Anda di halaman 1dari 37

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Mahasiswa adalah bagian dari masyarakat intelektual yang ada dinegeri ini, diharapkan mampu memberi andil dalam pembangunan bangsa dan negara. Pembangunan, disektor fisik yang terus melaju seiring dengan pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi perlu diimbangi dengan kemajuan masyarakat pada aspek nonfisik. Sejauh ini kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi masih menyisakan ketertinggalan masyarakat pada aspek nonfisik. Dunia pendidikan, kesehatan masyarakat, dan kesejahteraan masih jauh menjadi problem klasik yang butuh penanganan serius. Kegiatan Kuliah Kerja Nyata adalah suatu bentuk pendidikan dengan cara memberikan pengalaman empiris kepada mahasiswa untuk hidup ditengah-tengah masyarakat diluar kampus, dan secara langsung mengajarkan kepada mahasiswa cara identifikasi masalah-masalah sosial kerakyatan. Kuliah Kerja Nyata secara langsung akan menunjukan keterkaitan langsung antara dunia pendidikan dan upaya perwujudan kesejahteraan masyarakat. Beberapa aspek yang diperhatikan dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata adalah yang pertama keterpaduan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang berupa Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian, Pengabdian Masyarakat. Yang kedua adalah pendekataan interdisipliner dan komprehensif yang artinya kuliah kerja nyata bertolak dari permasalahan nyata masyarakat yang didekati menggunakan segala ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang sudah, sedang, atau akan dipelajari. Yang ketiga adalah lintas sektoral, yang keempat dimensi, luas dan pragmatis, yang kelima adalah keterlibatan masyarakat secara aktif, yang keenam adalah keberlanjutan dan pengembangan, dan yang ketujuh adalah bertumpu pada sumber daya lokal. Dengan demikian pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata ini diharapkan mampu untuk mengikuti derap langkah pembangunan yang semakin dinamis untuk meningkatkan sumber daya manusia baik bagi mahasiswa maupun bagi

masyarakat dalam pemanfaatan dan pengolahan sumber daya alam dan sumber daya manusia. Kuliah Kerja Nyata sebagai suatu studi yang dilakukan di tengah-tengah masyarakat guna mengimplementasikan keilmuan yang dimiliki oleh setiap mahasiswa. 1.2 Letak dan Kesampaian Lokasi Dusun Candi terletak di desa Candirejo, Kecamatan Semin, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. Dusun Candi berbatasan dengan: di sebelah Utara Dusun Bangunsari, di sebelah Selatan Dusun Ngelo, di sebelah Barat Dusun Bangusari / Ngelo, di sebelah Timur berbatasan dengan Dusun Pangkah. Dusun Candi berjarak sekitar 70 sampai 80 KM dan dapat ditempuh dengan waktu perjalanan sekitar 90 menit dari kota Yogyakarta.

Gambar 1.1 Peta Kecamatan Semin

1.3

Keadaan Geologi Dintinjau dari aspek morfologi umumnya daerah di Kabupaten Gunungkidul merupakan perbukitan yang didominasi oleh batugamping, dimana bukit-bukit tersebut hamparan lembah. Ditiniau dari aspek stratigrafi, termasuk ke dalam stratigrafi pegunungan selatan yang disusun oleh satuan-satuan batuan sebagai berikut :
2

berhubungan satu sama lain oleh punggung bukit atau

a.

Kelompok batuan Pra Tersier, disusun oleh batuan metamorf dan batuan sedimen, utamanya batu gamping. Secara tidak selaras diatasnya terdapat Formasi Wungkal dan Formasi Gamping.

b.

Formasi Wungkal, dicirikan oleh kalkarenit dengan sisipan batu pasir, batu lempung. Sedangkan Formasi Gamping dicirikan kalkarenit, batu pasir tufan. Hubungan Formasi Wungkal dan Formasi Gamping adalah tidak selaras.

c.

Formasi Kebo terdiri dari selingan konglomerat, batu pasir tufan, serpih dan lanau. Di beberapa tempat ada lava bantal dan intrusi diorite. Ketebalan endapan ini 800 m dan diendapkan dengan mekanisme gravity flow.

d.

Formasi Butak, tersusun oleh breksi, batu pasir tufan, konglomerat, batu apung batu lempung dan serpih.

e.

Formasi Semilir, tersusun oleh perselingan tuff, tuff lapili, batu pasir tufan, batu lempung, serpihan lanau.

f.

Formasi Nglanggotaran, tersusun oleh breksi vulkanik dengan sisipan batu pasir tufan.

g.

Formasi Sambipitu, terletak secara selaras di atas Formasi SemilirNglangggotaran, tersusun oleh persilangan litologi batu pasir coklat kehijauan, serpih dan lanau.

h.

Formasi Oyo, terdiri dari perselingkungan batu gamping bioklastik, kalkarenit dan napal dengan sisipan batu gamping konglomerat.

i.

Formasi Wonosari, tersingkap secara baik di daerah Wonosari dan sekitarnya, membentuk morfologi karst, terdiri dari batu gamping terumbu, batu gamping bioklastik (berlapis) dan napal.

j. k.

Formasi Kepek, tersusun oleh batu gamping dan napal. Satuan Lempung Hitam, secara tidak selaras menutupi satuan di bawahnya. Tersusun oleh litologi lempung hitam, konglomerat dan pasir.

Ditinjau dari aspek struktur geologi, yang dominan adalah perlipatan disamping itu juga terdapat struktur patahan

1.4

Keadaan Iklim Iklim di daerah Gunungkidul sebagaimana yang terjadi di daerah lainnya di Indonesia, yakni beriklim tropis yang memiliki dua musim, yakni musim kemarau dan musim penghujan.Keadaan cuaca sepanjang tahun tidak merata dan sering terjadi kekeringan yang panjang ada musim kemarau.Suhu udara berkisar 26o C 30o C.

1.5

Potensi Sumber Daya Bumi Potensi komoditas bahan tambang yang ada pada dusun candi yaitu Batu Napal. Potensi lain yang ada yaitu ladang, sawah dan perkebunan

1.6

Kependudukan Jumlah penduduk dusun Candi yaitu terdiri dari 555 orang dengan Kepala Keluarga 241, pria 254 orang, wanita 311 orang. Keberagaman agama di Dusun Candi terdiri dari Islam: 484 orang, Katholik: 82 orang, Protestan: 9 orang dan Budha: 1 orang. Tingkat pendidikan tertinggi Strata Satu ( S1), mata pencaharian rata-rata petani dan buruh..

