Tidak ada kesinambungan antara demokrasi secara langsung maupun tidak langsung. Demokrasi jauh dari islam dalam segala aspek. Karena itu, kaum muslim mutlak diharamkan menjual, mengonsumsi, apalagi memasarkan demokrasi. Berikut tabel perbedaan antara demokrasi dan islam dalam segi sumber kemunculan, aqidah yang melahirkan, asas yang mendasari, dan ide serta peraturan yang diangkat. Islam Sumber Kemunculan Demokrasi adalah produk Islam bertolak belakang dengan demokrasi. Islam berasal manusia. Pencetusnya adalah para dari AllahSWT, yang telah yang diwahyukan-Nya kepada filosof dan pemikir di Eropa tatkala rasul-Nya Muhammad SAW. Allah SWT Berfirman : terjadi pergolakan antara kaisar "Dan tiadalah yang diucapkannya itu menurut hawa dan raja di Eropa dengan nafsunya, ucapannya itu tiada lain hanya berupa rakyatnya. Bukan berasal dari wahyu yang diwahyukan." (An-Najm 3-4) Allah SWT. Tidak bertumpu pada [Lihat juga: Al-Maidah 3, Al Qadr 1] wahyu Allah dan tidak ada sangkut Sehingga yang menjadi hakim dalam menilai terpuji atau pautnya dengan seluruh agama tercelanya benda dan perbuatan-perbuatan yang yang diturunkan oleh Allah kepada dilakukan manusia adalah Allah SWT, bukannya akal Rasul-Nya. manusia. Aktivitas akal hanya dibatasi untuk memahami Sehingga yang menjadi hakim apa-apa yang berkenaan dengan hukum yang diturunkan dalam menilai terpuji atau Allah. Allah SWT. Berfirman : tercelanya benda dan perbuatan"Tentang apapun kamu berselisih, maka putusannya perbuatan yang dilakukan manusia (terserah) kepada Allah." (Asy-Syura 10) adalah akal manusia itu sendiri. [Lihat juga: Al-An'am 57, An-Nisa' 59] Aqidah Yang Melahirkan Demokrasi lahir dari aqidah pemisahan agama Islam jelas berbeda aqidahnya dengan dari kehidupan. Sejarahnya, pada era Dark Age demokrasi. Islam berdiri di atas landasan di Eropa, dimana terjadi pergolakan antara para Aqidah Islamiyah, dimana segala perintah dan raja dan kaisan di Eropa (yang memperalat para larangan Allah (hukum-hukum syara) wajib rohaniawan untuk memperbudak rakyat atas diterapkan dalam segala urusan kehidupan nama agama, agar segala urusan tunduk di dan kenegaraan. Sehingga manusia hanya bawah agama, sebab suatu anggapan bahwa berkewajiban menjalani kehidupan menurut raja dan kaisar adalah wakil Tuhan di muka peraturan yang ditetapkan oleh Allah SWT bumi) dengan para filosof dan pemikir yang untuk manusia. Karena sejatinya mutlak hanya merasa terkekang oleh adanya keterikatan Allah sang Maha Pencipta yang berhak antara agama dan kehidupan serta menolak membuat peraturan bagi ciptaan-Nya yaitu otoritas para rohaniawan. Sehingga manusia. Maka dari itu, manusia tidak berhak menghasilkan sebuah kompromi yaitu membuat peraturan hidupnya sendiri. Allah menghapus peran agama dalam kehidupan SWT. Berfirman : bernegara. Konsekuensinya adalah memberikan "Menetapkan hukum itu hanyalah hak Allah." kewenang kepada manusia untuk membuat (Al-An'am 57) peraturan hidupnya sendiri. [Lihat juga: Asy-Syura 10} Asas Yang Mendasari Demokrasi berdasarkan dua Islam menyatakan bahwa kedaulatan ada di tangan hukum asas: syara, bukan ditangan rakyat. Karena Allah SWT sajalah 1. Kedaulatan di tangan rakyat yang layak bertindak sebagai Musyarri (pembuat hukum). 2. Rakyat sebagai sumber Rakyat secara keseluruhan tidak berhak membuat hukum, kekuasaan tidak satu pun. Seluruh aktivitas kaum muslim senantiasa Demokrasi memutuskan bahwa wajib terikat dengan perintah dan larangan-Nya. Mereka Demokrasi
