Anda di halaman 1dari 103

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2013

BUKU 1 PEDOMAN PENETAPAN PESERTA

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN 2012

PEDOMAN SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2013

Buku 1 Buku 2 Buku 3 Buku 4 Buku 5

Pedoman Penetapan Peserta Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sertifikasi Guru Pedoman Penyusunan Portofolio Rambu-Rambu Pelaksanaan Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) Pedoman Pelaksanaan Uji Kompetensi

Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru Tahun 2013

iii

Tim Penyusun Dr. Unifah Rosyidi. (Kepala Pusat Pengembangan Profesi Pendidik) Dra. Dian Mahsunah, M.Pd. (Kabid Pengembangan Profesi Pendidik Dikmen) Drs. Arief Antono. (Kabid Pengembangan Profesi Pendidik PAUDNI) Dian Wahyuni, SH, MA (Kabid Pengembangan Profesi Pendidik Dikdas) Dra. Santi Ambarrukmi, M.Ed. (Kasubag Sertifikasi Pendidik Dikmen) Made Abdi Wismana (LPMP Bali) Reinhard Gultom (LPMP Sumatera Utara) Kontributor Dr. Adi Rahmat, M.Si. (Universitas Pendidikan Indonesia) Dr. Badrun Karto Wagiran, M.Pd. (Univiversitas Negeri Yoyakarta) Prof. Dr. Ismet Basuki, M.Pd. (Universitas Negeri Surabaya) Drs. Suyud, M.Pd (Universitas Negeri Yogyakarta) Dr. Soeprijanto (Universitas Negeri Jakarta) Asrial (Universitas Jambi) Das Salirawati (Universitas Negeri Yogyakarta)

Copyright 2013, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hak cipta dilindungi undang-undang Dilarang mengcopy sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
iv
Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru Tahun 2013

KATA PENGANTAR
Pelaksanaan Sertifikasi Guru merupakan salah satu wujud implementasi dari Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Tahun 2013 merupakan tahun ketujuh pelaksanaan sertifikasi guru yang telah dilaksanakan sejak tahun 2007. Perbaikan penyelenggaraan sertifikasi guru terus dilakukan dari tahun ke tahun untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Penyelenggaraan sertifikasi guru tahun 2013 ada beberapa perubahan baik mekanisme penyelenggaraan maupun proses penetapan peserta. Perubahan mekanisme penyelenggaraan yaitu disampaikannya modul/bahan ajar lebih awal kepada peserta PLPG sebelum mengikuti PLPG. Perubahan pada proses penetapan peserta yaitu penetapan peserta dilaksanakan setelah selesai uji kompetensi dan uji kompetensi diikuti seluruh guru yang belum bersertifikat pendidik dan telah memenuhi persyaratan, perangkingan dilakukan oleh sistem yang terintegrasi dengan data base NUPTK dan dipublikasikan secara online, penetapan sasaran/kuota berdasarkan keseimbangan usia dan keadilan proporsional jumlah peserta antar provinsi. Pedoman ini perlu dipahami dengan baik oleh semua unsur yang terkait dalam penyelenggaraan sertifikasi guru di pusat dan di daerah. Unsur pusat yaitu Pusat Pengembangan Profesi Pendidik, Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK), dan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP). Unsur daerah yaitu dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota, kepala sekolah, guru yang diangkat dalam jabatan pengawas, dan guru, serta unsur lain yang terkait dalam sertifikasi guru dalam jabatan tahun 2013. Salah satu bagian penting dalam pelaksanaan sertifikasi guru adalah proses rekrutmen dan penetapan calon pesertanya. Untuk itu diperlukan sebuah pedoman yang dapat menjadi acuan bagi semua unsur tersebut. Terimakasih kepada Tim Sertifikasi Guru Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (BADAN PSDMPK-PMP) dan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) serta pihak lain yang telah berpartisipasi dalam penyusunan pedoman penetapan peserta sertifikasi guru ini. Jakarta, September 2012 Kepala BPSDMP-PMP,

Syawal Gultom NIP. 19620203 198703 1 002


Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru Tahun 2013

vi

Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru Tahun 2013

DAFTAR ISI
Halaman iii v vii 1 2 3 3 4 5

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAN LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Dasar Hukum C. Tujuan D. Sasaran E. Ruang Lingkup Pedoman BAB II SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN A. Alur Sertifikasi Guru Dalam Jabatan B. Prinsip Sertifikasi Guru BAB III PESERTA SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2013 A. Sasaran B. Distribusi Sasaran Peserta Sertifikasi Guru C. Persyaratan Peserta D. Penetapan Peserta BAB IV PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) PENETAPAN PESERTA SERTIFIKASI GURU TAHUN 2013 A. Tahap Persiapan dan Verifikasi Data Calon Peserta B. Tahap Penetapan Peserta C. Tahap Pelaksanaan Sertifikasi Guru Tahun 2013 BAB V PENGENDALIAN PROGRAM A. Ruang Lingkup Pengendalian B. Pemantauan Program LAMPIRAN-LAMPIRAN

11 11 12 14

17 27 35 37 38

Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru Tahun 2013

vii

DAFTAR GAMBAR DAN LAMPIRAN


Halaman Gambar 2.1 Gambar 3.1 Gambar 4.1 Gambar 4.2 Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6 Lampiran 7 Lampiran 8 Lampiran 9 Alur Sertifikasi bagi Guru dalam Jabatan Urutan Prioritas Penetapan Peserta Sertifikasi Guru Nomor Peserta Sertifikasi Guru Tahapan Prosedur Penetapan Peserta Sertifikasi Guru Tahun 2011 Kuota Sertifikasi Guru Tahun 2012 Petunjuk Teknis Aplikasi Update Web Browser Data NUPTK Contoh Format verifikasi Contoh Format A1 Contoh Format Penghapusan Data Kode Provinsi dan Kabupaten/Kota Kode Bidang Studi/Mata Pelajaran Alamat LPMP Daftar Daerah Perbatasan 5 17 33 35 41 56 67 69 71 73 89 98 101

viii

Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru Tahun 2013

Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru Tahun 2013

ix

Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru Tahun 2013

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen menyatakan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Guru profesional harus memiliki kualifikasi akademik minimum sarjana (S-1) atau diploma empat (D-IV), menguasai kompetensi (pedagogik, profesional, sosial dan kepribadian), memiliki sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Guru mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional pada jalur pendidikan formal yang diangkat sesuai dengan peraturan perundangundangan. Pengakuan kedudukan guru sebagai tenaga profesional dibuktikan dengan sertifikat pendidik. Lebih lanjut Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen mendefinisikan bahwa profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi. Sebagai tenaga profesional, guru diharapkan dapat meningkatkan martabat dan perannya sebagai agen pembelajaran. Sertifikasi guru sebagai upaya peningkatan mutu guru diharapkan dapat meningkatkan mutu pembelajaran dan mutu pendidikan di Indonesia secara berkelanjutan. Pelaksanaan sertifikasi guru dimulai sejak tahun 2007 setelah diterbitkannya Peraturan Mendiknas Nomor 18 Tahun 2007 tentang Sertifikasi bagi Guru dalam Jabatan. Landasan hukum yang digunakan
Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru Tahun 2013

sebagai dasar penyelenggaraan sertifikasi guru sejak tahun 2009 adalah Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru. Tahun 2013 merupakan tahun ketujuh pelaksanaan sertifikasi guru dalam jabatan. Mengacu hasil evaluasi pelaksanaan sertifikasi guru tahun sebelumnya dan didukung dengan adanya beberapa kajian/studi, maka dilakukan beberapa perubahan mendasar pada pelaksanaan sertifikasi guru tahun 2013, khususnya proses penetapan dan pendaftaran peserta. Perubahan-perubahan tersebut antara lain perekrutan peserta sertifikasi guru sekaligus dilakukan untuk perangkingan calon peserta tahun 2013-2015 oleh sistem terintegrasi dengan data base NUPTK yang dipublikasikan secara online, penetapan sasaran/kuota per provinsi dan kabupaten/kota berdasarkan keseimbangan usia dan keadilan proporsional jumlah peserta antar provinsi. Pelaksanaan sertifikasi guru tahun 2013 dimulai dengan pembentukan panitia pelaksanaan sertifikasi guru di tingkat provinsi dan kabupaten/kota, pemberian kuota kepada dinas pendidikan kabupaten/kota, dan penetapan peserta. Agar seluruh pihak yang terkait pelaksanaan sertifikasi guru mempunyai pemahaman yang sama tentang kriteria dan proses penetapan peserta sertifikasi guru, maka perlu disusun Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Tahun 2013. B. Dasar Hukum Dasar hukum yang digunakan sebagai acuan pelaksanaan sertifikasi guru dalam jabatan tahun 2013 adalah sebagai berikut. 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. 3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. 4. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru.

Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru Tahun 2013

5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Guru. 6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 5 Tahun 2012 tentang Sertifikasi Bagi Guru Dalam Jabatan. C. Tujuan Pedoman penetapan peserta sertifikasi guru dalam jabatan untuk pelaksanaan sertifikasi guru tahun 2013 mempunyai tujuan sebagai berikut. 1. Sebagai acuan bagi pihak terkait dalam melakukan proses penetapan peserta sertifikasi guru secara transparan dan dapat dipertanggungjawabkan. 2. Memberikan informasi kepada masyarakat luas agar dapat memantau pelaksanaan penetapan peserta sertifikasi guru di wilayahnya. D. Sasaran Sasaran pedoman penetapan peserta sertifikasi guru dalam jabatan tahun 2013 adalah sebagai berikut. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Perguruan Tinggi Penyelenggara Sertifikasi Guru1; Dinas Pendidikan Provinsi; Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota; Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan; Pengawas Sekolah; Kepala Sekolah; Guru; dan Masyarakat.

Untuk selanjutnya dalam buku ini Perguruan Tinggi Penyelenggara Sertifikasi Guru disebut LPTK Penyelenggara Sertifikasi Guru atau LPTK Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru Tahun 2013

E. Ruang Lingkup Pedoman Pedoman ini memberikan informasi kepada semua pihak yang terkait dalam pelaksanaan sertifikasi guru tentang beberapa hal sebagai berikut. 1. 2. 3. 4. 5. 6. Alur sertifikasi guru Sasaran peserta Persyaratan peserta Proses penetapan peserta sertifikasi guru. Prosedur operasional standar. Jadwal pelaksanaan.

Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru Tahun 2013

BAB II SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN


A. Alur Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Alur pelaksanaan Sertifikasi Guru Dalam Jabatan sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 5 Tahun 2012 tentang Sertifikasi bagi Guru Dalam Jabatan disajikan pada Gambar 2.1.

Gambar 2.1: Alur Sertifikasi bagi Guru dalam Jabatan Penjelasan alur sertifikasi guru dalam jabatan yang disajikan pada Gambar 2.1 sebagai berikut. 1. Guru berkualifikasi akademik S-2/S-3 dan sekurang-kurangnya golongan IV/b atau guru yang memiliki golongan serendah-rendahnya IV/c,

Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru Tahun 2013

mengumpulkan dokumen2 untuk diverifikasi asesor Rayon LPTK sebagai persyaratan untuk menerima sertifikat pendidik secara langsung. Penyusunan dokumen mengacu pada Pedoman Penyusunan Portofolio (Buku 3). LPTK penyelenggara sertifikasi guru melakukan verifikasi dokumen. Apabila hasil verifikasi dokumen, peserta dinyatakan memenuhi persyaratan (MP) maka yang bersangkutan memperoleh sertifikat pendidik. Sebaliknya, apabila tidak memenuhi persyaratan (TMP), maka guru wajib mengikuti uji kompetensi awal. Guru yang lulus menjadi peserta sertifikasi pola PLPG dan yang tidak lulus mengikuti pembinaan dari dinas pendidikan kabupaten/kota atau mengembangkan diri secara mandiri untuk mempersiapkan diri untuk menjadi peserta sertifikasi tahun berikutnya. 2. Guru berkualifikasi S-1/D-IV; atau belum S-1/D-IV tetapi sudah berusia 50 tahun dan memiliki masa kerja 20 tahun, atau sudah mencapai golongan IV/a; dapat memilih pola PF3 atau PLPG sesuai dengan kesiapannya melalui mekanisme pada SIM NUPTK. 3. Bagi guru yang memilih pola PF, mengikuti prosedur sebagai berikut. a. Menyusun portofolio dengan mengacu Pedoman Penyusunan Portofolio (Buku 3). b. Portofolio yang telah disusun diserahkan kepada LPMP setempat melalui dinas pendidikan kabupaten/kota untuk dikirim ke LPTK sesuai program studi. c. Apabila hasil penilaian portofolio peserta sertifikasi guru dapat mencapai batas minimal kelulusan (passing grade), dilakukan verifikasi terhadap portofolio yang disusun. Sebaliknya, jika hasil
2

Dokumen berupa: (1) fotokopi ijazah, (2) surat tugas atau surat izin belajar, (3) surat keputusan pangkat/golongan terakhir, (4) surat keputusan tugas mengajar, (5) surat rekomendasi sebagai peserta sertifikasi pola PSPL dari dinas pendidikan. Untuk selanjutnya berkas yang disusun oleh peserta sertifikasi pola PSPL disebut dokumen. Untuk menyederhanakan terminologi, selanjutnya dalam buku ini disebut penilaian portofolio. Portofolio adalah bukti fisik yang menggambarkan pengalaman berkarya/prestasi yang dicapai selama menjalankan tugas profesi sebagai guru dalam interval waktu tertentu.
Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru Tahun 2013

penilaian portofolio peserta sertifikasi guru tidak mencapai passing grade, guru wajib mengikuti uji kompetensi awal. Apabila lulus, guru tersebut menjadi peserta sertifikasi pola PLPG dan apabila tidak lulus mengikuti pembinaan dari dinas pendidikan kabupaten/kota atau mengembangkan diri secara mandiri untuk mempersiapkan diri untuk menjadi peserta sertifikasi tahun berikutnya. d. Apabila skor hasil penilaian portofolio mencapai passing grade, namun secara administrasi masih ada kekurangan maka peserta harus melengkapi kekurangan tersebut (melengkapi administrasi atau MA4) untuk selanjutnya dilakukan verifikasi terhadap portofolio yang disusun. e. Apabila hasil verifikasi dinyatakan lulus, guru yang bersangkutan memperoleh sertifikat pendidik. Sebaliknya, apabila verifikasi portofolio tidak lulus, maka guru wajib mengikuti uji kompetensi awal. Apabila lulus, guru tersebut menjadi peserta sertifikasi pola PLPG dan apabila tidak lulus mengikuti pembinaan dari dinas pendidikan kabupaten/kota atau mengembangkan diri secara mandiri untuk mempersiapkan diri untuk menjadi peserta sertifikasi tahun berikutnya. 4. Peserta yang memilih pola PLPG wajib mengikuti uji kompetensi awal. Pelaksanaan PLPG ditentukan oleh Rayon LPTK sesuai ketentuan yang tertuang dalam Rambu-Rambu Penyelenggaraan Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (Buku 4). 5. PLPG diakhiri dengan uji kompetensi. Peserta yang lulus uji kompetensi berhak mendapat sertifikat pendidik dan peserta yang tidak lulus diberi kesempatan mengikuti satu kali ujian ulang. Apabila peserta tersebut lulus dalam ujian ulang, berhak mendapat sertifikat pendidik dan apabila tidak lulus mengikuti pembinaan dari dinas pendidikan

Misalnya ijazah belum dilegalisasi, pernyataan peserta pada portofolio sudah ditandatangani tanpa dibubuhi materai, dan sebagainya.
Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru Tahun 2013

kabupaten/kota atau mengembangkan diri secara mandiri untuk mempersiapkan diri untuk menjadi peserta sertifikasi tahun berikutnya.

