Anda di halaman 1dari 12

1

Seorang laki-laki berusia 20 tahun datang ke poliklinik THT RS dengan keluhan pilek kental kehijauan sejak 3 hari lalu. Pilek kental disertai bersin-bersin dan demam. Dokter memberinya antibiotik, dekongestan dan antipiretik. 1. Apakah diagnosis yang tepat untuk kasus di atas? a. Rinitis akut stadium prodormal b. Rinitis akut stadium hiperemia c. Rinitis akut stadium infeksi sekunder d. Rinitis kronis e. Sinusitis

2.

Bagaimana cara penularan penyakit pada kasus di atas? a. Melalui udara saat bersin d. melalui kontak tangan b. Melalui minuman e. Melalui air ludah c. Melalui alat makan yang digunakan secara bersama-sama Dalam kaidah pengobatan rasional, apakah alasan yang paling tepat sehingga dokter memberikan antibiotik? a. Daya tahan tubuh pasien tidak kuat d. Penyakit sudah berat b. Sudah ada infeksi sekunder e. Penyakit ini disebabkan oleh rhinovirus c. Pasien sudah mengalami demam selama 3 hari

3.

Seorang perempuan berusia 30 tahun datang ke poli THT RS dengan keluhan pilek kental berbau sejak 3 bulan lalu. Riwayat sering pilek encer pada pagi hari dan saat terkena debu. Ia mengaku sering merasa nyeri pada daerah pangkal hidung, telinga sering terasa penuh, dan sering nyeri kepala. Pada pemeriksaan fisik didapatkan nyeri tekan pada palpasi daerah kantus medius, dan pada rinoskopi anterior tampak adanya sekret kental purulan dari meatus medius. 4. Dimanakah letak kelainan pada kasus di atas? a. Sinusitis frontalis d. Sinusitis ethmoidalis posterior b. Sinusitis maksilaris e. Sinusitis sfenoidalis c. Sinusitis ethmoidalis anterior 5. Apakah terapi yang tepat untuk kasus di atas? a. Pungsi dan irigasi sinus b. Tindakan pencucian Proetz c. Antrostomi d. Operasi Caldwell-Luc e. Operasi Killian

Seorang dokter yang sedang bertugas di poliklinik THT RS sedang melakukan pemeriksaan terhadap pasien yang mengeluh nyeri di daerah hidungnya dan terasa lendir mengalir di tenggorokan. Pada pemeriksaan orofaring tampak adanya lendir yang mengalir ke tenggorokan (post nasal drips). 6. Manakah pernyataan yang dapat menjelaskan kejadian pada kasus di atas? a. Post nasal drips dapat dihasilkan dari sinus maksilaris b. Post nasal drips dapat dihasilkan di nasofarings c. Post nasal drips dapat dihasilkan di orofarings d. Post nasal drips merupakan tanda pasti sinusitis e. Post nasal drips merupakan tanda adanya massa di kavum nasi 7. Apakah pemeriksaan sederhana yang dapat dilakukan untuk menunjang diagnosis pada kasus di atas? a. Endoskopi sinus d. Rinoskopi anterior b. CT scan sinus e. Rinoskopi posterior c. Transiluminasi Seorang anak berusia 6 tahun dibawa oleh neneknya ke praktek dokter karena sakit tenggorokan sejak 4 hari lalu. Anak juga mengalami demam sejak 4 hari lalu. Anak tersebut dirawat oleh neneknya sejak usia 2 tahun dan tidak diketahui riwayat imunisasinya. Pada pemeriksaan fisik anak terlihat gelisah, tampak sesak, dan tampak sakit. Suhu aksila terukur 38.60C, terdapat takipnea, dan suaranya serak. Pemeriksaan faring dan tonsil menunjukkan edema dengan membran keabuan menutupi tonsil, meluas sampai ke uvula dan palatum molle. Ditemukan pula pembesaran kelenjar getah bening leher. Pemeriksaan paru dalam batas normal. Pasien dirujuk ke RS dengan diagnosis difteri untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. 8. Bagaimanakah karakteristik bakteri pada kasus di atas pada pewarnaan Gram? a. Basil Gram positif berbentuk seperti drum stick d. Cocobasil Gram negatif b. Basil Gram negatif berbentuk seperti drum stick e. Basil Gram positif berspora c. Cocobasil Gram positif 9. Apakah faktor yang diperlukan untuk ekspresi toksin difteri? a. Konjugasi bakteri d. Mutasi gen b. Bakteriofage lisogenik e. Program rearrangement c. Transfer transposon

10. Seorang laki-laki berusia 27 tahun dirujuk ke unit gawat darurat RSUP NTB setelah tertusuk benda tajam di toraks anterior pada sisi medial papilla mammae sinistra. Pada saat tiba, di dapatkan

tekanan darah : 70/50 mmHg, frekuensi denyut nadi 120x/menit, frekuensi pernapasan 38x/menit, trakhea bergeser ke kanan, perkusi redup pada lapang paru kiri. Setelah dilakukan pemeriksaan lanjutan didapatkan diagnosis kerja hematotoraks dan segera dilakukan evakuasi dengan tube thoracostomy drainage dan didapatkan volume darah 1500 cc. Tidak tercapai kestabilan hemodinamik setelah dilakukan koreksi, dan tetap terdapat bleeding 200 cc/jam selama observasi 24 jam. Apa yang selanjutnya perlu dilakukan pada kasus ini? a. Insersi tube kedua d. Eksplorasi pembedahan b. Pemeriksaan darah tepi e. Insersi Heimlich valve c. X-ray toraks ulang 11. Seorang perempuan berusia 30 tahun dibawa ke unit gawat darurat RS dengan keluhan sesak napas sejak 1 hari lalu. Sebelumnya ia memiliki riwayat demam tinggi sejak 1 minggu yang lalu, disertai dengan nyeri kepala, nyeri otot, batuk dan pilek. Ia bekerja sebagai peternak unggas. Pada foto toraks tampak gambaran pneumonia. Dokter mencurigai pasien terjangkit Avian Influenza H5N1. Bagaimanakah cara penularan penyakit pada kasus ini? a. Penularan dapat terjadi jika seseorang makan makanan yang berasal dari unggas b. Penularan dapat terjadi melalui objek yang terpapar pada kotoran unggas sakit c. Penularan terjadi bila berkontak dengan tenaga kesehatan yang menangani kasus flu burung d. Penularan terjadi melalui droplet pasien terinfeksi Seorang anak berusia 1 tahun dibawa ibunya ke poliklinik anak karena batuk menggonggong yang terusmenerus. Keluhan sudah berlangsung 1 minggu dan tidak membaik dengan obat batuk sirup yang dibeli di apotek. Dua minggu sebelumnya, anaknya hanya batuk pilek biasa dan demam ringan. Namun seminggu terakhir, batuknya menjadi semakin hebat sehingga setiap batuk diakhiri dengan muntah. Pada pemeriksaan fisik pasien tampak tenang, tanda vital dalam batas normal, tampak perdarahan pada konjungtiva kiri dan kanan, tidak ditemukan ronkhi ataupun wheezing. 12. Apakah mikroorganisme penyebab yang mungkin pada kasus di atas? a. Bordetella pertussis d. Haemophyllus influenza b. Corynebacterium diphteriae e. Mycoplasma pneumoniae c. Legionella pneumophilla 13. Apakah spesimen yang paling tepat untuk menegakkan diagnosis pada kasus di atas? a. Sputum c. Darah b. Swab tenggorok d. BAL (Bronchoalveolar lavage)

