Anda di halaman 1dari 10

Arti Sahabat Pengarang: R-ul Saat aku mulai mengerti tentang hidup Aku butuh tumpahan rasa yang

sudi menerimaku apa adanya Saat mata memandang hingga lelah dan terpejam segalanya terasa indah dengan kehadiran seorang sahabat Saat bahagia aku kan tertawa bersamanya menjalani hari-hari penuh senyum bersamanya namun saat terluka Aku akan berlari dalam gelap karena aku malu membaginya dan tak ingin menjadi beban baginya Meski rapuh aku tak ingin hancur Aku harus tetap hidup demi smua mimpiku.

Ibu Pengarang: Ikbal Oktaviansyah Ibu adalah wanita yang telah melahirkanku merawatku membesarkanku mendidikku hingga diriku telah dewasa ibu.. adalah wanita yang selalu siaga tatkala aku dalam buaian tatkala kaki kakiku belum kuat untuk berdiri tatkala perutku terasa lapar dan haus tatkala kuterbangun diwaktu pagi ,siang , dan malam ibu.. adalah wanita yang penuh perhatian, dikala. bila aku sakit bila aku terjatuh bila aku menangis dan bila aku kesepian ibu.. telah kupandang wajahmu diwaktu tidur terdapat sinar yang penuh dengan keridhoaan terdapat sinar yang penuh dengan kesabaran terdapat sinar yang penuh dengan kasih sayang terdapat sinar kelelahan karena aku. aku yang selalu merepotkanmu aku yang selalu menyita perhatianmu aku yang telah menghabiskan air susumu aku yang selalu menyusahkanmu hingga muncul tangismu. ibu.. engkau menangis karena aku engkau menderita karena aku engkau kuruspun karena aku engkau korbankan segalanya untukku ibu.. jasamu tiada terbalas jasamu tada terbeli jasamu tiada akhir

dan jasamu terlukis indah didalam surga ibu.. hanya doa yang bisa kupersembahkan untukmu hanya tangisku sebagai saksi atas rasa cintaku padamu..

ISTANA BUNGA
Dahulu kala, hiduplah raja dan ratu yang kejam. Keduanya suka berfoya-foya dan menindas rakyat miskin. Raja dan Ratu ini mempunyai putra dan putri yang baik hati. Sifat mereka sangat berbeda dengan kedua orangtua mereka itu. Pangeran Aji Lesmana dan Puteri Rauna selalu menolong rakyat yang kesusahan. Keduanya suka menolong rakyatnya yang memerlukan bantuan. Suatu hari, Pangeran Aji Lesmana marah pada ayah bundanya, "Ayah dan Ibu jahat. Mengapa menyusahkan orang miskin?!" Raja dan Ratu sangat marah mendengar perkataan putra mereka itu. "Jangan mengatur orangtua! Karena kau telah berbuat salah, aku akan menghukummu. Pergilah dari istana ini!" usir Raja. Pangeran Aji Lesmana tidak terkejut. Justru Puteri Rauna yang tersentak, lalu menangis memohon kepada ayah bundamya, "Jangan, usir Kakak! Jika Kakak harus pergi, saya pun pergi!"

Raja dan Ratu sedang naik pitam. Mereka membiarkan Puteri Rauna pergi mengikuti kakaknya. Mereka mengembara. Menyamar menjadi orang biasa. Mengubah nama menjadi Kusmantoro dan Kusmantari. Mereka pun mencari guru untuk mendapat ilmu. Mereka ingin menggunakan ilmu itu untuk menyadarkan kedua orangtua mereka. Keduanya sampai di sebuah gubug. Rumah itu dihuni oleh seorang kakek yang sudah sangat tua. Kakek sakti itu dulu pernah menjadi guru kakek mereka. Mereka mencoba mengetuk pintu. "Silakan masuk, Anak Muda," sambut kakek renta yang sudah tahu kalau mereka adalah cucu-cucu bekas muridnya. Namun kakek itu sengaja pura-pura tak tahu. Kusmantoro mengutarakan maksudnya, "Kami, kakak beradik yatim piatu. Kami ingin berguru pada Panembahan." Kakek sakti bernama Panembahan Manraba itu tersenyum mendengar kebohongan Kusmantoro. Namun karena kebijakannya, Panembahan Manraba menerima keduanya menjadi muridnya. Panembahan Manraba menurunkan ilmu-ilmu kerohanian dan kanuragan pada Kusmantoro dan Kusmantari. Keduanya ternyata cukup berbakat. Dengan cepat mereka menguasai ilmuilmu yang diajarkan. Berbulan-bulan mereka digembleng guru bijaksana dan sakti itu.

