Anda di halaman 1dari 9

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Al-Quran adalah kumpulan firman Allah SWT yang diturunkan kepada Rasulullah Muhammad SAW secara lafal dan makna melalui perantara malaikat Jibril A.S dengan menggunakan bahasa Arab. Tujuan diturunkannya Al-Quran adalah sebagai petunjuk pagi orang-orang yang berfikir. Orang-orang mukmin sudah tentu akan mengimaninya dengan keimanan yang sebenar-benarnya. Mereka beriman tanpa keraguan, bahwa Al-Quran adalah firman Allah dengan sebenarnya dari Allah SWT. Barang siapa mendengarnya dan menganggap sebagai perkataan manusia, maka ia telah kafir. Jika kita mempelajari dan mengkaji isi kandungan ayat-ayat Al-Quran, maka kita akan mendapatkan pahala dan juga keuntungan yang sangat banyak karena kita dapat lebih memahami apa yang sebenarnya dianjurkan dan dimaksudkan dalam ayat di Al-Quran, bukan semata-mata hanya tahu artinya saja. Selain itu, mengkaji Al-Quran juga dapat menambah pandangan dan wawasan baru tentang isi kandungan Al-Quran. Pada kesempatan ini, penulis akan membahas mengenai isi kandungan salah satu surah dalam Al-Quran, yaitu surah Al-Isra ayat 12. Ayat ini membahas mengenai adanya pergantian waktu antara siang dan malam yang merupakan bukti dari kebesaran Allah SWT. Pengertian dari ayat yang disebutkan tidak hanya sampai disitu, masih ada banyak makna tersirat yang bisa kita dapatkan. Oleh karena itu penulis akan mengkaji ayat ini lebih jauh khususnya yang ada kaitannya dengan pendidikan.

B. Rumusan masalah Adapun masalah yang akan penulis bahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana isi kandungan surah Al-Isra ayat 12? 2. Apa kaitan surah Al-Isra ayat 12 dengan bidang pendidikan? 3. Apa hikmah yang dapat diambil dari surah Al-Isra ayat 12?

C. Tujuan Adapun tujuan yang akan penulis bahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui isi kandungan surah Al-Isra ayat 12. 2. Untuk mengetahui kaitan antara surah Al-Isra ayat 12 dengan bidang pendidikan. 3. Untuk mengetahui hikmah yang dapat diambil dari surah Al-Isra ayat 12.

BAB II ISI DAN PEMBAHASAN A. 1. Ayat dan Terjemahan Surat Al-Isra ayat 12

. Artinya : Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda, lalu Kami hapuskan tanda malam dan Kami jadikan tanda siang itu terang, agar kamu mencari kurnia dari Tuhanmu, dan supaya kamu mengetahui bilangan tahun-tahun dan perhitungan. Dan segala sesuatu telah Kami terangkan dengan jelas.

B.

Tafsir Allah SWT menjelaskan tanda-tanda kekuasaan Nya yang ada di alam semesta, dengan maksud agar manusia memikirkan dan merenungi Penciptanya. Allah SWT menjelaskan bahwa Dia menciptakan malam dan siang, masing-masing sebagai tanda kekuasaan Nya. Siang dan malam merupakan dua peristiwa yang selalu silih berganti yang sangat berguna bagi kemaslahatan manusia dalam menjalankan kewajiban agama dan urusan-urusan duniawi. Pergantian yang teratur seperti itu merupakan tanda kekuasaan Allah yang sangat jelas bagi manusia. Barang siapa yang memperhatikan dan memikirkan pergantian siang dan malam itu tentu akan yakin bahwa alam semesta ini ada yang mengaturnya dengan aturan-aturan yang sangat baik dan tepat, yang menunjukkan bahwa pengaturannya sangat teliti, sehingga dengan demikian, manusia akan dapat mengakui adanya Pencipta jagat raya ini dan seluruh isinya. Di samping itu adanya pergantian siang dan malam merupakan anugerah yang dapat dirasakan secara langsung oleh manusia dalam kehidupan mereka sehari hari. Di waktu siang mereka dapat berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya, sedangkan di waktu malam mereka dapat beristirahat untuk melepaskan lelah. Allah SWT menjelaskan lebih lanjut bahwa Dialah yang menghapuskan tanda-tanda malam yaitu hilangnya cahaya matahari dan ufuk barat, sehingga lama kelamaan hari menjadi gelap gulita. Hal ini merupakan tanda kekuasaan Nya pula. Dan Allah menjadikan tanda-tanda siang bercahaya, maksudnya Allah menjadikan siang yang terang benderang itu sebagai tanda kekuasaan Nya pula, dan juga untuk memberikan
3