Seorang laki-laki berusia 30 tahun datang ke poliklinik THT RS dengan keluhan hidung tersumbat terus menerus sejak 3 bulan yang lalu hanya pada sisi kiri saja. Pada pemeriksaan rinoskopi anterior ditemukan massa putih mengkilap, tunggal, tidak mudah berdarah dan bertangkai. Pada pemeriksaan radiologis ditemukan perselubungan pada sinus maksila kanan, sedangkan sinus yang lain dalam batas normal. 14. Apakah diagnosis yang tepat untuk kasus di atas? a. Kanker nasofarings d. Angiofibroma b. Septum deviasi e. Hemangioma c. Polip nasi 15. Apakah komplikasi yang dapat terjadi akibat kasus di atas? a. Metastasis ke paru d. b. Otitis media akut e. c. Perdarahan massif

Sadle nose Kehilangan fungsi olfaktorius

Seorang bayi laki-laki berusia 3 tahun dibawa oleh ibunya ke unit gawat darurat RS dengan keluhan sesak nafas dan panas tinggi sejak 1 hari yang lalu. Sebelumnya 3 hari yang lalu si bayi sudah menderita batuk pilek dan muntah yang disertai dengan pengeluaran dahak. Tidak ada riwayat tersedak. Dari pemeriksaan fisik didapatkan adanya pernafasan cuping hidung, retraksi subcostal dan ronki di basal paru. Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan lekosit 18.000 sel/mm3. Dari pemeriksaan foto toraks PA didapatkan konsolidasi pada paru kanan dan kiri. 16. Bagaimana patologi dari kelainan foto toraks pada kasus di atas? a. Serbukan sel PMN, fibrin, eritrosit, cairan edema dan kuman di alveoli b. Serbukan sel MN, fibrinogen, lekosit, cairan edema dan bakteri di alveoli c. Serbukan PMN, fibrinogen, lekosit, cairan edema dan kuman di alveoli d. Serbukan MN, fibrin, eritrosit, cairan edema dan bakteri di alveoli 17. Apakah kemungkinan diagnosis dari kasus di atas? a. Aspirasi pneumonia b. Pneumonia bakterial c. Pneumonia virus

d. Bronchopneumonia e. Bronchitis akut

18. Dimanakah tempat kelainan pada kasus di atas? a. Parenkim paru b. Bronchus utama c. Bronchiolus

d. Hilus paru e. Bronchus

19. Apakah komplikasi yang dapat terjadi pada kasus di atas? a. Empiema torasis, pleuritis, infark myocard b. Miokarditis, pleuritis, hydrotoraks c. Pneumotoraks, myocarditis, abses paru d. Empiema torasis, pneumotoraks, meningitis purulenta e. Hydrotoraks, pleuritis, myocarditis 20. Apakah kemungkinan etiologi tersering pada kasus diatas? a. Mycoplasma pneumonia d. Escherichia coli b. Clamydia pneumonia e. Haemofilus influenza c. Staphylococcus aureus Seorang laki-laki berusia 70 tahun datang ke unit gawat darurat RS dengan keluhan sesak nafas sejak 3 hari lalu. Ia mengeluh sesak nafas sehingga tidak dapat beraktivitas sama sekali, disertai batuk dan berdahak kehijauan di sertai demam timbul sejak 3 hari yang lalu. Selama ini setiap hari ia merasa sesak hanya pada saat beraktivitas berat. Riwayat merokok 3 pak sehari sejak 50 tahun lalu. 21. Apakah kemungkinan diagnosa penyakit di atas? a. Pneumonia d. Pneumotoraks b. PPOK eksaserbasi akut e. Aspergilosis c. Asma dalam serangan 22. Pengobatan yang diberikan pada penderita diatas adalah a. Antibiotika d. b. Pemasangan WSD e. c. Cortiko steroid

Pungsi cairan pleura Anti fungal

23. Apakah latihan yang anda anjurkan untuk mengurangi sesak pada kasus di atas? a. latihan batuk c. latihan penguatan b. breathing control d. glossopharingeal breathing 24. Bagaimanakah urutan terapi fisik yang tepat untuk kasus di atas? a. latihan batuk dilanjutkan drainase postural b. drainase postural + clapping diikuti latihan batuk c. latihan nafas diikuti latihan luas gerak sendi d. latihan luas gerak sendi dilanjutkan latihan daya tahan Seorang anak laki-laki berusia 2 bulan datang dengan keluhan sesak napas sejak 3 hari yang lalu. Keluhan lain didapatkan batuk, pilek, dan demam yang tidak terlalu tinggi. Saat dilakukan pemeriksaan didapatkan frekuensi napas 72 kali permenit, nadi 170 kali permenit isi cukup, suhu aksila 39,5C, retraksi subcostal, wheezing pada auskultasi, tanpa sianosis. Riwayat penyakit sebelumnya tidak pernah menderita sesak napas, tidak pernah opname, hanya pernah sakit batuk pilek terakhir sekitar 2 minggu yang lalu. 25. Apakah pengobatan suportif yang dapat diberikan pada kasus di atas? a. Cairan oral dan intravena, antipiretik, kortikosteroid b. Cairan oral dan intravena, antipiretik c. Cairan intravena, antipiretik, bronkodilator, kortikosteroid d. Antipiretik, kortikosteroid, antibiotik e. Cairan oral dan intravena, antibiotik, kortikosteroid, dan antipiretik 26. Apakah antibiotik pilihan pertama untuk kasus di atas? a. Kombinasi ampisilin dan d. kloramfenikol e. b. Kombinasi ampisilin dan cefotaksim c. Kombinasi ampisilin dan gentamisin

Kombinasi sefotaksim dan seftriakson Kombinasi ampisilin dan kotrimoksasol

Seorang anak berusia 1 tahun dibawa oleh orangtuanya ke poliklinik anak RS karena menderita demam naik turun sejak 3 bulan, serta sesak napas sejak 2 minggu yang lalu. Anaknya sudah berulang kali berobat ke Puskesmas dan menurut orangtuanya, keadaan anak tidak mengalami perbaikan yang berarti, badannya menjadi kurus, sehingga akhirnya memutuskan untuk berobat ke rumah sakit. Dari anamnesis didapatkan bahwa ayahnya dikatakan menderita TB dari hasil pemeriksaan dahak di Puskesmas, dan pengobatan TB sudah selesai 3 bulan yang lalu. Hasil tes tuberkulin indurasi 0 mm, dan hasil foto toraks dada didapatkan gambaran milier.

