Anda di halaman 1dari 11

PENGETAHUAN TAMBANG UMUM TAHANPAN KEGIATAN EKSPLORASI MANGAN

DISUSUN OLEH : YOHANES FREDY KUSUMA 710012037

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA 2013 Sari

Kebutuhan barang tambang mangan yang meningkat dengan kemajuan teknologi yang membutuhkan mineral mangan dalam jumlah besar harus disikapi dengan proses penambangannya yang baik. Salah satu proses yang harus dilalui dalam proses penambangan mineral atau energi termasuk mineral mangan adalah eksplorasi. Eksplorasi yang baik adalah bagian dari good mining practice untuk mencapai tingkat keyakinan dalam proses produksi pertambangan, sehingga pemegang IUP sudah mengetahui dengan tingkat keyakinan tinggi berapa cadangan mangan yang bisa ditambang di lokasi IUP. Lama dan besar per satuan waktu produksi dapat dihitung dengan memasukkan jumlah potensi mangan tersebut dengan sumber daya yang dimiliki perusahaan. Tahapan tahapan dan metode eksplorasi mineral mangan adalah recognaisance, pemetaan geologi, test pit/trenching, metode geofisika, dan pemboran. Tahapan tahapan ini merupakan suatu kesatuan utuh yang saling melengkapi. Setiap tahapan direncanakan berdasarkan evaluasi tahapan sebelumnya.

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penyusun sehingga dapat menyelesaikan makalah TAHAPAN EKSPLORASI MINERAL MANGAN Penyusun menyadari bahwa didalam pembuatan mekalah ini berkat bantuan dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak terlepas dari bentuan dari berbagai pihak untuk itu dalam kesempatan ini penyusun menghanturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini. Penyusun menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, penyusun telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, penyusun dengan rendah hati dan tangan terbuka menerima masukan, saran dan usul guna menyempurnakan makalah ini.

Yogyakarta 18 2013 Penyusun

Maret

Yohanes Kusuma

Fredy

DAFTAR ISI SARI.............................................................................................i KATA PENGANTAR.......................................................................ii DAFTAR ISI...................................................................................iii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang.....................................................................1 1.2 Manfaat dan Tujuan.............................................................1 BAB II MATERI 2.1 Pendahuluan........................................................................2 2.2 Tahapan Eksplorasi..............................................................3 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan..........................................................................6

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Kebutuhan barang tambang mangan dewasa ini meningkat

seiring dengan peningkatan teknologi dan kebutuhan akan mangan. Mangan merupakan logam yang digunakan untuk berbagai macam kebutuhan seperti campuran logam untuk menghasilkan baja, campuran logam untuk kebutuhan baterai, dan untuk berbagai kebutuhan lainnya.

1.2

Tujuan dan Manfaat memberi pengetahuan, mengenai tahapan

Tujuan dan manfaat dari penyusunan makalah ini adalah 1. Untuk tahapan eksplorasi bahan galian mangan. 2. Mengetahui metode metode yang di gunakan dalam kegiatan eksplorasi.

BAB II MATERI 2.1 PENDAHULUAN Kebutuhan barang tambang mangan dewasa ini meningkat seiring peningkatan teknologi dan kebutuhan akan mangan. Mangan merupakan mineral logam yang digunakan sebagai salah unsur untuk campuran logam menghasilkan baja, campuran logam untuk kebutuhan baterai, dan kebutuhan industri lainnya. Mangan merupakan satu dari 12 (dua belas) unsur terbesar yang terkandung dalam kerak bumi. Mangan mempunyai warna abuabu besi dengan kilap metalik sampai submetalik, kekerasan 2 6, berat jenis 4,8, massif, reniform, botriodal, stalaktit, serta kadang-kadang berstruktur fibrous dan radial. Mangan berkomposisi oksida lainnya namun berperan bukan sebagai mineral utama dalam cebakan bijih adalah bauxit, manganit, hausmanit, dan lithiofori, sedangkan yang berkomposisi karbonat adalah rhodokrosit, serta rhodonit yang berkomposisi silika. Di Indonesia, cadangan mangan cukup besar dan tersebar di berbagai lokasi. Potensi tersebut terdapat di Pulau Sumatera, Kepulauan Riau, Pulau Jawa, Pulau Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara, dan Papua. Salah satu elemen penting dalam proses penambangan adalah eksplorasi. Eksplorasi yang baik merupakan penerapan good mining practices dalam pra produksi tambang di lokasi IUP. Lama dan besar per satuan waktu produksi dapat dihitung dengan

memasukkan jumlah potensi mangan tersebut dengan sumber daya yang dimiliki perusahaan.

