Gambaran Sikap Klien Hiprtensi Tentang Penatalaksanaan Terapi Diet Di Wilayah Kerja Puskesmas Dinoyo Malang
Gambaran Sikap Klien Hiprtensi Tentang Penatalaksanaan Terapi Diet Di Wilayah Kerja Puskesmas Dinoyo Malang
Karya Tulis Ilmiah Studi Kasus Ini Disusun Sebagai Salah Satu Persyaratan
Menempuh Ujian Akhir Program Di Program Studi Keperawatan Jurusan
Keperawatan Politeknik Kesehatan Malang
MEDICAL SHOCKER
NIM. 0201100002
DEPARTEMEN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN MALANG
JURUSAN KEPERAWATAN PRODI KEPERAWATAN MALANG
2005
PROPOSAL PENELITIAN
MEDICAL SHOCKER
NIM. 0201100002
DEPARTEMEN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN MALANG
JURUSAN KEPERAWATAN PRODI KEPERAWATAN MALANG
2005
LEMBAR PENGESAHAN
Proposal penelitian studi kasus oleh Medical Shocker Nim. 0201100002 telah
diujikan tanggal 12 Mei 2005 dan disetujui untuk dilakukan pengambilan data.
Dewan Penguji
Isnaeni DTN, SKM, M. Kes Dra. Swito Prastiwi, M.Kes Wajan Juni Udjianti, S.Kep, Ns
Nip. 140 091 764 Nip. 140 322 722 Nip. 140 215 382
Mengetahui
Ketua
Program Studi Keperawatan Malang
Dra. Susilaningsih
Nip. 140 054 894
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat dan rahmatnya
yang telah diberikan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan studi
Terapi (Diet) Di Wilayah Kerja Puskesmas Dinoyo Malang” tepat pada waktunya.
Dan atas terselesainya studi kasus ini, penulis mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Ibu Isnaeni DTN, SKM, M.Kes, selaku Direktur Politeknik Kesehatan Malang
2. Ibu Dra. Susilaningsih, M.Kes, selaku Ketua Jurusan Keperawatan dan Ketua
4. Ibu Wajan Juni Udjianti, S.Kep, Ns. selaku dosen Pendamping II.
5. Semua pihak yang telah membantu memberikan dorongan dan bantuannya dalam
Penulis menyadari bahwa studi kasus ini masih banyak kekurangan, maka dari
itu penulis banyak mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna dapat
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................ ii
KATA PENGANTAR...................................................................................... iii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL............................................................................................ vi
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................... 3
1.3 Tujuan......................................................................................................... 3
1.4 Manfaat....................................................................................................... 4
iv
2.11.3 Diet Tinggi Serat.......................................................................... 13
2.11.4 Diet Kalori................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
BAB I
PENDAHULUAN
kota-kota seperti banyak dijumpai Restoran Fast Food, Fried Chicken, Pizza Hut dan
lain-lain yang dengan mudah menggeser pola makan masyarakat. Makanan yang
disajikan direstoran umumnya memiliki kandungan tinggi lemak dan tinggi protein.
lebih mudah terserang penyakit hipertensi dan penyakit lainnya (Purwati, Saliman,
Rahayu, 2004).
hipertensi karena mempunyai kebiasaan makan yang dominan berasa asin dan senang
Rahayu, 2004).
atau tekanan darah tinggi tersebut. Hipertensi atau tekanan darah merupakan tekanan
darah yang melebihi normal atau mempunyai tekanan sistolik lebih dari 140 mmhg
dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmhg (Rokhaeni H, 2002). Hipertensi
disebut juga "The Sillent Disease" karena tidak menunjukkan tanda-tanda yang dapat
1
dilihat dari luar oleh karena itu salah satu cara mendeteksi adalah dengan
darah tinggi, dari 57 Juta penduduk Amerika sebanyak 90% kasus Hipertensi
pada Usia lanjut dan diperkirakan 23% wanita dan 14% pria lebih dari 65 tahun
karena pada usia lanjut terjadi penurunan fungsi organ secara keseluruhan seperti
pada jantung terjadi kekakuan pembuluh darah, sehingga memacu jantung bekerja
lebih keras dan menimbulkan hipertensi. Dan menurut para ahli angka kematian
akibat penyakit jantung dengan hipertensi adalah 3 x lebih sering dibandingkan usia
lanjut tanpa hipertensi pada usia yang sama. Kota Jakarta prevalensi hipertensi
didapatkan angka 14,2% dan Sukabumi didapatkan prevensi 28,6% dari penduduk
yang ada. Kalau didapatkan ditinjau dari perbandingan pria dan wanita ternyata
pria dan 10,8% wanita dan lebih banyak ditemukan pada daerah pertanian seperti di
beberapa cara pencegahan yaitu cara farmakologis dan non farmakologis. Beberapa
cara non farmakologis antara lain perubahan gaya hidup meliputi menghindari rokok,
olah raga, menghindari alkohol, dan pola makan yang baik bagi penderita hipertensi
(Beevers.D.G. 2002).
