Anda di halaman 1dari 36

NANDA

Related Factors
Faktor-faktor yang berkaitan

VISUAL, (SPECIFY: Altered sensory integration


terganggu

DISTURBED SENSORY PERCEPTION


AUDITORY, KINESTHETIC, Electrolyte imbalance Pengintegrasian pancaindera yang OLFACTORY) Ketidakseimbanagn cairan tubuh GUSTATORY, TACTILE,
Excessive environmental stimuli GANGGUAN PERSEPSI PANCAINDERA Altered sensory reception Rangsang lingkungan yang berlebihan

Penerimaan terhadap pancaindera yang (KHUSUS UNTUK: PENGLIHATAN, PENDENGARAN, Insufficient environmental stimuli terganggu KINESTHETIC, PERABAAN, PENGECAPAN, Rangsang PENCIUMAN) lingkungan yang tak mencukupi

Domain Pengiriman 5: perception/cognition terhadap pancaindera yang


terganggu Daerah hasil 5: persepsi/kognisi

Altered sensory transmission

Psychological stress
Stres psikologis

3: sensation/perception Class Biochemical imbalance Kelas 3: sensasi/persepsi Ketidakseimbangan biokimiawi Note: this diagnose will retire from the NANDA-I taxonomy in the 2012-2014 edition unless Definition: change amount or patterning of incoming stimuli accompanied by a additional work is donein to the bring it to a LOE of 2.1 or higher. diminished, exaggerated, distorted, or impaired response to such stimuli kecuali beberapa Catatan: diagnosa ini bisa dilihat lagi pada taksonomi NANDA-I edisi 2012-2014 Defenisi: perubahan dalam jumlah pola rangsangan yang diterima yang disertai dengan kegiatan yang baru ditambahkan yangmaupun belum ada pada LOE 2.1 atau yan lebih tinggi
penyusutan, pelebihan, penyimpangan, atau gangguan tanggapan terhadap rangsangan tersebut.

Defining Characteristic
Gambaran Sifat yang Khas Change in behavior pattern
Berubahnya pola perilaku

Hallucinations
Halusinasi

Change in problem-solving abilities


Berubahnya kemampuan dalam memecahkan masalah

Impaired communication
Komunikasi yang lemah

Change in sensory acuity


Berubahnya ketajaman pancaindera

Irritability
Cepat marah

Change in usual response to stimuli


Berubahnya respon yang umum terhadap rangsangan

Poor concentration
Konsentrasi yang lemah

Restlessness
Kegelisahan

Disorientation
Gagal penyesuaian

Sensory distortions
Distorsi pancaindera

NANDA-NOC Linkage
SENSORY / PERCEPTUAL ALTERATION
PANCAINDERA/ PERUBAHAN PERSEPSI (Visual, auditory, kinesthetic, gustatory, tactile, olfactory)
(Penglihatan, pendengaran, kinestetis, pengecapan, perabaan, penciuman)

Definition: a state in which an individual experiences a change in the amount or patterning


of incoming stimuli accompanied by a diminished, exaggerated, distorted, or impaired response to such stimuli. Defenisi: Suatu keadaan dimana seserang mengalami suatu perubahan dalam jumlah atau pola
rangsangan yang diterima yang disertai dengan penyusutan, berlebihan, penyimpangan, atau tanggapan yang lemah terhadap rangsangan tersebut.

Suggested Outcomes:

Hasil yang Disarankan:


Anxiety control
Kontrol kecemasan

Distorted thought process


Penyimpangan proses berpikir

Body image
Gambaran tubuh

Energy conservation
Pemeliharaan energi

Cognitive ability
Kemampuan kognitif

Hearing compensation behavior


Kompensasi tingkahlaku pendengaran

Cognitive orientation
Orientasi kognitif

Vision compensation behavior


Kompensasi tingkahlaku penglihatan

Additional Associated Outcomes:


Tambahan Hasil yang Berkaitan:
Electrolyte & Acid / base balance
Kesetimbangan cairan tubuh dan asam/basa

Rest
Istirahat

Endurance
Daya tahan tubuh

Risk control: hearing impairment


Kontrol resiko: melemahnya indera pendengaran

Fluid balance
Kesetimbangan aliran cairan tubuh

Risk control: visual impairment


Kontrol resiko: melemahnya indera penglihatan

Neurological status
Status persarafan

Sleep
Tidur

Anxiety Control (1402)


Kontrol Kecemasan
Domain psychosocial health (III)
Daerah hasil Kesehatan psikososial (III)

Class self control (O)


Kelas Kontrol diri (O)

Scale never demonstrated to consistently demonstrated (m)


Skala dari tidak bisa ditunjukkan hingga ditunjukkan secara konsisten (m)

Definition: personal actions to eliminate or reduce feeling of apprehension and tension


from an unidentifiable source Defenisi: tindakan seseorang untuk menghilangkan dan mengurangi perasaan ketakutan dan
tertekan yang sumbernya tidak bisa diidentifikasi

Anxiety Control Kontrol Kecemasan Indikator Monitors intensity of anxiety Memantau intensitas kecemasan Eliminates precursors of anxiety Menghilangkan pencetus kecemasan Decreases environmental stimuli when anxious Menurunkan rangsang lingkungan ketika cemas Seeks information to reduce anxiety Mencari informasi untuk mengurangi kecemasan Plans coping strategies for stressful situations Merencanakan strategi koping terhadap situasi yang menekan Uses effective coping strategies Menggunakan strategi koping yang efektif Uses relaxation techniques to reduces anxiety Menggunakan teknik relaksasi untuk mengurangi rasa cemas Reports decreased duration of episodes Melaporkan jangka waktu penurunan setiap episode Reports increased length of time between episodes Melaporkan lamanya jangka waktu peningkatan antara dua episode Maintains role performance Menjaga pemenuhan peran Maintains social relationships Menjaga hubungan sosial Maintains concentration Menjaga Konsentrasi Reports absence of sensory perceptual distortions Melaporkan ketidakhadiran penyimpangan persepsi pada pancaindera Reports adequate sleep Melaporkan tidur yang

Never demonstrated Tidak pernah ditunjukkan 1

Rarely demonstrated Jarang ditunjukkan 2

Sometimes demonstrated Kadang-kadang ditunjukkan 3

Often demonstrated Sering ditunjukkan 4

Consistently emonstrated Selalu ditunjukkan 5

1 1

2 2

3 3

4 4

5 5

1 1 1 1

2 2 2 2

3 3 3 3

4 4 4 4

5 5 5 5

adekuat Reports absence of physical manifestation of anxiety Melaporkan ketidakhadiran manifestasi fisik akan kecemasan Behavioral manifestations of anxiety absent Manifestasi perilaku akan ketidakhadiran kecemasan Controls anxiety response Mengontor respon rasa cemas Other (specify) Lainnya (sebutkan) 1 2 3 4 5

1 1

2 2

3 3

4 4

5 5

Body Image
Gambaran Tubuh
Domain psychosocial health (III)
Daerah hasil kesehatan psikososial (III)

Class psychological well-being (M)


Kelas kesehatan psikologis (M)

Scale never positive to consistently positive (k)