kesempatan kepada manusia untuk mencari kebutuhan hidup untuk diri mereka sendiri dan keluarganya. Kecuali itu, perubahan siang dan malam itu sangat berguna bagi manusia untuk mengetahui bilangan tahun, bulan dan hari serta perhitungannya, terkecuali di daerah kutub utara dan selatan. Siang dan malam terjadi karena perputaran bumi pada porosnya bergerak dari barat ke timur, yang memberikan kesan kepada manusia seolah-olah matahari bergerak dari timur ke barat. Apabila matahari muncul dibelah timur disebut, hari telah siang dan apabila matahari terbenam di ufuk barat disebut hari telah malam. Dari saat matahari terbenam pada suatu saat, hingga matahari terbenam pada hari berikutnya disebut satu hari satu malam menurut kebiasaan dan anggapan dalam perhitungan tahun qamariyah. Tetapi dalam perhitungan tahun syamsiyah, yang disebut sehari semalam ialah waktu dari pertengahan malam hingga pertengahan malam berikutnya. Sedang yang dimaksud dengan satu tahun dalam perhitungan tahun qamariyah ialah lama waktu dari tanggal I Muharam hingga tanggal 1 Muharam berikutnya, yang lamanya 354 hari untuk Tahun-tahun basitah, atau 355 hari untuk tahun-tahun kabisah. Perhitungan serupa ini dinamakan hisab `urfi, sedang yang disebut satu tahun dalam tahun Syamsiyah ialah dari tanggal I Januari hingga tanggal 1 Januari tahun berikutnya, yang lamanya 365 hari untuk tahun-tahun basitah dan 366 hari untuk tahun-tahun kabisah. Sebenarnya secara astronomis yang disebut satu tahun itu ialah peredaran matahari di antara bintang-bintang pada saat matahari berada di titik Aries hingga ke titik Aries kembali, itulah yang disebut tahun Syamsiyah. Sedang untuk perhitungan qamariyah, perhitungan tahun ini didasarkan pada peredaran bulan mengelilingi bumi. Maka dari bulan sabit ke bulan berikutnya disebut 1 bulan, dan apabila telah 12 kali terjadi bulan sabit dianggap telah genap satu tahun qamariyah.

C.

Kaitan dengan Bidang Pendidikan

Dalam surat Al-Isra ayat 12 Allah telah berfirman :

. Artinya : Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda, lalu Kami hapuskan tanda malam dan Kami jadikan tanda siang itu terang, agar kamu mencari kurnia dari Tuhanmu, dan supaya kamu mengetahui bilangan tahun-tahun dan perhitungan. Dan segala sesuatu telah Kami terangkan dengan jelas.

Dalam surat tersebut menjelaskan bahwa pergantian antara siang dan malam adalah bukti dari kebesaran Allah yang Allah lakukan untuk menolong umat manusia dalam menjalankan kehidupannya. Mengapa demikian? Karena dengan pertanda waktulah kita dapat mempersiapkan diri untuk melakukan kegiatan di pagi hari lalu mencari karunia Allah di siang hari dan beristirahat pada malam hari. Jika tanpa adanya pengingat waktu berupa terbit dan tenggelamnya matahari, maka kita akan kebingungan menentukan waktu untuk beraktifitas, kita jadi tidak tahu waktu dan menjadi lalai. Padahal Allah melarang kita untuk bersifat lalai.

Ditinjau dari sisi pendidikan, surat ini dengan jelas memerintahkan kita untuk disiplin dalam segala hal khususnya dalam hal waktu. Saat menjelang pagi atau saat matahari akan mulai menampakkan dirinya, itulah saat terbaik untuk mempersiapkan hari, tubuh kita yang telah beristirahat selama beberapa waktu dapat memulai aktivitas dengan perasaan segar bugar. Saat matahari mulai menampakkan dirinya, itulah saatnya untyuk mencari ilmu dan juga mencari karunia Allah SWT.

Bagi seorang pelajar pastinya sudah biasa untuk di tuntut disiplin, dan menghargai waktu. Contohnya yaitu ketika kita harus datang tepat waktu atau bahkan sebelum jam pelajaran dimulai, mengerjakan tugas dengan kurun waktu tertentu dan harus segera dikumpulkan, memanage waktu sebaik-baiknya dalam beraktivitas dan istirahat dan meluangkan waktu untuk belajar. Disamping itu juga kita tetap tidak boleh lalai dalam beribadah dan beramal sholeh, baik itu wajib ataupun sunah.

Selain mengkaji dari sisi managemen waktu dalam beraktivitas, pendidikan juga mengkaji ayat ini dari sisi ilmu pengetahuannya. Pada fenomena siang dan malam ini, dalam ilmu pengetahuan dianggap sebagai akibat dari adanya rotasi dan revolusi Bumi. Rotasi Bumi merujuk pada gerakan
5

berputar planet Bumi pada sumbunya. Bumi berputar ke arah timur, atau jika dilihat dari utara, melawan arah jarum jam.