Suatu malam Panembahan memanggil mereka berdua. "Anakku, Kusmantoro dan Kusmantari. Untuk sementara sudah cukup kalian berguru di sini. Ilmu-ilmu lainnya akan

kuberikan setelah kalian melaksanakan satu amalan." "Amalan apa itu, Panembahan?" tanya Kusmantari. "Besok pagi-pagi sekali, petiklah dua kuntum melati di samping kanan gubug ini. Lalu berangkatlah menuju istana di sebelah Barat desa ini. Berikan dua kuntum bunga melati itu kepada Pangeran Aji Lesmana dan Puteri Rauna. Mereka ingin menyadarkan Raja dan Ratu, kedua orang tua mereka."

Kusmantoro dan Kusmantari terkejut. Namun keterkejutan mereka disimpan rapat-rapat. Mereka tak ingin penyamaran mereka terbuka. "Dua kuntum melati itu berkhasiat menyadarkan Raja dan Ratu dari perbuatan buruk mereka. Namun syaratnya, dua kuntum melati itu hanya berkhasiat jika disertai kejujuran hati," pesan Panembahan Manraba.

Ketika menjelang tidur malam, Kusmantoro dan Kusmantari resah. Keduanya memikirkan pesan Panembahan. Apakah mereka harus berterus terang kalau mereka adalah Pangeran Aji Lesmana dan Puteri Rauna? Jika tidak berterus terang, berarti mereka berbohong, tidak jujur. Padahal kuntum melati hanya berkhasiat bila disertai dengan kejujuran.

Akhirnya, pagi-pagi sekali mereka menghadap Panembahan. "Kami berdua mohon maaf, Panembahan. Kami bersalah karena tidak jujur kepada Panembahan selama ini." Saya mengerti, Anak-anakku. Saya sudah tahu kalian berdua adalah Pangeran Aji Lesmana dan Puteri Rauna. Pulanglah. Ayah Bundamu menunggu di istana."

Setelah mohon pamit dan doa restu, Pangeran Aji Lesmana dan Puteri Rauna berangkat menuju ke istana. Setibanya di istana, ternyata Ayah Bunda mereka sedang sakit. Mereka segera memeluk kedua orang tua mereka yang berbaring lemah itu. Puteri Rauna lalu meracik dua kuntum melati pemberian Panembahan. Kemudian diberikan pada ayah ibu mereka. Ajaib! Seketika sembuhlah Raja dan Ratu. Sifat mereka pun berubah. Pangeran dan Puteri Rauna sangat bahagia. Mereka meminta bibit melati ajaib itu pada Panembahan. Dan menanamnya di taman mereka. Sehingga istana mereka dikenal dengan nama Istana Bunga. Istana yang dipenuhi kelembutan hati dan kebahagiaan.

KUCING YANG TERLUPAKAN

Di sebuah perumahan, hiduplah seekor kucing berwarna hitam. Nama kucing itu Molly. Ia tinggal di rumah keluarga Jones. Molly selalu memburu dan memakan tikus-tikus yang suka mencuri makanan di dapur keluarga Jones. Molly memang seekor kucing yang lucu dan menggemaskan. Matanya berwarna hijau dan kumisnya panjang berwarna putih. Ia suka mendengkur dan sangat senang bila tubuhnya dibelai. Namun, tidak seorang pun di keluarga Jones suka membelai Molly. Kedua anak di keluarga Jones kurang menyukai binatang, sedang nyonya Jones sering membentak Molly jika ia mengeong waktu nyonya Jones sedang memasak ikan. Di samping rumah keluarga Jones, hiduplah seorang anak bernama Billy. Billy adalah anak yang baik dan sangat menyayangi binatang. Karena itu ia juga sangat menyayangi Molly. Setiap sore Molly melompat dari pagar keluarga Jones untuk mencari Billy dan minta dibelai. Alangkah senangnya aku jika Molly ini kucingku, kata Billy kepada ibunya. Aku ingin memelihara kucing juga, bu! Tetapi ibu Billy tidak ingin memelihara binatang di rumahnya, walaupun sebenarnya ia juga suka kepada Molly. Pada suatu hari kuarga Jones pergi ke luar kota. Saat hendak berangkat, anakanak keluarga Jones berpamitan kepada Billy. Rupanya mereka hendak pergi berlibur selama sebulan. Setelah memasukkan semua barang ke dalam taksi, keluarga Jones berangkat. Molly pasti diajak juga, pikir Billy. Namun ia keliru. Ia sangat terkejut saat melihat Molly masih ada di halaman rumah keluarga Jones. Billy lalu menceritakan hal itu kepada ibunya. Pasti ada orang yang diberi tugas untuk merawat dan memberi makan Molly setiap hari, kata ibu Billy. Molly bertanya-tanya ke mana tuannya pergi. Setelah lama menunggu ia menggaruk-garuk pintu dapur dengan cakarnya berharap dibukakan pintu. Tetapi tampaknya tidak ada orang di dalam rumah. Molly lalu memeriksa

