Minyak 3.1 Cara Pengendalian Khamir Penghasil Xylitol III KESIMPULAN. 3.3 Cara Pengendalian Saccaromyces cereviceae Dalam Fermentasi 3.2 Cara Pengendalian Khamir Pendegradasi Minyak 3.1 Cara Pengendalian Khamir Penghasil Xylitol DAFTAR PUSTAKA..

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di kehidupan ternyata banyak sekali mikroorganisme yang memberikan dampak positif yang dapat kita temui sehari-hari. Salah satu contoh yang banyak kita temui adalah hasil olahan makanan dan salah satunya berupa olahan fermentasi. Proses fermentasi membuat bahan olahan menjadi makanan/minuman yang berkhasian, bervariasi, bernilai ekonomis tinggi, dll. Proses fermentasi tersebut tidaklah bekerja sendiri, melainkan memerlukan/dibantu oleh mikroorganisme. Mikroorganisme inilah yang menjalankan tugasnya dengan bekerja baik aerob maupun anaerob. Salah satu mikroorganisme tersebut adalah khamir yang masih tergolong dalam kingdom fungi. Pemanfaatan khamir sendiri telah digunakan orang-orang mesir zaman dulu. Khamir sendiri merupakan mikroorganisme yang digunakan pertama kali oleh manusia dalam industri pangan melalui proses fermentasi. Proses fermentasi tersebut dilakukan dalam memproduksi minuman beralkohol dan membuat roti. Khamir sendiri tidak selalu memiliki manfaat positif yang dihasilkan, khamir juga memiliki manfaat negatif yang membahayakan. Oleh karenanya diperlukan pengendalian terhadap setiap mikroorganisme terutama khamir agar tidak memberikan manfaat yang buruk. Kali ini kami akan mencoba memaparkan pengendalian mikroorganisme khamir positif terhadap dampak yang ditimbulkan. Pengendalian tersebut bias dalam bentuk penanganan terhadap khamir yang memberikan dampak positif. Meskipun memberikan dampak positif, tetapi jika hasil yang ditimbulkan khamir tersebut berlebihan kita juga harus mampu mengendalikannya. Ada pula pengendalian dalam bentuk cara kita menggunakan khamir tersebut secara benar, agar diperoleh hasil yang maksimal.

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, dirumuskan rumusan masalah sebagai berikut: 1. Apa manfaat dari khamir? 2. Bagaimana penanganan mikroorganisme khamir? 1.3 Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui manfaat khamir. 2. Untuk mengetahui penanganan mikroorganisme khamir.

II PEMBAHASAN Khamir adalah organisme eukariota, uniseluler, heterotrof yang termasuk dalam kingdom Eumycota dan keberadaannya tersebar pada berbagai habitat, berdasarkan Karakteristik dan Morfologinya Khamir merupakan salah satu

mikroorganisme yang termasuk dalam golongan fungi yang dapat dibedakan atas dua kelompok berdasarkan sifat metabolismenya yaitu bersifat fermentatif dan oksidatif. Sel khamir mempunyai ukuran yang bervariasi, yaitu dengan panjang 1-5 mm sampai 20-50 mm, lebar 1-10 mm. Bentuk khamir bermacam-macam, yaitu bulat, oval, silinder, ogival yaitu bulat panjang dengan salah satu ujung runcing, segitiga melengkung,dll. 2.1 Manfaatan dan Penanganan Khamir A. Khamir penghasil xilitol Candida adalah jamur golongan khamir yang terdiri dari banyak spesies, namun hanya sekitar 17 spesies yang dilaporkan dapat menginfeksi manusia. Spesies tersebut antara lain Candida albicans, Candida glabrata, Candida parapsilosis, Candida tropicalis, Candida krusei, Candida kefyr, Candida guilliermondii, Candida lusitaniae, Candida dubliniensis. Selain menyebabkan infeksi Candida diketahui dapat hidup sebagai komensal dalam tubuh manusia dan dapat dapat berubah menjadi patogen bila keadaan menguntungkan, misalnya pada pasien imunokompromais. Spesies yang paling sering menimbulkan infeksi superfisial maupun sistemik pada manusia adalah C. albicans yaitu sekitar 70-80%, diikuti oleh C. tropicalis sekitar 3040%.1-4. Isolasi jamur termasuk Candida dari bahan klinik umumnya dilakukan dengan menanam spesimen ditanam pada medium agar sabouraud dekstrosa (ASD) yang lazim digunakan untuk isolasi berbagai jenis jamur. Pada medium tersebut semua spesies Candida tumbuh sebagai koloni ragi atau koloni seperti ragi yang tidak dapat

