Bab III E05rnm
Bab III E05rnm
B. Aksesibilitas
Aksesibilitas ke dan dari TN Baluran dapat dikatakan sangat lancar, ini
disebabkan adanya jalan raya antar Pulau Bali dan Banyuwangi dengan Surabaya
yang melintasi kawasan. Dengan demikian TN Baluran dapat dijangkau dengan
kendaraan darat dari berbagai kota-kota penting di sekitarnya.
C. Topografi
TN Baluran mempunyai bentuk topografi datar sampai bergunung-gunung
dan mempunyai ketinggian antara 0 sampai 1.247 meter di atas permukaan laut.
Bentuk topografi datar sampai berombak relatif mendominasi kawasan ini.
Dataran rendah di kawasan ini terletak di sepanjang pantai yang merupakan batas
kawasan sebelah timur dan utara. Sedangkan di selatan dan barat mempunyai
bentuk lapangan relatif bergelombang. Daerah tertinggi terletak di tengah-tengah
kawasan, diantaranya Gunung Baluran (1.247 m). Daerah ini topografinya
berbukit sampai bergunung. Beberapa gunung yang terdapat dalam kawasan serta
ketinggiannya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 1. Beberapa Gunung yang terdapat dalam Kawasan TN Baluran Tahun 1995
No Nama Gunung Tinggi (m dpl)
1 Gunung Klosot 940
2 Gunung Baluran 1.247
3 Gunung Glengseran 124
4 Gunung Montor 64
5 Gunung Kakapa 114
6 Gunung Priuk 211
Sumber : Rencana Pengelolaan TN Baluran (Buku I : Tahun 1995-2020)
D. Iklim
TN Baluran beriklim monsoon dengan musim kemarau yang panjang.
Musim hujan terjadi pada bulan Desember sampai bulan April, sedangkan musim
kemarau terjadi pada bulan Mei sampai bulan November. Menurut Schmidt dan
Fergusson, TN Baluran termasuk dalam kelas iklim tipe E dengan temperatur
berkisar antara 27,2 0 C sampai 30,9 0 C, kelembaban udara 77 %, kecepatan angin
7 knots dan arah angin dipengaruhi oleh arus tenggara yang kuat. Pengaruhnya
terlihat pada distribusi musim panas dan hujan dimana pada bulan April sampai
dengan Oktober musim kemarau dan akhir bulan Oktober sampai dengan awal
April musim hujan (Anonim 1995).
F. Hidrologi
Di TN Baluran terdapat dua buah sungai yang cukup besar, yaitu Sungai
Bajulmati dan Sungai Klokoran. Sungai Bajulmati dan Sungai Klokoran yang
membentuk batas TN Baluran di sebelah Selatan dan Barat bermuara pada Pantai
Utara dan Timur Pulau Jawa. Mata air yang berasal dari resapan air masuk
kedalam tanah dan akhirnya muncul di permukaan tanah yang lebih rendah
terdapat di Kelor, Popongan, Bama, Mesigit (daerah pantai), Teluk Air Tawar dan
Tanjung Sedano. Di Kacip terdapat sumber air yang berpengaruh terhadap
kehidupan satwa dan petugas TN Baluran yang bertugas di Resort Bekol dan
sekitarnya, terutama pada musim kemarau (Anonim 1995).
H. 3. Kependudukan
Jumlah penduduk di lima desa penyangga kawasan TN Baluran sebanyak
42.893 orang, dengan rincian pada tabel berikut :
Tabel 4. Jumlah Penduduk Desa Penyangga TN Baluran Tahun 2004
No. Desa Laki-laki Perempuan Jumlah
1. Wonorejo 4.078 4.036 8.114
2. Sumberwaru 3.161 3.633 6.794
3. Sumberanyar 6.886 6.792 13.678
4. Bajulmati 3.843 3.721 7.564
5. Watukebo 3.272 3.471 6.743
Jumlah 21.240 21.653 42.893
Sumber : Monografi desa dan kecamatan yang bersangkutan tahun 2004
H. 4. Pendidikan
Tingkat pendidikan masyarakat dari lima desa penyangga TN Baluran
umumnya masih tergolong rendah, sebagian besar tingkat pendidikan yang
mereka miliki hanya mencapai jenjang SD.
