1. Pendahuluan Menurut Bertens, etika merupakan ilmu yang tidak lepas dari moral. Etika bisa dipahami sebagai suatu kebiasaan, adat istiadat yang dianut oleh seeorang dalam melakukan kehidupan. Kamus besar Bahasa Indonesia memberikan pengertian etika dipahami sebagai ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk. Dapat juga dikatakan etika sebagai ilmu pengetahuan tentang ahlak atau moral. Selanjutnya Bertens memberikan penjelasan mengenai etika sebagai berikut : a. Etika merupakan nilai dan norma moral yang menjadi pegangan dalam kehidupan perorangan atau kelompok yang digunakan untuk mengatur tingkah laku. b. Etika berarti kumpulan asas atau nilai moral yang dimiliki oleh suatu masyarakat. Kalau dalam kelompok profesional biasa disebut bentuk kode etik. c. Etika berarti ilmu tentang yang baik atau buruk Hal itu akan menjadi ilmu, bila nilai-nilai yang baik itu diterima oleh masyarakat. Menurut A Sonny Keraf, membagi etika menjadi dua bagian besar, yaitu etika umum dan etika khusus. Etika umum merupakan prinsip-prinsip moral yang
mengacu pada prinsip moral dasar sebagai pengangan dalam bertindak dan menjadi tolak ukur untuk menilai baik buruknya suatu tindakan yang ada di dalam suatu masyarakat. Etika khusus merupakan penerapan moral dasar dalam bidang khusus. Etika khusus dibagi menjadi dua, yaitu etika individual dan etika sosial. Etika individual sebagai etika yang lebih menekankan pada kewajian manusia terhadap dirinya sendiri untuk mencapai kesucian hidup.Sedangkan etika sosial merupakan etika sosial yang lebih menekankan pada kewajiban, sikap dan perilaku sebagai anggota masyarakat atau anggota kelompoknya. Etika sosial dibagi menjadi etika terhadap sesama, etika keluarga, etika politik, etika lingkungan hidup, dan etika profesi. Sehingga etika profesi sebagai bagian dari etika sosial. Moralitas merupakan sifat moral atau keseluruhan azas dan nilai yang berkenaan dengan baik dan buruk (Berten, 2002:7). Moralitas bisa juga merupakan suatu pengatur dan petunujk bagi manusia dalam berperilaku agar menjai manusia yang baik, sehingga bisa menghidari perilaku yang buruk. Ajaran moral memuat pandangan tentang nilai dan norma moral yang terdapat di antara sekelompok manusia. Adapun nilai moral adalah 159
Moral Sebagai Landasan Etika Profesi.......................................................................Suwinardi kebaikan manusia sebagai manusia. Norma moral adalah tentang bagaimana manusia harus hidup supaya menjadi baik sebagai manusia. Ada perbedaan antara kebaikan moral dan kebaikan pada umumnya. Kebaikan moral merupakan kebaikan manusia sebagai manusia sedangkan kebaikan pada umumnya merupakan kebaikan manusia dilihat dari satu segi saja, misalnya sebagai suami atau isteri. Moral berkaitan dengan moralitas. Moralitas adalah sopan santun, segala sesuatu yang berhubungan dengan etiket atau sopan santun. Moralitas dapat berasal dari sumber tradisi atau adat, agama atau sebuah ideologi atau gabungan dari beberapa sumber. 2. Moral Moral dan hati nurani merupakan suatu faktor dasar apabila membicarakan tentang etika. Bertens memberikan penekanan tentang pemahaman moralitas dalam mempelajari etika, karena etika selalu berhubungan dengan tingkah laku manusia. Moral yang berasal dari bahasa latin Mos yang berarti kebiasaan atau adat istiadat. Namun secara etimologi moral berarti nilai-nilai atau norma-norma yang menjadi pegangan seseorang atau kelompok yang mengatur tingkah lakunya. Oleh sebab itu orang dikatakan bermoral, apabila orang tersebut mengikuti normanorma atau tingkah laku yang berlaku di masyarakatnya. Menurut kamus besar Bahasa Indonesia edisi kedua, kata moral memiliki arti ajaran tentang yang baik dan buruk yang diterima umum sehubungan dengan perbuatan, sikap, kewajiban dan sebagainya. Menurut Rini Darmastuti, sebagai pedoman untuk memahami apa itu moral, ada beberapa pegangan dasar, yaitu : a. Istilah moral digunakan untuk menentukan batasan dari suatu perbuatan yang baik dan buruk. b. Pemahaman tentang moral digunakan sebagai suatu istilah untuk menyatakan bahwa yang baik itu lebih dari pada yang buruk. Istilah moral sebagai nilai dasar atau adat istiadat dalam suatu masyarakat untuk memilih nilai-nilai hidup. Sebagai tataran individu, moral dipahami sebagai perlakuan yang baik atau buruk yang ukurannya disesuaikan dengan ukuran-ukuran yang diterima oleh kelompok individu itu berada.
