Anda di halaman 1dari 13

KEPELBAGAIAN BUDAYA KAUM MALAYSIA

Tajuk : CERITA RAKYAT Budaya Malaysia


NAMA AHLI KUMPULAN : THASWINEE RAJAESWARAN CHANDRALEKA ELANGOVAN

1 KRK 3

DATIN SITI RUHAYAH BINTI SALMAN

KAMI INGIN MENGAMBIL KESEMPATAN UNTUK MENGUCAPKAN TERIMA KASIH KAMI UCAPKAN KEPADA DATIN SITI RUHAYAH BINTI SARMAN YANG TELAH BANYAK MEMBANTU DENGAN MENUNJUK AJAR PERKARA YANG KAMI TIDAK TAHU DALAM PROSES MENGHASILKAN BUKU SKRAP INI. KAMI JUGA MERAKAMKAN JUTAAN TERIMA KASIH KEPADA IBU BAPA KAMI YANG TELAH MEMBANTU KAMI DALAM HAL KEWANGAN DALAM MENGHASILKAN BUKU SKRAP INI. TIDAK DILUPAKAN JUGA AHLI KUMPULAN KAMI YANG TELAH BERTUNGKUS-LUMUS DAN BEKERJASAMA DALAM MENGHASILKAN BUKU SKRAP INI.

MENGAPA BANGAU KURUS

Pada suatu hari, Raja Sulaiman memanggil semua burung datang mengadap. Semua jenis burung hadir. Beta ingin sampaikan berita gembira. Hari ini genaplah seratus purnama beta memerintah. Oleh itu beta ingin beri hadiah istimewa. Kamu boelh minta apa sahaja. Beta akan tunaikan permintaan kamu, titah Raja Sulaiman. Semua burung berasa gembira. Ada yang bersorak-sorak. Ada yang melompat-lompat. Bolehkan patik mendapat bulu yang cantik tuanku? Patik ingin jadi burung paling cantik di dunia, kata merak. Tentu boleh. Beta akan tunaikan permintaan kamu itu, titah Raja Sulaiman sambil tersenyum. Kamu pula hendak apa? Tanya Raja Sulaiman kepada kelicap. Kalau boleh, patik ingin paruh yang panjang, kata kelicap. Kenapa minta paruh yang panjang? Tanya Raja Sulaiman. Patik suka minum madu, tuanku. Kalau paruh patik panjang, senanglah hisap m adu bunga, jawab kelicap, jawab kelicap. Baiklah, beta akan tunaikan permintaan kamu itu, itik. Beta akan beri kamu kaki yang lebar, jawab Raja Sulaiman. Patik ingin sarang yang cantik, tuanku, kata tempua. Kalau begitu, beta akan beri kamu kepandaian membuat sarang, titah baginda. Tuanku, tubuh patik ini kecil. Kalau boleh patik mahu kepala patik berwarna putih. Dari jauh lagi sudah dapat dilihat, pinta pipit.

Perkara itu mudah sahaja. Akan beta tunaikan, titah Raja Sulaiman lagi. Semua burung telah meminta hajat mereka. Kini Cuma tinggal giliran bangau yang sombong. Pintalah segera wahai bangau. Beta pasti tunaikan, titah Raja Sulaiman. Baiklah tuanku. Patik mahu minta makan tujuh hari sekali, kata bangau. Apa? Boleh kamu ulang? soal Raja Sulaiman. Baginda terkejut. Patik mahu minta makan tujuh hari sekali, kata bangau lagi. Semua burung yang ada terkejut. Mereka hairan dengan permintaan itu. Raja Sulaiman juga berasa ganjil. Baginda suruh bangau ulangi lagi permintaannya. Bangau tetap berkata seperti itu juga. Akhirnya Raja Sulaiman puas hati. Baginda akan tunaikan permintaan bangau itu. Esoknya, bangau pergi ke tepi tasik. Ia ingin mencari ikan. Namun, seekor pun dia tidak dapat. Pada hari ketujuh barulah dia dapat seekor. Kenapa aku susah hendak dapat makanan? Bukankah aku minta banyak makanan daripada baginda? Bisik bangau dalam hati. Tiba-tiba bangau teringat kembali katakatanya dahulu. Ia meminta makan tujuh hari sekali. Bukan minta makan tujuh kali sehari. Aku dah tersalah cakap. Patutlah semua burung hairan. Tak seekor pun tolong betulkan cakap aku. Mungkin kerana aku sombong. Aku menyesal, kata bangau sendirian. Mulai hari itu bangau sukar dapat ikan. Badannya semakin kurus. Ia rasa sedih. Kadang-kadang ia berdiri lama dalam air. Ia termenung memikirkan nasibnya. Itulah sebabnya badan bangau kurus. Pengajaran : 1. Jangan bersikap sombong. 2. Berfikir sebelum membuat keputusan. 3. Terimalah takdir dengan redha.

KUCING RATU

MENJADI

Seorang raja yang memerintah di Kashmir, India, mempunyai banyak isteri, namun tak seorang pun isterinya melahirkan anak untuknya. Ia sangat kuatir tidak mempunyai pewaris yang akan meneruskan kerajaannya. Pergilah sang raja ke bagian istana dimana isteri-isterinya tinggal dan mengumumkan bila dalam waktu setahun mereka tidak dapat melahirkan putera untuknya maka mereka akan dijatuhi hukuman mati. Para isteri raja berdoa kepada dewa Shiva memohon bantuan untuk memenuhi kehendak raja. Setelah menunggu penuh harap selama beberapa bulan, akhirnya mereka menyadari bahwa harapan mereka takkan terkabul. Mereka pun mencari akal agar mereka tidak dihukum mati. Tak lama kemudian raja mendengar bahwa salah satu isterinya mengandung dan melahirkan seorang bayi perempuan. Namun itu tidak benar. Yang sesungguhnya terjadi adalah seekor kucing melahirkan banyak anak. Salah satu anak kucing itu diambil dan dibesarkan oleh isteri-isteri raja.