Berdasarkan fenomena diatas upaya pencegahan dan penanggulangan
hipertensi melalui pola makan sangat penting seperti dengan mengurangi konsumsi
lemak, mengurangi garam mengurangi kalori bagi penderita yang obesitas, dan
makan makanan yang tinggi serat. Seperti dengan diet rendah garam menurunkan
tekanan darah yang bila seseorang mengkonsumsi garam yang berlebihan selama
dalam sel-sel otot halus pada dinding akteri. Kadar natrium yang tinggi memudahkan
masuknya kalsium dalam sel dan hal ini menyebabkan kontraksi pembuluh darah
terdapat 34 kasus hipertensi pada usia lanjut dan belum diketahui pola makannya ,
sehingga perlu dikaji pola makan yang selama ini telah dilakukan oleh klien.
1.3 Tujuan
1.4.2 Bagi pengembangan ilmu dan teknologi keperawatan : Melalui hasil yang
TINJAUAN PUSTAKA
Hipertensi adalah tekanan sistolik lebih atau sama dengan 140 mmHg dan
tekanan darah diastolik lebih atau sama dengan 90 mmHg atau bila pasien memakai
Menurut JNC VI hipertensi adalah kenaikan tekanan darah sistolik lebih dari
140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg (Rokhaeni H, 2002)
Menurut WHO (1987) batas tekanan darah normal adalah 140/90 mmHg dan
tekanan darah yang sama dengan atau diatas 160/95 mmHg dinyatakan sebagai
2.2. Fisiologi
Hipertensi dapat terjadi jika kenaikan curah jantung dan tekanan perifer total,
memberikan efek pada sistem kardiovaskuler, oleh karena itu akan terjadi perubahan
fungsi pada sistem pengendalian darah karena tidak berfungsinya reflek baroreseptor
atau reflek kemoreseptor, sehingga pusat vasomotor dibatang otak menjadi hiperaktif.
Dan melalui saraf simpatis ke jantung dan di lain pihak pada pembuluh darah
5
2.3. Penyebab Hipertensi
Sampai saat ini penyebab hipertensi secara pasti belum diketahui dengan jelas
disebut dengan hipertensi primer dan terdapat 95% dari kasus hipertensi (Mansjoer
mempermudah terkena hipertensi yaitu faktor yang dapat dikontrol dan faktor yang
tidak dapat dikontrol. Beberapa faktor yang tidak dapat dikontrol antara lain pertama
adalah keturunan karena satunya menderita hipertensi mempunyai resiko lebih besar
untuk menderita hipertensi. Kedua adalah jenis kelamin pada umumnya yang mudah
diserang adalah kaum laki-laki dari pada wanita karena laki-laki mempunyai faktor
resiko lebih banyak seperti stress, kelelahan, merokok dan lain-lain. Ketiga adalah
umur pada umumnya terjadi pada pria terjadi diatas usia 31 tahun, sedang pada
gaya dan pola makan yaitu pertama kegemukan, dari hasil penelitian orang yang
gemuk lebih mudah terkena hipertensi. Faktor yang kedua adalah kurang olah raga
menyebabkan kenaikan tekanan darah. Faktor yang ketiga yaitu merokok dan
dalam jumlah besar dapat memicu tekanan darah. Faktor yang keempat yaitu
mengkonsumsi garam yang berlebihan karena selain dari garam dapur semua
makanan mengandung garam dan diperkirakan ¼ sampai 1/3 dari garam yang
dikonsumsi terdapat secara alamiah pada makanan itu sendiri. Selain konsumsi garam
juga dapat diakibatkan dari konsumsi kolesterol dan lemak yang berlebihan (Purwati,
dan terjadi sekitar 5% kasus, hipertensi sekunder dapat diakibatkan oleh penggunaan
berikut :
Sistolik
Katagori Diastolik
mmhg
Optimal <120 <80
Hipertensi :
pembuluh darah atau stroke akibat tingginya tekanan darah yang membuat pergeseran
dinding pembuluh darah otak kemudian pecah sehingga darah mengalir keluar dari
myocard, gagal jantung karena otot jantung dipaksa untuk bekerja berat untuk
pengapuran sehingga aliran darah berkurang. Gagal ginjal yaitu kerusakan pembuluh
darah ginjal akibat hipertensi menahun dan atherosclerosis. Sedangkan penyakit pada
mata seperti adanya oedema pupil, penebalan retina dan pendarahan retina (Price A
Sylvia, 1998).
