Anda di halaman 1dari 4

LO 4.

TEKNIK EKSTRAKSI Gigi yang erupsi bisa diekstraksi dengan salah satu dari dua teknik utama, yaitu tertutup atau terbuka. Teknik tertutup dikenal sebagai teknik simpel atau forceps.Teknik terbuka dikenal sebagai teknik operasi atau flap. Teknik apapun yang dipilih, ada tiga syarat utama yang diperlukan untuk mendapatkan ekstraksi yang baik yaitu: 1. Akses dan visualisasi pada daerah yang akan diekstraksi, 2. Jalur yang tidak terhalang untuk mengekstraksi gigi, 3. Penggunaan tenaga yang terkontrol. Hal-hal yang perlu diperhatikan ketika ekstraksi antara lain: 1. Posisi untuk ekstraksi. a. Untuk ekstraksi gigi rahang atas : (1 dental chair diposisikan sekitar 60 derajat terhadap lantai. (2 Mulut pasien harus berada pada ketinggian yang sama dengan bahu dokter gigi. (3 Untuk ekstraksi gigi rahang atas kuadran kanan, kepala pasien mengarah ke operator, sehingga akses yang cukup dan visualisasi bisa didapatkan. (4 Untuk ekstraksi gigi anterior rahang atas, kepala pasien diposisikan lurus ke depan. (5 Untuk ekstraksi gigi rahang atas kuadran kiri, kepala pasien hanya sedikit diarahkan ke operator. b. Untuk ekstraksi gigi rahang bawah (1 pasien diposisikan lebih tegak lurus, sehingga saat mulut dibuka occlusal plane sejajar dengan lantai. (2 Posisi kursi lebih rendah daripada pada saat ekstraksi rahang atas. (3 Pada ekstraksi gig ianterior rahang bawah dokter gigi harus berada pada posisi di depan pasien. Teknik ekstraksi Teknik ekstraksi dilakukan dengan menggunakan tang ekstraksi. Teknik ekstraksi menggunakan tang ini berdasarkan beberapa panduan agar ekstraksi dapat dilaksanakan dengan kemampuan dokter gigi yang benar. Panduan pencabutan dengan tang ini termasuk cara memegang tang yang benar, kekuatan yang diberikan pada gigi, dan arah pergerakan yang diberikan pada saat ekstraksi. Tang ekstraksi dipegang dengan tangan yang dominan, dengan ibu jari secara simultan diletakkan di antara gagang dibelakang engsel, sehingga tekanan yang diberikan pada gigi dapat dikontrol.

Tangan yang non dominan memiliki peran sebagai berikut : membantu gigi sekitarnya dari forceps, membantu menstabilkan posisi kepala pasien selama proses ekstraksi, memiliki peran penting pada saat ekstraksi gigi rahang mandibula karena tangan kiri menyokong dan menstabilkan posisi rahang bawah ketika ekstraksi dilakukan. Letakkan paruh dari tang pada garis servikal gigi, paralel dengan long axis tanpa memegang tulang atau gingiva. Gerakan ekstraksi insial diberikan dengan perlahan. Secara spesifik dokter gigi akan memberi tekanan untuk menggerakan gigi ke arah bukal terlebih dahulu, lalu ke palatal / lingual. Pergerakan harus semakin kuat secara gradual dan tekanan bukal harus lebih kuat dari tekanan ke palatal karena tulang bukal lebih tipis dan lebih elastis dibandingkan tulang palatal. Apabila secara anatomis memungkinkan (gigi hanya memiliki satu akar) dapat diberikan gerakan putar. Gerakan-gerakan ini akan mengekspansi tulang alveolar juga akan merusak serat periodontal. Gerakan final ekstraksi adalah gerakan ke arah bukal atau ke labial. 1. Teknik Pencabutan Gigi insisif a. Maksila Jarang terjadi kesulitan dalam melakukan pencabutan gigi insisif kecuali kalau giginya berjejal-jejal, konfigurasi akar rumit, atau gigi sudah dirawat endodontik. Gigi insisif atas dicabut dengan menggunakan tang #150. Pertama-tama letakkan tang pada posisinya, paruhnya harus sesuai dengan long axis dari gigi. Berikan gerakan inisial ke arah labial dengan perlahan, kemudian gerakan ke arah lingual. Setelah gerakan inisial yang lembut segera gerakan dengan kekuatan yang lebih besar. Karena akar berbentuk konikal sehingga dapat diaplikasikan gerakan rotatif (pertama ke satu arah, lalu ke arah yang satu lagi. Setelah seluruh serat periodontal sudah lepas gigi dapat dilepas dari soketnya. b. Mandibula Gigi ini memiliki akar ramping yang rata, dan tidak terlalu tertanam didalam tulang alveolar. Gigi ini memiliki satu akar, dan biasanya sedikit membengkok diujungnya.. Insisif bawah dicabut dari posisi kanan atau kiri. Tekanan awal diberikan kearah labial dan lingual dan kemudian gerakan finalnya ke arah labial. Karena akarnya berbentuk sedikit rata, gerakan rotasi hanya boleh diberikan sedikit. 2. Teknik Pencabutan Gigi kaninus a. Maksila Pencabutan gigi kaninus maksila cukup sulit karena tertanam dengan kuat pada tulang alveolar, dan akarnya panjang dan sedikit melengkung. Selain itu permuakan labial dari akar gigi ditutupi oleh laipsan tipis tulang alveolar sehingga ada resiko fraktur tulang alveolar. Tang #150 dipegang dengan telapak tangan ke atas merupakan perpaduan yang sangat cocok dengan metode di atas. Tangan yang non dominan diletakkan dengna posisi sebagai berikut Ibu jari diletakkan di labial dan jari telunjuk di palatal. Tekanan pencabutan utama adalah ke labial dan palatal, karena gigi terungkit ke arah tersebut. Tekanan rotasional digunakan untuk melengkap tekanan lateral, biasanya dilakukan setelah terjadi sedikit