B. Prinsip Sertifikasi Guru 1. Penetapan peserta dilaksanakan secara berkeadilan, objektif, transparan, kredibel, dan akuntabel a. Berkeadilan, semua peserta sertifikasi guru ditetapkan berdasarkan urutan prioritas usia, masa kerja, dan pangkat/golongan. Guru yang memiliki rangking atas mendapatkan prioritas lebih awal daripada rangking bawah. b. Objektif, mengacu kepada kriteria peserta yang telah ditetapkan. c. Transparan, proses dan hasil penetapan peserta dilakukan secara terbuka, dapat diketahui semua pihak yang berkepentingan. d. Kredibel, proses dan hasil penetapan peserta dapat dipercaya semua pihak. e. Akuntabel, proses dan hasil penetapan peserta sertifikasi guru dapat dipertanggungjawabkan kepada pemangku kepentingan pendidikan secara administratif, finansial, dan akademik. 2. Berorientasi pada peningkatan mutu pendidikan nasional Sertifikasi guru merupakan upaya Pemerintah untuk meningkatkan mutu guru dan oleh karenanya guru yang lulus sertifikasi dan mendapatkan sertifikat pendidik harus dapat menjamin (mencerminkan) bahwa guru yang bersangkutan telah memenuhi standar kompetensi guru yang telah ditentukan sebagai guru profesional. Sertifikasi guru yang dilaksanakan melalui berbagai pola, yaitu penilaian portofolio, PLPG, dan PSPL, dipersiapkan secara matang dan diimplementasikan sebaik-baiknya sehingga dapat dipertanggungjawabkan secara akademik. Guru yang lulus sertifikasi dengan proses sebagaimana tersebut di atas akan berkontribusi terhadap peningkatan mutu pendidikan nasional.

Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru Tahun 2013

3. Dilaksanakan secara taat azas Sertifikasi guru dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku dan mengacu pada buku Pedoman Sertifikasi Guru yang telah diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 4. Dilaksanakan secara terencana dan sistematis Pelaksanaan sertifikasi guru didahului dengan pemetaan baik pada aspek jumlah, jenis mata pelajaran, ketersediaan sumber daya manusia, ketersediaan fasiltas, dan target waktu yang ditentukan. Dengan pemetaan yang baik, maka diharapkan pelaksanaan sertifikasi guru dapat berlangsung secara efektif dan efisien serta secara nasional dapat selesai pada waktu yang telah ditetapkan.

Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru Tahun 2013

10

Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru Tahun 2013

BAB III PESERTA SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2013

A. Sasaran Sasaran peserta sertifikasi guru dalam jabatan adalah guru yang memenui persyaratan. Jumlah sasaran secara nasional ditetapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk sasaran guru PNS dan guru bukan PNS pada semua jenjang pendidikan baik negeri maupun swasta di bawah pembinaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Sasaran peserta sertifikasi guru per provinsi dan per kabupaten/kota akan ditentukan kemudian setelah proses verifikasi data peserta sertifikasi guru selesai dilaksanakan. Sasaran peserta sertifikasi guru termasuk guru yang bertugas di sekolah Indonesia di luar negeri (SILN). B. Distribusi Sasaran Peserta Sertifikasi Guru Distribusi sasaran peserta sertifikasi guru untuk masing-masing kabupaten/kota mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Keseimbangan, ditinjau dari aspek usia peserta. 2. Keadilan, ditinjau dari proporsional jumlah peserta terhadap sasaran nasional. Data jumlah guru yang digunakan untuk penetapan distribusi sasaran peserta sertifikasi guru adalah data jumlah guru yang memenuhi persyaratan sebagai peserta sertifikasi guru hasil verifikasi data per tanggal 1 Desember 2012. Penetapan distribusi sasaran peserta sertifikasi guru akan dilakukan oleh sistem aplikasi penetapan peserta sertifikasi guru (AP2SG) berdasarkan pertimbangan tersebut di atas. Sasaran peserta sertifikasi guru pola PF/PSPL maksimal 1 % dari jumlah sasaran peserta sertifikasi guru Kabupaten/Kota. Jika ada calon peserta yang dihapus karena alasan tertentu, maka penggantinya akan ditentukan oleh sistem berdasarkan prinsip keseimbangan dan keadilan.
Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru Tahun 2013

11

C. Persyaratan Peserta 1. Persyaratan Umum a. Guru yang belum memiliki sertifikat pendidik dan masih aktif mengajar di sekolah di bawah binaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan kecuali guru Pendidikan Agama. Sertifikasi bagi guru Pendidikan Agama dan semua guru yang mengajar di madrasah diselenggarakan oleh Kementerian Agama dengan kuota dan aturan penetapan peserta dari Kementerian Agama (Surat Edaran Bersama Direktur Jenderal PMPTK dan Sekretaris Jenderal Departemen Agama Nomor SJ/Dj.I/Kp.02/1569/ 2007, Nomor 4823/F/SE/2007 Tahun 2007). b. Memiliki kualifikasi akademik sarjana (S-1) atau diploma empat (D-IV) dari program studi yang terakreditasi atau minimal memiliki izin penyelenggaraan. c. Guru yang diangkat dalam jabatan pengawas dengan ketentuan: 1) diangkat menjadi pengawas satuan pendidikan sebelum berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru (1 Desember 2008), dan 2) memiliki usia setinggi-tingginya 50 tahun pada saat diangkat sebagai pengawas satuan pendidikan. d. Guru yang BELUM memiliki kualifikasi akademik S-1/D-IV apabila: 1) pada 1 Januari 2013 sudah mencapai usia 50 tahun dan mempunyai pengalaman kerja 20 tahun sebagai guru, atau 2) mempunyai golongan IV/a atau memenuhi angka kredit kumulatif setara dengan golongan IV/a (dibuktikan dengan SK kenaikan pangkat). e. Sudah menjadi guru pada suatu satuan pendidikan (PNS atau bukan PNS) pada saat Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen ditetapkan tanggal 30 Desember 2005.

12

Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru Tahun 2013

f. Guru bukan PNS pada sekolah swasta yang memiliki SK sebagai guru tetap minimal 2 tahun secara terus menerus dari penyelenggara pendidikan (guru tetap yayasan), sedangkan guru bukan PNS pada sekolah negeri harus memiliki SK dari Bupati/Walikota. g. Pada tanggal 1 Januari 2014 belum memasuki usia 60 tahun. h. Sehat jasmani dan rohani dibuktikan dengan surat keterangan sehat dari dokter. Jika peserta diketahui sakit pada saat datang untuk mengikuti PLPG yang menyebabkan tidak mampu mengikuti PLPG, maka LPTK BERHAK melakukan pemeriksaan ulang terhadap kesehatan peserta tersebut. Jika hasil pemeriksanaan kesehatan menyatakan peserta tidak sehat, LPTK berhak menunda atau membatalkan keikutsertaannya dalam PLPG. i. Memiliki nomor unik pendidik dan tenaga kependidikan (NUPTK). 2. Persyaratan Khusus untuk Guru yang mengikuti Pemberian Sertifikat secara Langsung (PSPL)
a. Guru dan guru yang diangkat dalam jabatan pengawas satuan

pendidikan yang memiliki kualifikasi akademik magister (S-2) atau doktor (S-3) dari perguruan tinggi terakreditasi dalam bidang kependidikan atau bidang studi yang relevan dengan mata pelajaran atau rumpun mata pelajaran yang diampunya, atau guru kelas dan guru bimbingan dan konseling atau konselor, dengan golongan sekurang-kurangnya IV/b atau yang memenuhi angka kredit kumulatif setara dengan golongan IV/b.
b. Guru dan guru yang diangkat dalam jabatan pengawas satuan

pendidikan yang memiliki golongan serendah-rendahnya IV/c atau yang memenuhi angka kredit kumulatif setara dengan golongan IV/c.

Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru Tahun 2013

13

D. Penetapan Peserta 1. Ketentuan Umum a. Semua guru yang memenuhi persyaratan sebagaimana tersebut di atas mempunyai kesempatan yang sama untuk ditetapkan sebagai peserta sertifikasi guru. b. Guru yang sudah mengikuti sertifikasi guru tetapi diskualifikasi pada tahun pelaksanaan sebelumnya karena pemalsuan dokumen, yang bersangkutan kehilangan hak sebagai peserta sertifikasi guru sebagaimana Pasal 63 ayat (5) Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008. c. Guru yang tidak lulus sertifikasi guru tahun 2012 DAPAT menjadi peserta tahun 2013. d. Penetapan peserta dilakukan secara berkeadilan dan transparan melalui online system dengan menggunakan Aplikasi Penetapan Peserta Sertifikasi Guru (AP2SG). Daftar rangking bakal calon peserta sertifikasi guru diumumkan oleh Badan PSDMPK-PMP melalui situs www.sergur.kemdiknas.go.id e. Dinas pendidikan kabupaten/kota dapat menghapus calon peserta yang sudah tercantum namanya dalam daftar calon peserta sertifikasi guru atas persetujuan LPMP dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan yaitu: 1) meninggal dunia, 2) sakit permanen, 3) melakukan pelanggaran disiplin, 4) mutasi ke jabatan selain guru, 5) mutasi ke kabupaten/kota lain, 6) mengajar sebagai guru tetap di Kementerian lain, 7) pensiun, 8) mengundurkan diri dari calon peserta, 9) sudah memiliki sertifikasi pendidik (guru atau dosen) baik di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan maupun di Kementerian lain.
14
Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru Tahun 2013

f. Peserta sertifikasi guru tahun 2013 tidak akan dialihtugaskan pada jabatan lain, baik fungsional maupun struktural pada tahun 2013. 2. Urutan Prioritas Penetapan Peserta Guru yang dapat langsung menjadi peserta sertifikasi guru adalah sebagai berikut. a. Semua guru yang diangkat dalam jabatan pengawas yang memenuhi persyaratan dan belum memiliki sertifikat pendidik. b. Guru dan kepala sekolah berprestasi peringkat 1 tingkat provinsi atau peringkat 1, 2, dan 3 tingkat nasional, atau guru yang mendapat penghargaan internasional yang belum mengikuti sertifikasi guru dalam jabatan pada tahun 2007 s.d 2012. c. Semua guru yang mengajar di daerah perbatasan, terdepan, terluar5 yang memenuhi persyaratan, d. Guru yang lulus diklat pasca Uji Kompetensi Awal tahun 2012, e. Peserta luncuran yaitu peserta sertifikasi tahun 2012 yang tidak hadir dan peserta yang hadir tetapi tidak mampu menyelesaikan PLPG dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan. Guru lainnya yang tidak termasuk ketentuan di atas ditetapkan sebagai peserta sertifikasi guru berdasarkan kriteria urutan prioritas sebagai berikut: (1) usia, (2) masa kerja, (3) pangkat dan golongan. Penjelasan kriteria urutan prioritas penetapan peserta adalah sebagai berikut. a. Usia Usia dihitung berdasarkan tanggal, bulan, dan tahun kelahiran yang tercantum dalam akta kelahiran atau bukti lain yang sah. b. Masa kerja sebagai guru Masa kerja dihitung sejak yang bersangkutan bekerja sebagai guru baik sebagai PNS maupun bukan PNS.
5

Daftar nama kabupaten dan kecamatan/distrik dicantumkan dalam Lampiran 9 Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru Tahun 2013

15

Contoh perhitungan masa kerja:


Contoh 1 Guru G adalah seorang guru PNS yang memiliki masa kerja selama 10 tahun 5 bulan, namun guru G tersebut sebelum diangkat PNS telah mengajar sebagai tenaga honorer di sebuah SD selama 5 tahun 2 bulan. Masa kerja guru G dihitung kumulatif semenjak yang bersangkutan bertugas sebagai guru yaitu 15 tahun 7 bulan. Bukti masa kerja guru honorer berupa SK Kepala Sekolah (SK Pengangkatan dan atau SK Beban Mengajar) tempat guru yang bersangkutan saat menjadi guru honorer. Contoh 2 Guru R adalah guru bukan PNS yang sudah bekerja di bebera pa SMP swasta sejak bulan Januari 1990 sehingga jika dihitung secara kumulatif masa kerja guru R sampai bulan Juni 2012 adalah 18 tahun 6 bulan. Namun, guru R tersebut pada tahun 2005-2012 tidak mengajar selama 24 bulan karena alasan keluarga. Masa kerja guru R sesungguhnya adalah 16 tahun 6 bulan setelah dikurangi 24 bulan tidak mengajar. Bagi guru bukan PNS harus ada bukti fisik dalam bentuk SK penugasan dari setiap sekolah tempat dia bertugas.

c. Pangkat/Golongan Pangkat/golongan adalah pangkat/golongan terakhir yang dimiliki guru saat dicalonkan sebagai peserta sertifikasi guru. Kriteria ini adalah khusus untuk guru PNS atau guru bukan PNS yang telah memiliki SK Inpassing. Data peserta sertifikasi guru sesuai dengan urutan di atas akan ditampilkan pada AP2SG untuk dijadikan dasar penetapan peserta sertifikasi guru tahun 2013. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota melakukan penetapan peserta langsung pada AP2SG.