rakyat yang memiliki kehendak tidak boleh melakukan suatu perbuatan yang bertentangan maka rakyat pula yang dengan hukum syara. Allah SWT. Berfirman : mehjalankan kehendaknya "Apakah hukum jahiliyah yang mereka kehendaki, dan sendiri, bukan para raja atau (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) kaisar. Sehingga rakyat diaggap Allah bagi orang-orang yang yakin." (Al-Maidah 50) penguasa mutlak dan pemilik Hukum jahiliyah adalah hukum yang tidak dibawa nabi kedaulatan, yang berhak Muhammad SAW dari Tuhannya, termasuk hukum kufur mengatur urusannya sendiri, yang dibuat oleh manusia. serta memiliki dan menjalankan [Lihat juga: An-Nisaa' 60, An-Nuur 63) kehendaknya sendiri. Maka dari Rasulullah SAW. Bersabda : itu, rakyat berhak membuat "Siapa saja yang melakukan perbuatan yang tak ada hukum yang merupakan perintah kami atasnya, maka perbuatan itu tertolak." ungkapan kehendak mereka. (HR. Muslim) Rakyat membuat hukum melalui Yang dimaksud perintah kami dalam hadits di atas adalah para wakilnya yang mereka pilih. Islam. Rakyat berhak menetapkan dan Islam telah menetapkan bahwa pelaksanaan hukum syara membatalkan konstitusi, ada di tangan kaum muslim, sedangkan hukum syara peraturan, undang-undang membutuhkan suatu kekuasaan untuk melaksanakannya. apapun. Sehingga rakyat berhak Maka dari itu, Islam menetapkan bahwa kekuasaan itu ada mengubah sistem pemerintahan ditangan umat Islam. Artinya bahwa rakyat memiliki hak dari kerajaan menjadi republik, memilih penguasa, agar penguasa tersebut dapat atau sebaliknya. Hal tersebut menegakkan hukum syara atas umat. Hal ini ditinjau dari pernah terjadi di Perancis, Italia, dari hadits-hadits mengenai baiat, yang menetapkan adanya Spanyol dan Yunani. Demikian hak mengangkat khalifah di tangan kaum muslim melalui pula rakyat berhak mengubah baiat untuk mengamalkan hukum syara. Rasulullah SAW. sistem ekonomi dari kapitalis Bersabda : menjadi sosialis atau sebaliknya. "Dan siapa saja yang mati sedang di lehernya tidak Berdasarkan prinsip bahwa terdapat bai'at (kepada khalifah), berarti dia telah mati rakyat sebagai sumber jahiliyah." (HR. Muslim) kekuasaan, maka rakyat dapat Namun hukum syara tidak memberi hak kepada rakyat memilih penguasa yang untuk memberhentikan khalifah. Ditinjau dari hadits-hadits diinginkan untuk menerapkan yang mewajibkan taat kepada khalifah meskipun dia berbuat peraturan yang dibuat rakyat zhalim, selama dia tidak memerintahkan maksiat. dan untuk memutuskan perkara Dari 'Auf bin Malik ra, dia berkata, "Aku pernah berdasarkan hukum tersebut. mendengar Rasulullah SAW bersabda : ...sejahat-jahat Rakyat juga berhak pemimpin kalian adalah pemimpin yang kalian benci memberhentikan penguasa dan sedang mereka pun membenci kalian, kalian melaknat menggantinya dengan mereka sedang mereka pun melaknat kalian. 