Anda di halaman 1dari 2

Faktor yang Mempengaruhi Atom Donor Elektron terhadap Akseptor

Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan atom donor untuk memberikan sepasang elektron ke suatu akseptor diantaranya : (a) Mengisi Bagian yang Kosong Sepasang elektron yang tidak tersedia disumbangkan oleh atom dari elektron yang lain tetapi juga sebagian ditarik. Misalnya, trifluorida nitrogen atau (CF3)3N, di mana atom nitrogen bermuatan positif parsial, yang merupakan donor efektif. Atom donor adalah unsur yang sangat elektronegatif dan hanya dikenai energi sebagian kecil saja dalam kompleks senyawanya, karena itu donor ini menjadi tidak efektif. Misalnya, oksigen dalam ion nitrat atau ion sulfat yang bermuatan sangat tidak negatif dan sulit untuk menyumbangkan elektron. Di sisi lain, jika atom donor sangat negatif meskipun harga awalnya mungkin telah tinggi daripada elektronegativitasnya, dapat berfungsi dengan baik sebagai donor. Oksigen dalam keadaan muatan negatif relatif tinggi, sangat efektif sebagai donor karena adanya ion hidroksida, misalnya (harga oksigen 0,07) adalah donor yang lebih baik daripada air (energi harga 0,25). (b) Keterlibatan Donor pada Penggandaan Ikatan Sebuah pasangan elektron sukar untuk mengkoordinasi pembentukan ikatan bila pembentukan ikatannya melalui resonansi. Misalnya, muatan parsial nitrogen pada trisilylamin (SiH2)2N, harus lebih negatif dari trimethylamin karena silikon kurang elektronegatif daripada karbon. Oleh karena itu trisilylamin menjadi donor lebih baik meskipun sebenarnya kurang efektif bila bertindak sebagai donor. Hal ini disebabkan oleh orbital di luar silikon yang melibatkan sepasang elektron tak terbagi pada nitrogen sehingga dapat menyediakan donor ke arah akseptor luar secara efetif. (c) Kapasitas Reservoir Tangkapan Donor. Donor atom mampu menyediakan elektron lebih bila semakin baik reservoir elektron yang ada dengan atom lain yang berikatan secara kovalen. Misalnya, P(CH3)3 adalah donor yang lebih baik daripada PH3. Elektron pasokan kelompok metil fosfor lebih efektif daripada atom hidrogen, sehingga memungkinkan fosfor atom untuk berbagi sepasang elektron lebih secara lebih mudah dengan akseptor luar. (d) Polarisabilitas dari Donor. Donor kemungkinan akan lebih efektif dalam bentuk kombinasi karena relatif mudah terpolarisasi. Misalnya dalam iodida, donor lebih mudah terpolarisasi bila dibandingkan dengan donor dalam ion fluorida. (e) Konsentrasi Pasangan Elektron Donor. Atom donor kemungkinan dapat berfungsi lebih baik, terutama terhadap akseptor atom kecil, ketika pasangan elektron mereka terpusat pada daerah yang relatif sempit daripada daerah yang luas. Misalnya, alkohol dan eter adalah donor yang umumnya lebih baik daripada keton atau asam kaeboksilat. Hal ini dimungkinkan sisa oksigen sudah terlibat dalam satu ikatan rangkap. Meskipun dalam kedua kasus memiliki dua pasang bebas elektron, yang berarti

memiliki lebih banyak ruang untuk menyebarkan elektron, akan dilokalisasi dalam ikatan ganda, tidak dibagikan dalam dua ikatan tunggal.

Faktor yang mempengaruhi kemampuan sebuah akseptor atom pada elektron mungkin mengikuti hal-hal berikut :
Sebagian harga. Faktor yang lain akan sama, mengharapkan sebuah aseptor untuk menarik pasangan electron lebih kuat, tertinggi pada sebagian harga positif. Ketersediaan orbital. Aseptor atom akan mampu membentuk ikatan koordinasi yang lebih stabil ketika mempunyai lebih dari satu orbital kosong yang tersedia untuk digunakan berikatan dengan beberapa donor, seperti pada atom logam transisi mempunyai beberapa ketersediaan orbital d. Keterlibatan orbital kosong pada sebagian ikatan rangkap. Aseptor atom kurang efektif ketika orbital kosong sedikitnya sebagian digunakan pada resonansi ikatan rangkap dalam molekul. Contohnya BI3> BBr3> BCl3> BF3 meskipun ada kenaikan harga positif pada aseptor atom, diduga karena orde ini ada keseberagaman kenaikan aseptor orbital yang digunakan.

Anda mungkin juga menyukai