Anda di halaman 1dari 41

Lapkas Dengue Haemorragic Fever

Sri Mustikasari 2007730118 Pembimbing : dr. H. Kusdiantomo, Sp.PD

Kepaniteraan Klinik Stase Interna RSIJ Pondok Kopi Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta

Identitas Pasien
Nama TTL Umur Pekerjaan Alamat : : : : : Ny. SN Wonogiri, 20 Oktober 1983 28 tahun Pegawai Swasta Kp. Kapitan Klender RT 014/RW 004 Kel. Klender, Duren Sawit : 19 April 2011 : DHF : 62.50.87

Tanggal MRS Dx. Masuk No. RM

Anamnesis (autoanamnesis)
Keluhan Utama : demam sejak 5 hari SMRS Keluhan Tambahan : mual, muntah, pusing, nyeri otot, gusi berdarah, bintik merah, diare

Riwayat Penyakit Sekarang


Os mengeluh demam sejak 5 hari SMRS. Demam mendadak dan hilang timbul. Demam disertai menggigil dan keluar keringat dingin. Pusing dirasakan dari dahi sampai ke belakang kepala, mual, dan muntah sejak 5 hari SMRS. Muntah sebanyak 3x berupa air, ampas tergantung dari apa yang dimakan. Badan lemas (+). Nyeri otot dirasakan sejak 3 hari SMRS. Bintik merah muncul sejak 3 hari SMRS di tangan, tetapi saat MRS bintik merah menghilang. 1 hari SMRS os mengeluh BAB berupa cairan, sedikit ampas sebanyak 4x yang sebelumnya os mengeluh BAB-nya tidak lancar. BAK lancar. Nafsu makan menurun. Mimisan disangkal. Gusi berdarah sejak 1 hari setelah MRS.

Riwayat Penyakit Dahulu


RPD RPK : : os pernah sakit cacar air dan typhoid dikeluarga tidak ada yang mengalami keluhan yang sama seperti os. Hipertensi dan DM disangkal alergi makanan, obat-obatan, debu disangkal tidak pernah mengonsumsi obatobatan dalam jangka waktu yg lama dan belum pernah berobat untuk mengurangi keluhan pola makan os tidak teratur dan jarang berolahraga

Riw. Alergi

Riw. Pengobatan :

Riw. Psikososial

Pemeriksaan Fisik
KU : tampak sakit sedang Kesadaran : CM Tanda Vital TD : 90/60 mmHg Suhu : 36 oC Nadi : 88 x/menit RR : 18 x/menit Antropometri BB : 45 kg TB : 154 cm Status Gizi : IMT = 18,97 normal

Status Generalis
Kepala Mata Hidung Mulut Leher : normocephal, rambut putih, panjang, distribusi merata, tidak mudah rontok : sklera ikterik -/-, konjunctiva anemis +/+, refleks cahaya +/+, pupil isokhor +/+ : septum deviasi (-), sekret -/-, epistaksis -/-, pembengkakan konka inferior -/: bibir sianosis (-), bibir kering (+), lidah kotor (+), faring hiperemis (-), tonsil T1-T1 : pembesaran KGB (-), JVP (R-2) H2O

Thoraks
Paru Inspeksi

: simetris, bagian dada yang tertinggal (-), retraksi subcostal (-) Palpasi : vocal premitus simetris, bagian dada yang tertinggal (-) Perkusi : sonor dikedua lapang paru Auskultasi : vesikular +/+, rh -/-, wh -/-

Jantung Inspeksi Palpasi Perkusi

: ictus cordis tidak terlihat : ictus cordis teraba : batas kanan jantung : linea parasternalis sinistra batas kiri jantung : linea midclavicularis sinistra batas atas jantung : setinggi ICS 3 sinistra Auskultasi : BJ1 & BJ2 tunggal, murni, regular, murmur (-), gallop (-)

Abdomen Inspeksi

: membuncit (-), massa (-), bekas luka operasi (-) Palpasi : nyeri tekan epigastrium (+), distensi (-), asites (-), splenomegali (-), hepatomegali (-) Perkusi : timpani Auskultasi : bising usus normal

Punggung

: skoliosis (-), kifosis (-), lordosis (-) Ekstremitas Atas : akral hangat +/+, sianosis -/-, ikterik -/-, RCT <2 detik Ekstremitas Bawah : akral hangat +/+, sianosis -/-, ikterik -/-, RCT <2 detik, oedem -/-

