Anda di halaman 1dari 35

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa saya dapat menyelesaikan tugas akhir semester mata kuliah Dasar-Dasar Manajemen Strategik yang berjudul ANALISIS KESESUAIAN RENSTRA SMA NEGERI 7 SELUMA TERHADAP RENSTRA KEMENDIKBUD Dalam penyelesaian tugas ini, saya

mendapat bantuan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : Dr. Dwi Deswary M.Pd Dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang membantu penyelesaian tugas ini. Semoga tulisan saya ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya, saya menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna sehingga saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan kearah kesempurnaan sangat perlukan. Akhir kata kami sampaikan terimakasih.

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................. 1 DAFTAR ISI............................................................................................................. 2 BAB I...................................................................................................................... 3 PENDAHULUAN...................................................................................................... 3 A.Latar Belakang................................................................................................ 3 B.Fokus Masalah................................................................................................. 4 C.Tujuan............................................................................................................. 5 BAB II..................................................................................................................... 6 PEMBAHASAN......................................................................................................... 6 A. Gambaran Umum Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran renstra Kemdiknas dan renstra SMA Negeri 7 Seluma.............................................................................6 a). Visi Kemendikbud...................................................................................... 6 b). Misi Kemendikbud..................................................................................... 8 c).Tujuan Kemendikbud.................................................................................. 8 d). Sasaran Kemendikbud................................................................................ 9 B. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN SMA NEGERI 7 SELUMA...........................13 a. Visi SMA Negeri 7 Seluma..........................................................................13 b. Misi SMA Negeri 7 Seluma.........................................................................13 c. TUJUAN SMA Negeri 7 Seluma...................................................................13 C. Konsep Teori Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran dalam Perencanaan Strategik. 13 a. Visi............................................................................................................. 13 b) Misi............................................................................................................ 15 D. ANALISIS KESESUAIAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN RENSTRA ............20 KEMDIKNAS, TERHADAP RENSTRA SMA NEGERI 7 SELUMA..............................20 BAB III.................................................................................................................. 32 PENUTUP.............................................................................................................. 32 A.KESIMPULAN.................................................................................................. 33 B.REKOMENDASI............................................................................................... 33 DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 33

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pembangunan pendidikan nasional tidak dapat lepas dari perkembangan lingkungan strategis, baik nasional maupun global. Pendidikan harus dibangun dalam keterkaitannya secara fungsional dengan berbagai bidang kehidupan, yang masing- masing memiliki persoalan dan tantangan yang semakin kompleks. Dalam dimensi sektoral tersebut, pembangunan pendidikan tidak cukup hanya berorientasi pada pembangunan sumber daya manusia (SDM) dalam rangka menyiapkan tenaga kerja. Dalam lima tahun ke depan, pembangunan pendidikan nasional harus dilihat dalam perspektif pembangunan manusia Indonesia seutuhnya. Dalam perspektif demikian, pendidikan harus lebih berperan dalam membangun seluruh potensi manusia agar menjadi subyek yang berkembang secara optimal dan bermanfaat bagi masyarakat dan pembangunan nasional. Potensi manusia Indonesia yang dikembangkan mencakup olah hati yang berkualitas dengan keimanan, ketakwaan dengan akhlak mulia, olah rasa yang berkualitas dengan seni atau estetika, olah pikir yang berkualitas dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, sertapotensi fisik yang berkualitas dengan olah raga. Renstra Depdikbud disusun dengan mengacu pada amanat UndangUndang Dasar 1945, amandemen ke-4 pasal 31 tentang Pendidikan; Ketetapan MPR Nomor VII/MPR/2001 tentang Visi Indonesia Masa Depan; Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas); UndangUndang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, UU Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, PP Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah; PP Nomor 21 Tahun

2004 tentang Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga, dan PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional pendidikan. Sekolah merupakan organisasi lembaga pendidikan di tingkat mikro yang memiliki perencanaan aktivitas manajerial. Perencanaan memberikan kerangka kerja bagi keterpaduan keputusan sistem dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen. Sekolah melakukan kegiatan perencanaan untuk menyelenggarakan program yang akan dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu. Sehingga perencanaan strategis dianggap penting untuk pencapaian tujuan organisasi tersebut. Kegiatan perencanaan biasanya dilakukan oleh kepala sekolah bersama orang-orang yang dipercaya oleh kepala sekolah, atau orang yang bersedia bekerja sama dengan kepala sekolah. Secara konsep atau teoritik perencanaan disusun oleh kepala sekolah bersama wakil kepala sekolah dibantu oleh personal sekolah lainnya termasuk guru. Kegiatan perencanaan selalu dianggap merupakan kegiatan rutin tahunan dan dapat dikerjakan dengan cara-cara yang sederhana. Secara umum penyusun program penyelenggaraan pendidikan di sekolah, beranggapan bahwa penyusunan perencanaan, adalah pekerjaan yang sederhana dan tidak membutuhkan tenaga ahli perencanaan secara khusus sehingga proses penyusunan rencana strategis kurang memperhatikan kajian teoritis konsep perencanaan strategis, sehingga keselarasan rencana strategis sekolah terhadap rencana strategis kemendikbud sering diabaikan. Untuk mengetahui sejauhmana keselerasan renstra sekolah dengan renstra Kemendikbud maka akan di analisis renstra SMA Negeri 7 Seluma dengan renstra Kemendikbud. B. Fokus Masalah Dalam makalah ini pembahasan difokuskan pada keselarasan antara visi, misi tujuan dan sasaran renstra SMA Negeri 7 Seluma dengan visi misi tujuan dan sasaran renstra kemendikbud.

C. Tujuan Untuk memahami keselarasan anatar visi misi, tujuan dan sasaran renstra kemdikbud dengan visi misi tujuan dan sasaran renstra SMA Negeri 7 Seluma.

BAB II PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran renstra Kemdiknas dan renstra SMA Negeri 7 Seluma. a). Visi Kemendikbud Dalam rangka mewujudkan cita-cita mencerdaskan kehidupan bangsa dan sejalan dengan visi pendidikan nasional, Kemendikbud mempunyai visi 2025 untuk menghasilkan Insan Indonesia Cerdas dan Kompetitif (Insan Kamil/Insan Paripurna). Indonesia cerdas adalah insan yang cerdas komprehensif, yaitu cerdas spiritual, cerdas emosional, cerdas sosial, cerdas intelektual, dan cerdas kinestetis.

