Irigasi 059
Irigasi 059
+ =
|
|
|
|
.
|
\
|
+ =
S.Pr 2
s
m
Q
e e
Tr S Tr S
e
Sc S
Q
3
991191 , 0
9 , 0 9 , 0
083125 , 0 06318 , 0
9 , 0
729511 , 0
22 . 21 . 17 .
=
+
+ =
+
+ =
Urutan Alir untuk Mengetahui Debit yang Dibutuhkan di Saluran Primer 2
Urutan Alir untuk Mengetahui Debit yang Dibutuhkan di Saluran Primer 1
V. Perhitungan Dimensi Saluran
Penampang saluran didesain berbentuk Trapezium
Langkah-langkah perhitungan untuk mendesain dimensi saluran, yaitu :
a. Menentukan Parameter Yang Diketahui
Q = Debit saluran rencana (m
3
/det)
Kemudian dari debit saluran akan diketahui :
b/h = Perbandingan lebar dan tinggi saluran
m = Kemiringan talud
V
ijin
= Kecepatan air yang diizinkan [(diambil V
max
) (m/det)]
b. Menentukan Luas Minimum (A
min
), Tinggi Air Awal (h), dan Lebar Dasar Saluran
Awal (b)
max
min
V
Q
A =
diambil V
max
untuk memperoleh A
min
(m
2
)
Tinggi air diperoleh dari rumus penurunan luas penampang trapezium,
yaitu :
|
.
|
\
|
+ =
+ =
+ =
m
h
b
h A
mh bh A
h mh b A
2
2
) (
( ) m
h
b
A
h
+
=
2
b
y
m
F
b
( ) m
h
b
A
h
+
=
Setelah h diperoleh, maka lebar dasar saluran (b) dapat dicari lewat
perbandingan b : h
b/h = x Nilai x adalah rasio perbandingan b dan h
berdasarkan debit, nilai ini berkisar 1; 1,5;
atau 2
c. Mencari h
desain
, b
desain
, dan A
desain
untuk Memperoleh V
desain
berdasarkan V
ijin
Dari perhitungan sebelumnya, akan diperoleh h (tinggi air), b (lebar dasar
saluran), dan luas saluran.
Selanjutnya dihitung kecepatan air :
jin
Vi
A
Q
V < =
Bila kecapatan air yang direncanakan lebih besar atau sama dengan kecepatan
yang diizinkan, maka nilai b dan h dapat diubah sehingga nilai kecepatan air
berada dalam range kecepatan izin, sehingga akan diperoleh : h
desain
, b
desain
,
A
desain
, dan V
desain
d. Menentukan Tinggi Jagaan (F), Keliling Basah Saluran (P), dan Jari-jari Hidrolis
(R)
Nilai F diperoleh lewat rumus :
h c F =
C = koefisien Chezy = 0.46 (Q 0.85 m
3
/s)
= 0.76 (Q > 0.85 m
3
/s)
h x b =
Tapi untuk lebih memudahkan dapat dilihat dari tabel berdasarkan
debit.
2
1 2 m h b P + + =
P
A
R
desain
=
e. Menghitung Kemiringan Dasar Saluran (I)
Untuk menghitung kemiringan dasar saluran (I), digunakan Rumus Strickler:
2
1
3
2
. . I R k v =
Dan berdasarkan debit akan diperoleh angka koefisien kekasaran Strickler.
2
1
3
2
. . I R k v =
3
2
2
1
R k
v
I
=
2
3
2
|
|
.
|
\
|
=
R k
v
I
CONTOH PERHITUNGAN
1) Saluran Tersier (S.Tr 26)
Menentukan parameter yang diketahui
Q = 0,09201 m
3
/det
b/h = 1
m = 1
V
ijin
= 0,25 0,30 m/det diambil V
max
= 0,30 m/det
Menentukan luas minimum (A
min
), tinggi air awal (h), dan lebar dasar
saluran awal (b)
.