c.
d.
Sehingga pemahaman moral secara menyeluruh merupakan suatu landasan dalam melakukan tindakan suatu kegiatan. Seeorang akan mempunyai tindakan suatu kegiatan yang baik, karena memahami benar tentang nilai-nilai kebaikan sebagai landasan dalam melakukan tindakan. Konsep moralitas sebagai suatu sistem nilai yang mengandung nasihat, perintah, atau aturan tentang bagaimana manusia harus hidup agar menjadi manusia yang benar-benar baik. Hal itu biasanya diajarkan dari genarasi satu kegenarasi lain secara turun-temurun. Moralitas sebagai sistem nilai dapat dipergunakan sebagai landasan dalam suatu kelompok yang melakukan kegiatan dengan menggunakan kemampuan pendidikan dan keahlian. Dalam melakukan kegiatan yang menggunakan kemampuan pendidikan dan keahlian sering disebut sebagai pekerjaan profesi, diperlukan landasan moral sebagai perlakuan yang baik. Secara umum kebaikan adalah sesuatu yang diinginkan, yang diusahakan dan menjadi tujuan manusia. Tingkah laku manusia adalah baik dan benar, jika tingkah laku tersebut menuju kesempurnaan manusia. Kebaikan disebut nilai, apabila kebaikan itu bagi seseorang menjadi yang konkrit. Seluruh manusia mempunyai sifat serupa dalam usaha hidupnya, yaitu menuntut kesempurnaan. Tujuan akhir manusia merupakan kebaikan tertinggi, baik manusia itu mencarinya dengan kesungguhan atau tidak. Tingkah laku atau
160
161
Moral Sebagai Landasan Etika Profesi.......................................................................Suwinardi keputusan tentang tindakan apa yang perlu dilakukan dan apa yang perlu tidak dilakukan. Disamping itu bahwa etika dapat diterapkan dalam segala aspek atau sisi kehidupan manusia, dengan demikian etika ini dapat kelompokkan menjadi beberapa bagian sesuai dengan aspek atau sisi kehidupan manusianya. 4. Profesi Seseorang dalam memenuhi kebutuhan hidupnya akan melakukan pekerjaan yang mendapatkan penghasilan. Profesi yang merupakan bagian dari suatu pekerjaan dapat juga memberikan penghasilan, namun dengan nilai lebih. Hubungan antara pekerjaan dan profesi dapat digambarkan seperti diagram Venn berikut pada gambar 1.