Tekanan darah pada kondisi tertentu dapat meningkat pada usia lanjut terutama
pada usia 60 tahun keatas karena pada usia ini fungsi organ tubuh secara keseluruhan
menurun terutama fungsi ginjal dan hati. Hipertensi pada kehamilan juga banyak
terjadi yaitu menurut Eillen (1996) hipertensi mempengaruhi sekitar 10-25% pada
wanita pertama kali hamil darahnya mencapai 140/110 termasuk ringan dan bila lebih
dari 170/110 mmHg termasuk sedang dan bila lebih dari 170/110 mmHg termasuk
terjadinya komplikasi pada ibu dan janin (Purwati, Saliman, Rahayu, 2004).
tetapi beberapa pasien mengeluh sakit kepala, pusing, lemas, sesak nafas, kelelahan,
kesadaran menurun, gelisah, mual, muntah, epistaxis, kelemahan otot, pandangan
badan dan tinggi badan. Pemeriksaan mata yaitu pada retina dan pupil. Pemeriksaan
pernafasan yaitu irama, frekuensi, suara nafas, bunyi nafas tambahan. Pemeriksaan
jantung meliputi tekanan darah minimal diukur 2 kali dengan tenggang waktu 2 menit
dalam posisi berbaring atau duduk dan posisi berdiri sekurang-kurangnya setelah 2
menit. Pengukuran sebaiknya dilakukan pada 2 sisi lengan dan jika nilainya berbeda
maka nilai yang tertinggi yang diambil kemudian diperiksa juga mengenai denyut
jantung, suara jantung, bising jantung. Pada abdomen diperiksa penunjang yang
organ dan faktor lain atau mencari penyebab hipertensi, biasanya urine analisa,
pemeriksaan darah lengkap, kimia darah, klien kreatinin, protein urine 24 jam, asam
urat, kolesterol LDL, TSH, ECG serta Eko Kardiografi (Mansjoer A. 1999).
2.9. Penatalaksanaan Hipertensi
langsung akan menurunkan morbilitas dan mortalitas. Pengobatan pada hipertensi ada
farmakologis antara lain perubahan gaya hidup meliputi perubahan pola makan
seperti diet rendah garam, diet rendah kolesterol dan lemak terbatas diet tinggi garam
aktivitas fisik, oleh raga teratur, menghindari ketegangan, istirahat cukup, berdoa,
(Rokhaeni, 2002).
faktor sosial dan budaya dimana mereka hidup. Pola makan tersebut akan dipengaruhi
oleh beberapa hal antara lain kebiasaan, kesenangan, agama, ekonomi, lingkungan
sesuatu yang kompak yag dapat disebut sebagai pola konsumsi (Santoso, 1999).
bagi setiap individu pendidikan gizi sulit berhasil bila tidak disertai peningkatan
pengetahuan mengenai sikap, kepercayaan, dan nilai dari masyarakat. Disamping itu
makanan biasanya mempunyai hubungan dengan perasaan seseorang. Rasa suka akan
suatu makanan terbentuk oleh rasa senang atau puas yang diperoleh pada saat makan
makanan tersebut sebelumnya. Hal ini kemudian akan membentuk kebiasaan makan
dengan mengurangi konsumsi garam/diet garam rendah, diet rendah lemak, dan diet
rendah kalori bila obesitas serta diet tinggi serat (Purwati, Saliman, Rahayu, 2004).
tekanan darah dan yang kedua untuk mencegah oedema dan penyakit jantung. Selain
itu untuk menghilangkan retensi air atau garam dalam sehingga dapat menurunkan
tekanan darah (Bagian Gizi RSCM dan persatuan ahli gizi Indonesia, 1999). Diet
rendah garam dibagi dalam 3 kategori yaitu diet rendah garam I (200-400 mg
natrium), diet rendah garam II (600-900 mg natrium) dan diet rendah garam III
pada lampiran 3.