Skala tidak positif hingga positif secara konsisten

Definition: positive perception of own appearance and body functions Defenisi: persepsi yang positif akan penampilan pribadi dan fungsi tubuh

Body image Gambaran Tubuh Indikator Internal picture of self Gambaran internal pribadi Congruence between body reality, body ideal, and body presentation Sesuai antara kenyataan, ideal, dan perilaku tubuh Description of affected body part Deskripsi pada bagian tubuh yang terkena dampak Willingness to touch affected body part Kesediaan untuk disentuh pada bagian tubuh yang terkena dampak Satisfaction with body appearance Puas dengan penampilan tubuh Satisfaction with body function Puas dengan fungsi tubuh Adjustment to changes in physical appearance Menyesuaikan diri dengan berubahnya penampilan pisik Adjustment to changes in body function Menyesuaikan diri dengan berubahnya fungsi tubuh Adjustment to changes in health status Menyesuaikan diri dengan berubahnnya status kesehatan Willingness to use strategies to enhance appearance and function Kesediaan untuk menggunakan strategi untuk meningkatkan penampilan dan fungsi tubuh Other (specify) Lainnya (sebutkan)

Never positive Tidak positif 1

Rarely positive Jarang yang positif 2

Sometimes positive Kadang-kadang positif 3

Often positive Sering positif 4

Consistently positive Selalu positif 5

1 1

2 2

3 3

4 4

5 5

1 1

2 2

3 3

4 4

5 5

Hearing Compensation Behavior


Kompensasi Tingkah Laku Pendengaran Domain health knowledge & behavior (IV)
Daerah hasil pengetahuan dan perilaku kesehatan (IV)

Class health behavior (Q)


Kelas perilaku kesehatan (Q)

Scale never demonstrated to consistently demonstrated (m)


Skala dari tidak bisa ditunjukkan hingga ditunjukkan secara konsisten (m)

Definition: actions to identify, monitor and compensate for hearing loss


Defenisi: kegiatan untuk mengenal, memantau dan mengganti rusaknya pendengaran

Hearing Compensation Behavior Kompensasi Tingkah Laku Pendengaran Indikator Monitors symptoms of hearing deterioration Pantau gejala kerusakan pendengaran Positions self to advantage hearing Posisi tubuh untuk menguntungkan pendengaran Reminds others to use techniques that advantage hearing Mengingatkan yang lain untuk menggunakan teknik yang menguntungkan pendengaran Eliminates background noise Menghilangkan gangguan Uses sign language Menggunakan bahasa isarat Uses lip reading Membaca gerakan bibir Uses closed captioning for television viewing Memakai alat penutup mata ketika menonton televisi Obtains hearing assistive devices Memperoleh alat bantu pendengaran Uses hearing assistive devices (e.g., light on telephone, fire alarm, doorbell, TDD) Memakai alat bantu pendengaran (misal, lampu pada telepon, alarm kebakarab, bel pintu, TDD) Cares for internal hearing assistive devices correctly Peduli sepenuhnya dengan alat bantu dengar internal Uses hearing aid(s) correctly Menggunakan alat bantu dengar dengan benar Uses support services for hearing impaired Menggunakan layananan pendukung untuk pendegaran yang lemah Obtains surgical intervention Memperoleh intervensi yang berhubungan dengan pembedahan

Never demonstrated Tidak pernah ditunjukkan 1

Rarely demonstrated Jarang ditunjukkan 2

Sometimes demonstrated Kadang-kadang ditunjukkan 3

Often demonstrated Sering ditunjukkan 4

Consistently demonstrated Selalu ditunjukkan 5

1 1 1 1

2 2 2 2

3 3 3 3

4 4 4 4

5 5 5 5

1 1

2 2

3 3

4 4

5 5

Other (specify) Lainnya (sebutkan)

Vision Compensation Behavior


Kompensasi Tingkahlaku Penglihatan Domain health knowledge & behavior (IV)
Daerah hasil pengetahuan dan perilaku kesehatan

Class health behavior (Q)


Kelas perilaku kesehatan (Q)

Scale never demonstrated to consistently demonstrated (m)


Skala dari tidak bisa ditunjukkan hingga ditunjukkan secara konsisten (m)

Definition: actions to compensate for visual impairment


Defenisi: kegiatan untuk mengimbangi lemahnya penglihatan
Vision compensation behavior Kompensasi tingkahlaku penglihatan Indikator Monitors symptoms of vision deterioration Pantau gejala dari semakin buruknya penglihatan Positions self to advantage vision Posisikan diri untuk menguntungkan penglihatan Reminds others to use techniques that advantage vision Ingatkan yang lain untuk menggunakan teknik yang menguntungkan penglihatan Uses adequate lighting for activity being performed Gunakan pencahayaan yang cukup untuk aktivitas yang sedang dilakukan Wears eyeglasses correctly Memakai kacamata dengan benar Wears contact lens correctly Memakai kontak lens dengan bear Cares for eyewear correctly Merawat kacamata dengan benar Uses low vision assistive devices Menggunakan alat bantu penglihatan yang lemah Uses computer assistive devices Menggunakan alat bantu komputer Uses support services for low vision Menggunakan layanan pendukung untuk penglihatan yang lemah Uses Braille Menggunakan Braille Other (specify) Lainnya (sebutkan))
Never demonstrated Tidak pernah ditunjukkan 1 Rarely demonstrated Jarang ditunjukkan 2 Sometimes demonstrated Kadang-kadang ditunjukkan 3 Often demonstrated Sering ditunjukkan 4 Consistently demonstrated Selalu ditunjukkan 5

1 1 1 1

2 2 2 2

3 3 3 3

4 4 4 4

5 5 5 5

1 1

2 2

3 3

4 4

5 5

NIC
SENSORY/ PERCEPTUAL ALTERATIONS: OLFACTORY
GANGUAN PERSEPSI/PANCAINDERA: PENGHIDU Definition: a state in which an individual experiences change in the amount or patterning of
oncoming stimuli accompanied by a diminished, exaggerated, distorted, or impaired response to such stimuli.

Defenisi: Suatu keadaan dimana seserang mengalami suatu perubahan dalam jumlah atau pola
rangsangan yang diterima yang disertai dengan penyusutan, pelebihan, penyimpangan, atau berkurangnya respon terhadap rangsangan tersebut.

SUGGESTED RESOLUTION:

NURSING

INTERVENTIONS

FOR

PROBLEM

INTERVENSI KEPERAWATAN YANG DISARANKAN UNTUK PEMECAHAN MASALAH: Cerebral perfusion promotion
Promosi Perfusi Otak

Delusion management
Manajemen Delusi

Dementia management
Manajemen Dementia

Feeding
Memberi Makan

Nutrition management
Manajemen Nutrisi

Reality Orientation
Orientasi Realita

Weight management
Manajemen Berat

ADDITIONAL OPTIONAL INTERVENTIONS:


TAMBAHAN PILIHAN INTERVENSI: Developmental enhancement
Peningkatan Perkembangan

Neurologic monitoring
Monitoring neurologis

Fluid management
Manajemen Cairan

Self- esteem enhancement


Peningkatan Harga Diri

Fluid monitoring
Monitoring cairan

Sleep enhancement
Peningkatan Tidur

Hallucination management
Manajemen halusinasi

Surveillance: safety
Pengawasan: Keamanan

Medication management
Manajemen medikasi

SENSORY/ PERCEPTUAL ALTERATIONS: VISUAL


GANGUAN PERSEPSI/PANCAINDERA: PENGLIHATAN Definition: a state in which an individual experiences a change in the amount or patterning
of oncoming stimuli accompanied by a diminished, exaggerated, distorted, or impaired response to such stimuli. Defenisi: Suatu keadaan dimana seserang mengalami suatu perubahan dalam jumlah atau pola
rangsangan yang diterima yang disertai dengan penyusutan, berlebihan, penyimpangan, atau berkurangnya respon terhadap rangsangan tersebut.