Profesi untuk bidang-bidang pekerjaan seperti insinyur (ahli teknik), akuntan, kedokteran, guru, militer, pengacara, dan semacamnya. Sekarang meluas sampai mencakup pula bidang seperti manajer, wartawan, pelukis, penyanyi, artis, dan sekretaris A Sonny Keraf memandang profesi sebagai suatu pekerjaan yang dapat digunakan sebagai kegiatan pokok untuk mencari nafkah hidup dengan keahlian tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, Sonny Keraf, memberikan batasan-batasan terhadap profesi yang merupakan bagian dari suatu pekerjaan dengan ciri-ciri sebagai berikut : a. Memiliki skill atau kemampuan yang diwujudkan dalam bentuk pengetahuan yang tidak dimiliki oleh orang lain. b. Memiliki kode etik sebagai standar moral perilaku yang digunakan dalam profesi tersebut. c. Memiliki tanggung jawab profesi dan integritas pribadi d. Memiliki jiwa pengabdian kepada publik dengan dedikasi yang luhur e. Otonomi organisasi profesional yang ditunjukkan dengan adanya manajemen organisasi f. Menjadi anggota organisasi profesi dengan menjaga eksistensi. Menurut Rini Darmastuti, profesi dan profesional merupakan dua kata yang sering digunakan secara bersama-sama, tetapi sering memunculkan kerancuan arti. Profesi sudah dijelaskan pengertiannya, seperti di atas. Sedangkan Profesional dipahami sebagai satu sifat yang dimiliki oleh seseorang secara teknis dan operasional yang ditetapkan dalam batasbatas etika profesi. Seseorang dapat dikatakan profesional dalam menjalankan pekerjaannya apabila ia memiliki kemampuan teknis dan operasional yang ditetapkan dalam batas-batas etika profesi, yaitu kode etik profesi.
Profesi
Pekerjaan
Gambar 1. Hubungan pekerjaan dan profesi Berdasarkan gambar 1. di atas, terlihat bahwa profesi bagian dari suatu pekerjaan, tetapi tidak semua pekerjaan adalah profesi. Profesi memerlukan keahlian tertentu yang dilandasi oleh suatu teori. Istilah profesi telah banyak kenal orang, yaitu suatu hal yang berkaitan dengan bidang yang sangat dipengaruhi oleh pendidikan dan keahlian. Tetapi dengan keahlian saja yang diperoleh dari pendidikan kejuruan, juga belum cukup disebut profesi. Tetapi perlu penguasaan teori sistematis yang mendasari praktek pelaksanaan, dan dalam melaksanakan pekerjaan itu ada hubungannya antara teori dan penerapan dalam praktek.
162
163
Moral Sebagai Landasan Etika Profesi.......................................................................Suwinardi disepakati bersama. Akhirnya eksistensi organisasi profesinya akan dipercaya oleh anggota masyarakat. DAFTAR PUSTAKA Bertens, Kees, 2002, Etika, Jakarta : Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama Martono, E. 1986. Etika komunikasikantor. Jakarta: Karya Utama Keraf, Sony, 1991, Etika Bisnis, Yogyakarta : Penerbit Kanisius Rini Darmastuti. 2007. Etika PR dan EPR. Yogyakarta: Gava Media Velazquez, Manuel G, 2005, Etika Bisnis, Konsep, dan Kasus Edisi 5. Diterjemahkan dari judul asli Business Ethics, Concepts and Cases (2002) oleh Ana Purwaningsih, dkk, Yogyakarta : Penerbit Andi
Moral
Etika Profesi
Gambar 2. Hubungan moral dan etika profesi Dari gambar 2. di atas jelas bahwa moral sangat berhubungan dengan etika profesi. Moral memberikan tuntunan tentang bagaimana seseorang harus bertindak, sedangkan etika profesi memberikan pertanyaan, mengapa seseorang harus bertindak seperti itu. Oleh sebab itu seorang profesional harus mempunyai moral yang baik dalam menjalankan profesinya. 6. Penutup Pemahaman moral secara menyeluruh merupakan suatu landasan dalam melakukan tindakan suatu kegiatan. Seeorang akan mempunyai tindakan suatu kegiatan yang baik, karena memahami benar tentang nilai-nilai kebaikan sebagai landasan dalam melakukan tindakan. Etika sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Etika memberi manusia pandangan tentang bagaimana ia menjalani hidupnya melalui rangkaian tindakan sehari-hari. Etika juga membantu manusia untuk mengambil sikap dan tindakan secara tepat dalam menjalani hidup ini. Etika profesi merupakan bidang etika khusus atau terapan yang merupakan bagian dari etika sosial. Etika profesi secara tertulis diwujudkan dalam bentuk kode etik profesi yang semua anggota kelompok harus memahami, mematuhi, menjalankan, dan mengamalkannya. Moral akan memberikan landasan seseorang dalam menjalakan profesinya melalui kode etik profesi, sehingga semua anggota kelompok profesi akan bertindak berdasarkan kode etik yang telah
164