1.7

Sosial, Ekonomi dan Budaya Mata pencaharian penduduk di dusun Candi sebagian besar petani dan buruh.Tetapi ada juga mata pencaharian lainnya seperti PNS dan wirausaha.Di dusun candi juga terdapat Ikatan Remaja Masjid yang melaksanakan berbagai kegiatan keagamaan seperti mengajar TPA. Fasilitas sanitasi di Dusun Candi lumayan baik, setiap keluarga memiliki fasilitas mandi cuci kakus yang memadai.Untuk sumber air di Dusun Candi sebagian besar berasal dari sumur (Sumur bor dan sumur gali), tetapi ada beberapa keluarga yang memanfaatkan PDAM. Terdapat pula peninggalan hasil budaya masa klasik yaitu Candi Risan.Latar belakang agama di Candi Risan adalah Buddha.Hal ini dibuktikan dengan adanya penemuan Arca Awalokiteswara.Arca Awalokiteswara merupakan emanasi (pancaran) Amitabha (Buddha yang menempati arah mata angin sebelah barat).

1.8

Sarana dan Prasarana Jalan dusun Candi yang menghubungkan dengan dusun-dusun lainnya kondisinya baik dan beraspal. Fasilitas publik yang ada di dusun Candi terdiri dari : 1 masjid, 2 mushola, 2 gereja, kantor pemerintahan, gedung Sekolah Dasar, gedung Taman Kanak-kanak, Pasar, Puskesmas, Posyandu.

BAB II RUMUSAN MASALAH

Dalam rumusan masalah ini beberapa hal yang perlu dibahas adalah : 1. Program apa yang akan dilaksanakan? 2. Darimana dana yang diperoleh untuk melaksanakan program tersebut? 3. Bagaimana cara pelaksanaan program tersebut? 4. Cara pengambilan solusi yang tepat? Berdasarkan latar belakang dari pelaksanaan kegiatan KKN di dusun Candi desa Candirejo mahasiswa yang berada dalam kelompok 08 melakukan sebuah penelitian terhadap penambangan yang terdapat di dusun Ngentak dan melaksanakan kegiatan sosial di desa Candirejo. Perumusan masalah ini disesuaikan dengan kondisi mahasiswa, mengingat banyaknya kendala yang dihadapi oleh mahasiswa dan juga waktu yang terbatas untuk melaksanakan program kerja. Adapun program kerja yang dilaksanakan dalam KKN adalah : 1. Penelitian terhadap penambangan di dusun Ngentak a. Pemetaan Wilayah Penambangan Kami melakukan pemetaan topografi dengan menggunakan metode polygon tertutup, alat yang digunakan adalah theodolite, rambu ukur, dan statip. b. Pengukuran Kekar Kami melakukan Pengukuran kekar untuk analisis longsor di wilayah penambangan, alat yang digunakan adalah kompas geologi, meteran, dan clipboard.

c. Pengukuran Muka Air Tanah (MAT) Kami melakukan pengukuran Muka Air Tanah (MAT) di beberapa sumber mata air (Sumur) penambangan. d. Pengambilan Sampel. Sampel yang kami ambil selama penelitian penambangan di dusun Ngentak adalah sampel batuan, air sumur, air limbah, air sungai, dan tanah penutup (overburden) e. Pengukuran kualitas Sampel. Sampel yang sudah kami ambil selama penelitian penambangan di dusun Ngentak selanjutnya di bawa ke laboratorium untuk diukur kualitasnya. 2. Kegiatan sosial di Dusun Candi a. Sensus kependudukan Selama melakukan KKN kami mengunjungi rumah warga untuk data sensus yang diperlukan bagi laporan KKN kami. b. TPA KKN yang dilakukan oleh kelompok kami bertepatan dengan bulan Ramadhan sehingga kami merencanakan program kerja di daerah sekitar wilayah

mengajar TPA di sore hari selama Pelaksanaan KKN berlangsung. c. Mengajar pelajaran Sekolah Selain mengajar TPA kami memberikan waktu untuk mengajar pelajaran sekolah bagi murid yang mengikuti TPA, seperti pelajaran Bahasa Inggris dan Matematika bagi anak SD dari kelas 1- 6. d. Mengajar di PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) Selama KKN berlangsung pada pagi hari kami mengajar anakanak di PAUD, seperti mengawasi proses belajar, bermain dan melakukan kegiatan olahraga.

e. Mengadakan Lomba Mewarnai Kaligrafi Menyambut bulan Ramadhan kelompok kami mengadakan Lomba Mewarnai Kaligrafi bagi anak SD yang menghadiri TPA di masjid AL-HUDA. Dalam lomba ini kami membagi dua kategori yaitu anak SD kelas 1-3 dan anak SD kelas 4-6, pembagian hadiah diberikan pada akhir acara oleh perwakilan dari mahasiswa KKN maupun dari pengurus masjid. f. Mengadakan Acara Ramah Tamah Pada hari terakhir kami mengadakan acara ramah tamah dengan mengundang Kepala Dusun Candi, Kepala Desa Candirejo , Karang Taruna dan Pengurus Masjid AL-HUDA.

BAB III PROGRAM KERJA

III.1.

Pengelolaan Sumber Daya Bumi Program kerja : 1. Pemetaan lokasi Pemetaan yang dilakukan adalah pemetaan Topografi dengan menggunakan Theodolite . Pemetaan dilaksanakan didaerah sekitar terdapatnya singkapan napal, sehingga dapat diketahui bentuk daerah dan ketinggian suatu daerah, serta penyebaran napal, luas dan volume cadangan napal

2. Pengambilan data kekar Perolehan data kekar menggunakan metode scanline. Peralatan yang digunakan untuk pengukuran yaitu Kompas geologi, bentangan tali, dan meteran, dengan mengetahui arah dan kemiringan suatu kekar, maka dapat dianalisa arah dan jenis longsoran yang mungkin akan terjadi.