Adapun Cita-cita Kemendikbud dalam pembangunan pendidikan nasional lebih menekankan pada pendidikan transformatif, yaitu menjadikan pendidikan sebagai motor penggerak perubahan dari masyarakat berkembang menuju masyarakat maju. Pembentukan masyarakat maju selalu diikuti oleh proses transformasi struktural, yang menandai suatu perubahan dari masyarakat yang potensi kemanusiannya kurang berkembang menuju masyarakat maju dan berkembang yang mengaktualisasikan potensi kemanusiannya secara optimal. Bahkan, pada era global sekarang, transformasi itu berjalan dengan sangat cepat yang kemudian mengantarkan masyarakat Indonesia pada masyarakat berbasis pengetahuan. Usaha mencapai Visi 2025 tersebut dibagi menjadi empat tema pembangunan pendidikan nasional.Pada tema pembangunan yang kedua (2010-2014) difokuskan pada penguatan layanan pendidikan. Sejalan dengan fokus tersebut, Visi Kemendikbud 2014 adalah terselenggaranya layanan prima pendidikan nasional untuk membentuk insan indonesia cerdas komprehensif. Yang dimaksud dengan layanan prima pendidikan nasional adalah layanan pendidikan
7

yang: (1) tersedia secara merata di seluruh pelosok nusantara; (2) terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat; (3) B erkualitas/bermutu dan relevan dengan kebutuhan kehidupan bermasyarakat, dunia usaha, dan dunia industri; (4) Setara bagi warga negara Indonesia dalam memperoleh pendidikan berkualitas dengan memperhatikan keberagaman latar belakang sosial-budaya, ekonomi, geografi, gender, dan sebagainya; dan (5) menjamin kepastian bagi warga negara Indonesia mengenyam pendidikan dan menyesuaikan diri dengan tuntutan masyarakat, dunia usaha, dan dunia industri.1 b). Misi Kemendikbud Untuk mencapai visi tersebut, Kemdiknas membuat Misi Kemdiknas 20102014. Misi tersebut ddikemas dlam Misi 5K yaitu:1) Meningkatkan Ketersedian layanan pendidikan,2) Meningkatkan Keterjangkauan layanan Pendidikan, 3) Meningkatkan Kualitas/mutu dan relevansi layanan pendidikan,4) Meningkatkan Kesetaraan dalam memperoleh layanan pendidikan,5) Meningkatkan Kepastian/keterjaminan memperoleh layanan pendidikan c).Tujuan Kemendikbud Untuk merealisasikan visi misi Kemdiknas perlu dirumuskan tujuan dan sasaran saran startegis tahun 2010-2014 yang lebih jelas menggambarkan ukuranukuran terlaksananya misi dan tercapainya visi. Tujuan strategis Kemdiknas tahun 2010-2014 dirumuskan berdasarkan jenjang layanan pendidikan dan sistem tata kelola yang diperlukan untuk menghasilkan layanan prima pendidikan sebagaimana dikehendaki dalam rumusan visi 2014 Kemdiknas dengan memperhatikan rumusan misi Kemdiknass 2010-2014/ Dengan demikian, tujuan strategis Kemdiknas 20102014 adalah sebagai berikut:

Renstra Kemdikbud 2010-2014

d). Sasaran Kemendikbud Untuk keperluan pengukuran ketercapaian tujuan strategis pembangunan pendidikan diperlukan sejumlah sasran strategis yang menggambarkan kondisi yang harus dicapai pada 2014. Sassaran strategis untuk tiap tujuan strategiss tersebut adalah sebagai berikut;

10

11

12

B. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN SMA NEGERI 7 SELUMA


a. Visi SMA Negeri 7 Seluma

Berdasarkan historisnya maka visi SMA Negeri 7 Seluma adalah: Teladan dalam perilaku unggul dalam prestasi2
b. Misi SMA Negeri 7 Seluma

1. Terciptanya suasana Kegiatan Belajar mengajar (KBM) yang aktif, tertib dan disiplin. 2. Sekolah sebagai pusat pembudayaan belajar dan pusat pengembangan akhlak mulia 3. Terciptanya kinerja setiap tenaga kependidikan dan semangat belajar siswa yang kondusif.
c. TUJUAN SMA Negeri 7 Seluma

1. Mewujudkan lingkungan sekolah aman, bersih dan sehat 2. Mewujudkan prestasi akademik siswa yang cukup tinggi 3. Tingkat kedisiplinan dan keaktifan siswa membanggakan 4. Membina siswa SMAN pekerti 7 Seluma menjadi pribadi-pribadi yang berakhlak/berbudi masyarakat. mulia,baik disekolahmaupun ditengah-tengah diliputi suasana keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan YME dalam kegaiatan belajar yang cukup

C. Konsep Teori Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran dalam Perencanaan Strategik a. Visi Visi keberhasilan dapat dijelaskan sebagai suatu deskripsi tentang bagaimana seharusnya rupa dari suatu organisasi pada saat ia berhasil dengan sukses melaksanakan strateginya dan menemukan dirinya yang penuh potensi yang mengagumkan. Perumusan visi adalah tugas dari manajemen tingkat atas. Namun,

Renstra SMA Negeri 7 Seluma 2010-2014

13

itu haruslah merupakan proses interaksi yang memberi peluang untuk mendapatkan umpan balik dari semua tingkat manajemen.3 Untuk menggambarkan visi keberhasilan, diperlukan keberanian, keberanian melihat ke depan, karena masa depan selalu penuh dengan tantangan. Selain itu, juga dituntut kerja keras untuk menerjemahkan visi itu dalam bentuk yang nyata dan menanggulangi berbagai rintangan yang dapat menghambat direlaisasikannya visi itu seperti diuraikan dalam misi. Disamping kerja keras, diperlukan disiplin dari semua pihak terutama para pengambil keputusan tingkat tinggi. Suatu visi keberhasilan yang jelas akan memberikan manfaat yang besar dari organisasi. Visi keberhasilan yang sudah dipahami bersama akan mencegah para pengambil keputusan untuk berdebat tentang apa yang harus dilakukan dan apa yang harus ditunda, bagaimana melakukannya, mengapa dan sebagainya. Visi keberhasilan sebenarnya juga merupakan sketsa masa depan yang bisa dilihat sehingga mendorong setiap orang untuk mulai hidup dan bekerja dalam situasi yang dikehendaki itu. Menurut Akdon visi merupakan gambaran tentang masa depan (future) yang realistik dan ingin diwujudkan dalam kurun waktu tertentu. Visi adalah pernyataan yang diucapkan atau ditulis hari ini, yang merupakan proses manajemen saat ini yang menjangkau masa yang akan datang4 Sedangkan Salusu berpendapat bahwa visi adalah kondisi masa depan yang masih abstrak, tetapi merupakan konsepsi yang dapat dibaca oleh setiap orang 5 . Ini berarti visi merupakan suatu pikiran yang melampaui realitas sekarang, sesuatu atau keadaan yang diciptakan yang belum ada sebelumnya dan akan diwujudkan oleh seluruh anggota organisasi. Dalam merumuskan sebuah visi Ada beberapa hal yang harus diperhatikan menurut Bryson antara lain6: 1. Visi harus dapat memberikan panduan/arahan dan motivasi.
3

Huge, Ernest C. Developing Vision and Strategy Change Executive Excellence, 7 Jan 1990), h. 6-7 Akdon, Strategic Management for Educational Management (Bandung: Alfa Beta, 2006), h. 94 5 Salusu, M.A. Pengambilan Keputusan Stratejik (Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, 1996), hal., 121-122. 6 Jhon, Bryson, Perencanaan Strategis bagi Organisasi Nirlaba Seri Terjemahan (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008), h, 213
4