3
4
2
2
R k
v
I
=
2
3
max
min
3067 , 0
det
3 , 0
det
09201 , 0
m
m
m
V
Q
A = = =
( )
( )
m
m
m
h
b
A
h 3916 , 0
1 1
3067 , 0
2
min
=
+
=
+
=
1 =
h
b
m b
b
h b
3916 , 0
3916 , 0 1
1
=
=
=
Mencari h
desain
, b
desain
, dan A
desain
untuk memperoleh V
desain
berdasarkan V
ijin
h = 0,3916 m
b = 0,3916 m
A
min
= 0,3067 m
2
( ) ( )
2
3067 , 0
3916 , 0 3916 , 0 1 3916 , 0
) (
m A
A
h mh b A
=
+ =
+ =
det
30 , 0
3067 , 0
det
09201 , 0
2
3
m
m
m
A
Q
V = = =
Kontrol :
max min
V V V s s
det
30 , 0
det
30 , 0
det
25 , 0
m m m
s s
ok !!
Keterangan :Nilai ini berada dalam range V
ijin
, tapi untuk lebih baik
lagi maka nilai h dan b diperbesar sehingga diperoleh : h
= 0,415 m dan b = 0,415 m
( ) ( )
2
3445 , 0
415 , 0 415 , 0 1 415 , 0
) (
m A
A
h mh b A
=
+ =
+ =
det
2671 , 0
3445 , 0
det
09201 , 0
2
3
m
m
m
A
Q
V = = =
Kontrol :
max min
V V V s s
det
30 , 0
det
2671 , 0
det
25 , 0
m m m
s s
ok !!
Maka diambil : h
desain
= 0,415 m
b
desain
= 0,415 m
A
desain
= 0,2671 m
2
V
desain
= 0,2671 m/det
Menentukan tinggi jagaan (F), keliling basah saluran (P), dan jari-jari
hidrolis (R)
Untuk Q = 0,09201 m
3
/det
Jika langsung menggunakan tabel hubungan antara Q dan F maka
untuk Q = 0,09201 m
3
/det, nilai F = 0,30
Jika menggunakan rumus Chezy, maka diperoleh :
m F
F
h c F
4244 , 0
3916 , 0 46 , 0
=
=
=
2
1 2 m h b P + + =
( )
2
1 1 415 , 0 2 415 , 0 + + = m m P
m P 589 , 1 =
m
m
m
P
A
R
desain
2168 , 0
589 , 1
3445 , 0
2
= = =
Menentukan kemiringan dasar saluran (I)
Untuk Q = 0,09201 m
3
/det
k = 35 (koefisien Strickler, sesuai tabel)
.
3
4
2
2
R k
v
I
=
( )
00044724 , 0
2168 , 0 35
267 , 0
3
4
2
2
2
=
=
m
m
I
Perhitungan Saluran Tersier selanjutnya dibuat dalam tabel.
2) Saluran Sekunder (S.Tr 14)
Menentukan parameter yang diketahui
Q = 0,220489 m
3
/det
b/h = 1
m = 1
V
ijin
= 0,30 0,35 m/det diambil V
max
= 0,35 m/det
Menentukan luas minimum (A
min
), tinggi air awal (h), dan lebar dasar
saluran awal (b)
2
3
max
min
6300 , 0
det
35 , 0
det
220489 , 0
m
m
m
V
Q
A = = =
( )
( )
m
m
m
h
b
A
h 5612 , 0
1 1
6300 , 0
2
min
=
+
=
+
=
1 =
h
b
m b
b
h b
5612 , 0
5612 , 0 1
1
=
=
=
Mencari h
desain
, b
desain
, dan A
desain
untuk memperoleh V
desain
berdasarkan V
ijin
h = 0,5612 m
b = 0,5612 m
A
min
= 0,6300 m
2
( ) ( )
2
6300 , 0
5612 , 0 5612 , 0 1 5612 , 0
) (
m A
A
h mh b A
=
+ =
+ =
det
35 , 0
6300 , 0
det
220489 , 0
2
3
m
m
m
A
Q
V = = =
Kontrol :
max min
V V V s s
det
35 , 0
det
35 , 0
det
30 , 0
m m m
s s
ok !!