3. Analisis Muka Air Tanah (MAT) dan kualitas air. Analisa dimulai dari pengukuran tinggi muka air yang ada di beberapa sumur, lalu dilakukan tes uji air dengan menggunakan alat TDS guna untuk mengetahui kualitas air. Uji kualitas air tidak hanya dilakukan pada air sumur tapi juga kualitas air pada limbah hasil pabrik dan limbah yang teralirkan ke sungai

4. Melakukan pengujian conto di laboratorium Napal dari lapangan dipotong dengan ukuran (5 x5 x 10) cm untuk dijadikan sampel dalam pengujian , pengujian dilakukan di laboratorium mekanika batuan untuk mendapatkan hasil Uji sifat fisik ( Bobot isi, kadar air, derajat kejenuhan, porositas ) dan Uji mekanik , untuk memperoleh hasil Kuat tekan dan Kuat geser.

5. Pengambilan data lingkungan seperti vegetasi dan curah hujan.

III.2.

Pemberdayaan Masyarakat 1. Sensus kependudukan dan kuisioner Sensus kependudukan di lakukan di desa Candirejo dusun Candi. Selama beberapa hari mewawancarai dan menyebarkan kuisioner kepada penduduk sekitar untuk mengetahui pengertian mereka mengenai K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja). Hasil yang didapatkan mengenai K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat tidak mengetahui sama sekali mengenai K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) , mereka mementingkan memperoleh pendapatan untuk menghidupi

keluarganya di bandingkan mementingkan kesehatan dan keselamatan mereka dalam bekerja. 2. Memberikan penyuluhan dan diskusi bersama masyarakat terkait dengan pengelolaan sumber daya bumi yang ada. Berdasarkan hasil wawancara maupun menyebarkan kuisioner yang menunjukkan bahwa penduduk sebagian besar tidak mengerti mengenai K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) , kami memberikan penyuluhan dan diskusi bersama masyarakat mengenai pengertian K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja ) dan betapa pentingnya K3 di dalam kegiatan penambangan. III.3. Sosial Budaya 1. Mengajar TPA (Taman Pendidikan Al-Quran) dan mengisi kultum tarawih dan shalat subuh. Di dusun Candi, desa Candirejo, kecamatan Semin, kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Telah diadakan program pemberdayaan masyarakat yang berupa kegiatan sosial kemasyarakatan seperti mengajar mengaji dan ilmu pengetahuan umum seperti matematika dan bahasa Inggris di TPA (Taman pendidikan Al-Quran) Masjid Al-Huda yang kemudian dilanjutkan dengan permainan untuk anak-anak dan mengajar teknologi, yang kegiatan tersebut berlangsung pada pukul 16.00-17.30 WIB dilanjutkan

berbuka puasa bersama, sholat magrib kemudian sholat tarawih dan kultum
10

yang dilakukan oleh mahasiswa KKN UPNVeteranYogyakarta setiap harinya, secara bergantian guna untuk memperkenalkan kegiatan mahasiswa dan terbina hubungan yang erat antara warga dan mahasiswa.

2.

Mengadakan lomba mewarnai kaligrafi. Menyambut bulan Ramadhan, kelompok kami mengadakan lomba

mewarnai kaligrafi yang mengasah ketrerampilan, kreativitas, dan daya mau anak dalam bidang mewarnai. Yang akan berguna bagi proses belajar anak yang masih sangat kuat untuk diberikan berbagai ilmu dan keterampilan guna masa depannya yang cemerlang. sebagai penghargaan untuk anak yang bagus dalam mewarnai kaligrafi, maka diberikanlah predikat juara dan juga sertifikat bagi mereka yang antusias dan mempunyai semangat dan daya juang untuk menjadi pemenang dalam karya seni tersebut.

3. Memberikan bantuan pengajaran di PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini). Selama KKN berlangsung, pada pagi hari kami mengajar anak-anak di PAUD mengajar PAUD(Pendidikan Anak Usia Dini) guna membantu mengawasi tumbuh kembang mereka. Mengajari anak berkreativitas seperti: membuat benda dari kertas, permainan-permainan yang mengasah otak seperti bermain puzzle, mewarnai dan lain-lain. Mengajar senam anak guna melatih ketangkasan, kelenturan tubuh dan menjaga kesehatan anak. Memberi perhatian, agar anak merasa nyaman dalam belajar dan mudah menyerap apa yang ada disekelilingnya dengan cepat dan tanggap, yang bisa mengoptimalkan potensi anak untuk berkembang dengan pesat.

4. Melakukan kegiatan olahraga bersama Pemuda Karang Taruna. Pada Kamis malam setelah sholat taraweh, kami mengadakan kegiatan olahraga bersama pemuda Karang Taruna di dusun kami. Kegiatan olahraga bersama pemuda Karang Taruna berupa bermain futsal yang diikuti oleh seluruh laki-laki mahasiswa KKN UPN Veteran Yogyakarta.

11

5. Mengadakan malam Ramah Tamah bersama warga dan Pemuda Karang Taruna. Pada malam terakhir masa bakti, kami mengadakan acara Ramah Tamah antara mahasiswa KKN dan para warga yang antusias berdatangan di balai dusun yang mengadakan organ tunggal, dan bernyanyi dangdut bersama. Agar tercipta, hubungan keakraban yang lebih mendalam dan disertai makan sate bersama dan pemberian plakat kepada kepala dusun yang telah memberikan 1zin dan fasilitas untuk mempermudah kegiatan kami selama masa pengabdian kami, di dusun Candi, desa Candirejo, Kecamatan Semin, Kabupaten Gunung Kidul. III.4. Kesehatan Masyarakat 1. Sosialisasi kepada masyarakat terhadap K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja). Berdasarkan dari wawancara dan penyebaran kuisioner kepada warga sekitar, kami menyimpulkan bahwa warga sekitar kurang menaruh perhatian mengenai K3(Keselamatan dan Kesehatan Kerja). Mereka sama sekali tidak mengerti apa itu K3(Keselamatan dan Kesehatan Kerja), sehingga kami berinisiatif untuk menyosialisasikan pengertian K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) kepada warga sekitar yang diadakan di Balai Dusun.