14

2. Visi harus disebarkan di kalangan anggota organisasi (stakeholder) 3. Visi harus digunakan untuk menyebarluaskan keputusan dan tindakan organisasi yang penting. Penetapan visi harus melihat kemampuan dan keadaan internal organisasi. Semua organisasi, termasuk organisasi sekolah mempunyai visi. Visi adalah agenda tujuan sebagai prestasi yang harus dicapai dalam aktivitas sekolah apabila visi telah dirumuskan dengan baik dan sempurna, selanjutnya dirumuskan statemen misi dan statemen misi dijadikan acuan menyusun rencana dan program sekolah. . Bertitik tolak pada pandangan tersebut, visi sekolah haruslah konsisten dengan nilai dan daya-daya perilaku sekolah yang menjadi ciri khas sekolah, stabil, berubah ke arah yang lebih baik, dan selalu menjadi subjek evaluasi atas dasar kecerdasan penghayatan nilai-nilai moral, akademis, ilmiah, dan sistematis dalam memecahkan berbagai problematika sekolah. Dengan kata lain visi merupakan endapan dari suatu sistem nilai dan kaidah yang diberlakukan 7 b) Misi Misi merupakan sebuah guidelines yang lebih pragmatis dan konkrit yang dapat dijadikan acuan pengembangan strategi dan aktivitas dalam lembaga atau organisasi. Misi sebenarnya menjelaskan hal-hal yang sangat fundamental, merupakan falsafah dari organisasi, sekaligus sebagai pendorong lahirnya inspirasiinspirasi yang penuh motivasi. 8 Menurut Kotler misi adalah pernyataan tentang tujuan organisasi yang diekspresikan dalam produk dan pelayanan yang dapat ditawarkan, kebutuhan yang dapat ditanggulangi, kelompok masyarakat yang dilayani, nilai-nilai yang dapat diperoleh serta aspirasi dan cita-cita di masa depan. 9 Sedangkan menurut Allison Judge Misi adalah sebuah kalimat yang menjawab siapa, mengapa dan apa yang dilakukan organisasi. Rumusan misi harus dapat menyampaikan masyarakat.10
7

hakekat

organisasi

kepada

para

stakeholder

dan

kepada

Syaiful Sagala, Manajemen Strategik Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan (Bandung: Alfabeta, 2007) , h. 134-135. 8 Jack Kotten, Strategic Management in Public and Nonprofit Organization (New York Praeger Publishers, 1991), h. 123 9 Kotler, Ferrell, O.C; dan Lamb, Charles. Strategic Marketing for Nonprofit Organization (Englewood Cliffs: Prentice Hall, 1987), h. 151. 10 Michael Allison and Jude Kaye, Strategic Planning for Non Profit Organization, terjemahan ( Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2004) h. 67

15

Mengacu pada pendapat para ahli maka Sagala memberi pengertian bahwa misi adalah alasan bagi keberadaan sebuah organisasi, dalam hal ini yaitu alasan keberadaan sekolah, karena itu sekolah sebagai organisasi memiliki kebutuhan khusus untuk mengkomunikasikan misi dan mengartikulasikan tujuan, target dan ukuran yang menjadi dasar penilaian kinerjanya. 11 Misi sekolah adalah aspirasi kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, dan masyarakat sekolah lainnya yang akan dijadikan elemen fundamental penyelenggaraan program sekolah dalam pandangan sekolah dengan alasan yang jelas dan konsisten dengan nilai-nilai sekolah. Kotler mengatakan bahwa misi adalah pernyataan tentang tujuan organisasi yang diekspresikan dalam produk dan pelayanan yang dapat ditawarkan, kebutuhan yang dapat ditanggulangi, kelompok masyarakat yang dilayani, nilai-nilai yang dapat diperoleh, serta aspirasi dan cita-cita di masa depan. Dari pengertian tersebut, tampaknya ada lima unsur penting yang tidak dapat dilupakan dalam merumuskan misi suatu organisasi, yaitu: 12 1. Produk apa atau pelayanan apa yang akan ditawarkan. Apakah itu pendidikan anak-anak, pendidikan tinggi, dan lain-lain. 2. Apakah produk atau pelayanan yang ditawarkan itu dapat memenuhi kebutuhan tertentu yang memang diperlukan dan bahkan dicari karena belum tersedia selama ini. 3. Misi harus secara tegas menyatakan publik mana yang akan dilayani. 4. Bagaimana kualitas barang atau pelayanan yang hendak ditawarkan. 5. Aspirasi apa yang diinginkan di masa yang akan datang. Unsur-unsur misi tersebut selayaknya dinyatakan sebagai keyakinan untuk sungguh-sungguh dilaksanakan oleh organisasi, tidak hanya sebagai semboyan tanpa makna. Oleh karena banyak hal yang perlu diketahui oleh masyarakat yang dilayani, rumusan misi tidak dapat terdiri dari satu kalimat atau pernyataan singkat saja. Misi merupakan alat yang tak ternilai untuk mengarahkan perumusan strategi dan pelaksanaan strategi. Ia merupakan fondasi yang konstan dalam

11 12

Syaiful Sagala, Op cit, h. 135 Ibid,. 152

16

pengambilan keputusan strategik. Ia bahkan adalah common thread yang menyatakan seluruh aktivitas organisasi13. Misi disebut raison detre-nya organisasi, yaitu yang merupakan alasan kehadirannya, pembenaran tentang eksistensinya Misi sebenarnya menjelaskan hal-hal yang sangat fundamental, merupakan falsafah dasar dari organisasi, sebagai pendorong lahirnya inspirasi-inspirasi yang penuh motivasi. Misi juga penting karena suatu perumusan tujuan dan sasaran yang realistik hanya mungkin dilakukan jikalau terlebih dahulu misi organisasi sudah diidentifikasi. Merumuskan misi organisasi terkadang dianggap mudah, tetapi kesulitannya lebih banyak ketimbang gampangnya. para pengambil keputusan strategik sering mampu merumuskan misi itu dengan baik, tetapi segera timbul kesulitan dalam mengkoordinasikan tindakan-tindakan manajerial. Inilah peranan kritis dari berbagai organisasi karena banyak organisasi yang gagal merealisasikan misinya. Misi, karenanya harus mendarat lebih dahulu dalam hati semua orang yang bekerja dalam organisasi itu. Jadi apabila dikatakan bahwa salah satu misi dalam lembaga pendidikan adalah meningkatkan kualitas, maka seharusnya semua orang yang terlibat dalam proses itu memahami sungguh-sungguh apa yang dimaksud dengan meningkatkan kualitas itu dan senantiasa berusaha menuju ke sana, sementara manajemen puncak harus pula komit untuk mempertahankan tekad itu. Terkait dengan hal tersebut, pada dasarnya misi dibuat untuk jangka waktu tiga sampai lima tahun dan dapat berubah. perubahan itu bisa dilakukan jikalau terjadi perubahan penting dalam lingkungan, misalnya ada peluang yang harus dikejar, ada ancaman, atau tantangan yang sangat berarti. Bisa juga terjadi perubahan apabila manajemen baru menghendakinya. Misi juga dapat bertahan Pernyataan Visi dan Misi bertahun-tahun tanpa ada perubahan, yaitu jika kondisi lingkungan dan pihak-pihak terkait masih menghendaki demikian. Jadi misi bukanlah dogma yang tidak bisa Audit eksternal Audit Internal berubah. Terkait untuk memahami visi dan misi sebuah organisasi, David Freud Penetapan tujuan jangka panjang Mengembangkan model Pernyataan Visi dan Misi Organisasi sebagai berikut: 14 Merumuskan, mengevaluasi dan memilih strategi 13 Thomas L Wheelen, dan Hunger, J.David. Strategic Management and Business Policy ( Reading, Mas: Addison-Wesley Publ. Company, 1990) h. 123 Implementasi strategi : isu manajemen
14