27. Apakah penatalaksanaan yang anda pilih untuk kasus di atas? a. Pemberian terapi TB dengan fase intensif selama 2 bulan, dan fase lanjutan selama 12 bulan b. Pemberian terapi TB dengan 3 macam obat pada fase intensif selama 2 bulan, dan 2 macam obat pada fase lanjutan selama 10 bulan c. Pemberian terapi TB selama 9 bulan dikombinasi dengan antibiotik spektrum luas d. Pemberian terapi TB dengan 4 macam obat pada fase intensif selama 2 bulan, dan 2 macam obat pada fase lanjutan selama 7 bulan e. Diberikan terapi TB fase intensif diperpanjang hingga 4 bulan 28. Apakah yang dimaksud dengan penelusuran secara sentrifugal pada penatalaksanaan TB pada anak secara komprehensif ? a. Jika ditemukan kasus dewasa menderita TB, maka harus ditelusuri kontaknya dengan anakanak di sekitarnya yang kemungkinan tertular TB b. Jika ditemukan kasus anak menderita TB, maka harus ditelusuri kontak anak-anak lain disekitarnya yang kontak dengan anak yang menderita TB tersebut c. Jika ditemukan kasus anak menderita TB, maka harus ditelusuri kontak sekitarnya dengan orang dewasa yang menderita TB d. Jika ditemukan kasus dewasa menderita TB, maka harus ditelusuri kontaknya dengan orang dewasa lainnya yang menularkan kuman TB tersebut e. Jika ditemukan orang dewasa yang menderita TB, maka harus ditelusuri kontaknya dengan anak-anak di sekitarnya yang kemungkinan sebagai sumber penularan TB pada orang dewasa tersebut 29. Apa sajakah bagian-bagian dari kompleks primer? a. Fokus Simon, limfangitis, dan limfadenitis hilus b. Fokus primer, limfangitis, dan limfadenitis regional c. Fokus primer, limfangitis, dan limfadenitis kolli d. Fokus Ghon, limfangitis, dan limfadenitis regional e. Fokus Simon, limfangitis, dan limfadenitis aksila 30. Apakah obat anti tuberkulosis yang mempunyai potensi sterilisasi paling besar ? a. INH d. Etambutol b. Pirazinamid e. Streptomisin c. Rifampisin 31. Seorang perempuan berusia 18 tahun, datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri menelan. Pada anamnesa ditemukan riwayat radang tenggorokan berulang. Pada pemeriksaan didapatkan tonsil T2T2, hiperemis, fibrosis dan terdapat detritus. Tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 80x/menit, frekuensi pernapasan 20x/menit. Apakah antimikroba yang paling tepat untuk kasus di atas? a. Amoksisilin 250 mg tiap 8 jam c. Ampisilin 250 mg tiap 12 jam b. Amoksisilin-klavulanat 500 mg tiap 8 d. Eritromisin 500 mg tiap 24 jam jam e. Azitromisin 500 mg tiap 8 jam 32. Seorang laki-laki berusia 40 tahun datang ke poliklinik umum dengan keluhan demam sejak 3 hari yang lalu, nyeri saat membuka mulut, nyeri tenggorokan, terutama sebelah kiri serta sakit saat menelan. Pada pemeriksaan faring didapatkan tonsila palatina kiri membesar T3, hiperemis, uvula tampak tampak terdorong ke kanan. Apakah diagnosis yang tepat? a. Faringitis kronis d. Tumor nasofaring b. Abses peritonsiler e. Sinusitis c. Tonsilitis kronis 33. Seorang anak berusia 3 tahun di bawa ibunya ke praktek dokter dengan keluhan batuk disertai pilek dengan sekret yang encer dan bersin-bersin sejak 1 minggu yang lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan suhu afebris, mukosa nasal tampak sembab, tidak ada pembesaran tonsil, faring tidak tampak hiperemis, jantung dan paru dalam batas normal. Dokter mengatakan anak ini menderita common cold dan diberi obat simptomatik. Apakah agen infeksi yang paling sering menyebabkan penyakit pada kasus ini? a. Rhinovirus d. Rotavirus b. Influenza virus e. Coronavirus c. Respiratory Syncitial Virus Seorang perempuan berusia 23 tahun datang ke poliklinik THT RS dengan keluhan hidung tersumbat. Keluhan dirasakan sejak 2 minggu yang lalu dan dirasakan terutama pada pagi hari. Hidung tersumbat muncul secara bergantian antara hidung sebelah kiri dan kanan. Kadang-kadang keluar ingus kental dalam jumlah banyak. Saat ini pasien sedang hamil 3 bulan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 110/70 mmHg, frekuensi pernafasan 16 x/mnt, suhu 370 C, nadi 68x/mnt. Pada pemeriksaan rhinoskopi anterior didapatkan konka nasalis edema, mukosa berwarna merah tua, permukaan mukosa berbenjol-benjol.

34. Apakah diagnosa pasien pada kasus diatas? a. Rhinitis simpleks b. Rhinitis alergi c. Rhinitis Sika

d. e.