12

BAB IV PELAKSANAAN

IV.1. Prasarana Fisik Dilaksanakan pada tanggal 3 juli 2013 yang dimulai pada pukul 08.00 16.00 melakukan survey lokasi wilayah untuk KKN dan mencari tempat tinggal untuk selama dilokasi. Dilakasanakan pada tanggal 6 juli 2013 yang dimulai pada pukul 08.00-10.00 dilakukan pelepasan mahasiswa dari kampus, kemudian peminjaman peralatan lapangan yang dimulai pada pukul 10.00-12.00, kemudian pada pukul 13.00-14.00 dilakukan check list peralatan dan perlengkapan untuk KKN, dan dilakukan koordinasi kelompok. Pada pukul 14.00-16.00 kita melakukan perjalan ke lokasi KKN di dusun candi. Pada pukul 19.00-21.30 adanya perkenalan anggota KKN dengan tokoh masyarakart dan anggota karang taruna. Dilaksanakan pemetaan topografi pada tanggal 9 juli-15 juli 2013 yang dilaksanakan pada pukul 08.00-15.00. Dilaksanakan pengukuran data kekar pada tanggal 16 juli -17 juli 2013 yang dilaksanakan pada pukul 08.00-15.00 Dilaksanakan pengukuran muka air tanah,data lingkungan dan pengukuran titik bor pada tanggal 18 juli 2013 yang dilaksanakan pada pukul 10.0015.00. Dilaksanakan pengambilan sample air,sample batuan dan sample tanah pada tanggal 19 juli 2013 yang dilakukan pada pukul 10.00-14.00. Dilaksanakan pengujian Laboratorium pada tanggal 22 juli-24 juli 2013 yang dilaksanakan pada pukul 08.00-12.00. Dilaksanakan pengolahan data sementara dan pengolahan data laboratorium yang dimulai pada tanggal 9 juli-16 juli 2013 untuk data sementara pada pukul jam 21.00-23.00 dan pengolahan data laboratorium pada pukul 13.0017.00

13

IV.2. Sosial Budaya Dilaksanakan pengajaran di TPA (Taman Pendididkan Al-Quran) yang dimulai pada tanggal 7 juli-18 juli 2013 pada pukul 16.00-17.30 Dilaksanakan pengisisan kultum shubuh dan tarawih yang dimulai pada tanggal 8 juli-20juli 2013 pada pukul 04.00-05.00 untuk pengisian kultum subuh dan pada pukul 19.00-21.00 untuk pengisian kultum tarawih. Dilaksanakan pengambilan data kependudukan yang dimulai pada tanggal 9 juli-16 juli 2013 pada pukul 08.00-15.00. Dilaksanakan pengajaran di PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) yang dimulai pada tanggal 18 juli-19 juli 2013 pada pukul 08.00-10.00. Dilaksanakan lomba untuk anak TPA yang dimulai pada tanggal 19 juli-20 juli 2013 pada pukul 14.00-17.00. Dilaksanakan kegiatan olahraga bersama anggota karang taruna yang dimulai pada tanggal 18 juli 2013 pada pukul 21.00-23.00. Dilaksanakan malam ramah tamah dan pesta kenang-kenangan pada tanggal 20 juli 2013 pada pukul 21.00-23.30. Dilaksanakan presentasi hasil KKN pada tanggal 29 juli 2013 di Kecamatan Semin yang dimulai pada pukul 09.00-14.00.

IV.3 Kesehatan Masyarakat Dilaksanakan sosialisasi K3 pada tanggal 20 juli 2013 pada pukul 16.0017.30.

14

BAB V PEMBAHASAN

V.1. Pengelolaan Sumber Daya Bumi Program Kerja : 1. Pemetaan Daerah candirejo termasuk daerah dataran tinggi, dari Hasil pemetaan diperoleh Luasan daerah (menggunakan program autocad) Luas sayatan A-A : 141216,5254 m2 Luas sayatan B-B : 1389698, 7576 m2 Luas sayatan C-C : 47267,96 m2 Volume Bila diperoleh luas maka untuk menghitung volume yaitu dengan mengalikannya dengan jarak sayatan, sehingga diperoleh volume sebagai berikut : VoL.Napal = Luas sumberdaya (A-A + B-B + CC)/3 x jarak sayatan = (141216,5254 +1389698,7576 + 47267,96)/3x 150 = 78.909.162,12 m3 2. Pengukuran kekar Pengukuran kekar pada bukit didaerah dusun candi, desa candirejo, kec.semin. dilakukan pada bukit sebelah utara dan sisi bukit sebelah barat.Pengukurannya dilakukan untuk mendapatkan strike n dip. Jumlah data yang didapat pada sisi bukit sebelah utara adalah 85 data, dan sebelah barat ada 65 data

15

Hasil dari pengukuran tersebut kemudian diolah menggunakan software dips didapat gambaran lereng seperti dibawah ini :

Keterangan : a) Bidang Lemah Kemiringan bidang lemah : 72 Arah kemiringan bidang lemah : 194

Jenis longsoran yang mungkin terjadi adalah longsoran bidang, arah longsor N 183 E

3.

Analisa muka air tanah dan kualitas air Ketinggian permukaan air dan Hasil uji kualitas air di beberapa sumur : Sumur 1 (477236, 9136214,124) Ketinggian muka air : 117.3 mdpl Kualitas air : Tds T PH EC : : : : 248 ppm 27.60 C 8.04 493 s

Sumur 2 ( 437885, 9136303, 138)

16

Ketinggian muka air : 128.6 mdp Kualitas air : Tds T PH EC : : : : 361 ppm 27.80 C 8.02 715 s

Kualitas air limbah hasil pabrik Tds T PH EC : : : : 83 ppm 27.3 0 C 8.88 161 s

Kualitas air limbah diluar area tambang Tds T PH `` 4. EC : : : : 129ppm 27.1 0C 8.27 258 s

Hasil uji laboratorium Uji sifat fisik napal

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

Parameter Berat Conto asli (Wn),gr Berat Conto jenuh (Ww),gr Berat conto jenuh tergantung dalam air (Ws),gr Berat conto kering (Wo),gr Bobot isi asli (natural density),gr/cm3 Bobot isi kering (dry density),gr/cm3 Bobot isi jenuh (saturated density),gr/cm3 Apperent specific gravity True specific grafity Kadar air asli (natural water content), % Kadar air jenuh (absorption), % Derajat kejenuhan, % Porositas, % Void Ratio

Utara 1 129.6 132.1 81.65 129.3 2.57 2.563 2.62 2.563 2.712 0.23 2.17 10.71 5.55 0.059

Nomor Sampel Timur 2 138.6 141.6 86.75 137.7 2.53 2.51 2.58 2.51 2.706 0.73 2.91 2.5 7.29 0.079

Selatan 3 245.2 248.6 154.45 245.1 2.6 2.603 2.64 2.603 2.704 0.041 1.43 2.86 3.72 0.039

Hasil dari uji sifat fisik ini dapat digunakan untuk menganalisis kemantapan lereng dengan cara menghitung factor keamanan dari lereng yang akan dirancang.