dibedakan satu sama lain baik secara makroskopis maupun mikroskopis. Untuk identifikasi spesies diperlukan uji fermentasi-asimilasi dan morfologi yang dikenal sebagai cara konvensional dan membutuhkan waktu 7-21 hari sehingga diagnosis pasti secara dini sukar ditegakkan. Ternyata, tidak hanya bersifat patogen genus Candida juga mampu memberikan dampak positif. Dengan cara dan proses yang tepat Candida mampu menghasilkan enzim Xilose reductase untuk menghasilkan xilitol. Xilitol merupakan gula berkarbon 5 yang tidak dapat difermentasi oleh bakteri penyebab kerusakan gigi, sehingga bersifat nonkariogenik yang aman untuk kesehatan gigi . Xilitol mempunyai keasaman yang setara dengan sukrosa namun nilai kalorinya 40 % lebuh rendah dari kelompok karbohidrat lainnya. Xilitol memiliki sifat-sifat antara lain mudah larut dalam air, tahan terhadap panas sehingga tidak mudah mengalami karamelisasi, memberikan sensasi dingin seperti mentol (Ahmad 2001). Xylitol yang memiliki kalori yang rendah sangat bermanfaat sebagai pemanis makanan/minuman bagi penderita diabetes. Gula langka ini juga bermanfaat mencegah karang gigi dan karies. Hal ini dikarenakan keberadaan xylitol akan menekan pertumbuhan bakteri di dalam mulut yang kebanyakan mengonsumsi glukosa sebagai bahan makanan mereka, sehingga bakteri tersebut tidak dapat berkembang biak dengan baik pada kondisi tinggi xylitol. Manfaat xylitol inilah yang telah digunakan pada dunia kedokteran gigi dan juga pada beberapa produk perawatan dental seperti permen karet anti-karies dan pasta gigi. Selain itu, xylitol juga ditemukan dapat mencegah infeksi telinga pada anak-anak. Secara umum, kami dapat menjamin bahwa efek Xylitol dan sisi jarang terjadi pada orang yang mengkonsumsi pemanis baik cara. Sebaliknya, pemanis ini dianjurkan sebagai alternatif sehat untuk gula kebanyakan ahli gizi. Namun, diketahui bahwa melebihi 6 sampai 8 gram Xylitol direkomendasikan untuk perawatan mulut dapat menyebabkan ketidaknyamanan perut dan di atas 40 gram per hari sebagai pemanis, mungkin menyebabkan diare.

Ada berbagai produk berdasarkan Xylitol yang dapat Anda gunakan tanpa takut efek samping, termasuk Epic Gum rongga Kit Gratis Xylitol, Mints Xylitol, obat kumur Xylitol, Pemanis Xylitol, dan pasta gigi Xylitol. Jika tidak yakin terhadap setiap efek samping dari penggunaan produk Xylitol, kunjungilah penyedia perawatan kesehatan. Saat ini industri xylitol sangat menjanjikan dan teknologi sintesisnya terus dikembangkan. Gula langka ini memang sulit diperoleh secara alami dan harus disediakan lewat jalan sintesis kimiawi atau biologis. Jalur sintesis kimiawi untuk xylitol antara lain dengan hidrogenasi D-xylosa menggunakan katalis logam. Namun, dikarenakan D-xylosa merupakan prekursor yang cukup mahal, saat ini para ilmuwan tengah mengembangkan teknik sintesis xylitol dari D-glukosa. Secara farmakologi, xilitol mempunyai peran untuk mencegah kerusakan gigi, infeksi telinga pada anak-anak, dan sebagai pengganti gula untuk pasien diabetes. Xilitol dapat diaplikasikan pada industri farmasi, produk perawatan, dan industri bahan makanan. Semua kebaikan yang ada pada xilitol ternyata bias kita dapatkan dari hasil biokonveksi dengan bantuan mikrooganisme yaitu bakteri, jamur, dan khamir. Terutama khamir merupakan mikroorganisme yang bertanggungjawab dalam biokonveksi xilosa menjadi xilitol. Khamir tersebut berasal dari genus candida, Candida tropicalis, C. guilliermondi, C.pelliculosa, C. parafsilosis, dan beberapa spesies lainnya. Selain sintesis secara kimiawi, metode sintesis lainnya yang paling banyak digunakan adalah dengan metode bioteknologi mikrobiologi. Metode ini menggunakan mikroorganisme yang diberi makan berupa gula xylosa sehingga akan menghasilkan xylitol yang kemudian akan dipanen. Mikroorganisme yang cukup potensial untuk menghasilkan xylitol antara lain ragi Saccharomyces cereviseae dan Candida utilis. Kelebihan metode ini ialah hasilnya yang mencapai persentase yang lebih tinggi dibanding sintesis kimiawi yaitu hingga mencapai 95%

