Anda di halaman 1dari 35

RESPONSI SCHIZOPHRENIA

Oleh: Nastiti Ayu Perdani Pembimbing: dr. Roekani Hadiseputro, SpKJ(K)

Identitas
Nama Usia Jenis kelamin Alamat Pekerjaan Pendidikan Status nikah Suku bangsa Agama Nomor register MRS tanggal : Tn. AF : 26 tahun : Laki-Laki : Kepanjen, Malang : Wiraswasta : SMK : Belum Menikah : Jawa : Islam : 11072xxx : 26 Oktober 2012

Keluhan Utama
Sejak 1 minggu yang lalu pasien sulit tidur dan melantur.

Autoanamnesis
(29 Oktober 2012, di R.23 Psikiatri pukul 11.30) TANYA : Selamat siang Pak, saya Dokter Muda Nastiti. Saya mau menanyakan beberapa hal. Bapak kalau merasa ada masalah cerita saja. Saya di sini berusaha membantu. Bisa ya Pak bercerita mengenai masalah Bapak? JAWAB : Iya, boleh. (sambil menatap kosong ke arah depan, tanpa melihat pemeriksa) TANYA : Nama Bapak siapa? JAWAB : AF TANYA : Berapa umurnya, Pak? JAWAB : 26 tahun. TANYA : Tempat tinggalnya di mana, Pak? JAWAB : Di Kepanjen, Jalan Effendi 69A. TANYA : Bapak tahu sekarang ada di mana? JAWAB : Ya, tahu. Ini kan di Rumah Sakit Saiful Anwar

TANYA JAWAB TANYA JAWAB TANYA JAWAB

TANYA JAWAB

: Bapak di sini sudah sejak hari Jumat ya. Kalau sekarang ini hari apa ya, Pak? : Sekarang hari Selasa. : Ini yang sedang duduk di samping Bapak siapanya? : Ibu saya, dok. : Gimana Pak perasaannya hari ini? Apa sudah merasa lebih baik? : Iya, sudah lebih tenang. Pas datang ke sini saya langsung diikat. Ga tahu kenapa diikat. Saya merasanya baik-baik saja kok diikat. Ya saya berontak waktu itu. Makanya sekarang badan saya rasanya kaku semua. Sulit digerakkan. : Bapak ingat kenapa dirawat di sini? : Ya saya nggak kenapa-kenapa sebenarnya. Cuma jarang tidur saja soalnya banyak pekerjaan menumpuk. Saya banyak orderan shooting video, belum selesai saya kerjakan.

TANYA JAWAB

TANYA JAWAB

TANYA
JAWAB

: Kerja terus apa nggak ngantuk, Pak? : Ya mau gimana lagi. Semua saya kerjakan sendiri. Sudah ditagih sama yang pesan soalnya belum selesai juga. Beberapa sampai ada yang marah ke saya. : Bapak apa pernah mendengar suara-suara orang lain di sekitar Bapak tapi Bapak nggak bisa lihat siapa yang bicara? : Ada. Suaranya itu marah-marah ke saya. Saya kira orang yang pesen video. Saya jadi mangkel. Kenapa orang ini nggak mau sabar nunggu saya edit dulu. Saya jadi merasa marah ke semua orang. Semua orang saya marahi. Mereka itu kok nggak ngerti kalau saya sibuk, tapi saya disuruh-suruh terus. :Suaranya itu laki-laki atau perempuan yang marah-marah? :Suara bapak-bapak.

