Anda di halaman 1dari 13

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK JURUSAN MIPA PROGRAM STUDI FISIKA

TARAF INTENSITAS BUNYI

Oleh : ANANG HIDAYATULOH H1E010025

TARAF INTENSITAS BUNYI

Rabu, 5 Juni 2013

OUTLINE

PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA METODE HASIL DAN PEMBAHASAN KESIMPULAN

TARAF INTENSITAS BUNYI

Rabu, 5 Juni 2013

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Bunyi merupakan sebuah fenomena gelombang, berawal dari pengamatan gelombang-gelombang air. Bunyi sering dikaitkan dengan indra pendengaran beserta fisiologi telinga dan otak. Gelombang bunyi mampu menginterpretasikan sesuatu yang datang ke telinga. Intensitas bunyi yang dapat didengar oleh telinga hanya berkisar 2020000 Hz. Jika terlalu kecil atau terlalu besar, maka telinga tidak dapat menangkapnya (mendengar). Agar penggunaan bunyi sesuai dengan daya tangkap telinga (khususnya telinga manusia), maka diperlukan pengukuran intensitas bunyi. Gelombang bunyi sangat penting peranannya dalam kehidupan manusia, karena dengan gelombang bunyi itu manusia dapat saling berkomunikasi satu dengan lainnya. Adanya gangguan pada gelombang bunyi ini dapat menyebabkan komunikasi kita terganggu, yang biasanya disebabkan oleh gelombang bunyi frekuensi tinggi.
TARAF INTENSITAS BUNYI Rabu, 5 Juni 2013

B. Tujuan 1. Menentukan taraf intensitas bunyi dari sumber bunyi (sirine). 2. Menentukan hal-hal yang berpengaruh pada penjalaran gelombang bunyi. 3. Membuat peta sebaran intensitas bunyi.

TARAF INTENSITAS BUNYI

Rabu, 5 Juni 2013

TEORI DASAR
Gelombang bunyi (akustik) merupakan gelombang mekanis longitudinal, yaitu gelombang yang dalam penjalarannya membutuhkan medium dan arah penjalaran gelombang sejajar dengan arah getar medium. Gelombang bunyi didefinisikan sebagai gelombang mekanik longitudinal berfrekuensi antara 20 20000 Hz yang menjalar melalui medium elestis dan dapat ditangkap oleh indra dengar manusia (Halliday, 1978). Bunyi dengan frekuensi kurang dari 20 Hz tidak terdengar oleh manusia, disebut infrasonik. Sedangkan bunyi dengan frekuensi lebih besar dari 20000 Hz disebut ultrasoniik dan bunyi ini mempunyai efek rasa sakit pada pendengaran manusia. Sebuah gelombang bunyi terdiri dari getaran-getaran yang menjalar tanpa membawa materi. Gelombang bunyi membawa energi dari satu tempat ketempat lainnya. Energi diberikan ke gelombang bunyi dalam bentuk tekanan bunyi ke medium (udara) yang dihasilkan dari getaran pita suara.

TARAF INTENSITAS BUNYI

Rabu, 5 Juni 2013

LANJUTAN
Intensitas gelombang bunyi di suatu titik didefinisakn sebagai laju garis gelombang bunyi rata-rata yang diasumsikan sebagai laju garis gelombang bunyi rata-rata yang ditransmisikan dalam arah tertentu melalui satu satuan luasan yang tegak lurus. Intensitas gelombang bunyi (I) secara matematis dinyatakan sebagai: =

Dengan

I = Intensitas (watt/m2), A = luasan yang melingkupi sumber (m2) dan W = daya (watt)

Intensitas suatu sumber gelombang bunyi juga bergantung pada jenis atau tipe sumber tersebut. Untuk sumbar yang berbentuk titik, misalnya sumber berupa mesin, pesawat atau pabrik, intensitas gelombang tersebut merupakan fungsi jarak r dari sumber tersebut, yaitu: = 4 2 Kekerasan gelombang bunyi biasanya dinytakan dalam satuan decibel (dB), yaitu:
= 10 log

dengan I = intensitas dan I0 = intensitas ambang (10-12 W/m2)

TARAF INTENSITAS BUNYI

Rabu, 5 Juni 2013

METODE
A. Waktu dan Tempat Percobaan Percobaan dilakukan pada tanggal 17 Mei 2013 di Lapangan karangwangkal, Purwokerto. B. Alat Dan Bahan 2 buah Sound Level Meter (SLM) Annemometer Termometer Higrometer Accu/Batterai Sirine Meteran pita dengan panjang 50 m Tiang penyangga (150 cm)