17

Adapun beberapa sifat fisik yang dipakai untuk menghitung factor keamanan adalah bobot isi asli dan bobot isi jenuh. Selain untuk menganalisis kemantapan lereng, data pengujian sifat fisik dapat digunakan untuk mengetahui kadar air asli dan kadar air jenuh serta derajat kejenuhannya. Uji kuat tekan

Sifat Mekanka Batuan Kuat Tekan ,Mpa Batas elastic Modulus young (E) Poisson's ratio (v)

Utara 1,5 Mpa 1,3 4,85 0,3

Timur 2,38 Mpa 1,62 7,5 0,1

Selatan 3,0637 Mpa 2,2 8,3 0,83

Kuat tekan nantinya akan dipakai sebagai parameter pembobotan dalam system RMR( Rock Mass Rating)

V.I Sosial, Ekonomi, dan Budaya 1. Pemberdayaan Masyarakat Di dusun Candi, desa Candirejo, kecamatan Semin, kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Telah diadakan program pemberdayaan masyarakat yang berupa kegiatan sosial kemasyarakatan seperti mengajar mengaji dan ilmu pengetahuan umum seperti matematika dan bahasa Inggris di TPA (Taman pendidikan Al-Quran) Masjid Al-Huda yang kemudian dilanjutkan dengan permainan untuk anak-anak dan mengajar teknologi, yang kegiatan tersebut berlangsung pada pukul 16.0017.30 WIB dilanjutkan berbuka puasa bersama, sholat magrib kemudian sholat tarawih dan kultum yang dilakukan oleh mahasiswa KKN UPNVeteranYogyakarta setiap harinya, secara bergantian guna untuk memperkenalkan kegiatan mahasiswa dan terbina hubungan yang erat antara warga dan mahasiswa.

18

Setiap pagi di hari kamis dan Jumat

kami

mengajar PAUD

(Pendidikan Anak Usia Dini) guna membantu mengawasi tumbuh kembang mereka. Mengajari anak berkreativitas seperti: membuat benda dari kertas, permainan-permainan yang mengasah otak seperti bermain puzzle, mewarnai dan lain-lain. Mengajar senam anak guna melatih ketangkasan, kelenturan tubuh dan menjaga kesehatan anak. Memberi perhatian, agar anak merasa nyaman dalam belajar dan mudah menyerap apa yang ada disekelilingnya dengan cepat dan tanggap, yang bisa mengoptimalkan potensi anak untuk berkembang dengan pesat. Diakhir masa tugas kami, diadakan lomba mewarnai kaligrafi yang mengasah ketrerampilan, kreativitas, dan daya mau anak dalam bidang mewarnai. Yang akan berguna bagi proses belajar anak yang masih sangat kuat untuk diberikan berbagai ilmu dan keterampilan guna masa depannya yang cemerlang. sebagai penghargaan untuk anak yang bagus dalam mewarnai kaligrafi, maka diberikanlah predikat juara dan juga sertifikat bagi mereka yang antusias dan mempunyai semangat dan daya juang untuk menjadi pemenang dalam karya seni tersebut. Lomba tersebut di bagi menjadi dua bagian, bagian pertama di selenggarakan untuk anak SD kelas 1 hingga kelas 3 dan pada bagian kedua di selenggarakan untuk anak SD kelas 4 hingga kelas 6. Pembagian hadiah lomba di berikan seusai acara dengan juri yang di ambil dari mahasiswa KKN dan perwakilan pemuda masjid. Pada malam terakhir masa bakti, kami mengadakan acara Ramah tamah antara mahasiswa KKN dan para warga yang antusias berdatangan di balai dusun yang mengadakan organ tunggal, dan bernyanyi dangdut bersama. Agar tercipta, hubungan keakraban yang lebih mendalam dan disertai makan sate bersama dan pemberian plakat kepada kepala dusun yang telah memberikan 1zin dan fasilitas untuk mempermudah kegiatan kami selama masa pengabdian kami, di dusun Candi, desa Candirejo, Kecamatan Semin, Kabupaten Gunung Kidul.

19

2. Kependudukan Jumlah penduduk di dusun Candi, desa Candirejo, kecamatan Semin berdasarkan penggolongan jenis kelamin antara laki-laki dan perempuan terdapat jumlah yang besar yaitu laki-laki sebanyak 254 orang dan perempuan sebanyak 311 orang dengan total penduduk sebanyak 555 orang dan jumlah KK sebanyak 241 kepala keluarga. Menurut tabel kependudukan RT 01 Tabel 1.1 Penduduk

Laki-laki

Perempuan

Jumlah penduduk 17 28 Di RT 01 Jumlah penduduk wanita lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk laki-laki

RT 02 Tabel 1.2 Penduduk

Laki-laki Jumlah 19

Perempuan 41

Di Rt 02 jumlah penduduk perempuan lebih banyak dibandingkan jumlah laki-laki

20

RT 03 Tabel 1.3 Penduduk

Laki-laki

Perempuan

Jumlah 26 28 Di Rt 03 jumlah Perempuan lebih banyak dibandingkan jumlah laki-laki. RT 04 Tabel 1.4 Penduduk

Laki-laki

Perempuan

Jumlah 29 36 Di Rt 04 jumlah Perempuan lebih banyak dibandingkan jumlah laki-laki. RT 05 Tabel 1.5 Penduduk

Laki-laki

Perempuan

jumlah 25 24 Di Rt 05 jumlah Perempuan lebih banyak dibandingkan jumlah laki-laki. RT 06 Tabel 1.6 Penduduk

Laki-laki

Perempuan

Jumlah 43 41 Di Rt 06 jumlah Laki-laki lebih banyak dibandingkan jumlah Perempuan.

21

RT 07 Tabel 1.7 Penduduk

Laki-laki

Perempuan

Jumlah 61 66 Di Rt 07 jumlah Perempuan lebih banyak dibandingkan jumlah laki-laki.