16

Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru Tahun 2013

BAB IV PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) PENETAPAN PESERTA SERTIFIKASI GURU TAHUN 2013
Penetapan peserta sertifikasi guru harus dilakukan secara transparan dan berkeadilan sesuai urutan prioritas. Untuk itu BPSDMPK-PMP telah mengembangkan AP2SG secara online dan terintegrasi dengan database NUPTK. Aplikasi tersebut telah difasilitasi dengan informasi persyaratan peserta dan prioritas perangkingan. Aplikasi bekerja secara otomatis menampilkan guru-guru yang memenuhi syarat. AP2SG menampilkan SELURUH daftar bakal calon sertifikasi guru tahun 2013-2015 berdasarkan hasil perbaikan data NUPTK yang dikirim oleh operator dinas pendidikan kabupaten/kota. Penetapan peserta sertifikasi guru dalam jabatan melibatkan beberapa instansi terkait yaitu: 1) Badan PSDMK-PMP, 2) LPMP, 3) Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota, dan 4) Guru. Kegiatan penetapan peserta akan terlaksana dengan lancar apabila komponen di bawah ini berlangsung dengan baik, yaitu: 1. informasi mengenai persyaratan calon peserta sertifikasi guru diberikan kepada semua guru sesuai dengan ketentuan; 2. kebenaran data peserta dalam Format A1; dan 3. ketepatan jadwal setiap tahap pelaksanaan sertifikasi guru. Proses penetapan peserta melalui beberapa tahapan yang dijelaskan dalam BAB berikut ini.

A. Tahap Persiapan dan Verifikasi Data Calon Peserta 1. Pembentukan Panitia Sertifikasi Guru Sebelum semua aktifitas kegiatan terkait penetapan peserta sertifikasi guru dilakukan, yang pertama harus dilakukan adalah pembentukan Panitia Sertitikasi Guru (PSG) di tingkat LPMP, dinas pendidikan provinsi dan dinas pendidikan kabupaten/kota. PSG
Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru Tahun 2013

17

bertanggungjawab terhadap suksesnya penyelenggaraan penetapan peserta sertifikasi guru di tingkat LPMP, provinsi, dan kabupaten/kota. PSG ditetapkan setiap tahun dan harus melibatkan operator NUPTK sebagai salah satu anggota PSG. PSG di tingkat LPMP, provinsi, dan kabupaten/kota juga menjalankan peran lain selain proses penetapan peserta guna membantu pelaksanaan sertifikasi guru secara keseluruhan. Tugas dan tanggungjawab PSG masing-masing unit terkait sebagaimana dijelaskan di bawah ini. a. PSG di Tingkat LPMP 1) Melakukan sosialisasi pelaksanaan sertifikasi guru kepada dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota dan pihak terkait lainnya. 2) Melakukan approval terhadap penghapusan calon peserta pada AP2SG yang dilakukan PSG dinas kabupaten/kota setelah menerima format penghapusan calon peserta. 3) Menetapkan peserta uji kompetensi, lokasi tempat uji kompetensi (TUK), dan distribusi peserta ke TUK. 4) Melaksanakan dan memantau uji kompetensi. 5) Melakukan verifikasi berkas pendukung sebagai dasar persetujuan (approval) Format A1 untuk ditetapkan sebagai peserta final. 6) Mencetak Format A1 sebanyak 2 (dua) rangkap dan memberikan pengesahan pada Format A1 dengan menandatangani dan membubuhi stempel. 7) Mengirim berkas peserta (lengkap dengan format A1) ke LPTK. 8) Mengirim Format A1 ke dinas pendidikan kabupaten/kota untuk didistribusikan kepada peserta sertifikasi guru. b. PSG di Tingkat Dinas Pendidikan Provinsi 1) Melakukan sosialisasi sertifikasi guru kepada guru sesuai dengan kewenangannya.
18
Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru Tahun 2013

2) Memfasilitasi guru dalam mencari informasi tentang sertifikasi guru. c. PSG di Tingkat Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota 1) Melakukan sosialisasi pelaksanaan sertifikasi guru kepada guru dan masyarakat. 2) Mencetak Format Verifikasi dari aplikasi update data dari Aplikasi Penetapan Peserta Sertifikasi Guru (AP2SG) dan memberikannya kepada calon peserta. 3) Mengumpulkan berkas verifikasi dan validasi data calon peserta sertifikasi guru. 4) Melakukan perbaikan data guru pada AP2SG yang akan digunakan sebagai dasar penetapan peserta. 5) Melakukan penghapusan calon peserta yang ada pada AP2SG dengan mencetak Format Penghapusan Calon Peserta. 6) Mengumpulkan Format Penghapusan Calon Peserta yang sudah ditandatangani berikut data pendukungnya. 7) Mengumpulkan semua berkas peserta sertifikasi guru 2013 dan mengirimkan ke LPMP. 8) Melaksanakan dan memantau uji kompetensi. 9) Melakukan verifikasi kelengkapan berkas PSPL, portofolio, dan PLPG peserta sertifikasi guru kemudian mengirimkan ke LPMP. 10) Mendistribusikan Format A1 yang sudah disahkan LPMP kepada peserta sertifikasi guru. 11) Mengikuti perkembangan pelaksanaan sertifikasi guru. 2. Publikasi data guru yang belum bersertifikat pendidik Data guru yang belum bersertifikat pendidik dipublikasikan melalui website www.sergur.kemdiknas.go.id oleh Badan PSDMPK-PMP. Data guru yang dipublikasi tersebut berdasarkan pemutahiran data guru yang dikumpulkan dari Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota per tanggal 30 Agustus 2012.

Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru Tahun 2013

19

3. Sosialisasi Penetapan Peserta Sertifikasi Guru Sosialisasi penetapan peserta sertifikasi guru dalam jabatan tahun 2013 dilaksanakan dengan melibatkan peserta dari LPMP, dinas pendidikan provinsi, dinas pendidikan kabupaten/kota, dan guru calon peserta sertifikasi. Materi sosialisasi antara lain alur pelaksanaan sertifikasi guru, persyaratan peserta sertifikasi guru, mekanisme penetapan peserta melalui AP2SG, dan jadwal pelaksanaan sertifikasi guru. a. Sosialisasi oleh BADAN PSDMPK-PMP Badan PSDMPK-PMP melakukan sosialisasi kepada ketua PSG dinas pendidikan provinsi, kabupaten/kota, LPMP, dan LPTK. Materi sosialisasi antara lain: mekanisme dan pola sertifikasi, persyaratan peserta sertifikasi guru, perbaikan data guru, mekanisme penetapan peserta melalui AP2SG, dan jadwal pelaksanaan sertifikasi guru. b. Sosialisasi oleh dinas pendidikan provinsi dan kabupaten/kota Dinas pendidikan melakukan sosialisasi kepada calon peserta sertifikasi guru. Materi sosialisasi antara lain: mekanisme dan pola sertifikasi, persyaratan peserta, perbaikan data guru, mekanisme penetapan peserta melalui AP2SG, dan jadwal pelaksanaan sertifikasi guru. 4. Pencetakan Format Verifikasi Data Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota mencetak format verifikasi data dari AP2SG. Dalam format ini sudah berisi data guru yang diperlukan untuk proses sertifikasi guru berdasarkan hasil pemutahiran data guru yang telah dilaksanakan oleh operator Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. Format tersebut diberikan kepada peserta untuk diverifikasi dan dikoreksi kebenaran datanya. 5. Verifikasi Data Guru Data guru yang akan mengikuti sertifikasi guru harus benar dan valid karena data tersebut akan digunakan sebagai dasar untuk
20
Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru Tahun 2013

menetapkan soal uji kompetensi, bidang studi sertifikasi, dan data yang akan dicantumkan dalam sertifikat pendidik. Oleh karena itu, guru harus melakukan verifikasi dan koreksi data yang tercantum pada format verifikasi data. Semua koreksi data didasarkan atas dokumen pendukung, misalnya ijasah S-1 atau D-IV, serta ijazah S-2 dan atau S-3; SK PNS; dan SK tugas mengajar sejak diangkat sampai sekarang. Format verifikasi ditandatangani oleh guru dan kepala sekolah, kemudian diserahkan ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dengan melampirkan dokumen pendukung perbaikan data. Perbaikan data menggunakan alat tulis (pulpen) dengan cara: menambah data mencoret data yang salah dan memperbaikinya mengisi data yang kosong menetapkan bidang studi yang akan disertifikasi

Data yang harus valid sesuai dengan dokumen pendukungnya sebagaimana tabel berikut ini.
No 1 2 3 4 5 6 7 8 Komponen Data Nama lengkap Pangkat/golongan Tempat dan tanggal lahir Kualifikasi akademik Tahun lulus (maksimal S-1) Nama perguruan tinggi (maksimal S-1) Program studi/jurusan di perguruan tinggi (maksimal S-1) Nama sekolah tempat mengajar Data Pendukung bagi PNS harus sesuai dengan SK PNS dan bagi bukan PNS sesuai dengan ijasah terakhir khusus PNS sesuai dengan SK pangkat terakhir bagi PNS harus sesuai dengan SK PNS dan bagi bukan PNS sesuai dengan ijasah terakhir sesuai dengan ijasah terakhir sesuai dengan ijasah sesuai dengan ijasah sesuai dengan ijasah sesuai dengan SK mengajar
21

Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru Tahun 2013

No 9

Komponen Data Bidang studi sertifikasi guru

Data Pendukung sesuai dengan ijasah dan atau SK tugas mengajar (lihat penjelasan penetapan bidang studi)

Penetapan Bidang Studi Sertifikasi Guru Hal yang utama dalam proses sertifikasi guru adalah bidang studi sertifikasi guru yang ditetapkan oleh guru. Guru secara profesional harus menetapkan bidang studi tersebut berdasarkan kompetensi yang dikuasainya. Hal penting yang harus disadari oleh guru bahwa bidang studi ini akan melekat terus pada guru selama menjalankan profesi guru. Diharapkan tidak terjadi kesalahan nomor kode bidang studi karena bidang studi ini akan menjadi dasar LPTK dalam melakukan penilaian portofolio dan PLPG. Kesalahan akan menyebabkan terjadinya penundaan proses sertifikasi guru di LPTK. Kode bidang studi sertifikasi guru ditunjukkan pada nomor peserta sertifikasi guru pada digit 7, 8, dan 9. Daftar kode bidang studi dapat dilihat pada Lampiran 7. Bidang studi sertifikasi guru menjadi acuan dasar dalam beberapa kebijakan, yaitu: penentuan soal uji kompetensi; penentuan pembagian tugas mengajar guru; pemberian tunjangan profesi guru; penilaian kinerja guru; dan pengembangan keprofesian berkelanjutan.

Penetapan bidang studi sertifikasi mengikuti ketentuan sebagai berikut: a. sesuai dengan program studi S-1 (linier), b. apabila tidak sesuai (tidak linier) dengan program studi S-1, dapat menggunakan program studi D-III,
Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru Tahun 2013

22

c. apabila tidak sesuai (tidak linier) dengan program studi S-1 dan program studi D-III, guru dapat menetapkan bidang studi sertifikasi sesuai dengan mata pelajaran, rumpun mata pelajaran, atau satuan pendidikan yang diampunya, dan wajib memiliki masa kerja minimal sudah 5 tahun berturut-turut mengajar mata pelajaran tersebut. Berikut ini beberapa contoh penetapan pilihan bidang studi.
No 1 Contoh Penetapan Bidang Studi P adalah guru Matematika lulusan D3 Pendidikan Matematika yang telah mengajar di SMP selama 10 tahun, kemudian melanjutkan pendidikan dan lulus jenjang S1 pada program studi Bahasa Indonesia. Ia mengajar Matematika pada saat ditetapkan sebagai peserta sertifikasi guru, maka yang bersangkutan harus mengikuti sertifikasi guru bidang studi Matematika. Q adalah guru tamatan SPG dan saat ini mengajar sebagai guru kelas di SD dengan masa kerja 25 tahun. Guru tersebut mengikuti pendidikan lanjutan untuk mendapatkan ijasah Diploma II PGSD. Setelah itu guru tersebut melanjutkan lagi untuk mengikuti kuliah S1. Karena perguruan tinggi di wilayahnya tidak ada jurusan S1 PGSD maka jurusan yang diikutinya adalah Administrasti Pendidikan dan ia telah lulus 3 tahun yang lalu. Guru tersebut harus mengikuti sertifikasi guru untuk guru kelas di SD. R adalah guru lulusan S1 Fakultas Hukum dari salah satu perguruan tinggi negeri, tidak memiliki Akta IV, mengajar PKn selama 10 tahun di SMA sampai saat mengikuti sertifikasi guru. Guru tersebut mengikuti sertifikasi guru untuk bidang studi PKn. S adalah guru berlatarbelakang S1 Pendidikan Agama Islam dan telah mengajar di SD sebagai guru kelas selama 14 tahun. Guru tersebut harus mengikuti sertifikasi guru sebagai guru kelas SD melalui Kementerian Pendidikan Nasional.

Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru Tahun 2013

23

6. Kompilasi Format Verifikasi Data dan Validasi Data Calon Peserta Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota mengumpulkan format verifikasi data beserta lampiran data pendukung dari guru. Kemudian melakukan validasi data peserta berdasarkan dokumen pendukung. Hasil validasi ditindaklanjuti dengan perbaikan data guru oleh operator melalui AP2SG. 7. Perbaikan Data Guru Beberapa ketentuan perbaikan data guru yang belum bersertifikat pendidik sebagai berikut. a. Perbaikan data guru dilakukan oleh operator dinas pendidikan kabupaten/kota dengan menggunakan AP2SG sesuai dengan perbaikan data pada format verifikasi. b. Bidang studi sertifikasi harus diisikan pada AP2SG sesuai data pada format verifikasi. Data tidak akan tersimpan jika belum semua terisi. c. Petunjuk teknis perbaikan data menggunakan aplikasi AP2SG secara lengkap dapat dibaca pada Lampiran 1 Buku Pedoman ini. d. Perbaikan data guru ini akan menghasilkan perangkingan calon peserta sertifikasi guru berdasarkan usia, masa kerja, dan pangkat/golongan. e. Batas akhir perbaikan data guru yang belum bersertifikat pendidik untuk kebutuhan penetapan prioritas/perengkingan calon peserta sertifikasi 2013 adalah tanggal 1 Desember 2012. f. Hasil perbaikan data guru dapat dicetak untuk dijadikan bahan acuan verifikasi data berikutnya. g. Seluruh proses entri data peserta sertifikasi guru harus sudah selesai pada tanggal 31 Januari 2013. Untuk itu dinas pendidikan kabupaten/kota harus memperhatikan batas akhir ini agar proses sertifikasi guru selanjutnya dapat berjalan sesuai jadual

24

Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru Tahun 2013

Dalam proses perbaikan data ini, PSG Tingkat Kabupaten/Kota dapat melakukan usulan penghapusan data dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan. Usulan penghapusan data harus ditandatangani oleh pejabat yang berwenang. Format usulan penghapusan data dapat dicetak dari AP2SG. Beberapa alasan usulan penghapusan data sebagai berikut.
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Alasan Meninggal dunia Sakit permanen Melanggar disiplin Mutasi ke jabatan selain guru Mutasi ke kabupaten/kota lain Mengajar sebagai guru tetap di Kementerian lain Pensiun Mengundurkan diri Sudah memiliki sertifikasi pendidik Penandatanganan PSG Dinas Kab/Kota PSG Dinas Kab/Kota Kepala Dinas Kepala Dinas Kepala Dinas Kepala Dinas Kepala Dinas PSG Dinas kab/kota PSG Dinas kab/kota

8. Persetujuan (Approval) Penghapusan Data LPMP melakukan persetujuan (approval) atas usulan penghapusan calon peserta setelah menerima format penghapusan calon peserta yang telah di tandatangani oleh pihak yang berwenang. 9. Penentuan Peserta Uji Kompetensi dan TUK Data guru hasil verifikasi dan validasi adalah data calon peserta sertifikasi guru tahun 2013 s.d. 2015. Seluruh calon peserta sertifikasi guru tahun 2013 s.d. 2015 harus mengikuti uji kompetensi sebelum ditetapkan sebagai peserta sertifikasi guru. Oleh karena itu, uji kompetensi akan diselenggarakan sebelum penetapan peserta sertifikasi guru. Dalam hal ini LPMP bertanggungjawab terhadap penentuan peserta uji kompetensi dan penetapan lokasi tempat uji kompetensi (TUK). Informasi lebih lanjut tentang
Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru Tahun 2013

25

pelaksanaan uji kompetensi akan dijelaskan dalam Pedoman Pelaksanaan Uji Kompetensi. 10.Distribusi jumlah Sasaran/Kuota Sertifikasi Guru Tahun 2013 Setelah seluruh proses perbaikan data dan penghapusan data selesai, Badan PSDMPK-PMP melakukan distribusi jumlah sasaran atau kuota peserta sertifikasi guru tahun 2013 per provinsi. Sedangkan distribusi jumlah sasaran per kabupaten/kota akan dilakukan setelah pelaksanaan uji kompetensi. Dasar penetapan jumlah sasaran per provinsi adalah keseimbangan usia dan keadilan proporsional jumlah peserta. Distribusi jumlah sasaran/kuota peserta sertifikasi guru tahun 2013 dilakukan mulai tanggal 2 s.d 15 Desember 2012. Jumlah sasaran peserta sertifikasi per provinsi akan dipublikasikan melalui website www.sergur.kemdiknas.go.id.

B. Tahap Penetapan Calon Peserta Sertifikasi Guru 1. Pelaksanaan Uji Kompetensi Seluruh calon peserta sertifikasi guru tahun 2013 s.d. 2015 mengikuti uji kompetensi berlokasi masing-masing kabupaten/kota. Uji kompetensi rencana akan dilakukan secara online bertempat di TUK yang telah ditetapkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. Masing-masing calon peserta akan mendapat Kartu Peserta Uji Kompetensi yang dapat dicetak dari AP2SG. Bidang studi yang akan diujikan sesuai dengan bidang studi sertifikasi guru yang telah ditetapkan. Khusus bagi guru SMK bidang produktif, soal uji kompetensi didasarkan atas program studi keahlian bukan berdasarkan kompetensi keahlian, informasi lengkap tentang program studi keahlian dapat dilihat pada Lampiran 7B. Sebelum mengikuti uji kompetensi, guru wajib meneliti nomor peserta dan kode bidang studi yang akan disertifikasi serta soal uji

26

Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru Tahun 2013

kompetensi yang akan diikuti karena penggantian kode bidang studi tidak dapat dilakukan pada saat uji kompetensi berlangsung. 2. Penetapan Peserta Sertifikasi Guru Tahun 2013 Badan PSDMPK-PMP menetapkan peserta sertifikasi guru tahun 2013 berdasarkan: 1) urutan prioritas penetapan peserta; 2) hasil perangkingan berdasarkan usia, masa kerja, dan pangkat/golongan; 3) skor uji kompetensi. Hasil penetapan peserta sertifikasi guru tahun 2013 akan diinformasikan melalui website. 3. Pencetakan Format A0 dan Penyiapan Dokumen/Berkas Sertifikasi Guru Guru yang telah ditetapkan sebagai peserta sertifikasi guru tahun 2013 mencetak Format A0 dari AP2SG. Format A0 berisi data calon peserta sertifikasi guru hasil perbaikan data yang dilakukan oleh operator dinas pendidikan kabupaten/ kota. Peserta sertifikasi guru tahun 2013 melakukan verifikasi dan koreksi kembali terhadap data yang tercetak tersebut. Pada tahapan ini guru wajib menetapkan pola sertifikasi guru. Penetapan pola tersebut mempertimbangkan: 1) kesiapan diri dari aspek profesional, 2) kesiapan dan kelengkapan dokumen untuk mengikuti sertifikasi guru sesuai dengan persyaratan sebagaimana dijelaskan pada BAB III. Adapun 3 (tiga) pola sertifikasi guru yaitu: a. penerbitan sertifikat pendidik secara langsung (PSPL) b. portofolio (PF) c. pendidikan dan pelatihan profesi guru (PLPG) Format A0 yang telah diverifikasi, dikoreksi, dan diisi pola sertifikasi guru dikumpulkan ke dinas pendidikan kabupaten/kota bersamasama dengan pengumpulan dokumen/berkas sertifikasi guru. Jenis dokumen/berkas yang dikumpulkan sesuai pola sertifikasi guru yang dipilih (pola PSPL/ Portofolio/PLPG), sebagai berikut.

Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru Tahun 2013

27

Pola PSPL Untuk guru yang memenuhi persyaratan memiliki kualifikasi akademik S-2/S-3 dan sekurang-kurangnya golongan IV/b, mengumpulkan dokumen sebagai berikut. 1) Format A1 yang telah ditandatangani oleh LPMP. 2) Fotokopi ijazah S-1/D-IV, fotokopi ijazah dan transkrip nilai S-2 dan/atau S-3 yang telah dilegalisasi (kecuali Ijazah S-3 by research). Ijazah dari perguruan tinggi negeri dilegalisasi oleh perguruan tinggi yang mengeluarkan, untuk ijazah dari perguruan tinggi swasta dilegalisasi oleh kopertis wilayah perguruan tinggi yang mengeluarkan ijazah, dan untuk ijazah dari luar negeri dilampiri fotokopi surat keterangan akreditasi dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. 3) Fotokopi tugas belajar/izin belajar atau surat keterangan tugas belajar dari pejabat berwenang yang telah dilegalisasi oleh atasan langsung. 4) Fotokopi SK pangkat/golongan terakhir (minimal IV/b) yang telah dilegalisasi oleh atasan langsung. 5) Fotokopi SK mengajar (SK pembagian tugas mengajar) terakhir yang telah dilegalisasi oleh atasan langsung. 6) Fotokopi SK pengangkatan sebagai guru sejak pertama menjadi guru sampai dengan SK terakhir yang dilegalisasi oleh atasan langsung. 7) Surat rekomendasi dari dinas pendidikan kabupaten/kota atau dinas pendidikan provinsi untuk guru PLB. 8) Pasfoto terbaru berwarna (enam bulan terakhir dan bukan polaroid) ukuran 3x4 cm sebanyak 4 lembar, di bagian belakang setiap pasfoto ditulis identitas peserta (nama, nomor peserta, dan satminkal).

28

Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru Tahun 2013

Untuk Guru yang memenuhi persyaratan memiliki golongan serendah-rendahnya IV/c, mengumpulkan dokumen sebagai berikut 1) Format A1 yang telah ditandatangani oleh LPMP. 2) Fotokopi ijazah pendidikan terakhir yang telah dilegalisasi. Fotokopi ijazah dari perguruan tinggi dilegalisasi oleh perguruan tinggi yang mengeluarkan, fotokopi ijazah dari perguruan tinggi swasta yang sudah tidak beroperasi dilegalisasi oleh kopertis, dan fotokopi ijazah dari luar negeri dilampiri fotokopi surat keterangan akreditasi dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Ijazah SLTA dilegalisasi oleh sekolah yang mengeluarkan ijazah. 3) Fotokopi SK pangkat/golongan IV/c yang telah dilegalisasi oleh atasan langsung. 4) Fotokopi SK mengajar (SK pembagian tugas mengajar) terakhir yang telah dilegalisasi oleh atasan langsung. 5) Fotokopi SK pengangkatan sebagai guru sejak pertama menjadi guru sampai dengan SK terakhir yang dilegalisasi oleh atasan langsung. 6) Surat rekomendasi dari dinas pendidikan kabupaten/kota atau dinas provinsi khusus untuk guru PLB. 7) Pasfoto terbaru berwarna (enam bulan terakhir dan bukan polaroid) ukuran 3x4 cm sebanyak 4 lembar, di bagian belakang setiap pasfoto ditulis identitas peserta (nama, nomor peserta, dan satminkal). Pola PF Peserta pola PF menyusun dan mengumpulkan portofolio sebanyak dua rangkap sesuai urutan sebagai berikut. 1) Halaman sampul disisipkan Format A1 2) Daftar isi 3) Instrumen portofolio, yang meliputi: (a) identitas peserta dan pengesahan, dan (b) komponen portofolio yang telah diisi.
Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru Tahun 2013

29

4) Bukti fisik atau portofolio meliputi komponen sebagai berikut. a) b) c) d) e) f) g) h) i) Kualifikasi Akademik Pendidikan dan Pelatihan Pengalaman Mengajar Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran Penilaian dari Atasan dan Pengawas Prestasi Akademik Karya Pengembangan Profesi Keikutsertaan dalam Forum Ilmiah Pengalaman Menjadi Pengurus Organisasi di Bidang Kependidikan dan Sosial j) Penghargaan yang Relevan dengan Bidang Pendidikan 5) Dilengkapi dengan pasfoto terbaru berwarna (enam bulan terakhir dan bukan polaroid) ukuran 3x4 cm sebanyak 4 lembar, di bagian belakang setiap pasfoto ditulis identitas peserta (nama, nomor peserta, dan satminkal). Penjelasan lengkap tentang portofolio dapat dilihat pada Buku 3. Pola PLPG Peserta yang memilih pola PLPG harus menyerahkan berkas sebagai berikut. 1) Format A1 yang telah ditandatangani oleh LPMP. 2) Fotokopi Ijazah S-1 atau D-IV, serta Ijazah S-2 dan atau S-3 (bagi yang memiliki) dan disahkan oleh perguruan tinggi yang mengeluarkan. 3) Fotokopi SK pangkat/golongan terakhir yang telah dilegalisasi oleh atasan langsung (bagi PNS). 4) Fotokopi SK mengajar (SK pembagian tugas mengajar) terakhir yang telah dilegalisasi oleh atasan langsung.

30

Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru Tahun 2013

5) Fotokopi SK pengangkatan sebagai guru sejak pertama menjadi guru sampai dengan SK terakhir yang dilegalisasi oleh atasan langsung. 6) Pasfoto terbaru berwarna (enam bulan terakhir dan bukan polaroid) ukuran 3x4 cm sebanyak 4 lembar, di bagian belakang setiap pasfoto ditulis identitas peserta (nama, nomor peserta, dan satminkal). Dokumen/berkas yang dikumpulkan harus dilengkapi dengan format kelengkapan dokumen/berkas sebagaimana Lampiran 5 yang telah diisi. Format verifikasi kelengkapan data ini kemudian diteruskan ke dinas pendidikan kabupaten/kota dan LPMP untuk diisikan pada kolom yang bersangkutan. Dokumen/berkas diurutkan sesuai urutan pada format kelengkapan. Setiap pergantian jenis dokumen/berkas diberi pembatas kertas berwarna. Pengumpulan berkas dimulai setelah pengumuman penetapan peserta sertifikasi guru tahun 2013, paling lambat tanggal 15 Maret 2013. 4. Verifikasi Dokumen/Berkas Peserta Sertifikasi Guru Tahun 2013 Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota memverifikasi dokumen/berkas peserta sertifikasi guru. Verifikasi data mencakup kebenaran dan kesesuaian data antara Format A0 dengan dokumen pendukung, dan kelengkapan jenis dokumen/berkas sertifikasi guru. Verifikasi dokumen/berkas menggunakan format verifikasi kelengkapan (Lampiran 5) yang telah diisi oleh guru. Dokumen/berkas yang sudah sesuai, valid, dan lengkap dikirim ke LPMP untuk kemudian dikirimkan ke LPTK yang ditetapkan berbasis program studi. 5. Persetujuan (Approval) Format A1 dan Penetapan Nomor Peserta Sertifikasi Guru LPMP melakukan verifikasi dokumen/berkas sertifikasi guru bagi peserta sertifikasi tahun 2013 yang telah ditetapkan. LPMP
Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru Tahun 2013

31

melakukan verifikasi kelengkapan dengan cara mengisi format verifikasi kelengkapan data yang sudah diisi oleh guru dan dinas. Kemudian LPMP melakukan persetujuan (approval) terhadap data peserta melalui AP2SG. Setelah persetujuan dilakukan, maka sistem AP2SG akan memberikan nomor peserta. Kemudian Format A1 baru dapat dicetak. Batas waktu pelaksanaan verifikasi dan validasi berkas di LPMP sampai dengan tanggal 31 Maret 2013. Nomor peserta sertifikasi guru tercantum dalam Format A1. Nomor peserta sertifikasi guru adalah nomor identitas yang dimiliki peserta sertifikasi guru dan spesifik untuk masing-masing peserta, oleh karena itu nomor peserta tidak ada yang sama, tidak boleh salah, dan harus diingat. Nomor peserta ini akan digunakan terus oleh peserta mulai pelaksanaan sertifikasi guru sampai dengan penyaluran tunjangan profesi guru. Nomor peserta terdiri dari 14 digit yang masing-masing digit mempunyai arti dengan rumusan kode digit sebagai berikut. a. Digit 1 dan 2 adalah kode tahun pelaksanaan sertifikasi guru yaitu 13. b. Digit 3 dan 4 adalah kode provinsi (Lampiran 6). c. Digit 5 dan 6 adalah kode kabupaten/kota (Lampiran 6). Khusus untuk SLB diisi nomor kode kabupaten/kota dimana guru tersebut mengajar. d. Digit 7, 8, dan 9 adalah kode bidang studi yang disertifikasi (Lampiran 7). e. Digit 10 adalah kode kementerian: 1) Kementerian Pendidikan Nasional, kode 1. 2) Kementerian Agama, kode 2. f. Digit 11 s.d. 14 adalah nomor urut peserta sesuai dengan nomor urut pada SK Penetapan Peserta Sertifikasi Guru. Nomor urut dimulai dari 0001 dan nomor terakhir sesuai jumlah kuota pada masing-masing kabupaten/kota. Khusus untuk SLB nomor urut peserta sesuai dengan nomor urut SK penetapan peserta dari provinsi.
32
Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru Tahun 2013

Digit pada nomor peserta dapat digambarkan sebagai berikut.