Dalam diet rendah garam, selain membatasi konsumsi garam dapur, juga harus
membatasi sumber garam lainnya. Sumber garam lain antara lain makanan yang
mengandung soda kue, baking powder, MSG (Mono Sodium Glutamat), pengawet
makanan yang terdapat pada saos, kecap, jelly, selai serta makanan yang dibuat dari
mentega, serta obat yang mengandung Natrium. Bagi penderita hipertensi biasakan
menjalani diet pantang garam harus memperhatikan beberapa hal antara lain jangan
menggunakan garam dapur, baik untuk penyedap masakan atau dimakan langsung,
hindari makanan yang diawetkan yang diolah menggunakan garam, hindari bahan
makanan yang diolah dengan menggunakan bahan makanan atau tambahan atau
penyedap rasa seperti saos, batasi penggunaan penyedap rasa untuk menambah
mengandung sodium, batasi konsumsi bahan makanan hewani ataupun nabati yang
tinggi kadar natriumnya, batasi minuman yang bersoda seperti cocacola, fanta, sprite
Kolesterol merupakan bagian dari lemak dan didalam tubuh terdapat tiga
kolesterol dari makanan sehari dan hasil sintesis dalam hati. Sekitar 25-50%
kolesterol yang dimakan dapat diabsorbsi oleh tubuh, selebihnya akan dibuang
melalui faeces. Jika konsumsi kolesterol berlebihan penyerapan didalam tubuh juga
meningkat. Dalam makanan lemak terdiri dari 2 macam lemak yaitu lemak jenuh dan
tak jenuh. Lemak jenuh bersifat menaikan kadar kolesterol dan trigliserida darah.
Lemah jenuh banyak terdapat pada makanan yang berasal dari hewan dan sebagian
dan trigliserida darah dan banyak terdapat pada tumbuh-tumbuhan seperti minyak
Serat dikenal ada 2 macam yaitu serat kasar dan serat makanan. Serat kasar
terdapat pada buah dan sayuran, serat makanan terdapat pada selain buah dan sayuran
serta umbi-umbian.
Menurut Purwati, Saliman, Rahayu (2004) bahwa dokter ahli serat makanan,
Dr. James A. dari Amerika Serikat mengungkapkan bahwa serat kasar dapat
mencegah tekanan darah tinggi, serat ini akan mengikat kolesterol maupun asam
empedu dan membuangnya melalui faeces, keadaan ini dapat dicapai jika makanan
sayuran segar. Karena pemberian makan yang masih segar seperti buah dan sayuran
segar dapat menganti kalium yang banyak keluar akibat pemberian diuretik (Courtney
M 1997). Selain itu dapat juga diberikan golongan protein nabati, susu tanpa lemak
dan makanan lain seperti agar-agar dan rumput (Purwati, Saliman,Rahayu, 2004).
Untuk penderita hipertensi yang mempunyai berat 60 dan berat badan diatas
normal dianjurkan untuk menurunkan berat badannya dengan pembatasan kalori dan
perlu diperhatikan masukan kalori dikurangi 25% dari kebutuhan energi atau 500
kalori untuk penurunan 500 gram / ½ kg berat badan perminggu, menu makanan
harus seimbang dan memenuhi zat gizi seperti protein, vitamin dan mineral, selain itu
dalam lampiran 4.
BAB III
Pada studi kasus ini rancangan penelitian yang digunakan adalah metode
untuk diteliti oleh peneliti atau subyek yang menjadi pusat perhatian atau sasaran
penelitian. Pada studi kasus ini menggunakan subyek penelitian 3 orang yang
memeliki tekanan darah sistole 160-179 mmHg, usia diatas 31 tahun, laki-laki atau
perempuan, memakai atau tidak memakai obat hipertensi dan bertempat tinggal di
Fokus studi kasus ini adalah pola makan pada penderita hipertensi derajat II
15
3.4 Definisi operasional
sistolik 160-179 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg
pada usia lebih dari 31 tahun untuk laki-laki dan lebih dari 45 tahun untuk
perempuan.
3.4.2 Tekanan darah pada hipertensi adalah tingginya tekanan darah pada
3.4.3 Pola makan adalah kebiasaan makan pada penderita hipertensi baik jenis, ,
Data yang diperlukan dalam studi kasus ini adalah data subyektif berupa pola
makan pada penderita hipertensi dengan wawancara langsung pada penderita tentang
pola makan yang selama ini dilakukan, untuk mendapatkan keterangan secara lisan
penderita dan mencatat makanan yang dikonsumsi penderita selama satu minggu
yaitu sebelum, selama, sesudah pola makan diamati dan masing-masing klien
Pengolahan data pada akhir studi kasus ini adalah dengan cara deskriptif yaitu
peneliti ingin mengetahui pola makan yang dikonsumsi penderita selama ini dengan
Hasil pengumpulan data baik wawancara dan observasi disajikan dalam bentuk
naratif.
