Penyaji: Anita Amanda Dewi 107103001461 Pembimbing: dr. Nila Kusumasari, SpA
Kepaniteraan Klinik Kesehatan Anak dan Remaja RSUP Fatmawati Pendidikan Dokter UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2013
ILUSTRASI KASUS
Identitas Pasien
Nama : An. LI No. Rekam Medik : 376799 Umur : 13 tahun 6 bulan Jenis kelamin : Perempuan Alamat : Serpong, Tangerang Agama : Islam Pendidikan : Tamat SD Masuk ke Poliklinik anak : 1 Mei 2013 Masuk rawat inap : 1 Mei 2013
Anamnesis
Dilakukan autoanamnesis dan alloanamnesis dengan orangtua pasien pada tanggal 1/5/2013.
Keluhan Utama
Demam sejak lebih dari 2 minggu SMRS
Juli 2012
Juli 2012
Agustus 2012
April 2013
Riwayat Imunisasi
BCG : 1 kali DPT : 5 kali Hepatitis B : 3 kali Polio : 5 kali Campak : 2 kali Imunisasi lain : belum Kesan : Imunisasi lengkap
Riwayat Nutrisi
ASI sejak lahir sampai usia 2 tahun. makan bubur susu Nesle 2-3x/hari pada usia 6 bulan , kadang disertai buah tambahan seperti pisang. Pasien makan bubur saring 2-3x/hari pada usia 7 bulan disertai dengan susu formula 4x/hari dan ASI sepuasnya . Pasien mengkonsumsi nasi tim pada usia 1 tahun 2-3x/hari disertai ASI sepuasnya dan susu formula 3x/hari. Usia 1 tahun 3 bulan pasien sudah bisa mengkonsumsi makanan rumah tangga 3x/hari disertai dengan ASI dan susu formula.
Riwayat Sosioekonomi
Pasien merupakan anak pertama, pasien tinggal satu rumah dengan orangtua. Bapak pasien bekerja dari pagi hingga sore hari sebagai PNS dan ibu pasien juga bekera sebagai PNS. Semenjak sakit ibu pasien cuti dari bekerja.
PEMERIKSAAN FISIK
(dilakukan pada tanggal 01/05/2013)
Keadaan umum : Tampak sakit sedang Kesadaran : Compos mentis Tanda vital : Frekuensi nadi: 80 kali/menit, regular, isi cukup Frekuensi napas: 20 kali/menit Suhu : 37,8 oC Tekanan darah :110/80 mmHg
Status Gizi
Berat badan Tinggi badan : 26 Kg : 145 cm
Data antropometri : (berdasarkan kurva NCHS) BB/U : 26/45 x 100% = 57,7% TB/U : 145/157 x 100% = 92,3% BB/TB : 26/37 x 100% = 70,2% (gizi kurang) HA : 11 tahun 6 bulan BBI: 37 kg RDA : 47 kkal Kebutuhan kalori :BBIxRDA=1739 kkal
Status Generalis
Kepala : normocepahali Deformitas (-),rambut hitam, tersebar merata, tidak mudah dicabut.,lupus diskoid (-) Mata : Konjungtiva anemis +/+, sklera ikterik -/ Telinga : Normotia, Serumen -/-, nyeri tekan tragus -/ Hidung : Normosepti, Napas cuping hidung -/-, secret -/ Tenggorokan : Mukosa mulut basah, faring hiperemis -/-, T1-T1 Tenang,ulkus Leher : KGB tidak teraba membesar
Jantung : Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat Palpasi : Iktus cordis teraba di sela iga IV sebelah medial linea midklavikula sinistra Perkusi : Batas kanan jantung : sela iga IV linea sternalis dextra Batas kiri jantung : sela iga V, 1 cm medial linea midklavikula sinistra Batas pinggang jantung : sela iga III, linea parasternalis sinistra Auskultasi : Bunyi jantung III regular, murmur (-), gallop (-)
