Anda di halaman 1dari 32

II.

KAVUM TIMPANI

1. Barotrauma ( Barootitis, Aerootitis ) Causa : - perubahan tekanan yang mendadak dan ada disfungsi dari tuba Gejala : - rasa sakit mendadak - kurang dengar - telinga rasa penuh - gemrebeg Pemeriksaan : - ada cairan di kavum timp. - adanya gelembung udara Terapi : - mengeluarkan cairan dgn parasentese - dekongestan - mencegah infeksi

2. Radang Telinga Tengah ( Otitis Media )

Definisi : radang mukoperiost dari rongga telinga tengah Klasifikasi atas dasar faktor2 : - m.timpani : utuh perforasi - waktu : akut subakut kronis - adanya cairan atau tidak Klasifikasi : a. Otitis Media Akut ( O.M.A ) b. Otitis Media Kronik O.M.K ) c. Otitis Media Dengan Efusi ( O.M.E )

OTITIS MEDIA AKUT ( O.M.A )

DEFINISI O.M.A adalah radang mukopreiost dari rongga telinga tengah yang disebabkan oleh kuman.
KAUSA - Komplikasi I.S.P.A ( sebagian besar ) - Kuman masuk telinga tengah karena : - tersedak - tumpah-tumpah - bayi minum sambil tiduran - menyelam - melalui lubang perforasi

GEJALA - Otalgia - Panas terutama daerah kepala leher - Gangguan pendengaran ( C.H.L ) & tinitus - Otofoni - Kadang2 kejang oleh karena rangsang meningen - Mastoidism : - sakit daerah retroaurikuler - agak hiperemis

PERJALANAN PENYAKIT Stadium I : Salpingitis ( Radang Tuba Eustakhii ) - Telinga terasa tersumbat ( penuh ) - Gemrebeg, kurang dengar, otofoni - Kadang-kadang otalgia - Otoskopi : m.timpani masih normal

Stadium II ( Stadium Presupurasi ) - Gejala sama dengan Stadium I tapi lebih hebat - Pada Otoskopi : m.timpani merah diffus atau tampak vaskularisasi yang jelas dari manubrium malei ke perifer.

Sradium III ( Stadium Supurasi ) - Gejala lebih hebat lagi - Pada anak2 : - tambah rewel - sering disertai kejang - Retroaurikula udem - M.Timpani : - merah membara - bulging --->ada titik ischemik warna kuning ( oleh karena nekrose ) ---> pecah --->perforasi

Stadium IV : Stadium Resolusi Ada beberapa kemungkinan pada stadium ini 1. M.Timpani utuh : a. Sembuh --- kembali seperti sediakala b. Tidak sembuh --- proses berlanjut --- glue ear 2.M.Timpani Perforasi : a. Sembuh --- menutup ---- cicatrik b. Sembuh --- tidak menutup --- dry ear c. Tidak sembuh --- otitis media kronik TERAPI - antibiotik - analgetik/antipiretik - jangan lupa terapi I.S.P.A - parasentese

PARASENTESE ( MIRINGOTOMI )

- Dilakukan pada stadium I, II, III dikwadran anteroiferior - Mencegah perforasi spontan --- per primam - Mencegah komplikasi : - antritis - otitis media adesiva - Untuk drainase : - menurunkan panas - mengurangi rasa sakit - Untuk pengobatan lokal

PERFORASI M.TIMPANI

Bila ada perforasi m.timpani ada beberapa hal yang perlu diperhatikan 1. Letak perforasi :- sentral - attik - marginal/perifer 2. Luas perforasi : - kecil - besar - subtotal - total 3. Tepi perforasi : - licin, tebal - tidak rata, tipis 4. Jumlah perforasi : - single - multiple

OTITIS MEDIA KRONIK


KLASIFIKASI Klasifikasi mengacu pada pembagian fisiologik dari telinga tengah. Telinga tengah dibagi atas dua bagian oleh diafragma timpani, menjadi : 1. Timpani anterior yang terdiri atas : - mesotimpani - hipotimpani - tuba eustakhii 2. Timpani posterior - epitimpani - retrotimpani

$. Diafragma timpani terdiri atas : - rangkaian tulang pendengaran - mesenterium timpani KLASIFIKASI

