dr. Nelly Amalia Risan, SpA Sub Divisi Neurologi Bagian I. K. Anak FK UNPAD/RSHS
KEJANG DEMAM
Merupakan bentuk kejang yang paling sering pada anak 4-5% anak pernah mengalami 1 x KD
( Nelson Ellenberg, 1976 )
Definisi
ILAE, 1980 : Kejang pada anak, biasanya pada usia 6 bulan 5 tahun, yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh ( suhu rektal > 38 C ) dan bukan disebabkan oleh infeksi SSP atau penyebab lain. (consensus Development Panel,
1980 )
LANJUTAN
Anak yang pernah mengalami kejang tanpa demam, kemudian kejang kembali saat demam tidak termasuk kejang demam. Sindrom GEFS+ ( Generalized Epilepsy with Febrile Seizure plus ), KD terus terjadi pada usia >6 th dan diikuti oleh epilepsi pada usia remaja. Penyebabnya adalah defek pada sodium channel secara autosomal dominan
Epidemiologi 70 80% KD sederhana 20 - 30% KD kompleks - 4% fokal - 8% berlangsung > 15 mnt - 16% berulang dalam 24 jam
Etiologi
Terdapat interaksi 3 faktor : 1. imaturitas otak dan termoregulator 2. Demam ----> kebutuhan O2 me ningkat 3. Predisposisi genetik > 7 lokus kromosom ( poligenik, autosomal dominan )
Lanjutan Penebab demam : ISPA 38% Otitis media 23% Pneumonia 15% Gastroenteritis 7% Pasca vaksinasi ( DTwP, campak ) 25 per 100 000 anak yang di vaksinasi
Diagnosis
Anamnesis Pemeriksaan fisik dan neurologik, apabila kesadaran baik dengan penyebab demam yang jelas tidak perlu pemeriksaan lab lain
Pemeriksaan penunjang
Laboratorium Pemeriksaan darah tepi dapat dilakukan untuk mengetahui penyebab demam pemeriksaan elektrolit, glukosa dilakukan atas indikasi ( bila ada muntah2, atau diare )
Pungsi lumbal Indikasi pungsi lumbal adalah menegakkan atau menyingkirkan kemungkinan meningitis. Pungsi lumbal tidak dilakukan secara rutin pada setiap anak KD. Bila terdapat kecurigaan meningitis harus dilakukan LP
Lanjutan
Pada bayi < 12 bulan perlu diberi perhatian khusus oleh karena gejala meningitis sering tidak jelas. Anjuran pungsi lumbal pada bayi : 1. Bayi < 12 bln harus dilakukan LP 2. Bayi usia 12 18 bln dianjurkan LP 3. Bayi > 18 bln, LP tidak dilakukan secara rutin
AAP, the neurodiagnostic evaluation of the child with first simple febrile seizures. Pediatrics, 1996
Elektroensefalografi/ EEG
EEG tidak dapat memprediksi epilepsi atau berulangnya KD. Oleh karena itu EEG tidak direkomendasikan pada anak KD.
Prediktor KD berulang : 1. Usia < 1 th 2. Riwayat keluarga KD 3. Suhu yang tidak tinggi dan durasi demam
Prediktor epilepsi : 1. Kelainan neurologis/ keterlambatan perkembangan 2. Riwayat keluarga epilepsi 3. KD kompleks
Tatalaksana
Biasanya kejang berlangsung singkat, berhenti sebelum dibawa ke dokter Bila kejang masih berlangsung, berantas kejang dengan diazepam per rectal 0,5 mg / kg, atau BB < 10 kg : 5 mg BB > 10 kg : 10 mg Maksimal 2 x pemberian
Antipiretik Pemberian antipiretik dianjurkan meskipun tidak ada bukti antipiretik dapat mencegah terjadinya kejang demam. Camfiel et al,1980 ; Uhari et al, 1995
Antikonvulsan
Diazepam oral 0,3 mg/kg, 3x sehari efektif dapat menurunkan kejang demam. Efek samping hampir selalu ditemukan : somnolen dan ataxia Phenobarbital, phenytoin atau carbamazepin yang diberikan saat demam tidak efektif untuk mencegah kejang demam
Phenobarbital 4 5 mg /kg BB dibagi 2 dosis, maksimal 200 mg/hari, atau Asam Valproat 20-40 mg/kgBB/hari efektif menurunkan risiko berulangnya kejang demam. Efek samping phenobarbital berupa gangguan perilaku/hiperaktif dan penurunan IQ sulit diterima
Efek samping
Efek samping Asam Valproat pada usia muda dapat menyebabkan gangguan fungsi hati
Rekomendasi Profilaksis
Dengan pengetahuan bahwa kejang demam merupakan keadaan benigna dan pertimbangan efek samping obat, profilaksis diberikan dalam jangka pendek kecuali pada kasus yang sangat selektif dapat diberikan profilaksis terus menerus
AAP. Cpmmittee on drugs. Behavioural & cognitive effect of anticonvulsant therapy. AAP. Practice parameter: longterm treatment of the child with simple febrile seizure.
Kejang lama Anak mengalami kelainan neurologis yang nyata sebelum atau sesudah kejang Kejang fokal atau parsial
Prognosis
Ada 2 risiko yaitu 1. Berulangnya kejang demam (50% biasanya pada tahun pertama) 2. Epilepsi (2-4%)
Prediktor berulangnya kejang: 1. Usia <12 bulan 2. Riwayat keluarga kejang demam 3. Suhu saat kejang tidak terlalu tinggi & durasi yang singkat
Prediktor Epilepsi 1. Kelainan neurologis/keterlambatan perkembangan 2. Riwayat keluarga epilepsi 3. Kejang demam kompleks