SUGGESTED RESOLUTION:

NURSING

INTERVENTIONS

FOR

PROBLEM

INTERVENSI KEPERAWATAN YANG DISARANKAN UNTUK PEMECAHAN MASALAH:


Activity Therapy Terapi Kegiatan Cerebral Perfusion Promotion Promosi Perfusi Otak Cognitive Restructuring Pembentukan Kognisi Cognitive Stimulation Stimulasi Kognisi Communication Enhancement: Visual Deficit Peningkatan Komunikasi: Defisit Penglihatan Delusion Management Manajemen Delusi Dementia Management Manajemen Demensia Emotional Support Dukungan Emosi Environmental Management Manajemen Lingkungan Exercise Therapy: Balance Terapi Latihan: Keseimbangan Fall Prevention Pencegahan Jatuh Feeding Memberi Makan Hallucination management Manajemen Halusinasi Reality Orientation Orientasi Kenyataan Sleep Enhancement Peningkatan Tidur Surveillance: Safety Pengawasan: Keamanan

ADDITIONAL OPTIONAL INTERVENTIONS:


TAMBAHAN PILIHAN INTERVENSI:
Cerebral Edema Management Manajemen Udem Otak Developmental Management Manajemen Perkembangan Exercise Therapy: Ambulation Terapi Latihan: Berjalan Eye Care Perawatan Mata Fluid Management Manajemen Cairan Fluid Monitoring Monitoring Cairan

Intracranial Pressure Monitoring Monitoring Tekanan Intrakranial Medication Management Manajemen Medikasi Neurologic Monitoring Monitoring Neurologis Nutrition Management Manajemen Nutrisi Positioning Pemposisian Self Esteem Enhancement Peningkatan Harga Diri

SENSORY/ PERCEPTUAL ALTERATIONS: AUDITORY


GANGUAN PERSEPSI/PANCAINDERA: PENDENGARAN Definition: a state in which an individual experiences a change in the amount or patterning
of oncoming stimuli accompanied by a diminished, exaggerated, distorted, or impaired response to such stimuli. Defenisi: Suatu keadaan dimana seserang mengalami suatu perubahan dalam jumlah atau pola
rangsangan yang diterima yang disertai dengan penyusutan, pelebihan, penyimpangan, atau berkurangnya respon terhadap rangsangan tersebut.

SUGGESTED RESOLUTION:

NURSING

INTERVENTIONS

FOR

PROBLEM

INTERVENSI KEPERAWATAN YANG DISARANKAN UNTUK PEMECAHAN MASALAH:


Activity Therapy Terapi Kegiatan Cerebral Perfusion Promotion Promosi Perfusi Otak Cognitive Restructuring Pembentukan Kognisi Cognitive Stimulation Stimulasi Kognisi Communication Enhancement: Hearing Deficit Peningkatan Komunikasi: Defisit Pendengaran Communication Enhancement: Speech Deficit Peninkatan Komunikasi: Defisit Bicara Delusion Management Manajemen Delusi Dementia Management Manajemen Dementia Support Dukungan Environmental Management Manajemen Lingkungan Exercise Therapy: Balance Terapi Latihan: Keseimbangan Fall Prevention Pencegahan Jatuh Hallucination Management Manajemen Halusinasi Reality Orientation Orientasi Kenyataan Sleep Enhancement Peningkatan Tidur Surveillance: Safety Pengawasan Keamanan

ADDITIONAL OPTIONAL INTERVENTIONS:


TAMBAHAN PILIHAN INTERVENSI:
Developmental Enhancement Peningkatan Pengembangan Ear care Perawatan Telinga Exercise Therapy: Ambulation Terapi Latihan: Berjalan Feeding Memberi Makan Fluid Management Manajemen Cairan Fluid Monitoring Monitoring Cairan

Intracranial Pressure Monitoring Monitoring Tekanan Intrakranial Medication Management Manajemen Medikasi Neurologic Monitoring Monitoring Neurologis Nutrition Management Manajemen Nutrisi Positioning Pemposisian Self Esteem Enhancement Peningkatan Harga Diri

SENSORY/ PERCEPTUAL ALTERATIONS: GUSTATORY


GANGUAN PERSEPSI/PANCAINDERA: PENGECAPAN Definition: a state in which an individual experiences a change in the amount or patterning
of oncoming stimuli accompanied by a diminished, exaggerated, distorted, or impaired response to such stimuli.

Defenisi: Suatu keadaan dimana seserang mengalami suatu perubahan dalam jumlah atau pola
rangsangan yang diterima yang disertai dengan penyusutan, pelebihan, penyimpangan, atau berkurangnya respon terhadap rangsangan tersebut.

SUGGESTED RESOLUTION:

NURSING

INTERVENTIONS

FOR

PROBLEM

INTERVENSI KEPERAWATAN YANG DISARANKAN UNTUK PEMECAHAN MASALAH:


Cerebral Perfusion Promotion Promosi Perfusi Otak Delusion Management Manajemen Delusi Dementia Management Manajemen Demensia Electrolyte Monitoring Monitoring Elektrolit Environmental Management Manajemen Lingkungan Feeding Memberi Makan Fluid Management Manajemen Cairan Fluid Monitoring Monitoring Cairan Nutrition Management Manajemen Nutrisi Reality Orientation Orientasi Kenyataan Sleep Enhancement Peningkatan Tidur Surveillance: Safety Pengawasan: Keamanan

ADDITIONAL OPTIONAL INTERVENTIONS:


TAMBAHAN PILIHAN INTERVENSI:
Developmental Enhancement Peningkatan Perkembangan Exercise Therapy: Muscle Control Terapi Latihan: Kontrol Otot Medication Management Manajemen Medikasi Neurologic Monitoring Monitoring Neurologis Self Esteem Enhancement Peningkatan Harga Diri Swallowing Therapy Terapi Menelan Weight Gain Assistance Bantuan Menaikkan Berat Badan