Keterangan :Nilai ini berada dalam range V
ijin
, tapi untuk lebih baik
lagi maka nilai h dan b diperbesar sehingga diperoleh : h
= 0,575 m dan b = 0,575 m
( ) ( )
2
6613 , 0
575 , 0 575 , 0 1 575 , 0
) (
m A
A
h mh b A
=
+ =
+ =
det
333 , 0
6613 , 0
det
220489 , 0
2
3
m
m
m
A
Q
V = = =
Kontrol :
max min
V V V s s
det
35 , 0
det
333 , 0
det
30 , 0
m m m
s s
ok !!
Maka diambil : h
desain
= 0,557 m
b
desain
= 0,575 m
A
desain
= 0,6613 m
2
V
desain
= 0,333 m/det
Menentukan tinggi jagaan (F), keliling basah saluran (P), dan jari-jari
hidrolis (R)
Untuk Q = 0,220489 m
3
/det
Jika langsung menggunakan tabel hubungan antara Q dan F maka
untuk Q = 0,220489 m
3
/det, nilai F = 0,30
Jika menggunakan rumus Chezy, maka diperoleh :
m F
F
h c F
5081 , 0
5612 , 0 46 , 0
=
=
=
2
1 2 m h b P + + =
( )
2
1 1 575 , 0 2 575 , 0 + + = m m P
m P 201 , 2 =
m
m
m
P
A
R
desain
3004 , 0
201 , 2
6613 , 0
2
= = =
Menentukan kemiringan dasar saluran (I)
Untuk Q = 0,220489 m
3
/det
k = 35 (koefisien Strickler, sesuai tabel)
.
3
4
2
2
R k
v
I
=
( )
00045117 , 0
3004 , 0 35
333 , 0
3
4
2
2
2
=
=
m
m
I
Perhitungan Saluran Sekunder selanjutnya dibuat dalam tabel.
3) Saluran Primer (S.P 2)
Menentukan parameter yang diketahui
Q = 2,120121 m
3
/det
b/h = 2,5
m = 1,5
V
ijin
= 0,55 0,60 m/det diambil V
max
= 0,60 m/det
Menentukan luas minimum (A
min
), tinggi air awal (h), dan lebar dasar
saluran awal (b)
2
3
max
min
5335 , 3
det
60 , 0
det
120121 , 2
m
m
m
V
Q
A = = =
( )
( )
m
m
m
h
b
A
h 9399 , 0
5 , 1 5 , 2
5335 , 3
2
min
=
+
=
+
=
5 , 2 =
h
b
m b
b
h b
3497 , 2
9399 , 0 5 , 2
5 , 2
=
=
=
Mencari h
desain
, b
desain
, dan A
desain
untuk memperoleh V
desain
berdasarkan V
ijin
h = 0,9399 m
b = 2,3497 m
A
min
= 3,5335 m
2
( ) ( )
2
5335 , 3
9399 , 0 9399 , 0 1 3497 , 2
) (
m A
A
h mh b A
=
+ =
+ =
det
60 , 0
5335 , 3
det
120121 , 2
2
3
m
m
m
A
Q
V = = =
Kontrol :
max min
V V V s s
det
60 , 0
det
60 , 0
det
55 , 0
m m m
s s
ok !!
Keterangan :Nilai ini berada dalam range V
ijin
, tapi untuk lebih baik
lagi maka nilai h dan b diperbesar sehingga diperoleh : h
= 0,950 m dan b = 2,375 m
( ) ( )
2
6100 , 3
950 , 0 950 , 0 1 375 , 2
) (
m A
A
h mh b A
=
+ =
+ =
det
587 , 0
6100 , 3
det
120121 , 2
2
3
m
m
m
A
Q
V = = =
Kontrol :
max min
V V V s s
det
60 , 0
det
587 , 0
det
55 , 0
m m m
s s
ok !!