Fred R. David, Stategic Management, manajemen stategis, konsep, edisi 10, terjemahan Ichsan Setyobudi ( Jakarta: Salemba Empat: 2006), h. 70

Implementasi strategi : isu pemasaran,keuangan,akutansi, penelitian dan pengembangan, SIM

17

Mengukur dan mengevaluasi kinerja

Formulasi strategi

Implementasi strategi

Evaluasi

Dari model tersebut dapat dijelaskan bahwa menurut David Visi dan misi dikembangkan pada awal sebuah organisasi dibentuk dan menjadi landasan pengembangan misi. Visi yang jelas akan memberikan dasar untuk pengembangan misi yang komprehensif. Visi mencerminkan apa yang ingin dicapai oleh organisasi dalam jangka panjang, oleh karena itu pernyataan visi seharusnya singkat, lebih disukai satu kalimat dan mewadahi semua aspirasi. a. Misi Pernyataan jangka panjang tentang tujuan yang membedakan suatu organisasi dengan organisasi serupa. Pernyataan jangka panjang, yang merupakan deklarasi tentang alasan keberadaan sebuah organisasi. Pernyataan misi yang jelas merupakan landasan perumusan tujuan dan formulasi strategi yang efektif. Misi sering disebut Creed statement, pernyataan tujuan, pernyataan filosofi, penyataan kepercayaan, pernyataan prinsip-prinsip bisnis, pernyataan mendefinisikan apa bisnis kita. Misi mengungkapkan apa yang ingin dicapai perusahaan dan pelanggan yang akan dilayani. Misi adalah fondasi untuk prioritas, strategi, rencana, dan penugasan. Misi merupakan titik awal untuk mendisain pekerjaan manajerial.
18

1. Proses Pengembangan Misi : a. Menyeleksi beberapa artikel tentang pernyataan misi, kemudian dibaca oleh para perencana strategi dan dianalisa b. Manajer membuat pernyataan misi secara individu c. Fasilitator (eksternal maupun internal) atau Komite manajer Tingkat atas menyatukan pernyataan misi dan didistribusikan kepada seluruh manajer. d. Melakukan revisi dokumen e. Dokumen pernyataan misi. 2. Karakteristik Pernyataan Misi Pernyataan misi adalah alat yang efektif untuk berkomunikasi dengan stakeholder internal dan eksternal. Pernyataan misi mempunyai karakteristik sebagai berikut : a. Misi adalah deklarasi sikap dan pandangan organisasi. b. Misi harus berorientasi pada pelanggan. c. Misi merupakan deklarasi kebijakan sosial. 3. Komponen Pernyataan Misi Pernyataan misi adalah bagian yang paling kelihatan dan dilihat public, oleh karena itu sebuah misi harus memasukkan kesembilan komponen penting berikut ini : a. Pelanggan- siapa pelanggan perusahaan. b. Produk atau jasa Apa produk dan jasa perusahaan. c. Pasar secara geografis, dimana perusahaan berkompetisi. d. Teknologi Apakah perusahaan mererapkan teknologi baru? e. Perhatian akan keberlangsungan, pertumbuhan dan profitabilitas. Apakah perusahaan berkomitmen untuk pertumbuhan dan kondisi keuangan yang baik. f. Filosofi Apa dasar kepercayaan, nilai, aspirasi, dan prioritas etika g. Konsep Diri Apa kemampuan khusus dan keunggulan kompetitif h. Perhatian akan citra publik Apakah perusahaan renposif terhadap pemikiran sosial, masyarakat dan lingkungan.

19

Tujuan merupakan penjabaran dari pernyataan misi, tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Penetapan tujuan pada umumnya didasarkan pada faktor-faktor kunci keberhasilan yang dilakukan setelah penetapan visi dan misi. Tujuan tidak harus dinyatakan dalam bentuk kuantitatif, akan tetapi harus dapat menunjukkan kondisi yang ingin dicapai di masa mendatang. Tujuan akan mengarahkan perumusan sasaran, kebijaksanaan, program dan kegiatan dalam rangka merealisasikan misi, oleh karena itu tujuan harus dapat menyediakan dasar yang kuat untuk menetapkan indikator. Pencapaian tujuan dapat dijadikan indikator untuk menilai kinerja sebuah organisasi. Sasaran adalah penjabaran dari tujuan, yaitu sesuatu yang akan

dihasilkan/dicapai oleh organisasi dalam jangka waktu lebih singkat dibandingkan tujuan. Namun sasaran juga dapat ditentukan sebagai hasil spesifik yang ingin di capai sebuah organisasi dengan melakukan misi dasarnya 15 . Rumusan sasaran harus selalu mengandung peningkatan, baik peningkatan kualitas, efektifitas, produktivitas, maupun efisiensi (bisa salah satu atau kombinasi). Agar sasaran dapat dicapai dengan efektif, maka sasaran harus dibuat spesifik, terukur, jelas kriterianya, dan disertai indikator-indikator yang rinci. Meskipun sasaran bersumber dari tujuan namun dalam penentuan sasaran yang mana dan berapa besar kecilnya sasaran, tetap harus didasarkan atas tantangan nyata yang dihadapi oleh organisasi.

D. ANALISIS KESESUAIAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN RENSTRA KEMDIKNAS, TERHADAP RENSTRA SMA NEGERI 7 SELUMA HASIL ANALISA ANALISIS VISI Kemdiknas
Visi Kemendikbud 2014 Layanan prima pendidikan nasional untuk membentuk
15

SMA Negeri 7 Seluma


Teladan dalam prilaku unggul dalam prestasi

insan

indonesia

ibid, h, 10.

