GRAF TAK-BERARAH
( Rusmadji )
Order n dari graf G adalah banyaknya titik yang ada di G yaitu n. Graf yang mempunyai order terbatas dinamakan graf hingga. Dalam suatu graf G, apabila suatu titik v dihubungkan dengan dirinya sendiri atau e = vv, maka sisi e dinamakan loop. Jika terdapat lebih dari satu sisi yang menghubungkan dua titik, maka sisi-sisi tersebut dinamakan sisi rangkap (multiple edges). Graf yang tidak memuat loop dan sisi rangkap dinamakan graf sederhana (simple graf).
Derajat (degree) dari titik v adalah jumlah sisi yang berinsiden dengan titik v, dinotasikan dengan deg (v). Pada gambar di atas deg (v1) = deg (v3) = 3 dan deg (v2) = deg (v4) = 2. Jika setiap titik dalam suatu graf G mempunyai derajat yang sama, maka graf tersebut dinamakan graf reguler. Contoh pada gambar di samping.
Jalan (Walk) : v1, e1, v2, e7, v4, e6, v1, e5, v5, e4, v4, e3, v3 Lintasan (Path) : v1, e1, v2, e2, v3, e3, v4, e4, v5. Sirkuit / Sikel : v5, e5, v1, e6, v4, e7, v2, e2, v3, e3, v4, e4, v5 Sirkuit sederhana : v5, e5, v1, e6, v4, e4, v5
SUBGRAF
Graf G1 dikatakan subgraf dari graf G jika setiap titik di G1 adalah titik di G dan setiap sisi di G1 adalah sisi di G. Dengan kata lain V(G1) V(G) dan E(G1) E(G). Pada Gambar berikut, G1 adalah subgraf dari G tetapi G2 bukan subgraf dari G karena ada sisi v2v3 di G2 yang bukan merupakan elemen dari E(G).
GABUNGAN GRAF
Misalkan ada dua graf G1 dan G2, dimana himpunan titik V(G1) dan himpunan titik V(G2) saling asing, begitu juga himpunan sisi E(G1) dan himpunan sisi E(G2). Gabungan dari G1 dan G2 dinotasikan dengan G1 G2, adalah graf dengan himpunan titik V(G1 G2) = V(G1) V(G2) dan himpunan sisi E(G1 G2) = E(G1) E(G2).
Gabungan graf
KOMPLEMEN GRAF Komplemen dari Graf G, dinotasikan dengan , adalah graf sederhana dengan himpunan titik yang sama dengan himpunan titik di G, dengan kata lain , dan titik u,v di G adalah adjacent jika dan hanya jika titik u,v di G tidak adjacent.
Contoh :
SIRKUIT EULER
7 jembatan Konigsberg
Permasalahan : Mr. Euler akan jalan-jalan yang dimulai dari suatu kota dan singgah di setiap kota yang ada kemudian kembali ke kota semula dengan melintasi ke tujuh jembatan masing-masing tepat satu kali. MUNGKINKAH ?
SIRKUIT EULER :
Definisi : Sirkuit Euler graf G adalah sirkuit dimana setiap titik dalam G dilewati paling sedikit sekali dan setiap garis dalam G dilewati tepat sekali.
E e8 e4 e9 e2
A e1 F e6 B
e7
e5
D
e3
Misalkan G adalah graf terhubung. G adalah sirkuit Euler bila dan hanya bila semua titik dalam G memiliki derajat genap.
SIRKUIT HAMILTON :
Definisi : Sirkuit Hamilton graf G adalah sirkuit dimana setiap titik dalam G dilewati sekali dan tidak harus melewati semua garis. Jika G merupakan sirkuit Hamilton, maka G memiliki subgraf H dengan sifat-sifat sebagai berikut: 1. H terhubung 2. H memuat semua titik G 3. H memiliki jumlah garis yang sama dengan jumlah titiknya 4. Setiap titik dalam H memiliki derajat 2. Tidak berlaku sebaliknya. Jika salah satu dari ke-4 syarat tersebut tidak dipenuhi, maka grafnya bukan Sirkuit Hamilton.
Contoh :
Diketahui sirkuit Hamilton pada graf G di bawah ini. Tunjukkan bahwa graf tersebut mempunyai subgraf H yang mempunyai empat sifat seperti di atas !
Contoh :
Buktikan bahwa graf berikut bukan
sirkuit Hamilton !
ISOMORFISME
Definisi : Misalkan G1 adalah suatu graf dengan himpunan titik V(G1) dan himpunan garis E(G1). Graf G2 adalah suatu graf dengan himpunan titik V(G2) dan himpunan garis E(G2). G1 isomorfis dengan G2 jika dan hanya jika ada korespodensi satu-satu g:V(G1) V(G2)
h:E(G1) E(G2)
sedemikian hingga ( u, w V(G1) dan e E(G1) u dan w adalah titiktitik ujung e g(u) dan g(w) adalah titik-titik ujiung h(e).
Contoh :
Tunjukkan bahwa graf G1 dan G2 di bawah ini adalah isomorfis !
G1
G2
Bukti :
g v1 v2 v3 v4 v5 v1 v2 v3 v4 v5
h e1 e2 e3 e4 e5 e1 e2 e3 e4 e5
Hingga sekarang belum ada teori yang dapat dipakai untuk menentukan apakah dua graf G1 dan G2 isomorfis. Akan tetapi, jika G1 dan G2 isomorfis, maka terdapat beberapa hal yang pasti dipenuhi: 1. jumlah titik G1 = jumlah titik G2 2. jumlah garis G1 = jumlah garis G2 3. jumlah garis dengan derajat tertentu dalam G1 dan G2 sama. Tidak berlaku sebaliknya. Jika salah satu dari ketiga syarat tidak dipenuhi, maka G1 dan G2 tidak isomorfis.