Rhinitis vasomotor Rhinitis medikamentosa

35. Apakah faktor resiko pada pasien sehingga terjadi kelainan diatas? a. Kelelahan d. Usia dewasa muda b. Kehamilan e. Jenis kelamin perempuan c. Kekurangan nutrisi 36. Seorang laki-laki berusia 60 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan hidung buntu, beringus encer dan banyak, hidung gatal dan bersin-bersin. Tidak ada keluhan demam. Keluhan ini sering hilang timbul, terutama pagi hari. Hasil pemeriksaan fisik, TD 150/100 mmHg, pernapasan 20 x/menit, suhu afebris. Riwayat penyakit, pasien ini menderita BPH. Apakah sediaan obat yang bertujuan mengurangi keluhan hidung buntu yang dikontraindikasikan pada pasien ini? a. Prednison d. Pseudoefedrin b. Loratadin e. CTM c. Cromolyn Sodium 37. Seorang laki-laki berusia 15 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan hidung buntu kumatkumatan. Ia mengaku sering beringus encer dan banyak, disertai hidung gatal dan bersin-bersin. Tidak ada keluhan demam. Keluhan ini sering hilang timbul, terutama pagi hari. Bagaimana mekanisme obat yang bertujuan menghilangkan keluhan hidung secara cepat? a. Penghambat fosfolipase d. Penyakat reseptor 1 b. Penyakat reseptor H1 e. Penghambat reseptor kolinergik c. Penyakat enzim LOX Seorang laki-laki berusia 15 tahun datang ke poliklinik THT RS dengan keluhan nyeri pada hidung sebelah kiri, nyeri timbul bersamaan dengan timbulnya benjolan seperti jerawat pada lubang hidung sebelah kiri. Dari anamnesis diketahui sebelum timbulnya jerawat pasien sering mengorek-ngorek hidungnya. Pada pemeriksaan fisik didapatkan terdapat furunkel pada vestibulum nasi sinistra, dan vestibulum tampak hiperemi. 38. Apakah diagnosa pasien pada kasus diatas? a. Selulitis d. Carbunkel b. Furunkulosis e. Eritema nodusum c. Vestibulitis 39. Apakah komplikasi yang mungkin timbul pada pasien akibat kelainan diatas? a. Tromboflebitis sinus cavernosus d. Rhinitis kronis b. Sinusitis maxilaris e. Coryza c. Otitis media akut Seorang laki-laki berusia 20 tahun datang ke poliklinik THT RS dengan keluhan pilek kental kehijauan sejak 3 hari lalu. Pilek kental disertai bersin-bersin dan demam. Ia juga mengeluh nyeri pada daerah dahi sejak 2 hari lalu. 40. Manakah pernyataan yang benar untuk kasus ini? a. Terjadi penyebaran infeksi ke dalam sinus maksila b. Terjadi penyebaran infeksi ke dalam etmoidalis c. Terjadi penyebaran infeksi ke dalam sinus spenoidalis d. Terjadi penyebaran infeksi ke dalam sinus frontalis e. Terjadi penyebaran infeksi ke dalam sinus etmoidalis dan spenoidalis 41. Apakah pengobatan yang tepat pada pada kasus ini? a. Antibiotik lini ke 1 selama 10-14 hari b. Antibiotik lini ke 2 selama 10-14 hari c. Antibiotik lini ke 1 selama 5-8 hari

d. e.

Langsung dilakukan operasi bedah sinus Cukup diberikan obat simptomatis

42. Seorang anak berusia 5 tahun dibawa ibunya ke unit gawat darurat RS dengan keluhan sesak nafas sejak 1 hari yang lalu. Keluhan tersebut disertai dengan batuk. Pemeriksaan fisik didapatkan pengembangan dada asimetris, sela iga kiri menyempit, fremitus vokal asimetris dan suara napas sebelah kiri menurun. Foto toraks menunjukkan adanya kolaps/atelektasis segmen paru lobus superior kiri. Apakah terapi fisik yang diberikan pada kasus di atas? a. Clapping/tapping dan latihan batuk b. Diafragma breathing c. Latihan penguatan otot-otot pernafasan d. Latihan luas gerak sendi, terutama gelang bahu

43. Seorang perempuan berusia 18 tahun datang ke poli THT RS dengan keluhan pilek kental berbau sejak 2 bulan lalu. Ingus kental juga sering mengalir ke belakang dan tertelan. Ia juga mengaku sering tersa nyei di bawah mata, telinga sering terasa penuh, dan sering nyeri kepala terutama pada pagi hari. Pada pemeriksaan rinoskopi anterior tampak sekret kental purulen dari meatus medius. Apakah diagnosis dari kasus di atas? a. Sinusitis maksilaris akut d. Sinusitis sfenoidalis sub akut b. Sinusitis maksilaris sub akut e. Sinusitis sfenoidalis kronis c. Sinusitis maksilaris kronis Seorang anak laki-laki berusia 5 tahun dibawa ibunya ke poliklinik anak RS dengan keluhan sang ibu takut anaknya tertular tuberkulosis, karena terdapat riwayat kontak dengan orang dewasa yang menderita tuberkulosis paru. Anak tersebut tidak menunjukkan gejala klinis tuberkulosis dan pemeriksaan penunjang tidak sugestif ke arah TB. Hasil uji tuberkulin negatif. 44. Apakah klasifikasi tuberkulosis pada kasus di atas? a. TB kelas 0 d. TB kelas III b. TB kelas I e. TB kelas IV c. TB kelas II 45. Apakah penatalaksaan yang tepat untuk kasus di atas? a. Profilaksis TB primer b. Profilaksis TB sekunder c. Terapi TB

d. Tidak diberikan profilaksis maupun terapi TB e. Diberikan profilaksis dan terapi TB secara bersama-sama 46. Apakah efek dari aktivitas sterilisasi oleh obat anti tuberkulosis? a. Membunuh kuman populasi A d. Membunuh kuman populasi D b. Membunuh kuman populasi B e. Membunuh kuman populasi A, B, C c. Membunuh kuman populasi C Seorang perempuan berusia 40 tahun datang ke poliklinik paru RS dengan keluhan nyeri dada sejak 2 hari yang lalu. Nyeri dikeluhkan bertambah saat menarik napas. Pasien batuk-batuk sejak sebulan terakhir, kadang ia melihat bercak darah pada dahaknya. Tujuh tahun yang lalu pasien pernah dikatakan menderita flek paru dan menjalani pengobatan selama 6 bulan. Pasien telah menuntaskan pengobatannya dan dinyatakan sembuh. pada pemeriksaan selanjutnya. Dokter menduga perempuan itu menderita efusi pleura, dan kemudian dilakukan pungsi pleura diagnostik. 47. Apakah kemungkinan hasil yang didapatkan pada pemeriksaan tersebut? a. pH > 7.31 c. glukosa < plasma darah b. protein < 3 gr% d. Tes rivalta (-) 48. Apa sajakah persiapan yang perlu diperhatikan sebelum dilakukan pemeriksaan pungsi pleura? a. Pasien harus puasa 6-8 jam sebelum pengambilan sampel b. Serum tidak boleh hemolisis c. Cairan pleura disentrifus sebelum dianalisa d. Pemeriksaan dilakukan 1 jam setelah pengambilan sampel 49. Seorang laki-laki berusia 56 tahun datang ke poliklinik paru RS dengan keluhan batuk produktif 1 bulan ini. Pasien menyatakan tidak pernah sakit serupa sebelumnya, dan keluarga tidak ada yang memiliki keluhan serupa. Pada pemeriksaan fisik didapatkan suhu 40C dan adanya wheezing lemah pada kedua paru. Dokter kemudian da[at menyingkirkan etiologi jantung dan refluks asam lambung. Apakah diagnosa yang paling mungkin untuk kasus ini? a. Bronkitis akut d. Emfisema b. Bronkiektasis e. PPOK eksaserbasi c. Fibrosis pulmo Seorang laki-laki berusia 16 tahun datang ke poliklinik THT RS dengan keluhan bengkak pada hidung sejak 2 hari yang lalu. Bengkak muncul secara tiba-tiba dan disertai rasa nyeri yang hebat. Tidak didapatkan riwayat trauma. Pada pemeriksaan fisik didapatkan Tekanan darah : 100/70 mmHg, suhu 380 C, frekuensi pernafasan 16 kali/menit, frekuensi denyut nadi 84 kali/menit, puncak hidung tampak hiperemi, pada palpasi teraba hangat, tepi tidak meninggi dan nyeri tekan. 50. Apakah diagnosa kelainan diatas? a. Selulitis d. Carbunkel b. Vestibulitis e. Eritema nodusum c. Furunkulosis 51. Apakah mikroorgaanisme yang menjadi penyebab tersering kelainan diatas? a. Streptococcus d. Pseudomonas b. Mycrosporum e. E. Coli c. Klebsiela