kalau-kalau ada jendela yang terbuka sehingga ia bisa masuk, tapi ternyata semua jendela terkunci rapat. Molly merasa kesepian. Tetapi ia berharap tuannya akan pulang nanti sore. Tetapi setelah lama menunggu tuannya tidak juga pulang. Molly mulai merasa kelaparan. Ia juga kedinginan karena harus tidur di luar. Walaupun bersembunyi di dalam semak-semak, ia tetap basah karena kehujanan. Molly mulai sakit. Dua hari telah berlalu. Karena kelaparan Molly memakan tulang kering yang ditemukannya dan juga daun-daun kering yang ada disekitar rumah. Penyakitnya juga semakin parah. Ia bersin-bersin dan lemas. Pada hari keempat Molly sudah menjadi sangat kurus. Ia bahkan hampir tidak bisa berjalan karena sangat lemah. Ia lalu teringat kepada Billy, anak yang tinggal di rumah sebelah. Siapa tahu Billy bisa memberinya makanan. Ia lalu berjalan pelan menuju rumah Billy. Saat melihat Molly, Billy hampir tidak mengenalinya lagi. Astaga!, kaukah itu Molly? seru Billy terkejut. Ia berlutut dan membelai Molly. Oh kasihan, kau sangat kurus, pasti kau kelaparan. Apakah tidak ada orang yang diberi tugas untuk memberimu makan? Billy segera mengambilkan ikan dan susu untuk Molly. Oh kasihan, kata ibu Billy. Untuk sementara biar saja ia tidur di dapur kita. Molly sangat senang. Setelah makan dengan lahap, ia lalu tidur dengan nyenyak di dapur ibu Billy. Billy bahkan memberinya tempat tidur dari kotak kayu. Billy juga membersihkan badannya yang kotor karena beberapa hari tidur di semaksemak. Malamnya, Molly benar-benar terkejut. Ternyata dapur ibu Billy banyak sekali tikusnya. Maka ia pun menangkap tikus-tikus itu, karena ia ingin membalas kebaikan Billy dan ibunya. Keesokan harinya ibu Billy terkejut karena melihat banyak sekali tikus yang telah ditangkap oleh Molly. Ibu Billy sangat senang. Molly pun menjadi semakin disayang di keluarga itu.

Sebulan kemudian, keluarga Jones pulang dari berlibur. Dengan berat hari Billy mengantar Molly pulang ke rumah keluarga Jones. Tapi, setiap diantar pulang, Molly selalu melarikan diri dan kembali ke rumah Billy. Molly tahu bahwa Billy dan ibunya sangat menyayanginya, tidak seperti keluarga Jones yang tega menelantarkannya. Karena keluarga Jones tidak terlalu memperdulikan Molly akhirnya mereka pun memberikan kucing itu kepada Billy. Akhirnya Molly pun tinggal bersama Billy dan ibunya. Ia sangat bahagia karena selalu disayang dan dibelai. Ibu Billy pun senang karena dapurnya menjadi bebas dari gangguan tikus.

