Anda di halaman 1dari 4

Pertukaran Air Tubuh Manusia Air yang terdapat dalam tubuh kita tentunya tidak hanya berdiam diri

di suatu tempat, melainkan senantiasa melakukan suatu siklus. Setiap harinya tubuh kita menerima asupan air dan juga mengeksresikannya dengan berbagai cara. Meskipun demikian, jumlah air yang terdapat dalam tubuh kita tetaplah sama karena jumlah air yang kita konsumsi haruslah sama dengan jumlah air yang kita keluarkan pada tiap harinya. Asupan air Rata-rata tubuh kita mengonsumsi 2300-2500 ml air per harinya. Tubuh kita dapat memperoleh asupan air dengan berbagai cara, diantaranya melalui ingesti air(minum), makanan yang mengandung air, sintesis metabolik, dan cairan infus intravena pada orang sakit.(1)(2) a. Ingesti air Rata-rata manusia dapat minum air sebanyak 1600 ml air per harinya. b. Kandungan air pada makanan Santapan padat yang biasa kita konsumsi per harinya ternyata juga mengandung air. Usus kita menyerap sebesar 700 ml air dari hasil pencernaan makanan. Sebagian besar tubuh kita terdiri dari air, begitu pula pada hewan yang kita konsumsi. Otot pada hewan mengandung 75% air, sedangkan buah serta sayuran mengandung 60-90% air. c. Sintesis metabolik Pada saat respirasi aerobik, yaitu ketika proses pembakaran makanan dengan O2 menjadi CO2 dan energi, H2O juga dihasilkan dan dibebaskan ke Cairan Ekstraseluler sebanyak 200-350 ml per harinya.(1) Pengeluaran Air Jumlah air yang dikeluarkan oleh tubuh kita per harinya haruslah sama dengan jumlah air yang dikonsumsi oleh tubuh kita, yaitu rata-rata sebesar 2300-2500 ml. Pengeluaran air dalam tubuh kita dapat berlangsung melalui beberapa cara, yaitu melalui urine, keringat, insensible loss (melalui paru-paru dan kulit), dan defekasi. Pada wanita yang masih reproduktif, air juga dikeluarkan melalui menstruasi. (1)(2) a. Urine Setiap harinya ginjal kita dapat mensekresikan 1500 ml air melalui urine b. Keringat Pada suhu udara 68 F, kulit kita dapat mengeluarkan keringat sejumlah 100ml. Jumlah keluarnya air melalui keringat ini tentunya bervariasi, tergantung dengan suhu lingkungan sekitar seta kelembaban dan aktivitas fisik. Pada umumnya air yang keluar dari tubuh manusia dapat mencapai 200 ml per harinya. (1)(2) c. Insensible loss Insensible loss merupakan proses kehilangan air yang tidak dapat dirasakan. Kehilangan air ini berasal dari paru-paru, yaitu selama pernafasan udara inspirasi menjadi jenuh oleh H2O disaluran nafas, kemudian H2O ini keluar ketika udara yang telah dilembabkan tersebut

diekspirasikan. Saat berada pada tempat dengan temperature yang rendah, kita dapat melihat H2O tersebut dalam bentuk uap air hasil ekspirasi. Uap air yang dieksresikan tersebut rata-rata sebesar 300ml per harinya. Selain melalui paru-paru, air juga dieksresikan keluar dari tubuh melalui kulit, namun bukan melalui keringat. Hal ini disebabkan oleh temperature lingkungan yang memungkinkan terjadi penguapan. Meskipun demikian, kulit kita dilapisi oleh lapisan keratinosa sehingga dapat meminimalisasi penguapan yang terjadi sehingga tubuh kita tidak kehilangan cairan. Dari total pengeluaran air melalu kulit yang mencapai 600ml per harinya, 400 ml merupakan hasil pengeluaran dari insensible loss.(2) d. Defekasi Selama pembentukan feses di usus besar, sebagian besar air di reabsorbsi dari lumen saluran cerna ke dalam darah sehingga cairan dapat dihemat dan isi saluran cerna memadat untuk dikeluarkan. Meskipun demikian 100 ml air ikut tereksresi bersama dengan feses yang telah memadat tersebut tiap harinya. Selain melalui defekasi, pengeluaran air lebih banyak dapat terjadi melalui muntah atau penyakit diare.(2) Pengaturan Tubuh Hormonal(1) Faktor Pusat haus pada hipotalamus Angiostensin Aldosteron Atrial natriuretic peptide (ANP) Antidiuretic hormone (ADH) Vasopressin Mekanisme Menstimulasi keinginan untuk minum Menstimulasi sekresi aldosteron Meningkatkan sekresi air melalui osmosis Memacu natriuresis Memacu peningkatan permeabilitas air dari sel sehingga lebih banyak air di reabsorbsi Efek Konsumsi air ketika merasa haus Menurunkan kehilangan air pada urine Menurunkan kehilangan air pada urine Meningkatkan kehilangan air pada urine Menurunkan kehilangan air pada urine

