Tujuan
Untuk memahami : Indikasi, cara kerja serta dosis yang digunakan dalam resusitasi. Kontra indikasi obat yang digunakan dalam resusitasi. Penentuan obat yang tepat untuk henti jantung, takiaritmia dan bradi aritmia.
Adrenalin/Epinefrin
Indikasi : Mengatasi syok anafilaktik, henti jantung dan kondisi emergency lainnya. Farmakodinamik: adrenalin meningkatkn kontraktilitas (inotropik positif) dan laju jantung (kronotropik positif) dan vasokontriksi sehingga tekanan darah meningkat. pada paru: bronkorelaksasi. pada usus: menurunkan peristaltik.
Lanjutan .....
Dosis: pada henti jantung : 0,5-1 mg (iv) atau 2 mg transtrakeal diulang tiap 2 3 menit. Syok anafilaktik: 0,25-0,5 mg (subcutan) Bronkospasme: 0,25-0,5 mg (subcutan)/Inhalasi (larutan berisi 1-2% adrenalin.) Sediaan: Adrenalin inj 1mg/ml. Kontra indikasi: pada pasien hipertensi atau penyakit jantung koroner. Nursing point: awasi keluhan gelisah, palpitasi tremor, sakit kepala, adanya aritmia.
adrenergik
adrenergik
Farmakodinamik:
merupakan alfa agonis merangsang adrenoseptor alfa 1 menyebabkan vasokontriksi diarteri. Meningkatkan tekanan darah tanpa banyak mempengaruhi laju jantung
Indikasi:
Hipotensi atau syok dg laju jantung cepat, dosis: 0,1-0,2 ug/kgBB kmdn dititrasi sampai tekanan yg diinginkan.
Sediaan:
Nor adrenalin inj 4 ug/ml dilarutkan dlm 0,9% Nacl atau D5%.
Kontraindikasi:
Pada pasien aritmia, over dosis.
Nursing point:
peningkatan TD yg cepat, sakit kepala hebat dan muntah muntah.
dopamin
Indikasi : o Syok kardiogenik o Hipotensi yang bukan disebabkan oleh hipovolemia. o Meningkatkan diuresis. Sediaan: o Dopamin tersedia dlm flakon (200mg/5ml). Dopamin : bahan dasar cathecolamine alamiah (adrenalin dan noradrenalin)
Lanjutan Dopamin.....
Farmakodinamik: Dopamin dosis kecil (2,5-5 ug/kgBB/mnt), merangsang reseptor dopamin di pembuluh darah ginjal, mesenterika dan a.koroner yg menyebabkan vasodilatasi akibat nya terjadi diuresis. Dopamin dosis sedang (5-10 ug/kgBB/mnt), merangsang adrenoreseptor beta di jantung shg meningkatkan kontraktilitas miokard dan laju jantung. Dopamin dosis tinggi (>10 ug/kgBB/mnt), merangsang adrenoseptor alfa 1 di pembuluh darah menyebabkan vasokontriksi di hampir semua pembuluh darah. Termasuk di arteri renalis dan mesenterik, juga meningkatkan kontraktilitas miokard.
Lanjutan Dopamin... Dopamin digunakan pada pasca resusitasi bila hipotensi membahayakan perfusi organ vital. Efek samping : Aritmia Kebutuhan oksigen miokard Vasokonstriksi Perfusi otak dan ginjal Preload jantung edema paru Mual muntah Nursing point: Monitoring TD, HR, ECG: Aritmia. Monitoring tanda vasokonstriksi perifer: akral dingin, sianosis perifer Monitor efek samping: mual, muntah, hipertensi.
Dobutamin
Indikasi :
Hipotensi bukan karena hipovolemi. Syok kardiogenik pd infark miokard atau gagal jantung Bradikardi yg tidak respon dg pemberian atropin
Dobutamin dosis rendah: 2-5mg/kgBB/mnt, efeknya meningkatkan kontraktilitas (CO) tanpa meningkatkan HR. Dobutamin dosis sedang: 5-10mg/kgBB/mnt, efeknya meningkatkan kontraktilitas miokard (CO meningkat) dengan penurunan tekanan kapasitas paru. Dobutamin dosis tinggi: 10-20mg/kgBB/mnt, efeknya meningkatkan cardiac output (CO).
Sediaan:
Dobutamin tersedia dalam flakon (250mg/5ml).
Nursing
point:
Monitor TD, HR, irama EKG. Monitor efek samping: mual, muntah, sakit kepala, palpitasi dan tremor.
Atropin
Atropin gol anti kolinergik
Atropin melawan kerja parasympathetic neurotransmitter acetylcoline pada reseptor muscarinic Melawan kerja saraf vagus pada nodus sinoatrial (SA) dan nodus atrioventrikuler (AV)
Lidokain
Indikasi :
VT dengan denyut nadi carotis masih teraba atau tekanan darah memadai. VF yang membandel setelah defibrilasi.