Autobiografi soekarno Presentation Transcript


1. Autobiografi SoekarnoOleh: kelompok 2Felicia/ 14Irvan/ 19Alda/ 23Priska/ 34 2. Nama Lengkap: SoekarnoNama Panggilan: Bung KarnoTempat, Tanggal Lahir: Blitar, 6 Juni 1901 3. Nama Ayah: Raden Soekemi SosrodihardjoNama Ibu: Ida Ayu Nyoman RaiAnak: tunggalSoekarno sungkem pada ibundanya 4. Keluarga SoekarnoIsteri Fatmawati, anak: Guntur, Megawati, Rachmawati, Sukmawati dan GuruhIsteri Hartini, anak: Taufan dan BayuIsteri Ratna Sari Dewi, wanita turunan Jepang bernama asli Naoko Nemoto, anak: Kartika. 5. Raden Soekemi Sosrodihardjo Ida Ayu Nyoman Rai Oetari (menikah 1921; berpisah 1923) Soekarno (1901-1970) Inggrit Garnasih (menikah 1923) Fatmawati (menikah 1943) Hartini(menikah 1952) Ratna (menikah 1962) Haryati (menikah 1963) Yurike Sanger (menikah 1964) Heldy Djafar (menikah 1966) 6. Soekarno dan Fatmawati 7. Soekarno dan Hartini 8. Riwayat Pendidikan Soekarno HIS di Surabaya (indekos di rumah Haji Oemar Said Tjokroaminoto, politisi kawakan pendiri Syarikat Islam)HBS (Hoogere Burger School) lulus tahun 1920THS (Technische Hoogeschool atau sekolah Tekhnik Tinggi yang sekarang menjadi ITB) di Bandung lulus 25 Mei 1926 9. Kehidupan Masa Kecil Koesno Nama kecil Soekarno adalah Koesno. Sejak umur tiga tahunan, Koesno dititipkan ke rumah kakek-neneknya di Tulungagung, Jawa Timur. Sang kakek, Raden Hardjodikromo secara ekonomi tidak bisa dibilang mampu, tetapi masyarakat Tulungagung begitu menghormatinya.Namun, sang kakek begitu memanjakannya, Koesno hadir sebagai anak kecil yang bengal, bandel, dan tidak pintar di sekolah.Dari usia empat tahun, Koesno sudah disegani kawankawannya bermain karena ia memiliki karakter bersahabat yang tulus yang memancar dari sorot matanya yang begitu indah berpendar-pendar Di sekolah, gurunya sering dibuatnya kesal. Koesnojarang sekali menyimak pelajaran. Ia asyik melamun ataumenggambar. Ketika satu per satu anak diminta ke papantulis menuliskan soal yang ditanyakan guru, Koesno malahmenggambar tokoh pewayangan yang begitu dikaguminya: Bima atau Werkudara. 10. Rumah Masa Kecil SoekarnoSoekarno waktu kecil 11. Kehidupan Masa Remaja SoekarnoSoekarno menghabiskan masa remajanya di kota Surabaya.Buat Soekarno remaja, uang pas-pasan tak menjadi penghalang menikmati kesenangannya akan film Amerika. Di tengah istirahat film, disenandungkannya lagu Yankee Doodle.Nonton film Amerika adalah hobby-nya. Dan lagu Yankee Doodle, lagu kegemarannya adalah lagu Amerika.Bioskop Broadway, Soerabaja tempo doeloe, kota tempat Soekarno menghabiskan masa remaja 12. Kehidupan Masa Tua SoekarnoKesehatan Soekarno sudah mulai menurun sejak bulan Agustus 1965. Sebelumnya, ia telah dinyatakan mengidap gangguan ginjal dan pernah menjalani perawatan di Wina, Austriaa tahun 1961 dan 1964. Ia masih

bertahan selama 5 tahun sebelum akhirnya meninggal pada hari Minggu, 21 Juni 1970 di RSPAD (Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat) Gatot Subroto, Jakarta dengan status sebagai tahanan politik. Soekarno dimakamkan di Blitar, Jawa Timur di dekat makam ibundanya. 13. Soekarno saat di RSPADProses pemakaman SoekarnoMakam Soekarno di Blitar 14. Prestasi dan Penghargaaan SoekarnoSemasa hidupnya, Soekarno mendapatkan gelar Doktor Honoris Causa dari 26 universitas di dalam dan luar negeri. Perguruan tinggi dalam negeri yang memberikan gelar kehormatan kepada Soekarno antara lain adalah Universitas Gajah Mada, Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Padjajaran, Universitas Hasanuddin, dan Institut Agama Islam Negeri Jakarta.Selain itu universitas dari luar negeri negeri yang menganugerahi Soekarno dengan gelar Doktor Honoris Causa adalah Columbia University (AS), Berlin University (Jerman), Lomonosov University (Rusia), Al- Azhar University (Mesir).Pada April tahun 2005, Soekarno mendapatkan penghargaan The Order of the Supreme Companions of OR Tambo dari Presiden Afrika Selatan, Thabo Mbeki. 15. Hasil Karya Diba-wah Bendera Revolusi,dua jilid. 16. KeunikanOrator UlungPresiden pertama RI itu pun dikenal sebagai orator yang ulung, yang dapat berpidato secara amat berapi-api tentang revolusi nasional, neokolonialis-me dan imperialisme. Ia juga amat percaya pada kekuatan massa, kekuatan rakyat.Anti ImperialismeTidak banyak diketahui umum bahwa tahun 19651967 Presiden Soekarno sempat berpidato paling sedikit sebanyak 103 kali.

footer

Search

Anda mungkin juga menyukai