20

cerdas komprehensif (1)tersedia seluruh secara pelosok merata di nusantara;

(2)terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat; (3)Berkualitas/bermutu elevan dengan dan kebutuhan

kehidupan bermasyarakat, dunia usaha, dan dunia industri; (4) Setara bagi warga negara Indonesia pendidikan dalam memperoleh dengan berkualitas

memperhatikan keberagaman latar belakang sosial-budaya, ekonomi, geografi, gender, dan sebagainya; dan (5) menjamin kepastian bagi warga negara Indonesia mengenyam pendidikan dan menyesuaikan diri dengan tuntutan masyarakat, dunia usaha, dan dunia industri

MISI

Misi 5K 1)Meningkatkan Ketersedian layanan pendidikan, 2)Meningkatkan keterjangkauan layanan Pendidikan, 3) Meningkatkan Kualitas/mutu dan relevansi layanan pendidikan,4) Meningkatkan Kesetaraan dalam memperoleh layanan pendidikan,5) Meningkatkan Kepastian/keterjaminan memperoleh layanan pendidikan Tersedia dan terjangkaunya layanan PAUD bermutu dan berkesetaraan di semua Provinsi, kabupaten dan kota Terjaminnya kepastian memperoleh pendidikan dasar bermutu dan

1. Terciptanya suasana kegiatan belajar mengajar (KBM) aktif, tertib dan berdisipllin. 2. Sekolah sebahai pusat pembudayaan belajar dan pusat pembudayaan ahlak mulia. 3. Terciptanya kinerja setiap tenaga pendidik dan semangat belajar siswa yang kondusif.

TUJUAN

1. Mewujudkan

lingkungan

sekolah

aman, bersih dan sehat 2. Mewujudkan prestasi akademik

siswa yang cukup tinggi 3. Tingkat kedisiplinan dan keaktifan

21

berkesetaraan di semua provinsi, kabupaten dan kota Tersedia yang dan terjangkaunya relevan dan layanan pendidikan menengah bermutu, berkesetaraan di semua Provinsi kabupaten dan kota. Tersedian relevan, semua provinsi Tersedia layanan dewasa relevan masyarakat Tersedianya yang handal sistem dalam tata kelola prima menjamin dan pendidikan terjangkaunya bagi orang yang dan dan terjangkaunya saing layanan pendidika tinggi bermutu, berdaya internasional dan berkesetaraan di

siswa

suasana

keimanan

dan

ketakwaan terhadap Tuhan yang maha Esa, dalam kegiatan belajar yang cukup membanggakan 4. Membina siswa SMA Negeri 7

Seluma menjadi pribadi-pribadi yang berahlak /berbudi pekerti mulia, baik di sekolahnya maupun ditengah masyarakat.

berkelanjutan bermutu dengan

berkesetaraan,

kebutuhan

terselenggaranya SASARAN

layanan

pendidikan nasional 1. APK nasional melampaui 85%, sekurang-kurangnya 80%, 2. sekurang-kurangnya 65% kota mencapai APK minimal 85%, dan sekurang-kurangnya 70% 3. kabupaten minimal 65%; 4. Sekurang-kurangnya 95% SMA/SMLB berakreditasi, dan 40%-nya berakreditasi minimal B 5. Sekurang-kurangnya 90% SMK berakreditasi, dan 30%-nya berakreditasi minimal B; 6. 4 Seluruh Kepala Sekolah dan seluruh Pengawas SMA/SMLB dan SMK mengikuti Pelatihan mencapai APK 60% provinsi mencapai APK minimal

22

profesional berkelanjutan. 7. Sekurang-kurangnya 98% guru SMA/SMLB/SMK berkualifikasi S-1/D-4, dan sekurangkurangnya 90% bersertifikat; 8. Seluruh SMK bersertifikat ISO 9001:2008 9. Sekurangnya 75% SMA/SMLB dan 70% SMK melaksanakan epembelajaran; 10.Seluruh Kepala Sekolah dan seluruh Pengawas SMA/SMALB dan SMK mengikuti Pelatihan Profesional Berkelanjutan

A. ANALISIS VISI RENSTRA Visi merupakan suatu pemikiran atau pandangan kedepan, tentang apa, kemana dan bagaimana mencapai suatu keadaan masyarakat yang damai dan sejahtera di masa depan. Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode program, untuk mewujudkan sasaran yang mungkin dicapai dalam jangka waktu tertentu. Visi merupakan dorongan dan gambaran mental masyarakat dalam mementukan langkah terhadap masa depannya. Kalimat yang sering digunakan menjelaskan suatu pernyataan visi berifat membangkitkan semangat (inspiring), bercita-cita tinggi (aspiring) dan memotivasi (motivating). Dalam pernyataan visi terkandung berbagai nilai sebagai berikut: a) Membangun
23

komitmen dan kehidupan masyarakat dan pihak yang terlibat dalam b) penyelesaian konflik. c)menciptakan makna bagi kehidupan masyarakat yang lebih baik di masa yang akan datang. d) menciptakan standar keunggulan dan target pencapaian secara terukur. e)menjembatani keadaan sekarang dan keadaan masa depan. Visi keberhasilan dapat dijelaskan sebagai suatu deskripsi tentang bagaimana seharusnya rupa dari suatu organisasi pada saat ia berhasil dengan sukses melaksanakan strateginya dan menemukan dirinya yang penuh potensi yang mengagumkan. Perumusan visi adalah tugas dari manajemen tingkat atas. Namun, itu haruslah merupakan proses interaksi yang memberi peluang untuk mendapatkan umpan balik dari semua tingkat manajemen.16 Visi keberhasilan hendaknya inspiratif. seperti itu. Sebuah visi yang inspiratif adalah jika: 1. Fokus kepada masa depan yang lebih baik 2. Mendorong harapan, cita-cita dan ambisi yang ikhlas 3. Membangun/menginterprestasikan sejarah dan budaya organisasi ke arah idealisme tinggi dan nilai-nilai yang ada 4. Menjelaskan rencana dan tujuan 5. Menyatakan/menjelaskan outcome yang positif 6. Mempertegas keunikan dan ciri khas kompetensi 7. Memberi tekanan kekuatan dari group terpadu 8. Menggunakan gambar, image dan metaphor SMA Negeri 7 Seluma sebagai sebaga lembaga pendidikan juga mempunyai visi untuk mencapai tujuan organisasinya. Oleh sebab itu disusun sebuah visi yang disesuaikan dengan kondisi yang ada dan aspirasi masyarakat yang berkembang dengan tetap memperhatikan kebijakan pada tingkat daerah dan nasional. Kemudian dirumuskan cita-cita dan komitmen daerah untuk mencapai kondisi dan Sebuah visi kesuksesan harus