Tingkat pendidikan yang rendah dapat mencerminkan tingkat kesadaran
yang rendah terhadap kelestarian alam, sehingga yang lebih diutamakan adalah
pemenuhan kebutuhan hidup. Hal ini dapat lebih memungkinkan timbulnya
kecenderungan memilih alternatif untuk mengeksploitasi potensi kawasan hutan
tanpa memikirkan dampak kerusakan yang dapat ditimbulkan bila eksploitasi
tersebut dilakukan secara berlebihan dan terus menerus. Tingkat pendidikan
masyarakat dari lima desa penyangga TN Baluran dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5. Tingkat Pendidikan Masyarakat Desa Penyangga TN Baluran
No Tingkat Pendidikan Wonorejo Sumberwaru Sumberanyar Bajulmati Watukebo
1. Belum Sekolah ∗) ∗) 1.434 1.177 870
2. Tidak Tamat SD ∗) 55 649 2.634 519
3. Tamat SD 3.106 1.146 6.607 1.390 2.117
4. SLTP 1.747 213 2.126 806 1.514
5. SLTA 1.261 122 896 588 462
6. Akademi 35 48 74 18 11
7. Sarjana 30 19 26 37 7
Jumlah 6.179 1.603 11.812 6.650 5.500
Sumber : Monografi desa dan kecamatan yang bersangkutan tahun 2004
Keterangan : ∗ ) Tidak ada data
H. 5. Mata Pencaharian
Sebagian besar masyarakat di lima desa penyangga TN Baluran bergerak
pada sektor pertanian dan perkebunan yaitu sebagai petani dan buruh tani,
sedangkan yang lainnya adalah karyawan, pedagang, peternak, penggembala,
tukang, nelayan dan pensiunan. Dalam sektor pertanian, jumlah buruh tani yang
tidak memiliki lahan cukup tinggi. Disamping itu pertanian juga dilaksanakan
pada lahan kering, dan bergantung pada musim serta kondisi pengairan. Hal ini
menyebabkan tingkat perambahan oleh masyarakat desa ke dalam kawasan TN
Baluran pada musim kemarau cukup tinggi.
Jenis-jenis tanaman yang ditanam pada lahan pertanian adalah padi, jagung,
ubi kayu, kacang tanah, kacang hijau, kedelai, dan buah-buahan seperti mangga,
pisang serta sayuran. Perkebunan yang ada terdiri dari kebun kelapa, kapuk dan
kapas. Selain itu juga terdapat areal pertambakan. Berbagai sektor ini sebenarnya
membuka kesempatan masyarakat untuk memperoleh lapangan pekerjaan dengan
harapan dapat mengurangi tingkat ketergantungan terhadap kawasan TN Baluran.
Secara lengkap mata pencaharian masyarakat desa penyangga kawasan TN
Baluran dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 6. Jenis Pekerjaan Masyarakat Desa Penyangga TN Baluran
No Jenis Pekerjaan Wonorejo Sumberwaru Bajulmati Watukebo
Sumberanyar
1. PNS 142 53 58 47 34
2. ABRI 32 10 13 12 12
3. Swasta 27 107 295 143 18
4. Wiraswasta 90 860 1.867 82 35
5. Petani 451 924 1.521 1.321 1.647
6. Tukang 167 60 227 - -
7. Buruh Tani 2.726 1.485 1.624 2.541 1.704
8. Pensiunan 38 72 25 13 14
9. Nelayan 1.134 360 3.739 151 -
10. Jasa - 15 806 130 47
11. Peternak 1.100 89 950 4 9
12. Pedagang 134 131 340 219 61
Jumlah 5.897 4.166 11.465 4.663 3.581
Sumber : Monografi desa dan kecamatan yang bersangkutan tahun 2004