RT 08 Tabel 1.8 Penduduk

Laki-laki

Perempuan

Jumlah 52 56 Rt 08 jumlah Perempuan lebih banyak dibandingkan jumlah laki-laki.

Kepala Keluarga Tabel 1.9 KK di desa Candirejo

Rt 01 Jumlah 38

Rt 02 38

Rt 03 33

Rt 04 36

Rt 05 14

Rt 06 18

Rt 07 32

Rt 08 32

Total seluruh KK di desa Candirejo ada 241 KK.

22

Jumlah Penduduk Tabel 1.10 Total penduduk Desa Candirejo

Laki-laki Jumlah 260

Perempuan 316

Total seluruh penduduk laki-laki dan wanita adalah 576

Distribusi penduduk menurut golongan pendidikan, kebanyakan penduduk yang berada di dusun Candi mengenyam pendidikan sekolah dasar, SLTP, dan SLTA. Berikut adalah tabel pendidikan di setiap Rt Tabel 2.1 Pendidikan terakhir / masih bersekolah RT 01

SD

SLTP

SLTA

Diploma

Tidak / belum bersekolah 8

Jumlah

24

12

Tabel 2.2 Pendidikan terakhir / masih bersekolah Rt 02

SD

SLTP

SLTA

Diploma

Tidak / belum bersekolah 27

Jumlah

29

15

11

23

Tabel 2.3 Pendidikan terakhir / masih bersekolah Rt 03

SD

SLTP

SLTA

Diploma

Tidak / belum bersekolah 19

Jumlah

21

Tabel 2.4 Pendidikan terakhir / masih bersekolah Rt 04

SD

SLTP

SLTA

Diploma

Tidak / belum bersekolah

Jumlah

25

18

22

Tabel 2.5 Pendidikan terakhir / masih bersekolah Rt 05

SD

SLTP

SLTA

Diploma

Tidak / belum bersekolah 4

Jumlah

25

11

24

Tabel 2.6 Pendidikan terakhir / masih bersekolah Rt 06

SD

SLTP

SLTA

Diploma

Tidak / belum bersekolah 16

Jumlah

37

27

Tabel 2.7 Pendidikan terakhir / masih bersekolah Rt 07

SD

SLTP

SLTA

Diploma

Tidak / belum bersekolah 7

Jumlah

49

22

11

Tabel 2.8 Pendidikan terakhir / masih bersekolah Rt 08

SD

SLTP

SLTA

Diploma

Tidak / belum bersekolah 11

Jumlah

44

19

13

Tabel 2.9 Pendidikan terakhir/ masih bersekolah

SD

SLTP

SLTA

Diploma

Tidak/belum bersekolah 88

Jumlah

251

116

107

14

25

Menurut penggolongan agama tiap RT adalah bervariasi hampir mewakili 5 agama yang ada di Indonesia yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.1 Agama RT 01

Islam

Kristen

Katholik

Hindu

Budha

Jumlah Agama

45

Di RT 01 mayoritas penduduk beragama Islam.

Tabel 3.2 Agama RT 02

Islam

Kristen

Katholik

Hindu

Budha

Jumlah

55

Agama yang paling banyak di Rt 02 adalah agama Islam

Tabel 3.3 Agama Rt 03

Islam

Kristen

Katholik

Hindu

Budha

Jumlah

49

Agama yang paling dominan adalah agama Islam.

26

Tabel 3.4 Agama RT 04

Islam

Kristen

Katholik

Hindu

Budha

Jumlah

32

23

Di Rt 04 terdapat banyak agama namun yang paling dominan adalah agama Islam.

Tabel 3.5 Agama RT 05

Islam

Kristen

Katholik

Hindu

Budha

Jumlah

15

32

Terdapat 2 jenis agama yang terdata , namun yang paling dominan adalah agama Katholik.

Tabel 3.6 Agama RT 06

Islam

Kristen

Katholik

Hindu

Budha

Jumlah

61

22

Terdapat 3 jenis agama di Rt 06 , yang paling dominan adalah agama Islam

27

Tabel 3.7 Agama RT 07

Islam

Kristen

Katholik

Hindu

Budha

Jumlah

127

Di Rt 07 seluruh warganya beragama Islam.

Tabel 3.8 Agama RT 08

Islam

Kristen

Katholik

Hindu

Budha

Jumlah

108

Di Rt 08 mayoritas penduduk beragama Islam.

Tabel 3.9 Agama penduduk Desa Candirejo

Islam

Kristen

Katholik

Hindu

budha

Jumlah

484

82

28

Sedangkan untuk jenis pekerjaan dapat di lihat tabel sebagai berikut: Tabel 4.1 Pekerjaan di RT 01

Pedagang

Buruh

Wiraswasta

Petani

Pegawai Swasta

Jumlah

10

Di Rt 01 terdapat sekitar 5 jenis pekerjaan (tidak termasuk pelajar dan ibu rumah tangga) Tabel 4.2 Pekerjaan di RT 02 Pedagang Buruh Petani Wiraswasta PNS

Jumlah

13

14

Terdapat 5 jenis pekerjaan yang terdata (tidak termasuk ibu rumah tangga dan pelajar)

Tabel 4.3 Pekerjaan di RT 03

Buruh

Petani

Wiraswasta

Pegawai swasta

Pekerjaan lainnya

Jumlah

Terdapat 5 jenis pekerjaan yang terdata (tidak termasuk ibu rumah tangga dan pelajar).

29

Tabel 4.4 Pekerjaan di RT 04

Pegawai swasta

PNS

Wiraswasta

Sopir

Petani

Buruh

Pekerjaan lainnya

Jumlah

13

Terdapat 7 jenis pekerjaan yang terdata (tidak termasuk ibu rumah tangga dan Pelajar)

Tabel 4.5 Pekerjaan di RT 05

Wiraswasta

Buruh

Pegawai swasta

Pensiunan

Karyawan honorer

Petani

Jumlah

11

13

Terdapat 6 jenis pekerjaan yang terdata (tidak termasuk Ibu rumah tangga dan pelajar). Tabel 4.6 Pekerjaan di RT 06

Petani

Karyawan swasta

Wiraswasta

Buruh

PNS

Jumlah

19

10

Terdapat 5 jenis pekerjaan di Rt 06 (tidak termasuk ibu rumah tangga dan pelajar)

30

Tabel 4.7 Pekerjaan di RT 07

Wiraswasta

Buruh

Pegawai swasta

Petani

Pensiunan

Guru

Jumlah

26

30

56

Terdapat 6 jenis pekerjaan di Rt ini (tidak termasuk ibu rumah tangga dan pelajar).