52. Seorang perempuan berusia 22 tahun datang ke poliklinik THT dengan keluhan sakit tenggorokan disertai demam, lemas dan tidak nafsu makan. Pada pemeriksaan ditemukan suhu 38 C, pembesaran kelenjar getah bening leher bilateral, tidak ada lesi putih pada faring ataupun tonsil. Kultur swab tenggorok menunjukkan koloni alfa hemolitik pada agar darah yang resisten terhadap optochin. Manakah organisme penyebab yang paling mungkin? a. Streptococcus pneumoniae d. Streptococcus grup viridans b. Streptococcu agalactiae e. Streptococcus bovis c. Streptococcus pyogenes 53. Seorang anak berusia 5 tahun dibawa ibunya ke puskesmas dengan keluhan demam sejak 3 hari lalu. Ia mengalami demam ringan, disertai sakit tenggorokan, mata merah dan gatal. Teman-teman sekolah pasien banyak yang mengalami gejala serupa. Pada pemeriksaan ditemukan tanda faringitis dan konjungtivitis bilateral. Apakah agen penyebab yang paling mungkin pada kasus ini? a. Adenovirus d. Influenza virus b. Coronavirus e. Coxsackie virus c. Rhinovirus 54. Seorang perempuan berusia 30 tahun datang ke poliklinik paru RS dengan keluhan batuk yang disertai dahak sejak 3 minggu yang lalu. Keluhan disertai dengan deman subfebris, berkeringat saat malam dan nyeri dada. Pasien telah mengkonsumsi antibiotic namun tidak menunjukkan perbaikan pada keluhannya. Tidak ada riwayat pengobatan OAT sebelumnya. Hasil pemeriksaam sputum SPS BTA(+), pada pemeriksaan radiologi tidak ditemukan kelainan. Apakah terapiyang tepat untuk pasien diatas? a. 2 HRZE /4 H3R3 d. 2 HRZES /6HE daily b. 2 HRZES/5HRE e. 1 HRZE?4HR c. 1 HRZE/5HRE 55. Seorang perempuan berusia 24 tahun datang ke poliklinik paru RS dengan pendengaran berkurang. Ia sedang menjalani pengobatan OAT sejak 3 minggu lalu. Ia juga mengeluhkan perubahan pada keringat, air mata dan air kencing yang menjadi berwarna merah. Apakah OAT yang mengakibatkan efek samping seperti kasus di atas? a. Streptomisin, Isonoazid d. Etambutol, Streptpmisin b. Rifamfisin, Streptomisin e. Pirazinamid, Rifamfisin c. Isonoazid, Pirazinamid 56. Setelah mendapat pengobatan OAT selama 2 bulan, seorang pasien menghentikan pengobatannya karena kemauannya sendiri tanpa konsultasi dengan dokter. Lima bulan kemudian pasien datang dengan keluhan batuk berdahak dan disertai penurunan berat badan dan nyeri pada dada. Pada pemeriksaan sputum SPS BTA (+), pada pemeriksaan radiologi di dapatkan lesi pada paru kanan bagian atas. Apakah terapi OAT (initial phase) untuk pasien diatas? a. 2 HRZE/1H3R3 d. 2HRZES/1HRZE b. 2 HRZ e. 2HRZE c. 2 HRZES/1HRE 57. Apakah obat anti tuberkulosis yang mempunyai potensi yang paling besar untuk tujuan ini? a. INH d. Etambutol b. Pirazinamid e. Streptomisin c. Fluoroquinolon 58. Seorang anak laki laki berusia 6 tahun dibawa ibunya periksa ke praktek dokter umum dengan keluhan hidung tersumbat sejak 1 bulan lalu. Sang ibu mengatakan anak sering mendengkur saat tidur, dan sehari-hari sering tampak bernapas melalui mulut. Anak juga sering mengeluhkan terlinga terasa penuh dan nyeri. Tidak ada riwayat radang tenggorokan sebelumnya. Pada pemeriksaan fisik didapatkan berat badan anak 25 kg, suhu tubuh 37,1C, pemeriksaan fisik lain dalam batas normal. Apakah diagnosis paling benar untuk pasien diatas ? a. Hipertropi tonsil d. Tonsilitis b. Hipertropi adenoid e. Corpus alienum di hidung c. Hipertropi concha unilateral Seorang anak laki-laki berusia 6 tahun dibawa bapaknya ke praktek dokter dengan keluhan demam sejak 1 minggu. Keluhan ini disertai tenggorokan gatal dan susah menelan, tidak ada keluhan batuk dan pilek. Pada pemeriksaan fisik didapatkan faring hiperemis dengan gambaran petechie pada palatum molle, tonsil terdapat eksudat, didapatkan pembesaran limfonodi cervical. Pemeriksaan jumlah lekosit didapatkan 12.300/ul. 59. Apakah organisme yang paling mungkin menyebabkan kelainan tersebut? a. Mycoplasma pneumoniae d. Virus human influenzae b. Staphylococcus aureus e. Coronavirus c. Streptococcus pyogenes