I. TIPE TUBOTIMPANAL (SAFE EAR) 1. Permanen perforation syndrom 2. Persistent mocosal disease
2. TIPE ATIKOANTRAL (UNSAFE EAR) 1. Timpano mastoid disease 2. Kholesteatoma

TUBO TIMPANAL DISEASE peradangannya dibag. timpani anterior sering dijumpai pada anak perforasi m.timpani sentral kronisitas, karena disfungsi tuba jarang menimbulkan komplikasi discharge : serus, mukus, mukopurulen

Bentuknya : 1. Permanen Perforation Syndrom - m.timp. tetap berlobang,--> dry ear - dapat kambuh lagi bila : - ada I.S.P.A - kemasukan air

2. Persistent Mucosal Disease Mukosa tidak dapat pulih kembaliseperti semula, telah berubah menjadi : - jar.fibrous - jar.granulasi - polip Discharge : - serus - mukous - purulen - dan kombinasinya Biasanya terdapat pada penderita yang keadaan umum kurang, anemis, penyakit sistemis

II. ATTICO ANTHRAL DISEASE - peradangan ditimpani posterior - sering menimbulkan komplikasi karena drainase yang kurang baik dikarenakan adanya diafragma timpani. II.1. Tipe Timpanomastoid - perforasi m.timpani : - marginal - atik - discharge purulen, kuning kental berbau - terdapat pada semua umur - komplikasi mastoiditis

II.2. Kholesteatoma

Klasifikasi : a. Kholesteatoma Kongenital b. Kholesteaoma Aquisita : - Primer - Sekunder


Yang termasuk Otitis Media hanya : Kholesteatoma Aquisita Sekunder

KHOLESTEATOMA KONGENITAL - Asal sisa2 embrional ektoderm - Terdapat : - ditelinga : - apex os petrosus - kavum timpani - diluar telinga : - ginjal - sinus para nasal - Sinonim : Primary Epidermoid Tumor - Diagnosis : - tidak ada riwayat infeksi ( Otitis Media ) - tidak ada riwayat oklusi tube - m.timpani utuh - lokasi pada umumnya di os petrosus, sehingga sering menimbulkan parese n.VII

KHOLESTEATOMA AQUISITA PRIMER

- Etiologi : obstruksi tuba kronik, terjadi retraksi membr. Shrapnell ---> membentuk kantong di epitim. -Sinonim : - retraksi kholesteatoma - invaginasi kholesteatoma -Diagnosis : - tidak ada riwayat O.M - ada riwayat oklusi tubae - perforasi m.timp. di pars flasida - invaginasi teori ---> tekanan dalam kavum timp. turun ---> retraksi membr.Shrapnell ---> Kholes.

KHOLESTEATOMA AQUISITA SEKUNDER - Kausa : Otitis Media Kronik - Teori : a. Metaplasia teori Karena peradangan yang terus menerus, epitel kavum timpani mengalami metaplasi sel kolumner ---> kuboid ---> gepeng ( squamous ) ---> kholesteatoma b. Imigrasi teori Perforasi marginal ---> epitel kulit c.a.e masuk kedalam kavum timpani ---> kholesteatoma - Gejala :

-Gejala : - histologis sama dengan kholes. aquisita primer - jalannya lebih progresif - discharge : - mukopurulen - kental - berbau - cepat menimbulkan komplikasi, seperti : - paralise N.VII - ketulian mula2 C.H.L kemudian S.N.H.L - labirintitis - mastoiditis - meningitis

DIAGNOSA BANDING KHOLESTEATOMA


TANDA2
Obstruksi Tuba Riwayat O.M M.Timpani KONGENITAL (-) (-) Utuh AQUISITA PRIMER ( ++ ) ( )
-Retraksi -Perf.Atik

AQUISITA SEKUNDER () (+) Perforasi -Sentral - Marginal

Lokasi
Asal

Os Petrosus
Embrional

Epitimpani
Retraksi Kholes Invaginasi teori

Meso/hipo
Metaplasi teori Imigrasi teori

MASTOIDITIS
Radang mukoperiost selule mastoid atau tulang mastoid Gejala : - otoroe yang profus - discharge kuning, kental, berbau - rasa sakit belakang telinga spontan atau pada penekanan - C.H.L

PATOGENESE Rad.mukoperiost selule ---> edema mukosa ---> Kongesti ---> trombus tromboplebitis Besar perdarahan mast.tromboplebitis

nekrose Mukosa & selule squesterisasi Mast.tipe koalesen

mast.tipe hemorargik

O.M.K DICURIGAI MASTOIDITIS, BILA :