Tabel 4.8 Pekerjaan di RT 08

Buruh

Petani

Wiraswasta

TNI

Anggota DPR

Jumlah

19

13

Terdapat 5 jenis pekerjaan di Rt 08(tidak termasuk ibu rumah tangga dan pelajar).

Tabel 4.9 Pekerjaan di desa Candirejo

Wiraswasta

Buruh

Petani

Pegawai swasta

Pekerjaan lainnya

Jumlah

79

90

98

46

22

31

3. Kesehatan Menurut hasil survey yang dilakukan dari setiap RT, yaitu dari RT01 sampai RT 08 yaitu tentang fasilitas kesehatan yang berada dilingkungnan sekitar adalah baik, yaitu terbukti dengan adanya posyandu yang lancar berkegiatan dan juga puskesmas yang aktif. Sehingga, akan mempermudah masyarakat yang sakit, untuk segara pergi ke puskesmas dan berobat dan mendapatkan penangan yang tepat. Sehingga kesehatan warga di dusun Candi cenderung baik. Keadaan MCK disekitar rumah warga, kebanyakan sudah memiliki kamar mandi sendiri di dalam rumah dan mempermudah dan memajukan kesejahteraan rakyat di sekitar RT01 sampai Rt 08, sedangkan untuk akses air bersih tergolong lancar. Air yang mengalir ke rumah penduduk diambil dari sumur bor, PAM dan sumur gali, untuk mendapatkan sumber air di beberapa Rt hanya perlu menggali 10 hingga 20 meter akan tetapi ada juga yang harus menggunakan bor untuk mendapatkan air hingga kedalaman 60 hingga 70 meter. Beberapa warga ada yang menggunakan sumur bor secara patungan, mereka akan patungan untuk membayar listrik, begitu juga warga yang menggunakan PAM mereka akan patungan untuk membayar air PAM tersebut. Terdapat puskesmas pembantu di dusun ini yang setiap bulan mengadakan beberapa kegiatan yang berhubungan dengan kesehatan, fasilitas dan pelayanannya menurut warga sangatlah baik. Para warga yang datang akan dilayani dengan baik, bagi warga yang kekurangan dana untuk berobat mereka bisa menggunakan jaminan kesehatan dengan tingkat pelayanan yang sama dan tidak memilih dalam melayani setiap pasiennya. 4. Ekonomi Banyak penduduk di dusun Candi, menggantungkan hidupnya sebagai buruh batu ukir yang sebagai ciri khas dusun Candi, di Rt 01 hingga Rt 04 penduduk kebanyakan membuat usaha batu ukir, dikarenakan dusun Candi terdapat tambang batu putih yang bisa digunakan untuk membuat ukiran-ukiran yang indah dan dijual

32

dari lokal hingga mancanegara. Serta menghasilkan tingkat ekonomi yang cukup makmur bagi produsennya dan menciptakan lapangan pekerjaan bagi warga sekitar. Hasil yang didapat dari kerajinan tersebut dapat membantu perekonomian warga yang lebih maju dan mandiri dalam bidang ekonomi. Serta memakmurkan masyarakat sekitar menuju ekonomi yang lebih baik dan bernilai tinggi. Di Rt 05 hingga Rt 07 dikarenakan daerahnya yang dekat dengan pegunungan dan tanahnya yang subur bila curah hujan mencukupi, sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai petani. Pada awalnya para petani akan menganggur bila musim kemarau tiba dikarenakan air yang kurang untuk mengairi sawah yang mereka garap akan tetapi sekarang para pemilik lahan memiliki sumur bor yang digunakan bila lahan mereka kekurangan air. 5. Budaya Di desa Candisari yang terletak di kecamatan Semin kabupaten Gunung Kidul, terdapat sebuah Candi yang bernama Candi Risan. Nama Risan diambil dari singkatan irisan atau perbatasan wilayah, yaitu bermakna sebagai batas dua Kerajaan yang menguasai wilayah ini yaitu kerajaan Surakarta dan Yogyakarta. Candi Risan merupakan candi peninggalan Budha yang dibuat pada Abad ke 7. Candi Risan diketahui keberadaannya oleh masyarakat sekitar pada abad ke 10 11, pada akhirnya menjadi milik masyarakat. Pada saat Candi Risan milik perseorangan banyak artefak yang di curi oleh orang karena penjagaan yang kurang dan kesadaran masyarakat akan peninggalan kebudayaan sangatlah kurang. Pada tahun 1982 pemerintah mengetahui keberadaan Candi ini dan pada akhirnya dibeli oleh pemerintah, lebih tepatnya Dinas Purbakala. Candi Risan lebih tua dari candi Prambanan yang merupakan sebuah obyek wisata, namun karena lokasi dan keadaan yang tidak mendukung Candi Risan untuk dijadikan tempat wisata, akhirnya Candi Risan hanya berfungsi sebagai sebuah peninggalan dan sumber ilmu Sejarah. Candi Risan digunakan sebagai tempat pemujaan maupun ritual oleh orang yang menganut agama Budha, riwayat sejarah lainnya tidak dapat di telusuri oleh karena banyaknya artefak yang dicuri.