60. Apakah usul pemeriksaan penunjang yang paling tepat untuk menegakkan diagnosa kasus diatas? a. Tes mantoux d. Kultur kuman dari swab tenggorok b. Foto rontgen kepala e. Tes serologi untuk virus influenza c. Biopsi limfonodi cervical Seorang laki-laki berusia 68 tahun dibawa ke unit gawat darurat RS karena mendadak sesak napas teramat berat. Setelah melakukan pemeriksaan, dokter mengeliminasi kecurigaan jantung sebagai penyebabnya. Diketahui ia merupakan penderita bronkitis kronis yang telah berulang kali masuk ke RS karena eksaserbasi akut penyakitnya. Pemeriksaan laboratorium darah rutin menyatakan adanya infeksi. Dokter kemudian memberikan terapi Levofloksasin. 61. Manakah etiologi tersering dari kasus ini? a. Klebsiela d. Mycobakterium b. Stafilokokus a. Bakteri anaerob c. Streptokokus 62. Apakah golongan antibiotik yang diberikan pada kasus di atas? a. Kuinolon d. Sefalosporin generasi 2 b. Makrolid e. Sefalosporin generasi 3 c. Sulfametoksazol Seorang bayi berusia 5 bulan dibawa ke poliklinik anak RS oleh orangtuanya dengan keluhan sesak napas sejak 1 hari lalu. Anak juga menderita batuk sejak 5 hari yang lalu dan nafsu minum ASInya berkurang. Pada pemeriksaan fisik ditemukan takipneu, retraksi dada dan wheezing. 63. Manakah etiologi utama penyakit pasien tersebut? a. Fungal d. Bakteri gram negatif b. Virus e. Idiopatik c. Bakteri gram positif 64. Kelompok usia manakah yang tersering menderita penyakit tersebut? a. 2-6 hari d. 2-6 tahun b. 2-6 minggu e. Usia bukanlah sebuah prediktor c. 2-6 bulan Seorang perempuan berusia 18 tahun dibawa ke unit gawat darurat RS dalam keadaan tidak sadarkan diri. Ia merupakan korban kecelakaan lalu lintas yang berlangsung 1 jam yang lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 90/70mmHg, frekuensi pernapasan 32x/menit, frekuensi denyut nadi 120x/menit, akral dingin, tidak terdapat peningkatan JVP, tampak terdapat jejas pada dinding dada kiri, gerakan nafas dada kiri tertinggal, sela iga kiri melebar, deviasi trakhea ke kanan, ictus cordis teraba pada linea parasternal kiri ICS 5, perkusi lapang paru kiri redup hingga ICS 3, dan suara napas lapang paru kiri menghilang. 65. Apakah diagnosis yang paling tepat untuk kasus di atas? a. Flail chest d. Pneumotoraks terbuka b. Tamponade pericardium e. Massive hematotoraks c. Tension pneumotoraks 66. Apakah tindakan awal yang anda pilih untuk kasus di atas? a. Pungsi perikard d. Pungsi pneumotoraks pada ICS II b. Torakotomi eksploratif e. Aspirasi hematotoraks c. Water seal drainage 67. Apakah terapi definitif yang anda pilih untuk kasus di atas? a. Fisioterapi d. Pungsi perikard b. Aspirasi e. Pleurodesis c. Water seal drainage 68. Seorang laki-laki berusia 64 tahun datang ke poliklinik paru dengan keluhan sesak sejak 2 hari lalu. Ia pernah didiagnosis menderita bronkitis kronis dan dalam setahun ini telah mengalami eksaserbasi akut sebanyak 6 kali yang mengharuskannya untuk rawat inap. Bronkospasme yang mendadak diketahui menjadi penyebab utama kondisi tersebut. Apakah yang menjadi dasar patofisiologi dari keadaan di atas? a. Hipertropia bronkus d. Meningkatnya aktifitas simpatis b. Hiperplasia bronkus e. Menurunnya tonus bronkus c. Meningkatnya aktifitas parasimpatis Seorang bayi berumur 4 bulan dibawa oleh ibunya ke poli anak dengan keluhan sesak nafas, disertai batuk berdahak sejak 3 hari yang lalu, sebelumnya pasien tidak pernah mengalami sakit seperti ini. Dari pemeriksaan fisik didapatkan temperatur axilla 37,9oC, frekuensi denyut nadi 130x/menit, frekuensi pernapasan 60 x/menit, pernafasan cuping hidung +, retraksi supra sternal +, wheezing +/+.

69. Apakah kemungkinan diagnosis dari skenario diatas? a. Asma bronkiale b. Bronkopneumonia c. Bronkitis kronis 70. Apakah terapi yang tepat pada skenario diatas? a. Epinefrin racemix b. Halothan inhalasi c. Antibiotika spektrum luas

d. Pneumonia e. Bronkiolitis akut

d. Pengobatan simptomatik e. Kortikosteroid

71. Seorang laki-laki berusia 45 tahun didiagnosa menderita asma bronkhial. Keluhannya kambuh jika dia banyak melakukan aktifitas fisik. Oleh dokter yang merawatnya, pasien ini diberikan obat montelukas. Bagaimanakah mekanisme kerja dari obat yang diberikan pada kasus ini? a. Menyakat reseptor leukotrine d. Menghambat degranulasi sel mast b. Menghambat enzim LOX e. Menghambat enzim fosfodiesterase c. Menghambat fosfolipase 72. Seorang perempuan berusia 25 tahun datang ke poliklinik paru RS untuk mengontrol penyakit asma bronkial yang diidapnya. Dua minggu yang lalu dia dirawat di rumah sakit karena kumat sesak. Saat ini obatnya habis dan ia khawatir dengan kondisi cuaca seperti saat ini biasanya asmanya sering kambuh. Dari pemeriksaan fisik diperoleh hasil tekanan darah 120/80 mmHg, frekuensi denyut nadi 88x/menit, frekuensi pernapasan 20 x/menit, wheezing (-). Dokter kemudian memberikan obat yang bertujuan mencegah kekambuhan dengan mencegah terjadinya pelepasan mediator inflamasi. Manakah obat yang sesuai dengan tujuan tersebut? a. Glucocorticosteroids d. Cromones b. 2-agonists e. Ipratropium c. Theophylline Seorang laki-laki berusia 28 tahun datang ke poliklinik klinik paru RS dengan keluhan batuk berdahak sejak 1 bulan yang lalu. Batuk berdahak terkadang disertai darah. Ia memiliki riwayat pneumonia berulang dan batuk produktif dengan sputum berbau busuk. Ia tidak pernah merokok dalam hidupnya. Hasil pemeriksaan fisik tidak didapatkan lesi regio oral, jantung kesan normal, terdapat ronkhi basah inspiratorik pada basal paru posterior, jari tabuh, serta tidak ada pembesaran hepar dan nodus limfatik. 73. Apakah diagnosa paling mungkin untuk pasien di atas? a. Bronkitis akut d. Tuberkulosis paru b. Bronkitis kronis e. Neoplasma c. Bronkiektasis 74. Apakah pemeriksaan penunjang yang paling tepat untuk diusulkan guna penegakan diagnosa kasus di atas? a. CT-scan toraks d. Lavase bronkoalveolar b. Bronkoskopi e. Spirometri c. Bronkografi 75. Apakah etiologi terpenting untuk penyakit pasien tersebut? a. Adenovirus d. Aspergilus b. Retrovirus e. Respiratory Syncitial virus c. Flavivirus Seorang laki-laki berusia 70 tahun datang ke unit gawat darurat RS dengan keluhan sesak napas. Sesak napas sudah dirasakan selama 4 tahun, namun 3 hari terakhir ini sesak napas bertambah hebat disertai panas badan dan batuk berdahak dalam jumlah banyak disertai warna kehijauan. Riwayat merokok sejak 40 tahun lalu. Setahun yang lalu ia pernah dirawat inap dengan keluhan yang sama dan didiagnosis menderita PPOK. 76. Apakah Kelainan dasar penyakit penderita pada kasus di atas? a. Restriksi d. Kombinasi restriksi dan obstruksi, b. Obstruksi dominan obstruksi c. Kombinasi restriksi dan obstruksi, dominan restriksi 77. Apakah proses yang mendasari sesak napas pada kasus di atas? a. Air trapping c. Alveoli terisi cairan b. Penebalan membrane alveolar d. Gangguan perfusi 78. Apakah proses yang mendasari terbentuknya kelainan pada kasus di atas? a. Bahan inhalan beracun menimbulkan reaksi inflamasi dan menimbulkan terjadinya kerusakan alveoli bersifat sementara. b. Bahan alergen memicu reaksi inflamasi dan menimbulkan perubahan sifat dari saluran napas kecil menjadi sangat sensitif yang bersifat sementara. c. Bahan inhalan beracun menimbulkan reaksi inflamasi dan menimbulkan terjadinya kerusakan alveoli bersifat permanen

10

d.