bersifat inspiratif; visi tidak menggerakkan orang-orang kecuali memang harus

16

Huge Ernest , Op cit, h. 6-7

24

suasana yang lebih baik dimasa yang akan datang. Secara tegas visi yang di rumuskan SMA Negeri 7 seluma sudah mengarah pada kajian konsep para ahli. Lebih jauh, akan di kaji kesesuaian renstra SMA Negeri 7 Seluma terhadap renstra kemendikbud 2010-2014. Topik kajian diawali dari undang-undang yang dijadikan pedoman untuk mencapai visi keberhasilan tujuan pendidikan nasional. Renstra SMA Negeri 7 Seluma disusun dengan mengacu pada amanat UUD 1945, amandemen ke4 Pasal 31 tentang Pendidikan; Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Nomor VII/MPR/2001 tentang Visi Indonesia Masa Depan; Undang-Undang (UU) Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dan PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Berpedoman dari Undang-undang di atas maka dalam rangka merumuskan visi sekolah idealnya tim pengembang mengacu pada visi renstra depdiknas agar tujuan yang diharapkan oleh pemerintah dapat terwujud. Adapun visi dari SMA Negeri 7 Seluma adalah Teladan dalam Prilaku Unggul dalam Prestasi . Dari Pernyataan visi SMA Negeri Seluma tersirat bahwa teladan dalam prilaku menggambarkan bahwa pendidikan adalah sebuah proses perubahan tingkah laku. Prilaku seorang siswa berkaitan dengan tindakan, tingkah laku dan perbuatan yang dilakukan siswa sebagai pribadi manusia. Keunikan sifat manusia dalam berbuat dan bertindak akan membentuk sebuah prilaku, baik prilaku positif maupun negatif. Berkaitan dengan visi SMA Negeri 7 Seluma yang menegaskan bahwa teladan dalam prilaku menunjukan esensi lembaga pendidikan yang membentuk perubahan prilaku. Lebih tegas lagi, perubahan perilaku tersebut dalam kajian ahli dapat klasifikasikan oleh Benjamin Bloom, ke dalam 3 ranah utama, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. 1. Perilaku pada kawasan kognitif adalah perilaku yang merupakan hasil proses berpikir. Dalam bahasa sederhanya adalah perilaku hasil kerja otak. Bloom, misalnya membagi kawasan kognitif menjadi enam tingkatan: pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. Keenam tingkatan tersebut secra berturut-turut merupakan tingkatan perilaku kognitif dari yang paling rendah atau sederhana sampai ke yang paling tinggi atau kompleks. Menyebutkan definisi ekonomi, membedakan fungsi meja dan kursi, membuat
25

gambar sketsa bangunan dengan jangka dan busur, menjabarkan perilaku umum menjadi perilaku khusus. 2. Perilaku kawasan psikomotorik adalah perilaku yang dimunculkan oleh hasil belajar fungsi tubuh manusia. Ia berbentuk gerakan tubuh. Berlari, melompat, berputar, memukul, dan menendang adalah perilaku psikomotorik. Perilaku kawasan psikomotorik ini, oleh Bloom dibagi menjadi lima tingkat, yaitu menirukan gerak, memanipulasikan kata-kata menjadi gerak, melakukan gerak dengan tepat, merangkaikan berbagai gerak, dan melakukan gerak dengan gerak wajar dan efisien. 3. Perilaku afektif dimunculkan seseorang sebagai pertanda kecenderungannya untuk membuat pilihan atau keputusan untuk beraksi di dalam lingkungan tertentu. Mengganggukkan kepala yang ditafsirkan sebagai tanda setuju, meloncat dengan muka berseri-seri sebagai tanda kegirangan dan pergi ke masjid atau ke gereja sebagia tanda beriman kepada Tuhan adalah contoh perilaku dalam kawasan afektif. Bloom membagi kawasan ini menjadi lima tingkatan kemampuan, yaitu: menerima nilai, membuat respon terhadap nilai, menghargai nilai-nilai yang ada, mengorganisasikan nilai, dan mengamalkan nilai secara konsisten atau karakterisasi. Unggul dalam prestasi yang dimaksud dari visi SMA Negeri 7 Seluma yaitu unggul dalam prestasi belajar siswa, unggul dalam prestasi guru dan unggul dalam prestasi sekolah. Artinya Visi SMA Negeri 7 Seluma mengedepankan pada harapan dan cita-cita yang mengarah pada peningkatan prestasi sekolah baik dari guru maupun siswa. Peningkatan prestasi siswa ditunjukan dari hasil belajar dan kemampuan siswa untuk bersaing. Peningkatan prestasi guru ditujukan dari kompetensi profesional guru dan peningkatan prestasi kerja. sedangkan peningkatan prestasi sekolah berkaitan dengan pencitraan sekolah dimata publik atau banch marking Dari hasil kajian visi di atas, maka visi SMA Negeri 7 Seluma di pandang selaras dan sesuai dengan visi renstra kemendikbud 2010-2014. Dimana visi yang diharapkan dari renstra kemendikmud yaitu Menghasilkan Insan cerdas dan kompetitif . Insan cerdas dan kompetitif yang di maksud adalah keinginan kuat

26

untuk mencapai insan yang cerdas, yaitu cerdas spiritual, cerdas emosional, cerdas sosial, cerdas intelektual, dan cerdas kinestetis. Teladan dalam prilaku dan unggul dalam prestasi dari visi SMA Negeri 7 Seluma telah memberikan gambaran secara menyeluruh bahwa keteladanan dalam berprilaku dan keunggulan akan prestasi akan menghasilkan insan cerdas yang mampu mengolah kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional kecerdasan sosial maupun kecerdasan kinestetis. Keterkaitan visi SMA Negeri 7 Seluma dan visi Kemendikbud dapat menjawab esensi lembaga pendidikan dalam hal ini dapat membentuk manusia cerdas dan berkarakter. B. ANALISIS MISI RENSTRA Merumuskan misi sekolah merupakan tindakan atau upaya untuk mewujudkan visi sekolah. Jadi misi merupakan penjabaran visi dalam bentuk rumusan tugas, kewajiban, dan rancangan tindakan yang dijadikan arahan untuk mewujudkan visi. Dengan kata lain, misi adalah bentuk layanan untuk memenuhi tuntutan yang dituangkan dalam visi dengan berbagai indikatornya. Ada beberapa kriteria dalam pembuatan misi, antara lain:
1)

Penjelasan tentang produk atau pelayanan yang ditawarkan yang sangat diperlukan oleh masyarakat. Harus jelas memiliki sasaran publik yang akan dilayani. Kualitas produk dan pelayanan yang ditawarkan memiliki daya saing yang meyakinkan masyarakat. Penjelasan aspirasi bisinis yang diinginkan pada masa mendatang juga bermanfaat dan keuntungannya bagi masyarakat dengan produk dan pelayanan yang tersedia17. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merumuskan misi sekolah antara lain:
a. Pernyataan misi sekolah harus menunjukkan secara jelas mengenai apa

2) 3)

4)

yang hendak dicapai oleh sekolah.


b. Rumusan misi sekolah selalu dalam bentuk kalimat yang menunjukkan

tindakan dan bukan kalimat yang menunjukkan keadaan sebagaimana pada rumusan visi.
17