Akibat pergerakan pada sumbunya, setiap daerah di bumi mengalami siang dan malam, walaupun dengan panjang siang dan malam yang bisa berbeda-beda. Masa rotasi Bumi pada sumbunya dalam dalam hubungannya dengan bintang ialah 23 jam, 56 menit dan 4.091 detik. Masa rotasi dalam kaitannya dengan Matahari ialah 24 jam. Namun perputaran ini perlahan terus melambat karena pengaruh gravitasi bulan. Hal ini bisa dilihat dari melambatnya satu hari pada masa kini sebesar 1.7 milidetik dibanding seabad yang lalu.

Pergantian ini dapat terjadi karena bumi yang beputar pada porosnya dari barat ke timur yang memberikan kesan seolah-olah matahari bergerak dari timur ke barat. Jadi, ketika matahari terbit di ufuk timur, itu adalah tanda bahwa siang hari telah tiba, dan saat matahari terbenam di barat, itu adalah tanda bahwa malam hari telah tiba. Dengan adanya pergantian ini, kita juga bisa menanggalkan hari, minggu, bulan dan tahun. Dari matahari terbit hingga ia tebit lagi disebut sebagai satu hari satu malam. Dengan adanya penanggalan, hal ini akan sangat mempermudah kita untuk menghitung hari, minggu, bulan dan tahun yang telah lewat maupun yang akan datang.

Pembelajaran mengenai pergerakan matahari ini selanjutnya menghasilkan suatu sistem yang sangat penting bagi manusia yaitu sistem penanggalan. Sistem yang digunakan oleh agama islam dinamakan kalender Hijriyah sedangkan yang digunakan oleh orang Yunani adalah penanggalan Masehi. System kalender Hijriyah adalah salah satu system penanggalan yang disusun berdasarkan peredaran bulan mengelilingi bumi (qomariyah / lunar system). Adapun mengenai sebutan Hijriyah, karena kalender ini dimulai semenjak hijrah (pindah)nya Rasulullah Saw dari Mekkah ke Yatsrib (Madinah). Tokoh yang berjasa dalam penetapan kalender Hijriyah ini adalah khalifah Umar bin Khattab ra. Beliau bersama para sahabat menusun suatu system penganggalan yang diharapkan dapat menjadi pedoman bagi umat islam sehingga egala sesuatunya menjadi seragam.

D. Hikmah yang Dapat Diambil Dari pembahasan mengenai kajian surat Al-Isra ayat 12, penulis mendapat beberapa hikmah yang dapat diambil untuk pembelajaran kedepannya, diantaranya:

1. Mengetahui isi kandungan, makna, serta hikmah surah Al-Isra ayat 12. 2. Selalu menghargai dan memanfaatkan waktu sebaik baiknya, karena setiap detik perbuatan kita dicatat oleh malaikat. 3. Tidak boleh menunda-nunda waktu dalam mengerjakan aktifitas. 4. Terjadinya siang dan malam adalah salah satu bukti kebesaran Allah SWT, oleh karena itu kita harus senantiasa beriman, patuh dan taat kepada Allah SWT yang maha Kuasa atas segala sesuatu. 5. Pergerakan waktu yang begitu cepat membuat kita tersadar dan terhindar dari sifat lalai. 6. Kita dituntut untuk memiliki sifat disiplin dalam segala hal yang kita lakukan. 7. Kita harus bisa mengatur waktu sebaik-baiknya dalam beraktivitas dan istirahat dan meluangkan waktu untuk belajar. Disamping itu juga kita tetap tidak boleh lalai dalam beribadah dan beramal sholeh, baik itu wajib ataupun sunah.

BAB III PENUTUP

1. Kesimpulan Waktu adalah anugerah yang luarbiasa dari Allah SWT, oleh karena itu, kita harus mampu dan terbiasa untuk mengatur waktu sebaik-baiknya. Pergantian antara siang dan malam merupakan kemudahan yang telah diberikan oleh Allah SWT kepada manusia untuk dapat mengatur waktu dengan baik baik. Oleh karena itu fenomena ini harus kita syukuri dengan wujud keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. 2. Saran Dalam setiap kajian ataupun pembahasan pastilah terdapa kekurangan dan kelebihan. Dalam kajian ini kami menyadari masih banyaknya kekurangan baik itu dalam bahasa ataupun dalam kajiannya itu sendiri. Agar kajian selanjutnya menghasilkan hasil yang lebih baik maka saran kani adalah : Perbanyak membaca buku, khususnya mengenai tafsir ayat Perbanyak referensi agar hsil kajian semakin dalam Gunakanlah bahasa Indonesia yang baik dan benar Hindari kesalahan dalam penulisan dan pengetikan

Reference (http://awalmula.com/sejarah-awal-mula-penanggalan-masehi-dan-hijriyah.html)

Anda mungkin juga menyukai