TANYA JAWAB

TANYA JAWAB TANYA JAWAB TANYA JAWAB TANYA JAWAB

: Marah-marahnya seperti apa ya,Pak? : Orangnya ngomong kenapa kok pesenan saya belum selesai? Saya sudah nunggu sejak lama. Saya nggak mau tahu, saya mau besok harus sudah jadi. : Selain itu, apa Bapak pernah melihat sesuatu atau seseorang yang kayaknya orang lain tidak bisa lihat? : Nggak ada. Tapi seminggu ini ada suara perempuan. : Bicara apa perempuannya itu, Pak? : (Pasien tidak menjawab, sambil tiba-tiba menatap kosong.) : Bapak kenapa tiba-tiba diam? : Nggak kenapa-kenapa, dok. : Sampai sekarang masih ada suara-suaranya itu? : Tadi malam masih ada. Saya jadi bingung harus ngapain. Saya jadi kepikiran pekerjaan terus.

TANYA JAWAB

: Bapak pekerjaannya apa sehari-hari? : Saya ngajar komputer di SMA. Kalau sore saya ngelesi komputer. Saya juga shooting video kalo ada acara-acara manten atau sekolahan. TANYA : Yang shooting video itu, mulai shootingnya, editingnya ya dikerjakan sendiri semua, Pak? JAWAB : Iya, saya sendiri. TANYA : Wah, apa nggak kewalahan, Pak? Kenapa tidak mencari pegawai buat bantu-bantu? JAWAB : Sudah pernah. Tapi minta berhenti, katanya ga kuat. Kerjaannya banyak. TANYA : Selama ini ada masalah tidak dengan perkerjaannya Bapak ini? JAWAB : Baik-baik saja. Semakin banyak kerjaannya akhir-akhir ini, dok. Numpuk-numpuk jadinya. Semua pengen cepet dikerjakan. Saya jadi nggak sempat tidur, nggak sempat makan. Sampai kepikiran terus saya. Saya jadi kayak orang bingung.

TANYA
JAWAB

TANYA JAWAB TANYA JAWAB

: Ada masalah juga mungkin dengan orang-orang di tempat kerja Bapak? : Ya, ada si. Beberapa guru di SMA. Tapi saya sabar aja. Nggak mempermasalahkan. Saya sering disuruh-suruh. Kan saya masih honorer di sana. Guru-guru di sana sering minta tolong ke saya. Tapi saya nggak dikasih apa-apa. Saya sabar aja. : Kalau punya waktu luang Bapak biasanya ngapain? :Ya di rumah saja, ngutak-atik komputer. :Setelah ini Bapak rencananya ingin ngapain? :Saya pengen punya sekolah gratis buat anakanak yang pinter tapi ekonominya kurang. Terus saya pengen nikah dulu, dok. Saya sudah minta Bapak saya bilang. Tapi Bapak ga mau. Saya disuruh ke sana sendiri, saya takut.

TANYA JAWAB

TANYA JAWAB TANYA JAWAB TANYA

JAWAB

: Kenapa takut, Pak? : Saya takut ditolak. Ya, saya malu juga. Mau cari uang yang banyak saja dulu. Rumah saja saya ngontrak. Saya juga banyak pekerjaan jadi nggak sempat juga. : Berapa harga ngontrak rumah, Pak? : 10 Juta setahun : Misalnya sebulan pendapatan Bapak 2 juta berarti berapa bulan ya bisa lunas kontrakannya? : Ya, 5 bulan sudah lunas. : Baik, Pak. Sekarang Bapak istirahat lagi ya. Jangan lupa minum obat dan badannya sering digerakkan biar tidak kaku lagi. Nanti sepulang dari sini saya sarankan untuk mengatur pekerjaan Bapak jangan sampai menumpuk dan dikerjakan sendiri semua supaya tidak jadi beban pikiran sendiri, ada yang membantu. Terima kasih sudah mau sharing. :Ya, terima kasih juga, dok. Sama-sama.