Maka diambil : h
desain
= 0,950 m
b
desain
= 2,375 m
A
desain
= 3,610 m
2
V
desain
= 0,587 m/det
Menentukan tinggi jagaan (F), keliling basah saluran (P), dan jari-jari
hidrolis (R)
Untuk Q = 2,120121 m
3
/det
Jika langsung menggunakan tabel hubungan antara Q dan F maka
untuk Q = 2,120121 m
3
/det, nilai F = 0,60
Jika menggunakan rumus Chezy, maka diperoleh :
m F
F
h c F
8452 , 0
9399 , 0 46 , 0
=
=
=
2
1 2 m h b P + + =
( )
2
5 , 1 1 950 , 0 2 375 , 2 + + = m m P
m P 80 , 5 =
m
m
m
P
A
R
desain
6224 , 0
80 , 5
61 , 3
2
= = =
Menentukan kemiringan dasar saluran (I)
Untuk Q = 2,120121 m
3
/det
k = 40 (koefisien Strickler, sesuai tabel)
.
3
4
2
2
R k
v
I
=
( )
00040567 , 0
6224 , 0 40
587 , 0
3
4
2
2
2
=
=
m
m
I
Perhitungan Saluran Primer selanjutnya dibuat dalam tabel.
VI. Perhitungan Tinggi Muka Air
Langkah-langkah penyelesaian :
a) Tentukan kemiringan saluran
b) Tentukan sawah tertinggi
Letak : dilihat pada peta
Tinggi air di sawah : letak sawah tertinggi +0,1
Kehilangan air permukaan tersier, diambil 0,1
c) Hitung tinggi muka air di saluran dekat sawah tertinggi
= tinggi air di sawah + kehilangan air permukaan tersier
d) Tentukan jarak sawah tertinggi
Diambil tepat pada bangunan saluran = 0
e) Tentukan kehilangan tekanan pada pintu ukur air = 0,1
f) Hitung tinggi muka air di saluran :
Hilir : tinggi air pada permukaan tersier +0,1
Hulu : kehilangan tekanan pada pintu ukur air+muka air dihilir
g) Hitung panjang saluran sekunder dan primer, kemudian hitung beda tinggi
yaitu : panjang saluran dikali kemiringan dasar saluran
h) Hitung tinggi muka iar untuk saluran sekunder dan saluran primer dimana :
Tinggi muka air dekat pintu masuk bagian hulu sama dengan tinggi air
pada saluran sekunder/primer pada daerah hilir
Tinggi air saluran sekunder/primer pada daerah hulu merupakan
penjumlahan beda tinggi dengan tinggi muka air saluran di daerah
hilir
Catatan : Pada kondisi sebenarnya, jarak sawah tertinggi tidak sama dengan letak
bangunan. Jadi harus ada luas dari bangunan bagi, bangunan
sadap,bangunan bagi sadap; sehingga ada perbedaan tinggi antara bangunan
air dan letak sawah.
VII. Penggambaran Potongan Memanjang Saluran
Langkah-langkah penyelesaian :
a) Buat grafik potongan memanjang dengan arah :
Absis (x) = Panjang jarak saluran sekunder/primer
Absis (y) = Elevasi kontur
b) Tentukan :
Nama saluran
Panjang saluran
Tinggi jagaan
Elevasi dasar saluran
Elevasi tanah asli
c) Berikan nama saluran sekunder/primer dan sesuaikan dengan panjang
saluran
d) Ukur tinggi elevasi tanah asli sesuai dengan dengan pada bagian hulu dan
hilir saluran
e) Gambar :
Tinggi elevasi tanah asli (sesuai kontur peta)
Tinggi muka air (pada tabel perhitungan tinggi muka air)
Tinggi jagaan = tinggi muka air + tinggi jagaan pada tabel
perhitungan dimensi saluran
Tinggi elevasi dasar saluran = tinggi muka air tinggi (h
desain
)
f) Buat bangunan terjun untuk menanggulangi ketinggian tekanan air, dibuat
setinggi 2 meter.
K
e
m
i
r
i
n
g
a
n
T
i
n
g
g
i
K
e
h
i
l
a
n
g
a
n
P
a
n
j
a
n
g
B
e
d
a
t
i
n
g
g
i
D
a
s
a
r
K
e
h
i
l
a
n
g
a
n
M
-
A
-
T
T
e
k
a
n
a
n
S
a
l
.