COMMUNICATION ENHANCEMENT: HEARING DEFICIT


PENINGKATAN KOMUNIKASI: DEFISIT PENDENGARAN

DEFINITION: assistance in accepting and learning alternate methods for


living with diminished hearing DEFINISI: memberi bantuan ACTIVITIES:
Facilitate appointment for hearing examination, as appropriate Janjikan untuk mempermudah pemeriksaan pendengaran sebagaimana mestinya Facilitate use of hearing aids, as appropriate Memfasilitasi penggunaan alat bantu sewajarnya Teach patient that sounds will be experienced differently with the use of hearing aid Beritahu pasien bahwa suara akan terdengar berbeda dengan memakai alat bantu Keep hearing aid clean Jaga kebersihan alat bantu Check hearing aid batteries routinely Periksa secara rutin baterai alat bantu Give on simple direction at a time Berikan pengarahan yang sederhana pada suatu waktu Listen attentively Mendengar dengan penuh perhatian Refrain from shouting at patient with communication disorders Menahan diri dari berteriak pada pasien yang mengalami gangguan komunikasi Use simple word and short sentence, as appropriate Gunakan kata yang sederhana dan kalimat yang pendek sewajarnya Increase voice volume, as appropriate Meningkatkan volume suara sewajarnya Do not cover your mouth, smoke, talk with a full mouth, or chew gum when speaking Tidak menutup mulut, merokok, berbicara dengan mulut penuh, atau mengunyah permen karet ketika bicara Obtain patients attention through touch Dapatkan perhatian pasien melalui sentuhan Use paper, pencil, or computer communication, when necessary Gunakan kertas, pensil, komputer, bila perlu Facilitate location of resources for hearing aids Memfasilitasi lokasi penggunaan alat bantu Facilitate location of telephone for the haring impaired, as appropriate Memfasilitasi letak telepon bagi gangguan pendengaran sebagaimana mestinya dalam menerima dan alternatif/pengganti untuk hidup dengan pendengaran yang rusak mempelajari metode

COMMUNICATION ENHANCEMENT: SPEECH DEFICIT


PENINGKATAN KOMUNIKASI: DEFISIT BICARA

DEFINITION: assistance in accepting and learning alternate methods for


living with impaired speech DEFENISI: membantu dalam menerima dan mempelajari metode alternatif untuk hidup
dengan gangguan bicara ACTIVITIES: Solicit familys assistance in understanding patients speech, as appropriate Minta bantuan keluarga dalam memahami pembicaraan pasien sebagaimana mestinya Allow patient to hear spoken language frequently, as appropriate Izinkan pasien untuk mendengar bahasa yang sering diucapkan sebagaimana mestinya Provide verbal prompts/reminders Sediakan pengingat/bisikan verbal Give one simple direction at a time, as appropriate Beri petunjuk yang sederhana pada suatu waktu sebagaimana mestinya Refrain from shouting at patient with communication disorders Menahan diri dari berteriak pada pasien dengan gangguan komunikasi Refrain from dropping your voice at the end of a sentence Menahan diri dari merendahkan suaramu di akhir kalimat Stand in front of patient when speaking Berdiri di depan pasien ketika bicara Use picture board, if appropriate Gunakan papan gambar, jika sesuai Use hand gestures, as appropriate Gunakan gerakan tangan sebagaimana mestinya Perform prescriptive speech language therapies during informal interactions with patient Sesuaikan pembicaraan bahasa terapis selama interaksi dengan pasien Teach esophageal speech, as appropriate Bicara dengan esopageal sebagaimana mestinya Instruct patient and family on use of speech aids (e.g., tracheal esophageal prosthesis and artificial larynx) Instruksikan pasien dan keluarga untuk menggunakan alat bantu bicara (misal, tracheal esophageal prosthesis dan larynx buatan) Encourage patient to repeat words Dorong pasien untuk mengulangi kata-kata Provide positive reinforcement and praise, as appropriate Berikan umpan balik yang positif dan pujian sebagaimana mestinya Carry on one way conversations, as appropriate Menggunakan sebuah metode percakapan sebagaimana mestinya Reinforce need for follow up with speech pathologist after discharge Beri umpan balik untuk menindaklanjuti bicara patologis setelah selesai Use interpreter, as necessary Gunakan penterjemah seperlunya

COMMUNICATION ENHANCEMENT: VISUAL DEFICIT


PENINGKATAN KOMUNIKASI: DEFISIT MELIHAT

DEFINITION: assistance in accepting and learning alternate methods for


living with diminished vision DEFENISI: membantu dalam menerima dan mempelajari metode alternatif untuk hidup
dengan gangguan penglihatan

ACTIVITIES:
Identify yourself when you enter the patients space Kenali diri sendiri ketika memasuki ruang pasien Note patients reaction to diminished vision (e.g., depression, withdrawal, and denial) Catat reaksi pasien terhadap rusaknya penglihatan (misal, depresi, menarik diri, dan menolak kenyataan) Accept patients reaction to diminished vision Menerima reaksi pasien terhadap rusaknya penglihatan Assist patient in setting new goals to learn how to see with other senses Bantu pasien dalam menetapkan tujuan yang baru untuk belajar bagaimana melihat dengan indera yang lain Build on patient remaining vision, as appropriate Andalkan penglihatan pasien yang tersisa sebagaimana mestinya Walk one or two steps ahead of the patient, with patients elbow on your elbow Berjalan satu dua langkah di depan pasien, dengan siku pasien berada di sikumu Describe environment to patient Gambarkan lingkungan kepada pasien Do not move items in patients room without informing patient Jangan memindahkan benda-benda di kamar pasien tanpa memberitahu pasien Read mail, newspaper, and other pertinent information to patient Bacakan surat, koran, dan informasi lainnya pada pasien Identify items on food tray in relation to numbers on a clock Identifikasi makanan yang ada dalam baki dalam kaitannya dengan angka-angka pada jam Fold paper money in different ways for easy identification Lipat uang kertas dalam berbagai cara untuk memudahkan identifikasi Inform patient where to locate radio or talking books Beritahu pasien di mana tempat meletakkan radio atau buku percakapan Provide a magnifying glass or prism eyeglass, as appropriate, for reading Sediakan kaca pembesar atau kacamata prisma sewajarnya untuk membaca Provide Braille reading material, as appropriate Sediakan bahan bacaan Braille, sebagaimana perlunya Initiate occupational therapy referral, as appropriate Memprakarsai untuk menyerahkan ke ahli terapi sebagaimana mestinya Refer patient with visual problems to appropriate agency Rujuk pasien dengan masalah penglihatan ke agen yang sesuai

EMOTIONAL SUPPORT
DUKUNGAN EMOSI

DEFENITION: provision of reassurance, acceptance, and encouragement


during times of stress DEFENISI: memberi rasa ketenteraman, penerimaan, dan dorongan selama waktu stres ACTIVITIES:
Discuss with the patient the emotional experience(s) Berdiskusi dengan pasien tentang emosi yang dirasakan Support the use of appropriate defense mechanism Mendorong penggunaan mekanisme pertahanan diri yang sesuai Assist patient in recognizing feelings, such as anxiety, anger, or sadness Bantu pasien dalam mengenali perasaan seperti cemas, marah, atau sedih Encourage the patient to express feelings of anxiety, anger, or sadness Dorong pasien untuk mengunkapkan perasaan cemas, marah, atau sedih Discuss consequences of not dealing with guilt and shame Diskusikan konsekwensi-kosekwensi jika tidak setuju dengan rasa bersalah dan rasa malu Listen to expressions of feelings and beliefs Perhatikan pengungkapan perasaan dan keyakinan Facilitate the patients identification of usual response pattern in coping with fears Sediakan identifikasi pasien terhadap pola tanggapan yang umum terhadap ketakutan Provide support during denial, anger, bargaining, and acceptance phases of grieving Beri dukungan selama fase penolakan, marah, tawar menawar, dan fase penerimaan terhadap duka cita Identify the function that anger, frustation, and rage serve for the patient Identifikasi fungsi marah, frustasi, dan amuk diberikan ke pasien Encourage talking or crying as means to decrease the emotional response Dorong agar bicara atau menangis dengan maksud menurunkan respon emosi Stay with the patient and provide assurance of safety and security during periods of anxiety Tetap bersama pasien dan berikan jaminan keamanan dan keselamatan selama periode kecemasan Provide assistance in decising making Sediakan bantuan dalam membuat keputusan Reduce demand for cognitive functioning when patient is ill or fatigued Kurangi tuntutan terhadap fungsi kognisi ketika pasien sakit atau lelah Refer counseling, as appropriate Rujuk ke konselor sebagaimana mestinya

ENVIRONMENTAL MANAGEMENT
MANAJEMEN LINGKUNGAN

DEFINITION: manipulation of the patients surroundings for therapeutic


benefit DEFENISI: memanipulasi sekeliling pasien untuk kebaikan terapeutik
ACTIVITIES: Create a safe environment for the patient Ciptakan lingkungan yang aman untuk pasien Identify the safety needs of patient, based on level of physical and cognitive function and past history of behavior Identifikasi kebutuhan rasa aman pasien, berdasarkan tingkatan fungsi fisik dan kognisi dan sejarah perilaku di masa lalu Remove environmental hazards (e.g., loose rugs and small, movable furniture) Hilangkan bahaya lingkungan (misal, permadani yang bisa dilepas-lepas dan kecil, mebel yang dapat dipindah-pindahkan) Remove harmful objects from the environment Hilangkan objek-objek yang membahayakan dari lingkungan Safeguard with side rails/ side- rail padding, as appropriate Lindungi dengan sisi rel/ lapisan antar rel, sebagaimana mestinya Escort patient during off ward activities, as appropriate Kawal pasien selama kegiatan-kegiatan di bangsal sebagaimana mestinya Provide low height bed, as appropriate Sediakan tempat tidur tinggi-rendah yang sesuai Provide adaptive devices (e.g., step stools or handrails), as appropriate Sediakan alat-alat yang adaptif (misal, bangku untuk melangkah atau pegangan tangan) yang sesuai Place furniture in room in an appropriate arrangement the best accommodates patient or family disabilities Susun perabotan di dalam kamar dalam tatakan yang sesuai yang bagus dalam mengakomodasi ketidakmampuan pasien ataupun keluarga Provide sufficiently long tubing to allow freedom of movement, as appropriate Sediakan tabung yang panjang yang cukup untuk memudahkan kebebasan bergerak sebagaimana mestinya Place frequently used objects within reach Tempatkan benda-benda yang sering digunakan dekat dengan jangkauan Provide single room, as indicated Sediakan kamar singel sebagaimana diindikasikan Provide a clean, comfortable bed Sediakan kasur yang bersih lagi nyaman Provide a firm mattress Sediakan kasur yang kuat Place bed positioning switch within easy reach Meletakkan posisi tombol tempat tidur dalam jangkauan yang mudah Reduce environmental stimuli, as appropriate Kurangi stimulus lingkungan sebagaimana mestinya Avoid unnecessary exposure, drafts, overheating, or chilling Hindarkan mengekspos yang tak penting, draf-draf, memanas-manasi, atau menakut-nakuti Adjust environmental temperature to meet patients needs, if body temperature is altered Sesuaikan suhu lingkungan sesuai kebutuhan pasien, jika suhu tubuh berubah

Control or prevent undesirable or excessive noise, when possible Kontrol dan cegah suara bising yang tak diinginkan atau berlebihan ketika memungkinkan Manipulate lighting for therapeutic benefit Manipulasi pencahayaan untuk kebaikan terapeutik Limit visitors Batasi pengunjung Individualize visiting restrictions to meet patients and/or familys/ significant others needs Individualisaikan batasan berkunjung untuk memenuhi kebutuhan pasien dan/atau keluarga/orang tertentu lainnya Individualize daily routine to meet patients needs Individualisasikan rutinitas harian untuk memenuhi kebutuhan pasien Bring familiar objects from home Bawa benda-benda yang familiar dari rumah Maintain consistency of staff assignment over time Pelihara konsistensi tugas staf dari waktu ke waktu Provide immediate and continuous means to summon nurse, and let the patient and family know they will be answered immediately Berikan makna segera dan berkelanjutan dalam memanggil perawat, dan biarkan pasien serta keluarga tahu bahwa mereka akan dijawab dengan segera Allow family/ significant other to stay with patient Ijinkan keluarga/orang tertentu lainnya untuk tetap bersama pasien Educate patient and visitors about the changes/precautions, so they will not inadvertently disrupt the planned environment Didik pasien dan pengunjung mengenai perubahan/tindakan pencegahan, sehingga mereka tidak akan dengan segaja mengganggu lingkungan yang direncanakan Provide family/significant other with information about making home environment safe for patient Beri keluarga/orang penting lainnya informasi tentang menciptakan lingkungan rumah yang aman bagi pasien Promote fire safety, as appropriate Tingkatkan perlindungan kebakaran sebagaimana mestinya Control environmental pests, as appropriate Kendalikan hama-hama lingkungan sebagaimana mestinya Provide room deodorizers, as needed Sediakan ruang menghilangkan bau busuk jika diperlukan Provide care for flowers/plants Beri perawatan terhadap bunga/tanaman

NUTRITION MANAGEMENT
MANAJEMEN NUTRISI

DEFENITION: assisting with or providing balanced dietary intake of foods


and fluids DEFINISI : Membantu atau memberikan masukan makanan yang seimbang melalui
makanan dan cairan.