TARAF INTENSITAS BUNYI

Rabu, 5 Juni 2013

LANJUTAN C. Cara Kerja 1. Meletakkan sumber bunyi berupa sirine dengan frekuensi tertentu pada ketinggian 150 cm. 2. Mengukur taraf intensitas sumber bunyi latar (sebelum sirine dibunyikan) dengan menggunakan sound level meter sebanyak 5 kali. 3. Menghidupkan sumber bunyi dengan volume maksimum. 4. Mengukur taraf intensitas bunyi sirine tersebut dengan sound level meter pada jarak 2 m, 5 m, 10 m, 20 m, 30 m, 50 m, masing-masing 3 kali pada arah barat sumber bunyi. 5. Mengukur kecepatan angin, suhu dan kelembaban udara selama pengukuran berlangsung. 6. Mengulang pengukuran nomor 3 s/d 5 untuk arah barat daya, timur dan timur laut sumber bunyi. 7. Membuat peta kontur dari hasil pengukuran yang diperoleh, kemudian menganalisis hasilnya.

TARAF INTENSITAS BUNYI

Rabu, 5 Juni 2013

HASIL DAN PEMBAHASAN


30

96 94 92

20

90 88 86

10

84 82 80 78 76 74 72 70

-10

-20

68 66 64

-30

62 60
-40 -30 -20 -10 0 10 20 30 40 50

-50

Gambar 1. Peta kontur taraf intensitas bunyi 2 Dimensi

TARAF INTENSITAS BUNYI

Rabu, 5 Juni 2013

LANJUTAN

Gambar 9. Peta kontur taraf intensitas bunyi 3 Dimensi

TARAF INTENSITAS BUNYI

Rabu, 5 Juni 2013

LANJUTAN
Berdasarkan peta kontur yang telah dibuat, dapat diketahui bahwa nilai taraf intensitas bunyi yang tinggi berada pada pusat (tengah), semakin menjauh dari

pusat, nilai taraf intensitasnya semakin kecil. Distribusi sebaran nilai taraf
intensitas yang tidak merata, dikarenakan adanya beberapa faktor, yaitu kecepatan angin, temperatur dan kelembaban, Serta kebisingan latar lokasi pengukuran. Kecepatan angin akan mempengaruhi pembacaan Sound Level

Meter, hal ini dikarenakan dengan adanya angin maka taraf intensitas cahayanya
akan menyebar ke segala arah. Kelembaban yang ada disekitar lokasi semakin besar, saat awal melakukan pengukuran taraf intensitas bunyi, kelembabannya 84%, sedangkan setelah selesai pengukuran kelembabannya 92%. Gelombang

yang digunakan adalah gelombang bunyi frekuensi tinggi. Gelombang ini akan
terserap oleh atmosfer lebih banyak dari pada gelombang frekuensi rendah. Jumlah penyerapan gelombang bunyi oleh atmosfer ini juga bergantung pada temperatur dan kelembaban. Kebisingan latar juga menyebabkan distribusi nilai

intensitas bunyi penyebarannya tidak merata.

TARAF INTENSITAS BUNYI

Rabu, 5 Juni 2013

KESIMPULAN
Dari praktikum eksperimen Taraf Intensitas Bunyi dapat di ambil

kesimpulan, yaitu :
1. Taraf intensitas bunyi sirine dapat diukur menggunakan Sound Level Meter (SLM), yaitu taraf intensitas bunyi yang paling tinggi berada di dekat/pusat sumber bunyi, semakin jauh dari sumber nilai taraf intensitas bunyinya semakin kecil. 2. Penjalaran gelombang bunyi di udara dipengaruhi oleh arah, kecepatan angin, suhu dan kelembaban udara serta

kebisingan latar lokasi pengukuran.


3. Dari peta kontur sebaran intensitas bunyi, dapat dilihat bahwa jika semakin jauh jarak pengukuran dari sumber bunyi maka nilai taraf intensitas bunyi semakin kecil.

TARAF INTENSITAS BUNYI

Rabu, 5 Juni 2013

KESIMPULAN

Sekian & Terimaksih


TARAF INTENSITAS BUNYI Rabu, 5 Juni 2013

Anda mungkin juga menyukai