Heteroanamnesis (Ibu Pasien,


tanggal 29 Oktober 2012, di R.23 Psikiatri RSSA)
sejak 1 minggu yang lalu pasien sulit tidur, malas makan, dan melantur. Tiap kali ibu pasien menyuruh pasien untuk makan, pasien malah marah-marah dan menyalahkan ibunya katanya karena suka menyuruh-nyuruh, padahal ibu pasien merasa tidak pernah menyuruh-nyuruh 1 hari SMRS badan pasien seperti kejang-kejang, badannya sulit digerakkan, dan melanturnya tambah sering Menurut ibu pasien, pasien akhir-akhir ini sering berbohong mengatakan bahwa mengerjakan pekerjaannya di dalam kamar pada malam hari. Tapi ibu pasien ketika mengintip dari ventilasi di atas pintu melihat pasien menonton film porno

Heteroanamnesis
Pasien memiliki masalah dengan guru di tempat kerja pasien karena suka menyuruh pasien melakukan sesuatu tapi pasien tidak diberi imbalan Belakangan ini pekerjaan pasien memang banyak. Karena semua dikerjakan sendiri akhirnya menumpuk-numpuk. Namun, dari keterangan ibu pasien tidak ada yang memarahi pasien karena pesanan videonya belum jadi. Pasien kurang dapat mengatur keuangan dari pendapatannya.

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU


ORGANIK : Patah tulang tibia kanan karena kecelakaan motor 11 tahun yang lalu NONORGANIK: 10 tahun yang lalu MRS selama 2 minggu di R.23 Psikiatri karena marah-marah tanpa sebab, sembuh total. 5 bulan yang lalu pasien tampak seperti kejang lalu dibawa ke RS Wava Husada dan mendapatkan obat Alganax, diminum 3 hari, membaik.

RIWAYAT PREMORBID
RIWAYAT PRIBADI: RIWAYAT KELAHIRAN: Pasien lahir secara normal pada tahun 1986, ditolong oleh bidan, cukup bulan, dan langsung menangis segera setelah lahir. Tidak didapatkan penyakit pada ibu saat hamil dan saat melahirkan. RIWAYAT TUMBUH KEMBANG: Pada pasien tidak didapatkan adanya keterlambatan atau gangguan pada proses tumbuh kembang. Tumbuh kembang sesuai dengan anak seusianya. RIWAYAT PENDIDIKAN: Pasien bersekolah mulai SD sampai SMK. Pasien sempat kuliah Jurusan Ilmu Komputer di Universitas Negeri Malang selama 1,5 tahun. Pasien berhenti kuliah karena lebih memilih bekerja daripada kuliah. Pasien termasuk murid yang memiliki prestasi yang cukup baik saat SD sampai SMK. RIWAYAT KEAGAMAAN: Pasien beragama Islam dan cukup taat beribadah.

RIWAYAT PSIKOSOSIAL: Pasien adalah anak kedua dari 3 bersaudara. Pasien merupakan anak dari istri hasil pernikahan kedua ayah. Sejak kecil sifat pasien orang yang tidak banyak bicara, dan cenderung tidak pernah bercerita tentang apapun, dan juga cenderung menyimpan perasaannya. Pasien merupakan anak yang sopan, ramah, tidak pernah terlibat masalah apapun, dan dekat dengan saudaranya juga dengan kedua orang tuanya.

Pasien jarang berinteraksi dengan tetangga di lingkungan sekitar rumahnya karena lebih suka di rumah mengerjakan hobi dan pekerjaannya. Pasien orang yang pemalu untuk mengungkapkan perasaan pada wanita. Sampai saat ini pasien belum menikah dan tidak memiliki teman dekat wanita. 2 tahun ini hubungan ayah dan ibu pasien kurang baik. Kedua orang tua pasien sering bertengkar hingga pisah rumah, ibu tinggal di rumah pasien sedangkan ayah tinggal di rumah yang lama.

RIWAYAT KETURUNAN: Tidak ada keluarga pasien yang menderita penyakit serupa.