Gambar 4.1 Nomor Peserta Sertifikasi Guru Contoh nomor peserta: Guru B adalah peserta sertifikasi guru tahun 2013 yang mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia (kode 156) di SMP Negeri 1 provinsi Bali (kode 22) Kabupaten Badung (kode 04) sebagai peserta sertifikasi guru tahun 2013, guru tersebut menduduki urutan rangking no 25 sebagaimana tertera pada daftar calon peserta pada AP2SG. Nomor peserta guru B adalah:

13 22 04 156 1 0025

6. Pencetakan dan Penandatanganan Format A1 dan B1 LPMP mencetak Format A1 sebanyak 2 (dua) rangkap dan memberikan pengesahan dengan menandatangani Format A1. Format A1 ditandatangani oleh kepala LPMP atau pejabat yang ditunjuk kemudian dibubuhi stempel.

Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru Tahun 2013

33

LPMP mencetak Format B1 berupa daftar peserta Sertifikasi Guru Tahun 2013 untuk ditandatangani bersama oleh Kepala LPMP dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. 7. Distribusi Format A1 ke Guru LPMP mengirim 1 (satu) lembar Format A1 yang telah ditandatangani ke dinas pendidikan kabupaten/kota untuk didistribusikan kepada peserta sertifikasi guru. LPMP mengirim Format A1 yang telah ditandatangani beserta dokumen/berkas peserta ke LPTK yang ditetapkan sesuai wilayah dan program studi yang ada disertai pengantar berupa Format B1. 8. Penerimaan Format A1 Peserta sertifikasi guru menerima Format A1 asli (bukan foto kopi) dari Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. Format A1 wajib dibawa peserta pada saat datang mengikuti PLPG di LPTK. 9. Pengiriman Data Peserta Sertifikasi Guru Tahun 2013 ke KSG Badan PSDMPK-PMP mengirim seluruh data peserta sertifikasi guru tahun 2013 ke KSG untuk didistribusikan ke LPTK Penyelenggara Sertifikasi Guru. Pendistribusian peserta ke LPTK berbasis program studi yang dimiliki LPTK. Data tersebut dikirim melalui aplikasi sertifikasi guru (ASG). 10.Penerimaan Data dan Dokumen/Berkas Peserta LPTK menerima data yang dapat diunduh di ASG masing-masing LPTK dan menerima dokumen/berkas dari LPMP sesuai dengan distribusi peserta sertifikasi guru tahun 2013.

C. Tahap Pelaksanaan Sertifikasi Guru Tahun 2013 1. Pengiriman Modul/Bahan Ajar PLPG ke Peserta Sertifikasi Guru Salah satu perubahan yang mendasar dari pelaksanaan sertifikasi guru adalah pemberian modul/bahan ajar PLPG lebih awal. Tujuannya agar guru mempunyai waktu yang cukup untuk
34
Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru Tahun 2013

mempelajari dan mempersiapkan diri secara substansi dalam mengikuti PLPG. Modul/bahan ajar disampaikan kepada guru yang telah ditetapkan sebagai peserta sertifikasi guru tahun 2013. 2. Penerimaan Modul/Bahan Ajar PLPG Guru menerima modul/bahan ajar dari LPTK Penyelenggara Sertifikasi Guru segera setelah ditetapkan sebagai peserta sertifikasi guru tahun 2013. Modul/bahan ajar yang diterima guru sesuai dengan bidang studi/mata pelajaran yang disertifikasi. Disamping itu, guru diberi informasi tentang proses PLPG dan tugas-tugas yang harus diselesaikan. 3. Pelaksanaan Sertifikasi Guru di LPTK Rayon LPTK Penyelenggara Sertifikasi Guru menerima dokumen, protofolio, dan berkas PLPG dari LPMP untuk sejumlah sasaran peserta sertifikasi guru sebagaimana telah ditetapkan. Pelaksanaan sertifikasi guru di Rayon LPTK berpedoman pada Buku 2 Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sertifikasi Guru Dalam jabatan, Buku 3 Pedoman Penilaian Portofolio, dan Buku 4 Rambu-Rambu Pelaksanaan PLPG. Pelaksanaan di Rayon LPTK harus selesai pada tanggal 30 Agustus 2013. Prosedur operasional standar (POS) tahapan prosedur penetapan peserta dalam bentuk matriks dan gambar dapat dilihat berikut ini.

Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru Tahun 2013

35

Gambar 4.2 Tahapan Prosedur Penetapan Peserta Sertifikasi Guru Tahun Tahun 2013
36
Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru Tahun 2012

BAB V PENGENDALIAN PROGRAM


Pengendalian program penetapan peserta sertifikasi guru dalam jabatan ini dimaksudkan agar proses penetapan calon peserta sertifikasi guru dapat dilaksanakan sesuai dengan pedoman yang telah disampaikan. Pengendalian program penetapan calon peserta sertifikasi guru ini dapat menjadi tolok ukur keberhasilan pelaksanaan penetapan peserta sertifikasi guru. A. Ruang Lingkup Pengendalian Ruang lingkup atau cakupan pengendalian program meliputi kegiatankegiatan strategis yang perlu mendapatkan perhatian. Pengendalian dapat dilakukan melalui pemantauan dan evaluasi untuk mengidentifikasi permasalahan dan kendala selama proses penetapan peserta. Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian meliputi:

- Pelaksanaan perbaikan (updating) data guru - Jadwal persiapan dan pelaksanaan program. - Mekanisme dan prosedur penetapan calon guru peserta sertifikasi guru. - Sosialisasi dan pemberian format-format ke guru peserta sertifikasi guru. - Pelaporan dari pihak yang terkait (akademis dan keuangan). - Laporan hasil pemantauan dan evaluasi program merupakan bahan masukan kepada pimpinan sebagai bahan kebijakan selanjutnya.

B. Pemantauan Program Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi program meliputi hal-hal berikut ini.

- Pemantauan dan evaluasi program penetapan calon peserta sertifikasi guru menggunakan indikator pada ruang lingkup
Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru Tahun 2012

37

pengendalian yang telah disebutkan sebelumnya, melalui penyusunan kisi-kisi indikator untuk masing-masing cakupan pemantauan.

- Instrumen pemantauan dan evaluasi program yang digunakan dapat berupa kuesioner, pedoman observasi atau pedoman wawancara. - Pelaksana pemantauan dan evaluasi program, terdiri dari unsurunsur yang ada di pusat. - Sumber dana pemantauan dibebankan pada Daftar Isian Perencanaan Anggaran (DIPA) yang relevan. - Penyusunan laporan dilakukan oleh masing-masing pelaksana/ petugas pemantau.

C. Unit Pelayanan Masyarakat Sebagai bentuk akuntabilitas dan pelayanan informasi bagi guru dan masyarakat tentang sertifikasi guru dalam jabatan, BADAN PSDMPKPMP membuka layanan informasi masyarakat melalui unit pelayanan masyarakat (UPM). Di samping sebagai pelayanan masyarakat, UPM dapat juga menjadi tempat pengaduan masyarakat dan memfasilitasi penyelesaian atau jalan keluar atas pengaduan masyarakat tentang pelaksanaan sertifikasi guru, khususnya tentang penetapan peserta sertifikasi guru. UPM berfungsi sebagai berikut. 1. Pelayanan informasi tentang pelaksanaan sertifikasi guru. 2. Mediator antara masyarakat dengan penyelenggara sertifikasi guru. Pelayanan informasi dan pengaduan masyarakat sangat penting bagi keterlaksanaan program sertifikasi guru dalam rangka transparansi/ keterbukaan terhadap proses pelaksanaan sertifikasi guru.

38

Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru Tahun 2012

Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru 2011

38

38

Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru 2011

LAMPIRAN 1 PETUNJUK TEKNIS VERIFIKASI DATA GURU BELUM BERSERTIFIKAT MENGGUNAKAN AP2SG

Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru 2011

39

PETUNJUK TEKNIS VERIFIKASI DATA GURU BELUM BERSERTIFIKAT DI AP2SG

Penjaringan calon peserta sertifikasi guru 2013 ditetapkan dengan menggunakan pola perangkingan secara online. Pola perangkingan secara online membutuhkan persyaratan update data guru yang terdapat pada database NUPTK. Database NUPTK guru merupakan pangkalan data utama yang menjadi muara sumber utama untuk menentukan urutan perangkingan secara online. NUPTK yang menjadi muara sumber utama calon peserta sertifikasi guru harus segera dilakukan proses pembaharuan atau perbaikan data secara online untuk mendapatkan data guru yang terbaru. Data calon peserta sertifikasi guru diperbaiki melalui aplikasi penetapan peserta sertifikasi guru (AP2SG) secara online oleh operator kabupaten/kota. Petunjuk teknis ini berisi informasi tentang tata cara penggunaan AP2SG dalam proses verifikasi dan perbaikan data. Pada tahap verifikasi data, proses cetak form verifikasi dan verifikasi data oleh dinas kabupaten/kota dilakukan melalui sarana yang disediakan AP2SG. Aplikasi yang sama juga digunakan oleh LPMP untuk melakukan persetujuan penghapusan dan mutasi ke kabupaten/kota lain. Aplikasi dapat diakses dialamat berikut :

http:// sergur.kemdiknas.go.id/ap2sg

40

Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru 2011

Memulai aplikasi dilakukan dengan mengisi nama dan password dihalaman login:

Berikut ini halaman utama aplikasi berupa daftar guru belum memiliki sertifikat pendidik masing-masing kabupaten

Menu

Pencarian Pilihan Filter Daftar Guru

Tautan Ekspor Data

Navigasi Halaman Tabel

Tautan Verifikasi Data

Navigasi halaman tabel adalah tautan untuk menampilkan halaman berikutnya dari isi tabel daftar guru. Pilihan filter daftar guru berisi alternatif pilihan untuk menampilkan isi tabel, pilihan tersebut berdasar status data.
Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru 2011

41

Perbaikan data dilakukan melalui form perbaikan data, form ini diakses melalu tautan verifikasi data. Jika belum dilakukan cetak form verifikasi, form ini hanya menyediakan tautan untuk cetak form verifikasi. Sarana untuk perbaikan data dapat dipergunakan jika form verifikasi data yang bersangkutan sudah di cetak sebelumnya. Berikut contoh form perbaikan untuk data yang belum cetak form verifikasi.

Tautan Perbaikan Tempat Tugas

Sedangkan contoh tampilan form perbaikan untuk data yang sudah melakukan cetak form verifikasi adalah sebagai berikut.

Tautan Menutup Form Perbaikan

42

Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru 2011

Form perbaikan memiliki tombol-tombol dengan kegunaan sebagai berikut. Tutup Cetak Simpan Sesuai Hapus Mutasi : : : : : : menutup form perbaikan dan kembali ke halaman utama cetak form verifikasi bagi data ditampilkan form menyimpan perbaikan data melakukan konfirmasi data bahwa data sudah diverifikasi dan sesuai dokumen mengajukan penghapusan ke LPMP mengajukan mutasi guru ke LPMP

Tautan Hapus dan Mutasi, menghasilkan dialog lebih lanjut. Berikut contoh kedua dialog tersebut, dialog alasan penghapusan dan tujuan mutasi.

Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru 2011

43

Tautan perbaikan tempat tugas pada form perbaikan, merupakan sarana untuk melakukan perbaikan informasi tempat tugas.

Menu pada halaman utama memiliki submenu Cetak Form dan Keluar.

Submenu Cetak Form untuk melakukan cetak masal form verifikasi sedangkan submenu Keluar untuk keluar/menutup aplikasi.

44

Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru 2011

LAMPIRAN 2 CONTOH FORMAT VERIFIKASI DATA

Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru 2011

45

46

Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru 2011

LAMPIRAN 3 CONTOH FORMAT A1

Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru 2011

47

48

Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru 2011

LAMPIRAN 4 CONTOH FORMAT PENGHAPUSAN DATA

Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru 2011

49

50

Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru 2011

LAMPIRAN 5 FORMAT VERIFIKASI KELENGKAPAN DOKUMEN/BERKAS

Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru 2011

51

FORMAT VERIFIKASI KELENGKAPAN DOKUMEN/BERKAS POLA PSPL (S-2/S-3 dan Golongan IV/b)
No 1 2 Jenis Dokumen Format A1 yang telah ditandatangani oleh LPMP Fotokopi ijazah S-1/D-IV, fotokopi ijazah dan transkrip nilai S-2 dan/atau S-3 yang telah dilegalisasi Fotokopi tugas belajar/izin belajar atau surat keterangan tugas belajar dari pejabat berwenang yang telah dilegalisasi oleh atasan langsung Fotokopi SK pangkat/golongan terakhir (minimal IV/b) yang telah dilegalisasi oleh atasan langsung. Fotokopi SK mengajar (SK pembagian tugas mengajar) terakhir yang telah dilegalisasi oleh atasan langsung Fotokopi SK pengangkatan sebagai guru sejak pertama menjadi guru sampai dengan SK terakhir yang dilegalisasi oleh atasan langsung Surat rekomendasi dari dinas pendidikan kabupaten/kota atau dinas pendidikan provinsi untuk guru PLB Pasfoto terbaru berwarna (enam bulan terakhir dan bukan polaroid) ukuran 3x4 cm sebanyak 4 lembar PARAF TANGGAL Catatan: Beri tanda jika dokumen/berkas lengkap, kemudian guru/petugas verifikasi membubuhkan paraf dan tanggal pada kolom yang tersedia
52
Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru 2011

Catatan Kelengkapan Guru Dinas LPMP

FORMAT VERIFIKASI KELENGKAPAN DOKUMEN/BERKAS POLA PSPL (Golongan IV/c)