3.8 Jadwal Rencana Kegiatan
Bagian Gizi RSCM dan Persatuan Ahli Gizi Indonesia, 1999. Penuntun Diit. Jakarta :
PT. Gramedia Pustaka Utama.
Beevers. D.G, 2002. Seri Kesehatan Bimbingan Dokter Pada Tekanan Darah. Jakarta
: Dian Rakyat.
Suyono, S. 2001. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II Edisi III Jakarta : Balai
Penerbit FKUI.
INFORMED CONSENT
( Medical Shocker ) ( )
NIM.0201100002 Nama Terang
Lampiran 2
Lampiran 3
DAFTAR DIET RENDAH GARAM
Daftar Diet Rendah Garam menurut bagian gizi RSCM dan Persatuan Ahli Gizi
Indonesia, 1999.
Sumber: Penuntut Diet Menurut Bagian Gizi RSCM dan Persatuan Gizi Indonesia,
1999.
Lampiran 4
Pedoman Wawancara
Gambaran Sikap Klien Hiprtensi Tentang Penatalaksanaan Terapi (Diet)
Di Wilayah Kerja Puskesmas Dinoyo Malang.
A. Identitas
1. Nama :
2. Umur :
3. Jenis Kelamin :
4. Pekerjaan :
5. Alamat :
B. Daftar Pertanyaan
Jawab :.................................................................................................
Jawab :……………………………………………………………..
3. Setelah bapak/ibu tahu menderita tekanan darah tinggi upaya apa yang
bapak/ibu lakukan?
Jawab :……………………………………………………………..
4. Adakah upaya untuk menurunkan tekanan darah yang berhubungan
Jawab :………………………………………………………………
……………………………………………………………....
hipertensi?
Jawab :……………………………………………………………..
……………………………………………………………..
Bila ya sebutkan!
Jawab :…………………………………………………………….
…………………………………………………………….
Jawab :…………………………………………………………….
…………………………………………………………….
Jawab :……………………………………………………………..
……………………………………………………………..
Alasan:.................................................................................................
Jawab :.................................................................................................
8. Apakah bapak/ibu menghindari makanan tertentu?
Jawab :.................................................................................................
.................................................................................................
Mulai kapan..........................................................................................
.............................................................................................................
digunakan biasanya?
Jawab :.................................................................................................
Jawab :.................................................................................................
11. Apakah bapak/ibu selalu menambahkan garam meja pada makanan yang
telah disajikan?
Jawab :.................................................................................................
Bila ya, berapa banyak........................................................................
Jawab :.................................................................................................
Jawab:..................................................................................................
Jawab :.................................................................................................
b. Seberapa banyak?................................................................................
Jawab :.................................................................................................
Bila ya, sebutkan!................................................................................
b. Seberapa banyak?................................................................................
Jawab :.................................................................................................
Jawab :.................................................................................................
.............................................................................................................
Jawab :.................................................................................................
.............................................................................................................
c. Apakah bapak atau ibu menyukai makanan tertentu?
Sebutkan!.............................................................................................
.............................................................................................................
d. Snack jam
Lampiran 6
Pedoman Observasi
Gambaran Sikap Klien Hiprtensi Tentang Penatalaksanaan Terapi (Diet)
Di Wilayah Kerja Puskesmas Dinoyo Malang
A. Identitas
1. Nama :
2. Umur :
3. Jenis Kelamin :
4. Pekerjaan :
5. Pendidikan :
6. Alamat :
B. Hasil Observasi
o Respirasi : x/menit
o Nadi : x/menit
o Berat badan : Kg
Susunan menu makanan :
• Karbohidrat :
• Vitamin :
• Protein nabati :
• Protein hewani :
• Buah :
Buah
• Minum :
• Karbohidrat :
• Vitamin :
• Protein nabati :
• Protein hewani :
• Buah :
Buah
• Minum :
• Karbohidrat :
• Vitamin :
• Protein nabati :
• Protein hewani :
• Buah :
Buah
• Minum :
4. Snack
LAMPIRAN 7
LEMBAR KONSULTASI