Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Ny.

SK DENGAN MASALAH KEPERAWATAN UTAMA GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI PENDENGARAN DIRUANG W4 RUMAH SAKIT JIWA Prof. Dr. SOEROYO MAGELANG JAWA TENGAH I. IDENTITAS KLIEN a. Nama (Initial) b. Umur c. Tanggal pengkajian d. No. RM e. Agama f. Tempat Tanggal Lahir g. Status h. Pendidikan i. Alamat : Ny. SK (P) : 43 tahun : 18 Oktober 2011 : 11886 : Islami : Cilacap, 11 Maret 1968 : Janda : SLTP : Cilacap

II.

IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB a. Nama b. Pekerjaan c. Alamat : Ny. R : Swasta : Cilacap

d. Hubungan dengan klien : Adik kandung klien

III.

ALASAN MASUK RUMAH SAKIT Kllen datang di antar Ny R (adik kandung) ke rumah sakit Prof. Dr Soeroyo Magelang dengan keluhan sulit minum obat , tidak bisa tidur , mengurung diri, malas bekerja, pasien tampak sedih, tidak mampu merawat diri. Sejak 1 bulan ini gejala tersebut mulai kambuh, sudah 1 minggu klien kurang napsu makan, serta mendengar suara tanpa wujud.

IV.

FAKTOR PREDISPOSISI DAN PRESIPITASI 1. Factor predisposisi Klien pernah di rawat di RSJ Magelang selama 7 kali. Klien mengalami cerai dengan suaminya tahun 2006. Klien tidak pernah mengalami trauma fisik sebelumnya, keluarga klien tidak ada yang mengalami gangguan jiwa. 2. Factor presipitasi Ibu meninggal 1 bulan yang lalu pada bulan Agustus 2011, sejak itu pasien tampak sedih, komunikasi sulit, menangis, mendengar suara tanpa wujud serta pasien pilih-pilih bila minum obat.

V.

PEMERIKSAAN FISIK a. Tanda Tanda Vital TD : 120/ 90 mmHg

N : 76x/ menit RR : 16 x/ menit S : 37,50C b. Ukuran TB : 163 cm BB : 60 kg c. Keluhan fisik : klien mengatakan tidak ada keluhan fisik dalam dirinya.

VI.

PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL a. Genogram

Keterangan : : Meninggal

: Laki-laki : Cerai : Klien : Orang yang tinggal serumah 43 : Umur klien

Klien anak ke lima dari 8 bersaudara. Pasien dicerai oleh suaminya pada tahun 2006. Sejak itu pasien tinggal degan ibunya. Karena perceraian pasien gangguan jiwa yang disebabkan tidak menerima apa

yang dialaminya. Keluarga tidak ada yang mengalami gangguan jiwa. Pasien sembuh , pasien mengalami sembuh

b. Konsep diri 1. Gambaran diri : Klien tidak merasa kekurangan dalam tubuhnya, tapi klien selalu bertanya kenapa saya seperti ini 2. Identitas diri : Klien bisa menyebutkan identitas dengan benar. Nama Siti Khatimah umur 43th, jenis kelamin perempuan, klien memiliki penampilan tinggi, rambut pendek. 3. Peran: Klien mengatakan anak 5 dari 8 bersaudara, klien sebagai ibu rumah tangga, tetapi klien sudah dicerai suaminya, klien tinggal dengan saudaranya , sejak ibu yang semula tinggal satu rumah meninggal satu bulan sebelum masuk RSJ. 4. Ideal diri : klien mengatakan ingin menjadi ibu rumah tangga yang baik serta ingin mencari orang untuk kehidupannya sendiri. Klien selalu berusaha melanjutkan hidupnya. 5. Harga diri : klien merasa dikucilkan karena dibawa ke RSJ, ia selalu bertanya kenapa klien seperti ini. Klien merasa dibohongi karena keluarganya mengatakan akan tamasya tetapi malah dibawa ke RSJ c. Hubungan social Orang yang berarti dalam hidupnya adalah ibunya. Setelah ibu meninggal dunia klien dekat dengan adiknya yang no 6. Klien

mengatakan dirumah ikut arisan sabun dan gula pasir sebagai anggota. Klien diruangannya selalu aktif dalam kelompok, klien juga mengikuti kegiatan yang dilakukan di RSJ. Klien memiliki banyak teman karena klien mudah untuk bersosialisasi. d. Spiritual Nilai dan keyakinan Klien mengatakan saya harus sembuh. Alloh SWT memberi cobaan tidak lebih dari kemampuan kita. Klien selalu berdoa agar cepat sembuh dan cepat pulang. Kegiatan Ibadah Klien mengatakan tidak pernah sholat jamaah dirumah meskipun masjidnya dekat. klien sholat jamaah jika ada hari besar seperti idul fitri. Di ruangan klien melakukan ibadah 5 waktu dan membaca alquran setiap malam pasien melakukan sholat Tahajud.