No 1 2 3 Jenis Dokumen Format A1 yang telah ditandatangani oleh LPMP Fotokopi ijazah pendidikan terakhir yang telah dilegalisasi. Fotokopi SK pangkat/golongan IV/c yang telah dilegalisasi oleh atasan langsung Fotokopi SK mengajar (SK pembagian tugas mengajar) terakhir yang telah dilegalisasi oleh atasan langsung Fotokopi SK pengangkatan sebagai guru sejak pertama menjadi guru sampai dengan SK terakhir yang dilegalisasi oleh atasan langsung Surat rekomendasi dari dinas pendidikan kabupaten/kota atau dinas provinsi khusus untuk guru PLB Pasfoto terbaru berwarna (enam bulan terakhir dan bukan polaroid) ukuran 3x4 cm sebanyak 4 lembar PARAF TANGGAL Catatan: Beri tanda jika dokumen/berkas lengkap, kemudian guru/petugas verifikasi membubuhkan paraf dan tanggal pada kolom yang tersedia Catatan Kelengkapan Guru Dinas LPMP

Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru 2011

53

FORMAT VERIFIKASI KELENGKAPAN DOKUMEN/BERKAS POLA PORTOFOLIO


No 1 2 Jenis Dokumen Format A1 Instrumen portofolio, yang meliputi: (a) identitas peserta dan pengesahan, dan (b) komponen portofolio yang telah diisi. Bukti fisik atau portofolio a. Kualifikasi Akademik b. Pendidikan dan Pelatihan c. Pengalaman Mengajar d. Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran e. Penilaian dari Atasan dan Pengawas f. Prestasi Akademik g. Karya Pengembangan Profesi h. Keikutsertaan dalam Forum Ilmiah i. Pengalaman Menjadi Pengurus Organisasi di Bidang Kependidikan dan Sosial j. Penghargaan yang Relevan dengan Bidang Pendidikan Pasfoto terbaru berwarna (enam bulan terakhir dan bukan polaroid) ukuran 3x4 cm sebanyak 4 lembar PARAF TANGGAL Catatan: Beri tanda jika dokumen/berkas lengkap, kemudian guru/petugas verifikasi membubuhkan paraf dan tanggal pada kolom yang tersedia
54
Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru 2011

Catatan Kelengkapan Guru Dinas LPMP

FORMAT VERIFIKASI KELENGKAPAN DOKUMEN/BERKAS POLA PLPG


No 1 2 Jenis Dokumen Format A1 yang telah ditandatangani oleh LPMP Fotokopi Ijazah S-1 atau D-IV, serta Ijazah S-2 dan atau S-3 (bagi yang memiliki) dan disahkan oleh perguruan tinggi yang mengeluarkan Fotokopi SK pangkat/golongan terakhir yang telah dilegalisasi oleh atasan langsung (bagi PNS) Fotokopi SK pengangkatan sebagai guru sejak pertama menjadi guru sampai dengan SK terakhir yang dilegalisasi oleh atasan langsung Fotokopi SK mengajar (SK pembagian tugas mengajar) terakhir yang telah dilegalisasi oleh atasan langsung. Pasfoto terbaru berwarna (enam bulan terakhir dan bukan polaroid) ukuran 3x4 cm sebanyak 4 lembar PARAF TANGGAL Catatan: Beri tanda jika dokumen/berkas lengkap, kemudian guru/petugas verifikasi membubuhkan paraf dan tanggal pada kolom yang tersedia Catatan Kelengkapan Guru Dinas LPMP

Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru 2011

55

56

Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru 2011

LAMPIRAN 6 KODE PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA

Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru 2011

57

KODE PROVINSI (DIGIT 3 DAN 4) DAN KABUPATEN/KOTA (DIGIT 5 DAN 6)


Provinsi DKI Jakarta Kode Provinsi 01 01 01 01 01 01 Jawa Barat 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 02 Kode Kabupaten 01 60 61 62 63 64 05 06 07 08 10 11 12 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 60 61 62 63 65 66 67 Nama Kabupaten/Kota Kabupaten Kepulauan Seribu Kota Jakarta Pusat Kota Jakarta Utara Kota Jakarta Barat Kota Jakarta Selatan Kota Jakarta Timur Kabupaten Bogor Kabupaten Sukabumi Kabupaten Cianjur Kabupaten Bandung Kabupaten Sumedang Kabupaten Garut Kabupaten Tasikmalaya Kabupaten Ciamis Kabupaten Kuningan Kabupaten Majalengka Kabupaten Cirebon Kabupaten Indramayu Kabupaten Subang Kabupaten Purwakarta Kabupaten Karawang Kabupaten Bekasi Kabupaten Bandung Barat Kota Bandung Kota Bogor Kota Sukabumi Kota Cirebon Kota Bekasi Kota Depok Kota Cimahi

58

Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru 2011

Provinsi

Jawa Tengah

Kode Provinsi 02 02 03 03 03 03 03 03 03 03 03 03 03 03 03 03 03 03 03 03 03 03 03 03 03 03 03 03 03 03 03 03 03 03 03

Kode Kabupaten 68 69 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 60 61 62 63

Nama Kabupaten/Kota Kota Tasikmalaya Kota Banjar Kabupaten Cilacap Kabupaten Banyumas Kabupaten Purbalingga Kabupaten Banjarnegara Kabupaten Kebumen Kabupaten Purworejo Kabupaten Wonosobo Kabupaten Megelang Kabupaten Boyolali Kabupaten Klaten Kabupaten Sukoharjo Kabupaten Wonogiri Kabupaten Karanganyar Kabupaten Sragen Kabupaten Grobogan Kabupaten Blora Kabupaten Rembang Kabupaten Pati Kabupaten Kudus Kabupaten Jepara Kabupaten Demak Kabupaten Semarang Kabupaten Temanggung Kabupaten Kendal Kabupaten Batang Kabupaten Pekalongan Kabupaten Pemalang Kabupaten Tegal Kabupaten Brebes Kota Magelang Kota Surakarta Kota Salatiga Kota Semarang

Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru 2011

59

Provinsi

DI Yogyakarta

Jawa Timur

Kode Provinsi 03 03 04 04 04 04 04 05 05 05 05 05 05 05 05 05 05 05 05 05 05 05 05 05 05 05 05 05 05 05 05 05 05 05 05

Kode Kabupaten 64 65 01 02 03 04 60 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28

Nama Kabupaten/Kota Kota Pekalongan Kota Tegal Kabupaten Bantul Kabupaten Sleman Kabupaten Gunung Kidul Kabupaten Kulonprogo Kota Yogyakarta Kabupaten Gresik Kabupaten Sidoarjo Kabupaten Mojokerto Kabupaten Jombang Kabupaten Bojonegoro Kabupaten Tuban Kabupaten Lamongan Kabupaten Madiun Kabupaten Ngawi Kabupaten Magetan Kabupaten Ponorogo Kabupaten Pacitan Kabupaten Kediri Kabupaten Nganjuk Kabupaten Blitar Kabupaten Tulungagung Kabupaten Trenggalek Kabupaten Malang Kabupaten Pasuruan Kabupaten Probolinggo Kabupaten Lumajang Kabupaten Bondowoso Kabupaten Situbondo Kabupaten Jember Kabupaten Banyuwangi Kabupaten Pamekasan Kabupaten Sampang Kabupaten Sumenep

60

Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru 2011

Provinsi

Nangroe Aceh Darussalam

Sumatera Utara

Kode Provinsi 05 05 05 05 05 05 05 05 05 05 06 06 06 06 06 06 06 06 06 06 06 06 06 06 06 06 06 06 06 06 06 06 06 07 07

Kode Kabupaten 29 60 61 62 63 64 65 66 67 68 01 02 03 04 05 06 07 08 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 60 61 62 63 64 01 02

Nama Kabupaten/Kota Kabupaten Bangkalan Kota Surabaya Kota Malang Kota Madiun Kota Kediri Kota Mojokerto Kota Blitar Kota Pasuruan Kota Probolinggo Kota Batu Kabupaten Aceh Besar Kabupaten Pidie Kabupaten Aceh Utara Kabupaten Aceh Timur Kabupaten Aceh Tengah Kabupaten Aceh Barat Kabupaten Aceh Selatan Kabupaten Aceh Tenggara Kabupaten Simeulue Kabupaten Bireuen Kabupaten Aceh Singkil Kabupaten Aceh Tamiang Kabupaten Aceh Nagan Raya Kabupaten Aceh Jaya Kabupaten Aceh Barat Daya Kabupaten Gayo Luas Kabupaten Bener Meriah Kabupaten Pidie Jaya Kota Sabang Kota Banda Aceh Kota Lhokseumawe Kota Langsa Kota Subulussalam Kabupaten Deli Serdang Kabupaten Langkat

Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru 2011

61

Provinsi

Kode Provinsi 07 07 07 07 07 07 07 07 07 07 07 07 07 07 07 07 07 07 07 07 07 07 07 07 07 07 07 07 07 07 07 08 08 08 08

Kode Kabupaten 03 04 05 06 07 08 09 10 11 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 60 61 62 63 64 65 66 67 01 02 03 04

Nama Kabupaten/Kota Kabupaten Karo Kabupaten Simalungun Kabupaten Dairi Kabupaten Asahan Kabupaten Labuhan Batu Kabupaten Tapanuli Utara Kabupaten Tapanuli Tengah Kabupaten Tapanuli Selatan Kabupaten Nias Kabupaten Mandailing Natal Kabupaten Toba Samosir Kabupaten Nias Selatan Kabupaten Pakpak Bharat Kabupaten Humbang Hasundutan Kabupaten Samosir Kabupaten Serdang Bedagai Kabupaten Batu Bara Kabupaten Padang Lawas Kabupaten Padang Lawas Utara Kabupaten Labuhanbatu Utara Kabupaten Labuhanbatu selatan Kabupaten Nias Barat Kabupaten Nias Utara Kota Medan Kota Binjai Kota Tebing Tinggi Kota Pematang Siantar Kota Tanjung Balai Kota Sibolga Kota Padang Sidempuan Kota Gunung Sitoli Kabupaten Agam Kabupaten Pasaman Kabupaten Lima Puluh Kota Kabupaten Solok

Sumatera Barat

62

Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru 2011

Provinsi

Kode Provinsi 08 08 08 08 08 08 08 08 08 08 08 08 08 08 08 09 09 09 09 09 09 09 09 09 09 09 09 10 10 10 10 10 10 10 10

Kode Kabupaten 05 06 07 08 10 11 12 13 60 61 62 63 64 65 66 01 02 04 05 08 09 10 11 14 15 60 62 01 02 03 04 05 06 07 08

Nama Kabupaten/Kota Kabupaten Padang Pariaman Kabupaten Pesisir Selatan Kabupaten Tanah Datar Kabupaten Sawah Lunto Sijunjung Kabupaten Kepulauan Mentawai Kabupaten Solok Selatan Kabupaten Dharmasraya Kabupaten Pasaman Barat Kota Bukittinggi Kota Padang Kota Padang Panjang Kota Sawahlunto Kota Solok Kota Payakumbuh Kota Pariaman Kabupaten Kampar Kabupaten Bengkalis Kabupaten Indragiri Hulu Kabupaten Indragiri Hilir Kabupaten Pelalawan Kabupaten Rokan Hulu Kabupaten Rokan Hilir Kabupaten Siak Kabupaten Kuantan Singingi Kabupaten Kepulauan Meranti Kota Pekanbaru Kota Dumai Kabupaten Batanghari Kabupaten Bungo Kabupaten Sarolangun Kabupaten Tanjung Jabung Barat Kabupaten Kerinci Kabupaten Tebo Kabupaten Muara Jambi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 63

Riau

Jambi

Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru 2011

Provinsi

Sumatera Selatan

Lampung

Kalimantan Barat

Kode Provinsi 10 10 10 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 13 13 13

Kode Kabupaten 09 60 61 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 60 61 62 63 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 60 61 01 02 03

Nama Kabupaten/Kota Kabupaten Merangin Kota Jambi Kota Sungai Penuh Kabupaten Musi Banyuasin Kabupaten Ogan Komering Ilir Kabupaten Ogan Komering Ulu Kabupaten Muara Enim Kabupaten Lahat Kabupaten Musi Rawas Kabupaten Banyuasin Kabupaten Oku Timur Kabupaten Oku Selatan Kabupaten Ogan Ilir Kabupaten Empat Lawang Kota Palembang Kota Prabumulih Kota Lubuk Linggau Kota Pagar Alam Kabupaten Lampung Selatan Kabupaten Lampung Tengah Kabupaten Lampung Utara Kabupaten Lampung Barat Kabupaten Tulang Bawang Kabupaten Tanggamus Kabupaten Lampung Timur Kabupaten Way Kanan Kabupaten Pesawaran Kabupaten Mesuji Kabupaten Pringsewu Kabupaten Tulang Bawang Barat Kota Bandar Lampung Kota Metro Kabupaten Sambas Kabupaten Pontianak Kabupaten Sanggau

64

Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru 2011

Provinsi

Kalimantan Tengah

Kode Provinsi 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

Kode Kabupaten 04 05 06 07 08 09 10 11 12 60 61 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 60 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10

Nama Kabupaten/Kota Kabupaten Sintang Kabupaten Kapuas Hulu Kabupaten Ketapang Kabupaten Kayong Utara Kabupaten Bengkayang Kabupaten Landak Kabupaten Melawi Kabupaten Sekadau Kabupaten Kubu Raya Kota Pontianak Kota Singkawang Kabupaten Kapuas Kabupaten Barito Selatan Kabupaten Barito Utara Kabupaten Kotawaringin Timur Kabupaten Kotawaringin Barat Kabupaten Katingan Kabupaten Seruyan Kabupaten Sukamara Kabupaten Lamandau Kabupaten Gunung Mas Kabupaten Pulang Pisau Kabupaten Murung Raya Kabupaten Barito Timur Kota Palangkaraya Kabupaten Banjar Kabupaten Tanah Laut Kabupaten Barito Kuala Kabupaten Tapin Kabupaten Hulu Sungai Selatan Kabupaten Hulu Sungai Tengah Kabupaten Hulu Sungai Utara Kabupaten Tabalong Kabupaten Kotabaru Kabupaten Balangan

Kalimantan Selatan

Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru 2011

65

Provinsi

Kalimantan Timur

Kode Provinsi 15 15 15 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16

Kode Kabupaten 11 60 61 01 02 03 04 07 08 09 10 11 12 60 61 62 63 01 02 03 04 05 06 07 08 09 11 12 60 61 62 63 01 02 03