@ Discharge profus, kental, kuning, berbau @ Asheron sign / reservoir sign + @ Perforasi m.Timp. attic / marginal @ Bengkak di posterosuperior C.A.E ( Gelle absces ) @ Absces/fistel retroaurikuler @ Granulasi, polip di. C.A.E @ Bezold absces, Maurette absces

Komplikasi : A.Intrakranial - meningitis - absces otak - Subdural absces

B.Ekstrakranial - paralisa N.VII - labirintitis - fistel retroaurikuler

O.M.E
OTITIS MEDIA dengan EFUSI Definisi : O.M.E adalah radang mukoperiostium rongg telinga tengah yang ditandai adanya cairan dan m.timp tetap utuh

Macamnya tergantung efusinya : EKSUDAT ---> O.M Eksudativa nama lain : - hidrotimpanum - airo otitis - baro otitis

SEROUS ---> O.M Serosa : - S.O.M - O.M Kataralis MUKOID ---> O.M Mukoid : - M.O.M - O.M Sekretoria - Glue ear

PENYEBAB O.M.E - obstruksi tuba kronis - alergi - barotrauma : adanya perubahan yang mendadak dalam kavum timpani - O.M.A dimana m.timp utuh ---> cairan purulen di resorbsi ---> sekret kental ---> glue ear

PATOGENESE O.M.E

Oleh karena obstruksi tuba kronis sedang proses pertukaran gas di kav.timp tetap berjalan ---> - di kav.timp O2 kurang, CO2 bertambah - di kapiler PO2 turun, PCO2 tetap ---> terjadi perubahan ratio PO2 : PCO2 kapiler ---> permeabilitas kapiler naik --- > keluar cairan darah/serus ---> udem interseluler ---> cairan melalui antar sel masuk ke kavum timp. ---> terjadi efusi (OME) fase pasif - lama kelamaan ---> oleh karena rangsangan pada mukosa ---> sel sekretorik & sel goblet akan bertambah ---> menghasilkan sekresi mukus ---> O.M.E fase aktif

GEJALA - telinga seperti tertutup/rasa penuh - tinnitus yang pulsasi, freq. rendah - tuli hantaran, lama2 SNHL - displakusis/mendengar dobel - m.timp bisa normal, retraksi, cembung TERAPI - Mengeluarkan cairan ---> PC - Medikamen : dekongestan, antihistamin, steroid - Cari penyebabnya

KOMPLIKASI - m.timpani : - retraksi - atrofi - kholesteatoma - kavum timpani : - O.M.K - kholesteatoma - Telinga dalam : S.N.H.L

TUBA EUSTACHII
Tuba Eustachii merupakan satu2-nya pintu gerbang ke kavum timpani, karenanya sangat penting untuk ae rasi dan drainase
Patologi Tuba Eustachii adalah insufisiensi (sumbatan) a. Tersumbat ostiumnya : Semua proses patologi dinasofaring : I.S.P.A, tumor nasofaring, adenoiditis b. Tersumbat pada lumenya : radang, post radiasi c. Terdesak jaringan perituba : tonsilitis kronik, tumor nasofaring

Gejala : - kurang dengar - tinitus - telinga terasa penuh - otofoni

Terapi : - valsava - katerisasi - operasi - hilangkan kausanya

LABIRINTITIS
KAUSA : - O.M.K - Kholestetaoma - Mastoiditis - Trauma Jalannya infeksi melalui : - fistel kanalis semisirkularis lateralis - foramen ovale - foramen rotundum - merusak promontorium

Gejalam umum - gangguan keseimbangan - gangguan pendengaran - nausea muntah - pusing - keringat dingin

KLASIFIKASI

-Lab. Sirkumskripta -Lab. Diffusa

FRAKTUR OS TEMPORALE
Longitudinal
- 80% - 90% - temporal - sejajar axis - atap c.a.e & kav.timp - labirin utuh - tidak ada vertigo - m.timpani robek - C.H.L - timbul lambat

Transversal

-10%-20% - benturan frontal/osipital - garis fraktur tegak lurus axis - mengenai :- promontorium - labirin - vertigo - m.timpani utuh - S.N.H.L - parese n.VII timbul :- cepat

Anda mungkin juga menyukai