Dehidrasi Definisi Pengertian dari dehidrasi adalah penurunan volume dan peningkatan osmolaritas cairan tubuh dalam suatu periode waktu yang tidak dapat diganti melalui mekanisme regulator normal. Saat terjadi dehidrasi, tubuh berada dalam keseimbangan air yang negatif, yaitu ketika haus melanda tubuh kita namun akses asupan cairan tidak dapat memenuhinya.(1)(3) Pada manusia terdapat tiga jenis utama dari dehidrasi, diantaranya adalah dehidrasi hipotonik (kehilangan elektrolit, khususnya natrium), dehidrasi hipertonik(kehilangan

air), dan dehidrasi isotonik(kehilangan air yang setara dan elektrolit). (4) Faktor Pemicu Dehidrasi Dehidrasi dapat disebabkan oleh berbagai penyakit dan keadaan yang dapat mempengaruhi homeostatis air dalam tubuh kita. Hal itu meliputi(5) : a. Lingkungan External Aktivitas fisik dalam jangka waktu lama yang berdampak pada hilangnya cairan tubuh (melalui keringat) yang tidak diimbangi dengan konsumsi cairan yang cukup Paparan ke udara kering dalam jangka waktu lama Hipotensi akibat trauma fisikal Hiperthermia Muntah Terbakar Pemakaian methamphetamine, amphetamine, kafein, dan stimulan lainnya Konsumsi alkohol berlebihan b. Penyakit Kolera Penyakit kuning Gastroenteritis c. Kurang Gizi d. Ketidakseimbangan Elektrolit Hypernatremia Hyponatremia Puasa Penurunan berat badan secara drastic e. Kehilangan Air Glikosuria Uremia

Gejala Dehidrasi Gejala dehidrasi meliputi sakit kepala, keram pada otot, dan penurunan tekanan darah, dan perasaan pusing ketika berdiri yang disebabkan hipotensi orthostatic. Gejala dehidrasi mulai tampak saat tubuh kita kehilangan 2% cairan tubuh. Pada awalnya, seseorang akan merasa haus, yang bersamaan dengan hilangnya nafsu makan dan kulit yang kering. Gejala dehidrasi meliputi rasa haus, penurunan volume urine, kelelahan tanpa sebab, mulut kering, dan insomnia. Pada gejala dehidrasi yang lebih moderat, terdapat kemungkinan tidak terjadinya output urine sama sekali. Gejala lainnya yaitu perasaan mengantuk yang berlebihan. Gejala tersebut menjadi semakin parah dengan hilangnya air yang lebih banyak. Kehilangan cairan sebanyak 10-15%, otot dapat menjadi

kejang, kulit menjadi berkeriput, penglihatan berkurang, dan eksresi urine berkurang. Kehilangan cairan tubuh diatas 15% pada umumnya dapat berakibat fatal. (6)

Pergerakan Cairan Antar Kompartemen a. Antara Sel dan CES Distribusi air pada bagian dalam dan luar sel bergantung pada tekanan osmotiknya. Tekanan osmotic sendiri bergantung pada osmolalitas suatu sel. Air akan bergerak dari daerah dengan osmolalitas rendah ke daerah dengan osmolalitas tinggi. Normalnya, osmolalitas di dalam dan diluar sel adalah sama, namun jika ekuilibrium osmotic sementara terganggu, air akan bergerak keluar masuk sel sampai ekuilibrium baru tercapai. b. Antara Plasma dan Cairan Interstisial Pergerakan air menembus membrane sel kapiler diatur oleh tekanan hidrostatik dan osmotik. Dalam hal ini, cairan dan protein yang berlebihan akan dikeluarkan melalui sistem limfatik. Naiknya tekanan hidrostatik kapilar atau turunnya tekanan osmotic koloid plasma mengakibatkan semakin banyak cairan yang bergerak dari kapilar menuju cairan interstisial, dan berlaku sebaliknya.(3) 1) Tortora, Gerard J. & Derrickson, Bryan. Chapter 27 : Fluid, Electrolyte, and Acid-base homeostatis. 13th Edition. USA : John Wiley & Sons. 2011 2) Sherwood, Laura Lee. Fisiologi Manusia. Edisi Enam. Jakarta : EGC. 2011 3) Lupaaa fotokopian soalnya, ada yg tau gak?yg bukuna warna kuning yg basic bgt itu 4) http://www.news-medical.net/health/Dehydration-What-is-Dehydration(Indonesian).aspx 24 nov 2012 pukul 4.43 5) http://www.news-medical.net/health/Causes-of-Dehydration.aspx 24 Nove 2012 pukul 4.44 6) http://www.news-medical.net/health/Dehydration-Symptoms.aspx 24 Novermber 2012 pukul 4.44

Anda mungkin juga menyukai