KEPRIBADIAN PREMORBID: Pasien mempunyai sifat mudah bergaul di kalangan keluarga, dan teman-temannya. Sopan dan ramah, tetapi pasien memang seorang yang pendiam dan tidak pernah bercerita apa-apa tentang masalah ataupun perasaannya baik kepada orang tuanya maupun kepada saudaranya. Pasien memiliki hobi mengutak-atik barang elektronik, desain grafis, komputer, dan radio. Pasien seorang yang memiliki cita-cita tinggi namun pasien kurang memiliki kemampuan mengorganisasi dan perencanaan. Uang dari hasil bekerja seringkali habis tidak utntuk keperluan semestinya karena tidak diatur dengan baik pengeluaran dan pemasukkannya.

FAKTOR PENCETUS
Beban kerja yang terlalu banyak dan menumpuk, Keadaan rumah tangga orang tua yang kurang baik Keinginan pasien untuk menikah namun belum juga memiliki teman dekat wanita.

TIME LINE PERJALANAN PENYAKIT


A B C

Keterangan: A :Pasien dilahirkan pada tahun 1986. seorang yang pendiam dan tidak pernah bercerita apa-apa tentang masalah ataupun perasaannya baik kepada orang tuanya. B :Gejala muncul pertama kali pada tahun 2002, pasien pasien marah-marah tidak jelas penyebabnya. Pasien MRS selama 2 minggu di ruang 23 RSSA. C :Tanggal 26 Oktober 2012 pasien dibawa ke RSSA karena sejak 1 bulan pasien sulit tidur dan berbicara melantur.

PEMERIKSAAN FISIK
STATUS INTERNISTIK (tanggal 29 Oktober 2012) Keadaan umum : cukup Gizi : cukup Higiene : cukup Tekanan darah : 120/70 mmHg Nadi :82 kali/menit, regular, kuat Pernafasan :18 kali/menit, reguler, simetris Temperatur aksiler :36,5C Kepala :anemia -/-, ikterus -/-, cyanosis -/-, edema periorbita -/ Leher : kaku kuduk -, PKL Thorax : Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat Palpasi : ictus cordis teraba di ICS V MCL Sinistra Perkusi : LHM : ICS V MCL sinistra RHM : SL dextra Auskultasi : HR: 82 x/menit, murmur Abdomen : Inspeksi : flat Palpasi : soefl, hepar dan lien tidak teraba Perkusi : meteorismus Auskultasi : BU (+) Normal Extremitas : akral hangat, edema -/-

STATUS NEUROLOGIS: GCS :4 5 6 Meningeal sign :KK (-), K (-), B I/II (-) Nervus kranialis : pupil bulat isokor 3mm I 3mm RC + I + Refleks fisiologis : BPR +2 | +2 KPR +2 | +2 TPR +2 | +2 APR +2 | +2 Refleks patologis :H - I B-I T-IC-I O-I Motorik : dalam batas normal namun gerakan agak kaku Sensorik : dalam batas normal ANS : dalam batas normal

STATUS PSIKIATRIK Kesan umum : laki-laki, usia 26 tahun, berpakaian rapi, raut wajah sesuai usia, tampak kaku, di pergelangan kaki dan tangan tampak bekas luka bekas fiksasi, kaki kana nada bekas operasi patah tulang Kontak : verbal (+), kontak mata (+) namun kadangkadang tatapan mata pasien ke arah lain dan tampak kosong Kesadaran : berubah Afek dan emosi : normal Orientasi
Tempat : baik Waktu : baik Orang : baik Isi Bentuk Arus

Proses berpikir:
: merasa dirugikan : non realistik : Perseverasi

Persepsi : halusinasi dengar (+) Daya ingat : baik Intelegensi : cukup Kemauan : normal Psikomotor : normal

HOME VISITE
Home visite (kunjungan rumah) dilakukan pada hari Selasa , tanggal 30 Oktober 2012, pukul 19.00-20.00 WIB. Tujuan home visite, antara lain:
Mengetahui hubungan penderita dengan anggota keluarga dan lingkungan rumahnya. Mengetahui hubungan psikososial dan lingkungan penderita. Mencari data tambahan dari keluarga adanya kemungkinan stressor psikososial yang menimbulkan gejala dan mengetahui perilaku penderita saat dirumah.

