Anda di halaman 1dari 3

Pokok Bahasan, Sub Pokok Bahasan dan Rujukan

Pokok Bahasan
Medan Listrik 1.2. 1.3. 1.4. 1.5. 1.6. 1.7. 1.8. 2.1. 2.2. 2.3. 2.4. 3.1. 3.2. 3.3. 3.4. 3.5.

Sub-Pokok Bahasan
Konduktor, Isolator dan Muatan Induksi Hukum Coulomb Gaya dan Medan Listrik Perhitungan Medan Listrik Garis Medan Listrik Gerak Muatan dalam Medan Listrik Dipol Listrik Muatan dan Fluks Listrik Menghitung Fluks Listrik Hukum Gauss Aplikasi Hukum Gauss. Energi Potensial Listrik Potensial Listrik Menghitung Potensial Listrik Permukaan Ekuipotensial Gradien Potensial

Rujukan
[1] Bab 21 dan Bab 22

1. Muatan Listrik dan 1.1. Muatan Listrik

2. Hukum Gauss

[1] Bab 23

3. Potensial Listrik

[1] Bab 24

4. Kapasitansi dan
Dielektrikum

5. Arus Listrik,
Resistansi, dan Arus Searah

4.1. Kapasitor dan Kapasitansi 4.2. Susunan Kapasitor Seri dan Paralel 4.3. Penyimpanan Energi dalam Kapasitor dan Energi dalam Medan Listrik 4.4. Dielektrik 5.1. Arus Listrik 5.2. Resistensi dan Resistivitas 5.3. Rangkaian Listrik dan gaya Gerak Listrik (GGL) Induksi 5.4. Energi dan Daya dalam Rangkaian Listrik 5.5. Resistor Susunan Seri dan Paralel 5.6. Aturan Kirchoff 5.7. Alat Ukur Listrik 5.8. Rangkaian RC 5.9. Sistem Distribusi Daya 6.2. Garis Medan Magnet dan Fluks Magnet 6.3. Gerak Partikel Bermuatan dalam Medan Magnet 6.4. Gaya Magnet pada Partikel Bermuatan 6.5. Konsekuensi Gaya Magnet pada Partikel Bermuatan 6.6. Gaya Magnet pada Arus Listrik 6.7. Gaya Magnet pada Loop Berarus

[1] Bab 25

[1] Bab 26 dan Bab 27

6. Medan Magnet dan 6.1. Magnet, Magnetisme, dan Medan Magnet


Gaya Magnet

[1] Bab 28

7. Sumber Medan
Magnet

6.8. 6.9. 7.1. 7.2. 7.3. 7.4. 7.5. 7.6. 7.7. 7.8. 8.1. 8.2. 8.3. 8.4. 8.5.

8. Induksi
Elektromagnetik

Motor Arus Searah Efek Hall Medan Magnet pada Muatan Bergerak Medan Magnet pada Kawat Berarus Medan Magnet pada Konduktor Berarus Lurus Gaya antara Konduktor Berarus Medan Magnet pada Loop Berarus Pusar Hukum Ampere Aplikasi Hukum Ampere Kemagnetan Bahan (Tugas Baca) Penemuan Faraday dan Hukum Induksi Hukum Lenz Gaya Gerak Listrik (GGL) Induksi Medan Listrik Induksi Arus Perpindahan dan Persamaan Maxwell

[1] Bab 29 dan Bab 32 (subbab 6 s.d 11)