Bahan alergen memicu reaksi inflamasi dan menimbulkan terjadinya kerusakan alveoli bersifat permanen

79. Apakah sel dan mediator yang berperan dalam pembentukan kelainan pada kasus di atas? a. Eosinophyil dan CD4 c. Neutrophyl dan IL 8 b. Macrophag dan (alfa) 1 Anti tripsin. d. LTD4 dan IL4 80. Seorang perempuan berusia 35 tahun datang ke unit gawat darurat RS dengan keluhan sesak sejak 5 hari yang lalu. Sesak timbul setiap hari, menggangu aktifitas dan tidur. Sesak bertambah berat pada malam hari. Pasien menggunakan obat bronkodilator untuk dapat beraktivitas. Apakah kemungkinan diagnosis kasus diatas? a. Asma intermiten d. Asma persisten berat b. Asma persisten sedang e. Asma tidak terkontrol c. Asma persisten ringan Seorang anak perempuan berusia 3 tahun dibawa ke unit gawat darurat RS dengan keluhan sesak napas. Dari pemeriksaan didapatkan anak tampak rewel, terkadang berteriak minta minum dan memanggil ibunya, dalam keadaan berbaring, berat badan 15 kg, frekuensi napas 48 kali permenit, nadi 118 kali permenit isi cukup, suhu aksila 37,5C, retraksi subcostal, rhonki kasar dan wheezing pada auskultasi, tapi tidak didapatkan sianosis. Sesak napas ini yang kelima kali dialami, tidak pernah masuk rumah sakit, terakhir dialami 2 bulan yang lalu, biasanya berobat ke dokter umum dan membaik setelah diberikan nebulisasi. Setelah dilakukan nebulisasi dengan 2 agonis sebanyak 2 kali tampak respon minimal. 81. Apakah diagnosis yang mungkin untuk kasus di atas? a. Bronkiolitis b. Asma episodik jarang serangan ringan c. Asma episodik jarang serangan sedang d. Asma episodik sering serangan sedang e. Asma episodik sering serangan berat 82. Apakah penatalaksanaan yang dapat diberikan pada kasus di atas? a. Nebulisasi dengan 2 agonis 1 kali lagi, jika didapatkan respon, penderita dipulangkan dengan obat oral 2 agonis dan steroid b. Pemberian oksigen, pemasangan iv line, nebulisasi 2 agonis, obat steroid injeksi, drip aminofilin c. Pemberian oksigen, pemasangan iv line, nebulisasi 2 agonis, obat steroid oral atau injeksi d. Nebulisasi 2 agonis diulang 2 kali jika berespon maka penderita dipulangkan dengan obat oral kombinasi 2 agonis, aminofilin, steroid e. Pemberian oksigen, pemasangan iv line, drip aminofilin dan obat steroid injeksi, kemudian jika berespon baru diberikan nebulisasi 2 agonis 83. Kapan obat pengendali asma diberikan berdasarkan Pedoman Nasional Asma Anak? a. Asma episodik jarang serangan sedang b. Asma intermitten serangan sedang c. Asma intermitten d. Asma episodik jarang serangan berat e. Asma episodik sering tanpa serangan 84. Apakah komponen yang paling penting pada uji fungsi paru pada pasien asma anak dengan spirometri? a. FVC (Forced Vital Capacity) b. FEV1 (Forced Expiratory Volume in 1 second) c. PEFR (Peak Expiratory Flow Rate) d. Uji reversibilitas e. FEV1 dan uji reversibilitas 85. Obat pengendali yang dianjurkan pada penderita asma anak adalah: a. Disodium kromoglikat d. Setirizin b. Kortikosteroid inhalasi e. Agonis -2 c. Kortikosteroid oral 86. Seorang laki-laki berusia 70 tahun datang ke unit gawat darurat RS dengan keluhan sesak nafas sejak 2 jam yang lalu. Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik, dokter mendiagnosis dengan atelektasis pada pulmo dekstra oleh karena benda asing. Pasien kemudian diberikan manajemen sesuai guideline yang berlaku. Apakah alasan utama mengapa penyakit tersebut terjadi pada bagian kanan? a. Berkaitan dengan etiologi bakteri yang lebih banyak di pulmo dekstra b. Berkaitan dengan lebih banyaknya alveoli pada pulmo dekstra c. Berkaitan dengan anatomi dari bronkus pulmo dekstra d. Berkaitan dengan lebih luasnya jaringan parenkimal pulmo dekstra e. Berkaitan dengan jenis kelamin pasien