Dosis :
VF : 100 mg iv cepat. VT : 1 mg/kg BB. Dosis dapat diulang atau dilanjutkan 2 4 mg/menit.
Efek
lidokain :
Kepekaan miokard Menekan aktivitas fokus ektopik di ventrikel. Menekan kekuatan kontraksi miokard. Tidak berefek pada aritmia supraventrikuler. Nilai ambang VF mengurangi terjadinya VF setelah infark miokard akut. Efek lidokain pada keadaan hipokalemia dan hipomagnesemia.
Nursing
point:
Amiodaron
Amiodarone adalah obat antiaritmia yg paling luas jangkauan teraupetiknya karena efektif thd semua jenis takiaritmia
Indikasi:
Henti jantung refrakter terhadap RJP Aritmia ventrikel berulang (VF atau VT dg hemodinamik tidak stabil atau kondisi akut SVT dan fibrilasi atrium rapid response.
Lanjutan amiodaron....
Maintenance: 1mg/mnt dlm 6 jam kemudian 0,5 mg/mnt dlm 18 jam (dosis maks: 2,2g/hr).
Efek:
Waktu paruh sangat panjang (sampai 40 hari). Interaksi obat yang kompleks dan multiple Hipotensi krn menyebabkan vasodilatasi.
Nursing point:
Sebelum pemberian monitor TD. Awasi dan monitor TD, HR, EKG selama pemberian.
tepat indikasi, tepat penderita, tepat dosis, tepat waktu dan waspada terhadap efek samping obat.
Dopamin dobutamin adrenalin nor-adrenalin nitrogliserin herbesser MgSO4 morphine dan lain-lain
PERSIAPAN
1.
2.
Pasien: a. informasi b. jalur intravena harus lancar, kalau perlu jalur vena sentral. c. bila menggunakan vasopressor jangan menggunakan vena kaki d. timbang berat badan atau perkiraan berat badan Alat- alat: a. syringe pump atau infusion pump b. infus set mikro (1cc = 60 tetes) atau biasa (1cc = 15 atau 20 tetes), perbandingan ini biasanya ada dipembungkusnya. c. syringe 20cc atau 50cc yang sesuai dengan syringe pump. d. extension tube e. three way stop cock.
1.
2.
Cairan pelarut: NaCl 0,9% Dextrose 5% aquadest cairan kemasan 100cc atau 500cc (NaCl 0,9% atau dextrose 5%) Obat-obatan: lihat kemasan, apa isinya, berapa kadar dan beratnya pastikan dengan teman dan dokter yang ada pencampuran secara asepsis selalu diberi label obat yang tercantum: nama obat, konsentrasi obat, tanggal pembuatan, siapa yang membuat, siapa yang memberi perintah buat daftar jumlah pemberian berdasarkan bermacam-macam dosis.
Satuan yang digunakan: miligram (mg). mikrogram (g/mcg). nanogram (g). 1 mg = 1000 g/mcg = 1000.000 g Cara perhitungan: buat larutan obat dan tentukan konsentrasi/kadar obat. tentukan berat badan pasien. mengetahui dosis obat berdasarkan instruksi dokter. pastikan satuan dosis pemberian: mcg/kg/menit, mg/kg/menit, mg/kg/jam, mg/menit atau ml/menit. hitung kebutuhan dosis sesuai satuannya. hitung jumlah cc/jam atau tetes/menit. buat daftar macam-macam dosis sesuai dengan jumlah pemberian.
Contoh:
1.
2.
Pasien dengan BB 50kg hendak diberikan dopamin 5 mcg/kg/menit. Bagaimana cara pemberiannya?
Tersedia : 1. dopamin (1 ampul berisi 10cc, 20mg/cc, mengandung 200 mg dopamin), 2. dextrose 5%, 3. syringe pump, 4. syringe 50cc, 5. extension tubing.
Cara persiapan:
1.
2.
3.
4.
5. 6.
larutkan 200 mg dopamin dalam syringe 50cc dengan dextrose 5% sampai 50cc, maka konsentrasinya adalah 200mg/50ml = 4mg/cc = 4000 mcg/cc. sambungkan dengan extension tube dan pasangkan pada syringe pump. flush sampai extension tube berisi larutan dan tidak ada udara didalamnya. tentukan dosis pemberiannya 5mcg/kg/menit = 5mcg/kg x 50kg/menit = 250mcg/menit. karena pemberian dengan syringe pump menggunakan satuan per jam maka 250mcg/menit = 250 x 60 mcg/jam = 15000mcg/jam. larutan yang tersedia tiap 1cc = 4000mcg, maka tiap jam diberikan 15000:4000 = 3,75cc/jam.
Tersedia : 1. dopamin (1 ampul berisi 10cc, 20mg/cc, mengandung 200 mg dopamin), 2. dextrose 5% 100cc dan 3. infus set mikrodrips.
Silahkan menghitung..
Thank You