9. Induktansi

10. Arus Bolak-Balik

11. Persamaan
Maxwell

12. Gelombang
Mekanik

13. Bunyi

9.1. Induktansi Bersama 9.2. Induktansi Diri dan Induktor 9.3. Induktor dan Energi Medan Magnet 9.4. Rangkaian RL 9.5. Rangkaian LC 9.6. Rangkaian RLC 10.1. Fasor dan Arus Listrik Bolak-Balik 10.2. Resistensi dan Reaktansi 10.3. Arus listrik Bolak-Balik dan Rangkaian RLC seri. 10.4. Daya pada Rangkaian Arus Bolak-Balik 10.5. Resonansi pada Rangkaian Arus BolakBalik 10.6. Trafo 11.1. Persamaan Maxwell dan Gelombang Elektromagnetik 11.2. Gelombang Datar/Bidang Elektromagnetik 11.3. Energi dan Momentum Gelombang Elektromagnetik 11.4. Radiasi Dipol 11.5. Polarisasi 12.1. Berbabagi jenis gelombang mekanik 12.2. Periode gelombang 12.3. Deskripsi matematika gelombang 12.4. Kecepatan gelombang transversal 12.5. Energi gerak 12.6. Superposisi dan interferensi gelombang 12.7. Gelombang berdiri pada tali 12.8. Modus normal tali 13.1. Gelombang bunyi 13.2. Kecepatan gelombang bunyi 13.3. Intensitas bunyi 13.4. Gelombang bunyi berdiri dan modus normal 13.5. Resonansi pada bunyi 13.6. Interferensi gelombang 13.7. Layangan 13.8. Efek Doppler

[1] Bab 30 (subbab 1 s.d. 6) dan bab 32 (subbab 4 dan 5). [1] Bab 30 (subbab 7 s. d 12)

[1] Bab 31

[1] Bab 32 (subbab 1-5) dan Bab 33 (subbab 1-7)

[1] Bab 16

[1] Bab 17

14. Sifat Dasar dan


Perambatan Cahaya

15. Polarisasi Cahaya

16. Superposisi
Gelombang dan Interferensi Gelombang Cahaya

17. Difraksi
Gelombang Cahaya

18. Optik Geometri


(Pembentukan Bayangan)

13.9. Gelombang kejut 14.1. Sifat Dasar Cahaya 14.2. Kecepatan Rambat Cahaya 14.3. Pengukuran Kecepatan Rambat Cahaya 14.4. Kapan Gelombang Cahaya dianggap sebagai Berkas Cahaya 14.5. Refleksi dan Refraksi 14.6. Refleksi Internal Total 14.7. Hamburan Cahaya 14.8. Prinsip Huygens 14.9. Prinsip Fermat. 15.1. Sifat Alami Cahaya Terpolarisasi 15.2. Polarisator Diskroik 15.3. Polarisasi Akibat Hamburan 15.4. Polarisasi Birefringent 15.5. Polarisasi Akibat Refleksi 16.1. Prinsip Superposisi 16.2. Interferensi dan Sumber Koheren 16.3. Interaksi Dua Sumber Cahaya 16.4. Distribusi Intensitas dari Pola Interferensi Celah Ganda 16.5. Penjumlahan Fasor Gelombang 16.6. Interferensi Akibat Pemantulan 16.7. Interferensi pada Lapisan Tipis 16.8. Interferometer 17.1. Difraksi Franhoufer dan Fresnel 17.2. Difraksi Franhoufer Celah Tunggal 17.3. Intensitas pada Pola Celah Tunggal 17.4. Difraksi Franhoufer Celah Ganda 17.5. Kisi Difraksi 18.1. Pembentukan Bayangan oleh Cermin Datar 18.2. Pembentukan Bayangan oleh Cermin Lengkung 18.3. Pembentukan Bayangan Akibat Pembiasan 18.4. Lensa tipis 18.5. Sistem Optik 18.6. Aberasi Opti

[1] Bab 33 (subbab 8 s.d 10) dan Bab 35 (subbab 1 dan 2)

[1] Bab 33 (subbab 8 s.d 10) [1] Bab 35 (subbab 3 s.d. 8)

[1] Bab 36

[1] Bab 34

Buku Rujukan: [1] Halliday, Resnick, dan Walker, Principles of Physics 9th Edition, Wiley, 2011. [2] Serway Jewett,Physics for Scientists and Engineers7th Edition, Thomson Brooks/Cole, 2010.

[3]

Giancoli, Physics for Scientists and Engineers 4th Edition, Pearson, 2008

Anda mungkin juga menyukai