Nama Kabupaten/Kota Kabupaten Tanah Bumbu Kota Banjarmasin Kota Banjarbaru Kabupaten Pasir Kabupaten Kutai Kartanegara Kabupaten Berau Kabupaten Bulongan Kabupaten Malinau Kabupaten Nunukan Kabupaten Kutai Barat Kabupaten Kutai Timur Kabupaten Penajam Paser Utara Kabupaten Tana Tidung Kota Samarinda Kota Balikpapan Kota Tarakan Kota Bontang Kabupaten Bolaang Mengondow Kabupaten Minahasa Kabupaten Kepulauan Sangihe Kabupaten Kepulauan Talaud Kabupaten Minahasa Selatan Kabupaten Minahasa Utara Kabupaten Minahasa Tenggara Kabupaten Bolmong Utara Kabupaten Kepulauan Sitaro
Kabupaten Bolaang Mongondow Timur Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan

Sulawesi Utara

17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 18 18 18

Sulawesi Tengah

Kota Manado Kota Bitung Kota Tomohon Kota Kotamobagu Kabupaten Banggai Kepulauan Kabupaten Donggala Kabupaten Poso

66

Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru 2011

Provinsi

Sulawesi Selatan

Kode Provinsi 18 18 18 18 18 18 18 18 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 20 20 20

Kode Kabupaten 04 05 06 07 08 09 10 60 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 24 26 27 60 61 62 01 02 03

Nama Kabupaten/Kota Kabupaten Banggai Kabupaten Buol Kabupaten Toli Toli Kabupaten Morowali Kabupaten Parigi Muotong Kabupaten Tojo Una-Una Kabupaten Sigi Kota Palu Kabupaten Maros Kabupaten Pangkajene Kepulauan Kabupaten Gowa Kabupaten Takalar Kabupaten Jeneponto Kabupaten Barru Kabupaten Bone Kabupaten Wajo Kabupaten Soppeng Kabupaten Bantaeng Kabupaten Bulukumba Kabupaten Sinjai Kabupaten Selayar Kabupaten Pinrang Kabupaten Sidenreng Rappang Kabupaten Enrekang Kabupaten Luwu Kabupaten Tana Toraja Kabupaten Luwu Utara Kabupaten Luwu Timur Kabupaten Toraja Utara Kota Makasar Kota Pare Pare Kota Palopo Kabupaten Konawe Kabupaten Muna Kabupaten Buton

Sulawesi Tenggara

Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru 2011

67

Provinsi

Maluku

Kode Provinsi 20 20 20 20 20 20 20 20 20 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 22 22 22 22 22 22 22 22 22 23 23 23 23 23 23

Kode Kabupaten 04 05 06 07 08 09 10 60 61 01 02 03 04 05 06 07 08 09 60 61 01 02 03 04 05 06 07 08 60 01 02 03 04 05 06

Nama Kabupaten/Kota Kabupaten Kolaka Kabupaten Konawe Selatan Kabupaten Wakatobi Kabupaten Bombana Kabupaten Kolaka Utara Kabupaten Kowane Utara Kabupaten Buton Utara Kota Kendari Kota Bau-Bau Kabupaten Maluku Tengah Kabupaten Maluku Tenggara Kabupaten Buru Kabupaten Maluku Tenggara Barat Kabupaten Seram Bagian Barat Kabupaten Seram Bagian Timur Kabupaten Kepulauan Aru Kabupaten Buru Selatan Kabupaten Maluku Barat Daya Kota Ambon Kota Tual Kabupaten Buleleng Kabupaten Jembrana Kabupaten Tabanan Kabupaten Badung Kabupaten Gianyar Kabupaten Klungkung Kabupaten Bangli Kabupaten Karang Asem Kota Denpasar Kabupaten Lombok Barat Kabupaten Lombok Tengah Kabupaten Lombok Timur Kabupaten Sumbawa Kabupaten Dompu Kabupaten Bima

Bali

Nusa Tenggara Barat

68

Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru 2011

Provinsi

Nusa Tenggara Timur

Kode Provinsi 23 23 23 23 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

Kode Kabupaten 07 08 60 61 01 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 60 01 02 03 07 08 09 10 11 12 13

Nama Kabupaten/Kota Kabupaten Sumbawa Barat Kabupaten Lombok Utara Kota Mataram Kota Bima Kabupaten Kupang Kabupaten Timor Tengah Selatan Kabupaten Timor Tengah Utara Kabupaten Belu Kabupaten Alor Kabupaten Flores Timur Kabupaten Sikka Kabupaten Ende Kabupaten Ngada Kabupaten Manggarai Kabupaten Sumba Timur Kabupaten Sumba Barat Kabupaten Lembata Kabupaten Rote Ndao Kabupaten Manggarai Barat Kabupaten Nagekeo Kabupaten Sumba Tengah Kabupaten Sumba Barat Daya Kabupaten Manggarai Timur Kabupaten Sabu Raijua Kota Kupang Kabupaten Jaya Pura Kabupaten Biak Numfor Kabupaten Yapen Waropen Kabupaten Marauke Kabupaten Jayawijaya Kabupaten Nabire Kabupaten Paniai Kabupaten Puncak Jaya Kabupaten Mimika Kabupaten Boven Digul

Papua

Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru 2011

69

Provinsi

Kode Provinsi 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 27 27 27 27 27 27

Kode Kabupaten 14 15 16 17 18 19 20 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 60 01 02 03 04 05 06 07 08 09 60 02 03 04 05 06 07

Nama Kabupaten/Kota Kabupaten Mappi Kabupaten Asmat Kabupaten Yahukimo Kabupaten Pegunungan Bintang Kabupaten Tolikara Kabupaten Sarmi Kabupaten Keerom Kabupaten Waropen Kabupaten Supiori Kabupaten Memberano Raya Kabupaten Memberano Tengah Kabupaten Nduga Tengah Kabupaten Yalimo Kabupaten Puncak Kabupaten Dogiyai Kabupaten Lanny Jaya Kabupaten Deiyai Kabupaten Intan Jaya Kota Jayapura Kabupaten Bengkulu Utara Kabupaten Rejang Lebong Kabupaten Bengkulu Selatan Kabupaten Muko-Muko Kabupaten Kepahiang Kabupaten Lebong Kabupaten Kaur Kabupaten Seluma Kabupaten Bengkulu Tengah Kota Bengkulu Kabupaten Halmahera Tengah Kabupaten Halmahera Barat Kabupaten Halmahera Utara Kabupaten Halmahera Selatan Kabupaten Halmahera Timur Kabupaten Kepulauan Sula

Bengkulu

Maluku Utara

70

Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru 2011

Provinsi

Banten

Babel

Gorontalo

Kepulauan Riau

Irian Jaya Barat

Kode Provinsi 27 27 27 28 28 28 28 28 28 28 28 29 29 29 29 29 29 29 30 30 30 30 30 30 31 31 31 31 31 31 31 32 32 32 32

Kode Kabupaten 08 60 61 01 02 03 04 60 61 62 63 01 02 03 04 05 06 60 01 02 03 04 05 60 01 02 03 04 05 60 61 01 02 03 04

Nama Kabupaten/Kota Kabupaten Morotai Kota Ternate Kota Tidore Kepulauan Kabupaten Pandeglang Kabupaten Lebak Kabupaten Tangerang Kabupaten Serang Kota Cilegon Kota Tangerang Kota Serang Kota Tangerang Selatan Kabupaten Bangka Kabupaten Belitung Kabupaten Bangka Tengah Kabupaten Bangka Barat Kabupaten Bangka Selatan Kabupaten Belitung Timur Kota Pangkal Pinang Kabupaten Boalemo Kabupaten Gorontalo Kabupaten Pouwato Kabupaten Bonebolango Kabupaten Gorontalo Utara Kota Gorontalo Kabupaten Kepulauan Riau (Bintan) Kabupaten Karimun Kabupaten Natuna Kabupaten Lingga Kabupaten Kepulauan Anambas Kota Batam Kota Tanjung Pinang Kabupaten Fak-Fak Kabupaten Sorong Kabupaten Manokwari Kabupaten Kaimana

Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru 2011

71

Provinsi

Sulawesi Barat

Kode Provinsi 32 32 32 32 32 32 32 33 33 33 33 33

Kode Kabupaten 05 06 07 08 09 10 60 01 02 03 04 05

Nama Kabupaten/Kota Kabupaten Sorong Selatan Kabupaten Raja Ampat Kabupaten Teluk Bintuni Kabupaten Teluk Wondama Kabupaten Tambrauw Kabupaten Maybrat Kota Sorong Kabupaten Mamuju Kabupaten Mamuju Utara Kabupaten Polewali Kabupaten Mamasa Kabupaten Majene

72

Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru 2011

LAMPIRAN 7 KODE BIDANG STUDI/MATA PELAJARAN

Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru 2011

73

KODE BIDANG STUDI/MATA PELAJARAN (DIGIT 7, 8, DAN 9) A. Guru Mata Pelajaran Umum dan Kejuruan (Non Produktif) Di SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK*, dan SLB Pengelompokan mata pelajaran berdasarkan Permendiknas Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi, Nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan, dan Nomor 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Guru. Kode ini digunakan juga untuk kode Bidang Studi bagi Pengawas Sekolah yang disertifikasi sebagai guru.
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Satuan Pendidikan PAUD/TK/RA SD/MI SDLB/SMPLB/SMALB SD/MI/SDLB; SMP/MTs/SMPLB; SMA/MA/SMALB/SMK/MAK* SD/MI/SDLB; SMP/MTs/SMPLB; SMA/MA/SMALB/SMK/MAK* SD/MI/SDLB; SMP/MTs/SMPLB; SMA/MA/SMALB/SMK/MAK* SMP/MTs/SMPLB; SMA/MA/SMALB/SMK/MAK* SMP/MTs/SMPLB; SMA/MA/SMALB/SMK/MAK* SMP/MTs/SMPLB; SMA/MA/SMALB/SMK/MAK* SMP/MTs; SMA/MA SMP/MTs; SMA/MA SMP/MTs/SMPLB; SMALB, SMK/MAK* SMP/MTs/SMPLB; SMALB, SMK/MAK* SMA/MA/SMK/MAK* Mata Pelajaran/Bidang Studi/ Guru Kelas Guru Kelas TK Guru Kelas SD Pendidikan Luar Biasa Seni Budaya Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Bahasa Inggris Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Matematika Bahasa Indonesia Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Keterampilan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Biologi Kode 020 027 800 217 220 157 154 180 156 224 ** 097 100 190

74

Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru 2011

No 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29

Satuan Pendidikan SMA/MA/SMK/MAK* SMA/MA/SMK/MAK* SMA/MA SMA/MA SMA/MA SMA/MA SMA/MA SMA/MA/SMK/MAK* SMA/MA/SMK/MAK* SMA/MA/SMK/MAK* SMA/MA/SMK/MAK* SMA/MA/SMK/MAK* SMK/MAK* SMK/MAK* SMP/MTs/SMPLB; SMA/MA/SMALB/SMK/MAK*

Mata Pelajaran/Bidang Studi/ Guru Kelas Fisika Kimia Ekonomi Sosiologi Antropologi Geografi Sejarah Bahasa Arab Bahasa Jerman Bahasa Perancis Bahasa Jepang Bahasa Mandarin Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) Kewirausahaan Bimbingan dan Konseling (Konselor)

Kode 184 187 210 214 215 207 204 167 160 164 170 174 330 331 810

Catatan: * Hanya untuk kelompok mata pelajaran normatif dan adaptif ** Kode bidang studi/mata pelajaran Keterampilan disesuaikan dengan jenis keterampilan yang ada (dapat dilihat pada kode bidang studi/mata pelajaran produktif SMK)

Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru 2011

75

B. Mata Pelajaran Kejuruan (Produktif) di SMK/MAK (Berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 251/C/KEP/MN/2008 Tentang Spektrum Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan) Kode ini digunakan juga untuk kode mata pelajaran Muatan Lokal (SD/SMP/SMA) atau Keterampilan (SMP/SMA), dan digunakan juga untuk kode Bidang Studi bagi Pengawas Sekolah yang disertifikasi sebagai guru.
Bidang Studi Keahlian Teknologi dan Rekayasa

No 1.

Program Studi Keahlian Teknik Bangunan

Kompetensi Keahlian Teknik Konstruksi Baja Teknik Konstruksi Kayu Teknik Konstruksi Batu dan Beton Teknik Gambar Bangunan Teknik Furnitur

Kode 401 402 403 406 616 407 521 415 417 414 617 618 536 424 421 422 423 426 425 586 587 429

Teknik Plambing dan sanitasi Teknik Survey dan Pemetaan Teknik Ketenagalistrikan

Teknik Plambing dan Sanitasi Teknik Survey dan Pemetaan Teknik Pembangkit Tenaga Listrik Teknik Distribusi Tenaga Listrik Teknik Transmisi Tenaga Listrik Teknik Instalasi Tenaga Listrik Teknik Otomasi Industri

Teknik Pendinginan dan Tata Udara Teknik Mesin

Teknik Pendinginan dan Tata Udara Teknik Pemesinan Teknik Pengelasan Teknik Fabrikasi Logam Teknik Pengecoran Logam Teknik Gambar Mesin Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Teknik Kendaraan Ringan Teknik Sepeda Motor Teknik Perbaikan Bodi

Teknik Otomotif

76

Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru 2011

No

Bidang Studi Keahlian

Program Studi Keahlian

Kompetensi Keahlian Otomotif Teknik Alat Berat Teknik Ototronik

Kode

428 430 470 467 469 468 472 473 471

Teknologi Pesawat Udara

Air Frame dan Power Plant Pemesinan Pesawat Udara Konstruksi Badan Pesawat Udara Konstruksi Rangka Pesawat Udara Kelistrikan Pesawat Udara Elektronika Pesawat Udara Pemeliharaan dan Perbaikan Instrumen Elektronika Pesawat Udara (Avionic Electronic Instrumentation Maintenance and Repair) Teknik Konstruksi Kapal Baja Teknik Konstruksi Kapal Kayu Teknik Konstruksi Kapal Fiberglass Teknik Instalasi Pemesinan Kapal Teknik Pengelasan Kapal Kelistrikan Kapal Teknik Gambar Rancang Bangun Kapal Interior Kapal

Teknik Perkapalan

476 481 588 478 477 479 480 589 484 485 486 590 591 492 491 495 502 501 499

Teknologi Tekstil

Teknik Pemintalan Serat Buatan Teknik Pembuatan Benang Teknik Pembuatan Kain Teknik Penyempurnaan Tekstil Garmen

Teknik Grafika Geologi Pertambangan Instrumentasi Industri

Persiapan Grafika Produksi Grafika Geologi Pertambangan Teknik Instrumentasi Gelas Teknik Instrumentasi Logam Kontrol Proses

Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru 2011

77

No

Bidang Studi Keahlian

Program Studi Keahlian

Kompetensi Keahlian Kontrol Mekanik

Kode 500 506 505 511 512 509 510 592 593 594 595 596 597 533 534 598 599 517 600 524 525 526 565 530 529 575 577 580 582 601 602 603

Teknik Kimia Pelayaran

Kimia Analisis Kimia Industri Nautika Kapal Penangkap Ikan Teknika Kapal Penangkap Ikan Nautika Kapal Niaga Teknika Kapal Niaga

Teknik Industri

Teknik Perminyakan

Teknik dan Manajemen Produksi Teknik dan Manajemen Pergudangan Teknik dan Manajemen Transportasi Teknik Produksi Perminyakan Teknik Pemboran Minyak Teknik Pengolahan Minyak, Gas, dan Petro Kimia Teknik Audio-Video Teknik Elektronika Industri Teknik Mekatronika

Teknik Elektronika

2.