Lab. Tgl 19 April 2011


Pemeriksaan Imunoserologi Umum Tubex TF Skala : 6 Skala : 2 : negatif, infeksi demam thyphoid (-) 3 : borderline, ulang pemeriksaan 3-5 hari kemudian 4-5 : positif lemah 6-10 : positif kuat, indikasi kuat infeksi demam typhoid Hematologi Umum Hemoglobin Leukosit Hematokrit Trombosit 14,8 19,00 41 78 g/dL ribu/mm3 % ribu/mm3 13,5 17,5 40,00 10,00 40 50 150 400 Hasil Satuan Nilai Normal

Resume
Ny. SN, 26 tahun, MRS dengan keluhan demam mendadak, menggigil, dan keringat dingin sejak 5 hari SMRS. Sakit kepala, mual, dan muntah sejak 5 hari SMRS. Lemas (+). Nyeri otot (+). Bintik merah muncul sejak 3 hari SMRS di tangan, tetapi saat MRS bintik merah menghilang. 1 hari SMRS os mengeluh BAB berupa cairan, sedikit ampas sebanyak 4x yang sebelumnya os mengeluh BABnya tidak lancar. Nafsu makan menurun. Gusi berdarah (+).

Pada pemeriksaan fisik keadaan umum os baik, konjuctiva anemis +/+, lidah kotor (+), bibir kering (+), nyeri tekan epigastrium (+). Lab : trombosit : 78 ribu/mm3, leukosit : 19,00 ribu/mm3, Tubex TF : skala 6.

Assessment
DHF + Typhoid a.d. os mengeluh demam disertai menggigil dan keluar keringat. Pusing (+), mual (+), dan muntah (+), badan lemas (+), nyeri otot (+), petekie (+), BAB berupa cairan, nafsu makan menurun, gusi berdarah (+). Pada PF ditemukan konjuctiva anemis +/+, lidah kotor (+), bibir kering (+), nyeri tekan epigastrium (+). Pada pemeriksaan lab : trombosit : 78 ribu/mm3, leukosit : 19,00 ribu/mm3, Tubex TF : skala 6. WD : DHF D/ : 1. Typhoid R/ Dx : DPL, Tubex TF R/ Th/ : tirah baring, infus RL, Th/ simptomatik (Paracetamol 500 mg, antibiotik, antiemetik)

Follow Up
Hari/Tgl/Jam Rabu, 20-04-11 08.00 WIB Mual (+), pusing (+), lemas TD : 90/60 mmHg (+), nyeri perut (+), nyeri RR : 18 x/mnt pinggang (+), gusi berdarah N : 88 x/mnt (+) T : 36,5 oC Nyeri tekan abdomen (+), bibir kering (+) Lab : Hb : 13,6 g/dL Ht : 39 % Trombosit : 64 ribu/mm3 20.10 WIB Pusing (+), demam sdh , TD : 90/60 mmHg DHF Lanjutkan Th/ DHF Tirah baring Infus RL Th/ simptomatik: Antipiretik : Paracetamol Antiemetik : rantin S O A P

nyeri ulu hati (+), nyeri RR : 17 x/mnt


pinggang (+), mual , BAB N : 80 x/mnt cair 3x T : 36,5 oC Bibir kering (-) Konjunctiva anemis (-) Lab : Hb : 13,0 g/dL Ht : 38 % Trombosit : 61 ribu/mm3

Kamis, 21-04-11 09.00 WIB Pusing (+), nyeri TD : 90/60 mmHg ulu hati (+), sakit RR : 18 x/mnt pinggang BAB belum (+), N : 82 x/mnt T : 36,2 oC DHF Lanjutkan Th/

Nyeri
epigastrium (+) 17.00 WIB

tekan

Pusing , nyeri TD : 90/60 mmHg ulu hati (+), sakit RR : 20 x/mnt pinggang (+) N : 80 x/mnt T : 36 oC Trombosit : 63

DHF

Lanjutkan Th/

ribu/mm3

Jumat, 22-04-11 05.00 WIB Pusing , nyeri TD : 90/60 mmHg ulu hati (+), sakit RR : 20 x/mnt pinggang (+), N : 80 x/mnt DHF Lanjutkan Th/

BAB
hari 18.00 WIB Nyeri

belum

2 T : 36 oC

ulu

hati TD : 110/70 mmHg

DHF

Lanjutkan Th/

(+), demam (-), RR : 20 x/mnt mual (-), muntah N : 80 x/mnt (-), pusing (+), T : 36 oC perut kembung

(+), BAB sudah bisa

Sabtu, 23-04-11 08.40 WIB Nyeri ulu hati TD : 100/70 mmHg DHF dengan perbaikan Lanjutkan Th/

(+), keluhan lain RR : 20 x/mnt (-) TD : 80 x/mnt T : 36,5 oC

Nyeri
epigastrium (+) 17.00 WIB Nyeri ulu

tekan

hati TD : 120/90 mmHg

DHF dengan perbaikan

Cek trombosit Jika > 100

(+), keluhan lain RR : 18 x/mnt (-) N : 80 x/mnt T : 36,5 oC Trombosit : 100

ribu/mm3 rencanakan pulang

ribu/mm3

TINJAUAN PUSTAKA DHF

Definisi
Dengue haemorhagic fever (DHF) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue sejenis virus yang tergolong arbovirus dan masuk kedalam tubuh penderita melalui gigitan nyamuk Aedes aegypty (Christantie Efendy, 1995). DHF adalah demam khusus yang dibawa oleh Aedes aegypty dan beberapa nyamuk lain yang menyebabkan terjadinya demam. Biasanya dengan cepat menyebar secara epidemik. (Sir, Patrick manson, 2001).

Epidemiologi

Etiologi

Jenis Virus Dengue: Den-1, Den-2, Den-3 (terbanyak), Den-4

Infeksi virus melalui nyamuk Aedes aegypti yang telah terjangkit

Nyamuk DBD

Aedes aegypti (rumah) Ukuran betina > jantan

Gemar di air jernih + tergenang


Jam Praktek : Betina Pk 06.00 9.00 & Pk 15.00- 17.00 Umur : 10 hari sebulan

Patofisiologi

Perjalanan Penyakit Dengue


Fase demam (2-7 hari) Fase kritis (24-48 jam) Fase penyembuhan (2-7 hari)

Gejala dan Tanda Demam Dengue


Demam mendadak 2-7 hari Nyeri kepala Nyeri belakang mata Nyeri otot/sendi Ruam kulit

Tanda dan Gejala


Demam tinggi selama 5 7 hari. Mual, muntah, tidak ada nafsu makan, diare, konstipasi. Perdarahan terutama perdarahan bawah kulit, petechie, echymosis, hematoma. Epistaksis, hematemesis, melena, hematuri. Nyeri otot, tulang sendi, abdoment, dan ulu hati. Sakit kepala. Pembengkakan sekitar mata. Pembesaran hati, limpa, dan kelenjar getah bening. Tanda-tanda renjatan (sianosis, kulit lembab dan dingin, tekanan darah menurun, gelisah, RCT > 2 detik, nadi cepat dan lemah)

Pemeriksaan Laboratorium
Sel darah putih menurun
Jumlah trombosit menurun
mengindikasikan pasien memasuki fase kritis dan memerlukan pengawasan ketat di rumah sakit

Peningkatan nilai hematokrit


mengindikasikan pasien memasuki fase kritis dan memerlukan terapi cairan intravena

Fase Kritis
Berlangsung 24-48 jam, sekitar hari ke 3 sampai hari ke-5 perjalanan penyakit Pada fase ini pasien tidak dapat makan dan minum, tidak ada nafsu makan dan atau muntah-muntah Jumlah cairan yang cukup pada fase kritis menghindarkan terjadinya perdarahan

Penatalaksanaan
Prinsip penatalalaksanaan DBD adalah rehidrasi cairan Pengobatan simptomatis

Pemberian terapi cairan pada DBD dan Indikasinya


Protokol 1 Penanganan tersangka DBD dewasa tanpa syok Protokol 2 Pemberian cairan pada tersangka DBD dewasa diruang rawat Protokol 3 Penatalaksanaan DBD dengan peningkatan hematokrit >20% Protokol 4 Penatalaksanaan perdarahan spontan pada DBD dewasa Protokol 5 Tatalaksana SSD pada dewasa

PROTOKOL 1
(Penanganan tersangka DBD dewasa tanpa syok)
Keluhan DBD (Kriteria WHO 2005)

Hb, Ht, Trombosit normal

Hb, Ht normal Trombosit 100.000 150.000

Hb, Ht normal Trombosit <100.000

Hb, Ht meningkat Trombosit normal/turun

Observasi Rawat jalan Periksa Hb, Ht, Leuko, Tromb/24 jam

Observasi Rawat jalan Periksa Hb, Ht, Leuko, Tromb/24 jam

Rawat

Rawat

Penanganan dg protokol 2

PROTOKOL 2
(Pemberian cairan pd tersangka DBD dewasa di ruang rawat)
Suspek DBD Perdarahan spontan & masif (-) Syok (-)

Hb, Ht normal Tromb <100.000 Infus kristaloid Periksa Hb, Ht, Leuko, Tromb/24 jam

Hb, Ht meningkat 1020% Tromb <100.000 Infus kristaloid Periksa Hb, Ht, Leuko, Tromb/12 jam

Hb, Ht meningkat >20% Tromb <100.000

Penanganan dg protokol 3

5% defisit cairan Terapi awal infus kristaloid 6-7 ml/kgBB/jam PERBAIKAN Ht, nadi menurun TD stabil Produksi urin meningkat Infus kristaloid 5ml/kgBB/jam
Evaluasi 2 jam

PROTOKOL 3
TDK MEMBAIK Ht, nadi meningkat TD menurun < 20 mmHg Produksi urin menurun Infus kristaloid 10ml/kgBB/jam
Evaluasi 2 jam

Evaluasi 3-4 jam TANDA VITAL & Ht MEMBURUK

Perbaikan Infus kristaloid 3ml/kgBB/jam

Tdk membaik
Infus kristaloid 15ml/kgBB/jam

Terapi cairan dihentikan 24-48 jam

KONDISI MEMBURUK Tanda syok

Perbaikan Tatalaksana protokol syok dan pendarahan

Pemberian cairan tetap seperti keadaan DBD tanpa syok

PROTOKOL 4

OBSERVASI : TD, Nadi, pernapasan, jumlah urin (sesering mungkin)


PEEMERIKSAAN : Hb, Ht, Trombo, Leuko, Hemostasis (KID) Gol. Darah, Uji cocok serasi

KID (+)

Hb < 10g/dl

Defesiensi faktor pembekuan (PT & aPTT yg memanjang) FFP

perdarahan spontan dan masif & trombo < 100.000/mm3 Transfusi Trombosit

Heparinisasi 500010.000/24 jam drip

PRC

Pemantauan Hb, Ht, Trombo tiap 4-6 jam Cek hemostasis tiap 24 jam Cek aPTT tiap hari

PROTOKOL 5
PERBAIKAN kristaloid 7ml/kgBB/jam perbaikan Kristaloid 5ml/kgBB/jam perbaikan Kristaloid 3ml/kgBB/jam

Penatalaksanaan sindrom renjatan dengue


Kristaloid, guyur 10-20ml/kgbb 20-30 menit O2 2-4 l/menit AGD, Hb, Ht, elektrolit, Ur, Uk, gol. darah Tetap syok Kristaloid, guyur 20-30 ml/kgBB 20-30 menit Tetap syok

perbaikan

Tanda vital / Ht menurun Kembali ke awal

Ht meningkat Ht menurun Koloid 10-20 ml/kgBB Transf. darah segar Tetes cepat 10-15 menit 10ml/kgBB perbaikan Tetap syok Koloid Maks. 30ml/kgBB perbaikan Hipovolemik Kristaloid dipantau 10-15 menit Tetap syok Pasang PVC

Koreksi ggn asam basa, elektrolit, hipoglikemia, anemia, KID, infeksi sekunder

perbaikan
24-48 jam setelah syok teratasi, tanda vital/Ht stabil Diuresis cukup Stop infus Komb. Koloid kristaloid Perbaikan bertahap vasopresor

Tetap syok Inotropik Vasopresor afterload

Normopovolemik Koreksi ggn asam basa, elektrolit, hipoglikemia, anemia, KID, infeksi sekunder

Komplikasi
Perdarahan spontan Syok (syok hipovolemi) Perdarahan intravaskuler menyeluruh Efusi pleura

Prognosis
Dubia et bonam

Daftar Pustaka
Mubin, Halim. Buku Panduan Praktis : Ilmu Penyakit Dalam Diagnosis dan Terapi Edisi 2. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC. 2007. Sowandoyo E. Demam Berdarah Dengue pada Orang Dewasa, Gejala Klinik dan Penatalaksanaannya. Makalah Seminar Demam Berdarah Dengue di Indonesia.1998. RS. Sumber Waras Jakarta. Sudoyo, W. Aru. et. al. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III Edisi IV. Jakarta : Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI. 2007. www.theindonesianinstitute.com/ kebijakan pemberantasan KLB DBD/

Anda mungkin juga menyukai