VII.

STATUS MENTAL a. Penampilan Klien terlihat rapih, cara berpakaian seperti biasa, rambut rapih, kancing baju dipasang sesuai dengan tempatnya/ secara urut b. Pembicaraan

Dalam berbincang atau interaksi klien tidak mampu memulai pembicaraan, nada intonasi suaranya pelan, pembicaraan koheren. c. Aktifitas motorik Aktifitas motorik klien tegang jika ada sesuatu yang klien tidak suka akan emosi. Kadang tiba-tiba menolak memisahkan diri dengan teman-teman, menolak bergabung dengan temannya. d. Alam perasaan
Klien merasa sedih jika mengingat kenapa klien di bawa ke rumah sakit.

e. Afek
Afek klien masih labil

f. Interaksi selama wawancara Saat interaksi sering tiba- tiba diam, terkadang kontak mata tidak fokus tapi klien kooperatif, mau menjawab pertanyaan yang diajukan. g. Persepsi
Klien mendengar anak klien mengatakan menyuruhnya untuk berdoa dan mengaji . Klien merasa senang dengan bisikan-bisikan yang didengarnya.

h. Proses pikir Pembicaraan sering blocking

i. Isi pikir Klien tidak terkaji waham j. Tingkat kesadaran Compos mentis, klien mampu orientasi waktu, tempat serta orang. k. Memori Klien pada saat diinteraksi tidak mengalami gangguan jangka pendek dibuktikan klien mampu menyebutkan hari, tanggal, bulan, tahun dan nama perawat. Klien juga mengingat kegiatan yang sudah di lakukan selama ini. Klien mengingat bagaimana cara mengontrol halusinasi sesuai dengan yang di ajarkan. Klien tidak mengalami memori jangka panjang dibuktikan dengan klien mampu menceritakan keluarga serta masa lalunya. l. Tingkat konsentrasi Klien mampu berkonsentrasi menjawab pertanyaan spontan dan berhitung ditandai klien mampu berhitung sederhana. m. Kemampuan penilaian Klien tidak mengalami gangguan penilaian ringan karena klien mampu memilih sesuatu yang ditanyakan. Dan mampu menilai mana yang baik dan buruk. n. Daya tilik diri Klien mengatakan saat ini berada di RSJ Magelang untuk mendapatkan perawatan pengobatan agar bisa sembuh. VIII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG

a. Makan Klien makan 3x sehari , tidak berpantang lauk dan sayur, 3 porsi habis. Setelah makan klien mampu membersihkan meja makan dan merapihkan .Klien mampu mencuci piring sendiri. b. BAB/ BAK Klien mampu BAK dan BAB secara mandiri terbukti dengan klien selalu BAK dan BAB dikamar mandi. c. Mandi Klien mandi 1x sehari, malam hari. Dan klien keramas 2 hari sekali. d. Berpakaian dan berhias Klien mampu menggunakan baju sendiri dan ganti baju 2x sehari, memakai sandal setiap hari . Klien mampu menyisir rambut dengan rapih, klien belum mampu mencuci baju secara mandiri. e. Istirahat dan tidur Klien mengatakan jarang tidur siang dan tidur malam mulai pukul 20.00 04.00 WIB. Setelah bangun tidur klien biasa merapikan tempat tidurnya dengan bimbingan. f. Penggunaan obat Klien minum obat masih diingatkan oleh perawat , klien juga mampu mengingat macam-macam obatnya. g. Pemeliharaan kesehatan Klien melanjutkan rutin kontrol dan tertib minum obat.

h. Aktivitas didalam rumah Kegiatan klien mempersiapkan makanan, selalu menyapu, membersihkan rumah. Klien dalam mencuci pakaian belum dilakukan. i. Aktivitas diluar rumah Klien mengatakan keluar rumah hanya senam, jalan-jalanan atau melakukan latihan kerja di rehabilitasi. IX. MEKANISME KOPING Klien mengatakan jika ada masalah klien bercerita pada orang tertentu saja yang dipercaya klien. X. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN a. Masalah dengan dukungan kelompok Klien tidak mendapat dukungan penuh dari kelompok karena riwayat pasien gangguan jiwa memiliki penilaian negatif di dalam kelompok. b. Masalah berhubungan dengan lingkungan Klien mendapatkan penolakan dari lingkungan mengenai gangguan jiwanya. c. Masalah dengan pendidikan Klien mampu baca tulis dengan baik, sehingga pendidikan yang dimiliki .Klien cukup bagus. Didukung dengan klien mampu berhitung secara sederhana. d. Masalah dengan pekerjaan Klien mau mencari pekerjaan setelah pulang dari RSJ.