Ibid, h. 99

27

c. Satu indikator visi dapat dirumuskan lebih dari satu rumusan misi. Antara

indikator visi dengan rumusan misi harus ada keterkaitan atau terdapat benang merahnya secara jelas.
d. Misi sekolah menggambarkan tentang produk atau pelayanan yang akan

diberikan pada masyarakat (siswa)


e. Kualitas produk atau layanan yang ditawarkan harus memiliki daya saing

yang tinggi, namun disesuaikan dengan kondisi sekolah. Dengan memahami indikator-indikator perumusan misi dari sebuah organisaisi maka dapat di maknai pernyataan misi dari SMA Negeri 7 Seluma yaitu: 4. Terciptanya suasana kegiatan belajar mengajar (KBM) aktif, tertib dan berdisipllin. 5. Sekolah sebahai pusat pembudayaan belajar dan pusat pembudayaan ahlak mulia. 6. Terciptanya kinerja setiap tenaga pendidik dan semangat belajar siswa yang kondusif. Dari kajian konsep di atas, menunjukan bahwa misi SMA Negeri 7 Seluma telah menjabarkan visi dari organisasi tersebut dalam bentuk rumusan tugas, tanggung jawab,kewajiban, dan rancangan tindakan yang dijadikan arahan untuk mewujudkan visi. Keterkaitan renstra kemndiknas 2010-2014 dengan renstra SMA Negeri 7 diketahui dari penjabaran visi kemdikbud dalam Misi 5K yaitu1)Meningkatkan Ketersedian layanan pendidikan, 2)Meningkatkan

keterjangkauan layanan Pendidikan,3) Meningkatkan Kualitas/mutu dan relevansi layanan pendidikan,4) Meningkatkan Kesetaraan dalam memperoleh layanan pendidikan,5) Meningkatkan Kepastian/keterjaminan memperoleh layanan pendidikan. Secara eksplisit misi dari SMA Negeri 7 Seluma sudah menjawab harapan yang dituangkan dalam renstra Kemendikbud 2010-2014. Ketersediaan layanan pendidikan dalam renstra Kemendikbud telah terjawab dalam renstra SMA Negeri Seluma yaitu terciptanya kinerja yang baik pada setiap tenaga pendidik dan semangat belajar siswa yang kondusif. Terkait dengan kinerja guru yang baik maka akan di anlaisis tugas guru dalam kajian konsep. Salah satu tugas guru adalah memberikan pelayanan kepada siswa agar mereka menjadi peserta didik yang selaras dengan tujuan sekolah. Guru mempengaruhi berbagai aspek kehidupan baik sosial, budaya maupun ekonomi. Dalam keseluruhan proses
28

pendidikan, guru merupakan faktor utama yang bertugas sebagai pendidik. Guru harus bertanggung jawab atas hasil kegiatan belajar anak melalui interaksi belajar mengajar. Guru merupakan faktor yang mempengaruhi berhasil tidaknya proses belajar dan karenya guru harus menguasai prinsip-prinsip belajar di samping menguasai materi yang disampaikan dengan kata lain guru harus menciptakan suatu konidisi belajar yang sebagik-baiknya bagi peeserta didik, inilah yang tergolong kategori peran guru sebagai pengajar. Disamping peran sebagai pengajar, guru juga berperan sebagai pembimbing artinya memberikan bantuan kepada setiap individu untuk mencapai pemahaman dan pengarahan diri yang dibutuhkan untuk melakukan penyesuan diri secara maksimal terhadap sekolah. Hal ini sesuai dengan pendapat Oemar H yang mengatakan bimbingan adalah proses pemberian bantuan terhadap individu untuk mencapai pemahaman diri dan pengarahan diri yang dibutuhkan untuk melakukan penyesuaian diri secara maksimal terhadap sekolah, keluarga serta masyarakat 18. Penjabaran salah satu misi SMA Negeri 7 Seluma yaitu terciptanya kinerja yang baik pada setiap tenaga pendidik dan semangat belajar siswa yangkondusif secara nyata telah memberi gambaran secara keseluruhan terhadap keselarasan terhadap misi Kemendikbud 2010-2014 yang berupaya memberikan layanan pendidikan, kesetaraan layanan, keterjangkauan dan peningkatan kualitas.
C. ANALISIS TUJUAN RENSTRA

Tujuan (Goals) merupakan penjabaran dari pernyataan misi, tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Penetapan tujuan pada umumnya didasarkan pada faktor-faktor kunci keberhasilan yang dilakukan setelah penetapan visi dan misi. Tujuan tidak harus dinyatakan dalam bentuk kuantitatif, akan tetapi harus dapat menunjukkan kondisi yang ingin dicapai di masa mendatang 19. Tujuan akan mengarahkan perumusan sasaran, kebijaksanaan, program dan kegiatan dalam rangka merealisasikan misi, oleh karena itu tujuan harus dapat menyediakan dasar yang kuat untuk menetapkan indikator. Pencapaian tujuan dapat dijadikan indikator untuk menilai kinerja sebuah organisasi. Beberapa kriteria tujuan antara lain:
18
19

Oemar Hamalik, Psikologi Belajar Mengajar (Bandung: PT. Sinar baru Algensindo, 2002), h. 58 Ibid. h, 143

29

1) Tujuan harus serasi dan mengklarifikasikan misi, visi dan nilai-nilai organisasi. 2) Pencapaian tujuan akan dapat memenuhi atau berkontribusi memenuhi misi,

program dan sub program organisasi.


3) Tujuan cenderung untuk esensial tidak berubah, kecuali terjadi pergeseran

lingkungan, atau dalam hal isu strategik hasil yang diinginkan.


4) Tujuan biasanya secara relatif berjangka panjang 5) Tujuan menggambarkan hasil program 6) Tujuan menggambarkan arahan yang jelas dari organisasi. 7) Tujuan harus menantang, namun realistik dan dapat dicapai.

Dalam merumuskan tujuan sekolah dapat menggambarkan arahan yang jelas bagi sekolah. Perumusan tujuan akan strategi/perlakuan, arah kebijakan dan program suatu sekolah. Oleh karena itu perumusan tujuan harus memberikan ukuran lebih spesifik dan akuntabel. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merumuskan tujuan sekolah, antara lain:
a) Tujuan sekolah harus memberikan ukuran yang spesifik dan akuntabel (dapat

diukur)
b) sekolah merupakan penjabaran dari misi, oleh karena itu tujuan harus selaras

dengan visi dan misi.


c)

Tujuan sekolah menyatakan kegiatan khusus apa yang akan diselesaikan dan kapan diselesaikannya? Berdasarkan pembahasan kajian konsep menurut Akdon maka tujuan renstra

yang dirumuskan SMA Negeri 7 Seluma sudah dapat memberikan gambaran dari penjabaran misi dan pencapaian dimasa yang mendatang. Keselarasan dari visi dan misi terlah terakumulasi dari tujuan yang di rumuskan dalam renstra SMA Negeri 7 Seluma. Secara garis besar dalam merumuskan tujuan renstra sekolah SMA Negeri 7 Seluma dipandang sudah baik dan memenuhi syarat dari konsep-kosep yang telah disampaikan di atas. Fokus kajian analisis renstra juga melihat ketersesuaian tujuan renstra SMA Negeri 7 Seluma terhadap renstra kemdiknas 2010-2014. SMA Negeri 7 Seluma merumuskan tujuan Sekolah dalam renstranya sebagai berikut:
30