33

Salah satu artefak yang dicuri adalah arca Awalukitiswara, arca ini dicuri pada Bulan Juli Tahun 1984 dan di temukan sembilan bulan setelahnya di

Singapura. Arca tersebut kini disimpan di Kantor Badan Pelestari Peninggalan Purbakala, DIY . Arca yang berada di kompleks candi merupakan arca tiruan dari arca aslinya yang telah disimpan, namun sayangnya artefak-artefak lainnya yang juga dicuri sebelum Candi ini menjadi milik perseorangan hingga sekarang tidak bisa ditemukan. Pada saat Candi Risan menjadi milik pemerintah, pemerintah pada akhirnya memugar Candi Risan untuk mencegah kemungkinan terjadinya pencurian lagi. Batu yang digunakan untuk membangun Candi Risan adalah Batuan putih, yang sangat mudah untuk lapuk akibat faktor cuaca oleh karena itu candi ini sekarang menjadi puing-puing saja. Riwayat sejarah yang sulit untuk ditelusuri karena kemungkinan dokumen-dokumen mengenai Candi Risan dibawa oleh Belanda pada saat jaman kolonialisme dan pencurian-pencurian terhadap artefak yang ada pada saat Candi Risan masih merupakan milik perseorangan . Artefak yang ada hanya beberapa saja, yaitu dua buah makara yang terletak di halaman candi, beberapa ukiran Candi Risan di dinding yang masih bisa terlihat dan sebuah arca Awalukitiswara. Arca Awalukitiswara merupakan sebuah indikator bahwa candi ini merupakan Candi yang berlatar belakang Agama Budha. Penelitian terhadap riwayat Candi Risan masih dilakukan hingga sekarang, setiap bulan pemerintah provinsi akan dating untuk meninjau Candi Risan. Setiap bulan juga pemerintah mengirimkan orang untuk mengurusi Candi Risan, Ada 3 orang yang merupakan penjaga Candi Risan yang dipekerjakan oleh pemerintah. Pengunjung Candi ini mayoritas merupakan pelajar yang ingin mengetahui mengenai sejarah Canri Risan, bahkan ada pengunjung di luar Indonesia seperti Jepang, Korea dan Australia yang datang berkunjung ke Candi Risan. Masyarakat pernah meminta pemerintah untuk menjadikan Candi Risan sebagai sebuah obyek wisata seperti Candi Prambanan, namun karena lokasi yang terdapat di daerah yang sulit untuk di jangkau dan area parker yang tidak memenuhi

34

syarat membuat pemerintah tidak menyetujui hal tersebut dan pada akhirnya hanya menjadi sebuah situs bersejarah saja.

6. Prasarana Fisik Dusun Candi bila dibandingkan dengan dusun lainnya di desa Candirejo ini sangatlah luas, Dusun Candi mempunyai 8 Rt yang tersebar luas. Kondisi jalan utama yang menghubungkan ke kecamatan apabila dibandingkan jalan ke Rt 01 hingga Rt 04, jalannya masih lebih baik meskipun masih terdapat beberapa lubang di beberapa lokasi. Jalan yang menghubungkan Rt 01 hingga Rt 04 sangat parah, jalan tersebut sering dilalui truk-truk yang mengangkut ukiran batu yang sangat berat , hal ini menyebabkan kondisi jalannya rusak parah. Perawatannya sangatlah kurang, jalan dibiarkan rusak begitu saja tanpa diperbaiki. Jalan yang menghubungkan Rt 05 hingga Rt 08 dibandingkan dengan jalan ke empat Rt sebelumnya kondisinya sangatlah baik, hanya beberapa lokasi jalannya belum rata (masih jalan tanah) akan tetapi kondisi jalan betonnya sangatlah baik, hal ini disebabkan oleh jarangnya truk yang melintas di jalan ini

35

BAB VII KESIMPULAN

Dari hasil pembahasan dapat disimpulkan diantaranya: Kondisi muka air tanah di Desa Candirejo termasuk tinggi dengan ketinggian rata-rata 123 mdpl. Untuk sumber air masyarakat (sumur) memiliki kadar pH 7 - 8,5. Kondisi ini masih terhitung normal digunakan dan masih aman dikonsumsi. Kondisi limbah hasil produksi pertambangan batu Napal memiliki pH sekitar 8 9. Kondisi ini masih bisa dikatakan normal dan tidak berbahaya, tetapi kalau produksi limbah dalam kuantitas di ambang batas dan dibuang langsung ke sumber aliran air juga dapat membahayakan masyarakat sekitar. Kemiringan lereng di area penambangan batu Napal di Desa Candirejo tidak aman dikarenakan sistem penambangan yang salah dari awalnya. Sebagian besar lereng yang ada mempunyai kemiringan nyaris 90o. Banyak masyarakat di dusun Candi, desa candirejo tidak mengetahui mengenai K3 ( Keselamatan dan Kesehatan Kerja) oleh karena hal tersebut kami mengadakan penyuluhan mengenai K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja ) yang diadakan di balai dusun dengan tujuan agar masyarakat mengetahui mengenai pengertian K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) dan juga pentingnya K3. Penyuluhan mengenai K3 berlangsung dengan baik, kegiatan dihadiri oleh masyarakat sekitar yang memang berniat untuk mengetahui apa itu K3 dan apa pentingnya dalam dunia kerja mereka. Sehingga mereka mengerti apa itu Kesehatan dan Keselamatan Kerja untuk kegiatan penambangan jangka panjang agar masyarakat penambang dapat selamat dari bahaya yang mengancam mereka. Dengan demikian masyarakat dapat melakukan kegiatan penambangan dengan tenang, aman, dan sesuai prosedur yang baik sesuai dengan harapan.

36

DAFTAR PUSTAKA
Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada, 1980, Penelitian Neraca Air Di Daerah Cekungan Wonosari Kabupaten Gunungkidul. Hendra Setiadi, Wayan Mudiana, Ucu T Akus, 1990, Hidrogeologi Lembar Yogyakarta, Departemen Pertambangan Dan Energi, Direktorat Geologi Dan Tata Guna Lingkungan. Mac Donald & Partnerts, 1974, Rural Water Supplies Gunungkidul Area, Vol 1 & 2, Goverment of The Republic of Indonesia, Ministry of Public Work And Power, Directorat General of Water Resources. Mac Donald & partnerts, 1979, Gunungkidul Groundwater Project, Goverment of The Republic of Indonesia, Ministry of Public Work And Power, Directorat General of Water Resources. Mac Donald & partnerts, 1984, Greater Yogyakarta Groundwater Resources Study, vol III A, B & C, Goverment of The Republic of Indonesia, Ministry of Public Work And Power, Directorat General of Water Resources. Surono, dkk, 1992, Peta Geologi Lembar Surakarta Giritontro Jawa, Departemen Pertambangan Dan Energy, Direktorat Jenderal Geologi Dan Sumberdaya Mineral, Pusat Penelitian Dan Pengembangan Geologi, Bandung. Peraturan Kemenkes Republik Indonesia 2010

37

Anda mungkin juga menyukai