Sasaran : rumah penderita

LOKASI RUMAH
RRumah pasien berlokasi di Jl. Effendi 69A, Kepanjen, Malang. Untuk mencapai lokasi tersebut dari RSSA dapat menggunakan kendaraan sekitar 60 menit.

KONDISI RUMAH
Rumah keluarga pasien terletak di pinggir jalan yang tidak terlalu besar tetapi cukup untuk dilewati 2 mobil. Rumah keluarga pasien termasuk rumah yang sederhana berukuran 6x13 meter. Di rumah pasien tinggal bersama ibu, adik pasien, dan keponakan perempuan berusia 4 tahun. Di rumah pasien ada toko perlengkapan komputer dan tempat kursus komputer. Dilengkapi fasilitas PLN dan sumber air. Rumah pasien beratap genting dengan plafon, berlantai keramik dan berdinding tembok dicat warna putih.

Rumah mempunyai jendela, ventilasi, dan penerangan yang cukup. Mempunyai ruang tamu, ruang televisi, 3 kamar tidur, dapur, 2 kamar mandi yang sekaligus berfungsi sebagai ruang keluarga, 6 kamar tidur. Bagian depan rumah adalah toko dan tempat kursus. Rumah pasien tidak memiliki halaman rumah. Pasien tidur sendiri di kamarnya. Kamar pasien cukup rapi, terdapat komputer dan alat perekam suara.

DENAH RUMAH
A : Toko dan tempat kursus komputer B : Ruang Tamu C : Kamar tidur pasien D : Kamar tidur ibu pasien E : Kamar tidur adik pasien F : Ruang keluarga G : Kamar mandi H : Kamar mandi I : Dapur J : Halaman belakang rumah

Kamar tidur pasien

Tempat siaran radio

Kamar mandi

Tempat kursus komputer

DIAGNOSIS MULTIAKSIAL
Axial I Axial II Axial III Axial IV : : : : F20 Masalah Pekerjaan, masalah keluarga GAF scale 70-61.

Axial V :

TERAPI
MRS di ruang 23 RSSA. Farmakoterapi dengan pemberian antipsikosis yaitu: Stelazine 3x5 mg Psikoterapi pengobatan ini ditujukan untuk mengatasi masalah emosional personal dari penderita dengan maksud menghilangkan gejala yang ada dan mengoreksi perilaku yang terganggu dan mengembangkan pertumbuhan kepribadian secara positif. Pada pasien ini dianjurkan untuk: - Lebih banyak diajak berkomunikasi untuk mengeluarkan segala pikirannya dengan orang terdekat, sehingga dapat sekaligus mengatasi masalah yang dihadapi. - Berpikir positif dan mengikhlaskan segala sesuatu yang terjadi serta berusaha mengambil hikmah untuk setiap kejadian - Mengembangkan potensi yang ada dari penderita.

Terapi sosial (manipulasi lingkungan), yang dilakukan agar lingkungan dapat: - Memahami dan menerima keadaan pasien. - Membimbing dalam kehidupan sehari-hari dalam kesibukan dan pekerjaan pasien. - Mengawasi minum obat secara teratur dan membawa pasien untuk kontrol teratur. Terapi Rehabilitasi Medik untuk melatih tubuh pasien yang masih lemas dan kaku agar dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan baik.

PROGNOSIS
Berdasarkan : Onset dewasa muda : jelek Tidak ada faktor keturunan : baik Adanya faktor pencetus : jelek Tidak menikah : jelek Adanya dukungan keluarga : baik Sosial ekonomi menengah : baik Kepribadian premorbid yang tertutup : jelek Dubia et malam

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai