Anda di halaman 1dari 23

TONSILITIS

Created By : Atika

15/09/2013

KMB THT

Definisi Tonsilitis adalah suatu peradangan pada hasil tonsil (amandel), yang sangat sering ditemukan, terutama pada anak-anak

15/09/2013

KMB THT

KLASIFIKASI
Macam-macam tonsillitis menurut Imam Megantara (2006) 1. Tonsillitis akut Disebabkan oleh streptococcus pada hemoliticus, streptococcus viridians, dan streptococcus piogynes, dapat juga disebabkan oleh virus. 2. Tonsilitis falikularis Tonsil membengkak dan hiperemis, permukaannya diliputi eksudat diliputi bercak putih yang mengisi kipti tonsil yang disebut detritus. Detritus ini terdapat leukosit, epitel yang terlepas akibat peradangan dan sisa-sisa makanan yang tersangkut. 3. Tonsilitis Lakunaris Bila bercak yang berdekatan bersatu dan mengisi lacuna (lekuk-lekuk) permukaan tonsil. 4. Tonsilitis Membranosa (Septis sore Throat) Bila eksudat yang menutupi permukaan tonsil yang membengkak tersebut menyerupai membrane. Membran ini biasanya mudah diangkat atau dibuang dan berwarna putih kekuning-kuningan. 5. Tonsilitis Kronik Tonsillitis yang berluang, faktor predisposisi : rangsangan kronik (rokok, makanan) pengaruh cuaca, pengobatan radang akut yang tidak adekuat dan hygiene mulut yang buruk.
15/09/2013 KMB THT 3

ETIOLOGI
Menurut Adams George (1999) Tonsilitis bakterialis supuralis akut. paling sering disebabkan oleh streptokokus beta hemolitikus grup A. 1. Pneumococcus 2. Staphilococcus 3. Haemalphilus influenza 4. Kadang streptococcus non hemoliticus atau streptococcus viridens.
15/09/2013 KMB THT 4

PATOFISIOLOGI....
Droplet Infeksi

Reaksi Jaringan

Tonsil Bengkak dan Hiperemesis

Pembesaran Kelenjar Limfe Submandibulla

15/09/2013

KMB THT

MANIFESTASI KLINIS...
Menurut Mansjoer, A 1999 : 1. Pasien mengeluh ada penghalang di tenggorokan 2. Tenggorokan terasa kering 3. Persarafan bau 4. Pada pemeriksaan tonsil membesar dengan permukaan tidak rata, kriptus membesar dan terisi detritus 5. Tidak nafsu makan 6. Mudah lelah 7. Nyeri abdomen 8. Pucat 9. Letargi 10. Nyeri kepala 11. Disfagia (sakit saat menelan) 12. Mual dan muntah

15/09/2013

KMB THT

Penatalaksanaan / Pengobatan
Penatalaksanaan tonsilitis secara umum : a) Jika penyebabnya bakteri, diberikan antibiotik peroral (melalui mulut) selama 10 hari, jika mengalami kesulitan menelan, bisa diberikan dalam bentuk suntikan. b) Pengangkatan tonsil (tonsilektomi) dilakukan jika : 1. Tonsilitis terjadi sebanyak 7 kali atau lebih / tahun. 2. Tonsilitis terjadi sebanyak 5 kali atau lebih / tahun dalam kurun waktu 2 tahun. 3. Tonsilitis terjadi sebanyak 3 kali atau lebih / tahun dalam kurun waktu 3 tahun. 4. Tonsilitis tidak memberikan respon terhadap pemberian antibiotik.

15/09/2013

KMB THT

ASUHAN KEPERAWATAN

15/09/2013

KMB THT

Dx 1 : Kerusakan menelan berhubungan dengan proses inflamasi. Tujuan : Setelah dlakukan tindakan keperawatan terapi menelan selama 3 x24 jam diharapkan tidak ada masalah dalam makan sehingga kerusakan menelan dapat diatasi Kriteria hasil : a) Reflek makan b) Tidak tersedak saat makan c) Tidak batuk saat menelan d) Usaha menelan secara normal e) Menelan dengan nyaman Intervensi : 1. Pantau gerakan lidah klien saat menelan 2. Hindari penggunaan sedotan minuman 3. Bantu pasien untuk memposisikan kepala fleksi ke depan untuk menyimpkan menelan. 4. Libatkan keluarga untuk memberikan dukungan dan penenangan pasien selama makan / minum obat.
15/09/2013 KMB THT 9

Dx 2 : Nyeri akut berhubungan dengan pembengkakan jaringan tonsil.


Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan manejemen nyeri selama 3 x 24 jam diharapkan tidak ada masalah dalam nyeri sehingga nyeri dapat hilang atau berkurang Kriteria hasil : a. Mengenali faktor penyebab. b. Mengenali serangan nyeri. c. Tindakan pertolongan non analgetik d. Mengenali gejala nyeri e. Melaporkan kontrol nyeri Intervensi : 1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi. 2. Ajarkan teknik non farmakologi dengan distraksi / latihan nafas dalam. 3. Berikan analgesik yang sesuai. 4. Observasi reaksi non verbal dari ketidanyamanan. 5. Anjurkan pasien untuk istirahat.
15/09/2013 KMB THT 10

Dx 3: Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia.

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan manejemen nutrisi selama 3 x 24 jam diharapkan tidak ada masalah nutrisi sehingga ketidak seimbangan nutrisi dapat teratasi
Kriteria hasil : a. Adanya peningkatan BB sesuai tujuan b. BB ideal sesuai tinggi badan c. Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi d. Tidak ada tanda-tanda malnutrisi.

Intervensi : 1. Berikan makanan yang terpilih 2. Kaji kemampuan klien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan 3. Berikan makanan sedikit tapi sering 4. Berikan makanan selagi hangat dan dalam bentuk menarik.

15/09/2013

KMB THT

11

Dx 4: Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan fever treatment selama 3 x 24 jam diharapkan tidak ada masalah dalam suhu tubuh sehingga suhu tubuh kembali normal atau turun. Kriteria hasil : a. Suhu tubuh dalam rentang normal b. Suhu kulit dalam batas normal c. Nadi dan pernafasan dalam batas normal.
Intervensi : 1. Monitor suhu sesering mungkin 2. Monitor warna, dan suhu kulit 3. Monitor tekanan darah, nadi, dan pernafasan. 4. Monitor intake dan output 5. Berikan pengobatan untuk mengatasi penyebab demam.

15/09/2013

KMB THT

12

15/09/2013

KMB THT

13

DEFINISI Rinitis adalah suatu inflamasi membran mukosa hidung dan mungkin dikelompokan baik sebagai rinitis alergik atau non-alergik.

15/09/2013

KMB THT

14

Rhinitis ada dua macam 1. Alergi rhinitis Rhinitis alergi atau hay fever disebabkan oleh allergen musiman dapat dibagi menjadi spesifik yang penyebabnya debu rumah atau di tempat lainya; bulu binatang, asap rokok, kabut, tepung sari, makanan, mainan,dsb. Dan nonspesifik yang disebabkan oleh gangguan metabolic, gangguan saraf otonom yang berpusat di thalamus, hipotalamus, dan nucleus basalis. 2. Nonalergi rhinitis Penyebab nonallergic rhinitis termasuk: uap, odors, suhu, atmospheric perubahan, asap, lainnya irritants. Gejala dari nonallergic rhinitis termasuk: bersin, kongesti, pilek, gatal hidung, tenggorokan, mata, telinga.

15/09/2013

KMB THT

15

ETIOLOGI
Belum jelas, beberapa hal yang dianggap sebagai penyebabnya seperti infeksi oleh kuman spesifik, yaitu spesies Klebsiella, yang sering Klebsiella ozanae, kemudian stafilokok, sreptokok, Pseudomonas aeruginosa, defisiensi Fe, defisiensi vitamin A, sinusitis kronik, kelainan hormonal, dan penyakit kolagen. Mungkin berhubungan dengan trauma atau terapi radiasi.

15/09/2013

KMB THT

16

MANIFESTASI KLINIK
Gejala lokal berupa kongesti nasal, rabas nasal (purulen dengan rinitis bakterialis),bersin-bersin, batuk, hidung tersumbat, beringus, gatal pada hidung, hidung berair, sakit tenggorokan, dan tidak enak badan, tinnitus (rasa ada dengung di telinga) , rasa penuh di telinga.

15/09/2013

KMB THT

17

PATOFISIOLOGI....
INFLAMASI MUKOSA HIDUNG

HIPERSEKRESI KEL. SEROSA PADA HIDUNG & SINUS

MEMBRAN PROPRIA HIDUNG &SINUS SEMBAB

TERISI CAIRAN INTERSTITIUM

MENGELUARKAN SEKRET HIDUNG

15/09/2013

KMB THT

18

15/09/2013

KMB THT

19

Diagnosa Keperawatan 1 : Cemas berhubungan dengan Kurangnya Pengetahuan tentang penyakit dan prosedur tindakan medis Tujuan : Cemas klien berkurang/hilang Kriteria : a. Klien akan menggambarkan tingkat kecemasan dan pola kopingnya b. Klien mengetahui dan mengerti tentang penyakit yang dideritanya serta pengobatannya.
Intervensi 1. Kaji tingkat kecemasan klien 2. Berikan kenyamanan dan ketentaman pada klien : - Temani klien, Perlihatkan rasa empati 3. Berikan penjelasan pada klien tentang penyakit yang dideritanya perlahan, tenang seta gunakan kalimat yang jelas, singkat mudah dimengerti 4. Singkirkan stimulasi yang berlebihan misalnya : - Tempatkan klien diruangan yang lebih tenang - Batasi kontak dengan orang lain /klien lain yang kemungkinan mengalami kecemasan 5. Observasi tanda-tanda vital. 6. Bila perlu , kolaborasi dengan tim medis Rasional 1. Menentukan tindakan selanjutnya 2. Memudahkan penerimaan klien terhadap informasi yang diberikan 3. Meningkatkan pemahaman klien tentang penyakit dan terapi untuk penyakit tersebut sehingga klien lebih kooperatif 4. Dengan menghilangkan stimulus yang mencemaskan akan meningkatkan ketenangan klien. 5. Mengetahui perkembangan klien secara dini. 6. Obat dapat menurunkan tingkat kecemasan klien
20

15/09/2013

KMB THT

Diagnosa Keperawatan 2 : Ketidakefektifan jalan nafas berhubungan dengan obstruksi /adnya secret yang mengental. Tujuan : Jalan nafas efektif setelah secret dikeluarkan Kriteria : a. Klien tidak bernafas lagi melalui mulut b. Jalan nafas kembali normal terutama hidung Intervensi a. Kaji penumpukan secret yang ada b. Observasi tanda-tanda vital. c. Kolaborasi dengan team medis Rasional a. Mengetahui tingkat keparahan dan tindakan selanjutnya b. Mengetahui perkembangan klien sebelum dilakukan operasi c. Kerjasama untuk menghilangkan obat yang dikonsumsi

15/09/2013

KMB THT

21

Diagnosa Keperawatan 3 : Gangguan pola istirahat berhubungan dengan penyumbatan pada hidung Tujuan : klien dapat istirahat dan tidur dengan nyaman Kriteria : - Klien tidur 6-8 jam sehari Intervensi a. Kaji kebutuhan tidur klien. b. ciptakan suasana yang nyaman. c. Anjurkan klien bernafas lewat mulut d. Kolaborasi dengan tim medis pemberian obat Rasional a. Mengetahui permasalahan klien dalam pemenuhan kebutuhan istirahat tidur b. Agar klien dapat tidur dengan tenang c. Pernafasan tidak terganggu. d. Pernafasan dapat efektif kembali lewat hidung

15/09/2013

KMB THT

22

15/09/2013

KMB THT

23

Anda mungkin juga menyukai