ACTIVITIES:
Inquire whether patient has any food allergies Tanyakan apakah pasien mempunyai alergi terhadap makanan. Ascertain patients food preferences Tentukan makanan kesukaan pasien. Determine in collaboration with dietitian number of calories and type of nutrients needed to meet nutrition requirements Menentukan kerjasama dengan penata diet denagn tepat jumlah kalori dan tipe nutrisi yang dibutuhkan untuk mengenal persyaratan nutrisi. Encourage calorie intake appropriate for body tipe and life-style Mendorong pemasukan kalori yang tepat untuk tipe tubuh dan gaya hidup. Encourage increased iron food intake, as appropriate Mendorong kenaikan pemasukan zat besi makanan, dengan tepat. Encourage increased intake of protein, iron, and vitamin C, as appropriate Mendorong kenaikan pemasukan protein, zat besi, vitamin C, dengan tepat. Offer snacks (e.g., frequent drinks and fresh fruits/fruit juice), as appropriate Memberikan snacks(sering minum dan buah segar/jus buah) dengan tepat. Give light, pureed, and bland foods, as appropriate Memberikan penerangan yang bersih dan makanan lunak dengan tepat. Provide a sugar substitute, as appropriate Memberikan pengganti gula yang tepat. Ensure that diet includes foods high in fiber content to prevent constipation Memastikan diet itu mencakup makanan dengan kandungan serat yang tinggi untuk mencegah sembelit. Offer herbs and spices as an alternative to salt Memberikan jamu-jamu dan rempah-rempah sebagai alternative untuk garam. Provide patient with high-protein, high-calorie, nutritious finger foods and drinks that can be readily consumed, as appropriate Memberikan pasien dengan protein tinggi, kalori tinggi, nutrisi makanan cemilan dan minuman itu bisa dengan mudah mengonsumsi denagn tepat. Provide food selection Memberikan pilihan makanan. Adjust diet to patients life-style, as appropriate Mengatur diet ke gaya hidup pasien dengan tepat. Teach patient how to keep a food diary, as needed Ajarkan pasien bagaimana menafkahkan buku harian makanan, sesuai dengan kebutuhan. Monitor recorded intake for nutritional content and calories Mengontrol catatan pemasukan untuk kandungan nutrisi dan kalori. Weight patient at appropriate intervals Menimbang pasien pada interval yang tepat. Encourage patient to wear properly-fitted dentures and/or acquire dental care

Mendorong pasien untuk berpakaian yang pantas-pemasangan gigi palsu dan atau memperoleh perawatan dental. Provide appropriate information about nutritional needs and how to meet them Memberikan informasi yang tepat tentang kebutuhan nutrisi dan bagaiman mengenalnya. Encourage safe food and preservation techniques Mendorong pengelolaan makanan yang aman dan teknik pemeliharan. Determine patients ability to meet nutritional needs Menentukan kemampuan pasien untuk mengenal kebutuhannya. Assist patient in receiving help from appropriate community nutritional program, as needed Membantu pasien dalam menerima bantuan dari program nutrisi komunitas yang tepat, sesuai dengan kebutuhan.

WEIGHT MANAGEMENT
MANAJEMEN BERAT BADAN

DEFINITION: facilitating maintenance of optimal body weight and percent


body fat DEFENISI: membantu memelihara penambahan berat tubuh dengan optimal ACTIVITIES:
Discuss with the patient the relationship between food intake, exercise, weight gain, and weight loss Bicarakan dengan pasien hubungan antara intake makanan, latihan, penambahan berat badan, dan kekurangan berat badan Discuss with patient the medical conditions that may affect weight Bicarakan dengan pasien kondisi medis yang dapat mempengaruhi berat badan Discuss with patient the habits and customs and cultural and heredity factors that influence weight Bicarakan dengan pasien factor kebiasaan, adat, budaya, dan keturunanyang mempengeruhi berat badan Discuss risk associated with being over and underweight Memberitahu resiko kelebihan dan kekurangan berat badan Determine patient motivation for changing eating habits Memberi motivasi pada pasien untuk merubah kebiasaan makan Determine patients ideal body weight Menentukan ideal berat tubuh pasien Determine patients ideal percent body fat Menetukan ideal kegemukan pasien Develop with the patient a method to keep a daily record of intake Kembangkan bersama pasien sebuah metode untuk membuat laporan intake harian Encourage patient to write down realistic weekly goals for food intake and exercise and to display them in a location where they can be reviewed daily Anjurkan pasien menulis tujuan mingguan untuk intake makanan dan latihan dan menempatkannya pada lokasi yang dapat dilihat setiap hari Encourage patient to chart weekly weights, as appropriate Sarankan pasien membuat grafik berat badan mingguan, jiak diperlukan Inform patient about whether support groups are available for assistance Memberitahu pasien apakah kelompok pendukung dapat menolong Assist in developing well-balanced meal plans consistent with level of energy expenditure Membantu mengembangkan rencana penyeimbangan makanan secara konsisten sesuai tingkat pengeluaran energi

EXERCISE THERAPY: BALANCE


TERAPI LATIHAN: KESEIMBANGAN

DEFINITION:

use of specific activities, postures, and movements to maintain, enhance, or restore balance DEFENISI: menggunakan aktifitas-aktifitas tertentu, posisi tubuh, dan gerakan untuk
memelihara, meningkatkan atau mengembalikan keseimbangan ACTIVITIES: Determine patients ability to participate in activities requiring balance Tentukan kemampuan pasien untuk berpartisipasi dalam aktifitas yang menuntut keseimbangan Collaborate with physical, occupational, and recreational therapist in developing and executing exercise program, as appropriate Bekerja sama dengan dokter, tenaga kesehatan, dan terapis dalam mengembangkan dan melaksanakan program latihan, yang sesuai Consult physical therapy for type, number, and sequence of movement patterns required to enhance balance Konsultasi pada terapis fisik tentang jenis, jumlah, dan urutan pola grakan yang diperlukan untuk meningkatkan keseimbangan Evaluate sensory functions (e.g., vision, hearing, and proprioception) Nilai fungsi panca indera (misal, penglihat, pendengar, dan propriosepsi) Dress patient in nonrestrictive clothing Pakaikan pasien pakaian yang tidak merepotkan Provide safe environment for practice of exercises Ciptakan lingkungan yang aman untuk mempraktekkan latihan Adjust environment to facilitate concentration Sesuaikan lingkungan untuk memfasilitasi konsentrasi Provide assistive devices (e.g., cane, walker, pillows, or pads) to support patient in performing exercise Sediakan alat-alat yang membantu (misal, tongkat, alat bantu berjalan, bantal, atau bantalan) untuk membantu pasien dalam melakukan latihan Assist patient to formulate realistic, measurable goals Bantu pasien untuk merumuskan tujuan yang realistis lagi terukur Reinforce or provide instruction about how to position self and perform movements to maintain or improve balance during exercises or activities of daily living Mengingatkan atau memberikan instruksi tentang bagaimana memposisikan tubuh dan melakukan gerakan untuk menjaga atau meningkatkan keseimbangan selama latihan atau aktifitas sehari-hari Assist patient to participate in stretching exercises while lying, sitting, or standing Bantu pasien untuk berpartisipasi pada latihan peregangan ketika berbaring, duduk, atau berdiri Assist patient to move to sitting position, stabilize trunk with arms placed at side on bed/chair, and rock trunk over supporting arms Bantu pasien untuk berpindah ke posisi duduk, menstabilkan batang tubuh dengan menempatkan lengan di samping tempat tidur/kursi dan mengayunkan batang tubuh untuk membantu lengan Assist patient to rock trunk while in a sitting position without using extremities Bantu pasien menggerakkan batang tubuh dalam posisi duduk tanpa menggunakan alat gerak Use a mirror to facilitate sitting and standing postural alignment, if appropriate Gunakan cermin untuk memfasilitasi postur tubuh yang lurus ketika duduk dan berdiri jika sesuai