P
r
/
S
a
l
.
P
r
/
S
a
l
u
r
a
n
T
e
k
.
P
d
.
S
.
T
r
S
a
l
.
T
r
P
a
d
a
P
i
n
t
u
H
i
l
i
r
H
u
l
u
S
a
l
.
S
k
S
a
l
.
S
k
H
i
l
i
r
H
u
l
u
(
m
)
(
m
)
(
m
)
(
m
)
M
a
s
u
k
(
m
)
(
m
)
(
m
)
(
m
)
1
2
3
4
=
3
+
0
.
1
5
6
=
4
+
5
7
8
=
2
*
7
9
1
0
=
6
+
8
1
1
=
9
+
1
0
1
2
1
3
=
2
*
1
2
1
4
1
5
=
1
3
+
1
4
S
.
T
r
7
0
.
0
0
0
7
1
5
2
5
1
0
.
5
0
1
0
.
6
0
0
.
1
0
1
0
.
7
0
0
0
0
.
1
0
1
0
.
7
0
1
0
.
8
0
S
.
S
c
3
0
.
0
0
0
6
4
2
1
6
8
2
0
0
.
5
2
6
5
7
4
5
9
1
0
.
8
0
1
1
.
3
3
S
.
T
r
6
0
.
0
0
0
5
3
3
8
5
1
2
.
1
0
1
2
.
2
0
0
.
1
0
1
2
.
3
0
0
0
0
.
1
0
1
2
.
3
0
1
2
.
4
0
S
.
T
r
5
0
.
0
0
0
6
8
4
3
4
1
2
.
1
0
1
2
.
2
0
0
.
1
0
1
2
.
3
0
0
0
0
.
1
0
1
2
.
3
0
1
2
.
4
0
S
.
S
c
2
0
.
0
0
0
4
6
3
1
6
1
1
9
0
0
.
5
5
1
1
5
6
7
8
1
2
.
4
0
1
2
.
9
5
S
.
T
r
4
0
.
0
0
0
5
6
7
2
4
1
4
.
5
0
1
4
.
6
0
0
.
1
0
1
4
.
7
0
0
0
0
.
1
0
1
4
.
7
0
1
4
.
8
0
S
.
T
r
3
0
.
0
0
0
5
5
8
1
7
1
4
.
5
0
1
4
.
6
0
0
.
1
0
1
4
.
7
0
0
0
0
.
1
0
1
4
.
7
0
1
4
.
8
0
S
.
S
c
1
0
.
0
0
0
6
1
0
7
3
1
2
3
0
0
.
7
5
1
1
9
8
2
9
1
4
.
8
0
1
5
.
5
5
S
.
T
r
2
0
.
0
0
0
7
1
4
1
5
1
7
.
3
0
1
7
.
4
0
0
.
1
0
1
7
.
5
0
0
0
0
.
1
0
1
7
.
5
0
1
7
.
6
0
S
.
T
r
1
0
.
0
0
0
4
4
3
5
2
1
7
.
3
0
1
7
.
4
0
0
.
1
0
1
7
.
5
0
0
0
0
.
1
0
1
7
.
5
0
1
7
.
6
0
S
P
1
0
.
0
0
0
6
5
5
0
4
4
1
0
0
.
2
6
8
5
6
7
7
6
1
7
.
6
0
1
7
.
8
7
P
E
R
E
N
C
A
N
A
A
N
T
I
N
G
G
I
M
U
K
A
A
I
R
S
a
w
a
h
/
T
a
n
a
h
T
e
r
t
i
n
g
g
i
N
a
m
a
S
a
l
u
r
a
n
E
l
e
v
a
s
i
T
i
n
g
g
i
M
-
A
-
T
T
e
r
t
i
n
g
g
i
J
a
r
a
k
M
u
k
a
T
i
n
g
g
i
M
-
A
D
e
k
a
t
P
i
n
t
u
M
a
s
u
k
B
e
d
a
T
i
n
g
g
i
T
i
n
g
g
i
M
-
A
S
.
P
r
a
t
a
u
S
.
S
k