'Auf bin penguasa lain. Jadi, rakyatlah Malik lalu berkata, "Kami lalu bertanya, 'Wahai Rasulullah, yang memiliki kekuasaan, apakah tidak kita perangi saja mereka pada saat itu ?" sedang penguasa mengambil Rasulullah SAW menjawab: "Tidak, selama mereka masih kekuasaannya dari rakyat. mendirikan sholat di tengah-tengah kalian, kecuali bila Demorasi dianggap seseorang (yang menjadi rakyat seorang penguasa) sebagai hukum mayoritas. menyaksikan penguasa itu mengerjakan perbuatan Karenanya, semua didasarkan ma'shiat. Maka hendaklah dia membenci kemaksiatan pada suara bulat, mayoritas. yang dilakukan penguasa tersebut, tetapi sekali-kali dia Sehingga pendapat mayoritas tidak boleh melepaskan ketaatan kepadanya." mengikat bagi semua pihak. Sebab Yang dimaksud mendirikan sholat adalah menunaikan pendapat mayoritas merupan hukum-hukum Islam. Karena ungkapan tersebut merupaka suara kehendak rakyat. Sehingga kiasan. suara minoritas harus tunduk Dalam Islam, yang berhak memutuskan pemberhentian
kepada mayoritas. Musyawarah khilafah adalah Mahkamah Mazhalim, merupakan lembaga dalam demokrasi tidak sama yang berwenang memutuskan pelenyapan kezhaliman dengan Islam. Demmokrasi dalam Khilafah. bukanlah syura, karena syura Dalam penentuan hukum, Islam tidak tergantung pada adalah memberikan pendapat. suara mayoritas dan minoritas, melainkan pada hukum syara. Sedangkan musyawarah adalah Adapun pihak yang berwenag untuk mengdopsi hukum syara bentuk kesepakatan suara untuk memelihara urusan umat dan menjalankan roda mayoritas. pemerintahan hanyalah khalifah saja. Ide Dan Peraturan Yang Diangkat Ide kebebasan individu merupakan ide Keempat macam kebebasan dalam demokrasi paling eksis dalam demokrasi. Ide ini tersebut tidak akan pernah ada dalam kamus dianggap sebagai salah satu pilar penting Islam. Karena seorang muslim wajib terikan dalam demokrasi agar tiap individu dapat dengan hukum syara dalam setiap perbuatannya menjalankan kehendaknya seperti yang selama hidup di dunia. Seorang muslim tidak diinginkan tanpa ada tekanan dan paksaan. dibenarkan berbuat sekehendaknya, apalagi Demokrasi mengusung empat macam ide sebebas-bebasnya. Didalam Islam tak ada kebebasan, yatu : kebebasan kecuali kebebasan budak dari 1. Kebebasan beragama perbudakan, sedang perbudakan telah lama 2. Kebebasan berprndapat lenyap. 3. Kebebasan berkepemilikan Islam mengharamkan seorang muslim 4. Kebebasan bertingkah laku meninggalkan aqidah Islamiyah atau murtad Kebebasan beragama berarti seseorang untuk memeluk agama Kristen, budha, dan lainberhak meyakini suatu aqidah yang lain. Siapa saja yang murtad dari Islam maka dia dikehendakinya, atau memeluk agama yang akan diminta bertaubat. Jika dia kembali kepada disenanginya, tanpa tekanan atau paksaan. Islam, itulah yang diharapkan. Jika tidak, maka Jadi, seorang muslim berhak berganti akan dijatuhi hukumanmati, disita hartanya, dan agama menjadi kristen,bhuda, atau bahkan diceraikan dari isteri/suaminya. Rasulullah SAW menganut kepercayaan sesat sampai Bersabda: atheis, sebebas-bebasnya tanpa boleh "Barang siapa mengganti agamanya (Islam), adanya larangan dari Negara atau pihak maka jatuhkanlah hukuman mati atasnya." lain. (HR. Muslim, dan Ashhabus Sunan) Kebebasan berpendapat dalam demokrasi Ketentuan dalam hukum Islam dalam kebebasan