2.2 TAHAPAN EKSPLORASI Pada dasarnya belum ada metode eksplorasi paling tepat untuk mengetahui potensi mangan, karena penyebaran mangan yang sulit diprediksi dan ditemukan secara sporadis. Pendekatanpendekatan yang bisa dilakukan adalah suatu rangkaian kegiatan eksplorasi yang merupakan suatu kesatuan dan saling melengkapi, setiap tahapan direncanakan berdasarkan tahapan sebelumnya. Apabila setiap tahapan ini dapat dilaksanakan dengan baik, maka tingkat keyakinan data semakin tinggi sehingga menjadi informasi berharga dalam perencanaan produksi tambang. Adapun tahapan tahapan dalam eksplorasi mangan sebagai berikut: 1. Survei Tinjau Untuk mengetahui kondisi umum suatu area IUP maka perlu melakukan survei tinjau. Peta dasar Skala sekurang kurangnya 1 : 50.000. Informasi yang harus di dapatkan : a. Beberapa titik pengamatan umum (jenis batuan dan bentuk muka bumi) b. Kondisi penduduk (pemukiman, kearifan lokal, agama, tingkat pendidikan, dan lain-lain) c. Tata guna Lahan d. Kesampaian daerah

2. Pemetaan geologi permukaan Mengetahui sebaran endapan mineral mangan yang tersingkap di permukaan. Peta dasar Skala sekurang - kurangnya 1 : 25.000. Out put dari kegiatan ini adalah: a. Peta lintasan dan titik pengamatan dalam kegiatan lapangan pemetaan geologi. b. Peta geologi Peta geologi merupakan penggambaran dua dimensi kondisi geologi lapangan meliputi sejarah pembentukannya. c. Penampang geologi Penampang geologi adalah penampang yang menggambarkan urutan urutan pembentukan satuan litologi dalam peta geologi. d. Peta geomorfologi Peta ini menggambarkan relief permukaan bumi di area IUP. Peta ini penting untuk perencanaan tambang dan infrastruktur tambang. e. Peta tata guna lahan Peta yang menunjukkan penggunaan lahan oleh masyarakat, misalnya pemukiman, rumah ibadah, sekolah, pertanian, perkebunan, hutan, dan infrastruktur lain seperti jalan dan jembatan. Peta ini penting untuk mengetahui lokasi-lokasi dalam area IUP yang tidak bisa dilakukan proses penambangan. f. Peta pola pengaliran Peta pola pengaliran dalam eksplorasi mangan diperlukan untuk interpretasi struktur dan mineralisasi mangan g. Peta interpretasi zona mineralisasi mangan Peta ini sangat penting untuk mengetahui zona prospeksi mangan dan rekomendasi metode eksplorasi selanjutnya. jenis batuan, struktur geologi, serta

h. Rekomendasi-rekomendasi: 1) Lokasi rencana test pit 2) Perencanaan pemetaan bawah permukaan dengan metode geofisika 3) Lokasi stockpile, mesh, kantor, dan gudang 3. Test pit/trenching Setelah dilakukan pemetaan permukaan ( surface mapping) akan atau diketahui trenching lokasi-lokasi (parit uji). data yang Jenis prospek. dan Informasi ini kemudian ditindaklanjuti dengan perencanaan test pit (sumur uji) dimensinya dan diatur pola berdasarkan kebutuhan yang diinginkan

mineralisasi mangan dari hasil kegiatan pemetaan geologi. 4. Metode Geofisika Metode geofisika sangat penting untuk mengetahui kondisi geologi diperoleh bawah dari permukaan. rekomendasi Metode geofisika yang dipilih geologi kegiatan pemetaan

permukaan atau berdasarkan jenis batuan yang berasosiasi dengan mangan. Metode geofisika yang biasa dipakai dalam eksplorasi mangan adalah geolistrik dan geoscanner. Output dari eksplorasi dengan metode geofisika ini adalah kondisi geologi bawah permukaan mangan termasuk secara di dalamnya Dalam interpretasi polanya, keterdapatan vertika.

kegiatan pemetaan geologi diperoleh penyebaran mangan dan sedangkan eksplorasi dengan metode geofisika menghasilkan interpretasi prospek mangan secara vertikal. 5. Pemboran Metode geofisika menghasilkan interpretasi kondisi bawah permukaan termasuk keterdapatan mangan di dalamnya, kegiatan pemboran memberikan keyakinan 100% terhadap

interpretasi tersebut. Lokasi dan kedalaman yang menarik menurut hasil metode geofisika, bisa ditindaklanjuti dengan pemboran. Disamping memberikan keyakinan pada interpretasi metode geofisika, kegiatan pemboran juga menghasilkan informasi berharga terkait kuantitas dan kualitas mineral mangan serta model tiga dimensi dan pendekatan perhitungan cadangan mangan terukur secara akurat.

BAB III KESIMPULAN Eksplorasi adalah salah satu kegiatan pra produksi

tambang yang wajib dilakukan oleh setiap pemegang IUP. Tingkat keyakinan untuk melakukan produksi sangat tergantung dari proses eksplorasi yang dilaksanakan. Kesatuan tahapan dalam eksplorasi mangan adalah recognaisance, pemetaan geologi, test pit/trenching, metode geofisika, dan pemboran.

Anda mungkin juga menyukai