1. Mewujudkan lingkungan sekolah aman, bersih dan sehat 2. Mewujudkan prestasi akademik siswa yang cukup tinggi 3. Tingkat kedisiplinan dan keaktifan siswa suasana keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan yang maha Esa, dalam kegiatan belajar yang cukup membanggakan 4. Membina siswa SMA Negeri 7 Seluma menjadi pribadi-pribadi yang berahlak /berbudi pekerti mulia, baik di sekolahnya maupun ditengah masyarakat. Bertolak dari tujuan sekolah yang di rumuskan dalam renstra SMA Negeri 7 Seluma kita dapat meganalisi ketersesuaianan pada tujuan yang di cantumkan dalam renstra kemendikbud yaitu Tersedia dan terjangkaunya layanan pendidikan menengah yang bermutu, relevan dan berkesetaraan di semua Provinsi kabupaten dan kota . Menyimak 5 (lima) rumusan tujuan sekolah dari renstra SMA Negeri 7 Seluma diketahui bawa tujuan sekolah tersebut sudah menegaskan harapan dari renstra kemendikbud yaitu ketersediaan layanan pendidikan yang bermutu, relevan dan bekersetaraan. Dengan mewujudkan lingkungan sekolah aman, sehat, berprestasi, disiplin, beriman dan berbudi pekerti luhur merupakan respon dari harapan yang tertuang dalam renstra kemendikbud. Menurut Prof Dr H Moh Ali, M. Pd dalam modul 5 . KB 2 PGSD UT.2007 menuliskan indikator-indikator keberhasilannya harus dapat menjawab hal-hal dibawah ini : 1. Spesifikasi lulusan / produk Mutu layanan yang baik ( memperhatikan kondisi peserta didik, kecerdasan, kesehatan, minat dan bakat, suasana emosional dan motivasi belajar) 2. Kompetensi profesional guru 3. Kesediaan fasilitas belajar 4. Mutu kehidupan dan budaya organisasi 5. Ketertiban pengelolaan dana pendidikan 6. Pemberdayaan MBS Indikator-indikator tersebut secara teori telah mengungkap tujuan sekolah yang tertuang dalam renstra SMA Negeri 7 Seluma dan menjawab harapan yang tertuang dari renstra Kemendikbud. Mengingat renstra sekolah yang di

31

analisis adalah sekolah menengah atas maka fokus kajian dari renstra kemendikbud adalah layanan pendidikan menengah. D. ANALISIS SASARAN Tahap terakhir adalah analisis dari perumusan sasaran sekolah berdasarkan renstra yang di buat dan keterkaitannya terhadap renstra kemendikanas. Karena keterbatasan bahan kajian yang dimana renstra SMA Negeri 7 seluma dalam dokumen renstra yang di susun tidak mencantumkan sasaran sekolah pada renstra tersebut maka fokus analisis sasaran pada renstra SMA Negeri 7 Seluma dan keterkaitannya dengan renstra Kemendikbud tidak dapat di bahas. Sebagai bahan kajian Davis Fred mengemukakan pendapatnya bahwa sasaran dapat ditentukan
sebagai hasil spesifik yang ingin di capai sebuah organisasi dengan melakukan misi dasarnya. Berpedoman dari pendapat di atas agar sasaran dapat dicapai dengan efektif, maka sasaran harus dibuat spesifik, terukur, jelas kriterianya, dan disertai indikator-indikator yang rinci. Meskipun sasaran bersumber dari tujuan namun dalam penentuan sasaran yang mana dan berapa besar kecilnya sasaran, tetap harus didasarkan atas tantangan nyata yang dihadapi oleh organisasi

BAB III PENUTUP

32

A.

KESIMPULAN Secara umum perumusan Visi, misi, tujuan sekolah dalam renstra SMA Negeri

7 Seluma sudah sangat baik, ketersesuaian dengan renstra Kemendikbud menunjukan signifikasi yang besar. Visi, misi dan tujuan sekolah yang tercantum dalam renstra SMA Negeri 7 Seluma dinilai sudah sejalan dengan renstra kemendikbud. Poin-poin yang tertuang dalam visi, misi dan tujuan dalam renstara SMA Negeri 7 Seluma telah menjawab harapan dari renstra kemendikbud. Jika renstra SMA Negeri 7 Seluma di analisis berdasarkan kajian teori dari pendapat beberapa ahli, maka visi, misi dan tujuan sekolah tersebut secara keilmuan sudah sesuai kajian konsep dari bebrapa ahli. Artinya SMA Negeri 7 Seluma sudah mengaplikasikan visi, misi dan tujuan sekolah melalui renstra yang telah disusun dengan berpedoman pada ilmu perencanaan strategis. Kendati demikian, namun renstra yang disusun SMA Negeri 7 Seluma juga memiliki kekurangan. Kekurangan tersebut adalah tidak mencatumkan sasaran yang akan dicapai dari SMA Negeri 7 Seluma sehigga ketersesuaian terhadap sasaran tidak dapat dianalisis bersama renstra kemendikbud.. Seyogyanya sasaran tersebut perlu di cantumkan untuk mengetahui objek dan waktu ketercapaian dari cita-cita sekolah ke depan. B. REKOMENDASI 1. Dalam penyusunan renstra dalam bidang pendidikan, Kemdikbud harus mampu berkoordinasi dengan pemerintah dan dinas pendidikan /kabupaten kota, agar terjadi kesesuaian renstra pusat dan daerah
2. Pemerintah sudah sangat perlu mengada bimbingan teknis terkaitan dengan

penyusunan renstra sekolah. Agar pencapaian yang di harapkan renstra kemendikbud dapat terwujud.

DAFTAR PUSTAKA

Akdon, Strategic Management for Educational Management. Bandung: Alfa Beta, 2006
33

Allison, Michael and Kaye, Jude. Strategic Planning for Non Profit Organization, terjemahan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2004 Bryson, Jhon. Perencanaan Strategis bagi Organisasi Nirlaba (Terjemahan). Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008 David, Fred R. Stategic Management, manajemen stategis, konsep, edisi 10, terjemahan Ichsan Setyobudi. Jakarta: Salemba Empat 2006 Ernest C Huge. Developing Vision and Strategy Change , Executive Excellence, 7 Jan 1990 Ferrell, Kotler dan Charles, Lamb. Strategic Marketing for Nonprofit Organization . Englewood Cliffs: Prentice Hall, 1987 Hamalik, Oemar Psikologi Belajar Mengajar. Bandung: PT. Sinar baru Algensindo, 2002) Kotten, Jack. Strategic Management in Public and Nonprofit Organization . New York Praeger Publishers, 1991 Renstra Kemdikbud 2010-2014 Renstra SMA Negeri 7 Seluma 2010-2014 Sagala, Syaiful. Manajemen Strategik Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan . Bandung: Alfabeta, 2007 Salusu .Pengambilan Keputusan Stratejik. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, 1996 Wheelen, Thomas L dan J.David, Hunger. Strategic Management and Business Policy. Reading, Mas: Addison-Wesley Publ. Company, 1990

ANALISIS KESESUAIAN RENSTRA SMA NEGERI 7 SELUMA TERHADAP RENSTRA KEMENDIKBUD

Diajukan untuk memenuhi Syarat Ujian Akhir Semester


34

DASAR-DASAR PERENCANAAN STRATEGIK Dosen : Dr. Dwi Deswary, M.Pd

Disusun Oleh : INDAH HERAWATI (No. Register 7616120901)

Pogram Studi:

MANAJEMEN PENDIDIKAN KONSENTRASI KEPENGAWASAN

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2013

35

Anda mungkin juga menyukai