mempunyai arti bahwa setiap individu berpendapat jauhlah berbeda. Seorang muslim berhak untuk mengembangkan pendapat dalam seluruh perkataan dan perbuatannya wajib atau ide apa pun, menyatakan ide terikat dalam hukum syara. Maka dari itu, sebebas-bebasnya tanpa ada batasan apa seorang muslim berhak menyatakan, pun, mengungkapkan ide itu dengan cara mengembangkan, dan menyerukan pendapat apa pun, tanpa ada larangan baginya baik ataupun ide selama tidak bertentangan dengan dari Negara atau pihak lain, selama tidak hukum syara. Tetapi jika bertentangan, maka mengganggu kebebasan orang lain. Maka tidak boleh melakukannya, dan bila tetap setiap larangan untuk mengungkapkan dan dilakukan akan dikenai sanksi. Islam sendiri menyebarluaskan pendapat akan dianggap mewajibkan seorang muslim untuk mengucapkan sebagai pelanggaran terhadap kebebasan. kebenaran disetiap waktu dan tempat. Kebebasan berkepemilikan mempunyai Islam sangat bertolak belakang dengan ide makna bahwa seseorang boleh memiliki kebebasan berkepemilikan. Islam memerangi ide harta dan boleh mengembangkannya penjajahan bangsa dan ide perampokan dan dengan sarana dan cara apapun. Seseorang penguasaan kekayaan alam bangsa, serta dianggap berhak memiliki harta dan menentang praktik riba. Selain itu, Islam mengembangkannya melalui imperialisme, menetapkan adanya sebab kepemilikannya, perampasan, pencurian harta kekayaan sebab pengembangannya, dan cara alam dari bangsa yang dijajah, penimbunan, mengelolanya. Islam mewajibkan seorang
mengambil riba, menyembunyikan cacat muslim untuk terikat dengan hukum syara barang dagangan, berlaku curang dan dalam usahanya untuk memiliki, menipu, mencari uang dengan berjudi, mengembangkan, dan mengelola harta, serta berzina, menjual khamr, atau yang lainnya. mengharamkannya dengan cara yang batil. Kebebasan bertingkah laku, artinya adalah Contohnya, mencuri, merampas, merampok, kebebasan untuk lepas dari segala macam menyuap, mengambil riba, berjudi, berzina, dan ikatan dan kebebaasan untuk melepaskan lain-lain. Jika dilakukan hal tersebut, maka akan diri dari setiap nilai kerohanian, akhlak, dan dikenai sanksi. kemanusiaan. Kebebasan ini menetapkan Hukum Islam sangat bertentangan dengan bahwa setiap orang dalam perilaku dan kebebasan bertingkah laku. Dalam Islam tidak kehidupan pribadinya berhak untuk ada kebebasan bertingkah laku, karena semua berbuat apa saja sesuai dengan muslim wajib terikat dengan hukum syara kehendaknya, sebebas-bebasnya, tanpa dalam segala tingkah laku dan perbuatannya. boleh ada larangan baik Negara maupun Islam mengharamkan perzinaan, homoseksual, pihak lain terhadap apa yang disukainya. lesbianism, meminum khamr, dan degala Ide ini melegalkan seseorang untuk perbuatan yang merusak lainnya. Islam telah melakukan perzinaan, homoseksual, menetapkan sansi yang tegas dan membuat jera lesbianisme, meminum khamr, dam pelakunya. Islam memerintahkan muslim untuk melakukan perbuatan apa saja (walaupun berakhlak mulia dan terpuji serta menjdikan sangat hina) dengan sebebas-bebasnya masyarakat Islam yang bersih, terpelihara tanpa ada ikatan atau batasan, tanpa kehormatannya, dan penuh dengan nilai-nilai tekanan atau paksaan. mulia.