Anda di halaman 1dari 2

FAKTOR LISAN

Faktor Lisan yaitu Foklor yang bentuknya murni lisan, factor jenis ini dikenal juga sebagai fakta mental yang meliputi sebagai berikut : Bahasa rakyat seperti logat bahasa (dialek), bahasa tabu, dan lain sebagainya. Contoh : Dialek Surabya atau lebih sering dikenal sebagai bahasa Suroboyoan adalah sebuah dialek bahasa Jawa yang dituturkan di Surabaya dan sekitarnya. Dialek ini berkembang dan digunakan oleh sebagian masyarakat Surabaya dan sekitarnya. Sajak dan puisi rakyat, seperti pantun dan syair. Contoh : Budak leutik bisa ngapung Babakung ngapungna peuting

Cerita Prosa Rakyat seperti legenda dan dongeng. Contoh : Ajisaka, Maling Kundang, Timun Mas, Keong Mas, Lutung Kasarung, dan lain sebagainya. Nyanyian Rakyat : Contoh : Aceh - Bunga Jumpa Batak - Inang Jawa - Lir Ilir

Sunda - Tokecang

Folklor sebagian lisan merupakan campuran antara unsure lisan dan bukan lisan. Faktor ini dikenal juga sebagai fakta social meliputi sebagai berikut : Kepercayaan dan takhayul Contoh : Kepercayaan sesajen di Bali Takhayul tentang kunang-kunang adalah kuku orang yang sudah meninggal Duduk di depan pintu sambil makan (sulit mendapatkan jodoh)

Permainan dan hiburan rakyat setempat Contoh : Congklak Gasing Panjat Pinang Dll

Upacara Tradisional Upacara Pesta Laut Upacara Panjang Jumat (Muludan) Upacara mengandung

Folklor bukan lisan Folklor bukan lisan yaitu yang bentuknya bukan lisan walaupun cara pembuatannya diajarkan secara lisan. Folklor bukan lisan dibagi menjadi 2 yaitu material dan non material. Material : Arsitektur bangunan Rumah yang tradisional

Pakaian dan perhiasan adat Obat-obatan tradisional Contoh : Jamu Kudu Laos, Jamu Uyup-uyup / Gepyokan, Jamu Cabe Puyang, Jamu Kunir Asem, dsb..

Makanan dan minuman khas daerah Contoh : Makasar : coto makasar, palu butung, palu mara, sop sodara, mie yanto, nyaknyang, jalangkote, putu, kacang disco, mie titidsb

Anda mungkin juga menyukai