IMAN AGUS RAHARJO L2E 009 104 SHALLY RIZKY NOVELLIGA L2E 009 106 WILLIS KRISTIAN H.P L2E 009 124 CHRISMAN L2E 009 148 STEfanus Prasetyo 151
L2E 009
BREWERY TANK
Fungsi Sebagai tangki fermentasi pada pabrik pembuatan bir Hipotesis Logam mengalami temperatur kritis Phenomena sensitization
Sensitization
1.
2. 3. 4. 5.
Metode Penelitian Chemical Analysis Visual Inspection Metallography Immersion Test Double Loop Electrochemical Potentiokinetic Reactivation (DL-EPR) Test
1.
2. 3. 4. 5.
Metode Penelitian Chemical Analysis Visual Inspection Metallography Immersion Test Double Loop Electrochemical Potentiokinetic Reactivation (DL-EPR) Test
1. Chemical Analysis
SPESIFICATION
TANGKI FERMENTASI YANG TERBUAT DARI AUSTENITE STAINLES STEEL DENGAN ISOLASI TERMAL POLYURETHANE PADA TEMPAT PEMBUATAN BIR. Dengan pengujian S-OES kandungan karbon 0,06 %
2. Visual Inspection
Pengamatan makroskopik menunjukkan adanya tanda lubang dekat dengan retak permukaan pada sisi plat yang menerima tekanan
3. Metallography
Uji Mikrografi Polisher : alumina Larutan etsa : asam oksalat Standar Pengujian ASTM A262, Practice A
4. Immersion test
5. DL-EPR Test
Discussion
Fenomena sensitisasi pada stailess steel terjadi pada saat material tersebut dipanaskan dari suhu kisaran 425 870 oc. Pada saat pemanasan kondisi kandungan karbon melebihi batas kelarutan fasa austenit yang menyebabkan ikatan carbon C bermigrasi kearah batas butir kemudian bergabung dengan atom Cr sehingga membentuk carbrida carbon disepanjang batas butir Material pada tanki ini mengandung 0,06% carbon (dua kali lipat jumlah kandungan carbon yang diijinkan) akibatnya jika tanki terbakar dalam jangka waktu yang singkat maka akan sangat mudah terjadi sensitisasi pada material tanki tersebut.
Kesimpulan
Temperature ekstrem merubah stuktur mikro dan sifat korosi pada SS 304 di beberapa lokasi tangki fermentasi 2. Banyak area menunjukkan tingkat sensitization yang tinggi, menyebabkan plat SS 304 mengalami intergranular corrosion dan intergranular stress corrosion cracking 3. Dalam ASTM A262 kondisi material dual dapat diabaikan namun pada DL-EPR keadaan material tersebut sangat berpotensi terjadi sensitisasi. 4. Membatasi kandungan carbon pada material tanki yang akan digunakan.
1.
TERIMA KASIH