Paru : Inspeksi : Tampak simetris saat statis dan dinamis, retraksi suprasternal (-), iga gambang (-) Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru Auskultasi : Suara napas vesikuler, rhonki -/- di kedua basal paru, wheezing -/-
Abdomen : Inspeksi : datar Palpasi : Supel, lemas, nyeri tekan (-),hati dan limpa tidak teraba membesar, turgor kulit baik Perkusi : Timpani Auskultasi : Bising Usus (+) meningkat Ekstremitas : Akral hangat, CRT < 2, edema pada punggung kaki -/ Kulit : butterfly rush (-)
Pemeriksaan Penunjang
Trakea ditengah,mediastinum superior tidak melebar Jantung: Ukuran dan bentuk normal,CTR<50%,aorta baik Paru:Kedua hilus tidak menebal, tampak minimal infiltrat di suprahiler kanan, corakan bronkovaskuler kasar Diafragma dan sinus costofrenikus baik Tulang-tulang dan jaringan lunak baik Kesan: Jantung normal, paru:curiga infiltrat minimal di lapangan atas paru kanan
Diagnosis
Sistemik lupus eritematosus dengan nefritis Gizi kurang
Tatalaksana
IVFD KaEN 3B 26 tpm mikro CPA 1x500 mg iv Prednison 1x 8mg tab p.o (senin-rabu-jumat) Parasetamol syrup 4x3 cth (bila demam) Omeprazol 1x20mg p.o Meptin syrup 2x 5 ml p.o Amoxicillin syrup 2x 5ml p.o Sun block SPF 30 Diet MB 1800 kkal
Tatalaksana
IVFD KaEN 3B 26 tpm mikro Zinc 1 x 10 mg Probiotik 2 x 1 sach CRO 70 ml/ mencret 35 ml/muntah Parasetamol 3 x cth apabila suhu >38o C Pregestimil 8x50cc dinaikan bertahap
PROGNOSIS
Ad vitam Ad fungsionam Ad sanactionam : dubia ad bonam : dubia ad bonam : dubia
17/01/12
18/01/12
19/01/12
S: BAB 8x air ~ ampas,Konsistensi lunak, warna kuning, muntah 1x, Demam (-)
S:BAB cair 11x air>ampas , Keluarnya sedikitsedikit, riw atopi os & klg (+) Pasien minum susunya 2 x 90 cc O: A: Diare melanjut tanpa dehidrasi ec susp alergi susu sapi, Gizi kurang P: pasien dipuasakan
P: Ronde DPJP Hasil analisa feses darah samar (+) kesan alergi susu sapi Riw atopi pd keluarga (+) Diet: Susu soya 6x120cc, Serelak tanpa susu 3x
Zink 1x10mg
L-Bio 2x1 sach Diet: SF 5x150 kal
20/01/12
21/01/12
TINJAUAN PUSTAKA
Diare
Buang air besar pada bayi atau anak lebih dari 3 kali dalam 24 jam, disertai perubahan konsistensi tinja menjadi cair dengan atau tanpa lendir darah
Akut
Melanjut
Kronik
PENYEBAB PENYAKIT DIARE Infeksi Bakteri : Shigella, Salmonella, E.Coli, Gol. Vibrio, Bacillus cereus Virus : rotavirus, adenovirus Parasit : Entamoeba histolytica, Giardia lamblia, Balantidium coli, Ascaris, Trichiuris
Karbohidrat : Diskardia (Laktosa, Maltosa, Sukrosa) Lemak : Long chain trigyceride Protein : Asam amino, B lactoglobin Makanan basi, belum waktunya diberikan
Malabsorbsi
Makanan
Keracunan
Makanan beracun (Bakteri : Clostridium botulinum, Stafilokokus) Makanan kecampuran racun (bahan kimia) Kwashiokor, marasmus Alergi susu, alergi makanan Psikis
pH asam <5
Tek. Osamotik
Fermentasi