11

87. Seorang laki-laki berusia 70 tahun dirawat inap di RS dengan diabetes mellitus sejak 3 minggu yang lalu dan mendapatkan terapi insulin parenteral. Pasien selama ini selalu berbaring di tempat tidur dan saat ini mengeluhkan sesak napas. Pada pemeriksaan fisik didapatkan dada kiri lebih mengembang dibandingkan dada kanan. Pemeriksaan foto toraks kemudian dilakukan dan didapatkan hasil kolaps parsial paru kanan. Apakah faktor risiko dari penyakit penyerta pada pasien tersebut? a. Usia dan insulin parenteral c. Diabetes dan tirah baring lama b. Insulin parenteral dan tirah baring d. Diabetes dan insulin parenteral lama e. Usia dan tirah baring lama Seorang laki-laki berusia 66 tahun datang ke poliklinik paru RS dengan keluhan sesak napas sejak 3 hari lalu. Ia memiliki riwayat sesak nafas progresif dan pernah didiagnosis PPOK. Pada pemeriksaan fisik didapatkan sela iga melebar bilateral, batas paru-hepar terletak pada ICS 9, perkusi hipersonor pada kedua lapang paru, serta wheezing ekspiratorik bilateral. Dokter memberikan terapi inhalasi untuk mengurangi keluhan. 88. Apakah terapi yang dimaksud? a. Kortikosteroid d. Beta-2 antagonis kerja cepat b. Glukokortikoid e. Antibiotik spektrum luas c. Bronkodilator antimuskarinik 89. Apakah manajemen tambahan yang diindikasikan untuk kasus di atas? a. Vaksin meningokokus d. Vaksin pneumokokal b. Vaksin influenza tahunan e. Oksigenasi ekstra c. Penurunan berat badan jika obesitas 90. Seorang perempuan berusia 52 tahun, dibawa ke unit gawat darurat RS dengan sesak napas sejak 1 minggu yang lalu. Ia juga mengeluhkan batuk berdahak purulen, nyeri pada dada kanan dan demam. Riwayat pecandu alkohol. Pada pemeriksaan fisik didapatkan suhu 38.8 C, frekuensi pernapasan 32 x/menit, tekanan darah 120/80 mmHg, hygiene oral buruk, gigi banyak berlubang, nafas berbau tak sedap. Pada perkusi paru ditemukan pekak pada paru kanan bawah dan fremitus vokal asimetris. Foto toraks menunjukkan opasitas pada bagian atas lobus bawah paru kanan, dengan batas cairanudara (air-fluid level). Pada parenkim paru kanan juga tampak konsolidasi. Apakah organisme yang paling mungkin menyebabkan penyakit pada kasus di atas? a. Virus influenza d. Candida glabrata b. Mycobacterium tuberculosis e. Streptococcus pneumoniae c. Peptostreptococccus 91. Seorang laki-laki berusia 70 tahun datang ke unit gawat darurat RS dengan keluhan sesak napas sejak 5 hari yang lalu. Ia juga mengeluhkan demam dan batuk berdahak warna kehijauan. Dokter menduga pasien mengalami pneumonia dan hasil foto thoraks mengkonfirmasi dugaan dokter tersebut. Pemeriksaan Gram pada sputum menunjukkan basil pendek gram negatif, tidak ada pertumbuhan pada agar darah, tetapi bakteri tumbuh pada agar coklat yang disuplementasi dengan NAD dan heme. Apakah bakteri yang paling mungkin pada kasus ini? a. Chlamidya pneumonia c. Mycoplasma pneumoniae b. Legionella pneumophilla d. Hemophyllus influenza Seorang laki-laki berusia 26 tahun datang dibawa ke unit gawat darurat RS dengan keluhan sesak napas. Ia merupakan korban tabrak lari yang terjadi 15 menit yang lalu. Pada pemeriksaan fisik di dapatkan tekanan darah 90/palpasi, frekuensi denyut nadi 120x/menit, frekuensi pernapasan 36x/menit, tampak terdapat jejas pada dinding dada kiri, gerakan nafas dada kiri tertinggal, sela iga kiri melebar, deviasi trakhea ke kanan, ictus cordis teraba pada linea parasternal kiri ICS 5, perkusi hipersonor pada lapang paru kiri, dan suara napas lapang paru kiri menghilang. 92. Apakah diagnosis yang mungkin untuk kasus di atas? a. Flail chest d. Pneumotoraks terbuka b. Tamponade pericardium e. Massive hematotoraks c. Tension pneumotoraks 93. Apakah kelainan lain yang mungkin ditemukan pada pemeriksaan fisik kasus di atas? a. Respirasi paradoksal d. Tekanan vena jugularis menurun b. Emfisema subkutis e. Suara jantung terdengar menjauh c. Konjungtiva anemis 94. Apakah jenis syok yang mungkin terjadi pada kasus di atas? a. Syok septik d. Syok hipovolemik b. Syok kardiogenik e. Syok neurogenik c. Syok obstruktif 95. Apakah tindakan yang harus dilakukan terhadap penderita di atas? a. Pengeluaran cairan pleura. c. Tindakan kontra ventil b. Pemasangan WSD dengan 3 botol d. Pemberian oksigen

12

96. Seorang laki-laki berusia 65 tahun datang ke unit gawat darurat RS dengan keluhan sesak nafas disertai batuk berdahak dan demam sejak 2 hari yang lalu. Sebelumnya ada riwayat sering tersedak makanan karena gangguan menelan dan hemiparesis paska stroke 2 tahun yang lalu. Dari pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 160/90 mmHg, frekuensi nadi 112 x/menit, frekuensi pernafasan 40 x/menit, temperatur axila 39oC, tampak sianosis, ronki basah di kedua lapang paru. Apakah kemungkinan diagnosis dari kasus ini? a. Bronchitis akut d. Bronchiektasis b. Pneumonia aspirasi e. Asma bronkial c. Pneumonia atipik 97. Seorang perempuan berusia 63 tahun dibawa ke unit gawat darurat RS dengan keluhan sesak napas 1 jam yang lalu. Setelah menstabilkan pasien, dokter kemudian melakukan pemeriksaan fisik dan mendapatkan kecurigaan buruknya ekspansi paru kanan pasien. Hal ini kemudian dikonfirmasi menggunakan pemeriksaan foto toraks. Apakah manajemen yang paling tepat untuk pasien ini? a. Pemberian antiviral d. Pemberian steroid dosis tinggi b. Melakukan aktifitas fisik 30 menit e. Tirah baring c. Latihan tarik napas yang dalam 98. Seorang anak laki-laki berusia 2 tahun di bawa oleh ibunya ke unit gawat darurat RS dengan keluhan sesak napas sejak 30 menit yang lalu. Keluhan sesak napas ini sudah sering ia alami, terutama jika udara dingin dan mengalami infeksi saluran napas. Persediaan obat pasien ini sudah habis. Hasil pemeriksaan fisik: nadi cepat dan lemah, akral dingin, pernapasan 32 x/menit, retraksi dinding dada +, pernapasan cuping hidung +, wheezing +, sianosis +. Apakah penatalaksanaan yang paling tepat bagi pasien ini? a. Long acting beta 2 agonis via MDI d. Short-acting 2-agonists via oral b. Rapid-acting 2-agonists via nebulizer e. Aminophyllin intra vena c. Rapid-acting 2-agonists via drips 99. Seorang perempuan berusia 65 tahun di rawat inap di RS dengan keluhan kelemahan akut anggota gerak kiri, yang kemudian di diagnosa dengan stroke serebral dekstra luas. Pada hari ke-5 di RS, saturasi oksigen turun menjadi 90% tetapi pasien merasa baik-baik saja. Pemeriksaan fisik didapatkan penurunan fremitus, perkusi toraks dullness, hilangnya suara napas pada paru kiri bagian bawah serta deviasi trakhea. Manakah diagnosa yang paling memungkinkan untuk kasus ini? a. Serangan asma akut d. Atelektasis b. Pneumotoraks komplet e. Pneumonia lobaris c. Pneumotoraks inkomplet 100. Seorang laki-laki berusia 25 tahun datang ke poliklinik THT dengan keluhan hidung tersumbat dan terus menerus berair. Dari anamnesis diketahui bahwa ia mengalami alergi dingin dan selama 1 bulan ini terus menerus menggunakan obat tetes hidung. Dari rhinoskopi anterior di dapatkan edema pada konka, sekret hidung berlebihan, dilakukan uji adrenalin didapatkan edema konka yang menetap. Apakah diagnosa yang tepat untuk skenario di atas? a. Rhinitis alergi d. Rhinitis hipertrofi b. Rhinitis simpleks e. Rhinitis medicamentosa c. Rhinitis vasomotor

Anda mungkin juga menyukai