hasil. Tetapi jelas metode ini membutuhkan fasilitas teknologi yang maju dan relatif mahal. B. Khamir pendegradasi minyak Pencemaran lingkungan karena tumpahan minyak telah menggangu kesehatan organisme hidup dan ekosistem. Minyak yang membentuk lapisan film pada permukaan air laut akan menggangu proses fotosintesis dan repirasi makhluk hidup disekitarnya. Nurhayati (2004) telah mengisolat khamir yang memiliki kemampuan mendegradasi minyak dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, setelah diuji dengan bermacam-macam uji identifikasi, diperoleh 9 isolat khamir. Hasil identifikasi menurut The Yeast a Taxonomic Study dan Medically Important Fungi: a Guide to Identification, isolat khamir tersebut di atas berturutturut dari khamir-1 sampai khamir-9 digolongkan dalam genus: Rhodotorula, Candida, Geotrichum, Candida, Torulopsis, Trichosporon, Cryptococcus,

Debaryomyces, dan Saccharomyces. Khamir yang berhasil diisolasi digolongkan dalam khamir pendegradasi minyak, karena pada waktu isolasi menggunakan media yang mengandung minyak sebagai satu-satunya sumber karbon. Jika khamir tersebut tumbuh berarti khamir tersebut dapat menggunakan karbon dari minyak sebagai sumber karbon untuk pertumbuhannya. Sebenarnya pembersihan tumpahan minyak di laut dapat dilakukan dengan cara fisika, kimia, dan biologi. Metode fisika memiliki beberapa kelemahan seperti banyaknya tenaga manusia yang dibutuhkan untuk membuang minyak secara manual atau pembakaran polutan yang menyebabkan polusi udara. Jika metode kimia yang digunakan untuk menanggulangi tumpahan minyak seringkali jauh lebih beracun dari pada minyak itu sendiri. Penguraian minyak bumi di lautan secara biologi lebih aman karena tidak menghasilkan senyawa toksik ke lingkungan (Sri Rahmawaty Siregar, 2009).

C. Fermentasi 1) Definisi Fermentasi sendiri ialah proses perubahan senyawa-senyawa kompleks dari suatu bahan menjadi senyawa sederhana dengan disertai bau yang spesifik akibat aktivitas mikroba. Fermentasi dalam sel terjadi dalam keadaan anaerobik 9 dan sel khamir memperoleh energi dari hasil pemecahan molekul gula (Said, E. G, 1987). Fermentasi merupakan proses yang relatif murah dan telah lama dilakukan oleh nenek moyang kita secara tradisional dan produknya sudah biasa dikonsumsi manusia sampai sekarang seperti tape, tempe, oncom, dan lain-lain (Nurhayani, 2000 ). Gula adalah bahan yang umumnya digunakan dalam fermentasi. Glukosa (C6H12O6) merupakan gula yang paling sederhana, melalui fermentasi akan menghasilkan etanol (C2H5OH). Reaksi fermentasi ini dilakukan oleh

Saccharomyces cerevisiae dan sering digunakan pada produksi makanan (Wikipedia, 2010). 2) Reaksi Kimia Dalam Proses Fermentasi Zimase C6H12O6 2 C2H5OH + 2 CO2 + 2 ATP

Saccharomyces cerevisiae

Fermentasi timbul sebagai hasil metabolisme tipe anaerobik. Untuk hidup semua organisme membutuhkan sumber energi-energi diperoleh dari metabolisme bahan pangan dimana organisme berada didalamnya. Bahan baku energi yang paling banyak digunakan diantara mikroorganisme adalah glukosa. Adanya oksigen menyebabkan beberapa mikroorganisme mampu mencerna glukosa serta

menghasilkan air, karbondioksida dan sejumlah besar energi (ATP), ini disebut metabolisme tipe aerobik. Akan tetapi beberapa mikroorganisme mampu mencerna glukosa tanpa adanya oksigen serta menghasilkan energi rendah, karbon dioksida, air dan produk akhir metabolik organik lain seperti asam laktat, asam asetat, etanol serta

alkohol dan ester. Pertumbuhan yang terjadi tanpa adanya oksigen sering dikenal sebagai fermentasi (Buckle, K. A, 1987). Skema dasar biokimia dan fermentasi terteera pada jalur Embden Meyerhoof Panas (EMP) atau glikolisis pada gambar 1.