Puasa
Makanan + bakteri
Membaik
Pemeriksaan darah
Darah lengkap Pemeriksaan elektrolit, pH
Epidemiologi
Bayi usia rata-rata 7 bulan (rentang 2-11 bln) 6-8% anak mengalami alergi terhadap makanan Studi kohort pada 1.749 bayi baru lahir di Denmark, sebanyak 2.2% kasus intoleransi protein susu sapi dalam 1 tahun pertama kehidupan
Berkurang jika
ASI ekslusif
Diperantarai IgE
Dengan perantara campuran IgE dan non IgE Gangguan hipersensitivitas dengan perantara non-IgE
Hipersensitifitas tipe IV
Gejala Klinik
Organ target Kulit Dengan perantarar IgE Urtika dan angioedema Dermatitis atopik Gastrointestinal (50-60%) Sindrom alergi oral Anafilaksis gastrointestinal Tanpa perantara IgE Dermatitis atopic Dermatitis herpetiformis Proktokolitis Enterokolitis
Diagnosis
Anamnesis
Diare Riw pergantian makanan Riw atopi pada keluarga
Terapi
Menghindari allergen ASI Formula hidrolisat penuh
ANALISA KASUS
BAB semakin sering >10x dlm sehari, gls aqua Buang airwarna besar cair Air>ampas, kuning sejaklendir 5 hari kehijauan (-),sebelum darah (-), tidak menyemprot, bau asam, perut masuk Rumah Sakit kembung (+) Demam (+)
Buang air besar pada bayi atau anak lebih dari 3 kali dalam 24 jam, disertai perubahan konsistensi tinja menjadi cair dengan atau tanpa lendir darah.
Akut
% Gejala & Keadaan Mata Mulut/ Rasa Haus Kulit turun BB Minum Dicubit kembali Kembali cepat lambat Kembali 5-10 Kehausan lambat <5
Tanda
Umum
Lidah
Gelisah,
Baik, Sadar
Normal
Basah
Rewel
Gelisah,
Cekung
Cekung
Kering
Kering
50%
5-10
50-100%
50-100%
Rewel
Sangat
Letargi,
Kembali Cekung Sangat Kering Sulit, tidak sangat dan bisa minum lambat Kering >10 >100%
Intoleransi
lendir (+), mikroskopis lemak (+), telur cacing (-), bakteri (Darah samar feses Dalam 2 studi ), (+) leukosit normal
Puasa?? antara prospektif, 10-14% alergi protein susu sapi juga mengalami alergi susu kedelai secara bersamaan.
Susu soya
Diare ++ 11x
Alergi susu sapi alergi susu soya jika diberikan formula dengan bahan pH 5.0 dasar susu kedelai. Oleh karena itu, formula susu kedelai tidak digunakan Non Infeksi sebagai terapi untuk Cacing/telur (+) susu intoleransi protein Leukosit 10-20/LP sapi.
PUASA
Puasa Diare Osmotik Intoleransi laktosa Hindari laktosa Sembuh Intoleransi laktosa Tidak Sembuh Alergi susu sapi? BHT, kultur Diare Sekretorik
Formula kedelai/ protein hidrolisat Sembuh Alergi susu sapi Tidak Sembuh Sindrom malabsorpsi Nutrisi enteral
Faktor risiko atopi meningkat jika orang tua Nenek (+) urtikaria Bakteri Infeksi atau saudara kandung Pasien sering bersin2 tumbuh persisten memiliki riwayat atopi lampau di pagi hari/terkena (20-40% dan 25-35%, debu dan berturut-turut), Terapi sesuai penyebab lebih besar dan jika kedua terapi nutrisi orang tua memiliki riwayat atopi (40-60%).
Gagal
Saran
Pemeriksaan penunjang
Antibodi IgE serum spesifik Skin Prick test
THANK YOU!!