Assist to stand (or sit) and rock body from side to side to stimulate balance mechanism Bantu untuk berdiri (atau duduk) dan menggerakkan tubuh dari sisi yang satu ke sisi yang lain untuk menstimulasi mekanisme keseimbangan Encourage patient to maintain wide base of support, if needed Dorong pasien untuk memelihara dasar yang luas pada dukungan jika diperlukan Assist patient to practice standing with eyes closed for short periods at regular intervals to stimulate proprioception Bantu pasien untuk mempraktekkan berdiri dengan mata tertutup untuk jangka waktu yang singkat pada interval yang teratur untuk menstimulasi propriosepsi Monitor patients response to balance exercises Pantau respon pasien terhadap keseimbangan latihan Encourage patient to participate in a walking program, if appropriate Dorong pasien untuk berpartisipasipada program berjalan, jika diperlukan Assist patient to ambulate at regular intervals Bantu pasien untuk berjalan pada jangka waktu yang teratur Refer to physical and/or occupational therapy for vestibular habituation training exercises Rujuk pasien ke dokter dan/atau ahli terapi untuk latihan pembiasaan

FALL PREVENTION
PENCEGAHAN JATUH

DEFENITION: instituting special precautions with patient at risk for injury


from falling DEFENISI: memulai tindakan pencegahan khusus pada pasien dengan resiko cedera
karena jatuh

ACTIVITIES:
Identify cognitive or physical deficits of the patient that may increase potential of falling in a particular environment Identifikasi kelemahan kognisi dan fisik pada pasien yang barangkali meningkatkan potensi untuk jatuh pada lingkungan tertentu Identify characteristic of environment that may increase potential for falls (e.g., slippery floors and open stairways) Identifikasi karakteristik lingkungan yang mungkin meningkatkan potensi untuk jatuh (misal ,lantai licin dan jenjang yang terbuka) Monitor gait, balance, and fatigue level with ambulation Pantau kecepatan, keseimbangan, dan tingkat kelelahan pada berjalan Assist unsteady individual with ambulation Bantu individu yang tak kuat berdiri dengan berjalan Provide assistive devices (e.g., cane and walker) to steady gait Sediakan alat bantu (misal, tongkat dan alat bantu berjalan) untuk gaya berjalan yang kokoh Maintain assistive devices in good working order Pelihara alat bantu supaya berfungsi dengan baik Lock wheels of wheelchair, bed, or gurney during transfer of patient Kunci roda pada kursi roda, tempat tidur, atau gurney selama memindahkan pasien Place articles within easy reach of the patient Letakkan artikel pada tempat yang mudah dijangkau oleh pasien Instruct patient to call for assistance with movement, as appropriate Instruksikan pasien agar memanggil bantuan dalam bergerak jika diperlukan Teach patient how to fall as to minimize injury Ajarkan pasien bagaimana cara jatuh untuk meminimalkan cedera Post signs to remind patient to call for help when getting out of bed, as appropriate Tempatkan tanda-tanda untuk mengingatkan pasien untuk memanggil bantuan ketika keluar dari tempat tidur jika diperlukan Use proper technique to transfer patient to and from wheelchair, bed, toilet, and so on Gunakan teknik yang tepat untuk memindahkan pasien dari dan ke kursi roda, tempat tidur, toilet, dan sebagainya Provide elevated toilet seat for easy transfer Sediakan tempat duduk toilet yang ditinggikan untuk memudahkan perpindahan Provide chairs of proper height, with backrests and armrests for easy transfer Sediakan kursi yang sesuai tingginya, dengan sandaran tempat duduk dan tempat meingistirahatkan lengan untuk memudahkan perpindahan Provide bed mattress with firm edges for easy transfer Sediakan kasur tempat tidur dengan bagian tepi yang kokoh untuk memudahkan transfer Use physical restraints to limit potentially unsafe movement, as appropriate Gunakan pengekangan fisik untuk membatasi gerakan yang tidak aman yang potensial sebagaimana mestinya Use side rails of appropriate length and height to prevent falls from bed, as needed Gunakan pagar samping dengan panjang dan tinggi yang sesuai untuk mencegah jatuh dari tempat tidur jika diperlukan

Place a mechanical bed in lowest position Tempatkan tempat tidur mekanik pada posisi yang paling rendah Provide a sleeping surface close to the floor, as needed Sediakan permukaan tempat tidur yang dekat dengan lantai, jika dibutuhkan Provide seating on bean bag chair to limit mobility, as appropriate Sediakan kantong tempat kacang di kursi untuk membatasi gerakan sebagaimana mestinya Place a foam wedge in seat of chair to prevent patient from arising, as appropriate Tempatkan penjepit busa di kursi tempat duduk untuk mencegah pasien bangkit sebagaimana mestinya Use partially filled water matters on bed to limit mobility, as appropriate Gunakan berbagai hal yang sebahagian diisi dengan air di tempat tidur untuk membatasi gerakan sebagaimana mestinya Provide the depend patient with a means summoning help (e.g., bell or call light) when caregiver is not present Sediakan pasien yang ketergantungan dengan bantuan panggilan yang bermakna (misal, bel atau cahaya telepon) ketika perawat tidak berada di tempat Answer call light immediately Segera jawab cahaya telepon Assist with toileting at frequent, scheduled intervals Bantu dengan toileting yang sering, jangka waktu yang dijadwalkan Use a bed alarm to alert caretaker that individual is getting out of bed, as appropriate Gunakan alarm tempat tidur untuk mengingatkan perawat bahwasannya individu keluar dari tempat tidur sebagaimana mestinya Mark doorway thresholds and edges of steps, as needed Tandai tempat pintu keluar masuk dan tepi-tepi langkah jika diperlukan Remove low lying furniture (e.g., footstools and tables) that present a tripping hazard Buang benda-benda yang tergeletak (misal, ganjalan kaki dan meja) yang mendatangkan bahaya tersandung Avoid clutter on floor surface Hindari berantantakan di permukaan lantai Provide adequate lighting for increased visibility Sediakan pencahayaan yang memadai untuk meningkatkan kemampuan melihat Provide nightlight at beside Sediakan lampu malam di samping Provide visible handrails and grab bars Sediakan tempat pegangan tangan yang terlihat dan palang penangkap In open doorways leading to stairways Ketika membuka pintu biarkan ke arah tangga Provide nonslip, nonstrip floor surfaces Sediakan permukaan lantai yang tidak licin dan berlubang-lubang Provide a nonslip surface in bathtub or shower Sediakan permukaan yang tidak licin di bak mandi dan shower Provide sturdy, nonslip step stools to facilitate easy reaches Sediakan bangku yang kokoh, tidak licin untuk memfasilitasi jangkauan yang mudah Provide storage areas that are within easy reach Sediakan tempat menumpuk barang dalam jangkauan yang mudah Provide heavy furniture that will not tip if used for support Sediakan perabotan yang berat yang tidak akan membahayakan jika digunakan untuk mensupport Orient patient to physical setup of room