Gambar 1 Jalur EMP atau Glikolisis (Buckle, K. A, 1987). Fermentasi etanol meliputi dua tahap yaitu: a. Pemecahan rantai karbon dari glukosa dan pelepasan paling sedikit dua pasang atom hidrogen melalui jalur EMP, menghasilkan senyawa karbon lainnya yang lebih teroksidasi daripada glukosa. b. Senyawa yang teroksidasi tersebut direduksi kembali oleh atom hidrogen yang dilepaskan dalam tahap pertama, membntuk senyawa-senyawa hasil fermentasi yaitu etanol (Fardiaz, 1992).

3) Faktor-Faktor yang Dapat Mengendalikan Kecepatan Aktivitas Ragi Saccaromyes cereviceae Gula Penambahan gula di atas 5 % akan mengmperlambat aktivitas ragi, kecuali perbandingan penggunaan ragi dan gula 1 : 1 (untuk ragi kering). Air Semakin banyak air yang ditamahkan, akan semakin cepat aktivitas ragi. Sebaliknya semakin sedikit air yang ditambahkan, aktivitas ragi semakin lambat. Suhu Adonan Semakin tinggi suhu adonan maka semaik cepat aktivitas ragi. Jadi sebaiknya saat kita mengaduk adonan roti, gunakan air es agar adonan tidak mudah panas. Derajat Keacasaman Kisaran PH optimum untuk aktivitas ragi berkisar 4-6 , di luar kisaran tersebut aktivitas ragi semakin lambat.

III KESIMPULAN 3.1 Cara Pengendalian Khamir Penghasil Xylitol Ada berbagai produk berdasarkan Xylitol yang dapat Anda gunakan tanpa takut efek samping, termasuk Epic Gum rongga Kit Gratis Xylitol, Mints Xylitol, obat kumur Xylitol, Pemanis Xylitol, dan pasta gigi Xylitol. Serta penggunaan yang teratur dengan dosis yang tidak berlebihan akan mampu menghasilkan manfaat yang maksimal. 3.2 Cara Pengendalian Khamir Pendegradasi Minyak Pembersihan tumpahan minyak di laut dapat dilakukan dengan cara fisika, kimia, dan biologi. Metode fisika memiliki beberapa kelemahan seperti banyaknya tenaga manusia yang dibutuhkan untuk membuang minyak secara manual atau pembakaran polutan yang menyebabkan polusi udara. Jika metode kimia yang digunakan untuk menanggulangi tumpahan minyak seringkali jauh lebih beracun dari pada minyak itu sendiri. Penguraian minyak bumi di lautan secara biologi lebih aman karena tidak menghasilkan senyawa toksik ke lingkungan (Sri Rahmawaty Siregar, 2009). 3.3 Cara Pengendalian Saccaromyces cereviceae Dalam Fermentasi Pengendalian terhadap ragi roti dengan cara memperhatikan faktor-faktor yang dapat mengendalikan kecepatan aktivitas ragi Saccaromyes cereviceae : Gula Air Suhu Adonan Derajat Keacasaman

DAFTAR PUSTAKA Calvin, Joshua.2012.Xylitol Itu Apa Sih.Jakarta. Eka Putri, Niezha.2008.Produksi Xilitol Dari Hidrolisat Tongkol Jagung Oleh Khamir Penghasil Enzim Xylose Reductase (XR).Program Sarjana.Universitas Indonesia.Depok. Rahmawaty Siregar, Sri.2009.Isolasi dan Uji Potensi Khamir Pendegradasi Minyak Solar Dari Air Laut Belawan.Program Pasca Sarjana.Universitas Sumatera Utara.Medan. Sofyan Ghifari, Abi.2012.Mengenal Xylitol Gula Langka yang Menyehatkan.Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai