Anda di halaman 1dari 10

BAB IV PROFIL DESA BANJARWARU

4.1.

Lokasi dan Kondisi Geografis Desa Banjarwaru merupakan salah satu desa yang secara administratif

termasuk dalam wilayah Kecamatan Ciawi Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Secara geografis, desa ini berbatasan dengan Desa Bendungan dan Desa Ciawi di bagian Utara, dan di sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Banjarwangi dan Desa Teluk Pinang. Di sebelah Timur desa ini berbatasan dengan Desa Sukamahi, Kecamatan Megamendung, sementara di sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Harjasari, Kota Bogor.

Gambar 4. Peta Desa Banjarwaru

Desa Banjarwaru terdiri dari tiga dusun, enam Rukun Warga (RW), dan 26 Rukun Tetangga (RT) yang tersebar di empat wilayah perkampungan, yaitu: Babakan, Kubang, Tajur Pugug, dan Gugunung. Perkampungan di desa ini

40

terpisahkan satu dengan lainnya oleh areal pertanian sawah dan ladang atau oleh jalan perkampungan yang sebagian besar berupa jalan yang sudah disemen. Desa Banjarwaru berjarak sejauh 1 km dari pusat Kecamatan Ciawi, 41 km dari ibukota Kabupaten Bogor, dan 127 km dari ibukota Provinsi Jawa Barat. Untuk menjangkau desa ini dibutuhkan waktu tempuh selama sekitar satu setengah jam perjalanan jika menggunakan kendaraan bermotor dari ibukota Kabupaten Bogor. Desa yang terletak di sebelah Selatan Kota Bogor ini, dapat dicapai dengan menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum. Kendaraan umum yang tersedia merupakan angkutan umum dengan trayek Sukasari-Cibedug, yang beroperasi sejak pukul 05.00 sampai dengan pukul 23.00 WIB.

4.2.

Tata Guna Lahan di Desa Banjarwaru Luas wilayah Desa Banjarwaru sekitar 128,28 Hektar, dengan alokasi

penggunaan lahan sebagaimana disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Luas Wilayah Desa Banjarwaru menurut Jenis Peruntukan Lahan, Tahun 2006 Jenis Peruntukan Tanah Permukiman/Pekarangan Pertanian Perkantoran Sekolah Puskesmas dan Klinik Kesehatan Tempat Peribadatan Jalan Desa dan Jalan Kabupaten Pemakaman Kantor Desa Tanah Bengkok Lainnya Total
Sumber: Laporan Kepala Desa Banjarwaru Tahun 2006

Luas (Ha) 84,9 20,25 6,8 0,7 0,1 1,4 3,3 1,4 0,04 1,54 7,85 128,28

Persen (%) 66,18 15,79 5,30 0,55 0,08 1,09 2,57 1,09 0,03 1,20 6,12 100,00

41

Seperti terlihat pada Tabel 1 tersebut, hampir lebih dari sepertiga wilayah Desa Banjarwaru merupakan wilayah permukiman bagi warga setempat. Dengan dominasi peruntukan lahan yang digunakan untuk permukiman menunjukkan tingkat kepadatan penduduk disana. Namun demikian, tingkat kepadatan peduduk disana hanya terfokus pada wilayah-wilayah tertentu. Peruntukan lahan untuk pekarangan pada setiap rumah hanya sedikit saja, karena sebagian besar rumah warga di desa ini tidak memiliki pekarangan. Hanya sedikit warga saja yang masih memiliki pekarangan. Peruntukan lahan terluas kedua di Desa Banjarwaru yaitu sebagai lahan pertanian. Luas lahan pertanian yang tidak begitu luas disebabkan oleh beralihnya kepemilikan lahan tersebut. Semula lahan pertanian tersebut adalah milik warga, namun seiring jalannya waktu, lahan pertanian tersebut menjadi milik swasta melalui proses pembebasan tanah yang terjadi sekitar tahun 1992. Oleh karena lahan tersebut dibiarkan oleh pemiliknya (PT. Traya), warga berinisiatif untuk menggarapnya dengan membudidayakan singkong, pepaya, jagung dan pisang. Lahan sawah di Desa Banjarwaru hanya tinggal sedikit karena sebagian besar lahan yang dahulu merupakan lahan sawah telah beralih fungsi menjadi lahan kering karena tidak semua lahan tersebut digarap oleh warga. Selanjutnya dengan masing-masing persentase yang tidak terlalu besar lahan di desa ini digunakan sebagai perkantoran, jalan desa dan jalan kabupaten, tanah bengkok, tempat peribadatan dan pemakaman, sarana dan prasarana pendidikan, dan kepentingan lainnya.

42

4.3.

Kondisi Umum Penduduk Desa Banjarwaru Jumlah penduduk Desa Banjarwaru Kecamatan Ciawi Kabupaten Bogor

sampai dengan bulan Desember Tahun 2005 tercatat seluruhnya berjumlah 7.593 jiwa. Dengan total kepala keluarga sebanyak 1.772 jiwa. Dari Tabel 2 diketahui bahwa jumlah penduduk Desa Banjarwaru lebih banyak yang berjenis kelamin laki-laki dibandingkan dengan penduduk yang berjenis kelamin perempuan. Tabel 2. Jumlah Penduduk Desa Banjarwaru menurut Jenis Kelamin, Tahun 2006 Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Total Jumlah (jiwa) 3.964 3.629 7.593 Persen (%) 52,21 47,79 100,00

Sumber: Laporan Kepala Desa Banjarwaru Tahun 2006

Berdasarkan Tabel 3 diketahui bahwa jumlah penduduk Desa Banjarwaru terbanyak berada pada kelompok umur muda dan produktif. Hal ini terlihat dari persentase yang cukup tinggi pada kelompok umur penduduk tersebut. Terdapat kecenderungan bahwa semakin tua kelompok umur penduduknya, maka semakin rendah persentasenya. Namun demikian, bila dibandingkan antara kelompok umur muda dan produktif tersebut, persentase yang lebih tinggi berada pada kelompok umur muda, yaitu antara 0-4 tahun hingga 10-14 tahun. Persentase terendah dijumpai pada kelompok umur tua, yaitu antara kelompok umur 55-59 tahun hingga 70 tahun. Kemudian apabila jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur tersebut juga dilihat berdasarkan jenis kelamin, maka akan terlihat pada sebagian besar kelompok umur tersebut, jumlah laki-laki lebih banyak bila dibandingkan dengan jumlah perempuan. Hal ini dimungkinkan karena penduduk yang berjenis

43

kelamin laki-laki di Desa Banjarwaru lebih banyak bila dibandingkan dengan penduduk yang berjenis kelamin perempuan. Selengkapnya di bawah ini disajikan data mengenai jumlah penduduk Desa Banjarwaru berdasarkan golongan umur dan jenis kelamin. Tabel 3. Jumlah Penduduk Banjarwaru menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin, Tahun 2006 (dalam persen) Kelompok Umur (tahun) 0-4 5-9 10-14 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 65-69 70 Total (%) Total (jiwa) L 4,74 5,35 5,78 4,33 4,16 4,82 4,54 3,87 3,95 3,03 3,69 1,32 1,17 0,92 0,53 52,21 3.964 P 5,00 4,99 4,77 4,93 5,11 4,43 4,37 4,31 2,86 2,29 1,80 0,90 0,83 0,68 0,53 47,79 3.629 Total 9,75 10,34 10,55 9,26 9,27 9,25 8,92 8,18 6,81 5,32 5,49 2,21 2,00 1,61 1,05 100,00 7.593

Keterangan: L : Laki-laki P : Perempuan Sumber: Laporan Kepala Desa Banjarwaru Tahun 2006

Dari Tabel 4 mengenai jumlah penduduk Desa Banjarwaru menurut tingkat pendidikan, dapat diketahui bahwa jumlah terbesar penduduk disana adalah mereka yang putus sekolah. Kebanyakan dari mereka yang putus sekolah tersebut, hanya bersekolah hingga tingkat Sekolah Dasar (SD). Diduga hal tersebut dikarenakan faktor ekonomi. Dengan demikian, tingkat partisipasi penduduk disana terhadap pendidikan tergolong rendah. Seperti karakteristik desa

44

pada umumnya, sebagian besar penduduk disana hanya mengenyam pendidikan hingga tingkat Sekolah Dasar (SD). Jumlah terbesar kedua penduduk Desa Banjarwaru yang bersekolah yaitu mereka yang sekolah hingga bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP), kemudian diikuti oleh penduduk yang sekolah hingga Sekolah Menengah Atas (SMA). Di Desa Banjarwaru pun ada penduduk yang sekolah hingga tingkat perguruan tinggi, namun jumlahnya sedikit sekali. Dari data tersebut diketahui bahwa terdapat kecenderungan semakin tinggi tingkat pendidikan, maka semakin rendah partisipasi penduduk terhadap pendidikan tersebut. Tabel 4. Jumlah Penduduk Desa Banjarwaru menurut Tingkat Pendidikan, Tahun 2006 (dalam persen) Tingkat Pendidikan Putus Sekolah Tidak Sekolah SD SMP SMA DIPLOMA 1 DIPLOMA 2 DIPLOMA 3 STRATA 1 STRATA 2 STRATA 3 Total (%) Total (jiwa)
Sumber: Laporan Kepala Desa Banjarwaru Tahun 2006

Persen (%) 32,96 1,71 32,02 16,07 14,42 0,54 0,43 0,32 0,72 0,42 0,38 100,00 7.593

Berdasarkan jumlah penduduk menurut jenis pekerjaannya, pada Tabel 5 tersebut terlihat bahwa terdapat variasi dalam hal jenis pekerjaan penduduknya. Mayoritas penduduk Desa Banjarwaru berprofesi sebagai karyawan swasta. Selain sebagai supir angkutan umum, ada juga diantara mereka yang bekerja sebagai supir pribadi. Pekerjaan sebagai petani sudah tidak begitu diminati oleh kaum

45

muda di Desa Banjarwaru. Penduduk yang berprofesi sebagai petani kebanyakan penduduk yang telah berusia lanjut. Menjamurnya pabrik-pabrik yang didirikan di sekitar Desa Banjarwaru telah memikat kaum muda disana khususnya perempuan untuk bekerja sebagai buruh pabrik. Mereka beranggapan bekerja sebagai buruh pabrik, selain gajinya lebih besar juga gengsinya lebih tinggi bila dibandingkan bekerja sebagai Pembantu Rumahtangga (PRT). Kemudian sebesar ada juga penduduk Desa Banjarwaru yang berprofesi sebagai pedagang. Jenis pekerjaan sebagai pedagang, bermacam-macam lagi jenisnya bila dilihat dari komoditi atau barang yang mereka jual dan dari skala usaha yang mereka jalankan. Tabel 5. Jumlah Penduduk Desa Banjarwaru menurut Jenis Pekerjaan, Tahun 2006 (dalam persen) Jenis Pekerjaan Petani Pedagang Pegawai Negeri TNI/POLRI Pensiunan Purnawirawan Swasta Buruh Pabrik Pengrajin/Industri Kecil Tukang Bangunan Tukang Ojek Bengkel Supir Angkutan Lainnya Total (%) Total (jiwa)
Sumber: Laporan Kepala Desa Banjarwaru Tahun 2006

Persen (%) 7,20 4,77 1,48 0,07 1,05 19,76 6,85 0,09 3,29 0,79 0,03 9,40 45,23 100,00 7.593

Profesi sebagai tukang bangunan banyak diminati oleh penduduk Desa Banjarwaru. Biasanya mereka yang bekerja sebagai tukang bangunan, juga memiliki pekerjaan yang lain. Karena pekerjaan sebagai tukang bangunan, waktunya tidak tetap begitu juga dengan penghasilan yang mereka terima

46

tergantung dari apa yang mereka kerjakan dan berapa lama mereka bekerja. Persentase penduduk yang berprofesi sebagai pegawai negeri, pensiunan purnawarman dan yang berprofesi sebagai TNI/POLRI menunjukkan persentase yang rendah. Pekerjaan sebagai tukang ojek menjadi alternatif pilihan pekerjaan bagi penduduk Desa Banjarwaru karena mudahnya proses dalam mendapatkan motor dengan cara kredit dan angsuran yang tidak begitu besar. Malah kini, tanpa Down Payment (DP) pun seseorang dapat langsung memiliki motor hanya dengan membayar angsuran pertama. Kemudian sebagian kecil penduduk di desa ini juga ada yang berprofesi sebagai pengrajin industri kecil. Ada juga penduduk Desa Banjarwaru yang memiliki usaha bengkel. Dan sisanya dengan persentase yang cukup tinggi adalah penduduk Desa Banjarwaru yang masih tergolong usia sekolah, juga penduduk yang tergolong usia lanjut. Namun ada juga diantara itu terdapat mereka yang tergolong usia bekerja namun tidak bekerja alias pengangguran. Tabel 6. Jumlah Penduduk Desa Banjarwaru menurut Agama yang Dianut, Tahun 2006 (dalam persen) Agama Islam Kristen Katholik Kristen Protestan Hindu Budha Total (%) Total (jiwa)
Sumber: Laporan Kepala Desa Banjarwaru Tahun 2006

Persen (%) 98,72 0,54 0,50 0,14 0,09 100,00 7.593

47

Berdasarkan Tabel 6, diketahui bahwa terdapat keberagaman agama yang dianut oleh penduduk Desa Banjarwaru. Meskipun demikian, mayoritas penduduknya adalah muslim. Pada Tabel 7 terlihat bahwa hampir 90 persen rumahtangga di Desa Banjarwaru adalah Rumahtangga yang Dikepalai oleh Laki-laki (RMKL), dan sisanya adalah Rumahtangga yang Dikepalai oleh Perempuan (RMKP). Tabel 7. Jumlah Kepala Keluarga (KK) di Desa Banjarwaru menurut Jenis Kelamin Kepala Keluarganya, Tahun 2006 (dalam persen) Jenis Kelamin KK Laki-laki Perempuan Total Total (KK)
Sumber: Laporan Kepala Desa Banjarwaru Tahun 2006

Persen (%) 90,29 9,71 100,00 1.772

Dilihat dari tingkat kesejahteraan penduduknya dengan menggunakan kriteria keluarga sejahtera yang dikeluarkan oleh BKKBN, tingkat kesejahteraan penduduk Desa Banjarwaru terdiri dari beberapa tingkatan. Selengkapnya mengenai jumlah keluarga menurut tingkat kesejahteraannya dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Jumlah Keluarga Desa Banjarwaru menurut Tingkat Kesejahteraan Keluarga, Tahun 2006 Tingkat Kesejahteraan Keluarga Pra-Sejahtera (Pra-KS) Keluarga Sejahtera I (KS 1) Keluarga Sejahtera II (KS II) Keluarga Sejahtera III (KS III) Keluarga Sejahtera III Plus (KS III-Plus) Total Jumlah (rumahtangga) 327 166 148 371 716 1728 Persen (%) 18,92 9,61 8,56 21,47 41,44 100,00

Sumber: Laporan Kepala Desa Banjarwaru Tahun 2006

48

Dari Tabel 8 terlihat bahwa dengan persentase sebesar 41,44 persen mayoritas keluarga di Desa Banjarwaru adalah mereka yang tergolong Keluarga Sejahtera III Plus (KS III-Plus). Kemudian sebesar 21,47 persen keluarga di desa ini adalah mereka yang tergolong Keluarga Sejahtera III (KS III). Selanjutnya sebesar 18,92 persen keluarga tergolong Keluarga Pra-Sejahtera (Pra-KS). Sisanya masing-masing dengan persentase sebesar 9,61 persen dan 8,56 persen adalah mereka yang tergolong Keluarga Sejahtera I (KS I) dan Keluarga Sejahtera II (KS II). Berdasarkan kriteria keluarga sejahtera BKKBN tersebut, yang tergolong keluarga miskin adalah mereka yang termasuk Pra-KS dan KS I. Total keluarga miskin di Desa Banjarwaru berdasarkan kriteria tersebut sebesar 28,53 persen. Dengan demikian mayoritas rumahtangga di desa ini tergolong tidak miskin.

Anda mungkin juga menyukai