XI.

ASPEK MEDIS

1. Dignosa Medis F. 25. 1 (Skizoprenia tipe depresi ) 2. Terapi yang diberikan a. Chlorpromazine (CPZ) 100 mg b. Trihexyphenidyl (THP) 2 mg c. Sandepril 20 mg d. Alprazolam 0,5 mg e. Trifluoperazine (TFZ) 5 mg 2x1 sehari 2x1 sehari 1x1 sehari 1x1 sehari 2x1 sehari

XII.

POHON MASALAH Resiko mencederai diri sendiri

Gangguan persepsi sensori halusinasi: pendengaran

Isolasi social: menarik diri

Defisit Perawatan diri

Gangguan konsep diri: Harga diri rendah

Mekanisme koping inefektif

XIII. ANALISA DATA No Tanggal/ Jam 1 18 Oktober 2011 Ds : - Klien mengatakan mendengar suara anaknya yang menyuruh untuk berdoa dan mengaji. - Klien mengatakan senang dengan suarasuara tadi DO : - Klien tampak tenang - Pembicaraan koheren - Klien banyak diam Data Fokus Masalah Gangguan Persepsi sensori : Halusinasi pendengaran

18 Oktober 2011

Ds: - Klien mengatakan malas mandi, kalau mandi tengah malam,

Defisit Diri

Perawatan

serta malas sikat gigi - Klien mengatakan dingin mau mandi pada sore hari DO : - Rambut klien kotor - Gigi kotor - Wajah klien terlihat kusam 3 18 Oktober 2011 Ds : - Klien mengatakan gagal sebagai ibu rumah tangga setelah mengalami cerai dengan suaminya DO: - Kontak mata kurang - Klien banyak diam Gangguan konsep dir: Harga Diri Rendah

XIV. DIAGNOSA KEPERAWATAN a. Gangguan Persepsi Sensori Halusinasi Pendengaran b. Defisit Perawatan Diri c. Gangguan Konsep Diri: Harga Diri Rendah

XV.

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN ( Lampiran)

XVI. IMPLEMENTASI No 1 Tanggal/ jam 18 Oktober 2011 Dx Keperawatan Gangguan Sensori pendengaran Persepsi SP 1 : Halusinasi 1. BHSP 2. Memvalidasi masalah klien 3. Membimbing klien mengidentifikasi, jenis, isi, waktu frekuensi, serta situasi yang menimbulkan halusinasi 4. Membimbing klien berespon reaksi terhadap halusinasinya 5. Mengenalkan cara mengontrol halusinasi yaitu menghardik, cara bercakapcakap, dengan kegiatan dan penkes penggunaan obat Implementasi

secara teratur 6. Melatih pasien menghardik halusinasi 7. Mengajarkan pasien memasukan cara menghardik halusinasi dalam jadwal kegiatan harian SP II : 1. Mengevaluasi jadwal kegiatan pasien sebelumnya 2. Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain 2 19 Oktober 2011 SP III : 1. Memvalidasi masalah klien 2. Mengevaluasi klien cara mengendalikan halusinasi 3. Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan melakukan kegiatan 4. Menganjurkan pasien memasukan dalam jadwal

kegiatanharian 3 20 Oktober 2011 SP IV : 1. Memvalidasi masalah klien 2. Mengevaluasi cara klien mengendalikan halusinasi 3. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien 4. Memberikan pendidikan kesehatan tentang penggunaan obat secara teratur 5. Menganjurkan pasien memasukan dalam jadwal kegiatan harian 4 21 Oktober 2011 SP I,II,III 1. Memvalidasi masalah klien 2. Mengevaluasi cara klien mengendalikan halusinasi dengan menghardik 3. Mengevaluasi cara klien mengendalikan halusinasi dengan bercakap-cakap 4. Mengevaluasi cara klien mengendalikan halusinasi

dengan melakukan kegiatan 5. Menganjurkan pasien memasukan dalam jadwal kegiatan harian

XVII. EVALUASI No 1 Tanggal/jam 18 Oktober 2011 Dx Keperawatan Gangguan Sensori pendengaran Persepsi S Halusinasi : Evaluasi klien mengatakan suara

mendengar untuk mengaji

anaknya menyuruh

Klien mengatakan senang dengan halusinasinya O : - tidak ada kontak mata, klien sering bangun pada malam hari, klien bicara seperlunya, klien mengenal halusinasinya, klien mampu mempraktekan cara mengontrol halusinasi dengan cara menghardik

dengan bantuan A : SP 1 tercapai Klien mampu menghardik halusinasi pendengaran P : (K) Latihan menghardik sore dan malam (P) Membimbing menghardik halusinasi sesuai jadwal

Anda mungkin juga menyukai