Ketika sang raja mendengar berita itu, ia sangat gembira. Ia memerintahkan, Bawalah puteriku menemuiku. Aku ingin melihatnya. Para isteri raja sudah menduga bahwa raja ingin melihat puterinya, Katakan kepada baginda, kata mereka kepada pesuruh raja, para Brahmana mengatakan bahwa anak itu tidak boleh dilihat ayahnya sebelum ia menikah. Mendengar hal itu, raja pun tidak memaksa untuk melihat puterinya. Raja terus menerus menanyakan tentang sang puteri dan jawaban yang diterimanya selalu tentang betapa cantik dan pintarnya sang puteri. Ia pun sangat gembira mendengarnya. Tentu saja ia menginginkan seorang putera, namun karena Tuhan tidak berkenan mengabulkan permintaannya, ia menghibur dirinya dengan membayangkan akan menikahkan puterinya dengan seseorang yang layak untuknya dan mampu memimpin kerajaan setelah ia turun tahta. Ketika sang raja memutuskan sudah waktunya puterinya menikah, ia memerintahkan para penasihatnya mencari pasangan yang tepat untuk sang puteri. Dengan segera mereka menemukan seorang pangeran yang baik, cerdas dan rupawan. Raja pun segera memerintahkan untuk dilakukan persiapan pernikahan.

Apa yang dapat dilakukan para isteri raja sekarang? Tak ada gunanya lagi mereka berusaha melanjutkan kebohongan mereka. Pengantin pria akan segera datang dan ingin melihat calon isterinya. Raja pun sudah sangat mendambakan untuk melihat sang puteri. Mereka berunding dan memutuskan untuk memanggil sang pangeran dan menjelaskan semuanya kepadanya. Mereka dapat menyiapkan alasan lain untuk sang raja sehingga mereka dapat mengulur waktu. Sang pangeran pun dipanggil dan mereka pun menceritakan semuanya kepadanya, setelah sang pangeran bersumpah untuk menjaga rahasia bahkan kepada orang tuanya sekalipun. Pesta pernikahan diselenggarakan dengan meriah, dihadiri oleh para raja yang dari negara-negara tetangga. Sang raja dengan mudah dibujuk untuk mengijinkan tanda yang membawa pengantin wanita tanpa melihat puterinya. Kucing itu dibawa dengan tandu ke kerajaan sang pangeran. Sang pangeran merawat kucing itu dengan penuh kasih sayang dan mengurungnya dalam kamar pribadinya. Ia tidak mengijinkan seorang pun, termasuk ibunya sendiri masuk ke dalam kamarnya.

Namun pada suatu hari, ketika pangeran sedang pergi, ibunya ingin berbicara dengan menantunya dari luar kamar. Menantuku, panggilnya. Kau dikurung dalam kamar ini dan tidak boleh bertemu dengan orang lain. Kau pasti bosan. Suamimu sedang pergi. Kau boleh keluar tanpa takut bertemu seseorang. Maukah kau keluar? Kucing itu memahami perkataan sang ratu dan menangis sedih seperti manusia. Tangisannya membuat ratu sedih hingga ia memutuskan untuk berbicara dengan puteranya bila ia kembali nanti. Tangisan kucing itu juga terdengar oleh Parvati, isteri Shiva. Ia pun menemui Shiva dan memohon kepadanya untuk menolong binatang malang itu. Katakan kepadanya, kata Shiva, untuk mengoleskan minyak pada bulu di seluruh tubuhnya dan ia akan berubah menjadi seorang wanita yang cantik jelita. Ia akan menemukan minyak itu di kamarnya. Parvati bergegas menemui sang kucing untuk menyampaikan kabar gembira itu. Ia pun segera mengoleskan minyak ke seluruh tubuhnya dan berubah menjadi seorang wanita yang sangat cantik. Namun ia sengaja melewatkan setitik kecil bulu kucing di bahunya agar suaminya mengenalinya dan tidak

menolaknya. Malam itu sang pangeran pulang dan melihat isterinya telah berubah menjadi wanita yang cantik. . Permintaan ibunya membuatnya cemas karena ia tidak dapat menjelaskan mengapa isterinya adalah seekor kucing, namun sekarang semua kecemasannya hilang dan ia pun merasa sangat bahagia. Ia membawa isterinya menemui ibunya. Sang ratu yang semula mengira menantunya itu tidak bahagia menjadi lega melihat menantunya yang cantik dan tersenyum. Beberapa minggu kemudian sang pangeran didampingi isterinya mengunjungi ayah mertuanya. Sang raja yang mengira sang puteri adalah anaknya sendiri, gembira luar biasa. Isteri-isteri raja pun gembira karena doa mereka terkabul dan nyawa mereka terselamatkan. Pada akhirnya raja menyerahkan kerajaannya kepada menantunya, dan sang pangeran kemudian memerintah kedua kerajaan yang kelak menjadi kerajaan yang termashyur dan kaya raya.

PENGAJARAN :
PERCAYA AKAN TUHAN BERFIKIR SEBELUM MEMBUAT KEPUTUSAN

CERITA CERITA CERITA

PENGHARGAAN

KAUM MELAYU KAUM CINA KAUM KADAZAN

PAKAIAN

MAKANAN

MALAYSIA MALAYSIA

TRADISIONAL KAUM TRADISIONAL KAUM

Anda mungkin juga menyukai