Anda di halaman 1dari 1

Kerjasama Antara:

Pusat Penelitian Geografi Terapan (PPGT) FMIPA - UI

KAJIAN KERENTANAN & PEMETAAN RISIKO DI DKI JAKARTA


Untuk Ketahanan Masyarakat dalam Adaptasi Perubahan Iklim & Pengurangan Risiko Bencana

FROM THE AMERICAN PEOPLE

Mercy Corps
Be the change

PENDAHULUAN
Dampak perubahan iklim sebagai implikasi pemanasan global telah dirasakan di berbagai belahan dunia. Sebagai delta city, Jakarta yang memiliki 40% wilayah di bawah permukaan air laut merupakan wilayah yang rentan terkena dampak perubahan iklim. Wilayah Jakarta Barat yang merupakan bagian wilayah pesisir Jakarta, dilalui lima (5) aliran sungai, sehingga menjadikan sebagian dari wilayah Jakarta Barat rentan terhadap bahaya banjir. Kondisi tersebut diperparah dengan keterbatasan lingkungan di wilayah tersebut, diantaranya penurunan muka tanah yang mencapai 12 cm pertahun. Untuk melakukan antisipasi terhadap dampak perubahan iklim maka diperlukan program adaptasi terhadap dampak perubahan iklim, yang dapat disusun dengan memiliki gambaran kerentanan wilayah. Untuk itu, studi ini bertujuan untuk melakukan identifikasi resiko wilayah, berdasarkan bahaya, kerentanan, dan kapasitas dalam mengantisipasi perubahan iklim di Kelurahan Jelambar Baru dan Kedoya Utara, Jakarta Barat.

ALUR PIKIR PENELITIAN


Studi Literatur (1)

Kondisi Wilayah Studi (2)


- Ketinggian Wilayah - Pemukiman - Penggunaan Tanah - Wilayah Rawan Banjir - Infrastruktur - Statistik Sosial (Struktur, Institusi, Kelompok, dsb) - Modal Sosial (Trust, Network) Bonding maupun Bridging - Tingkat Kesejahteraan/ Kemiskinan/Kekumuhan

Fisik

Sosial

Data & Proses Pemetaan (3) Penelusuran Kebijakan Terkait BMKGs Data (Data Iklim) (8) Hasil (9) Analisis (4-7)
Analisis Bahaya Analisis Kerentanan Analisis Kapasitas Analisis Resiko

Hasil
Formulasi Penilaian Risiko Berdasarkan Variabel Bahaya, Kerentanan & Kapasitas
Variabel Bahaya
1. Kedalaman Banjir 2. Ketinggian Wilayah 3. Jarak Sepadan Sungai 4. Wil. Banjir 2007

Variabel Kerentanan
1. Ketinggian Pemukiman 2. Wilayah Kumuh 3. Kepadatan Penduduk 4. Persentase Wanita

Variabel Kapasitas
1. Kondisi Ekonomi 2. Sarana Kesehatan 3. Lokasi Pengungsian 4. Bangunan Pengendali Banjir

Klasifikasi & Scoring (Overlay)

Pembobotan

Risiko =

Bahaya x Kerentanan Kapasitas

Berdasarkan metode yang ditetapkan didapatkan bahwa, pada kedua wilayah studi (Kelurahan Jelambar Baru & Kedoya Utara) wilayah dengan risiko tinggi secara umum berada pada wilayah dengan karakter wilayah yang berbatasan langsung dengan sungai, tergenang banjir saat hujan/gelombang pasang, dan pada kejadian banjir tahun 2007 memiliki kedalaman banjir mulai dari 1 hingga lebih dari 2 meter, kepadatan penduduk wilayah berkisar 200 hingga lebih dari 350 jiwa/ha, jenis permukiman tidak teratur, jarak jangkauan sarana kesehatan 50 hingga lebih dari 100 meter. Sedangkan, profil sosial warga di lokasi studi (Kelurahan Jelambar Baru dan Kedoya Utara) secara umum terdiri dari warga dari tingkat sosial ekonomi yang bervariasi, memiliki institusi sosial formal yang solid, profil tokoh informal atau kepemimpinan yang dapat menggerakan warga, dan kondisi trust dan network masyarakat yang terjalin sangat kuat pada institusi formal. Sementara itu, berdasarkan analisa iklim yang dilakukan oleh BMKG diketahui bahwa, rata-rata suhu udara saat ini (Januari-Desember) adalah 27,53 oC dengan curah rata-rata total hujan 1609,69 mm. Jika dilihat prosentase perubahan iklim periode saat ini (2001-2010) dibandingkan dengan periode yang lalu (1986-2000) diketahui bahwa, prosentase perubahan suhu udara mencapai 3,03% dan curah hujan mencapai 2,32%, sedangkan prosentase perubahan curah hujan pada bulan basah (Januari-Februari) mencapai 0,3%. Proyeksi iklim dalam 20 tahun kedepan (2030) mengungkapkan bahwa, rata-rata suhu udara (Januari-Desember) mencapai 27,92 oC dengan rata-rata curah hujan 1981,11 mm, dengan prosentase perubahan suhu udara mencapai 1,62% dan curah hujan mencapai -0,43%, sedangkan prosentase perubahan curah hujan pada periode bulan basah (Januari-Februari) mencapai 4,09%. Berdasarkan profil wilayah risiko yang telah disebutkan di atas, indikator wilayah yang memiliki dampak langsung terhadap perubahan iklim adalah wilayah tergenang banjir saat hujan/gelombang pasang. Dengan proyeksi prosentase curah hujan di bulan basah (Januari Februari) meningkat, maka Pemerintah dan masyarakat harus konsisten melakukan upaya antisipasi banjir melalui rencana dan program yang ditetapkan saat ini.

Proses Pemetaan Partisipatif

Pusat Penelitian Geografi Terapan (PPGT) Fakultas Matematika & Ilmu Pengetahuan Alam Universits Indonesia Depok 16424, Indonesia Telp./Fax: +62 21 772 106 59 www.geografi.ui.ac.id

UNIVERSITAS INDONESIA
EST. 1849

Anda mungkin juga menyukai