luksasi, tetapi tidak boleh terlalu keras karena akarnya berbentuk rata dan biasanya sedikit membengkok diujungnya. b. Mandibula Pencabutan gigi kaninus bawah. Dicabut dengan tang #151, yang dipegang dengan telapak tangan ke bawah dan sling grasp. Seperti gigi kaninus atas, akarnya panjang sehingga memerlukan tekanan yang cukup kuat untuk mengekspansi alveolusnya. Selama proses pencabutan ini, tekanan yang diberikan adalah tekanan lateral fasial, karena arah pengeluaran gigi adalah arah fasial. Tekanan rotasional bisa juga bermanfaat.

3. Teknik Pencabutan Gigi premolar a. Maksila Pencabutan gigi premolar atas. Dicabut dengan tang #150 dipegang dengan telapak ke atas dan dengan pinch grasp. Premolar pertama dicabut dengan tekanan lateral, ke arah bukal dan ke lingual. Tetapi lebih ditekankan ke arah bukal yang meupakan arah pengeluaran gigi. Karena premolar satu atas sering mempunyai dua akar, maka gerakan rotasional dihindarkan untuk mengurangi resiko fraktur akar. Gigi premolar kedua biasanya mempunyai akar tunggal dan dicabut dengan cara yang sama seperti kaninus atas. Tang #150 digunakan kembali dengan tekanan lateral, yaitu bukal serta lingual. Berbeda dengan incisive dan caninus, pada waktu mengeluarkan gigi dilaksanakan ke arah bukal, dan menggunakan tekanan rotasional dan oklusal. b. Mandibula Pencabutan gigi premolar bawah tekniknya sangat mirip dengan pencabutan insisif bawah. Tang #151 dipegang dengan telapak tangan ke bawah dengan sling grasp. Tekanan yang terutama diperlukan adalah lateral/bukal, tetapi akhirnya bisa dikombinasikan dengan tekanan rotasi. Pengeluaran gigi ke arah bukal.

4. Gigi molar. a. Maksila Pencabutan gigi molar rahang atas. Forceps no 53R dan 53L biasanya digunakan untuk ekstraksi gigi molar rahang atas. Paruh pada forceps ini memiliki bentuk yang pas pada bifurkasi buccal. Beberapa dokter gigi memilih untuk menggunakan forceps no. 89 dan 90 atau yang biasa disebut upper cowhorn forceps. Kedua forceps tersebut biasa digunakan untuk gigi molar yang memiliki karies yang besar atau restorasi yang besar. Untuk mengekstraksi gigi molar ketiga yang surah erupsi, biasanya menggunakan forceps no. 210S yang bisa digunakan untuk sebelah kiri atau sebelah kanan. Gigi Molar rahang atas biasanya memiliki tiga akar yang berbentuk divergen; akar palatal yang paling besar dan paling divergen, dan dua akar bukal yang biasanya membengkok sedikit ke arah distal. Selain itu gigi ini juga tertanam sangat kuat pada tulang alveolar dan permukaan bukalnya diperkuat dengan ekstensi dari prosesus zigomatikum.

Karenanya gigi ini memerlukan pemberian gaya yang kuat pada saat ekstraksi, tetapi harus berhati-hati karena dapat menyebabkan fraktur dari mahkota atau akar dari gigi. Untuk menghindarinya, saat memulai ekstraksi mulailah dengan perlahan, dengan arah buccopalatal dan berikan lebih tekanan pada arah buccal, dimana resistensinya lebih rendah. Gerakan ekstraksi finalnya ke arah buccal. b. Mandibula Pencabutan gigi molar rahang bawah. Forceps no.17 biasanya digunakan untuk ekstraksi gigi ini. Pasangkan tang seapikal mungkin pada servikal gigi, lalu berikan gerakan kuat pada arah buccolingual untuk memperluas soket gigi. Setelah gigi lebih mobile, tekanan kemudian ditingkatkan dan gerakan ekstraksi finalnya ke arah buccal, tetapi hati-hati agar tidak merusak gigi maksila dengan tang.

Anda mungkin juga menyukai