Orientasikan pasien untuk mensetting fisik kamar Avoid unnecessary rearrangement of physical environment Hindari penggunaan kembali lingkungan fisik yang tidak perlu Ensure that patient wears shoes that fit properly, fasten securely, and have nonskid soles Yakinkan bahwa pasien memakai sepatu yang sesuai pas dengan baik, terikat dengan baik, dan mempunyai tapak kaki anti selip Instruct patient to wear prescription glasses, as appropriate, when out of bed Istruksikan pasien untuk memakai kacamata yan diresepkan, yang sesuai, ketika pergi dari tempat tidur Educate family members about risks factors that contribute to falls and how they can decrease these risks Ajarkan anggoa keluarga tentang faktor-faktor resiko yang memberi kontribusi untuk jatuh dan bagaimana mereka bisa mengurangi risiko ini Instruct family on importance of handrails for stairs, bath rooms, and walkways Instruksikan keluarga akan pentingya pegangan angan di kursi, kamar mandi, dan tempat berjalan Assist family in identifying hazards in the home and modifying them Bantu keluarga dalam mengidentifikasi bahaya di rumah dan memodifikasi mereka Instruct patient to avoid ice and other slippery outdoor surfaces Instruksikan pasien untuk menghindari es dan permukaan luar yang licin Institute a routine physical exercise program that includes walking Adakan program latihan fisik yang rutin yang memasukkan berjalan Post sign to alert staff that patient is at high risk for falls Tempatkan tanda untuk mengingatkan pegawai bahwa pasien beresiko besar untuk jatuh Collaborate with other health care team members to minimize side effect of medications that contribute to falling (e.g., orthostatic hypotension and unsteady gait) Bekerjasama dengan tenaga kesehatan lainnya untuk mengurangi efek samping dari proses pengobatan yang berkontribusi untuk jatuh (misal, orthostatic hypotension dan berjalan dengan goyah) Provide close supervision and/or restraining device (e.g., infant seat with seat belt) when placing infants/ young children on elevated surfaces (e.g., table and highchair) Sediakan alat pengawas dan/atau pengendali (misal, tempat duudk bayi yang dilengkapi dengan ikat pinggang) ketika menempatkan bayi/kanak-kanak pada permukaan yang tinggi (misal, meja dan kursi yang tinggi) Remove objects that provide young child with climbing access to elevated surfaces Hilangkan objek yang memberi peluang kepada kanak-kanak untuk memanjat permukaan yang tinggi Maintain crib side rails in elevated position when care giver is not present, as appropriate Mempertahankan pagar tempat tidur kecil pada tempat yang tinggi ketika perawat tidak ada, sebagaimana mestinya Provide a bubble top on hospital cribs of pediatric patients who may climb over elevated side rails, as appropriate Sediakan bubble topdi tempat tidur rumah sakit pada pasien anak-anak yang kemungkinan dia akan memanjat melewai pagar samping yang ditinggikan sebagaimana mestinya Fasten the latches securely on access panel of incubator when leaving bedside of infant in incubator, as appropriate Ikatkan ikat pinggang dengan aman pada panel akses dari inkubator ketika meninggalkan sisi tempat tidur dari bayi dalam inkubator sebagaimana mestinyas

SURVEILLANCE: SAFETY
PENGAWASAN : KEAMANAN

DEFENITION: purposeful and ongoing collection and analysis of information


about the patient and the environment for use in promoting and maintaining patient safety DEFINISI: pengumpulan dan analisis informasi yang memiliki tujuan tertentu dan
berkesinambungan tentang pasien dan lingkungan untuk meningkatkan dan mempertahankan keamanan pasien

ACTIVITIES:
Monitor patient for alterations in physical or cognitive function that might lead to unsafe behavior Pantau perubahan fungsi fisik atau kognitif pasien yang menyebabkan perilaku yang membahayakan Monitor environment for potential safety hazards Pantau lingkungan yang berpotensi membahayakan keamanan Determine degree of surveillance required by patient, based on level of functioning and the hazards present in environment Tentukan derajat pengawasan yang dibutuhkan pasien, berdasarkan tingkat, fungsi dan kehadiran bahaya dalam lingkungan Provide appropriate level of supervision/surveillance to monitor patient and to allow for therapeutic actions, as needed Sediakan tingkat pengawasan yang sesuai untuk memantau pasien dan memberikan tindakan terapeutik, jika dibutuhkan Place patient in least restrictive environment that allows for necessary level of observation Tempatkan pasien pada lingkungan yang paling terbatas yang menyedikan level yang dibutuhkan untuk observasi Initiate and maintain precaution status for patient at high risk for dangers specific to the care setting Mulai dan pertahankan status pencegahan pada resiko tinggi dari bahaya yang dikhususkan untuk pengaturan perawatan Communicate information about patients risks to other nursing staff Komunikasikan informasi tentang resiko pasien pada perawat lainnya

TOUCH
SENTUHAN

DEFENITION: Providing comfort and communication through purposeful


tactile contact DEFINISI: Menciptakan kenyamanan dan komunikasi dengan tujuan tertentu ACTIVITIES:
Observe cultural taboos about touch Amati kebiasaan-kebiasaan yang dianggap tabu mengenai sentuhan Give a reassuring hug, as appropriate Berikan pelukan untuk menenangkan, jika sesuai Put arm around patients shoulders, as appropriate Letakkan tangan di sekitar pundak pasien, jika sesuai Hold patients hand to provide emotional support Pegang tangan pasien untuk memberikan dukungan emosional Apply gentle pressure at wrist, hand, or shoulder of seriously ill patient Pegang dengan erat pada pergelangan tangan, lengan, atau bahu pada pasien dengan penyakit serius Rub back in synchrony with patients breathing, as appropriate Gosok punggung sesuai dengan pernafasan pasien, jika diperlukan Stroke body part in slow, rhythmical fashion, as appropriate Stroke anggota tubuh dalam keadaan lambat, model berirama, jika sesuai Massage around painful area, as appropriate Lakukan pengurutan di sekitar area yang sakit, jika diperlukan Elicit from parents common actions used to sooth and calm their child Memperoleh informasi tentang tindakan-tindakan yang biasa dilakukan oleh orangtua untuk memujuk dan menenangkan anak mereka Hold infant or child firmly and snugly Menggendong bayi atau anak dengan kuat dan erat Encourage parents to touch newborn or ill child Anjurkan orangtua untuk menyentuh anaknya yang baru lahir atau anak yang sedang sakit Surround premature infant with blanket rolls (nesting) Tutupi bayi prematur dengan selimut Swaddle infant snugly an a blanket to keep arms and legs close the body Membedung bayi secara ketat dengan kain bedung untuk menjaga lengan dan kaki hingga seluruh tubuh tetap tertutup Place infant on mothers body immediately after birth Letakkan bayi di tubuh ibunya dengan segera setelah bayi lahir Encourage mother to hold, touch, and examine the infant while umbilical cord is being severed Anjurkan ibu menggendong, menyentuh, dan selalu memeriksa bayinya ketika tali pusat belum terputus Encourage parents to hold infant Anjurkan orangtua untuk menggendong bayinya Encourage parents to massage infant Anjurkan orangtua memberikan pijatan kepada bayinya Demonstrate quieting techniques for infants Mengajarkan teknik menenangkan bayi Provide appropriate pacifier for nonnutritional sucking in newborns Menyediakan dot agar tidak terjadi kekurangan nutrisi pada anak baru lahir Provide oral stimulation exercises before tube feedings in premature infants

Lakukan latihan stimulasi oral sebelum saluran makanan di pasang pada bayi prematur

Anda mungkin juga menyukai