Teknologi Informasi dan Komunikasi

Teknik Telekomunikasi

Teknik Transmisi Telekomunikasi Teknik Suitsing Teknik Jaringan Akses Rekayasa Perangkat Lunak Teknik Komputer dan Jaringan Multi Media Animasi

Teknik Komputer dan Informatika

Teknik Broadcasting

3.

Kesehatan

Kesehatan

Teknik Produksi dan Penyiaran Program Pertelevisian Teknik Produksi dan Penyiaran Program Radio Keperawatan Keperawatan Gigi Analisi Kesehatan Farmasi Farmasi Industri

Perawatan Sosial 4. Seni, Kerajinan, Seni Rupa

Perawatan Sosial Seni Lukis

78

Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru 2011

No

Bidang Studi Keahlian dan Pariwisata

Program Studi Keahlian

Kompetensi Keahlian Seni Patung Desain Komunikasi Visual Desain Produksi Interior dan Landscaping Desain dan Produksi Kria Tekstil Desain dan Produksi Kria Kulit Desain dan Produksi Kria Keramik Desain dan Produksi Kria Logam Desain dan Produksi Kria Kayu

Kode 604 605 606 460 461 462 463 464 568 569 570 571 572 573 607 549 608 434 437 438 609 553 558 560 445 446 610 611 449 453 612 456

Desain dan Produksi Kria

Seni Pertunjukkan

Seni Musik Klasik Seni Musik Non Klasik Seni Tari Seni Karawitan Seni Pedalangan Seni Teater

Pariwisata Tata Boga Tata Kecantikan Tata Busana 5. Agribisnis dan Agroteknologi Agribisnis Produksi Tanaman

Usaha Perjalanan Wisata Akomodasi Perhotelan Jasa Boga Patiseri Kecantikan Kulit Kecantikan Rambut Busana Butik Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura Agribisnis Tanaman Perkebunan Agribisnis Pembibitan dan Kultur Jaringan Tanaman Agribisnis Ternak Ruminansia Agribisnis Ternak Unggas Agribisnis Aneka Ternak Perawatan Kesehatan Ternak

Agribisnis Produksi Ternak

Agribisnis Produksi Sumberdaya Perairan Mekanisasi Pertanian Agribisnis Hasil Pertanian

Agribisnis Perikanan Agribisnis Rumput Laut Mekanisasi Pertanian Teknologi Pengolahan Hasil

Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru 2011

79

No

Bidang Studi Keahlian

Program Studi Keahlian

Kompetensi Keahlian Pertanian Pengawasan Mutu

Kode

458 613 614 539 540 543 615

Penyuluhan Pertanian Kehutanan 6. Bisnis dan Manajemen Administrasi Keuangan Tata Niaga

Penyuluhan Pertanian Kehutanan (4 Tahun) Administrasi Perkantoran Akuntansi Perbankan Pemasaran

C. MATA PELAJARAN MUATAN LOKAL Mata pelajaran muatan lokal yang disertifikasi adalah muatan lokal dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Ditetapkan dengan Peraturan Daerah/Peraturan Gubernur/Bupati/ Walikota. 2. Telah memiliki standar isi dan standar kompetensi guru muatan lokal yang disahkan oleh pejabat yang berwenang.

No 1

Satuan Pendidikan SD/MI/SDLB; SMP/MTs/SMPLB; SMA/MA/SMALB/SMK/MAK SD/MI/SDLB; SMP/MTs/SMPLB; SMA/MA/SMALB/SMK/MAK*

Mata Pelajaran Muatan Lokal Bahasa Daerah: Bahasa Jawa Bahasa Sunda Untuk mata pelajaran muatan lokal yang belum tercantum kodenya pada tabel kode mata pelajaran yang telah disediakan pada butir A dan butir B, maka kode mata pelajaran muatan lokal akan diberikan jika dokumen sebagaimana ketentuan di atas telah dilengkapi.

Kode 746 748

80

Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru 2011

LAMPIRAN 8 ALAMAT LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN

Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru 2011

81

Alamat Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP)


NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 NAMA INSTANSI LPMP DKI Jakarta LPMP Jawa Barat LPMP Jawa Tengah LPMP D.I. Yogyakarta LPMP Jawa Timur LPMP NAD LPMP Sumatera Utara LPMP Sumatera Barat LPMP Riau LPMP Jambi LPMP Sumatera Selatan LPMP Lampung LPMP Kalimantan Barat LPMP Kalimantan Tengah LPMP Kalimantan Selatan LPMP Kalimantan Timur LPMP Sulawesi Utara LPMP Sulawesi Tengah LPMP Sulawesi Selatan LPMP Sulawesi Tenggara LPMP Maluku LPMP Bali ALAMAT Jl. Nangka No. 60 Tanjung Barat, Jagakarsa Jakarta Selatan Jl. Raya Batu Jajar Km. 2 No. 90 Kec. Padalarang Kab. Bandung Jl. Kyai Maja Srondol Kulon Banyumanik Semarang Jl. Tirtomartani Kalasan 55571 Sleman Yogyakarta Jl. Ketintang Wiyata P.O Box 1, Surabaya Jl. Pemancar No. 13 Lamtemen Timur, Banda Aceh Jl. Bunga Raya No. 96 Kel. Asam Kumbang, Sunggal Medan Komplek Perguruan Tinggi Air Tawar Padang 25131 Jl. Gajah No. 21 Rejosari, Pekanbaru 28281 Jl. Hm Yusuf Singadekane No. 31 Telanaipura Jambi Jl. Raya Indralaya Km. 36 Kab. Ogan Ilir Palembang Jl. Gatot Subroto 44a Pahoman, Bandar Lampung Jl. Abdul Muis, Komp. Perumahan Iii Tanjung Hulu Pontianak 78237 Jl. Tjilik Riwut Km. 4,5 No. 74 Palangkaraya Jl. Gotong Royong No. 85 Kotak Pos 60 Banjar Baru Banjarmasin Jl. Cipto Mangunkusumo Km 2 Po Box 1208 Samarinda Jl. Tomohon Pineleng Dua, Kotak Pos 1329 Manado Jl. Dr. Sutomo No. 4 Palu Jl. Andi Pangerang Pettarani Ujung Pandang Jl. D.I. Panjaitan No. 83 Lepo-Lepo Kec.Baruga Kendari 93116 Jl. Tihu, Wailela, Rumahtiga Jl. Letda Tantular (Yangbatu Kauh) Denpasar 80234 Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru 2011 NO. TELP 021-7805916-78845473 022-6866152-6864282 024-7474192-7463290 0274-496921-497449 031-8285523-8290243 0651-7406222 061-8224130 0751-53303, 7054362 0761-26390 0471-60449 0711-580130 0721-262384-266153 0561-42110-46618 0536-22927-31508 0511-772384-93130 0541-260304 0431-822464 0451-422792-411427 0411-873565-871668 0401-391831 0911-315864-312013 0361-225666

82

NO 23 24 25 26 27 28 29 30

NAMA INSTANSI LPMP NTB LPMP NTT LPMP Papua LPMP Bengkulu LPMP Maluku Utara LPMP Banten LPMP Bangka Belitung LPMP Gorontalo

ALAMAT Jl. Panji Tilar Negara No. 8 Mataram 83114 Jl. Jend. Soeharto No. 57a Kupang Jl. Guru Kotaraja Kelurahan Vim, Distrik Abepura Kota Jayapura 99225 Jl. Zainul Arifin No. 2 Lingkar Timur, Bengkulu 38229 Jl. Raya Room Tidore Kepulauan Jl. Siliwangi 208, Rangkasbitung 42312 Jl. Komp. Perkantoran Dan Pemukiman Terpadu, Air Itam Kp.500 Jl. Desa Tunggolo, Tilongkabila

NO. TELP 0370-631088 0380-21149 0967-581306 0736-26848-28987 0921-22711 0252-209209 0717-439420 0435-827732-827733

Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru 2011

83

84

Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru 2011

LAMPIRAN 9 DAFTAR DAERAH PERBATASAN DAN PULAU KECIL TERLUAR

Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru 2011

85

Daftar Daerah Perbatasan dan Pulau Kecil Terluar


(Sumber data dari RPJM 2010-2014 Bappenas, 17 Desember 2009 dan Update data Bappenas, 15 Januari 2010)
No 1. Propinsi NAD 1.1 Kabupaten/Kota Kota Sabang 1. 2. 1. 2. Sumatera Utara 2.1. Kab. Serdang Bedagai 2. 3. 3.1. 3.2. 3. Riau 3.3. 3.4. 3.5. 4.1. 4.2. Kab. Rokan Hilir Kota Dumai Kab. Kep. Meranti Kab. Sambas Kab. Sintang Kab. Bengkalis Kab. Indragiri Hilir 1. 2. 1. 2. 1. 2. 3. 1. 1. 1. 2. 1. 2. 1. 2. 4. Kalimantan Barat 4.3. Kab. Kapuas Hulu 3. 4. 5. 6. 7. 4.4. Kab. Bengkayang 1. 2. Kecamatan Suka Jaya Suka Karya Bandar Khalifa Tanjung Beringin Teluk Mengkudu Bengkalis Rupat Utara Keteman Pulau Burung Kubu Sinaboi Pasirlimau Kapuas Sungai Sembilan Rangsang Barat Paloh Sajingan Besar Ketungau Hulu Ketungau Tengah Badau Batang Lupar Embaloh Hulu Empanang Puring Kencana Puttussibau Selatan Puttussibau Utara Jagoi Babang Siding

86

Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru 2011

No

Propinsi 4.5. 5.1.

Kabupaten/Kota Kab. Sanggau Kab. Malinau 1. 2. 1. 2. 1. 2. 3.

Kecamatan Entikong Sekayam Kayan Hilir Kayan Hulu Krayan Krayan Selatan Lumbis Nunukan Sebatik Sebuku Sebakung Long Apari Long Pahangai Kandahe Manganittu Tabukan Selatan Tabukan Utara Tamako Beo Essang Kabaruan Karatung Khusus Miangas Lirung Nanusa Rainis Kormomolin Nirunmas Selaru Tinimbar Selatan

5.

Kalimantan Timur

5.2.

Kab. Nunukan

4. 5. 6. 7. 1. 2. 1. 2.

5.3.

Kab. Kutai Barat

6.1.

Kab. Sangihe

3. 4. 5. 1.

6.

Sulawesi Utara Kab. Kepulauan Talaud

2. 3. 6.2. 4. 5. 6. 7. 8. 1. 2. 3. 4.

7.

Maluku

7.1.

Kab. Maluku Tenggara Barat

Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru 2011

87

No

Propinsi

Kabupaten/Kota 5. 6. 7. 8. 9. 1. 2. 7.2. Kab. Maluku Barat Daya 3. 4. 5. 6. 1. 2. 3. 7.3. Kab. Kep. Aru 4. 5. 6. 7. 8.1. Kab. Kupang 1. 1. 8.2. Kab. Timor Tengah Utara 2. 3. 4. 1. 2. 3. 8.3. Kab. B E L U 4. 5. 6. 7.

Kecamatan Tinimbar Utara Wermaktian Wertamian Wuarlabobar Yaru Babar Timur Letimoa Lakor Mdona Heira P.P. Babar Terselatan Wetar Aru Selatan Aru Selatan Timur Aru Tengah Aru Tengah Selatan Aru Tengah Timur Aru Utara P.P. Aru Amfaong Timur Insana Insana Utara Miaomaffo Barat Miaomaffo Timur Kakuluk Mesek Kobalima Kobalima Timur Lamaknen Lamaknen Selatan Lasiolat Ringhat

8.

NTT

88

Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru 2011

No

Propinsi

Kabupaten/Kota 8. 9. 1. 2. 8.4. Kab. A L O R 3. 4. 5. 6. 8.5. Kab. Rote Ndao 1. 1. 2. 9.1. Kab. Merauke 3. 4. 5. 6. 1. 2. 9.2. Kab. Keerom 3. 4. 5. 1. 9.3. Kab. Boven Digul 2. 3. 4. 1. 2. 9.4. Kab. Pegunungan Bintang 3. 4. 5. 6.

Kecamatan Tasifeto Timur Tasipeto Barat Alor Barat Daya Alor Barat Laut Alor Selatan Alor Timur Pantar Teluk Mutiara Rote Barat Daya Eligobel Merauke Nauken Jarai Sota Ulilin Kimaam Arso Senggi Towe Waris Web Jair Mindiptana Ninati Waropko Batom Iwur Kiwirok Kiwirok Timur Okbibab Oksibil

9.

Papua

Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru 2011

89

No

Propinsi

Kabupaten/Kota 7. 8. 9.5. 9.6. Kab. Supiori Kota. Jayapura 1. 1. 1. 2.

Kecamatan Tinibil 1 Tinibil 2 Supiori Utara Muara Tami Morotai Jaya Morotai Selatan Morotai Selatan Barat Morotai Timur. Morotai Utara Bunguran Timur Bunguran Utara Pulau Laut Serasan Subi Siantan Bintan Pesisir Tebing Belakang Padang Nongsa Kep. Ayau Waigeo Utara

10.

Maluku Utara

10.1.

Kab. Morotai

3. 4. 5. 1. 2.

11.1.

Kab. Natuna

3. 4. 5.

11.

Kepulauan Riau

11.2. 11.3. 11.4. 11.5.

Kab. Anambas Kab. Bintan Kab. Karimun Kota Batam Kab. Raja Ampat

1. 1. 1. 1. 2. 1. 2.

12.

Papua Barat

12.1.

90

Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru 2011

Anda mungkin juga menyukai